Lompat ke isi

Stasiun Ngabean: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
(20 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7: Baris 7:
| kecamatan kota = Ngampilan
| kecamatan kota = Ngampilan
| kelurahan kota = Notoprajan
| kelurahan kota = Notoprajan
| alamat = Jalan KH Hasyim Ashari No.07,Notoprajan,Ngampilan,Kota Yogyakarta,Daerah Istimewa Yogyakarta
| alamat = Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim
| open = 21 Mei 1895
| open = 21 Mei 1895
| close = 1973 (layanan umum PJKA)
| close = 1973 (layanan umum PJKA)
Baris 15: Baris 15:
| tinggi = +100 m
| tinggi = +100 m
| no_stasiun = 3401
| no_stasiun = 3401
| letak = km 2+033 lintas [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-''[[Stasiun Palbapang|Palbapang]]''-...:
| letak = * km 2+033 lintas [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-''[[Stasiun Palbapang|Palbapang]]''
* ''Pasar Gede Kotagede-Pundong''
* km 0+000 lintas '''''Ngabean'''''–''Pundong''
* Sewugalur
| line = -
| line = -
| operator = [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
| operator = [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
| class = III/kecil
}}
}}
'''Stasiun Ngabean''' ('''NBN''') merupakan stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di [[Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +100 meter di pinggir jalan Wahid Hasyim ini secara ''de facto'' termasuk dalam [[Daerah Operasi VI Yogyakarta|Wilayah Aset VI Yogyakarta]], tetapi secara ''de jure'' tanah tempat stasiun ini berdiri sudah dikuasai oleh Pemerintah [[Kota Yogyakarta]].
'''Stasiun Ngabean (NBN)''' merupakan [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di [[Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +100 meter di pinggir jalan Wahid Hasyim ini secara ''de facto'' termasuk dalam [[Daerah Operasi VI Yogyakarta|Wilayah Aset VI Yogyakarta]], tetapi secara ''de jure'' tanah tempat stasiun ini berdiri sudah dikuasai oleh Pemerintah [[Kota Yogyakarta]].


Stasiun ini dibangun sebagai bagian dari jalur kereta api lintas Yogyakarta–Srandakan–Sewugalur.<ref name="bpcb">[http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2013/08/22/sejarah-jalur-trem-yogyakarta-brosot-1895-1976/ BPCB Yogyakarta, Kemendikbud: Sejarah Jalur Trem Yogyakarta-Brosot]</ref> Stasiun ini dibuka pada tanggal 21 Mei 1895 bersamaan dengan pembukaan segmen Yogyakarta–Srandakan.<ref name="archiv2">{{cite book|title=Archiv Für Eisenbahnwesen|year=1935|volume=58}}</ref> Stasiun ini dulu ditutup sejak tahun [[1973]] untuk layanan PJKA karena [[jalan raya]] diperlebar dan mobil makin banyak, kemudian diubah menjadi stasiun untuk angkutan tetes tebu [[Pabrik Gula Madukismo]] hingga pertengahan dekade 1980-an. Stasiun ini kini dicat ulang menjadi warna biru cerah. Di sekitar situ masih ada bekas-bekas rel dan sinyal.<ref>{{Cite web|url=http://teamtouring.net/napak-tilas-jalur-kereta-api-rute-yogyakarta-palbapang-bantul.html|title=Napak Tilas Jalur Kereta Api Rute Yogyakarta – Palbapang (Bantul) {{!}} TeamTouring|website=teamtouring.net|language=en-US|access-date=2018-10-21}}</ref>
Stasiun ini dibangun sebagai bagian dari jalur kereta api lintas Yogyakarta–Srandakan–Sewugalur.<ref name="bpcb">{{Cite web |url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2013/08/22/sejarah-jalur-trem-yogyakarta-brosot-1895-1976/ |title=BPCB Yogyakarta, Kemendikbud: Sejarah Jalur Trem Yogyakarta-Brosot |access-date=2014-12-14 |archive-date=2014-12-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141214095152/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2013/08/22/sejarah-jalur-trem-yogyakarta-brosot-1895-1976/ |dead-url=yes }}</ref> Stasiun ini dibuka pada tanggal 21 Mei 1895 bersamaan dengan pembukaan segmen Yogyakarta–Srandakan.<ref name="archiv2">{{cite book|title=Archiv Für Eisenbahnwesen|year=1935|volume=58}}</ref> Stasiun ini dulu ditutup sejak tahun [[1973]] untuk layanan PJKA karena [[jalan raya]] diperlebar dan mobil makin banyak, kemudian diubah menjadi stasiun untuk angkutan tetes tebu [[Pabrik Gula Madukismo]] hingga pertengahan dekade 1980-an. Stasiun ini kini dicat ulang menjadi warna biru dan putih.Di sekitar Stasiun tersebut masih ada bekas-bekas rel, sinyal serta potongan roda kereta api.<ref>{{Cite web|url=http://teamtouring.net/napak-tilas-jalur-kereta-api-rute-yogyakarta-palbapang-bantul.html|title=Napak Tilas Jalur Kereta Api Rute Yogyakarta – Palbapang (Bantul) {{!}} TeamTouring|website=teamtouring.net|language=en-US|access-date=2018-10-21|archive-date=2018-10-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20181021111410/https://teamtouring.net/napak-tilas-jalur-kereta-api-rute-yogyakarta-palbapang-bantul.html|dead-url=yes}}</ref>


Stasiun ini dahulu mempunyai jalur cabang menuju [[Pundong, Bantul]] yang dibuka pada tahun 1917-1919.<ref name="archiv2" /> Jalur ini unik karena jalur ini merupakan salah satu dari berberapa jalur KA di Indonesia yang dahulu memakai sepur 1.435&nbsp;mm.<ref name=":3">{{cite book|title=Indische Spoorweg-Politiek|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920}}</ref> Sayangnya jalur ini dibongkar oleh pekerja romusha Jepang pada tahun 1943 karena digunakan untuk membangun jalur kereta api baru di Saketi, Bayah, dan ada yang dibawah ke Burma untuk dibangunkan jalur kereta api di sana.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref>
Stasiun ini dahulu mempunyai jalur cabang menuju [[Pundong, Bantul]] yang dibuka pada tahun 1917-1919.<ref name="archiv2" /> Jalur ini unik karena jalur ini merupakan salah satu dari berberapa jalur KA di Indonesia yang dahulu memakai sepur 1.435&nbsp;mm.<ref name=":3">{{cite book|title=Indische Spoorweg-Politiek|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920}}</ref> Sayangnya jalur ini dibongkar oleh pekerja romusa Jepang pada tahun 1943 karena digunakan untuk membangun jalur kereta api baru di Saketi, Bayah, dan ada yang dibawah ke Burma untuk dibangunkan jalur kereta api di sana.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref>


Saat ini, kompleks stasiun Ngabean menjadi "terminal" bagi [[bus]] [[bus pariwisata|pariwisata]] yang hendak mengantar rombongan ke [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Kraton Jogja]]. Persinyalan kereta api masih berupa tipe "''Alkmaar''" yang sampai sekarang masih dapat kita lihat, antara lain di halaman Kantor Camat Ngampilan dan di pinggir Jalan Letjend Soeprapto. Kini, bangunan stasiun yang bercat biru ini menjadi kantor sekretariat Forum Komunikasi Kawasan Ngabean (FKKN) Yogyakarta.<ref>{{Cite web|url=http://teamtouring.net/bekas-stasiun-ngabean.html|title=Bekas Stasiun Ngabean Yogyakarta, Bekas Stasiun Yang Menjadi Taman Parkir {{!}} TeamTouring|website=teamtouring.net|language=en-US|access-date=2018-10-21}}</ref>
Saat ini, kompleks stasiun Ngabean menjadi "terminal" bagi [[bus]] [[bus pariwisata|pariwisata]] yang hendak mengantar rombongan ke [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Kraton Jogja]]. Persinyalan kereta api masih berupa tipe "''Alkmaar''" yang sampai sekarang masih dapat kita lihat, antara lain di halaman Kantor Camat Ngampilan dan di pinggir Jalan Letjend Soeprapto. Kini, bangunan stasiun yang bercat biru dan putih ini menjadi tempat pemesanan tiket wisata bus keliling "Thole" Yogyakarta.<ref>{{Cite web|url=http://teamtouring.net/bekas-stasiun-ngabean.html|title=Bekas Stasiun Ngabean Yogyakarta, Bekas Stasiun Yang Menjadi Taman Parkir {{!}} TeamTouring|website=teamtouring.net|language=en-US|access-date=2018-10-21|archive-date=2015-07-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20150718104621/http://teamtouring.net/bekas-stasiun-ngabean.html|dead-url=yes}}</ref>


== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:Stasiunngabean-1.jpg|Stasiun Ngabean saat kosong.
File:Stasiun Ngabean 01.jpg|Sinyal keluar bagian selatan, sebelah utara Kantor Camat Ngampilan.
File:Stasiun Ngabean 01.jpg|Sinyal keluar bagian selatan, sebelah utara Kantor Camat Ngampilan.
File:NBN 02.JPG|Bekas perlintasan sebidang dekat sinyal keluar bagian selatan (sudah terpendam).
File:NBN 02.JPG|Bekas perlintasan sebidang dekat sinyal keluar bagian selatan (sudah terpendam).
Baris 49: Baris 46:
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Adjacent stations|system1=KAI
{{s-rail-start}}
|line1=Yogyakarta–Palbapang|left1=Yogyakarta|right1=Dongkelan
{{s-rail|title=KAI}}
|line2=Ngabean–Pundong|right2=Timuran
{{s-line|system=KAI|rows1=2|previous=Yogyakarta|line=Yogyakarta–Palbapang|next=Dongkelan}}
}}
{{s-line|system=KAI|hide1=yes|line=Ngabean–Pundong|next=Timuran}}

{{s-end}}


{{coord|-7.8026492|110.3562552|display=title}}
{{stasiun-stub}}


[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Yogyakarta|Ngabean]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Yogyakarta|Ngabean]]
[[Kategori:Ngampilan, Yogyakarta]]
[[Kategori:Ngampilan, Yogyakarta]]


{{stasiun-Yogyakarta-stub}}

Revisi per 18 Februari 2024 14.38

Stasiun Ngabean
Ngabean+100 m
Eks Stasiun Ngabean setelah menjadi sekretariat FKKN.
Lokasi
Ketinggian+100 m
Operator
Letak
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka21 Mei 1895
Ditutup1973 (layanan umum PJKA) Pertengahan dekade 1980-an (angkutan tetes tebu)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Ngabean (NBN) merupakan stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +100 meter di pinggir jalan Wahid Hasyim ini secara de facto termasuk dalam Wilayah Aset VI Yogyakarta, tetapi secara de jure tanah tempat stasiun ini berdiri sudah dikuasai oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

Stasiun ini dibangun sebagai bagian dari jalur kereta api lintas Yogyakarta–Srandakan–Sewugalur.[3] Stasiun ini dibuka pada tanggal 21 Mei 1895 bersamaan dengan pembukaan segmen Yogyakarta–Srandakan.[4] Stasiun ini dulu ditutup sejak tahun 1973 untuk layanan PJKA karena jalan raya diperlebar dan mobil makin banyak, kemudian diubah menjadi stasiun untuk angkutan tetes tebu Pabrik Gula Madukismo hingga pertengahan dekade 1980-an. Stasiun ini kini dicat ulang menjadi warna biru dan putih.Di sekitar Stasiun tersebut masih ada bekas-bekas rel, sinyal serta potongan roda kereta api.[5]

Stasiun ini dahulu mempunyai jalur cabang menuju Pundong, Bantul yang dibuka pada tahun 1917-1919.[4] Jalur ini unik karena jalur ini merupakan salah satu dari berberapa jalur KA di Indonesia yang dahulu memakai sepur 1.435 mm.[6] Sayangnya jalur ini dibongkar oleh pekerja romusa Jepang pada tahun 1943 karena digunakan untuk membangun jalur kereta api baru di Saketi, Bayah, dan ada yang dibawah ke Burma untuk dibangunkan jalur kereta api di sana.[7]

Saat ini, kompleks stasiun Ngabean menjadi "terminal" bagi bus pariwisata yang hendak mengantar rombongan ke Kraton Jogja. Persinyalan kereta api masih berupa tipe "Alkmaar" yang sampai sekarang masih dapat kita lihat, antara lain di halaman Kantor Camat Ngampilan dan di pinggir Jalan Letjend Soeprapto. Kini, bangunan stasiun yang bercat biru dan putih ini menjadi tempat pemesanan tiket wisata bus keliling "Thole" Yogyakarta.[8]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "BPCB Yogyakarta, Kemendikbud: Sejarah Jalur Trem Yogyakarta-Brosot". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-14. Diakses tanggal 2014-12-14. 
  4. ^ a b Archiv Für Eisenbahnwesen. 58. 1935. 
  5. ^ "Napak Tilas Jalur Kereta Api Rute Yogyakarta – Palbapang (Bantul) | TeamTouring". teamtouring.net (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-21. Diakses tanggal 2018-10-21. 
  6. ^ Reitsma, S.A. (1920). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij. 
  7. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  8. ^ "Bekas Stasiun Ngabean Yogyakarta, Bekas Stasiun Yang Menjadi Taman Parkir | TeamTouring". teamtouring.net (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-18. Diakses tanggal 2018-10-21. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Yogyakarta
Terminus
Yogyakarta–Palbapang Dongkelan
menuju Sewugalur
Terminus Ngabean–Pundong Timuran
menuju Pundong