Komarudin: Perbedaan antara revisi
→Kehidupan awal: Presisi Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(28 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Korean name |
|||
⚫ | '''Komarudin''' ( |
||
| image = Yang Chil Sung dan Hasegawa.jpg |
|||
| caption = Yang Chil Sung dan Hasegawa ditangkap Yon 3-14-RI (Regiment Infanterie) Belanda |
|||
| hangul = 코마루딘 |
|||
| rr = Komarudin |
|||
| mr = K'omarudin |
|||
| hangulborn = 양칠성 |
|||
| hanjaborn = 梁七星 |
|||
| rrborn = Yang Chilseong |
|||
| mrborn = Yang Ch'ilsŏng |
|||
}} |
|||
⚫ | '''Komarudin''' ({{lahirmati|[[Provinsi Jeolla]]|29|05|1919|[[Garut]]|10|08|1949}}) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia asal [[Korea]].<ref name="yangchilsung - kbs">[http://world.kbs.co.kr/indonesian/event/i40y_2015/ Yang Chil Sung:Purnama Menyinari Kemerdekaan Indonesia], ''world.kbs.co.kr''. 31-05-2015</ref><ref name="yangchilsung - fokusjabar_2">[http://fokusjabar.com/2012/12/yang-chil-sung-sang-pahlawan-garut-dari-korea-bagian-ii-habis// Yang Chil Sung, Sang Pahlawan Garut dari Korea (Bagian II)]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ''fokusjabar''. 31-05-2015</ref><ref name="yangchilsung - arsipindonesia">[http://arsipindonesia.com/telusur/pejuang-asing-ditangkap-militer-belanda/ Pejuang Asing Ditangkap Militer Belanda], ''arsipindonesia''. 31-05-2015</ref> Nama asli Komarudin adalah '''Yang Chil-seong''' (양칠성),<ref name="yangchilsung - kbs"/> sedangkan nama Jepangnya '''Shichisei Yanagawa''' (梁川七星). |
||
==Kehidupan awal== |
== Kehidupan awal == |
||
Yang Chil-seong lahir pada tanggal 29 Mei 1919 di [[Kabupaten Wanju]], Provinsi Jeolla.<ref name="yangchilsung - kbs"/> Pada awalnya ia ditugaskan oleh pemerintah kolonial Jepang sebagai penjaga tawanan [[tentara sekutu]] di [[Bandung]] pada tahun 1942. Saat itu baik Korea dan Indonesia sedang dijajah oleh Jepang. |
Yang Chil-seong lahir pada tanggal 29 Mei 1919 di [[Kabupaten Wanju]], [[Provinsi Jeolla Utara]].<ref name="yangchilsung - kbs"/> Pada awalnya ia ditugaskan oleh pemerintah kolonial Jepang sebagai penjaga tawanan [[tentara sekutu]] di [[Bandung]] pada tahun 1942. Saat itu baik Korea dan Indonesia sama-sama sedang dijajah oleh Jepang. |
||
==Tentara Gerilya "Pangeran Papak"== |
== Tentara Gerilya "Pangeran Papak" == |
||
Setelah Indonesia dan Korea merdeka pada tahun 1945, Yang Chil-seong tidak kembali ke Korea, |
Setelah Indonesia dan Korea merdeka pada tahun 1945, Yang Chil-seong tidak kembali ke Korea, melainkan tetap tinggal di Indonesia.<ref name="yangchilsung - fokusjabar1">[http://fokusjabar.com/2012/12/04/yang-chil-sung-sang-pahlawan-garut-dari-korea/ Yang Chil Sung, Sang Pahlawan Garut dari Korea (Bagian I)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160806074010/http://fokusjabar.com/2012/12/04/yang-chil-sung-sang-pahlawan-garut-dari-korea/ |date=2016-08-06 }}, ''fokusjabar''. 31-05-2015</ref> Ia berganti nama menjadi Komarudin setelah memutuskan untuk memeluk [[agama Islam]].<ref name="yangchilsung - fokusjabar1"/> Ketika tentara Belanda kembali datang ke Indonesia dan melancarkan [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|agresi militer]], Komarudin datang ke Garut bersama dua orang tentara Jepang dari Bandung bergabung dengan [[Tentara Nasional Indonesia]]. Mereka berperang secara gerilya dalam kelompok yang dijuluki "Pasukan Pangeran Papak" dari [[Markas Besar Gerilya Galunggung]] (MBGG) pimpinan [[Mayor Kosasih]], yang bermarkas di [[Wanaraja, Garut|Kecamatan Wanaraja, Garut]].<ref name="yangchilsung - fokusjabar1"/> Kedua tentara Jepang itu bernama ''Hasegawa'' (Abubakar) dan ''Masahiro Aoki'' (Usman), bersama Komarudin dikenal akan kemampuan bertempur yang baik.<ref name="yangchilsung - fokusjabar1"/> Pasukan ini juga pernah ikut berperang dalam peristiwa [[Bandung Lautan Api]].<ref name="yangchilsung - fokusjabar1"/> Komarudin juga tercatat pernah menggagalkan upaya Belanda merebut Wanaraja dengan menghancurkan [[Jembatan Cimanuk]].<ref name="yangchilsung - arsipindonesia"/> |
||
==Tertangkap oleh tentara Belanda== |
== Tertangkap oleh tentara Belanda == |
||
Ketika Belanda menyerang Garut, kelompok Pasukan Pangeran Papak bertugas mengamankan wilayah tersebut. Namun karena kekuatan Belanda terlalu besar, Pasukan Pangeran Papak terpaksa mundur. Ketiga tentara gerilya itu bersembunyi |
Ketika Belanda menyerang Garut, kelompok Pasukan Pangeran Papak bertugas mengamankan wilayah tersebut. Namun karena kekuatan Belanda terlalu besar, Pasukan Pangeran Papak terpaksa mundur. Ketiga tentara gerilya itu bersembunyi tetapi tertangkap karena informasi dari mata-mata.<ref name="yangchilsung - arsipindonesia"/> Komarudin, Abubakar, Usman, dan seorang pejuang Indonesia yang bernama Djoehana tertangkap di Gunung Dora.<ref name="yangchilsung - arsipindonesia"/> Pada tanggal 10 Agustus 1949, Komarudin, Abubakar, dan Usman dieksekusi di Kerkhoff, Garut.<ref name="yangchilsung - fokusjabar1"/> Sementara itu, Djoehana mendapat hukuman penjara seumur hidup di [[Lembaga Pemasyarakatan Cipinang|LP Cipinang]].<ref name="yangchilsung - arsipindonesia"/> Mereka dimakamkan di TPU Pasir Pogor, lalu tahun 1975 dipindahkan ke [[Taman Makam Pahlawan Tenjolaya]], Garut.<ref name="yangchilsung - fokusjabar_2"/> Komarudin gugur dan meninggalkan seorang anak laki-laki.<ref name="yangchilsung - fokusjabar_2"/> |
||
==Pengungkapan identitas== |
== Pengungkapan identitas == |
||
Sebelumnya hanya terdapat sedikit informasi mengenai kehidupan Yang Chil-seong di Indonesia. Informasi mengenai Komarudin yang ternyata merupakan orang Korea berhasil diungkap oleh sejarawan Jepang dan Korea Selatan.<ref name="yangchilsung - kbs"/> |
Sebelumnya hanya terdapat sedikit informasi mengenai kehidupan Yang Chil-seong di Indonesia. Informasi mengenai Komarudin yang ternyata merupakan orang Korea berhasil diungkap oleh sejarawan [[Jepang]] dan [[Korea Selatan]].<ref name="yangchilsung - kbs"/> Selain itu, kesaksian juga didapatkan dari teman-teman seperjuangan Yang Chil-seong yang masih hidup.<ref name="yangchilsung - fokusjabar1"/> Pada bulan Juli 1995, pemerintah Indonesia dan perwakilan Korea Selatan mengadakan upacara penggantian batu nisan Komarudin secara militer.<ref name="yangchilsung - fokusjabar1"/> Sejak saat itu Komarudin dianggap sebagai salah satu tokoh pejuang yang berjasa bagi [[kemerdekaan Indonesia]].<ref name="yangchilsung - fokusjabar1"/> |
||
== |
== Referensi == |
||
==Referensi== |
|||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Pranala luar == |
|||
* {{ko}} [http://media.daum.net/foreign/others/view.html?cateid=1046&newsid=20020305091555319&p=yonhap Siapakah Yang Chil-seong, pahlawan kemerdekaan Indonesia?] |
|||
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]] |
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]] |
||
Baris 22: | Baris 34: | ||
[[Kategori:Kematian 1949]] |
[[Kategori:Kematian 1949]] |
||
[[Kategori:Tokoh Korea]] |
[[Kategori:Tokoh Korea]] |
||
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama ke Islam]] |
|||
[[Kategori:Korea-Indonesia]] |
[[Kategori:Korea-Indonesia]] |
||
[[Kategori:Tokoh dari Garut]] |
Revisi terkini sejak 26 Februari 2024 03.27
Komarudin | |
Nama Korea | |
---|---|
Hangul | 코마루딘 |
Alih Aksara | Komarudin |
McCune–Reischauer | K'omarudin |
Nama lahir | |
Hangul | 양칠성 |
Hanja | 梁七星 |
Alih Aksara | Yang Chilseong |
McCune–Reischauer | Yang Ch'ilsŏng |
Komarudin (29 Mei 1919 – 10 Agustus 1949) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia asal Korea.[1][2][3] Nama asli Komarudin adalah Yang Chil-seong (양칠성),[1] sedangkan nama Jepangnya Shichisei Yanagawa (梁川七星).
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Yang Chil-seong lahir pada tanggal 29 Mei 1919 di Kabupaten Wanju, Provinsi Jeolla Utara.[1] Pada awalnya ia ditugaskan oleh pemerintah kolonial Jepang sebagai penjaga tawanan tentara sekutu di Bandung pada tahun 1942. Saat itu baik Korea dan Indonesia sama-sama sedang dijajah oleh Jepang.
Tentara Gerilya "Pangeran Papak"
[sunting | sunting sumber]Setelah Indonesia dan Korea merdeka pada tahun 1945, Yang Chil-seong tidak kembali ke Korea, melainkan tetap tinggal di Indonesia.[4] Ia berganti nama menjadi Komarudin setelah memutuskan untuk memeluk agama Islam.[4] Ketika tentara Belanda kembali datang ke Indonesia dan melancarkan agresi militer, Komarudin datang ke Garut bersama dua orang tentara Jepang dari Bandung bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia. Mereka berperang secara gerilya dalam kelompok yang dijuluki "Pasukan Pangeran Papak" dari Markas Besar Gerilya Galunggung (MBGG) pimpinan Mayor Kosasih, yang bermarkas di Kecamatan Wanaraja, Garut.[4] Kedua tentara Jepang itu bernama Hasegawa (Abubakar) dan Masahiro Aoki (Usman), bersama Komarudin dikenal akan kemampuan bertempur yang baik.[4] Pasukan ini juga pernah ikut berperang dalam peristiwa Bandung Lautan Api.[4] Komarudin juga tercatat pernah menggagalkan upaya Belanda merebut Wanaraja dengan menghancurkan Jembatan Cimanuk.[3]
Tertangkap oleh tentara Belanda
[sunting | sunting sumber]Ketika Belanda menyerang Garut, kelompok Pasukan Pangeran Papak bertugas mengamankan wilayah tersebut. Namun karena kekuatan Belanda terlalu besar, Pasukan Pangeran Papak terpaksa mundur. Ketiga tentara gerilya itu bersembunyi tetapi tertangkap karena informasi dari mata-mata.[3] Komarudin, Abubakar, Usman, dan seorang pejuang Indonesia yang bernama Djoehana tertangkap di Gunung Dora.[3] Pada tanggal 10 Agustus 1949, Komarudin, Abubakar, dan Usman dieksekusi di Kerkhoff, Garut.[4] Sementara itu, Djoehana mendapat hukuman penjara seumur hidup di LP Cipinang.[3] Mereka dimakamkan di TPU Pasir Pogor, lalu tahun 1975 dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Garut.[2] Komarudin gugur dan meninggalkan seorang anak laki-laki.[2]
Pengungkapan identitas
[sunting | sunting sumber]Sebelumnya hanya terdapat sedikit informasi mengenai kehidupan Yang Chil-seong di Indonesia. Informasi mengenai Komarudin yang ternyata merupakan orang Korea berhasil diungkap oleh sejarawan Jepang dan Korea Selatan.[1] Selain itu, kesaksian juga didapatkan dari teman-teman seperjuangan Yang Chil-seong yang masih hidup.[4] Pada bulan Juli 1995, pemerintah Indonesia dan perwakilan Korea Selatan mengadakan upacara penggantian batu nisan Komarudin secara militer.[4] Sejak saat itu Komarudin dianggap sebagai salah satu tokoh pejuang yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Yang Chil Sung:Purnama Menyinari Kemerdekaan Indonesia, world.kbs.co.kr. 31-05-2015
- ^ a b c Yang Chil Sung, Sang Pahlawan Garut dari Korea (Bagian II)[pranala nonaktif permanen], fokusjabar. 31-05-2015
- ^ a b c d e Pejuang Asing Ditangkap Militer Belanda, arsipindonesia. 31-05-2015
- ^ a b c d e f g h i Yang Chil Sung, Sang Pahlawan Garut dari Korea (Bagian I) Diarsipkan 2016-08-06 di Wayback Machine., fokusjabar. 31-05-2015