Lompat ke isi

Negativisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Vygukt (bicara | kontrib)
k Perbaikan ejaan minor.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Negativisme''' adalah suatu [[sifat]] yang dihubungkan dengan suatu keadaan yang tidak teratur dalam sikap seseorang.<ref name="a">{{en}}{{Cite web|url=http://psychologydictionary.org/negativism| title= Negativism}}</ref> Seseorang yang berada di dalam [[sifat]] ini cenderung menolak saran dari orang lain yang lebih bermanfaat bagi proses kehidupannya.<ref name="a"/> Seseorang itu pun akan selalu bertindak bertentangan dengan otoritas orang yang lain dan melakukan perilaku yang tidak baik terhadap orang yang lain itu.<ref name="b">{{id}}Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EBC.</ref> Di dalam ilmu [[psikologi]] negativisme lebih dikenal sebagai suatu gangguan [[psikomotorik]] yang ditandai dengan tindakan menolak atau menantang nasihat, permintaan, dan perintah orang lain.<ref name="b"/>
'''Negativisme''' adalah suatu [[sifat]] yang dihubungkan dengan suatu keadaan yang tidak teratur dalam sikap seseorang.<ref name="a">{{en}} {{cite web|url=http://psychologydictionary.org/negativism| title= Negativism}}</ref> Seseorang yang berada di dalam [[sifat]] ini cenderung menolak saran dari orang lain yang lebih bermanfaat bagi proses kehidupannya.<ref name="a"/> Seseorang itu pun akan selalu bertindak bertentangan dengan otoritas orang yang lain dan melakukan perilaku yang tidak baik terhadap orang yang lain itu.<ref name="b">{{id}}Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EBC.</ref> Di dalam ilmu [[psikologi]] negativisme lebih dikenal sebagai suatu gangguan [[psikomotorik]] yang ditandai dengan tindakan menolak atau menantang nasihat, permintaan, dan perintah orang lain.<ref name="b"/>


== Penyebab ==
== Penyebab ==
Negativisme merupakan salah satu bentuk [[perilaku]] antisosial.<ref>{{Cite book|last=Thahir|first=Andi|date=2016|url=http://repository.radenintan.ac.id/10893/1/BUKU%20DARAS%20PSIKOLOGI%20KRIMINAL.pdf|title=Psikologi Kriminal|pages=72|url-status=live}}</ref> Negativisme dapat disebabkan oleh situasi sosial. Beberapa di antaranya adalah penerapan disiplin yang terlalu tegas atau kondisi tidak toleeran dari orang dewasa.<ref>{{Cite journal|last=Gustia|first=Elsa|date=2017|title=Tampilan Perilaku Anti Sosial pada Siswa Sekolah Dasar|url=https://www.researchgate.net/publication/334674451_Tampilan_Perilaku_Anti_Sosial_Pada_Siswa_Sekolah_Dasar/fulltext/5d39b005a6fdcc370a5e7b7e/Tampilan-Perilaku-Anti-Sosial-Pada-Siswa-Sekolah-Dasar.pdf|journal=JRTI: Jurnal Riset Tindakan Indonesia|volume=2|issue=2|pages=4|issn=2502-079X}}</ref>
Negativisme merupakan salah satu bentuk [[perilaku]] antisosial.<ref>{{Cite book|last=Thahir|first=Andi|date=2016|url=http://repository.radenintan.ac.id/10893/1/BUKU%20DARAS%20PSIKOLOGI%20KRIMINAL.pdf|title=Psikologi Kriminal|pages=72|url-status=live}}</ref> Negativisme dapat disebabkan oleh situasi sosial. Beberapa di antaranya adalah penerapan disiplin yang terlalu tegas atau kondisi tidak toleran dari orang dewasa.<ref>{{Cite journal|last=Gustia|first=Elsa|date=2017|title=Tampilan Perilaku Anti Sosial pada Siswa Sekolah Dasar|url=https://www.researchgate.net/publication/334674451_Tampilan_Perilaku_Anti_Sosial_Pada_Siswa_Sekolah_Dasar/fulltext/5d39b005a6fdcc370a5e7b7e/Tampilan-Perilaku-Anti-Sosial-Pada-Siswa-Sekolah-Dasar.pdf|journal=JRTI: Jurnal Riset Tindakan Indonesia|volume=2|issue=2|pages=4|issn=2502-079X}}</ref>


== Ekspresi ==
== Ekspresi ==
Baris 8: Baris 8:
Ekspresi awal yang tampak dari negativisme adalah [[kemarahan]] yang berlebihan. Ekspresi ini kemudian berkurang secara perlahan. Ekspresi kemarahan kemudian diganti menjadi penolakan secara lisan dalam menuruti perintah.<ref>{{Cite journal|last=Rohayati|first=Titing|date=2013|title=Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini|url=https://media.neliti.com/media/publications/240685-pengembangan-perilaku-sosial-anak-usia-d-f7555970.pdf|journal=Cakrawala Dini|volume=4|issue=2|pages=135}}</ref> Penolakan juga dapat berbentuk sikap berpura-pura tidak mendengar atau tidak memahami apa yang diperintahkan oleh orang dewasa.<ref>{{Cite journal|last=Sapendi|date=2008|title=Perkembangan Sosioemosional Anak Usia Dini|url=https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/atturats/article/download/509/pdf|journal=At-Turats|volume=3|issue=1|pages=5}}</ref>
Ekspresi awal yang tampak dari negativisme adalah [[kemarahan]] yang berlebihan. Ekspresi ini kemudian berkurang secara perlahan. Ekspresi kemarahan kemudian diganti menjadi penolakan secara lisan dalam menuruti perintah.<ref>{{Cite journal|last=Rohayati|first=Titing|date=2013|title=Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini|url=https://media.neliti.com/media/publications/240685-pengembangan-perilaku-sosial-anak-usia-d-f7555970.pdf|journal=Cakrawala Dini|volume=4|issue=2|pages=135}}</ref> Penolakan juga dapat berbentuk sikap berpura-pura tidak mendengar atau tidak memahami apa yang diperintahkan oleh orang dewasa.<ref>{{Cite journal|last=Sapendi|date=2008|title=Perkembangan Sosioemosional Anak Usia Dini|url=https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/atturats/article/download/509/pdf|journal=At-Turats|volume=3|issue=1|pages=5}}</ref>


Perkembangan ekspresi negativisme dimulai pada usia 18 [[Bulan (penanggalan)|bulan]].<ref>{{Cite journal|last=Kusumasari|first=R. Nuruliah|date=2015|title=Lingkungan Sosial dalam Perkembangan Psikologis Anak|url=https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jika/article/download/200/168|journal=Jurnal Ilmu Komunikasi|volume=2|issue=1|pages=36}}</ref> Ekspresi negativisme pertama kali ditunjukkan pada usia 2–3 tahun. Pada masa ini, anak-anak sudah memiliki kemampuan tertentu. Di saat yang bersamaan, anak-anak masih memerlukan bantuan [[orang tua]], tetapi mulai memiliki pemikiran tentang ke-aku-an dan kehendaknya sendiri. Masa negativisme kedua terjadi pada anak-anak yang berusia 5–6 tahun ketika telah mengenal lingkungan yang lebih luas. Ekspresi yang terlihat adalah [[tantrum]]. Pada masa ini, anak-anak yang tidak terpenuhi keinginannya akan mengamuk, [[menangis]], menjerit, menyerang orang lain dan menyakiti dirinya sendiri.<ref>{{Cite book|last=Hartono|first=Dudi|date=2016|url=http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Psikologi-Keperawatan-Komprehensif.pdf|title=Psikologi|location=Jakarta Selatan|publisher=Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan|pages=33|url-status=live}}</ref>
Perkembangan ekspresi negativisme dimulai pada usia 18 [[Bulan (penanggalan)|bulan]].<ref>{{Cite journal|last=Kusumasari|first=R. Nuruliah|date=2015|title=Lingkungan Sosial dalam Perkembangan Psikologis Anak|url=https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jika/article/download/200/168|journal=Jurnal Ilmu Komunikasi|volume=2|issue=1|pages=36}}</ref> Ekspresi negativisme pertama kali ditunjukkan pada usia 2–3 tahun. Pada masa ini, anak-anak sudah memiliki kemampuan tertentu. Di saat yang bersamaan, anak-anak masih memerlukan bantuan [[orang tua]], tetapi mulai memiliki pemikiran tentang ke-aku-an dan kehendaknya sendiri. Masa negativisme kedua terjadi pada anak-anak yang berusia 5–6 tahun ketika telah mengenal lingkungan yang lebih luas. Ekspresi yang terlihat adalah [[tantrum]]. Pada masa ini, anak-anak yang tidak terpenuhi keinginannya akan mengamuk, [[menangis]], menjerit, menyerang orang lain dan menyakiti dirinya sendiri.<ref>{{Cite book|last=Hartono|first=Dudi|date=2016|url=http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Psikologi-Keperawatan-Komprehensif.pdf|title=Psikologi|location=Jakarta Selatan|publisher=Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan|pages=33|url-status=live|access-date=2022-03-20|archive-date=2022-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20220422103901/http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Psikologi-Keperawatan-Komprehensif.pdf|dead-url=yes}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 27 Februari 2024 14.47

Negativisme adalah suatu sifat yang dihubungkan dengan suatu keadaan yang tidak teratur dalam sikap seseorang.[1] Seseorang yang berada di dalam sifat ini cenderung menolak saran dari orang lain yang lebih bermanfaat bagi proses kehidupannya.[1] Seseorang itu pun akan selalu bertindak bertentangan dengan otoritas orang yang lain dan melakukan perilaku yang tidak baik terhadap orang yang lain itu.[2] Di dalam ilmu psikologi negativisme lebih dikenal sebagai suatu gangguan psikomotorik yang ditandai dengan tindakan menolak atau menantang nasihat, permintaan, dan perintah orang lain.[2]

Negativisme merupakan salah satu bentuk perilaku antisosial.[3] Negativisme dapat disebabkan oleh situasi sosial. Beberapa di antaranya adalah penerapan disiplin yang terlalu tegas atau kondisi tidak toleran dari orang dewasa.[4]

Sebuah ilustrasi seorang anak yang menampilkan ekspresi negativisme, tantrum.

Ekspresi awal yang tampak dari negativisme adalah kemarahan yang berlebihan. Ekspresi ini kemudian berkurang secara perlahan. Ekspresi kemarahan kemudian diganti menjadi penolakan secara lisan dalam menuruti perintah.[5] Penolakan juga dapat berbentuk sikap berpura-pura tidak mendengar atau tidak memahami apa yang diperintahkan oleh orang dewasa.[6]

Perkembangan ekspresi negativisme dimulai pada usia 18 bulan.[7] Ekspresi negativisme pertama kali ditunjukkan pada usia 2–3 tahun. Pada masa ini, anak-anak sudah memiliki kemampuan tertentu. Di saat yang bersamaan, anak-anak masih memerlukan bantuan orang tua, tetapi mulai memiliki pemikiran tentang ke-aku-an dan kehendaknya sendiri. Masa negativisme kedua terjadi pada anak-anak yang berusia 5–6 tahun ketika telah mengenal lingkungan yang lebih luas. Ekspresi yang terlihat adalah tantrum. Pada masa ini, anak-anak yang tidak terpenuhi keinginannya akan mengamuk, menangis, menjerit, menyerang orang lain dan menyakiti dirinya sendiri.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b (Inggris) "Negativism". 
  2. ^ a b (Indonesia)Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EBC.
  3. ^ Thahir, Andi (2016). Psikologi Kriminal (PDF). hlm. 72. 
  4. ^ Gustia, Elsa (2017). "Tampilan Perilaku Anti Sosial pada Siswa Sekolah Dasar" (PDF). JRTI: Jurnal Riset Tindakan Indonesia. 2 (2): 4. ISSN 2502-079X. 
  5. ^ Rohayati, Titing (2013). "Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini" (PDF). Cakrawala Dini. 4 (2): 135. 
  6. ^ Sapendi (2008). "Perkembangan Sosioemosional Anak Usia Dini". At-Turats. 3 (1): 5. 
  7. ^ Kusumasari, R. Nuruliah (2015). "Lingkungan Sosial dalam Perkembangan Psikologis Anak". Jurnal Ilmu Komunikasi. 2 (1): 36. 
  8. ^ Hartono, Dudi (2016). Psikologi (PDF). Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. hlm. 33. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-04-22. Diakses tanggal 2022-03-20.