Tilhang Gultom: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(13 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Gultom]]}}{{Infobox artist|name=Tilhang Oberlin Gultom|birth_date={{circa|1896}}|birth_place=[[Sitamiang, Onan Runggu, Samosir|Sitamiang]], [[Kabupaten Samosir|Samosir]]|death_date={{dda|1970|4|15|1896}}|death_place=[[Tiga Dolok, Dolok Panribuan, Simalungun|Tiga Dolok]], [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]], [[Sumatera Utara]]|education=[[Sekolah dasar|Sekolah Rakyat]]}} |
|||
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Gultom]]}} |
|||
'''Tilhang Oberlin Gultom''' ( |
'''Tilhang Oberlin Gultom''' (1896—1970) adalah seorang [[komponis]] dan [[seniman]] [[opera]] [[Suku Batak Toba|Batak]] asal [[Sitamiang, Onan Runggu, Samosir|Sitamiang]], [[Onan Runggu, Samosir|Onan Runggu]], [[Kabupaten Samosir|Samosir]]. Ia merupakan salah seorang pelopor [[Opera Batak]].<ref>{{Cite web|title=Tilhang Gultom Maestro Opera Batak|url=https://bukubesarsejarahsumut.com/tilhang-gultom-maestro-opera-batak/|website=Buku Besar Sejarah Sumut|language=|access-date=16 September 2022}}</ref> Sepeninggal Tilhang, Opera Batak diteruskan oleh putranya, Gustafa Gultom.<ref>{{Cite book|last=Marbun|first=M.A.|last2=Hutapea|first2=Idris M.T.|date=1987|url=https://books.google.co.id/books?id=T8aAAAAAMAAJ|title=Kamus Budaya Batak Toba|publisher=[[Balai Pustaka]]|isbn=978-979-407-126-7|pages=116|language=id|url-status=live}}</ref> |
||
== Kehidupan awal == |
|||
Tilhang Oberlin Gultom lahir pada sekitar tahun 1896 di [[Sitamiang, Onan Runggu, Samosir|Sitamiang]]. Ayahnya bernama Raja Ompu Batu Jonggur Gultom, sedangkan ibunya bernama Nan Doraham boru Sinaga. Semasa kecil, Tilhang diberi tugas oleh orangtuanya sebagai penggembala ternak mereka. Namun, Tilhang lebih banyak memperhatikan pekerjaan ayahnya dalam membuat [[hasapi]]. Di waktu senggang, Tilhang bersama teman-temannya akan membawa alat musik masing-masing ke padang rumput dan memainkannya. |
|||
== Peninggalan == |
|||
Setelah Tilhang meninggal pada 15 April 1970, opera warisannya dilanjutkan oleh putranya, Gustafa Gultom, dengan bantuan beberapa seniman lain seperti Josia Gultom, A. Modesta Saragih Sidabutar, A.S.M. Rumapea, Suraji, dan J. Manurung.<ref>{{Cite book|last=Meuraxa|first=Dada|date=1974|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_kebudayaan_Sumatera/xDwbAAAAIAAJ?|title=Sejarah Kebudayaan Sumatera|location=[[Kota Medan|Medan]]|publisher=Hasmar|pages=295|url-status=live}}</ref> |
|||
== Karya == |
== Karya == |
||
Selama hidupnya, Tilhang Gultom telah menciptakan sekitar 124 lagu, 10 tarian, 12 ''tumba'', dan 15 cerita. Beberapa dari antara karyanya tersebut adalah: |
|||
{{Col|2}} |
|||
* ''Anak Tadingtadingan'' |
* ''Anak Tadingtadingan'' |
||
* ''Di Namarsirang'' |
* ''Di Namarsirang'' |
||
⚫ | |||
* ''Leleng Hupaima'' |
* ''Leleng Hupaima'' |
||
* ''Landit Mansai Landit'' |
* ''Landit Mansai Landit'' |
||
* ''[[Natiniptip Sanggar]]'' (dikenal juga dengan judul ''Sigulempong'') |
|||
⚫ | |||
* ''Padan Ni Raja Nai Ambaton'' |
* ''Padan Ni Raja Nai Ambaton'' |
||
* ''Palti Raja'' |
* ''Palti Raja'' |
||
* ''Raja Lontung'' |
|||
* ''Si Boru Mauas'' |
* ''Si Boru Mauas'' |
||
* ''Silindung Ni Pahu'' |
* ''Silindung Ni Pahu'' |
||
* '' |
* ''Siose Padan'' |
||
* ''[[Sinanggar Tullo]]'' |
* ''[[Sinanggar Tullo]]'' |
||
* ''Si Tapi Tola'' |
* ''Si Tapi Tola'' |
||
* ''Sulaman Barat'' |
* ''Sulaman Barat'' |
||
* ''Tiniptip Sanggar'' |
|||
* ''Tumba Sidikalang'' |
* ''Tumba Sidikalang'' |
||
{{EndDiv}} |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi terkini sejak 1 Maret 2024 09.05
Tilhang Oberlin Gultom | |
---|---|
Lahir | ca 1896 Sitamiang, Samosir |
Meninggal | 15 April 1970 Tiga Dolok, Simalungun, Sumatera Utara | (umur 73–74)
Pendidikan | Sekolah Rakyat |
Tilhang Oberlin Gultom (1896—1970) adalah seorang komponis dan seniman opera Batak asal Sitamiang, Onan Runggu, Samosir. Ia merupakan salah seorang pelopor Opera Batak.[1] Sepeninggal Tilhang, Opera Batak diteruskan oleh putranya, Gustafa Gultom.[2]
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Tilhang Oberlin Gultom lahir pada sekitar tahun 1896 di Sitamiang. Ayahnya bernama Raja Ompu Batu Jonggur Gultom, sedangkan ibunya bernama Nan Doraham boru Sinaga. Semasa kecil, Tilhang diberi tugas oleh orangtuanya sebagai penggembala ternak mereka. Namun, Tilhang lebih banyak memperhatikan pekerjaan ayahnya dalam membuat hasapi. Di waktu senggang, Tilhang bersama teman-temannya akan membawa alat musik masing-masing ke padang rumput dan memainkannya.
Peninggalan
[sunting | sunting sumber]Setelah Tilhang meninggal pada 15 April 1970, opera warisannya dilanjutkan oleh putranya, Gustafa Gultom, dengan bantuan beberapa seniman lain seperti Josia Gultom, A. Modesta Saragih Sidabutar, A.S.M. Rumapea, Suraji, dan J. Manurung.[3]
Karya
[sunting | sunting sumber]Selama hidupnya, Tilhang Gultom telah menciptakan sekitar 124 lagu, 10 tarian, 12 tumba, dan 15 cerita. Beberapa dari antara karyanya tersebut adalah:
- Anak Tadingtadingan
- Di Namarsirang
- Eme Siperak
- Leleng Hupaima
- Landit Mansai Landit
- Natiniptip Sanggar (dikenal juga dengan judul Sigulempong)
- Padan Ni Raja Nai Ambaton
- Palti Raja
- Raja Lontung
- Si Boru Mauas
- Silindung Ni Pahu
- Siose Padan
- Sinanggar Tullo
- Si Tapi Tola
- Sulaman Barat
- Tumba Sidikalang
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Tilhang Gultom Maestro Opera Batak". Buku Besar Sejarah Sumut. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ Marbun, M.A.; Hutapea, Idris M.T. (1987). Kamus Budaya Batak Toba. Balai Pustaka. hlm. 116. ISBN 978-979-407-126-7.
- ^ Meuraxa, Dada (1974). Sejarah Kebudayaan Sumatera. Medan: Hasmar. hlm. 295.