Lompat ke isi

Pribumi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(44 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
:''Artikel ini mengenai sebutan umum untuk penduduk asli. Untuk kelompok etnis Pribumi-Nusantara, lihat "[[Pribumi-Nusantara]]".''
'''Pribumi''', '''orang asli''', '''warga negara [...] asli''' atau '''penduduk asli''' adalah setiap orang yang lahir di suatu tempat, wilayah atau [[negara]], dan menetap di sana dengan status orisinal, asli atau tulen (''indigenious'') sebagai [[kelompok etnis]] yang diakui sebagai suku bangsa bukan pendatang dari negeri lainnya. Pribumi bersifat ''autochton'' (melekat pada suatu tempat). Secara lebih khusus, istilah pribumi ditujukan kepada setiap orang yang terlahir dengan orang tua yang juga terlahir di suatu tempat tersebut. {{Citation needed}}


{{about|sebutan umum untuk penduduk asli|kelompok etnis di Indonesia|Pribumi-Nusantara}}
== Pribumi sebagai kelompok politis ==
<div style="float:right;">
Dalam masa kolonial Belanda, pribumi dipakai sebagai istilah [[bahasa Melayu]] untuk ''[[Inlanders]]'', salah satu kelompok penduduk [[Hindia Belanda]] yang berasal dari suku-suku asli Kepulauan [[Nusantara]]. Oleh karena itu, penduduk Indonesia keturunan [[Cina]], [[India]], [[Arab-Indonesia|Arab]] (semuanya dimasukkan dalam satu kelompok, ''[[Vreemde Oosterlingen]]''), Eropa, maupun campuran sering dikelompokkan sebagai non-pribumi meski telah beberapa generasi dilahirkan di Indonesia. Pengelompokan ini dalam idea tidak rasistis, karena dapat terjadi perpindahan dari satu kelompok ke kelompok lain, tetapi dalam praktik menjadi rasistis karena terjadi pembedaan penempatan dalam publik, perbedaan pengupahan/penggajian, larangan penggunaan bahasa Belanda untuk kelompok tertentu, dan sebagainya.
{{Auto images
|title = Contoh kelompok pribumi di dunia
|align = right
|direction = vertical
|total_width = 400


|image1 = Utes chief Severo and family, 1899.jpg
Di [[Malaysia]] dan pada zaman sebelum [[Orde Baru]] di Indonesia, istilah '''Bumiputera''' dipakai untuk merujuk kepada penduduk asli.
|width1 = 1113
|height1 = 844
|caption1 = <center>[[Suku Indian]] ([[Amerika Serikat]])


|image2 = Barnefestivalen (41534926190).jpg
Di antara penduduk asli terdapat kelompok [[masyarakat adat]], yaitu [[Suku terasing|suku-suku terasing]] atau suku-suku yang sedang berkembang, bahkan ada suku terasing yang masih menjalani kehidupannya seperti masyarakat [[Zaman Batu]].
|width2 = 2000
|height2 = 1333
|caption2 = <center>[[Suku Paiwan]] ([[Taiwan]])
}}
{{Auto images
|align = right
|cont = yes
|total_width = 400

|image1 = Manchus dressed as royal family.jpg
|width1 = 400
|height1 = 313
|caption1 = <center>[[Suku Manchu]] ([[Manchuria]])

|image2 = Кряшены.JPG
|width2 = 640
|height2 = 480
|caption2 = <center>[[Tatar Volga|Suku Tatar Volga]] ([[Rusia]])
}}
{{Auto images
|align = right
|cont = yes
|total_width = 400

|image1 = India - Faces - Rural women driving their own change 2 (2229763779).jpg
|width1 = 3264
|height1 = 2448
|caption1 = <center>[[Suku Tamil]] ([[India]])

|image2 = Haka performed during US Defense Secretary's visit to New Zealand (1).jpg
|width2 = 3313
|height2 = 2205
|caption2 = <center>[[Suku Maori]] ([[Selandia Baru]])
}}
{{Auto images
|align = right
|cont = yes
|total_width = 400

|image1 = Lombok Wedding Party 1998.jpg
|width1 = 1768
|height1 = 1200
|caption1 = <center>[[Suku Sasak]] ([[Indonesia]])

|image2 = Sami Jienat.jpg
|width2 = 2048
|height2 = 1536
|caption2 = <center>[[Suku Sami]] ([[Norwegia]])
}}
{{Auto images
|align = right
|cont = yes
|total_width = 400

|image2 = Sartuul 06.jpg
|width2 = 3007
|height2 = 2048
|caption2 = <center>[[Suku Buryat]] ([[Buryatia]])

|image1 = Zuludänzer2.jpg
|width1 = 1121
|height1 = 776
|caption1 = <center>[[Suku Zulu]] ([[Afrika Selatan]])
}}
</div>
'''Pribumi''' atau '''bumiputra''' (disebut pula '''orang asli''', '''penduduk asli''', atau '''penduduk jati''') adalah [[masyarakat]] yang merupakan keturunan penduduk awal dari suatu tempat,<ref>{{cite book |author = Hughes, Lotte |title = The no-nonsense guide to indigenous peoples |year = 2003 |publisher = Verso |url = https://books.google.com/books?id=VFRft8e1vtgC&printsec=frontcover |isbn = 978-1-85984-438-0}}</ref><ref name="Mario Blaser 2004, p.53">{{cite book| author=Mario Blaser, Harvey A. Feit, Glenn McRae| title=In the Way: Indigenous Peoples, Life Projects, and Development |publisher=IDRC |year=2004 |pages=53}}</ref> dan telah membangun kebudayaannya di tempat tersebut dengan status asli (''indigenous'') sebagai [[kelompok etnis]] yang bukan pendatang dari daerah lainnya.<ref>Robert K. Hitchcock, Diana Vinding, ''Indigenous Peoples' Rights in Southern Africa'', IWGIA, 2004, p. 8 based on ''Working Paper by the Chairperson-Rapporteur, Mrs. Erica-Irene A. Daes, on the concept of indigenous people.'' UN-Dokument E/CN.4/Sub.2/AC.4/1996/2 ([http://www.unhchr.ch/Huridocda/Huridoca.nsf/(Symbol)/E.CN.4.Sub.2.AC.4.1996.2.En?Opendocument], unhchr.ch)</ref><ref name="indonesia"/> Contoh masyarakat pribumi meliputi: [[suku Indian|bangsa Indian]] di [[Amerika Serikat]], [[suku Maori]] di [[Selandia Baru]], [[Pribumi-Australia|orang aborigin]] di [[Australia]], dan [[suku Ainu]] di [[Jepang]]. Masyarakat pribumi bersifat ''autochton'' (melekat pada suatu tempat), sementara kumpulan masyarakat perantauan dari kelompok etnis tertentu—yang telah lama meninggalkan tanah leluhurnya—disebut [[diaspora]],<ref name=webster>{{cite web |url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/diaspora |title=Diaspora |accessdate=22 February 2011 |quote= |publisher=[[Merriam Webster]] }}</ref><ref name=ember>{{cite book |editor=[[Melvin Ember]], [[Carol R. Ember]] and [[Ian Skoggard]] |title=Encyclopedia of Diasporas: Immigrant and Refugee Cultures Around the World. Volume I: Overviews and Topics; Volume II: Diaspora Communities |year=2004 |publisher= |page= |quote= | url=https://books.google.com/?id=7QEjPVyd9YMC&printsec=frontcover&dq |isbn=978-0-306-48321-9 }}</ref> contohnya [[Tionghoa-Indonesia|orang Tionghoa di Indonesia]], [[Jawa-Suriname|orang Jawa di Suriname]], [[Jepang-Amerika|orang Jepang di Amerika]], dan [[sejarah Yahudi di Rusia|orang Yahudi di Rusia]].<ref>{{Cite book |last=Pinkus|first=Benjamin|authorlink=Benjamin Pinkus|year=1990 |title=The Jews of the Soviet Union: The History of a National Minority |publisher= [[Cambridge University Press]] |isbn=978-0521389266}}</ref>

Di beberapa negara, kelompok orang asli terbagi ke dalam beberapa [[suku bangsa]]. Sebagai contoh, di [[Tiongkok]] (Cina), terdapat [[Daftar suku di Tiongkok|puluhan suku bangsa]]; yang terbanyak ialah [[suku Han]] (漢) yang merupakan orang asli Tiongkok dengan persentase 91,51% dari total seluruh penduduk Tiongkok (sejak 2010).<ref>{{cite web|title=Han Chinese proportion in China's population drops: census data (2011-04-28)|url=http://news.xinhuanet.com/english2010/china/2011-04/28/c_13849933.htm|website=Xinhua News (English)|accessdate=1 September 2015|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160711022113/http://news.xinhuanet.com/english2010/china/2011-04/28/c_13849933.htm|archivedate=11 July 2016|df=}}</ref> Meskipun ada [[daftar suku di Tiongkok|56 suku terdaftar]] yang diakui pemerintahnya,<ref>{{cite book |author1=胡鸿保 |author2=张丽梅 |script-title=zh:民族识别原则的变化与民族人口 |journal=[[Southwest University for Nationalities]] University Press<!--(人文社科版)--> |year=2009 |issue=4 <!--总第212期-->}}</ref> tidak semuanya merupakan pribumi Tiongkok; beberapa minoritas berasal dari [[Rusia]],<ref>{{citation|title=The Russians in Xinjiang: From immigrants to national minority|first=Linda|last=Benson|first2=Ingvar|last2=Svanberg|doi=10.1080/02634938908400666|journal=Central Asian Survey|volume=8|number=2|year=1989|pages=97–129}}</ref> [[Korea]],<ref name="Korea">{{Citation|chapter=The Economic Status and Role of Ethnic Koreans in China|title=The Korean Diaspora in the World Economy|last=Kim|first=Si-joong|pages=101–131|publisher=Institute for International Economics|url=http://www.iie.com/publications/chapters_preview/365/6iie3586.pdf|year=2003|format=PDF|accessdate=2019-04-03|archive-date=2009-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20090327102244/http://www.iie.com/publications/chapters_preview/365/6iie3586.pdf|dead-url=yes}}</ref> dan [[Tajikistan]].<ref>[http://www.china.org.cn/e-groups/shaoshu/shao-2-tajik.htm The Tajik ethnic minority (China)]</ref>

Di [[Indonesia]] terdapat ratusan suku bangsa yang bukan berasal dari luar [[Nusantara]], yang disebut [[Pribumi-Nusantara]]; mayoritas merupakan [[Suku Jawa]] dengan jumlah sekitar 95 juta jiwa lebih atau sekitar hampir 100 juta jiwa,<ref name="bps">{{cite book| last =| first =| publisher=Badan Pusat Statistik| title =Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia - Hasil Sensus Penduduk 2010| year =2011| accessdate =| isbn = 978-979-064417-5| url = http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html}}</ref> disusul oleh [[Suku Sunda]], [[Suku Melayu]], [[Suku Batak]], dan [[Suku Madura]].<ref name="bps"/>

== Pribumi di Indonesia ==
{{main|Pribumi-Nusantara}}
Dalam [[Hindia Belanda|masa kolonial Belanda]], "Pribumi" dipakai sebagai istilah [[Sanskerta]] untuk ''[[Inlanders]]'', salah satu kelompok penduduk [[Hindia Belanda]] yang merupakan suku-suku asli Kepulauan [[Nusantara]]. Oleh karena itu, penduduk Indonesia keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[India-Indonesia|India]], [[Arab-Indonesia|Arab]] (semuanya dimasukkan dalam satu kelompok, ''[[Vreemde Oosterlingen]]'' atau "orang Timur Asing"), Eropa, maupun campuran ([[orang Indo]]) sering dikelompokkan sebagai "non-pribumi" meski telah beberapa generasi dilahirkan di Indonesia. Pengelompokan ini dalam idea tidak rasistis{{fact}}, karena dapat terjadi perpindahan dari satu kelompok ke kelompok lain, tetapi dalam praktik menjadi rasistis karena terjadi pembedaan penempatan dalam publik, perbedaan pengupahan/penggajian, larangan penggunaan bahasa Belanda untuk kelompok tertentu, dan sebagainya.{{fact}}

Setelah [[Orde Baru]], pemerintah Indonesia menginstruksikan untuk menghentikan penggunaan istilah "pribumi dan non-pribumi", serta menegaskan bahwa setiap [[Pribumi-Nusantara|suku asli di Nusantara]] merupakan "pribumi".<ref name="indonesia">{{Cite web | url=https://intercontinentalcry.org/indonesia-and-the-denial-of-indigenous-peoples-existence/ | title=Indonesia and the Denial of Indigenous Peoples' Existence| date=2013-08-17}}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Masyarakat Adat]]
* [[Masyarakat adat]]
* [[WNI keturunan]]
* [[WNI keturunan]]
* [[Bumiputera (Malaysia)]]
{{budaya-stub}}
* [[s:Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1998|Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1998 Tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi]]

== Referensi ==
{{reflist|2}}


[[Kategori:Sosiologi]]
[[Kategori:Sosiologi]]

Revisi terkini sejak 6 Maret 2024 01.58

Pribumi atau bumiputra (disebut pula orang asli, penduduk asli, atau penduduk jati) adalah masyarakat yang merupakan keturunan penduduk awal dari suatu tempat,[1][2] dan telah membangun kebudayaannya di tempat tersebut dengan status asli (indigenous) sebagai kelompok etnis yang bukan pendatang dari daerah lainnya.[3][4] Contoh masyarakat pribumi meliputi: bangsa Indian di Amerika Serikat, suku Maori di Selandia Baru, orang aborigin di Australia, dan suku Ainu di Jepang. Masyarakat pribumi bersifat autochton (melekat pada suatu tempat), sementara kumpulan masyarakat perantauan dari kelompok etnis tertentu—yang telah lama meninggalkan tanah leluhurnya—disebut diaspora,[5][6] contohnya orang Tionghoa di Indonesia, orang Jawa di Suriname, orang Jepang di Amerika, dan orang Yahudi di Rusia.[7]

Di beberapa negara, kelompok orang asli terbagi ke dalam beberapa suku bangsa. Sebagai contoh, di Tiongkok (Cina), terdapat puluhan suku bangsa; yang terbanyak ialah suku Han (漢) yang merupakan orang asli Tiongkok dengan persentase 91,51% dari total seluruh penduduk Tiongkok (sejak 2010).[8] Meskipun ada 56 suku terdaftar yang diakui pemerintahnya,[9] tidak semuanya merupakan pribumi Tiongkok; beberapa minoritas berasal dari Rusia,[10] Korea,[11] dan Tajikistan.[12]

Di Indonesia terdapat ratusan suku bangsa yang bukan berasal dari luar Nusantara, yang disebut Pribumi-Nusantara; mayoritas merupakan Suku Jawa dengan jumlah sekitar 95 juta jiwa lebih atau sekitar hampir 100 juta jiwa,[13] disusul oleh Suku Sunda, Suku Melayu, Suku Batak, dan Suku Madura.[13]

Pribumi di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Dalam masa kolonial Belanda, "Pribumi" dipakai sebagai istilah Sanskerta untuk Inlanders, salah satu kelompok penduduk Hindia Belanda yang merupakan suku-suku asli Kepulauan Nusantara. Oleh karena itu, penduduk Indonesia keturunan Tionghoa, India, Arab (semuanya dimasukkan dalam satu kelompok, Vreemde Oosterlingen atau "orang Timur Asing"), Eropa, maupun campuran (orang Indo) sering dikelompokkan sebagai "non-pribumi" meski telah beberapa generasi dilahirkan di Indonesia. Pengelompokan ini dalam idea tidak rasistis[butuh rujukan], karena dapat terjadi perpindahan dari satu kelompok ke kelompok lain, tetapi dalam praktik menjadi rasistis karena terjadi pembedaan penempatan dalam publik, perbedaan pengupahan/penggajian, larangan penggunaan bahasa Belanda untuk kelompok tertentu, dan sebagainya.[butuh rujukan]

Setelah Orde Baru, pemerintah Indonesia menginstruksikan untuk menghentikan penggunaan istilah "pribumi dan non-pribumi", serta menegaskan bahwa setiap suku asli di Nusantara merupakan "pribumi".[4]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hughes, Lotte (2003). The no-nonsense guide to indigenous peoples. Verso. ISBN 978-1-85984-438-0. 
  2. ^ Mario Blaser, Harvey A. Feit, Glenn McRae (2004). In the Way: Indigenous Peoples, Life Projects, and Development. IDRC. hlm. 53. 
  3. ^ Robert K. Hitchcock, Diana Vinding, Indigenous Peoples' Rights in Southern Africa, IWGIA, 2004, p. 8 based on Working Paper by the Chairperson-Rapporteur, Mrs. Erica-Irene A. Daes, on the concept of indigenous people. UN-Dokument E/CN.4/Sub.2/AC.4/1996/2 ([1], unhchr.ch)
  4. ^ a b "Indonesia and the Denial of Indigenous Peoples' Existence". 2013-08-17. 
  5. ^ "Diaspora". Merriam Webster. Diakses tanggal 22 February 2011. 
  6. ^ Melvin Ember, Carol R. Ember and Ian Skoggard, ed. (2004). Encyclopedia of Diasporas: Immigrant and Refugee Cultures Around the World. Volume I: Overviews and Topics; Volume II: Diaspora Communities. ISBN 978-0-306-48321-9. 
  7. ^ Pinkus, Benjamin (1990). The Jews of the Soviet Union: The History of a National Minority. Cambridge University Press. ISBN 978-0521389266. 
  8. ^ "Han Chinese proportion in China's population drops: census data (2011-04-28)". Xinhua News (English). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2016. Diakses tanggal 1 September 2015. 
  9. ^ 胡鸿保; 张丽梅 (2009). 民族识别原则的变化与民族人口. Southwest University for Nationalities University Press. 
  10. ^ Benson, Linda; Svanberg, Ingvar (1989), "The Russians in Xinjiang: From immigrants to national minority", Central Asian Survey, 8 (2): 97–129, doi:10.1080/02634938908400666 
  11. ^ Kim, Si-joong (2003), "The Economic Status and Role of Ethnic Koreans in China", The Korean Diaspora in the World Economy (PDF), Institute for International Economics, hlm. 101–131, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-03-27, diakses tanggal 2019-04-03 
  12. ^ The Tajik ethnic minority (China)
  13. ^ a b Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia - Hasil Sensus Penduduk 2010. Badan Pusat Statistik. 2011. ISBN 978-979-064417-5.