Lompat ke isi

J.B. Wenas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Infobox officeholder | name = Jos Buce Wenas | image = Jos Buce Wenas 65440.jpg | caption = Jos Buce Wenas setelah lulus dar...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(16 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
| name = Jos Buce Wenas
| name = Jos Buce Wenas
| image = Jos Buce Wenas 65440.jpg
| image = Jos Buce Wenas 65440.jpg
| caption = Jos Buce Wenas setelah lulus dari AMN tahun 1968.
| caption = Jos Buce Wenas setelah lulus dari AKABRI Bagian Darat pada tahun 1968.
| office = [[Wakil Gubernur Sulawesi Utara]]
| office = [[Wakil Gubernur Sulawesi Utara]]
| status = <!--If this is specified, overrides Incumbent.-->
| status = <!--If this is specified, overrides Incumbent.-->
Baris 21: Baris 21:
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| serviceyears = 1968—2000
| serviceyears = 1968—2000
| rank = [[Berkas:19-TNI Army-BG.svg|25px]] [[Brigadir Jenderal]]
|rank = [[Berkas:Pdu brigjendtni staf.png|25px]] [[Brigadir Jenderal]] [[TNI]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| unit = [[Infanteri]]
|unit = [[Infanteri]]
}}
|spouse={{marriage|Ny. Jeanne Maria Moniaga|1970}}}}


[[Brigadir Jenderal]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Jos Buce Wenas''' ({{lahirmati|[[Tomohon]], [[Pendudukan Jepang di Indonesia]]|22|5|1945}}) adalah seorang perwira militer dan politikus yang menjabat sebagai Bupati Jayawijaya dari tahun 1989 hingga 1998 dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara dari tahun 1998 hingga 2000.
[[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Jos Buce Wenas''' ({{lahirmati|[[Tomohon]], [[Pendudukan Jepang di Indonesia]]|22|5|1945}}) adalah seorang perwira militer dan politikus yang menjabat sebagai Bupati Jayawijaya dari tahun 1989 hingga 1998 dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara dari tahun 1998 hingga 2000.

== Kehidupan awal dan pendidikan militer ==
Jos Buce Wenas lahir pada tanggal 22 Mei 1945 di [[kota Tomohon]].<ref name=":0">{{Cite news|last=Okawa|first=Seiichi|date=2 Juni 1999|title=インタビューシリーズ【イリアンジャヤ】(5) 『ジャヤウイジャヤ元県知事J.B.ウエナス氏が語る21世紀のイリアンジャヤ中央高地|trans-title=Seri Wawancara (5): Mantan Bupati Jayawijaya, J. B. Wenas, berbicara tentang Wilayah Pegunungan Tengah Irian Jaya pada Abad ke-21|url=https://grahabudayaindonesia.at.webry.info/201112/article_5.html|dead-url=yes|work=Graha Budaya Indonesia|archive-url=https://web.archive.org/web/20201028171846/https://grahabudayaindonesia.at.webry.info/201112/article_5.html|archive-date=28 Oktober 2020|access-date=11 Maret 2021}}</ref> Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Wenas menempuh pendidikan di [[Akademi Militer|Akademi Angkatan Bersenjata Indonesia Bagian Darat]] (AKABRI Bagian Darat) pada tahun 1965. Wenas lulus dari AKABRI Bagian Darat dan diwisuda menjadi perwira dengan pangkat [[Letnan Dua (TNI)|letnan dua]] pada tanggal 10 Januari 1968.<ref>{{Cite book|date=1968|url=https://books.google.co.id/books?id=OkaJ1vhh5wQC|title=Kenang2an Taruna Angkatan ke-XII Akademi Militer Nasional (AKABRI Bag. Darat) 1965-1968|publisher=Akademi Militer Nasional|url-status=live}}</ref>

== Bupati Jayawijaya ==
Wenas dilantik sebagai Bupati Jayawijaya oleh Gubernur [[Barnabas Suebu]] pada tanggal 13 April 1989.<ref>{{Cite news|date=April 1989|title=Letkol Inf. Yos Buce Wenas Bupati Jayawijaya|url=https://books.google.co.id/books?id=mYFdXm5s1AUC&pg=PA65|work=Mimbar Kekaryaan|issue=220|page=65|access-date=11 Maret 2021}}</ref> Setelah dilantik menjadi Wakil Gubernur, Wenas merangkap jabatan sebagai Bupati Jayawijaya selama hampir sebulan.<ref name=":1">{{Cite news|last=FR|date=29 Januari 1998|title=Mendagri: Kelemahan Kinerja Birokrasi adalah Kelambanan|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18492068|work=Kompas|page=15|access-date=11 Maret 2021}}</ref> Jabatannya sebagai Bupati Jayawijaya akhirnya diserahterimakan kepada [[Basyir Bachtiar]] selaku penjabat bupati pada tanggal 24 Februari 1998.<ref>{{Cite news|last=TOV|date=25 Februari 1998|title=Daerah Sekilas: Wamena - Gubernur Irja Melantik Bupati Jayawijaya|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18333403|work=Kompas|location=[[Wamena]]|page=11|access-date=11 Maret 2021|quote=Gubernur Irian Jaya, J Patippi hari Selasa (24/2) di Wamena, melantik Brigjen TNI Basyir Bachtiar, sebagai Pejabat Bupati Jayawijaya, menggantikan Kolonel (Inf) JB Wenas yang menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Utara.}}</ref>

=== Kinerja ===
Selama memimpin Jayawijaya, Wenas membangun Museum Pilamo yang menampung alat dan barang-barang tradisional dan kebudayaan yang berasal dari penduduk asli Jayawijaya. Wenas juga mendirikan pusat pendidikan vokasi Silimo Pemuda yang berfungsi sebagai tempat pengajaran mengenai kebudayaan setempat bagi para pemuda Jayawijaya.<ref name=":0" />

Salah satu keputusan terkenal yang ditetapkan oleh Wenas selaku bupati Jayawijaya adalah pada saat pembuatan lambang Kabupaten Jayawijaya, yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati No. 14 tahun 1995. Pada saat itu, Wenas menolak untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai motto untuk lambang kabupaten dan memilih untuk menggunakan [[Rumpun bahasa Dani|Bahasa Dani]], bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk Jayawijaya. Motto yang akhirnya digunakan untuk lambang Kabupaten Jayawijaya adalah ''Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo'' (Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini).<ref name=":0" />

Wenas juga menerapkan kebijakan [[hari bebas kendaraan bermotor]] di depan jalan rumah dinas bupati setiap hari Jumat dan menjadikan jalan tersebut sebagai trek papan luncur bagi anak-anak Jayawijaya. Wenas membelikan papan luncur kepada anak-anak tersebut dari penghasilan pribadinya.<ref name=":0" />

=== Kritik ===
Front Pembela Pembangunan Jayawijaya yang didirikan pada tahun 2013 mengkritik kinerja Bupati JB Wenas dan menyatakan bahwa hasil-hasil pembangunan di kabupaten tersebut tidak pernah terlihat selama ia memimpin kabupaten tersebut.<ref>{{Cite news|last=Belau|first=Arnold|date=28 November 2013|title=Front Pembela Pembangunan Jayawijaya Dideklarasikan|url=https://suarapapua.com/2013/11/28/front-pembela-pembangunan-jayawijaya-dideklarasikan/|dead-url=yes|work=Suara Papua|archive-url=https://web.archive.org/web/20210311153120/https://suarapapua.com/2013/11/28/front-pembela-pembangunan-jayawijaya-dideklarasikan/|archive-date=2021-03-11|access-date=11 Maret 2021}}</ref>

== Wakil Gubernur Sulawesi Utara ==
Pasca pengambilan sumpah Achmad Nadjamuddin, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, sebagai Anggota DPRD Sulawesi Utara pada tanggal 18 Juli 1997, jabatan Wakil Gubernur Sulawesi Utara menjadi lowong. Wenas dicalonkan untuk menempati jabatan sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Utara.<ref>{{Cite news|last=ZAL|date=20 Agustus 1997|title=Daerah Sekilas: Manado- Proses pengisian jabatan Wakil Gubernur Sulut yang lowong satu bulan lebih|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18428728|work=Kompas|page=9|access-date=11 Maret 2021|quote=Proses pengisian jabatan Wakil Gubernur Sulut yang lowong satu bulan lebih sebagai akibat tarik menarik antara "kepentingan" pusat dan daerah. Jabatan Wagub kini dirangkap Gubernur EE Mangindaan. Menurut Ketua DPRD Sulut Rolly Tanos di Manado, Selasa (19/8), proses itu sangat wajar dalam rangka mencari profil wakil gubernur yang lebih baik. Jabatan Wakil Gubernur Sulut lowong, karena Drs Nadjamuddin dilantik menjadi anggota DPRD Sulut. Calon wagub yang diusulkan ke pusat, menurut EE Mangindaan adalah Drs Frans Lapananda (Ketua BKPMD) dan Wenas (Bupati Jayawijaya).}}</ref> Ia pun disetujui oleh Menteri Dalam Negeri untuk menempati jabatan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Bidang Kesejahteraan.<ref>{{Cite news|last=ZAL|date=9 Desember 1997|title=Sekwilda Jadi "Caretaker" Wali Kota Gorontalo|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18328591|work=Kompas|page=8|access-date=11 Maret 2021|quote=Gubernur yang didampingi Ketua DPRD Rolly Tanos, Kakanwil Deperindag Piet Kaawoan, dan Kahumas David Bobihoe, juga mengungkapkan tentang persetujuan Depdagri terhadap usulan Letkol (Inf) JB Wenas, Bupati Jayawijaya, Irian Jaya, menjadi salah satu Wakil Gubernur Sulut mengganti(kan) Nadjamuddin.}}</ref> Pelantikan Wenas sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Utara akhirnya dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 1998.<ref name=":1" />

== Kehidupan pribadi ==
Wenas menikah dengan Jeanne Maria Moniaga pada tanggal 19 Desember 1970. Pernikahannya tersebut melahirkan seorang putera dan dua orang puteri.<ref name=":0" />

== Referensi ==
{{Reflist}}

{{DEFAULTSORT:Wenas, J.B.}}
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh dari Tomohon]]


{{tokoh-militer-stub}}

Revisi terkini sejak 7 Maret 2024 03.29

Jos Buce Wenas
Jos Buce Wenas setelah lulus dari AKABRI Bagian Darat pada tahun 1968.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara
Masa jabatan
27 Januari 1998 – 1 April 2000
GubernurE. E. Mangindaan
Sebelum
Pendahulu
A. Nadjamuddin
Sebelum
Bupati Jayawijaya
Masa jabatan
13 April 1989 – 24 Februari 1998
GubernurBarnabas Suebu
Jacob Pattipi
Sebelum
Pendahulu
Albert Dien
Pengganti
Basyir Bachtiar (penjabat)
David Agustein Hubi
Informasi pribadi
Lahir22 Mei 1945 (umur 79)
Tomohon, Pendudukan Jepang di Indonesia
Partai politikGolkar
Suami/istri
Ny. Jeanne Maria Moniaga
(m. 1970)
Karier militer
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1968—2000
Pangkat Brigadir Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Jos Buce Wenas (lahir 22 Mei 1945) adalah seorang perwira militer dan politikus yang menjabat sebagai Bupati Jayawijaya dari tahun 1989 hingga 1998 dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara dari tahun 1998 hingga 2000.

Kehidupan awal dan pendidikan militer

[sunting | sunting sumber]

Jos Buce Wenas lahir pada tanggal 22 Mei 1945 di kota Tomohon.[1] Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Wenas menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Indonesia Bagian Darat (AKABRI Bagian Darat) pada tahun 1965. Wenas lulus dari AKABRI Bagian Darat dan diwisuda menjadi perwira dengan pangkat letnan dua pada tanggal 10 Januari 1968.[2]

Bupati Jayawijaya

[sunting | sunting sumber]

Wenas dilantik sebagai Bupati Jayawijaya oleh Gubernur Barnabas Suebu pada tanggal 13 April 1989.[3] Setelah dilantik menjadi Wakil Gubernur, Wenas merangkap jabatan sebagai Bupati Jayawijaya selama hampir sebulan.[4] Jabatannya sebagai Bupati Jayawijaya akhirnya diserahterimakan kepada Basyir Bachtiar selaku penjabat bupati pada tanggal 24 Februari 1998.[5]

Selama memimpin Jayawijaya, Wenas membangun Museum Pilamo yang menampung alat dan barang-barang tradisional dan kebudayaan yang berasal dari penduduk asli Jayawijaya. Wenas juga mendirikan pusat pendidikan vokasi Silimo Pemuda yang berfungsi sebagai tempat pengajaran mengenai kebudayaan setempat bagi para pemuda Jayawijaya.[1]

Salah satu keputusan terkenal yang ditetapkan oleh Wenas selaku bupati Jayawijaya adalah pada saat pembuatan lambang Kabupaten Jayawijaya, yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati No. 14 tahun 1995. Pada saat itu, Wenas menolak untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai motto untuk lambang kabupaten dan memilih untuk menggunakan Bahasa Dani, bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk Jayawijaya. Motto yang akhirnya digunakan untuk lambang Kabupaten Jayawijaya adalah Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo (Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini).[1]

Wenas juga menerapkan kebijakan hari bebas kendaraan bermotor di depan jalan rumah dinas bupati setiap hari Jumat dan menjadikan jalan tersebut sebagai trek papan luncur bagi anak-anak Jayawijaya. Wenas membelikan papan luncur kepada anak-anak tersebut dari penghasilan pribadinya.[1]

Front Pembela Pembangunan Jayawijaya yang didirikan pada tahun 2013 mengkritik kinerja Bupati JB Wenas dan menyatakan bahwa hasil-hasil pembangunan di kabupaten tersebut tidak pernah terlihat selama ia memimpin kabupaten tersebut.[6]

Wakil Gubernur Sulawesi Utara

[sunting | sunting sumber]

Pasca pengambilan sumpah Achmad Nadjamuddin, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, sebagai Anggota DPRD Sulawesi Utara pada tanggal 18 Juli 1997, jabatan Wakil Gubernur Sulawesi Utara menjadi lowong. Wenas dicalonkan untuk menempati jabatan sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Utara.[7] Ia pun disetujui oleh Menteri Dalam Negeri untuk menempati jabatan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Bidang Kesejahteraan.[8] Pelantikan Wenas sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Utara akhirnya dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 1998.[4]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Wenas menikah dengan Jeanne Maria Moniaga pada tanggal 19 Desember 1970. Pernikahannya tersebut melahirkan seorang putera dan dua orang puteri.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e Okawa, Seiichi (2 Juni 1999). "インタビューシリーズ【イリアンジャヤ】(5) 『ジャヤウイジャヤ元県知事J.B.ウエナス氏が語る21世紀のイリアンジャヤ中央高地" [Seri Wawancara (5): Mantan Bupati Jayawijaya, J. B. Wenas, berbicara tentang Wilayah Pegunungan Tengah Irian Jaya pada Abad ke-21]. Graha Budaya Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Oktober 2020. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  2. ^ Kenang2an Taruna Angkatan ke-XII Akademi Militer Nasional (AKABRI Bag. Darat) 1965-1968. Akademi Militer Nasional. 1968. 
  3. ^ "Letkol Inf. Yos Buce Wenas Bupati Jayawijaya". Mimbar Kekaryaan (220). April 1989. hlm. 65. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  4. ^ a b FR (29 Januari 1998). "Mendagri: Kelemahan Kinerja Birokrasi adalah Kelambanan". Kompas. hlm. 15. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  5. ^ TOV (25 Februari 1998). "Daerah Sekilas: Wamena - Gubernur Irja Melantik Bupati Jayawijaya". Kompas. Wamena. hlm. 11. Diakses tanggal 11 Maret 2021. Gubernur Irian Jaya, J Patippi hari Selasa (24/2) di Wamena, melantik Brigjen TNI Basyir Bachtiar, sebagai Pejabat Bupati Jayawijaya, menggantikan Kolonel (Inf) JB Wenas yang menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Utara. 
  6. ^ Belau, Arnold (28 November 2013). "Front Pembela Pembangunan Jayawijaya Dideklarasikan". Suara Papua. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-11. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  7. ^ ZAL (20 Agustus 1997). "Daerah Sekilas: Manado- Proses pengisian jabatan Wakil Gubernur Sulut yang lowong satu bulan lebih". Kompas. hlm. 9. Diakses tanggal 11 Maret 2021. Proses pengisian jabatan Wakil Gubernur Sulut yang lowong satu bulan lebih sebagai akibat tarik menarik antara "kepentingan" pusat dan daerah. Jabatan Wagub kini dirangkap Gubernur EE Mangindaan. Menurut Ketua DPRD Sulut Rolly Tanos di Manado, Selasa (19/8), proses itu sangat wajar dalam rangka mencari profil wakil gubernur yang lebih baik. Jabatan Wakil Gubernur Sulut lowong, karena Drs Nadjamuddin dilantik menjadi anggota DPRD Sulut. Calon wagub yang diusulkan ke pusat, menurut EE Mangindaan adalah Drs Frans Lapananda (Ketua BKPMD) dan Wenas (Bupati Jayawijaya). 
  8. ^ ZAL (9 Desember 1997). "Sekwilda Jadi "Caretaker" Wali Kota Gorontalo". Kompas. hlm. 8. Diakses tanggal 11 Maret 2021. Gubernur yang didampingi Ketua DPRD Rolly Tanos, Kakanwil Deperindag Piet Kaawoan, dan Kahumas David Bobihoe, juga mengungkapkan tentang persetujuan Depdagri terhadap usulan Letkol (Inf) JB Wenas, Bupati Jayawijaya, Irian Jaya, menjadi salah satu Wakil Gubernur Sulut mengganti(kan) Nadjamuddin.