Lompat ke isi

Olo Panggabean: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
(30 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Olo_Panggabean.jpg|thumb|right|Olo Panggabean]]
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Panggabean]]}}
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Panggabean]]}}
{{fanpov}}{{refimprove}}
'''Sahara Oloan Panggabean''' ({{lahirmati|[[Tarutung]]|24|5|1941|[[Medan]]|30|4|2009}})<ref name="tempo">"Going Legit", ''[[Majalah Tempo|Tempo]] (edisi bahasa Inggris) No. 52/VI/29 Agustus - 4 September 2006 ''(salinan artikel ini tersedia di http://www.infid.be/general_broom.htm)''</ref> adalah seorang tokoh yang terkenal karena kegiatannya di bidang perjudian dan juga karena sifat filantropinya.
{{Infobox person
| name = Olo Panggabean
| image = <!-- filename only, no "File:" or "Image:" prefix, and no enclosing [[brackets]] -->
| alt = <!-- descriptive text for use by speech synthesis (text-to-speech) software -->
| caption =
| birth_name = Sahara Oloan Panggabean
| birth_date ={{Birth date|1941|05|24}}
| birth_place = [[Medan]], [[Sumatera Utara]]
| death_date = {{Death date and age|2009|04|30|1941|05|24}}
| death_place =
| nationality =[[Indonesia]]
| other_names = Olo
| occupation =
| years_active =
| known_for =
| notable_works =
}}

'''Olo panggabean''' atau nama lengkapnya '''Sahara Oloan Panggabean''' ({{lahirmati|[[Tarutung]]|24|5|1941|[[Medan]]|30|4|2009}})<ref name="tempo">"Going Legit", ''[[Majalah Tempo|Tempo]] (edisi bahasa Inggris) No. 52/VI/29 Agustus - 4 September 2006 ''(salinan artikel ini tersedia di http://www.infi{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}d.be/general_broom.htm)''{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> adalah seorang tokoh yang terkenal karena kegiatannya di bidang perjudian dan juga karena sifat filantropinya. Olo Panggabean merupakan pendiri organisasi paramiliter [[Ikatan Pemuda Karya]] (IPK) yang bermarkas di [[Kota Medan|Medan]], [[Sumatera Utara]].


== Keluarga ==
== Keluarga ==
Olo adalah anak ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan Friedolin Panggabean dan Esther Hutabarat. Sampai akhir hayatnya Olo tidak pernah menikah.
Olo adalah anak ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan Friedolin Panggabean dan Esther Hutabarat. Sampai akhir hayatnya Olo tidak pernah menikah. Saat ini Penerus dari Olo Panggabean adalah Budi Panggabean dan Pablo Putra Benua Panggabean yaitu keponakan Kandung dari Olo Panggabean.


== Drama Kehidupan ==
== Drama Kehidupan ==
=== Pendirian IPK ===
=== Pendirian IPK ===
Olo Panggabean diperhitungkan setelah keluar dari organisasi [[Pemuda Pancasila]], saat itu di bawah naungan [[Effendi Nasution]] alias Pendi Keling, salah seorang tokoh Eksponen ‘66’. Tanggal [[28 Agustus]] [[1969]], Olo Panggabean bersama sahabat dekatnya, Syamsul Samah mendirikan [[IPK]]. Masa mudanya itu, dia dikenal sebagai preman besar.
Olo Panggabean diperhitungkan setelah keluar dari organisasi [[Pemuda Pancasila]], saat itu di bawah naungan [[Effendi Nasution]] alias Pendi Keling, salah seorang tokoh Eksponen ‘66’. Tanggal [[28 Agustus]] [[1969]], Olo Panggabean bersama sahabat dekatnya, Syamsul Samah mendirikan [[Ikatan Pemuda Karya|IPK]]. Masa mudanya itu, dia dikenal sebagai preman besar.


Wilayah kekuasannya di kawasan bisnis di Petisah. Dia juga sering dipergunakan oleh pihak tertentu sebagai [[debt collector]]. Sementara organisasi yang didirikan terus berkembang, sebagai bagian dari lanjutan [[Sentral Organisasi Buruh Pancasila]] (SOB Pancasila), di bawah naungan dari Koordinasi Ikatan – Ikatan Pancasila ([[KODI]]), dan pendukung Penegak Amanat Rakyat Indonesia ([[Gakari]]).
Wilayah kekuasannya di kawasan bisnis di Petisah. Dia juga sering dipergunakan oleh pihak tertentu sebagai [[debt collector]]. Sementara organisasi yang didirikan terus berkembang, sebagai bagian dari lanjutan [[Sentral Organisasi Buruh Pancasila]] (SOB Pancasila), di bawah naungan dari Koordinasi Ikatan – Ikatan Pancasila ([[KODI]]), dan pendukung Penegak Amanat Rakyat Indonesia ([[Gakari]]).


Olo Panggabean sering disebut sebagai seorang "raja [[perjudian]]" yang berpengaruh<ref name="tempo"/><ref name="riaupos">Effendi, Robby [http://triadkita.blogspot.com/2006/01/olodari-medan.html "Sekelumit tentang Olo Panggabean"], ''[[Riau Pos]]'', 20 Juli 2005</ref><ref name="inside">Ryter, Loren [http://www.serve.com/inside/edit63/loren1.htm "A tale of two cities"], ''Inside Indonesia'', No. 63, Juli 2000</ref> di kawasan tersebut, meskipun tuduhan terhadapnya belum dapat dibuktikan pihak berwajib.<ref name="riaupos"/>. Dan saat ini IPK dipimpin oleh keponakannya Budi Panggabean
Olo Panggabean sering disebut sebagai seorang "raja [[perjudian]]" yang berpengaruh<ref name="tempo"/><ref name="riaupos">Effendi, Robby [http://triadkita.blogspot.com/2006/01/olodari-medan.html "Sekelumit tentang Olo Panggabean"], ''[[Riau Pos]]'', 20 Juli 2005</ref><ref name="inside">Ryter, Loren [http://www.serve.com/inside/edit63/loren1.htm "A tale of two cities"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070313223226/http://www.serve.com/inside/edit63/loren1.htm |date=2007-03-13 }}, ''Inside Indonesia'', No. 63, Juli 2000</ref> di kawasan tersebut, meskipun tuduhan terhadapnya belum dapat dibuktikan pihak berwajib.<ref name="riaupos"/> Dan saat ini IPK dipimpin oleh keponakannya Budi Panggabean


=== Peristiwa penembakan Brimob ===
=== Peristiwa penembakan Brimob ===
Baris 20: Baris 38:


=== Permasalahan dengan Sutanto ===
=== Permasalahan dengan Sutanto ===
Pada pertengahan [[2000]], ia menerima perintah panggilan dari [[Sutanto]] (saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumut) terkait masalah perjudian namun panggilan tersebut ditolaknya dengan hanya mengirimkan seorang wakil sebagai penyampai pesan. Sejak jabatan [[Kapolri]] disandang [[Sutanto]] pada tahun [[2005]], kegiatan perjudian yang dikaitkan dengan Olo telah sedikit banyak mengalami penurunan.<ref name="tempo"/>. Semasa Sutanto menjadi Kapolri, bisnis judi Olo diberantas habis sampai keakar akarnya. Sutanto berhasil memberantas judi di Sumatera Utara kurang dari tiga tahun, suatu hal yang tidak dapat dilakukan oleh Kapolri sebelumnya. Sejak itu, Olo dikabarkan memfokuskan diri pada bisnis legal, seperti POM Bensin , Perusahaan Otobus (PO) dan sebagainya.
Pada pertengahan [[2000]], ia menerima perintah panggilan dari [[Sutanto]] (saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumut) terkait masalah perjudian namun panggilan tersebut ditolaknya dengan hanya mengirimkan seorang wakil sebagai penyampai pesan. Sejak jabatan [[Kapolri]] disandang [[Sutanto]] pada tahun [[2005]], kegiatan perjudian yang dikaitkan dengan Olo telah sedikit banyak mengalami penurunan.<ref name="tempo"/> Semasa Sutanto menjadi Kapolri, bisnis judi Olo diberantas habis sampai keakar akarnya. Sutanto berhasil memberantas judi di Sumatera Utara kurang dari tiga tahun, suatu hal yang tidak dapat dilakukan oleh Kapolri sebelumnya. Sejak itu, Olo dikabarkan memfokuskan diri pada bisnis legal, seperti POM Bensin, Perusahaan Otobus (PO) dan sebagainya.


== Filantropi ==
== Filantropi ==
Baris 29: Baris 47:


== Meninggal dunia ==
== Meninggal dunia ==
Olo meninggal dunia karna diabetes
Setelah menjalani pengobatan di Singapura dikarenakan komplikasi diabetes, Olo Panggabean Sang "Godfather" meninggal dunia di Medan pada tanggal 30 April 2009.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 37: Baris 55:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{indo-bio-stub}}


{{DEFAULTSORT:Panggabean, Olo}}
{{DEFAULTSORT:Panggabean, Olo}}

[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh dari Tapanuli Utara]]
[[Kategori:Tokoh dari Tapanuli Utara]]

Revisi per 9 Maret 2024 05.52

Olo Panggabean
LahirSahara Oloan Panggabean
(1941-05-24)24 Mei 1941
Medan, Sumatera Utara
Meninggal30 April 2009(2009-04-30) (umur 67)
KebangsaanIndonesia
Nama lainOlo

Olo panggabean atau nama lengkapnya Sahara Oloan Panggabean (24 Mei 1941 – 30 April 2009)[1] adalah seorang tokoh yang terkenal karena kegiatannya di bidang perjudian dan juga karena sifat filantropinya. Olo Panggabean merupakan pendiri organisasi paramiliter Ikatan Pemuda Karya (IPK) yang bermarkas di Medan, Sumatera Utara.

Keluarga

Olo adalah anak ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan Friedolin Panggabean dan Esther Hutabarat. Sampai akhir hayatnya Olo tidak pernah menikah. Saat ini Penerus dari Olo Panggabean adalah Budi Panggabean dan Pablo Putra Benua Panggabean yaitu keponakan Kandung dari Olo Panggabean.

Drama Kehidupan

Pendirian IPK

Olo Panggabean diperhitungkan setelah keluar dari organisasi Pemuda Pancasila, saat itu di bawah naungan Effendi Nasution alias Pendi Keling, salah seorang tokoh Eksponen ‘66’. Tanggal 28 Agustus 1969, Olo Panggabean bersama sahabat dekatnya, Syamsul Samah mendirikan IPK. Masa mudanya itu, dia dikenal sebagai preman besar.

Wilayah kekuasannya di kawasan bisnis di Petisah. Dia juga sering dipergunakan oleh pihak tertentu sebagai debt collector. Sementara organisasi yang didirikan terus berkembang, sebagai bagian dari lanjutan Sentral Organisasi Buruh Pancasila (SOB Pancasila), di bawah naungan dari Koordinasi Ikatan – Ikatan Pancasila (KODI), dan pendukung Penegak Amanat Rakyat Indonesia (Gakari).

Olo Panggabean sering disebut sebagai seorang "raja perjudian" yang berpengaruh[1][2][3] di kawasan tersebut, meskipun tuduhan terhadapnya belum dapat dibuktikan pihak berwajib.[2] Dan saat ini IPK dipimpin oleh keponakannya Budi Panggabean

Peristiwa penembakan Brimob

Olo Panggabean pernah dituding sebagai pengelola sebuah perjudian besar di Medan. Semasa Brigjen Pol Sutiono menjabat sebagai Kapolda Sumut (1999), IPK pernah diminta untuk menghentikan praktik kegiatan judi. Tudingan itu membuat Moses Tambunan marah besar. Sebagai anak buah Olo Panggabean, Moses menantang Sutiono untuk dapat membuktikan ucapannya tersebut.

Persoalan ini diduga sebagai penyulut insiden di kawasan Petisah. Anggota brigade mobile (Brimob) terluka akibat penganiayaan sekelompok orang. Merasa tidak senang, korban yang terluka itu melaporkan kepada rekan – rekannya. Insiden ini menjadi penyebab persoalan, sekelompok oknum itu memberondong “Gedung Putih” dengan senjata api.

Permasalahan dengan Sutanto

Pada pertengahan 2000, ia menerima perintah panggilan dari Sutanto (saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumut) terkait masalah perjudian namun panggilan tersebut ditolaknya dengan hanya mengirimkan seorang wakil sebagai penyampai pesan. Sejak jabatan Kapolri disandang Sutanto pada tahun 2005, kegiatan perjudian yang dikaitkan dengan Olo telah sedikit banyak mengalami penurunan.[1] Semasa Sutanto menjadi Kapolri, bisnis judi Olo diberantas habis sampai keakar akarnya. Sutanto berhasil memberantas judi di Sumatera Utara kurang dari tiga tahun, suatu hal yang tidak dapat dilakukan oleh Kapolri sebelumnya. Sejak itu, Olo dikabarkan memfokuskan diri pada bisnis legal, seperti POM Bensin, Perusahaan Otobus (PO) dan sebagainya.

Filantropi

Pernah muncul di media massa, ada keluarga yang anaknya disandera rumah sakit karena tak mampu membayar biaya persalinan. Malah tiba-tiba pihak rumah sakit memperlakukan keluarga itu sangat istimewa, karena Olo Panggabean melunasi dan menjamin semua biaya diperlukan. Ada juga keluarga miskin yang digusur paksa oknum petugas Satpol PP, menangis pilu karena gerobak sorong tempatnya berjualan dihancurkan hingga kehilangan mata pencaharian. Malah tiba-tiba memiliki kios permanen atas biaya dari Olo Panggabean.

Kisah Angi dan Anjeli

Kisah sedih bayi kembar siam Angi-Anjeli anak dari pasangan Subari dan Neng Harmaini yang kesulitan membiayai dana operasi pemisahan di Singapura, tahun 2004 adalah satu contoh kedermawanan Olo. Ibu sang bayi, Neng Harmaini, melahirkan mereka di RS Vita Insani, Pematang Siantar, Rabu, 11 Februari 2004 pukul 08.00 WIB, melalui operasi caesar. Kembar siam ini lahir dengan organ jantung, hati dan paru-paru yang saling berdiri sendiri. Bayi kembar siam ini harus diselamatkan dengan operasi caesar, tapi orangtuanya tidak mampu. Di tengah pejabat Pemprovsu dan Pemko Siantar masih saling lempar wacana untuk membantu biaya operasi, malah Olo Panggabean bertindak cepat menanggung semua biaya yang diperlukan. Bahkan saat bayi bernasib sial itu tiba di Bandara Polonia Medan dengan pesawat Garuda Indonesia No. GIA 839 pada Senin 18 Juli 2004 sekitar pukul 11.30, Olo Panggabean menyempatkan diri menyambut dan menggendongnya.

Meninggal dunia

Olo meninggal dunia karna diabetes

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c "Going Legit", Tempo (edisi bahasa Inggris) No. 52/VI/29 Agustus - 4 September 2006 (salinan artikel ini tersedia di http://www.infi[pranala nonaktif permanen]d.be/general_broom.htm)[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b Effendi, Robby "Sekelumit tentang Olo Panggabean", Riau Pos, 20 Juli 2005
  3. ^ Ryter, Loren "A tale of two cities" Diarsipkan 2007-03-13 di Wayback Machine., Inside Indonesia, No. 63, Juli 2000