Lompat ke isi

Peraturan gol tandang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Kasus I: Wolfsburg vs real madrid 2-0 Real madrid vs wolfsburg 2-0
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(37 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Peraturan gol tandang''' adalah suatu aturan khusus dalam [[turnamen]] [[sepak bola]] [[sistem gugur]] yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/''home-away'' apabila agregat total seri.
'''Peraturan gol tandang''' adalah suatu aturan khusus dalam [[turnamen]] [[sepak bola]] [[sistem gugur]] yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/''home-away'' apabila agregat total seri.


== Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang ==
== Contoh kasus ==
Peraturan gol tandang memiliki nilai seri maka aturan sebagai berikut:

=== Kasus I ===
=== Kasus I ===
;Leg Pertama
;Leg Pertama
{{Ksb
{{footballbox
|date =
|date =
|tim1 = Tim A
|tim1 = Tim A
|score = 2–0
|score = 2-2
|tim2 = Tim B
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
|stadium = kota A
Baris 13: Baris 15:


;Leg Kedua
;Leg Kedua
{{Ksb
{{footballbox
|date =
|date =
|tim1 = Tim B
|tim1 = Tim B
|score = 2–0
|score = 1-1
|tim2 = Tim A
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
|stadion = kota B
}}
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol saat laga tandang.
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol.


=== Kasus II ===
=== Kasus II ===
;Leg Pertama
;Leg Pertama
{{Ksb
{{footballbox
|date =
|date =
|tim1 = Tim A
|tim1 = Tim A
|score = 0–0
|score = 2–1
|tim2 = Tim B
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
|stadium = kota A
Baris 33: Baris 35:


;Leg Kedua
;Leg Kedua
{{Ksb
{{footballbox
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 1–0
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol.


=== Kasus III ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 0-1
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 1–2
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol.

=== Kasus IV ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 1–0
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 3–2
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol.

=== Kasus V ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 3-0
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 4-1
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

=== Kasus VI ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 1-1
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 0-0
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

=== Kasus VII ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 1–1
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim B
|tim1 = Tim B
Baris 41: Baris 146:
}}
}}


Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak 0 gol di kandang lawan sementara Tim A mencetak 1 gol ; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.


=== Kasus VIII ===
[[Kategori:Peraturan sepak bola]]
;Leg Pertama
[[Kategori:Istilah sepak bola]]
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 2–1
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}


;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 2–1
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}


Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.
{{sepak bola-stub}}
{{sepak bola-stub}}

[[Kategori:Peraturan sepak bola]]
[[Kategori:Istilah sepak bola]]

Revisi terkini sejak 11 Maret 2024 21.08

Peraturan gol tandang adalah suatu aturan khusus dalam turnamen sepak bola sistem gugur yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/home-away apabila agregat total seri.

Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang

[sunting | sunting sumber]

Peraturan gol tandang memiliki nilai seri maka aturan sebagai berikut:

Leg Pertama


Tim A 2-2 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1-1 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol.

Leg Pertama


Tim A 2–1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1–0 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol.


Kasus III

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama


Tim A 0-1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1–2 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol.

Leg Pertama


Tim A 1–0 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 3–2 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol.

Leg Pertama


Tim A 3-0 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 4-1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

Leg Pertama


Tim A 1-1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 0-0 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

Kasus VII

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama


Tim A 1–1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1–1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.

Kasus VIII

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama


Tim A 2–1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 2–1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.