Lompat ke isi

Peraturan gol tandang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(31 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6: Baris 6:
=== Kasus I ===
=== Kasus I ===
;Leg Pertama
;Leg Pertama
{{ksb
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim A
|tim1 = Tim A
|score = 1–2
|score = 2-2
|tim2 = Tim B
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
|stadium = kota A
Baris 15: Baris 15:


;Leg Kedua
;Leg Kedua
{{ksb
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim B
|tim1 = Tim B
|score = 0–1
|score = 1-1
|tim2 = Tim A
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
|stadion = kota B
}}
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol saat laga tandang.
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol.


=== Kasus II ===
=== Kasus II ===
;Leg Pertama
;Leg Pertama
{{ksb
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim A
|tim1 = Tim A
Baris 35: Baris 35:


;Leg Kedua
;Leg Kedua
{{ksb
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim B
|tim1 = Tim B
Baris 42: Baris 42:
|stadion = kota B
|stadion = kota B
}}
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol saat laga tandang.
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol.



=== Kasus III ===
=== Kasus III ===
;Leg Pertama
;Leg Pertama
{{ksb
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim A
|tim1 = Tim A
|score = 0–0
|score = 0-1
|tim2 = Tim B
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
|stadium = kota A
Baris 55: Baris 56:


;Leg Kedua
;Leg Kedua
{{ksb
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim B
|tim1 = Tim B
|score = 1–1
|score = 1–2
|tim2 = Tim A
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
|stadion = kota B
}}
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol.

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol di kandang lawan sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.


=== Kasus IV ===
=== Kasus IV ===
;Leg Pertama
;Leg Pertama
{{ksb
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim A
|tim1 = Tim A
|score = 1–1
|score = 1–0
|tim2 = Tim B
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
|stadium = kota A
Baris 76: Baris 76:


;Leg Kedua
;Leg Kedua
{{ksb
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim B
|tim1 = Tim B
|score = 0–0
|score = 3–2
|tim2 = Tim A
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
|stadion = kota B
}}
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol.

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol di kandang lawan sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.


=== Kasus V ===
=== Kasus V ===
;Leg Pertama
;Leg Pertama
{{ksb
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 3-0
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 4-1
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

=== Kasus VI ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 1-1
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 0-0
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

=== Kasus VII ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim A
|tim1 = Tim A
Baris 97: Baris 138:


;Leg Kedua
;Leg Kedua
{{ksb
{{Ksb
|date =
|date =
|tim1 = Tim B
|tim1 = Tim B
Baris 105: Baris 146:
}}
}}


Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti.
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.


=== Kasus VIII ===
[[Kategori:Peraturan sepak bola]]
;Leg Pertama
[[Kategori:Istilah sepak bola]]
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 2–1
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}


;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 2–1
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}


Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.
{{sepak bola-stub}}
{{sepak bola-stub}}

[[Kategori:Peraturan sepak bola]]
[[Kategori:Istilah sepak bola]]

Revisi terkini sejak 11 Maret 2024 21.08

Peraturan gol tandang adalah suatu aturan khusus dalam turnamen sepak bola sistem gugur yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/home-away apabila agregat total seri.

Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang

[sunting | sunting sumber]

Peraturan gol tandang memiliki nilai seri maka aturan sebagai berikut:

Leg Pertama


Tim A 2-2 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1-1 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol.

Leg Pertama


Tim A 2–1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1–0 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol.


Kasus III

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama


Tim A 0-1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1–2 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol.

Leg Pertama


Tim A 1–0 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 3–2 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol.

Leg Pertama


Tim A 3-0 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 4-1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

Leg Pertama


Tim A 1-1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 0-0 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

Kasus VII

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama


Tim A 1–1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1–1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.

Kasus VIII

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama


Tim A 2–1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 2–1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.