Ali Kalora: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k koreksi tanda baca |
||
(27 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3: | Baris 3: | ||
| name = Ali Kalora |
| name = Ali Kalora |
||
| honorific_suffix = |
| honorific_suffix = |
||
| image = Ali Kalora (Ali Ahmad).png |
<!-- Disembunyikan sebagai komentar: | image = Ali Kalora (Ali Ahmad).png --> |
||
| image_upright = |
| image_upright = |
||
| image_size = <!-- DISCOURAGED per WP:IMGSIZE. Use image_upright. --> |
| image_size = <!-- DISCOURAGED per WP:IMGSIZE. Use image_upright. --> |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
| pronunciation = |
| pronunciation = |
||
| birth_name = Ali Ahmad |
| birth_name = Ali Ahmad |
||
| birth_date = |
| birth_date = {{birth date|1981|5|30}} |
||
| birth_place = [[ |
| birth_place = [[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]] |
||
| death_date = |
| death_date = {{death date and age|2021|9|18|1981|5|30}} |
||
| death_place = |
| death_place = [[Astina, Torue, Parigi Moutong]], [[Sulawesi Tengah]] |
||
| death_cause = |
| death_cause = Kontak senjata oleh Tim [[Operasi Madago Raya]] |
||
| body_discovered = |
| body_discovered = |
||
| resting_place = |
| resting_place = |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
| alma_mater = |
| alma_mater = |
||
| occupation = |
| occupation = |
||
| years_active = |
| years_active = 2012–2021 |
||
| era = |
| era = |
||
| employer = |
| employer = |
||
Baris 41: | Baris 41: | ||
| title = Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur |
| title = Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur |
||
| term = |
| term = |
||
| predecessor = [[Santoso]] |
| predecessor = [[Santoso (teroris)|Santoso]] |
||
| successor = |
| successor = |
||
| party = |
| party = |
||
Baris 69: | Baris 69: | ||
| footnotes = |
| footnotes = |
||
}} |
}} |
||
'''Ali Ahmad''' ({{lang-ar|علي أحمد}}), yang lebih dikenal dengan nama '''Ali Kalora''', adalah seorang [[militan]] Islam [[Indonesia]] dan merupakan pemimpin [[Mujahidin Indonesia Timur]] (MIT) menggantikan [[Santoso]]. Ia diduga bersembunyi di hutan belantara di sekitar [[Kabupaten Poso]] dan [[Kabupaten Parigi Moutong]], [[Sulawesi Tengah]] bersama dengan sisa kelompok MIT. |
'''Ali Ahmad''' ({{lang-ar|علي أحمد}}), yang lebih dikenal dengan nama '''Ali Kalora''' ({{lahirmati|[[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]|30|5|1981|[[Astina, Torue, Parigi Moutong]], [[Sulawesi Tengah]]|18|9|2021}}) adalah seorang [[militan]] Islam [[Indonesia]] dan merupakan pemimpin [[Mujahidin Indonesia Timur]] (MIT) menggantikan [[Santoso (teroris)|Santoso]]. Ia diduga bersembunyi di hutan belantara di sekitar [[Kabupaten Poso]] dan [[Kabupaten Parigi Moutong]], [[Sulawesi Tengah]] bersama dengan sisa kelompok MIT. |
||
Setelah Santoso tewas pada tanggal 18 Juli 2016, dirinya diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan [[Muhammad Basri|Basri]].<ref name=cnn>{{ |
Setelah Santoso tewas pada tanggal 18 Juli 2016, dirinya diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan [[Muhammad Basri (teroris)|Basri]].<ref name=cnn>{{Cite news|url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160719143710-12-145619/polri-sebut-ali-kalora-jadi-pengganti-santoso/|title=Polri Sebut Ali Kalora Jadi Pengganti Santoso|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2015-07-19|first=Christie|last=Stefanie}}</ref> Setelah Basri ditangkap oleh Satgas Tinombala, [[Kapolri]] [[Tito Karnavian|Jenderal Pol. Tito Karnavian]] menetapkan Ali Kalora sebagai target utama dari [[Operasi Tinombala (2016)|Operasi Tinombala]].<ref name=AliTargetUtama>{{Cite news|url=http://news.okezone.com/read/2016/09/20/337/1493906/kapolri-target-utama-kita-ali-kalora|title=Kapolri: Target Utama Kita Ali Kalora!|work=[[Okezone.com]]|access-date=21 September 2016|last=Fakhri|first=Fakhrizal}}</ref> Ali Kalora tewas pada tanggal 18 September 2021, setelah melakukan kontak senjata dengan Satgas [[Operasi Madago Raya]].<ref name=":2">{{Cite news|title=Pimpinan Teroris Poso Ali Kalora Dipastikan Tewas|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210919094009-12-696300/pimpinan-teroris-poso-ali-kalora-dipastikan-tewas|access-date=19 September 2021|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID}}</ref> |
||
== Kehidupan pribadi == |
== Kehidupan pribadi == |
||
Ali lahir di [[ |
Ali lahir di [[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]. Ia memiliki seorang istri yang bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel. Nama "Kalora" pada namanya, diambil dari desa tempatnya berdomisili, sehingga nama Ali Kalora sering kali digunakan di media massa.<ref name=tribunnews>{{Cite news|url=http://www.tribunnews.com/nasional/2016/07/19/mengenal-sosok-ali-kalora-pengganti-santoso-di-poso|title=Mengenal Sosok Ali Kalora, Pengganti Santoso di Poso|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2016-07-19|first=Srihandriatmo|last=Malau|editor-last=Aco|editor-first=Hasanudin}}</ref> |
||
== Keterlibatan dalam terorisme == |
== Keterlibatan dalam terorisme == |
||
Baris 81: | Baris 81: | ||
Ali merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok [[Mujahidin Indonesia Timur]]. Setelah kematian [[Daeng Koro]]—salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro. Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin. |
Ali merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok [[Mujahidin Indonesia Timur]]. Setelah kematian [[Daeng Koro]]—salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro. Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin. |
||
Peneliti di bidang terorisme intelijen dari [[Universitas Indonesia]], Ridwan Habib, berpendapat bahwa Ali Kalora adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso. Ini karena Ali merupakan warga asli dari Desa Kalora, Poso, sehingga dirinya diyakini telah menguasai wilayah tempat tinggalnya.<ref name=tribunnews/> Menurut [[Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah|Kapolda Sulawesi Tengah]] saat itu, [[Rudy Sufahriadi|Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi]], Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso. Ia menyebut bahwa Ali Kalora berpotensi menjadi "Santoso baru" karena latar belakang pengalamannya yang cukup senior. Meski demikian, ia yakin kekuatan gerilya di bawah kepemimpinannya tidak akan sebegitu merepotkan dibandingkan Santoso.<ref name=ali>{{ |
Peneliti di bidang terorisme intelijen dari [[Universitas Indonesia]], Ridwan Habib, berpendapat bahwa Ali Kalora adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso. Ini karena Ali merupakan warga asli dari Desa Kalora, Poso, sehingga dirinya diyakini telah menguasai wilayah tempat tinggalnya.<ref name=tribunnews/> Menurut [[Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah|Kapolda Sulawesi Tengah]] saat itu, [[Rudy Sufahriadi|Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi]], Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso. Ia menyebut bahwa Ali Kalora berpotensi menjadi "Santoso baru" karena latar belakang pengalamannya yang cukup senior. Meski demikian, ia yakin kekuatan gerilya di bawah kepemimpinannya tidak akan sebegitu merepotkan dibandingkan Santoso.<ref name=ali>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/07/19/14125981/setelah.santoso.tewas.polisi.duga.ali.kalora.lanjutkan.gerilya|title=Setelah Santoso Tewas, Polisi Duga Ali Kalora Lanjutkan Gerilya|work=[[Kompas.com]]|access-date=19 Juli 2016|first=Fabian Januarius|last=Kuwado}}</ref> |
||
[[Kapolri]] [[Tito Karnavian|Jenderal Pol. Tito Karnavian]] menilai bahwa Ali tidak memiliki kemampuan kepemimpinan yang sama dengan Santoso dan Basri, begitu pula dengan spesialisasi dan militansi. Tetapi dirinya berpendapat, kaderisasi anggota baru bisa terjadi apabila aparat dan pemerintah menghentikan operasi penanggulangan terorisme di Poso sehingga operasi harus terus dilakukan untuk menetralisir dan menangkal ideologi radikal pro-kekerasan di Poso.<ref name=statusaceh>{{cite web|url=http://www.statusaceh.net/2016/07/inilah-sosok-ali-kalora-yang-diduga.html|title=Inilah Sosok Ali Kalora yang Diduga Menggantikan Santoso|website=Status Aceh|access-date=19 Juli 2016}}</ref> |
[[Kapolri]] [[Tito Karnavian|Jenderal Pol. Tito Karnavian]] menilai bahwa Ali tidak memiliki kemampuan kepemimpinan yang sama dengan Santoso dan Basri, begitu pula dengan spesialisasi dan militansi. Tetapi dirinya berpendapat, kaderisasi anggota baru bisa terjadi apabila aparat dan pemerintah menghentikan operasi penanggulangan terorisme di Poso sehingga operasi harus terus dilakukan untuk menetralisir dan menangkal ideologi radikal pro-kekerasan di Poso.<ref name=statusaceh>{{cite web|url=http://www.statusaceh.net/2016/07/inilah-sosok-ali-kalora-yang-diduga.html|title=Inilah Sosok Ali Kalora yang Diduga Menggantikan Santoso|website=Status Aceh|access-date=19 Juli 2016}}</ref> |
||
== Pemburuan == |
|||
Tito Karnavian mengatakan, [[Operasi Tinombala (2016)|Operasi Tinombala]] akan terus dilanjutkan untuk menangkap teroris yang tersisa, seperti Ali Kalora. Tito juga mengimbau kepada sisa pengikut Santoso yang lain untuk menyerahkan diri kepada pihak berwajib secara baik-baik, sehingga permasalahan konflik di Poso bisa diselesaikan secara bertahap.<ref name=tito>{{cite web|url=http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2016/07/19/santoso-tertembak-target-selanjutnya-ali-kalora-375140|title=Santoso Tertembak, Target Selanjutnya Ali Kalora|website=Pikiran Rakyat|access-date=2016-07-19}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist|2}} |
{{reflist|2}} |
||
{{DEFAULTSORT: |
{{DEFAULTSORT:Kalora, Ali}} |
||
[[Kategori:Tokoh dari Poso]] |
[[Kategori:Tokoh dari Poso]] |
||
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Tengah]] |
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Tengah]] |
Revisi terkini sejak 12 Maret 2024 02.59
Ali Kalora | |
---|---|
Nama asal | علي أحمد |
Lahir | Ali Ahmad 30 Mei 1981 Gowa, Sulawesi Selatan |
Meninggal | 18 September 2021 Astina, Torue, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah | (umur 40)
Sebab meninggal | Kontak senjata oleh Tim Operasi Madago Raya |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Ali Ahmad |
Tahun aktif | 2012–2021 |
Organisasi | |
Dikenal atas | Terorisme, Pengeboman |
Gelar | Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur |
Pendahulu | Santoso |
Lawan politik | |
Suami/istri | Tini Susantika |
Ali Ahmad (bahasa Arab: علي أحمد), yang lebih dikenal dengan nama Ali Kalora (30 Mei 1981 – 18 September 2021) adalah seorang militan Islam Indonesia dan merupakan pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) menggantikan Santoso. Ia diduga bersembunyi di hutan belantara di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah bersama dengan sisa kelompok MIT.
Setelah Santoso tewas pada tanggal 18 Juli 2016, dirinya diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan Basri.[1] Setelah Basri ditangkap oleh Satgas Tinombala, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menetapkan Ali Kalora sebagai target utama dari Operasi Tinombala.[2] Ali Kalora tewas pada tanggal 18 September 2021, setelah melakukan kontak senjata dengan Satgas Operasi Madago Raya.[3]
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Ali lahir di Gowa, Sulawesi Selatan. Ia memiliki seorang istri yang bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel. Nama "Kalora" pada namanya, diambil dari desa tempatnya berdomisili, sehingga nama Ali Kalora sering kali digunakan di media massa.[4]
Keterlibatan dalam terorisme
[sunting | sunting sumber]Mujahidin Indonesia Timur
[sunting | sunting sumber]Ali merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok Mujahidin Indonesia Timur. Setelah kematian Daeng Koro—salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro. Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin.
Peneliti di bidang terorisme intelijen dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, berpendapat bahwa Ali Kalora adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso. Ini karena Ali merupakan warga asli dari Desa Kalora, Poso, sehingga dirinya diyakini telah menguasai wilayah tempat tinggalnya.[4] Menurut Kapolda Sulawesi Tengah saat itu, Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi, Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso. Ia menyebut bahwa Ali Kalora berpotensi menjadi "Santoso baru" karena latar belakang pengalamannya yang cukup senior. Meski demikian, ia yakin kekuatan gerilya di bawah kepemimpinannya tidak akan sebegitu merepotkan dibandingkan Santoso.[5]
Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menilai bahwa Ali tidak memiliki kemampuan kepemimpinan yang sama dengan Santoso dan Basri, begitu pula dengan spesialisasi dan militansi. Tetapi dirinya berpendapat, kaderisasi anggota baru bisa terjadi apabila aparat dan pemerintah menghentikan operasi penanggulangan terorisme di Poso sehingga operasi harus terus dilakukan untuk menetralisir dan menangkal ideologi radikal pro-kekerasan di Poso.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Stefanie, Christie. "Polri Sebut Ali Kalora Jadi Pengganti Santoso". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2015-07-19.
- ^ Fakhri, Fakhrizal. "Kapolri: Target Utama Kita Ali Kalora!". Okezone.com. Diakses tanggal 21 September 2016.
- ^ "Pimpinan Teroris Poso Ali Kalora Dipastikan Tewas". CNN Indonesia. Diakses tanggal 19 September 2021.
- ^ a b Malau, Srihandriatmo. Aco, Hasanudin, ed. "Mengenal Sosok Ali Kalora, Pengganti Santoso di Poso". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2016-07-19.
- ^ Kuwado, Fabian Januarius. "Setelah Santoso Tewas, Polisi Duga Ali Kalora Lanjutkan Gerilya". Kompas.com. Diakses tanggal 19 Juli 2016.
- ^ "Inilah Sosok Ali Kalora yang Diduga Menggantikan Santoso". Status Aceh. Diakses tanggal 19 Juli 2016.