Lompat ke isi

Liwa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jaya CFJ 99 (bicara | kontrib)
k →‎Posisi strategis: Menambahkan nama tokoh
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
OrangKalideres (bicara | kontrib)
Membatalkan 1 suntingan by Kebenokhan (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(62 revisi perantara oleh 36 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox settlement
{{Commonscat|Liwa, Indonesia}}
| name = Kota Liwa
'''Liwa''' adalah ibu kota [[Kabupaten Lampung Barat]]. Sebuah kota bersejarah dengan julukan liwa kota berbunga yang berada di tengkuk [[pegunungan Bukit Barisan]] Selatan. Wilayah kota ini meliputi seluruh wilayah [[Balik Bukit, Lampung Barat|Kecamatan Balik Bukit]].
| settlement_type = [[Ibu kota kabupaten]]
| translit_lang1 =
| translit_lang1_type =
| translit_lang1_info =
| translit_lang1_type1 =
| translit_lang1_info1 =
| translit_lang1_type2 =
| translit_lang1_info2 =
| translit_lang1_type3 =
| translit_lang1_info3 =
| image_skyline =
| imagesize = 200px
| image_caption = Tugu Kota Liwa
| subdivision_type = Negara
| subdivision_name = {{INA}}
| subdivision_type1 = Provinsi
| subdivision_name1 = [[Lampung]]
| subdivision_type2 = Kabupaten
| subdivision_name2 = [[Kabupaten Lampung Barat|Lampung Barat]]
| seat_type = Kecamatan
| seat = 1
| seat1_type = Kelurahan
| seat1 = 2
| seat2_type = Pekon
| seat2 = 10
| area_total_km2 =
| elevation_m =
| population_as_of =
| population_total =
| population_density_km2 =
| population_demonym =
| demographics_type1 = Demografi
| demographics1_title1 = Suku bangsa
| demographics1_info1 = [[Suku Lampung|Lampung]] (mayoritas)
| demographics1_title2 =
| demographics1_info2 =
| demographics1_title3 = Bahasa
| demographics1_info3 = {{unbulleted list
|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)}}
| demographics1_title4 =
| demographics1_info4 =
| timezone1 = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| utc_offset1 = +7
| postal_code_type = Kode Pos|IPM
| postal_code = 34818
| area_code_type = Kode telepon
| area_code =
| registration_plate_type = Plat kendaraan
| registration_plate = BE xxxx M*
| website = https://lampungbaratkab.go.id/
| nickname =
}}

'''Liwa''' adalah ibu kota [[Kabupaten Lampung Barat]]. Kota dengan julukan Kota Berbunga ini terletak di lereng [[pegunungan Bukit Barisan]] Selatan.


== Letak ==
==Letak==
Liwa terletak di jalan simpang yang menghubungkan tiga provinsi, yaitu [[Lampung]], [[Bengkulu]], dan [[Sumatra Selatan]]. Berikut perbatasannya dengan wilayah lainnya:
Liwa terletak di jalur lintas barat Sumatera pada simpang jalan yang menghubungkan tiga provinsi, yaitu [[Lampung]], [[Bengkulu]], dan [[Palembang]]. Berikut perbatasannya dengan wilayah lainnya:<ref>https://www.nomor.net/_kodepos.php?_i=republik-indonesia&id=42034</ref>
{{Batas_USBT
{{Batas_USBT
|utara= [[Sukau, Lampung Barat]]
|utara= [[Sukau, Lampung Barat|Kecamatan Sukau]]
|selatan= Bukit Barisan Selatan
|selatan= [[Taman Nasional Bukit Barisan Selatan]]
|barat= [[Gunung Pesagi]]
|barat= [[Kabupaten Pesisir Barat]]
|timur= [[Batu Brak, Lampung Barat]]
|timur= [[Batu Brak, Lampung Barat|Kecamatan Batu Brak]]
}}
}}


== Pekon ==
== Wilayah ==
Liwa yang meliputi satu marga ([[Marga]] Liwa) dan satu kecamatan ([[Balik Bukit, Lampung Barat|Kecamatan Balik Bukit]]) terdiri dari 12 (duabelas) ''pekon'' (desa/kelurahan):
Wilayah Kota Liwa meliputi seluruh wilayah kecamatan Balik Bukit yang ditandai dengan adanya
* [[Way Mengaku, Balik Bukit, Lampung Barat|Way Mengaku]]
* [[Pasar Liwa, Balik Bukit, Lampung Barat|Pasar Liwa]]
* [[Padang Cahaya, Balik Bukit, Lampung Barat|Padang Cahya]]
* [[Kubuperahu, Balik Bukit, Lampung Barat|Kubu Perahu]]
* [[Sebarus, Balik Bukit, Lampung Barat|Sebarus]]
* [[Gunungsugih, Balik Bukit, Lampung Barat|Gunung Sugih]]
* [[Way Empulau Ulu, Balik Bukit, Lampung Barat|Way Empulau Ulu]]
* [[Wates, Balik Bukit, Lampung Barat|Wates]]
* [[Padang Dalom, Balik Bukit, Lampung Barat|Padang Dalom]]
* [[Sukarame, Balik Bukit, Lampung Barat|Sukarame]]
* [[Bahway, Balik Bukit, Lampung Barat|Bahway]]
* [[Sedampah Indah, Balik Bukit, Lampung Barat|Sedampah Indah]]


# Gerbang selamat datang kota Liwa yang terdapat di kawasan Sekuting terpadu pekon Wates.
== Posisi strategis ==
# Pada perbatasan pekon Wates kecamatan Balik Bukit dengan pekon Kembahang kecamatan Batu Brak terdapat tugu kopi yang bertuliskan "Kota Liwa", yang pada masa sebelum dibangun tugu kopi di tempat ini juga telah berdiri tugu selamat datang (dapat dilihat di google street view pada citra tahun 2015).
Pemilihan Liwa sebagai ibu kota [[Kabupaten]] [[Lampung Barat]] memang tepat. Beberapa alasan memperkuat pernyataan ini.


Ditandai juga dengan terdapat instansi pendidikan dengan nama Liwa yang menyebar di seluruh kecamatan Balik Bukit, yaitu:
Memiliki sejarah sejak trbangunnya pesanggerahan para sultan Kepaksian tahun 1746 pada tahun tahun 1824 pada saat Colonial Belanda masuk ke liwa pesanggerahan ini dikuasai oleh belanda kemudian pada saat kekalutan marga liwa karena sedang pungguh pesanggerahan tersebut diserahkan kembali oleh Colonial belanda kepada sultan. Hingga sekitar Abad 18-19 Masehi Putra ke dua dari Indra Patih Cakra Negara mendirikan Liwa hingga menjadi tegak jukhai di Batu Brak. Pada Jaman Pra-sejarah mengkutip dari surat Nomor EK.210/937/1977 tanggal 7 November 1977 yang disampaikan seretaris desa kotabesi [[Uppu Sejambak|MAT. NASIR]] kepada Camat Balik Bukit H. Amoeis putra kedua dari Pangeran H. Suhaimi surat tersebut ditujukan kepada Bupati/Kdh. TK II Lamp. Utara di Kotabumi. Pokok : data lengkap bahwasanya liwa dari berdirinya marga liwa kota ini memang telah dijadikan pusat pemerintahan sejak jaman Colonial Belanda. H. Amoeis adalah Saibatin Marga Liwa adik kandung dari Sultan Pangeran Maulana Balyan. Saat ini pesanggerahan para sultan tersebut dijadikan Wisma Sindalapai sebagai bukti peninggalan Sejarah.
Pertama, tempatnya strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Lampung Barat, sehingga untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh daerah Lampung Barat oleh pemerintah kabupaten akan relatif efektif.


=== SMA ===
Kedua, Liwa merupakan persimpangan lalu lintas jalan darat dari berbagai arah: [[Sumatra Selatan]], [[Bengkulu]], dan [[Lampung]] sendiri.


# [[SMA Negeri 1 Liwa]] di Pekon Way Empulau Ulu
Kita mulai menjalankan kendaraan dari arah selatan, yaitu dari Bandar Lampung melewati Gunungsugih ([[Lampung Tengah]]), Kotabumi dan Bukitkemuning ([[Lampung Utara]]) memasuki Liwa. Dari Liwa, jika belok kanan ke arah utara, seseorang akan menuju Kotabatu, sebuah kota kecil di tepi [[Danau Ranau]] untuk selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan ke [[Baturaja]] dan [[Palembang]].
# SMA Negeri 2 Liwa di Kelurahan Pasar Liwa


=== SMK ===
Sedangkan jika belok kiri ke arah barat, seseorang akan menuju [[Krui]], kota pelabuhan Lampung Barat di pantai barat Lampung ([[Samudra Hindia]]). Dari sini, menelusuri pantai barat ke arah utara, seseorang bisa melanjutkan perjalanan memasuki [[provinsi]] [[Bengkulu]].


# [[SMK Negeri 1 Liwa]] di Pekon Padang Dalom
Tapi kalau ingin memilih menelusuri pantai barat ke arah selatan, seseorang akan tembus ke Kotaagung, [[Kabupaten Tanggamus]].


== Kondisi alam ==
=== SMP ===
Terletak di pegunungan dengan hawa yang sejuk dan panorama yang indah seluas sekitar 3.300 hektare, Liwa adalah eksotisme bagi para pencinta alam. Liwa mencakup beberapa pekon (kelurahan) yang dikelilingi oleh hijaunya bukit-bukit. Dari kejauhan, kebiruan [[Gunung Pesagi]], gunung tertinggi di [[Lampung]] (3.262 mdpl), menambah eloknya kota.


# [[SMP Negeri 1 Liwa]] di Pekon Sebarus
Sejak dulu, Liwa terkenal sebagai tempat pemukiman yang menyenangkan, aman, dan damai bagi semua orang. Orang [[Belanda]] pada masa Kolonial dahulu pun memanfaatkan kota ini sebagai tempat berlibur, beristirahat, dan bersantai.
# [[SMP Negeri 2 Liwa]] di Kelurahan Pasar Liwa
# [[SMP Negeri 3 Liwa]] di Kelurahan Way Mengaku
# [[SMP Negeri 4 Liwa]] di Pekon Padang Dalom
# [[SMP Negeri Sekuting Terpadu]] di Pekon Wates


Kemudian ditandai dengan berbagai kantor pemerintahan dan fasilitas publik yang menyebar di kecamatan Balik Bukit, seperti
Beberapa bangunan peninggalan Belanda sebetulnya utuh sebelum gempa tektonik berkekuatan 6,7 sekala Richter menghantam kota ini, [[15 Februari]] [[1994]]. Kini, beberapa peninggalan Belanda serta sejarah Sekala Brak masih dapat kita lihat seperti tangsi yang kini menjadi Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Balik Bukit peninggalan dan [[Pesanggerahan Sultan Sekala Brak]] "kini di jadikan Wisma Sindalapai" peninggalan sejarah [[Sekala Brak]].


# Kantor Bupati, Wakil Bupati dan Komplek Perkantoran Pemkab Lampung Barat di Kelurahan Way Mengaku
== Asal usul nama ==
# Kodim 0422/Lampung Barat di Kelurahan Way Mengaku
Tentang asal usul nama, Liwa berasal dari kata Panji Al-Liwa (bahas arab: Bendera), Panji Al Liwa ini adalah simbol dari pada pemberian Sultan Usmani [[Abd-ul-Hamid II]] kepada [[Pangeran Dalom Merah Dani]] Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja, ini menandakan bahwasanya Sekala Brak adalah kerajaan Penyebar Agama Islam Sejak dahulu kala dari tahun 1289 Masehi Rajab 688 Hijriah. Panji ini Sebagai Simbol penguasa, berjaya, perkasa untuk memperlihatkan salah satu dari identitas Kebesarannya yaitu Kepaksian. Panji Al-Liwa ini disebut Bendera Sekala Brak. Bendera Lama Kepaksian Sekala Brak berwarna hitam dan terdapat tulisan Syahadatin, allah dan Muhammad. Menurut sejarah secara turun temurun, setelah kemenangan [[Paksi Pak|Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak]] melawan penguasa Sekala Brak kuno, para 4 (empat) putra-putra Al-Mujahid [[Kepaksian Sekala Brak]] dari keempat putra Al-Mujahid kepaksian sekala brak tersebut disebut (Paksi Buay Belunguh, Kepaksian Pernong Sekala Brak, Paksi Buay Bejalan Diway, dan Kepaksian Nyerupa) menancapkan bendera kemenangan di puncak [[Gunung Pesagi]] dengan sebutan kuno nya Bukit Sulang (Humatang Sulang/Bukit Humatang Sulang). Bendera kemenangan yang dimaksud Bendera Lama Kepaksian Sekala Brak berwarna hitam dan terdapat tulisan Syahadatin, allah dan Muhammad, bendera ini disebut Panji Syahadatain dan bukalah Panji Al-Liwa sebagai simbol asal-usul nama, Liwa.
# Polres Lampung Barat di Pekon Watas
# RSUD Alimuddin Umar Liwa di Pekon Kubu Perahu
# Puskesmas Liwa di Pekon Sebarus
# PLN Liwa di Pekon Sebarus


== Marga Liwa ==
Liwa juga nama salah satu marga dari 83 marga [[Suku Lampung]]. Di tanah [[Lampung]], [[Suku Lampung]] terdiri atas Kepaksian yang disebut [[Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak]] dan 83 kemargaan yang terhimpun dalam kemargaan dan kebuayan.
Liwa yang meliputi satu marga (Marga Liwa) dan satu kecamatan ([[Balik Bukit, Lampung Barat|Kecamatan Balik Bukit]]) yang terdiri dari 10 pekon (desa) dan 2 kelurahan. Diantaranya sebagai berikut:
*Kelurahan
** [[Way Mengaku, Balik Bukit, Lampung Barat|Way Mengaku]]
** [[Pasar Liwa, Balik Bukit, Lampung Barat|Pasar Liwa]]
*Pekon
** [[Padang Cahaya, Balik Bukit, Lampung Barat|Padang Cahya]]
** [[Kubuperahu, Balik Bukit, Lampung Barat|Kubu Perahu]]
** [[Sebarus, Balik Bukit, Lampung Barat|Sebarus]]
** [[Gunungsugih, Balik Bukit, Lampung Barat|Gunung Sugih]]
** [[Way Empulau Ulu, Balik Bukit, Lampung Barat|Way Empulau Ulu]]
** [[Wates, Balik Bukit, Lampung Barat|Wates]]
** [[Padang Dalom, Balik Bukit, Lampung Barat|Padang Dalom]]
** [[Sukarame, Balik Bukit, Lampung Barat|Sukarame]]
** [[Bahway, Balik Bukit, Lampung Barat|Bahway]]
** [[Sedampah Indah, Balik Bukit, Lampung Barat|Sedampah Indah]]


== Potensi budaya ==
== Kondisi alam ==
Terletak di pegunungan dengan hawa yang sejuk dan panorama yang indah seluas sekitar 3.300 hektare, Liwa adalah eksotisme bagi para pencinta alam. Liwa mencakup beberapa pekon (kelurahan) yang dikelilingi oleh hijaunya bukit-bukit. Dari kejauhan, kebiruan [[Gunung Pesagi]], gunung tertinggi di [[Lampung]] (3.262 mdpl), menambah eloknya kota.
Di samping memiliki potensi alamiah seperti pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, pariwisata, dan pertambangan, Liwa juga menyimpan sejarah Adat yang budaya Kepaksian atau sebutan pada jaman Pra-sejarah saat ini adalah Kerajaan.


Sejak dulu, Liwa terkenal sebagai tempat pemukiman yang menyenangkan, aman, dan damai bagi semua orang. Orang [[Belanda]] pada masa Kolonial dahulu pun memanfaatkan kota ini sebagai tempat berlibur, beristirahat, dan bersantai.
Beberapa [[kebiasaan]] ([[tradisi]]-[[budaya]]) yang masih kita temui di Liwa, antara lain upacara-upacara adat seperti ''nayuh'' (pesta pernikahan), ''nyambai'' (acara bujang-gadis dalam rangka resepsi pernikahan), ''bediom'' (menempati rumah baru), sunatan, ''sekura'' (pesta topeng rakyat), Ngumbai, tradisi setelah ada yang meninggal dunia, Bedu'a tradisi sastra lisan (seperti ''segata, wayak, hahiwang,'' dll), ''buhimpun'' (bermusyawarah), ''butetah'' (upacara pemberian adok atau gelar adat), dan berbagai upacara adat lainnya.

== Potensi wisata ==
Kota Liwa mempunyai tempat wisata yang cukup menarik, di antaranya air terjun Kubuperahu yaitu sepapa kiri dan sepapa kanan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang termasuk sebagian kecil wilayahnya, Pulau Dewa (kuburan yang panjangnya mencapai hampir 3 meter) di desa Jejawi, Lembah Sekala Brak, Pelippuhan Way Semaka Way Tippon, , Batu Brak, dan Prasasti Hujung Langit (Batu Tulis Hara Kuning) di pekon harakuning, suasana sejuk karena alam yang masih hijau, dan adat-istiadat setempat (seni-budaya lokal).


Beberapa bangunan peninggalan Belanda sebetulnya utuh sebelum gempa tektonik berkekuatan 6,7 sekala Richter menghantam kota ini, [[15 Februari]] [[1994]].
Namun Kabupaten Lampung Barat mempunyai belasan tempat wisata seperti lumbok seminung resort (danau ranau), wisata budaya pekon Kenali, (Belalau) dan Batu Brak, dan pantai sepanjar Pesisir Barat Samudera Indonesia yang dapat diandalkan terutama pantai dan tempat bersejarah.


==Gallery==
<gallery>
Sindalapai 1.jpg|Gambar 1 Wisma Sindalapai Peninggalan Sejarah Sekala Brak
Sindalapai 2.jpg|Gambar 2 Wisma Sindalapai Peninggalan Sejarah Sekala Brak
Sindalapai 3.jpg|Gambar 3 Wisma Sindalapai Peninggalan Sejarah Sekala Brak
Sindalapai 4.jpg|Gambar 4 Wisma Sindalapai Peninggalan Sejarah Sekala Brak
Sindalapai 5.jpg|Gambar 5 Wisma Sindalapai Peninggalan Sejarah Sekala Brak
Sindalapai 6.jpg|Gambar 6 Wisma Sindalapai Peninggalan Sejarah Sekala Brak
Sindalapai 7.jpg|Gambar 7 Wisma Sindalapai Peninggalan Sejarah Sekala Brak
</gallery>
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Balik Bukit, Lampung Barat]]
* [[Gempa bumi Liwa 1994]]
* [[Gunung Suoh]]
* [[Tuan Guru Pangeran Dalom Merah Dani]]
* [[Kepaksian Sekala Brak]]
* [[Gunung Pesagi]]
* [[Sejarah Lampung]]
* [[Lampung]]
* [[Istana Gedung Dalom]]


== Referensi ==
== Referensi ==

# [https://lampungbaratkab.bps.go.id/publication/2014/11/19/ce022fcf6d01fc54091921dc/kecamatan-balik-bukit-dalam-angka-2013] Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Barat. (2013). ''Kecamatan Balik Bukit Dalam Angka 2013.'' Lampung Barat. BPS.
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Kota Liwa}}
{{Balik Bukit, Lampung Barat}}
{{Kabupaten Lampung Barat}}
{{Kabupaten Lampung Barat}}
{{Kecamatan-stub}}


[[Kategori:Kota di Lampung|Liwa, Kota]]
[[Kategori:Sejarah]]
[[Kategori:Kota di Lampung]]
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Lampung]]
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Lampung]]
[[Kategori:Kabupaten Lampung Barat]]
[[Kategori:Kabupaten Lampung Barat]]

Revisi terkini sejak 12 Maret 2024 12.40

Kota Liwa
Negara Indonesia
ProvinsiLampung
KabupatenLampung Barat
Kecamatan1
Kelurahan2
Pekon10
Demografi
 • Suku bangsaLampung (mayoritas)
 • Bahasa
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode Pos
34818
Plat kendaraanBE xxxx M*
Situs webhttps://lampungbaratkab.go.id/

Liwa adalah ibu kota Kabupaten Lampung Barat. Kota dengan julukan Kota Berbunga ini terletak di lereng pegunungan Bukit Barisan Selatan.

Letak[sunting | sunting sumber]

Liwa terletak di jalur lintas barat Sumatera pada simpang jalan yang menghubungkan tiga provinsi, yaitu Lampung, Bengkulu, dan Palembang. Berikut perbatasannya dengan wilayah lainnya:[1]

Utara Kecamatan Sukau
Timur Kecamatan Batu Brak
Selatan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Barat Kabupaten Pesisir Barat

Wilayah[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kota Liwa meliputi seluruh wilayah kecamatan Balik Bukit yang ditandai dengan adanya

  1. Gerbang selamat datang kota Liwa yang terdapat di kawasan Sekuting terpadu pekon Wates.
  2. Pada perbatasan pekon Wates kecamatan Balik Bukit dengan pekon Kembahang kecamatan Batu Brak terdapat tugu kopi yang bertuliskan "Kota Liwa", yang pada masa sebelum dibangun tugu kopi di tempat ini juga telah berdiri tugu selamat datang (dapat dilihat di google street view pada citra tahun 2015).

Ditandai juga dengan terdapat instansi pendidikan dengan nama Liwa yang menyebar di seluruh kecamatan Balik Bukit, yaitu:

SMA[sunting | sunting sumber]

  1. SMA Negeri 1 Liwa di Pekon Way Empulau Ulu
  2. SMA Negeri 2 Liwa di Kelurahan Pasar Liwa

SMK[sunting | sunting sumber]

  1. SMK Negeri 1 Liwa di Pekon Padang Dalom

SMP[sunting | sunting sumber]

  1. SMP Negeri 1 Liwa di Pekon Sebarus
  2. SMP Negeri 2 Liwa di Kelurahan Pasar Liwa
  3. SMP Negeri 3 Liwa di Kelurahan Way Mengaku
  4. SMP Negeri 4 Liwa di Pekon Padang Dalom
  5. SMP Negeri Sekuting Terpadu di Pekon Wates

Kemudian ditandai dengan berbagai kantor pemerintahan dan fasilitas publik yang menyebar di kecamatan Balik Bukit, seperti

  1. Kantor Bupati, Wakil Bupati dan Komplek Perkantoran Pemkab Lampung Barat di Kelurahan Way Mengaku
  2. Kodim 0422/Lampung Barat di Kelurahan Way Mengaku
  3. Polres Lampung Barat di Pekon Watas
  4. RSUD Alimuddin Umar Liwa di Pekon Kubu Perahu
  5. Puskesmas Liwa di Pekon Sebarus
  6. PLN Liwa di Pekon Sebarus

Marga Liwa[sunting | sunting sumber]

Liwa yang meliputi satu marga (Marga Liwa) dan satu kecamatan (Kecamatan Balik Bukit) yang terdiri dari 10 pekon (desa) dan 2 kelurahan. Diantaranya sebagai berikut:

Kondisi alam[sunting | sunting sumber]

Terletak di pegunungan dengan hawa yang sejuk dan panorama yang indah seluas sekitar 3.300 hektare, Liwa adalah eksotisme bagi para pencinta alam. Liwa mencakup beberapa pekon (kelurahan) yang dikelilingi oleh hijaunya bukit-bukit. Dari kejauhan, kebiruan Gunung Pesagi, gunung tertinggi di Lampung (3.262 mdpl), menambah eloknya kota.

Sejak dulu, Liwa terkenal sebagai tempat pemukiman yang menyenangkan, aman, dan damai bagi semua orang. Orang Belanda pada masa Kolonial dahulu pun memanfaatkan kota ini sebagai tempat berlibur, beristirahat, dan bersantai.

Beberapa bangunan peninggalan Belanda sebetulnya utuh sebelum gempa tektonik berkekuatan 6,7 sekala Richter menghantam kota ini, 15 Februari 1994.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. [1] Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Barat. (2013). Kecamatan Balik Bukit Dalam Angka 2013. Lampung Barat. BPS.