Lompat ke isi

Liwa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membuang kategori Kota di Lampung (HotCat)
Membatalkan 1 suntingan by Kebenokhan (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(149 revisi perantara oleh 73 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox settlement
'''Liwa''' adalah [[ibu kota]] [[kabupaten]] [[Lampung Barat]] provinsi [[Lampung]], [[Indonesia]]. Sebuah kota hujan yang berada di pegunungan Bukit Barisan Selatan.
| name = Kota Liwa
| settlement_type = [[Ibu kota kabupaten]]
| translit_lang1 =
| translit_lang1_type =
| translit_lang1_info =
| translit_lang1_type1 =
| translit_lang1_info1 =
| translit_lang1_type2 =
| translit_lang1_info2 =
| translit_lang1_type3 =
| translit_lang1_info3 =
| image_skyline =
| imagesize = 200px
| image_caption = Tugu Kota Liwa
| subdivision_type = Negara
| subdivision_name = {{INA}}
| subdivision_type1 = Provinsi
| subdivision_name1 = [[Lampung]]
| subdivision_type2 = Kabupaten
| subdivision_name2 = [[Kabupaten Lampung Barat|Lampung Barat]]
| seat_type = Kecamatan
| seat = 1
| seat1_type = Kelurahan
| seat1 = 2
| seat2_type = Pekon
| seat2 = 10
| area_total_km2 =
| elevation_m =
| population_as_of =
| population_total =
| population_density_km2 =
| population_demonym =
| demographics_type1 = Demografi
| demographics1_title1 = Suku bangsa
| demographics1_info1 = [[Suku Lampung|Lampung]] (mayoritas)
| demographics1_title2 =
| demographics1_info2 =
| demographics1_title3 = Bahasa
| demographics1_info3 = {{unbulleted list
|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)}}
| demographics1_title4 =
| demographics1_info4 =
| timezone1 = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| utc_offset1 = +7
| postal_code_type = Kode Pos|IPM
| postal_code = 34818
| area_code_type = Kode telepon
| area_code =
| registration_plate_type = Plat kendaraan
| registration_plate = BE xxxx M*
| website = https://lampungbaratkab.go.id/
| nickname =
}}


'''Liwa''' adalah ibu kota [[Kabupaten Lampung Barat]]. Kota dengan julukan Kota Berbunga ini terletak di lereng [[pegunungan Bukit Barisan]] Selatan.
== Letak ==
Liwa terletak di jalan simpang yang menghubungkan tiga provinsi, yaitu [[Lampung]], [[Bengkulu]], dan [[Sumatera Selatan]].


==Letak==
Di sebelah selatan, Liwa berbatasan dengan pekon (desa) Kembahang kecamatan Batubrak, di sebelah timur berbatasan dengan [[Taman Nasional Bukit Barisan Selatan]] ([[TNBBS]]), di sebelah barat dengan pekon Tanjungkemala, kecamatan Pesisir Tengah dan TNBBS, dan di sebelah utara dengan pekon Tanjungraya, kecamatan Sukau.
Liwa terletak di jalur lintas barat Sumatera pada simpang jalan yang menghubungkan tiga provinsi, yaitu [[Lampung]], [[Bengkulu]], dan [[Palembang]]. Berikut perbatasannya dengan wilayah lainnya:<ref>https://www.nomor.net/_kodepos.php?_i=republik-indonesia&id=42034</ref>
{{Batas_USBT
|utara= [[Sukau, Lampung Barat|Kecamatan Sukau]]
|selatan= [[Taman Nasional Bukit Barisan Selatan]]
|barat= [[Kabupaten Pesisir Barat]]
|timur= [[Batu Brak, Lampung Barat|Kecamatan Batu Brak]]
}}


== Pekon ==
== Wilayah ==
Liwa yang meliputi satu marga ([[Marga]] Liwa) dan satu kecamatan ([[Kecamatan]] [[Balik Bukit]]) terdiri dari 12 (duabelas) ''pekon'' (kelurahan):
Wilayah Kota Liwa meliputi seluruh wilayah kecamatan Balik Bukit yang ditandai dengan adanya
* Padangcahya
* Way Mengaku
* Pasar Liwa
* Kubuperahu
* Sebarus
* Gunungsugih
* Way Empulau Ulu
* Watas
* Padangdalom
* Sukarami
* Bahway
* Sedampah Indah


# Gerbang selamat datang kota Liwa yang terdapat di kawasan Sekuting terpadu pekon Wates.
== Posisi strategis ==
# Pada perbatasan pekon Wates kecamatan Balik Bukit dengan pekon Kembahang kecamatan Batu Brak terdapat tugu kopi yang bertuliskan "Kota Liwa", yang pada masa sebelum dibangun tugu kopi di tempat ini juga telah berdiri tugu selamat datang (dapat dilihat di google street view pada citra tahun 2015).
Pemilihan Liwa sebagai ibu kota [[Kabupaten]] [[Lampung Barat]] memang tepat. Beberapa alasan memperkuat pernyataan ini.


Ditandai juga dengan terdapat instansi pendidikan dengan nama Liwa yang menyebar di seluruh kecamatan Balik Bukit, yaitu:
Pertama, tempatnya strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Lampung Barat, sehingga untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh daerah Lampung Barat oleh pemerintah kabupaten akan relatif efektif.


=== SMA ===
Kedua, Liwa merupakan persimpangan lalu lintas jalan darat dari berbagai arah: [[Sumatera Selatan]], [[Bengkulu]], dan [[Lampung]] sendiri.


# [[SMA Negeri 1 Liwa]] di Pekon Way Empulau Ulu
Kita mulai menjalankan kendaraan dari arah selatan, yaitu dari Bandar Lampung melewati Gunungsugih ([[Lampung Tengah]]), Kotabumi dan Bukitkemuning ([[Lampung Utara]]) memasuki Liwa. Dari Liwa, jika belok kanan ke arah utara, seseorang akan menuju Kotabatu, sebuah kota kecil di tepi [[Danau Ranau]] untuk selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan ke [[Baturaja]] dan [[Palembang]].
# SMA Negeri 2 Liwa di Kelurahan Pasar Liwa


=== SMK ===
Sedangkan jika belok kiri ke arah barat, seseorang akan menuju [[Krui]], kota pelabuhan Lampung Barat di pantai barat Lampung ([[Samudra Hindia]]). Dari sini, menelusuri pantai barat ke arah utara, seseorang bisa melanjutkan perjalanan memasuki [[provinsi]] [[Bengkulu]].


# [[SMK Negeri 1 Liwa]] di Pekon Padang Dalom
Tapi kalau ingin memilih menelusuri pantai barat ke arah selatan, seseorang akan tembus ke Kotaagung, [[Kabupaten Tanggamus]].


== Kondisi alam ==
=== SMP ===
Terletak di pegunungan dengan hawa yang sejuk dan panorama yang indah seluas sekitar 3.300 hektar, Liwa adalah eksotisme bagi para pencinta alam. Liwa mencakup beberapa pekon (kelurahan) yang dikelilingi oleh hijaunya bukit-bukit. Dari kejauhan, kebiruan [[Gunung Pesagi]], gunung tertinggi di Lampung (2.262 m), menambah eloknya kota.


# [[SMP Negeri 1 Liwa]] di Pekon Sebarus
Sejak dulu, Liwa terkenal sebagai tempat pemukiman yang menyenangkan, aman, dan damai bagi semua orang. Orang Belanda di masa Kolonial dahulu pun memanfaatkan kota ini sebagai tempat berlibur, beristirahat, dan bersantai.
# [[SMP Negeri 2 Liwa]] di Kelurahan Pasar Liwa
# [[SMP Negeri 3 Liwa]] di Kelurahan Way Mengaku
# [[SMP Negeri 4 Liwa]] di Pekon Padang Dalom
# [[SMP Negeri Sekuting Terpadu]] di Pekon Wates


Kemudian ditandai dengan berbagai kantor pemerintahan dan fasilitas publik yang menyebar di kecamatan Balik Bukit, seperti
Beberapa bangunan peninggalan Belanda sebetulnya utuh sebelum gempa tektonik berkekuatan 6,5 skala Richter menghantam kota ini, [[15 Februari]] [[1994]]. Kini, beberapa peninggalan Belanda masih dapat kita lihat seperti tangsi yang kini menjadi Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Balik Bukit dan pesanggrahan (kini Hotel Sindalapai).


# Kantor Bupati, Wakil Bupati dan Komplek Perkantoran Pemkab Lampung Barat di Kelurahan Way Mengaku
== Asal-usul nama ==
# Kodim 0422/Lampung Barat di Kelurahan Way Mengaku
Tentang asal-usul nama Liwa, menurut cerita orang, berasal dari kata-kata "meli iwa" (bahasa Lampung), artinya membeli ikan. Konon dahulunya Liwa merupakan daerah yang subur, persawahan yang luas, sehingga hasil pertaniannya melimpah. Liwa juga nama salah satu marga dari 84 [[marga di Lampung]]
# Polres Lampung Barat di Pekon Watas
# RSUD Alimuddin Umar Liwa di Pekon Kubu Perahu
# Puskesmas Liwa di Pekon Sebarus
# PLN Liwa di Pekon Sebarus


== Marga Liwa ==
Way Setiwang, Way Robok, dan Way Sindalapai yang mengaliri wilayahnya merupakan sumber kekayaan daerah ini. Ditambah pula, penduduk yang masih jarang membuat masyarakat daerah ini menjadi makmur dan sejahtera.
Liwa yang meliputi satu marga (Marga Liwa) dan satu kecamatan ([[Balik Bukit, Lampung Barat|Kecamatan Balik Bukit]]) yang terdiri dari 10 pekon (desa) dan 2 kelurahan. Diantaranya sebagai berikut:
*Kelurahan
** [[Way Mengaku, Balik Bukit, Lampung Barat|Way Mengaku]]
** [[Pasar Liwa, Balik Bukit, Lampung Barat|Pasar Liwa]]
*Pekon
** [[Padang Cahaya, Balik Bukit, Lampung Barat|Padang Cahya]]
** [[Kubuperahu, Balik Bukit, Lampung Barat|Kubu Perahu]]
** [[Sebarus, Balik Bukit, Lampung Barat|Sebarus]]
** [[Gunungsugih, Balik Bukit, Lampung Barat|Gunung Sugih]]
** [[Way Empulau Ulu, Balik Bukit, Lampung Barat|Way Empulau Ulu]]
** [[Wates, Balik Bukit, Lampung Barat|Wates]]
** [[Padang Dalom, Balik Bukit, Lampung Barat|Padang Dalom]]
** [[Sukarame, Balik Bukit, Lampung Barat|Sukarame]]
** [[Bahway, Balik Bukit, Lampung Barat|Bahway]]
** [[Sedampah Indah, Balik Bukit, Lampung Barat|Sedampah Indah]]


== Kondisi alam ==
Di daerah ini dulunya terdapat bendungan-bendungan tempat ikan (bidok, bahasa Lampungnya), sehingga terkenallah daerah ini sebagai penghasil ikan. Hampir setiap orang yang datang dari dan ke tempat itu jika ditanya sewaktu bertemu di jalan: "Mau ke mana?" atau "Dari mana?" selalu menjawab: "Jak/aga mit meli iwa" (Dari/hendak membeli ikan).
Terletak di pegunungan dengan hawa yang sejuk dan panorama yang indah seluas sekitar 3.300 hektare, Liwa adalah eksotisme bagi para pencinta alam. Liwa mencakup beberapa pekon (kelurahan) yang dikelilingi oleh hijaunya bukit-bukit. Dari kejauhan, kebiruan [[Gunung Pesagi]], gunung tertinggi di [[Lampung]] (3.262 mdpl), menambah eloknya kota.


Sejak dulu, Liwa terkenal sebagai tempat pemukiman yang menyenangkan, aman, dan damai bagi semua orang. Orang [[Belanda]] pada masa Kolonial dahulu pun memanfaatkan kota ini sebagai tempat berlibur, beristirahat, dan bersantai.
Lama-kelamaan jawaban itu berubah menjdi "mit meli iwa". Kemudian karena diucapkan secara cepat kedengarannya seperti "mit liwa". Dan, akhirnya daerah ini mereka namakan Liwa.


Beberapa bangunan peninggalan Belanda sebetulnya utuh sebelum gempa tektonik berkekuatan 6,7 sekala Richter menghantam kota ini, [[15 Februari]] [[1994]].
Kalau kita kontekskan dengan sekarang, Liwa memang menjadi tempat pertemuan ikan laut dari [[Krui]] di tepi [[Samudra Hindia]], ikan tawar dari [[Danau Ranau]], dan ikan tawar lain dari sungai dan sawah.


== Potensi budaya ==
== Lihat pula ==
* [[Gempa bumi Liwa 1994]]
Di samping memiliki potensi alamiah seperti pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, pariwisata, dan pertambangan, Liwa juga menyimpan sejarah budaya.
* [[Gunung Suoh]]


== Referensi ==
Beberapa [[kebiasaan]] ([[tradisi]]-[[budaya]]) yang masih kita temui di Liwa, antara lain upacara-upacara adat seperti ''nayuh'' (pesta pernikahan), ''nyambai'' (acara bujang-gadis dalam rangka resepsi pernikahan), ''bediom'' (menempati rumah baru), sunatan, ''sekura'' (pesta topeng rakyat), tradisi sastra lisan (seperti ''segata, wayak, hahiwang,'' dll), ''buhimpun'' (bermusyawarah), ''butetah'' (upacara pemberian adok atau gelar adat), dan berbagai upacara adat lainnya.


# [https://lampungbaratkab.bps.go.id/publication/2014/11/19/ce022fcf6d01fc54091921dc/kecamatan-balik-bukit-dalam-angka-2013] Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Barat. (2013). ''Kecamatan Balik Bukit Dalam Angka 2013.'' Lampung Barat. BPS.
== Potensi wisata ==
{{reflist}}
Kota Liwa mempunyai tempat wisata yang cukup menarik, di antaranya air terjun Kubuperahu, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang termasuk sebagian kecil wilayahnya, Pulau Dewa (kuburan yang panjangnya mencapai hampir 3 meter) di desa Jejawi, dan Prasasti Hujung Langit (Batu Tulis Hara Kuning) di Bawang, suasana sejuk karena alam yang masih hijau, dan adat-istiadat setempat (seni-budaya lokal).
{{Kabupaten Lampung Barat}}

Namun Kabupaten Lampung Barat mempunyai belasan tempat wisata seperti Danau Ranau, wisata budaya pekon Kenali, (Belalau), dan pantai sepanjar Pesisir Barat Samudera Indonesia yang dapat diandalkan terutama pantai dan tempat bersejarah.

Salah satunya Situs Prasejarah Batu Jaguar yang terletak di Pekon Purawiwitan, Sumberjaya. Di sini, terdapat sebuah batu menhir yang dipercaya masyarakat dapat memberikan tanda-tanda bila akan terjadi bencana alam. Hal ini terbukti saat gempa Liwa 1994.

== Gempa Liwa ==
[[Gempa Liwa]], [[Lampung Barat]], berkekuatan 6,5 [[skala Richter]] (US Geological Survey mencatat berkekuatan 7,2SR), berpusat di [[Sesar Semangko]], [[Samudra Hindia]], terjadi 15 Februari [[1994]] dini hari.

Hampir semua bangunan permanen di Liwa rata dengan tanah. Tak kurang dari 196 jiwa dari beberapa desa dan kecamatan di [[Lampung Barat]] tewas. jumlah yang terluka hampir mencapai 2 ribu orang. Rata-rata mereka tewas dan terluka karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Berdasarkan informasi, jumlah penduduk yang kehilangan tempat tinggal hampir mencapat 75 ribu. Dampak [[gempa]] pun masih terasa sampai 40 kilometer dari ibu kota Kabupaten Lampung Barat tersebut.

Terlepas dari pertanggungjawaban dana gempa Liwa yang hingga kini masih bermasalah, yang jelas manajemen penanganan pascagempa di sana dianggap terbaik. Sebab, hanya dalam hitungan hari satuan tugas penanganan gempa Lampung bersama sukarelawan dari berbagai unsur ternyata berhasil merekonstruksi kembali ibu kota Kabupaten Lampung Barat itu.

[[Pascagempa]] Liwa terjadi, pembangunan pemukiman penduduk, perkantoran, dan sekolah kembali dibangun dengan konstruksi bangunan antigempa. Pada waktu itu, dibangun sekitar 60 masjid dan ada juga sekolah dengan bahan ferocemen, yaitu bahan semen dengan dipasang pada tulang-tulang halus sebagai pengganti besi beton.

Kehidupan penduduk Liwa cukup tenang meskipun pernah terjadi gempa hebat pada [[1933]] dan [[1994]]. Pun meskipun ada gempa berskala kecil mereka tidak terlalu cemas. Namun sejak peristiwa [[gempa bumi Samudra Hindia 2004]], kecemasan kembali mengusik pikiran mereka. Meskipun demikian, kecemasan itu hanya berlangsung sekilas. Berikutnya mereka hanya menganggap angin lalu karena sibuk dengan perkebunan dan pekerjaan mereka.

== Lihat pula ==
* [[Balik Bukit, Lampung Barat]]


[[Kategori:Ibukota kabupaten di Lampung]]
[[Kategori:Sejarah]]
[[Kategori:Kota di Lampung]]
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Lampung]]
[[Kategori:Kabupaten Lampung Barat]]

Revisi per 12 Maret 2024 12.40

Kota Liwa
Negara Indonesia
ProvinsiLampung
KabupatenLampung Barat
Kecamatan1
Kelurahan2
Pekon10
Demografi
 • Suku bangsaLampung (mayoritas)
 • Bahasa
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode Pos
34818
Plat kendaraanBE xxxx M*
Situs webhttps://lampungbaratkab.go.id/

Liwa adalah ibu kota Kabupaten Lampung Barat. Kota dengan julukan Kota Berbunga ini terletak di lereng pegunungan Bukit Barisan Selatan.

Letak

Liwa terletak di jalur lintas barat Sumatera pada simpang jalan yang menghubungkan tiga provinsi, yaitu Lampung, Bengkulu, dan Palembang. Berikut perbatasannya dengan wilayah lainnya:[1]

Utara Kecamatan Sukau
Timur Kecamatan Batu Brak
Selatan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Barat Kabupaten Pesisir Barat

Wilayah

Wilayah Kota Liwa meliputi seluruh wilayah kecamatan Balik Bukit yang ditandai dengan adanya

  1. Gerbang selamat datang kota Liwa yang terdapat di kawasan Sekuting terpadu pekon Wates.
  2. Pada perbatasan pekon Wates kecamatan Balik Bukit dengan pekon Kembahang kecamatan Batu Brak terdapat tugu kopi yang bertuliskan "Kota Liwa", yang pada masa sebelum dibangun tugu kopi di tempat ini juga telah berdiri tugu selamat datang (dapat dilihat di google street view pada citra tahun 2015).

Ditandai juga dengan terdapat instansi pendidikan dengan nama Liwa yang menyebar di seluruh kecamatan Balik Bukit, yaitu:

SMA

  1. SMA Negeri 1 Liwa di Pekon Way Empulau Ulu
  2. SMA Negeri 2 Liwa di Kelurahan Pasar Liwa

SMK

  1. SMK Negeri 1 Liwa di Pekon Padang Dalom

SMP

  1. SMP Negeri 1 Liwa di Pekon Sebarus
  2. SMP Negeri 2 Liwa di Kelurahan Pasar Liwa
  3. SMP Negeri 3 Liwa di Kelurahan Way Mengaku
  4. SMP Negeri 4 Liwa di Pekon Padang Dalom
  5. SMP Negeri Sekuting Terpadu di Pekon Wates

Kemudian ditandai dengan berbagai kantor pemerintahan dan fasilitas publik yang menyebar di kecamatan Balik Bukit, seperti

  1. Kantor Bupati, Wakil Bupati dan Komplek Perkantoran Pemkab Lampung Barat di Kelurahan Way Mengaku
  2. Kodim 0422/Lampung Barat di Kelurahan Way Mengaku
  3. Polres Lampung Barat di Pekon Watas
  4. RSUD Alimuddin Umar Liwa di Pekon Kubu Perahu
  5. Puskesmas Liwa di Pekon Sebarus
  6. PLN Liwa di Pekon Sebarus

Marga Liwa

Liwa yang meliputi satu marga (Marga Liwa) dan satu kecamatan (Kecamatan Balik Bukit) yang terdiri dari 10 pekon (desa) dan 2 kelurahan. Diantaranya sebagai berikut:

Kondisi alam

Terletak di pegunungan dengan hawa yang sejuk dan panorama yang indah seluas sekitar 3.300 hektare, Liwa adalah eksotisme bagi para pencinta alam. Liwa mencakup beberapa pekon (kelurahan) yang dikelilingi oleh hijaunya bukit-bukit. Dari kejauhan, kebiruan Gunung Pesagi, gunung tertinggi di Lampung (3.262 mdpl), menambah eloknya kota.

Sejak dulu, Liwa terkenal sebagai tempat pemukiman yang menyenangkan, aman, dan damai bagi semua orang. Orang Belanda pada masa Kolonial dahulu pun memanfaatkan kota ini sebagai tempat berlibur, beristirahat, dan bersantai.

Beberapa bangunan peninggalan Belanda sebetulnya utuh sebelum gempa tektonik berkekuatan 6,7 sekala Richter menghantam kota ini, 15 Februari 1994.

Lihat pula

Referensi

  1. [1] Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Barat. (2013). Kecamatan Balik Bukit Dalam Angka 2013. Lampung Barat. BPS.