Lompat ke isi

Vitamin A: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Serenity (bicara | kontrib)
k + permintaan rujukan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(24 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Retinol structure.svg|thumb|300px|Struktur retinol, bentuk asupan vitamin A yang paling umum]]
[[Berkas:All-trans-Retinol2.svg|jmpl|300px|Struktur retinol, bentuk asupan vitamin A yang paling umum]]
'''Vitamin A''' merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam [[lemak]] yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik.<ref name=vita>[http://www.vitamins-supplements.org/vitamin-A.php. Vitamins & Health Supplements Guide.] 2006. Diakses pada 5 Mei 2010.</ref> Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain [[retinol]], [[retinil palmitat]], dan [[retinil asetat]].{{fact}} Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh.{{fact}} Vitamin A banyak ditemukan pada [[wortel]], [[minyak ikan]], [[susu]], [[keju]], dan [[hati]].<ref name=vita></ref>
'''Vitamin A''' merupakan salah satu jenis [[vitamin]] larut dalam [[lemak]] yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik.<ref name=vita>[http://buahuntukdiet.com. Vitamins & Health Supplements Guide.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160314024449/http://buahuntukdiet.com/ |date=2016-03-14 }} 2006. Diakses pada 5 Mei 2010.</ref> Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain [[retinol]], [[retinil palmitat]], dan [[retinil asetat]].<ref name=vita /> Akan tetapi, istilah vitamin A sering kali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh.<ref name=vita /> Vitamin A banyak ditemukan pada [[wortel]], [[minyak ikan]], [[susu]], [[keju]], dan [[hati]]. [[Rumus kimia]] untuk Vitamin A adalah C<sub>20</sub>H<sub>30</sub>O.<ref>Rutherford D. 2007. [http://www.netdoctor.co.uk/focus/nutrition/facts/vitamins_minerals/vitamin.htm. Sources of vitamins]. Diakses pada 7 Mei 2010.</ref>

== Definisi ==
Vitamin A adalah salah satu vitamin termasuk dalam kelompok vitamin yang larut dalam lemak, yang juga mengandung vitamin D, E, dan K.<ref>{{cite book|last=Sekarindah|first=Titi|last2=Rozaline|first2=Hartin|date=2006|url=https://www.google.co.id/books/edition/Terapi_jus_buah_sayur/0Me4WttodWEC?hl=id&gbpv=1&dq=%22Vitamin+A%22+adalah+vitamin+yang+larut+dalam+lemak&pg=PA4&printsec=frontcover|title=Terapi jus buah & sayur|place=[[Depok]]|publisher=Bhuana Ilmu Populer|isbn=9789792448863|pages=4|language=id|coauthors=}}</ref> Istilah "vitamin" mengacu pada sekelompok bahan kimia atau metabolit alami yang mirip secara kimiawi, yang dikenal sebagai "vitamers", yang semuanya memiliki -cincin ionon. Bentuk makanan yang paling umum adalah retinol, yang mungkin terkait dengan molekul [[asam lemak]] dan disimpan di hati sebagai ester retinil. Retinol, bentuk transportasi dan penyimpanan vitamin A, dapat diubah-ubah dengan retinal, dengan retinol dehidrogenase mengkatalisasi konversi menjadi retinal dan retinaldehid reduktase mengkatalisis konversi kembali menjadi retinol.<ref>{{Cite journal|last=Lidén M, Eriksson U|date=2006|title=Understanding retinol metabolism: structure and function of retinol dehydrogenases|url=https://www.jbc.org/article/S0021-9258(19)74831-5/pdf|journal=The Journal of Biological Chemistry|volume=281|issue=19|pages=13001–13004|doi=10.1074/jbc.R500027200|pmid=16428379}}</ref>

: retinal + [[Nikotinamida adenin dinukleotida fosfat|NADPH]] + H <sup>+</sup> ⇌ retinol + NADP <sup>+</sup>
: retinol + [[Nikotinamida adenina dinukleotida|NAD]] <sup>+</sup> ⇌ retina + NADH + H <sup>+</sup>

Retinal juga dikenal sebagai retinaldehida pada vitamin A aldehida berperan dalam proses melihat.<ref>{{cite book|last=Pujaatmaka|first=A. Hadyana|last2=Fardiaz|first2=Dedi|last3=Taufik|first3=Agus|date=1993|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kimia_pangan/utDgAAAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&bsq=Retinal+atau+retinaldehida&dq=Retinal+atau+retinaldehida&printsec=frontcover|title=Kimia pangan|place=|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=9789794593554|pages=|language=id|coauthors=}}</ref><ref>{{Cite web|title=Retinal|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Retinal|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2022-01-24}}</ref> Inilah yang dapat diubah secara ireversibel menjadi asam retinoat all-trans oleh aksi [[dehidrogenase retina]].

: retinal + NAD <sup>+</sup> + H <sub>2</sub> O <math>\rightleftharpoons</math> asam retinoat + NADH + H <sup>+</sup>

Asam retinoat berdifusi ke dalam inti sel dan proliferasi epitel.<ref>{{cite journal|last=Sanif|first=Rizal|date=2017|title=Vitamin A dan perannya dalam siklus sel|url=https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/download/6100/3291|journal=Jurnal Kedokteran dan Kesehatan|volume=4|issue=2|pages=84|doi=|issn=2614-0411|id=}}</ref> Lalu ia mengontrol lebih dari 500 gen dengan menempel langsung ke target gen melalui reseptor asam retinoat.

Selain retinol, retinal, dan asam retinoat, juga ada karotenoid yang berasal dari tumbuhan, jamur, dan bakteri yang dapat diubah menjadi retinol dan karenanya merupakan vitamin A. Karotenoid ini ditemukan dalam jaringan dan memiliki sifat antioksidan selain fungsi provitamin.<ref name="PKIN2020Carotenoids">{{Cite book|vauthors=von Lintig J|year=2020|url=https://cloudflare-ipfs.com/ipfs/bafykbzacebet2mr74le7ucb3quxj3b4py3pqevqemleg2rqtfvxmajurefyaa?filename=Bernadette%20P.%20Marriott%20%28editor%29%2C%20Diane%20F.%20Birt%20%28editor%29%2C%20Virginia%20A.%20Stalling%20%28editor%29%2C%20Allison%20A.%20Yates%20%28editor%29%20-%20Present%20Knowledge%20in%20Nutrition%2C%20Volume%201_%20Basic%20Nutrition%20and%20Metabolism-Academic%20Pr.pdf|title=Present Knowledge in Nutrition, Eleventh Edition|location=London, United Kingdom|publisher=Academic Press (Elsevier)|isbn=978-0-323-66162-1|editor-last=BP Marriott|pages=531–49|chapter=Carotenoids|editor-last2=DF Birt|editor-last3=VA Stallings|editor-last4=AA Yates|url-status=live|access-date=2022-01-24|archive-date=2022-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220124110628/https://cloudflare-ipfs.com/ipfs/bafykbzacebet2mr74le7ucb3quxj3b4py3pqevqemleg2rqtfvxmajurefyaa?filename=Bernadette%20P.%20Marriott%20(editor),%20Diane%20F.%20Birt%20(editor),%20Virginia%20A.%20Stalling%20(editor),%20Allison%20A.%20Yates%20(editor)%20-%20Present%20Knowledge%20in%20Nutrition,%20Volume%201_%20Basic%20Nutrition%20and%20Metabolism-Academic%20Pr.pdf|dead-url=yes}}</ref>


== Vitamin A bagi kesehatan tubuh ==
== Vitamin A bagi kesehatan tubuh ==
[[Berkas:Carote Pellerino.jpg|thumb|left|200px|Wortel, salah satu jenis buah yang banyak mengandung vitamin A.]]
[[Berkas:Carote Pellerino.jpg|jmpl|kiri|200px|Wortel, salah satu jenis buah yang banyak mengandung vitamin A.]]


=== Peranan vitamin A dalam indra penglihatan ===
=== Peranan vitamin A dalam indra penglihatan ===
Vitamin A banyak berperan dalam pembentukan [[indra]] penglihatan bagi manusia.<ref name=retino></ref> Vitamin ini akan membantu mengkonversi sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh [[retina]] untuk menjadi suatu proyeksi gambar di [[otak]] kita.<ref name=vita></ref> Senyawa yang berperan utama dalam hal ini adalah retinol.<ref name=retino></ref> Bersama dengan [[rodopsin]], senyawa retinol akan membentuk kompleks [[pigmen]] yang sensitif terhadap cahaya untuk mentransmisikan sinyal cahaya ke otak.<ref name=visual></ref> Oleh karena itu, kekurangan vitamin A di dalam tubuh seringkali berakibat fatal pada organ penglihatan.<ref name=retino>Blomhoff R, Blomhoff HK. 2006. Overview of retinoid metabolism and function. ''J Neurobiology'' 66(7):606-630.</ref><ref name=visual>Lee Rd, Thomas CF, Marietta RG, Stark WS. 1996. Vitamin A, visual pigments, and visual receptors in Drosophila. ''Microscopy Research Tech'' 35(6):418-430.</ref>
Vitamin A banyak berperan dalam pembentukan [[indra]] penglihatan bagi manusia.<ref name=retino /> Vitamin ini akan membantu mengkonversi sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh [[retina]] untuk menjadi suatu proyeksi gambar di [[otak]] kita.<ref name=vita /> Senyawa yang berperan utama dalam hal ini adalah retinol.<ref name=retino /> Bersama dengan [[rodopsin]], senyawa retinol akan membentuk kompleks [[pigmen]] yang sensitif terhadap cahaya untuk mentransmisikan sinyal cahaya ke otak.<ref name=visual /> Oleh karena itu, kekurangan vitamin A di dalam tubuh sering kali berakibat fatal pada organ penglihatan.<ref name=retino>Blomhoff R, Blomhoff HK. 2006. Overview of retinoid metabolism and function. ''J Neurobiology'' 66(7):606-630.</ref><ref name=visual>Lee Rd, Thomas CF, Marietta RG, Stark WS. 1996. Vitamin A, visual pigments, and visual receptors in Drosophila. ''Microscopy Research Tech'' 35(6):418-430.</ref>


=== Vitamin A dan sistem imun ===
=== Vitamin A dan sistem imun ===
Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari [[infeksi]] organisme asing, seperti [[bakteri]] patogen.<ref name=imuno></ref> Mekanisme pertahanan ini termasuk ke dalam [[sistem imun]] eksternal, karena sistem imun ini berasal dari luar tubuh.<ref name=vita></ref> Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari [[sel darah putih]] dan [[antibodi]] di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap senyawa [[toksin]] maupun terhadap serangan [[mikroorganisme]] parasit, seperti bakteri patogen dan [[virus]].<ref name=imuno>Goetz LH. 1986. Malnutrition and immunological function with special reference to cell-mediated immunity. ''Am J Physic Anthropol'' 29:139-159.</ref>
Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari [[infeksi]] organisme asing, seperti [[bakteri]] [[patogen]].<ref name=imuno /> Mekanisme pertahanan ini termasuk ke dalam [[sistem imun]] eksternal, karena sistem imun ini berasal dari luar tubuh.<ref name=vita /> Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari [[sel darah putih]] dan [[antibodi]] di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap senyawa [[toksin]] maupun terhadap serangan [[mikroorganisme]] parasit, seperti bakteri patogen dan [[virus]].<ref name=imuno>Goetz LH. 1986. Malnutrition and immunological function with special reference to cell-mediated immunity. ''Am J Physic Anthropol'' 29:139-159.</ref>


== Antioksidan ==
== Antioksidan ==
[[Beta karoten]], salah satu bentuk vitamin A, merupakan senyawa dengan aktivitas [[antioksidan]] yang mampu menangkal [[radikal bebas]].<ref name=vita></ref> Senyawa radikal bebas ini banyak berasal dari reaksi [[oksidasi]] di dalam tubuh maupun dari [[polusi]] di lingkungan yang masuk ke dalam tubuh.<ref name=anti/> Antioksidan di dalam tubuh dapat mencegah kerusakan pada [[materi genetik]] ([[DNA]] dan [[RNA]]) oleh radikal bebas sehingga laju [[mutasi]] dapat ditekan.<ref name=anti></ref> Penurunan laju mutasi ini akan berujung pada penurunan risiko pembentukan [[sel]] [[kanker]].<ref name=anti/> Aktivitas antioksidan juga terkait erat dengan pencegahan proses [[penuaan]], terutama pada [[sel kulit]].<ref name=anti>Hartman Pe, Shankel DM. 1990. Antimutagens and anticarcinogens: A survey of putative interceptor molecules. ''Environ Mol Mutagenesis'' 15(3):145-182.</ref>
[[Beta karoten]], salah satu bentuk vitamin A, merupakan senyawa dengan aktivitas [[antioksidan]] yang mampu menangkal [[radikal bebas]].<ref name=vita /> Senyawa radikal bebas ini banyak berasal dari reaksi [[oksidasi]] di dalam tubuh maupun dari [[polusi]] di lingkungan yang masuk ke dalam tubuh.<ref name=anti/> Antioksidan di dalam tubuh dapat mencegah kerusakan pada [[materi genetik]] ([[DNA]] dan [[RNA]]) oleh radikal bebas sehingga laju [[mutasi]] dapat ditekan.<ref name=anti /> Penurunan laju mutasi ini akan berujung pada penurunan risiko pembentukan [[sel]] [[kanker]].<ref name=anti/> Aktivitas antioksidan juga terkait erat dengan pencegahan proses [[penuaan]], terutama pada [[sel kulit]].<ref name=anti>Hartman Pe, Shankel DM. 1990. Antimutagens and anticarcinogens: A survey of putative interceptor molecules. ''Environ Mol Mutagenesis'' 15(3):145-182.</ref>


== Konsumsi ==
== Konsumsi ==
Vitamin A memiliki 2 bentuk aktif yang dapat dicerna tubuh, yaitu [[retinil palmitat]] dan [[beta karoten]].<ref name=book1>Pressman AH, Buff S. 2000. ''Vitamin and Minerals''. Ed ke-2. USA: Penguin Group. Hal: 36-39</ref> Retinil palmitat berasal dari makanan hewani, seperti daging [[sapi]], hati [[ayam]], [[ikan]], [[susu]], dan [[keju]].<ref name=vita></ref> Beta karoten sendiri berasal makanan nabati, seperti [[bayam]], [[brokoli]], dan [[wortel]].<ref name=vita></ref> Bila kekurangan vitamin ini maka tubuh dapat mengalami gangguan pernafasan ke[[rabun]]an dan bahkan ke[[buta]]an, sedangkan kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan mual, sakit kepala, nyeri [[sendi]], iritasi, dan kerontokkan rambut.<ref name=book1/><ref name=vita>[http://www.vitamins-supplements.org/vitamin-A.php. Vitamin A.] 2006. Diakses pada 26 Mei 2010.</ref>
Vitamin A memiliki 2 bentuk aktif yang dapat dicerna tubuh, yaitu [[retinil palmitat]] dan [[beta karoten]].<ref name=book1>Pressman AH, Buff S. 2000. ''Vitamin and Minerals''. Ed ke-2. USA: Penguin Group. Hal: 36-39</ref> Retinil palmitat berasal dari makanan hewani, seperti daging [[sapi]], hati [[ayam]], [[ikan]], [[susu]], dan [[keju]].<ref name=vita /> Beta karoten sendiri berasal makanan nabati, seperti [[bayam]], [[brokoli]], dan [[wortel]].<ref name=vita /> Bila kekurangan vitamin ini maka tubuh dapat mengalami gangguan pernapasan ke[[rabun]]an dan bahkan ke[[buta]]an, sedangkan kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan mual, sakit kepala, nyeri [[sendi]], iritasi, dan kerontokkan rambut.<ref name=book1/><ref>[http://www.vitamins-supplements.org/vitamin-A.php. Vitamin A.] 2006. Diakses pada 26 Mei 2010.</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 21: Baris 35:


{{Vitamin}}
{{Vitamin}}
[[Kategori:Vitamin A]]

[[Kategori:Vitamin]]
[[Kategori:Vitamin]]
[[Kategori:Nutrisi]]
[[Kategori:Nutrisi]]

{{Link FA|hr}}

[[ar:فيتامين ألف]]
[[az:A vitamini]]
[[bs:Vitamin A]]
[[cs:Vitamín A]]
[[cy:Fitamin A]]
[[da:Vitamin A]]
[[dv:ވިޓަމިން އޭ]]
[[en:Vitamin A]]
[[eo:Vitamino A]]
[[es:Vitamina A]]
[[et:A-vitamiin]]
[[eu:A bitamina]]
[[fa:ویتامین آ]]
[[fi:A-vitamiini]]
[[fo:A vitamin]]
[[fr:Vitamine A]]
[[gl:Vitamina A]]
[[he:ויטמין A]]
[[hi:विटामिन ए]]
[[hr:Vitamin A]]
[[hu:A-vitamin]]
[[is:A-vítamín]]
[[ja:ビタミンA]]
[[jbo:abumoi mivytcuxu'i]]
[[ko:비타민 A]]
[[lt:Vitaminas A]]
[[lv:A vitamīns]]
[[mk:Витамин А]]
[[ml:ജീവകം എ]]
[[mr:अ-जीवनसत्त्व]]
[[ms:Vitamin A]]
[[no:Vitamin A]]
[[oc:Vitamina A]]
[[pl:Witamina A]]
[[ps:ويټامين اې]]
[[pt:Vitamina A]]
[[sh:Vitamin A]]
[[simple:Vitamin A]]
[[sl:Vitamin A]]
[[sq:Vitamina A]]
[[ta:வைட்டமின் A]]
[[te:విటమిన్ ఎ]]
[[th:วิตามินเอ]]
[[tr:A vitamini]]
[[ug:ۋىتامىن A]]
[[uk:Вітамін A]]
[[vi:Vitamin A]]
[[zh:維生素A]]

Revisi terkini sejak 13 Maret 2024 07.14

Struktur retinol, bentuk asupan vitamin A yang paling umum

Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik.[1] Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat.[1] Akan tetapi, istilah vitamin A sering kali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh.[1] Vitamin A banyak ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati. Rumus kimia untuk Vitamin A adalah C20H30O.[2]

Definisi[sunting | sunting sumber]

Vitamin A adalah salah satu vitamin termasuk dalam kelompok vitamin yang larut dalam lemak, yang juga mengandung vitamin D, E, dan K.[3] Istilah "vitamin" mengacu pada sekelompok bahan kimia atau metabolit alami yang mirip secara kimiawi, yang dikenal sebagai "vitamers", yang semuanya memiliki -cincin ionon. Bentuk makanan yang paling umum adalah retinol, yang mungkin terkait dengan molekul asam lemak dan disimpan di hati sebagai ester retinil. Retinol, bentuk transportasi dan penyimpanan vitamin A, dapat diubah-ubah dengan retinal, dengan retinol dehidrogenase mengkatalisasi konversi menjadi retinal dan retinaldehid reduktase mengkatalisis konversi kembali menjadi retinol.[4]

retinal + NADPH + H + ⇌ retinol + NADP +
retinol + NAD + ⇌ retina + NADH + H +

Retinal juga dikenal sebagai retinaldehida pada vitamin A aldehida berperan dalam proses melihat.[5][6] Inilah yang dapat diubah secara ireversibel menjadi asam retinoat all-trans oleh aksi dehidrogenase retina.

retinal + NAD + + H 2 O asam retinoat + NADH + H +

Asam retinoat berdifusi ke dalam inti sel dan proliferasi epitel.[7] Lalu ia mengontrol lebih dari 500 gen dengan menempel langsung ke target gen melalui reseptor asam retinoat.

Selain retinol, retinal, dan asam retinoat, juga ada karotenoid yang berasal dari tumbuhan, jamur, dan bakteri yang dapat diubah menjadi retinol dan karenanya merupakan vitamin A. Karotenoid ini ditemukan dalam jaringan dan memiliki sifat antioksidan selain fungsi provitamin.[8]

Vitamin A bagi kesehatan tubuh[sunting | sunting sumber]

Wortel, salah satu jenis buah yang banyak mengandung vitamin A.

Peranan vitamin A dalam indra penglihatan[sunting | sunting sumber]

Vitamin A banyak berperan dalam pembentukan indra penglihatan bagi manusia.[9] Vitamin ini akan membantu mengkonversi sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh retina untuk menjadi suatu proyeksi gambar di otak kita.[1] Senyawa yang berperan utama dalam hal ini adalah retinol.[9] Bersama dengan rodopsin, senyawa retinol akan membentuk kompleks pigmen yang sensitif terhadap cahaya untuk mentransmisikan sinyal cahaya ke otak.[10] Oleh karena itu, kekurangan vitamin A di dalam tubuh sering kali berakibat fatal pada organ penglihatan.[9][10]

Vitamin A dan sistem imun[sunting | sunting sumber]

Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing, seperti bakteri patogen.[11] Mekanisme pertahanan ini termasuk ke dalam sistem imun eksternal, karena sistem imun ini berasal dari luar tubuh.[1] Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah putih dan antibodi di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap senyawa toksin maupun terhadap serangan mikroorganisme parasit, seperti bakteri patogen dan virus.[11]

Antioksidan[sunting | sunting sumber]

Beta karoten, salah satu bentuk vitamin A, merupakan senyawa dengan aktivitas antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.[1] Senyawa radikal bebas ini banyak berasal dari reaksi oksidasi di dalam tubuh maupun dari polusi di lingkungan yang masuk ke dalam tubuh.[12] Antioksidan di dalam tubuh dapat mencegah kerusakan pada materi genetik (DNA dan RNA) oleh radikal bebas sehingga laju mutasi dapat ditekan.[12] Penurunan laju mutasi ini akan berujung pada penurunan risiko pembentukan sel kanker.[12] Aktivitas antioksidan juga terkait erat dengan pencegahan proses penuaan, terutama pada sel kulit.[12]

Konsumsi[sunting | sunting sumber]

Vitamin A memiliki 2 bentuk aktif yang dapat dicerna tubuh, yaitu retinil palmitat dan beta karoten.[13] Retinil palmitat berasal dari makanan hewani, seperti daging sapi, hati ayam, ikan, susu, dan keju.[1] Beta karoten sendiri berasal makanan nabati, seperti bayam, brokoli, dan wortel.[1] Bila kekurangan vitamin ini maka tubuh dapat mengalami gangguan pernapasan kerabunan dan bahkan kebutaan, sedangkan kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan mual, sakit kepala, nyeri sendi, iritasi, dan kerontokkan rambut.[13][14]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h Vitamins & Health Supplements Guide. Diarsipkan 2016-03-14 di Wayback Machine. 2006. Diakses pada 5 Mei 2010.
  2. ^ Rutherford D. 2007. Sources of vitamins. Diakses pada 7 Mei 2010.
  3. ^ Sekarindah, Titi; Rozaline, Hartin (2006). Terapi jus buah & sayur. Depok: Bhuana Ilmu Populer. hlm. 4. ISBN 9789792448863. 
  4. ^ Lidén M, Eriksson U (2006). "Understanding retinol metabolism: structure and function of retinol dehydrogenases". The Journal of Biological Chemistry. 281 (19): 13001–13004. doi:10.1074/jbc.R500027200. PMID 16428379. 
  5. ^ Pujaatmaka, A. Hadyana; Fardiaz, Dedi; Taufik, Agus (1993). Kimia pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 9789794593554. 
  6. ^ "Retinal". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-01-24. 
  7. ^ Sanif, Rizal (2017). "Vitamin A dan perannya dalam siklus sel". Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 4 (2): 84. ISSN 2614-0411. 
  8. ^ von Lintig J (2020). "Carotenoids". Dalam BP Marriott, DF Birt, VA Stallings, AA Yates. Present Knowledge in Nutrition, Eleventh Edition (PDF). London, United Kingdom: Academic Press (Elsevier). hlm. 531–49. ISBN 978-0-323-66162-1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-01-24. Diakses tanggal 2022-01-24. 
  9. ^ a b c Blomhoff R, Blomhoff HK. 2006. Overview of retinoid metabolism and function. J Neurobiology 66(7):606-630.
  10. ^ a b Lee Rd, Thomas CF, Marietta RG, Stark WS. 1996. Vitamin A, visual pigments, and visual receptors in Drosophila. Microscopy Research Tech 35(6):418-430.
  11. ^ a b Goetz LH. 1986. Malnutrition and immunological function with special reference to cell-mediated immunity. Am J Physic Anthropol 29:139-159.
  12. ^ a b c d Hartman Pe, Shankel DM. 1990. Antimutagens and anticarcinogens: A survey of putative interceptor molecules. Environ Mol Mutagenesis 15(3):145-182.
  13. ^ a b Pressman AH, Buff S. 2000. Vitamin and Minerals. Ed ke-2. USA: Penguin Group. Hal: 36-39
  14. ^ Vitamin A. 2006. Diakses pada 26 Mei 2010.