Lompat ke isi

Ong Harry Wahyu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Ong Harry Wahyu.jpg|thumb|Ong Harry Wahyu]]
'''Ong Harry Wahyu''' <sup>(belum memperoleh data tempat/tanggal lahir)</sup> adalah ''visual artis'' dan ''art director'' berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya mulai mencuat setelah meraih predikat The best art director dalam [[Festival Film Indonesia]] untuk film ''Daun di atas Bantal'' yang dibintangi oleh [[Christine Hakim]] dan disturadarai oleh [[Garin Nugroho]] ([[1996]]). Dia merupakan penggerak seni komunitas di kampung Nitiprayan yang kemudian dikenal sebagai kampung seni. Hasil karya visualnya yang diakui oleh banyak kalangan adalah sampul buku ''Gadis pantai'', karya [[sastrawan]] [[Pramoedya Ananta Toer]].<ref>[https://gudeg.net/id/directory/73/909/Ong-Harry-Wahyu.html Gudeg.net, diakses 15 Feb 2015]</ref>


'''Ong Harry Wahyu,''' lahir di Madiun, 22 Desember 1958, adalah ''visual artis'' dan ''art director'' berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya mulai mencuat setelah meraih predikat The best art director dalam [[Festival Film Indonesia]] untuk film ''Daun di atas Bantal'' yang dibintangi oleh [[Christine Hakim]] dan disturadarai oleh [[Garin Nugroho]] ([[1996]]). Dia merupakan penggerak seni komunitas di kampung Nitiprayan yang kemudian dikenal sebagai kampung seni. Hasil karya visualnya yang diakui oleh banyak kalangan adalah sampul buku ''Gadis pantai'', karya [[sastrawan]] [[Pramoedya Ananta Toer]].<ref>[https://gudeg.net/id/directory/73/909/Ong-Harry-Wahyu.html Gudeg.net, diakses 15 Feb 2015]</ref>
==Kehidupan pribadi==

Walaupun pernah dilarang orangtuanya untuk terjun di dunia seni, tetapi ia akhirnya terjun dan berkarya di bidang itu. Bermodal rasa suka dan kemampuan yang terpendam pada dirinya, Ong Harry Wahyu berhasil mewujudkan impian-impiannya di dunia seni rupa dan perfilman.<ref>[http://www.bentarabudaya.com/wacana.php?id=89 Bentara Budaya, diakses 15 Feb 2015]</ref>
== Kehidupan pribadi ==
Walaupun pernah dilarang orangtuanya untuk terjun di dunia seni, tetapi ia akhirnya terjun dan berkarya di bidang itu. Bermodal rasa suka dan kemampuan yang terpendam pada dirinya, Ong Harry Wahyu berhasil mewujudkan impian-impiannya di dunia seni rupa dan perfilman.<ref>{{Cite web |url=http://www.bentarabudaya.com/wacana.php?id=89 |title=Bentara Budaya, diakses 15 Feb 2015 |access-date=2015-02-15 |archive-date=2014-03-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140329041047/http://bentarabudaya.com/wacana.php?id=89 |dead-url=yes }}</ref>
Dia datang ke [[Yogyakarta]] tahun 1979, setelah menamatkan sekolah menengah di Madiun. Dengan tekad yang bulat akhirnya Ong Harry Wahyu melanjutkan studinya di Institut Seni Indonesia pada Jurusan Seni Grafik. Akan tetapi, dia tidak menyelesaikan studinya karena lebih banyak berkonsentrasi pada pekerjaan.<ref>[http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/ong-hari-wahyu.html Indonesia Film center, diakses 15 Feb 2015]</ref>
Dia datang ke [[Yogyakarta]] tahun 1979, setelah menamatkan sekolah menengah di Madiun. Dengan tekad yang bulat akhirnya Ong Harry Wahyu melanjutkan studinya di Institut Seni Indonesia pada Jurusan Seni Grafik. Akan tetapi, dia tidak menyelesaikan studinya karena lebih banyak berkonsentrasi pada pekerjaan.<ref>[http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/ong-hari-wahyu.html Indonesia Film center, diakses 15 Feb 2015]</ref>


Ong telah banyak menghasilkan karya dalam karirnya. Karya-karyanya kebanyakan berupa desain grafis. Dia juga sering menjadi ''art director'' dalam produksi film di Indonesia. Film-film yang pernah ditanganinya sebagai antara lain ''Tajuk'' (bersama [[Slamet Raharjo]] dan kawan-kawan), ''Sri'' (bersama [[Marcelli Sumarno]]), ''Habibie & Ainun'' (bersama [[Hanung Bramantyo]]), ''Soegija'' (dibintangi [[Nirwan Dewanto]]), dan ''Daun di atas bantal'' (dibintangi [[Christine Hakim]], disutradarai [[Garin Nugroho]]). Untuk film yang ''Daun di atas bantal'' ini, Ong Harry Wahyu berhasil menyabet predikat sebagai The best art director pada [[Festival Film Indonesia]] ([[1998]]).<ref>[http://jogjatrip.com/id/about/detail/134/Kru-JogjaTrip.com Jogja Trip, diakses 15 Feb 2015]</ref>
Ong telah banyak menghasilkan karya dalam kariernya. Karya-karyanya kebanyakan berupa desain grafis. Dia juga sering menjadi ''art director'' dalam produksi film di Indonesia. Film-film yang pernah ditanganinya sebagai antara lain ''Tajuk'' (bersama [[Slamet Raharjo]] dan kawan-kawan), ''Sri'' (bersama [[Marcelli Sumarno]]), ''Habibie & Ainun'' (bersama [[Hanung Bramantyo]]), ''Soegija'' (dibintangi [[Nirwan Dewanto]]), dan ''Daun di atas bantal'' (dibintangi [[Christine Hakim]], disutradarai [[Garin Nugroho]]). Untuk film yang ''Daun di atas bantal'' ini, Ong Harry Wahyu berhasil menyabet predikat sebagai The best art director pada [[Festival Film Indonesia]] ([[1998]]).<ref>{{Cite web |url=http://jogjatrip.com/id/about/detail/134/Kru-JogjaTrip.com |title=Jogja Trip, diakses 15 Feb 2015 |access-date=2015-02-15 |archive-date=2015-02-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150215161938/http://jogjatrip.com/id/about/detail/134/Kru-JogjaTrip.com |dead-url=yes }}</ref>


== Karya-karya ==
== Karya-karya ==
[[Berkas:Habibie Ainun Poster.jpg|thumb|Salah satu karya grafis Ong Harry Wahyu]]
[[Berkas:Habibie Ainun Poster.jpg|jmpl|Salah satu karya grafis Ong Harry Wahyu]]
Karya-karya Ong Harry Wahyu dalam bentuk desain grafis untuk para penulis, [[cerpenis]], [[penyair]], [[novelis]] tak terhitung jumlahnya, mencapai ratusan. Di bawah ini hanyalah daftar sebagian karya grafisnya dalam penggarapan film:
Karya-karya Ong Harry Wahyu dalam bentuk desain grafis untuk para penulis, [[cerpenis]], [[penyair]], [[novelis]] tak terhitung jumlahnya, mencapai ratusan. Di bawah ini hanyalah daftar sebagian karya grafisnya dalam penggarapan film:
* Tajuk
* Tajuk
Baris 17: Baris 17:
* [[Habibie & Ainun (film)]]
* [[Habibie & Ainun (film)]]


==Lihat pula==
== Lihat pula ==
* [[Nirwan Dewanto]]
* [[Nirwan Dewanto]]
* [[Slamet Rahardjo]]
* [[Slamet Rahardjo]]
Baris 28: Baris 28:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{Authority control}}


[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
Baris 33: Baris 35:




{{bio-stub}}
{{Bio-stub}}

Revisi terkini sejak 16 Maret 2024 07.32

Ong Harry Wahyu, lahir di Madiun, 22 Desember 1958, adalah visual artis dan art director berkebangsaan Indonesia. Namanya mulai mencuat setelah meraih predikat The best art director dalam Festival Film Indonesia untuk film Daun di atas Bantal yang dibintangi oleh Christine Hakim dan disturadarai oleh Garin Nugroho (1996). Dia merupakan penggerak seni komunitas di kampung Nitiprayan yang kemudian dikenal sebagai kampung seni. Hasil karya visualnya yang diakui oleh banyak kalangan adalah sampul buku Gadis pantai, karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer.[1]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Walaupun pernah dilarang orangtuanya untuk terjun di dunia seni, tetapi ia akhirnya terjun dan berkarya di bidang itu. Bermodal rasa suka dan kemampuan yang terpendam pada dirinya, Ong Harry Wahyu berhasil mewujudkan impian-impiannya di dunia seni rupa dan perfilman.[2] Dia datang ke Yogyakarta tahun 1979, setelah menamatkan sekolah menengah di Madiun. Dengan tekad yang bulat akhirnya Ong Harry Wahyu melanjutkan studinya di Institut Seni Indonesia pada Jurusan Seni Grafik. Akan tetapi, dia tidak menyelesaikan studinya karena lebih banyak berkonsentrasi pada pekerjaan.[3]

Ong telah banyak menghasilkan karya dalam kariernya. Karya-karyanya kebanyakan berupa desain grafis. Dia juga sering menjadi art director dalam produksi film di Indonesia. Film-film yang pernah ditanganinya sebagai antara lain Tajuk (bersama Slamet Raharjo dan kawan-kawan), Sri (bersama Marcelli Sumarno), Habibie & Ainun (bersama Hanung Bramantyo), Soegija (dibintangi Nirwan Dewanto), dan Daun di atas bantal (dibintangi Christine Hakim, disutradarai Garin Nugroho). Untuk film yang Daun di atas bantal ini, Ong Harry Wahyu berhasil menyabet predikat sebagai The best art director pada Festival Film Indonesia (1998).[4]

Karya-karya

[sunting | sunting sumber]
Salah satu karya grafis Ong Harry Wahyu

Karya-karya Ong Harry Wahyu dalam bentuk desain grafis untuk para penulis, cerpenis, penyair, novelis tak terhitung jumlahnya, mencapai ratusan. Di bawah ini hanyalah daftar sebagian karya grafisnya dalam penggarapan film:

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Gudeg.net, diakses 15 Feb 2015
  2. ^ "Bentara Budaya, diakses 15 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-29. Diakses tanggal 2015-02-15. 
  3. ^ Indonesia Film center, diakses 15 Feb 2015
  4. ^ "Jogja Trip, diakses 15 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-15. Diakses tanggal 2015-02-15.