Lompat ke isi

Sarana Menara Nusantara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox company
{{Infobox company
| name = Sarana Menara Nusantara
| name = PT Sarana Menara Nusantara Tbk
| logo =
| trading_name =
| logo =
| type = [[Perusahaan publik|Publik]] {{idx|TOWR}}
| company_slogan =
| logo_size =
| image =
| foundation = Juni 2008
| image_size =
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| image_caption =
| key_people = [[Ferdinandus Aming Santoso]], CEO<br />[[Tonny Kusnadi]], Presiden Komisaris<br />
| parent = [[Djarum]]
| type = [[Perusahaan publik]]
| traded_as = {{IDX|TOWR}}
| num_employees = 1.007 (2017)
| industry = Layanan Komunikasi
| industry = [[Telekomunikasi]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|2008|06|02}}
| products =
| fate =
| revenue = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 5,867&nbsp;trilliun (2018)
| founder =
| assets = {{profit}} Rp 22,959&nbsp;trilliun (2018)
| operating_income = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 3,790&nbsp;trilliun (2018)
| area_served = [[Indonesia]]
| net_income = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 2,200&nbsp;trilliun (2018)
| location = [[Kudus]], [[Indonesia]]
| locations =
| equity = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 8,033&nbsp;trilliun (2018)
| key_people = [[Ferdinandus Aming Santoso]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.ptsmn.co.id/about-us/company-profile/management|title=Komisaris & Direksi|publisher=PT Sarana Menara Nusantara Tbk|language=id|access-date=24 Juli 2022}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Tonny Kusnadi]]<ref name="direksi"/><br/>([[Komisaris Utama]])
| homepage = [http://www.ptsmn.co.id Sarana Menara Nusantara]
| brands =
| products = Menara telekomunikasi dan jaringan kabel [[serat optik]]|
| services =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 8,635 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 3,417 triliun <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://media.ptsmn.co.id/content/general/26709850_AR_SMN_2021___LK.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Sarana Menara Nusantara Tbk|language=id|access-date=24 Juli 2022}}</ref>
| owner = PT [[Sapta Adhikari Investama]] (54,42%) <br/> PT [[Dwimuria Investama Andalan]] (5,00%) <br/> [[Publik]] (40,58%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 65,829 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 12,062 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 1.844 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT [[Profesional Telekomunikasi Indonesia]]
| slogan =
| homepage = {{URL|www.ptsmn.co.id}}
}}
}}
'''PT Sarana Menara Nusantara Tbk''' adalah sebuah perusahaan penyedia infrastruktur [[telekomunikasi]] yang berkantor pusat di [[Kudus]], [[Jawa Tengah]]. Hingga akhir tahun 2021, melalui [[Protelindo]], perusahaan ini mengoperasikan 28.698 unit menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.<ref name="annual"/> Perusahaan ini adalah bagian dari [[Djarum Group]].


== Sejarah ==
'''Sarana Menara Nusantara''' (SMN) adalah perseroan terbatas yang begerak di bidang investasi dan jasa penunjang telekomunikasi di [[Indonesia]].<ref name="liputan6" /> Perusahaan ini menyewakan dan merawat menara telekomunikasi nirkabel untuk para operator telekomunikasi di Indonesia.<ref name="smn" /> Perusahaan ini pertama kali dibentuk pada Juni 2008 dan ditaksir sebagai operator independen menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.<ref name="smn" /> Kantor pusat perusahaan ini terletak di Jl. Ahmad Yani, [[Kudus]]. Pada 8 Maret 2010, SMN resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]] dengan simbol TOWR.<ref name="smn" />
Perusahaan ini didirikan pada bulan Juni 2008, dan dua bulan kemudian, perusahaan ini mengakuisisi 99,999% saham [[Protelindo]]. Pada bulan Maret 2010, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tanggal 19 Desember 2012, [[Protelindo Towers]] B.V. menyelesaikan akuisisi terhadap 261 unit menara telekomunikasi milik [[KPN]] di [[Belanda]]. Pada bulan Juli 2015, Protelindo mengakuisisi 100% saham PT [[iForte Solusi Infotek]], yang memiliki PT [[iForte Global Internet]]. Pada tahun 2016, Protelindo menyelesaikan penjualan seluruh saham [[Protelindo Luxembourg]] dalam [[Protelindo Netherlands]] ke [[Cellnex Telecom]] S.A. Protelindo kemudian juga menyelesaikan pembelian 2.500 unit menara telekomunikasi milik [[XL Axiata]], dengan XL Axiata menyewa 2.433 unit menara telekomunikasi di antaranya untuk jangka waktu 10 tahun. Pada tanggal 30 Mei 2018, Protelindo mengakuisisi 100% saham PT [[Komet Infra Nusantara]], yang sebelumnya dipegang oleh PT [[Telekom Infranusantara]] dan PT [[Menara Telekomunikasi Indonesia]], dengan harga Rp. 1,4 triliun. Lebih dari 50% menara telekomunikasi milik PT Komet Infra Nusantara terletak di luar Pulau Jawa.<ref name="akuisisikin">{{cite web |date= 4 Juni 2018|url =https://amp.kontan.co.id/news/sarana-menara-nusantara-towr-rampungkan-akuisisi-komet-infra-nusantara|title=Sarana Menara Nusantara (TOWR) rampungkan akuisisi Komet Infra Nusantara|publisher=Kontan.co.id| accessdate = 16 Januari 2020}}</ref> Pada tanggal 14 Oktober 2019, Protelindo resmi membeli 1.000 unit menara telekomunikasi milik [[Indosat|Indosat Ooredoo]] dengan harga Rp. 1,95 triliun. Indosat Ooredoo kemudian juga resmi menyewa seluruh menara telekomunikasi yang telah mereka jual tersebut untuk jangka waktu 10 tahun.<ref name="akuisisiisat">{{cite web |date= 1 Desember 2019|url =https://investor.id/market-and-corporate/grup-djarum-tuntaskan-akuisisi-menara-telekomunikasi-indosat|title=Grup Djarum Tuntaskan Akuisisi Menara Telekomunikasi Indosat|publisher=Investor Daily Indonesia| accessdate = 16 Januari 2020}}</ref> Pada tanggal 21 Desember 2019, Protelindo mengakuisisi 51% saham PT [[Istana Kohinoor]]. Pada tanggal 30 September 2020, Protelindo juga menyelesaikan akuisisi terhadap 1.646 unit menara telekomunikasi milik [[XL Axiata]]. Pada tanggal 1 Oktober 2021, Protelindo menyelesaikan akuisisi terhadap 94,03% saham PT [[Solusi Tunas Pratama]] Tbk dengan harga Rp 16,7 triliun.<ref name="annual"/>

Semua kegiatan penyewaan menara dilakukan oleh anak perusahaan SMN, yakni PT [[Profesional Telekomunikasi Indonesia]] (Protelindo), yang didirikan tahun 2003 dan telah mengoperasikan sekitar 18.100 menara telekomunikasi di Indonesia.<ref name="smn">{{en}} {{cite journal | author = Sarana Menara Nusantara | title = SMN: About | url = http://www.ptsmn.co.id }} </ref>


== Catatan laba ==
== Catatan laba ==
Pada tahun 2013, SMN mencatat laba bersih perusahaan berjumlah Rp 164,66 miliar turun dari 346,29 miliar pada tahun 2012.<ref name="bisnis" /> Berarti jumlah prosentase peurunan sebesar 52,45%. Sebenarnya pendapatan perseroan pada tahun 2013 naik sebesar 41,14% yaitu menjadi Rp 3,19 triliun dibandingakan tahun 2012 sebesar Rp 2,27 triliun tetapi beban pokok yang ditanggung akibat beban penjualan dan pemasaran meningkat 41,59% menjadi Rp 338,59 miliar dari Rp 239,14 miliar.<ref name="bisnis" /> Kerugian pada tahun 2013 pun ikut mempengaruhi dengan prosentase sebesar 192,46% menjadi Rp 948,28 miliar dari Rp 324,24 miliar.<ref name="bisnis" /> Akibatnya, laba usaha perseroan merosot 21,07% menjadi Rp 775,32 miliar dari Rp 982,31 miliar.<ref name="bisnis">{{cite news|url = http://market.bisnis.com/read/20140304/192/207640/2013-laba-bersih-sarana-menara-nusantara-anjlok-5245|title = 2013, Laba Bersih Sarana Menara Nusantara Anjlok|publisher = [[Bisnis]]|date = 04/03/2014}}</ref>
Pada tahun 2013, SMN mencatat laba bersih perusahaan berjumlah Rp 164,66 miliar turun dari 346,29 miliar pada tahun 2012.<ref name="bisnis" /> Berarti jumlah prosentase peurunan sebesar 52,45%. Sebenarnya pendapatan perseroan pada tahun 2013 naik sebesar 41,14% yaitu menjadi Rp 3,19 triliun dibandingakan tahun 2012 sebesar Rp 2,27 triliun tetapi beban pokok yang ditanggung akibat beban penjualan dan pemasaran meningkat 41,59% menjadi Rp 338,59 miliar dari Rp 239,14 miliar.<ref name="bisnis" /> Kerugian pada tahun 2013 pun ikut mempengaruhi dengan prosentase sebesar 192,46% menjadi Rp 948,28 miliar dari Rp 324,24 miliar.<ref name="bisnis" /> Akibatnya, laba usaha perseroan merosot 21,07% menjadi Rp 775,32 miliar dari Rp 982,31 miliar.<ref name="bisnis">{{cite news|url = http://market.bisnis.com/read/20140304/192/207640/2013-laba-bersih-sarana-menara-nusantara-anjlok-5245|title = 2013, Laba Bersih Sarana Menara Nusantara Anjlok|publisher = [[Bisnis]]|date = 04/03/2014}}</ref>


Pada tahun 2014 peningkatan laba bersih kembali meningkat hingga berjumlah Rp 840,66 miliar atau sebesar 398,87 persen dari laba sebelumnya sebesar Rp168,51 miliar di 2013.<ref name="metrotv" /> Faktor kenaikan laba disebabkan kerugian yang turun drastis menjadi Rp275,42 miliar dari Rp 948,28 miliar di akhir 2013.<ref name="metrotv">{{cite news|url = http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/03/26/377114/laba-bersih-sarana-menara-nusantara-meroket-398|title = Laba Bersih Sarana Menara Nusantara Meroket 398 Persen|publisher = [[Metro TV]]|date = 26/03/2015}}</ref>
Pada tahun 2014 peningkatan laba bersih kembali meningkat hingga berjumlah Rp 840,66 miliar atau sebesar 398,87 persen dari laba sebelumnya sebesar Rp168,51 miliar di 2013.<ref name="metrotv" /> Faktor kenaikan laba disebabkan kerugian yang turun drastis menjadi Rp275,42 miliar dari Rp 948,28 miliar di akhir 2013.<ref name="metrotv">{{cite news|url = http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/03/26/377114/laba-bersih-sarana-menara-nusantara-meroket-398|title = Laba Bersih Sarana Menara Nusantara Meroket 398 Persen|publisher = [[Metro TV]]|date = 26/03/2015|access-date = 2015-05-06|archive-date = 2015-03-27|archive-url = https://web.archive.org/web/20150327223104/http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/03/26/377114/laba-bersih-sarana-menara-nusantara-meroket-398|dead-url = yes}}</ref>


== Pemegang saham ==
== Pemegang saham ==
Pemegang saham SMN hingga pada tahun 2013 di antaranya adalah [[Tricipta Mandhala Gumilang]] sebesar 16.68%, [[Caturguwiratna Sumapala]] sebesar 16,03%, [[Pershing Ltd Main Custody Account]] sebesar 6.32%, dan publik di bawah 5% sebesar 61,73%.<ref name="liputan6">{{cite news|url = http://bisnis.liputan6.com/read/778606/transaksi-saham-sarana-menara-capai-rp-1-triliun-di-pasar-nego|title = Transaksi Saham Sarana Menara Capai Rp 1 Triliun di Pasar Nego|publisher = [[Liputan 6]]}}</ref>
Hingga tahun 2013, pemegang saham perusahaan ini antara lain PT [[Tricipta Mandhala Gumilang]] (16,68%) dan PT [[Caturguwiratna Sumapala]] (16,03%), yang mana keduanya adalah bagian dari [[Djarum Group]].<ref name="liputan6">{{cite news|url = http://bisnis.liputan6.com/read/778606/transaksi-saham-sarana-menara-capai-rp-1-triliun-di-pasar-nego|title = Transaksi Saham Sarana Menara Capai Rp 1 Triliun di Pasar Nego|publisher = [[Liputan 6]]}}</ref> Pada tahun 2014, terjadi [[restrukturisasi]] pemegang saham perusahaan ini.<ref name="okezone" /> PT Tricipta Mandhala Gumilang dan PT Caturguwiratna Sumapala menjual semua saham perusahaan ini yang mereka pegang masing-masing dengan harga Rp 6,979 triliun dan Rp 6,7 triliun.<ref name="okezone" /> Pada tahun 2014 juga, Djarum Group mengkonsolidasi saham perusahaan ini yang mereka pegang ke PT [[Sapta Adhikari Investama]].<ref name="okezone">{{cite news|url = http://economy.okezone.com/read/2014/09/12/278/1037990/dua-pemilik-towr-jual-saham-rp13-68-t|title = Dua Pemilik TOWR Jual Saham Rp 13,68 Triliun|publisher = [[Okezone]]|date = 12/09/2014}}</ref>

Namun, pada tahun 2014 terdapat perubahan pemegang saham disebabkan restrukturisasi pemegang saham.<ref name="okezone" /> Dua pemegang saham utama SMN telah menjual sahamnya dengan total nilai mencapai Rp13,68 triliun.<ref name="okezone" /> Perusahaan itu adalah pertama PT Tricipta Mandhala Gumilang yang menjual 1,7 miliar lembar saham di harga Rp 4.100 per saham.<ref name="okezone" /> Berarti total yang dijual ke dalam rupiah adalah Rp 6,979 triliun.<ref name="okezone" /> Kedua adalah PT Caturguwiratna Sumapala yang menjual sebanyak 1,64 miliar lembar saham (16,03 persen) dengan harga sama.<ref name="okezone" /> Dengan demikian, total transaksi Caturguwiratna mencapai Rp6,7 triliun.<ref name="okezone" /> Baik Caturguwiratna maupun Tricipta adalah dua perusahaan milik [[Djarum|Djarum Group]].<ref name="okezone" /> Dan mulai pada tahun 2014, Djarum melakukan konsolidasi saham kepada PT [[Sapta Adhikari Investama]].<ref name="okezone">{{cite news|url = http://economy.okezone.com/read/2014/09/12/278/1037990/dua-pemilik-towr-jual-saham-rp13-68-t|title = Dua Pemilik TOWR Jual Saham Rp 13,68 Triliun|publisher = [[Okezone]]|date = 12/09/2014}}</ref>

== Akuisisi ==

Pada bulan Mei 2018, SMN menyelesaikan pembelian seluruh saham Komet Infra Nusantara (KIN) dengan nilai Rp. 1,4 triliun. Lebih dari 50% menara telekomunikasi milik KIN terletak di luar Pulau Jawa.<ref name="akuisisikin">{{cite web |date= 4 Juni 2018|url =https://amp.kontan.co.id/news/sarana-menara-nusantara-towr-rampungkan-akuisisi-komet-infra-nusantara|title=Sarana Menara Nusantara (TOWR) rampungkan akuisisi Komet Infra Nusantara|publisher=KKontanco.id| accessdate = 16 Januari 2020}}</ref>

Pada bulan November 2019, anak usaha SMN, Protelindo menyelesaikan akuisisi terhadap 1.000 menara milik [[Indosat]] dengan nilai Rp. 1,95 triliun.<ref name="akuisisiisat">{{cite web |date= 1 Desember 2019|url =https://investor.id/market-and-corporate/grup-djarum-tuntaskan-akuisisi-menara-telekomunikasi-indosat|title=Grup Djarum Tuntaskan Akuisisi Menara Telekomunikasi Indosat|publisher=Investor Daily Indonesia| accessdate = 16 Januari 2020}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
<References />


{{Djarum Group}}
{{Djarum Group}}

Revisi terkini sejak 16 Maret 2024 07.43

PT Sarana Menara Nusantara Tbk
Perusahaan publik
Kode emitenIDX: TOWR
IndustriTelekomunikasi
Didirikan2 Juni 2008; 16 tahun lalu (2008-06-02)
Kantor pusatKudus, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Ferdinandus Aming Santoso[1]
(Direktur Utama)
Tonny Kusnadi[1]
(Komisaris Utama)
ProdukMenara telekomunikasi dan jaringan kabel serat optik
PendapatanRp 8,635 triliun (2021)[2]
Rp 3,417 triliun (2021)[2]
Total asetRp 65,829 triliun (2021)[2]
Total ekuitasRp 12,062 triliun (2021)[2]
PemilikPT Sapta Adhikari Investama (54,42%)
PT Dwimuria Investama Andalan (5,00%)
Publik (40,58%)
Karyawan
1.844 (2021)[2]
Anak usahaPT Profesional Telekomunikasi Indonesia
Situs webwww.ptsmn.co.id

PT Sarana Menara Nusantara Tbk adalah sebuah perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi yang berkantor pusat di Kudus, Jawa Tengah. Hingga akhir tahun 2021, melalui Protelindo, perusahaan ini mengoperasikan 28.698 unit menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.[2] Perusahaan ini adalah bagian dari Djarum Group.

Perusahaan ini didirikan pada bulan Juni 2008, dan dua bulan kemudian, perusahaan ini mengakuisisi 99,999% saham Protelindo. Pada bulan Maret 2010, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 2012, Protelindo Towers B.V. menyelesaikan akuisisi terhadap 261 unit menara telekomunikasi milik KPN di Belanda. Pada bulan Juli 2015, Protelindo mengakuisisi 100% saham PT iForte Solusi Infotek, yang memiliki PT iForte Global Internet. Pada tahun 2016, Protelindo menyelesaikan penjualan seluruh saham Protelindo Luxembourg dalam Protelindo Netherlands ke Cellnex Telecom S.A. Protelindo kemudian juga menyelesaikan pembelian 2.500 unit menara telekomunikasi milik XL Axiata, dengan XL Axiata menyewa 2.433 unit menara telekomunikasi di antaranya untuk jangka waktu 10 tahun. Pada tanggal 30 Mei 2018, Protelindo mengakuisisi 100% saham PT Komet Infra Nusantara, yang sebelumnya dipegang oleh PT Telekom Infranusantara dan PT Menara Telekomunikasi Indonesia, dengan harga Rp. 1,4 triliun. Lebih dari 50% menara telekomunikasi milik PT Komet Infra Nusantara terletak di luar Pulau Jawa.[3] Pada tanggal 14 Oktober 2019, Protelindo resmi membeli 1.000 unit menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo dengan harga Rp. 1,95 triliun. Indosat Ooredoo kemudian juga resmi menyewa seluruh menara telekomunikasi yang telah mereka jual tersebut untuk jangka waktu 10 tahun.[4] Pada tanggal 21 Desember 2019, Protelindo mengakuisisi 51% saham PT Istana Kohinoor. Pada tanggal 30 September 2020, Protelindo juga menyelesaikan akuisisi terhadap 1.646 unit menara telekomunikasi milik XL Axiata. Pada tanggal 1 Oktober 2021, Protelindo menyelesaikan akuisisi terhadap 94,03% saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk dengan harga Rp 16,7 triliun.[2]

Catatan laba

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2013, SMN mencatat laba bersih perusahaan berjumlah Rp 164,66 miliar turun dari 346,29 miliar pada tahun 2012.[5] Berarti jumlah prosentase peurunan sebesar 52,45%. Sebenarnya pendapatan perseroan pada tahun 2013 naik sebesar 41,14% yaitu menjadi Rp 3,19 triliun dibandingakan tahun 2012 sebesar Rp 2,27 triliun tetapi beban pokok yang ditanggung akibat beban penjualan dan pemasaran meningkat 41,59% menjadi Rp 338,59 miliar dari Rp 239,14 miliar.[5] Kerugian pada tahun 2013 pun ikut mempengaruhi dengan prosentase sebesar 192,46% menjadi Rp 948,28 miliar dari Rp 324,24 miliar.[5] Akibatnya, laba usaha perseroan merosot 21,07% menjadi Rp 775,32 miliar dari Rp 982,31 miliar.[5]

Pada tahun 2014 peningkatan laba bersih kembali meningkat hingga berjumlah Rp 840,66 miliar atau sebesar 398,87 persen dari laba sebelumnya sebesar Rp168,51 miliar di 2013.[6] Faktor kenaikan laba disebabkan kerugian yang turun drastis menjadi Rp275,42 miliar dari Rp 948,28 miliar di akhir 2013.[6]

Pemegang saham

[sunting | sunting sumber]

Hingga tahun 2013, pemegang saham perusahaan ini antara lain PT Tricipta Mandhala Gumilang (16,68%) dan PT Caturguwiratna Sumapala (16,03%), yang mana keduanya adalah bagian dari Djarum Group.[7] Pada tahun 2014, terjadi restrukturisasi pemegang saham perusahaan ini.[8] PT Tricipta Mandhala Gumilang dan PT Caturguwiratna Sumapala menjual semua saham perusahaan ini yang mereka pegang masing-masing dengan harga Rp 6,979 triliun dan Rp 6,7 triliun.[8] Pada tahun 2014 juga, Djarum Group mengkonsolidasi saham perusahaan ini yang mereka pegang ke PT Sapta Adhikari Investama.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Diakses tanggal 24 Juli 2022. 
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Diakses tanggal 24 Juli 2022. 
  3. ^ "Sarana Menara Nusantara (TOWR) rampungkan akuisisi Komet Infra Nusantara". Kontan.co.id. 4 Juni 2018. Diakses tanggal 16 Januari 2020. 
  4. ^ "Grup Djarum Tuntaskan Akuisisi Menara Telekomunikasi Indosat". Investor Daily Indonesia. 1 Desember 2019. Diakses tanggal 16 Januari 2020. 
  5. ^ a b c d "2013, Laba Bersih Sarana Menara Nusantara Anjlok". Bisnis. 04/03/2014. 
  6. ^ a b "Laba Bersih Sarana Menara Nusantara Meroket 398 Persen". Metro TV. 26/03/2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-27. Diakses tanggal 2015-05-06. 
  7. ^ "Transaksi Saham Sarana Menara Capai Rp 1 Triliun di Pasar Nego". Liputan 6. 
  8. ^ a b c "Dua Pemilik TOWR Jual Saham Rp 13,68 Triliun". Okezone. 12/09/2014.