Lompat ke isi

Singo Barong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Galeri: Perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dheirawa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(22 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Reog Ponorogo - Singo Barong.jpg|jmpl|Singo Barong]]
[[Berkas:Singo Barong.jpg|jmpl|Singo Barong]]
'''Singo Barong''' ([[aksara Jawa]]: ꦱꦶꦔꦧꦫꦺꦴꦁ) adalah tokoh dan penari berkepala macan dengan hiasan merak dan paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Penari Singo Barong disebut pula sebagai [[Pembarong]]. Bagian-bagian [[Dadak merak|topengnya]] antara lain: kepala [[harimau]] (''caplokan''), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit macan gembong/[[harimau jawa]]. Dadak merak, kerangkanya terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu [[merak]] untuk menggambarkan seekor [[merak]] sedang mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik-manik (tasbih).<ref name="singo-barong">{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2008/01/10/16393649/reog.pesona.singa.barong.dari.tanah.ponorogo?page=all|title=Reog, Pesona Singa Barong dari Tanah Ponorogo|date=10 Januari 2008|author=|website=Kompas.com|publisher=|access-date=4 Maret 2020}}</ref> ''Krakap'' terbuat dari kain beledu warna hitam disulam dengan ''monte'' yang menjadi aksesori dan tempat menuliskan identitas grup Reog. [[Dadak merak]] ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram.<ref name="singo-barong" /><ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/reog-ponorogo/|title=Reog Ponorogo|author=ditindb|date=17 Desember 2015|website=kebudayaan.kemdikbud.go.id|publisher=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud|access-date=26 Desember 2019}}</ref> Dalam pementasan Reog Festival, Singo Barong digambarkan sebagai musuh [[Klono Sewandono|Prabu Klono Sewandono]] ketika akan melamar [[Dewi Songgolangit]].<ref>{{Cite web|last=disbudparpora|title=Reog: Lahir, Tumbuh, dan Berkembang di Ponorogo|url=https://disbudparpora.ponorogo.go.id/reog-lahir-tumbuh-dan-berkembang-di-ponorogo/|website=disbudparpora.ponorogo.go.id|access-date=2023-01-24}}</ref>
'''Singo Barong''' ([[aksara Jawa]]: ꦱꦶꦔꦧꦫꦺꦴꦁ) adalah tokoh dan penari berkepala [[macan]] dengan hiasan [[merak]] dan paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo, Penari Singo Barong disebut pula sebagai ''Pembarong''. Dahulunya Singo Barong merupakan Warok dari Ponorogo yang kemudian mendirikan kerajaan Lodaya.
== Bagian-bagian [[Dadak merak|topeng]] antara lain: ==
kepala [[harimau]] (''caplokan''), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit macan gembong/[[harimau jawa]], tetapi ada yang ditutupi kulit [[Macan tutul jawa|macan tutul]], [[macan kumbang]], [[Harimau|Macan Loreng]] [[Harimau sumatra|Sumatera]] [[Harimau benggala|Benggal]]<nowiki/>a [[Harimau siberia|Siberia]] bahkan [[Singa]] Afrika. Selain itu terdapat yang ditutupi kulit sapi dan kambing yang dilukis menyerupai motif macan loreng
Sedangkan Dadak merak, kerangkanya terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu [[merak]] untuk menggambarkan seekor [[merak]] sedang mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik-manik (tasbih).<ref name="singo-barong">{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2008/01/10/16393649/reog.pesona.singa.barong.dari.tanah.ponorogo?page=all|title=Reog, Pesona Singa Barong dari Tanah Ponorogo|date=10 Januari 2008|author=|website=Kompas.com|publisher=|access-date=4 Maret 2020}}</ref> ''Krakap'' terbuat dari kain beledu warna hitam disulam dengan ''monte'' yang menjadi aksesori dan tempat menuliskan identitas grup Reog. [[Dadak merak]] ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram.<ref name="singo-barong" /><ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/reog-ponorogo/|title=Reog Ponorogo|author=ditindb|date=17 Desember 2015|website=kebudayaan.kemdikbud.go.id|publisher=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud|access-date=26 Desember 2019}}</ref> Dalam pementasan Reog Festival, Singo Barong digambarkan sebagai musuh [[Klono Sewandono|Prabu Klono Sewandono]] ketika akan melamar [[Dewi Songgolangit]].<ref>{{Cite web|last=disbudparpora|title=Reog: Lahir, Tumbuh, dan Berkembang di Ponorogo|url=https://disbudparpora.ponorogo.go.id/reog-lahir-tumbuh-dan-berkembang-di-ponorogo/|website=disbudparpora.ponorogo.go.id|access-date=2023-01-24}}</ref>

== Pusaka ==
Singo Barong memiliki senjata andalan yang bernama Keris Singo Barong, sebuah keris dengan daphur berbentuk Singa. Keris ini digunakan Singo Barong saat melawan [[Klono Sewandono]] hingga tersungkur.

== Maestro ==
Saat ini Maestro Pembarong adalah Pembarong saudara Kembar yakni Wondo Babadan dan Wandi Cokromenggalan, Wondo dan Wandi menjadi pasangan pembarong menciptakan tarian Merak Tarung atau dadak merak kembar sehingga dapat diperagakan lebih dari satu Singo Barong, Meski usianya lebih 70 tahun masih aktif memperagakan tarian Barongan.

Sebelumnya pernah ada pasangan pembarong muda era tahun 1900an hingga 2005 dengan kekuatan diatas rata-rata pembarong, Seperti Sennen dan Kamituwo Telit.


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 17: Baris 30:
* [[Warok]]
* [[Warok]]
* [[Kucingan]]
* [[Kucingan]]
* [[Misteri ilahi]]


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 18 Maret 2024 04.25

Singo Barong

Singo Barong (aksara Jawa: ꦱꦶꦔꦧꦫꦺꦴꦁ) adalah tokoh dan penari berkepala macan dengan hiasan merak dan paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo, Penari Singo Barong disebut pula sebagai Pembarong. Dahulunya Singo Barong merupakan Warok dari Ponorogo yang kemudian mendirikan kerajaan Lodaya.

Bagian-bagian topeng antara lain:[sunting | sunting sumber]

kepala harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit macan gembong/harimau jawa, tetapi ada yang ditutupi kulit macan tutul, macan kumbang, Macan Loreng Sumatera Benggala Siberia bahkan Singa Afrika. Selain itu terdapat yang ditutupi kulit sapi dan kambing yang dilukis menyerupai motif macan loreng

Sedangkan Dadak merak, kerangkanya terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik-manik (tasbih).[1] Krakap terbuat dari kain beledu warna hitam disulam dengan monte yang menjadi aksesori dan tempat menuliskan identitas grup Reog. Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram.[1][2] Dalam pementasan Reog Festival, Singo Barong digambarkan sebagai musuh Prabu Klono Sewandono ketika akan melamar Dewi Songgolangit.[3]

Pusaka[sunting | sunting sumber]

Singo Barong memiliki senjata andalan yang bernama Keris Singo Barong, sebuah keris dengan daphur berbentuk Singa. Keris ini digunakan Singo Barong saat melawan Klono Sewandono hingga tersungkur.

Maestro[sunting | sunting sumber]

Saat ini Maestro Pembarong adalah Pembarong saudara Kembar yakni Wondo Babadan dan Wandi Cokromenggalan, Wondo dan Wandi menjadi pasangan pembarong menciptakan tarian Merak Tarung atau dadak merak kembar sehingga dapat diperagakan lebih dari satu Singo Barong, Meski usianya lebih 70 tahun masih aktif memperagakan tarian Barongan.

Sebelumnya pernah ada pasangan pembarong muda era tahun 1900an hingga 2005 dengan kekuatan diatas rata-rata pembarong, Seperti Sennen dan Kamituwo Telit.

Galeri[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Reog, Pesona Singa Barong dari Tanah Ponorogo". Kompas.com. 10 Januari 2008. Diakses tanggal 4 Maret 2020. 
  2. ^ ditindb (17 Desember 2015). "Reog Ponorogo". kebudayaan.kemdikbud.go.id. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud. Diakses tanggal 26 Desember 2019. 
  3. ^ disbudparpora. "Reog: Lahir, Tumbuh, dan Berkembang di Ponorogo". disbudparpora.ponorogo.go.id. Diakses tanggal 2023-01-24. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]