Lompat ke isi

Akhirul Yahya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
k Menghapus Kategori:Tokoh Minangkabau menggunakan HotCat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(28 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:Wali Kota Padang Akhiroel Yahya.jpg|thumb|Akhiroel Yahya]][[File:Wali Kotamadya Padang Achirul Jahja memberikan kata sambutan.jpg|jmpl|Wali Kotamadya Padang Achirul Jahja memberikan kata sambutan pada Raker Kodya Padang, 1970]]
Drs. '''Akhiroel Yahya''' merupakan seorang [[wali kota]] [[Kota Padang|Padang]] yang bertugas sejak tahun 1967 sampai 1971<ref>Pemda Tingkat II Kotamadya Padang, (1995), ''326 tahun Padang kota tercinta, 7 Agustus 1669-7 Agustus 1995: gerbang pariwisata Indonesia kawasan barat'', Pemda Tingkat II Kotamadya Padang bekerja sama dengan PT. Buana Lestari.</ref>

[[Kolonel]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Akhirul Yahya Datuk Batuah'''<ref>https://books.google.co.id/books?id=0SxPAQAAIAAJ&q=Setelah+menjadi+kepala+suku+,+menurut+adat+Minang+nama+Akhirul+tak+boleh+disebut+lagi+,+kecuali+Engku+Dt+Batuah+,+gelar+yang+dilekatkan+dengan+menyembelih+kerbau+.+Tapi+Engku+Datuk+,+Letkol+TNI+-+AL+yang+sehari+-+harinya+di+Hankam&dq=Setelah+menjadi+kepala+suku+,+menurut+adat+Minang+nama+Akhirul+tak+boleh+disebut+lagi+,+kecuali+Engku+Dt+Batuah+,+gelar+yang+dilekatkan+dengan+menyembelih+kerbau+.+Tapi+Engku+Datuk+,+Letkol+TNI+-+AL+yang+sehari+-+harinya+di+Hankam&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjbpL2Jpcb0AhUHIbcAHcqMAU8Q6AF6BAgHEAM</ref> ([[Ejaan Republik]]: ''Achirul Jahja''; {{lahirmati||27|3|1934||8|11|1990}}) adalah politikus dan tokoh militer Indonesia yang menjabat [[Wali Kota Padang]] sejak 1967 hingga 1971.<ref>Pemda Tingkat II Kotamadya Padang, (1995), ''326 tahun Padang kota tercinta, 7 Agustus 1669-7 Agustus 1995: gerbang pariwisata Indonesia kawasan barat'', Pemda Tingkat II Kotamadya Padang bekerja sama dengan PT Buana Lestari.</ref> Sebelumnya, ia sempat menjadi staf pribadi [[Gubernur Sumatera Barat]] [[Harun Zain]].<ref>{{Cite book|last=Harun.|first=Yusra, Abrar, 1943- Zain,|date=1997|url=http://worldcat.org/oclc/645874803|title=Tokoh yang berhati rakyat : biografi Harun Zain|publisher=Yayasan Gebu Minang|isbn=979-8428-01-3|oclc=645874803}}</ref> Ia adalah anak [[Jahja Datoek Kajo]] dari pernikahan ketiga dengan Sjahrizan, asal [[Koto Gadang, IV Koto, Agam|Koto Gadang, Agam]], Sumatera Barat. Ia memiliki saudara bernama [[Daan Jahja]].<ref>https://books.google.co.id/books?id=CgdnDwAAQBAJ&pg=PA261</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==
Baris 5: Baris 7:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

* {{id}} [http://www.padang.go.id Situs web resmi kota Padang]
* {{id}} [http://www.padang.go.id Situs web resmi kota Padang]
{{S-start}}
{{S-start}}
Baris 11: Baris 14:
{{End}}
{{End}}
{{Daftar wali kota Padang}}
{{Daftar wali kota Padang}}
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
{{Indo-bio-stub}}
[[Kategori:Tokoh militer Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Minangkabau]]
[[Kategori:Wali Kota Padang]]



[[Kategori:Wali kota Padang]]
{{Indo-bio-stub}}

Revisi terkini sejak 20 Maret 2024 23.38

Akhiroel Yahya
Wali Kotamadya Padang Achirul Jahja memberikan kata sambutan pada Raker Kodya Padang, 1970

Kolonel TNI (Purn.) Drs. H. Akhirul Yahya Datuk Batuah[1] (Ejaan Republik: Achirul Jahja; 27 Maret 1934 – 8 November 1990) adalah politikus dan tokoh militer Indonesia yang menjabat Wali Kota Padang sejak 1967 hingga 1971.[2] Sebelumnya, ia sempat menjadi staf pribadi Gubernur Sumatera Barat Harun Zain.[3] Ia adalah anak Jahja Datoek Kajo dari pernikahan ketiga dengan Sjahrizan, asal Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat. Ia memiliki saudara bernama Daan Jahja.[4]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan politik
Didahului oleh:
Drs. Azhari
Wali kota Padang
19671971
Diteruskan oleh:
Drs. Hasan Basri Durin