Diego Mendieta: Perbedaan antara revisi
k →Pranala luar: clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox football biography |
{{Infobox football biography |
||
|playername = Diego Mendieta |
|playername = Diego Mendieta |
||
|image = |
|image = |
||
|caption = |
|caption = |
||
|fullname = Diego Antonio Mendieta <br /> |
|fullname = Diego Antonio Mendieta <br /> |
Revisi terkini sejak 26 Maret 2024 04.53
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap |
Diego Antonio Mendieta | ||
Tanggal lahir | 13 Juni 1980 | ||
Tempat lahir | Asunción, Paraguay | ||
Tanggal meninggal | 4 Desember 2012 | (umur 32)||
Tempat meninggal | Solo, Indonesia | ||
Posisi bermain | Penyerang | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
Johor FA Persitara Jakarta Utara Persis Solo | |||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Diego Mendieta (13 Juni 1980 – 4 Desember 2012) adalah seorang pemain sepak bola asal Paraguay yang pernah bermain sebagai penyerang di klub Persis Solo. Ia sebelumnya juga pernah menjadi penyerang di klub Persitara Jakarta Utara.[2]
Kematian
[sunting | sunting sumber]Mendieta meninggal dunia pada hari Selasa dinihari tanggal 4 Desember 2012 di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Solo, setelah dirawat selama beberapa hari. Sebelumnya, Mendieta sudah mengalami masalah kesehatan sejak bulan November dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Ia pertama kali dirawat di RSI Yarsis Solo. Saat itu, ia di diagnosis menderita tifus dan dirawat hingga sepekan. Empat hari setelah pulang, ia kembali masuk rumah sakit. Kali ini, ia dirawat di PKU Muhammadiyah Solo. Setelah lima hari, penyakitnya tak teridentifikasi. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi dan dirawat di sana hingga menghembuskan nafas terakhir.[1] Pengelola Rumah Sakit Dr Moewardi Solo menyatakan bahwa kematiannya disebabkan oleh Cytomegalovirus dan jamur Candidasis, yaitu virus mematikan yang menyerang otak belakangnya.[2]
Salah satu hal yang membuat pengobatan Diego terputus-putus itu adalah karena kurangnya biaya. Sejak sakit hingga meninggal, Diego belum menerima gaji sebagai haknya saat membela Persis Solo. Biaya pengobatannya dibantu oleh beberapa teman-temannya.[3] Akibat penunggakan gaji ini, kematiannya menjadi polemik dan telah menarik luas perhatian media, baik di Indonesia maupun di negara asalnya Paraguay.[4] Sementara itu, PSSI selaku organisasi induk sepak bola di Indonesia menilai bahwa perpecahan di tubuh PSSI merupakan sumber utama permasalahannya.[2] PSSI juga menyatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak karena Persis Solo bermain di Divisi Utama Liga Indonesia, bukan di kompetisi yang digulirkan PSSI.[1]
Jenazah Mendieta diterbangkan ke negara asalnya pada tanggal 5 Desember 2012 dari Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo Solo melalui Jakarta, dengan difasilitasi oleh PSSI. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak yang semuanya tinggal di Paraguay.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d PSSI Fasilitasi Pemulangan Jenazah Diego Mendieta. Bola.net, diakses 5 Desember 2012
- ^ a b c Kematian Diego Mendieta puncak dari perpecahan di PSSI. Tribun.
- ^ Penyerang Persis Diego Mendieta Tutup Usia. Kompas, diakses 5 Desember 2012
- ^ Media Paraguay ramai beritakan nestapa Diego Mendieta. Merdeka.com, diakses 5 Desember 2012
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]