Lompat ke isi

Pandangan agama dan filosofis Albert Einstein: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k clean up, removed stub tag, added orphan tag
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}

{{Yatim|Oktober 2022}}
[[File:Albert Einstein (Nobel).png|thumb|[[Albert Einstein]], 1921]]
[[File:Albert Einstein (Nobel).png|thumb|[[Albert Einstein]], 1921]]
'''Pandangan agama Albert Einstein''' telah dipelajari secara luas dan sering disalahpahami.<ref name="Stachel2001">{{cite book|first=John|last=Stachel|title=Einstein from 'B' to 'Z'|url=https://books.google.com/books?id=OAsQ_hFjhrAC&pg=PA7|date=10 December 2001|publisher=Springer Science & Business Media|isbn=978-0-8176-4143-6|page=7}}</ref> Albert Einstein menyatakan bahwa dia percaya pada Tuhan [[panteistik]] [[Baruch Spinoza|Spinoza]].<ref name="Calaprice325">{{cite book|first1=Albert|last1=Einstein|editor-first1=Alice|editor-last1=Calaprice|title=The Ultimate Quotable Einstein|url=https://books.google.com/books?id=G_iziBAPXtEC&pg=PA325|date=11 October 2010|publisher=Princeton University Press|isbn=1-4008-3596-8|page=325}}</ref> Dia tidak percaya pada [[Tuhan pribadi]] yang mementingkan dirinya sendiri dengan nasib dan tindakan manusia, sebuah pandangan yang menurut Einstein naif.<ref name="Calaprice213">Calaprice, Alice (2000). ''The Expanded Quotable Einstein''. Princeton: Princeton University Press, p. 218.</ref> Namun, dia mengklarifikasi bahwa, "Saya bukan seorang [[ateis]]",<ref name="Isaacson390">Isaacson, Walter (2008). ''Einstein: His Life and Universe''. New York: Simon and Schuster, [https://books.google.com/books?id=cdxWNE7NY6QC&pg=PT390 p. 390.]</ref> lebih memilih untuk menyebut dirinya seorang [[agnostik]],<ref name="Calaprice340">Calaprice, Alice (2010). ''The Ultimate Quotable Einstein''. Princeton NJ: Princeton University Press, [https://books.google.com/books?id=G_iziBAPXtEC&pg=PA340 p. 340.] [http://farm3.static.flickr.com/2687/4496554935_0b573db853_o.jpg Letter to M. Berkowitz, 25 October 1950.] Einstein Archive 59-215.</ref> or a "religious nonbeliever."<ref name="Calaprice213"/> atau "tidak percaya agama." <ref name="Calaprice213"/> Einstein juga menyatakan dia tidak percaya pada kehidupan setelah kematian, dengan menambahkan " satu kehidupan sudah cukup bagi saya."<ref>Isaacson, Walter (2008). ''Einstein: His Life and Universe''. New York: Simon and Schuster, [https://books.google.com/books?id=OzSJgdwk5esC&pg=PT461 p. 461.]</ref> Dia juga terlibat erat dalam hidupnya dengan beberapa kelompok humanis.<ref name="MercifulEnd">Dowbiggin, Ian (2003). ''A Merciful End''. New York: Oxford University Press, [https://books.google.com/books?id=E1AKtIEIIvUC&pg=PA41 p. 41.]</ref><ref name="IdeasOpinions">Einstein, Albert (1995). ''Ideas And Opinions''. New York: Random House, [https://books.google.com/books?id=OeUoXHoAJMsC&pg=PT62 p. 62.]</ref>
'''Pandangan agama Albert Einstein''' telah dipelajari secara luas dan sering disalahpahami.<ref name="Stachel2001">{{cite book|first=John|last=Stachel|title=Einstein from 'B' to 'Z'|url=https://books.google.com/books?id=OAsQ_hFjhrAC&pg=PA7|date=10 December 2001|publisher=Springer Science & Business Media|isbn=978-0-8176-4143-6|page=7}}</ref> Albert Einstein menyatakan bahwa dia percaya pada Tuhan [[Panteisme|panteistik]] [[Baruch Spinoza|Spinoza]].<ref name="Calaprice325">{{cite book|first1=Albert|last1=Einstein|editor-first1=Alice|editor-last1=Calaprice|title=The Ultimate Quotable Einstein|url=https://books.google.com/books?id=G_iziBAPXtEC&pg=PA325|date=11 October 2010|publisher=Princeton University Press|isbn=1-4008-3596-8|page=325}}</ref> Dia tidak percaya pada [[Tuhan pribadi]] yang sangat ingin tahu dan peduli dengan nasib dan tindakan manusia, sebuah pandangan yang menurut Einstein naif.<ref name="Calaprice213">Calaprice, Alice (2000). ''The Expanded Quotable Einstein''. Princeton: Princeton University Press, p. 218.</ref> Namun, dia mengklarifikasi bahwa, "Saya bukan seorang [[ateis]]",<ref name="Isaacson390">Isaacson, Walter (2008). ''Einstein: His Life and Universe''. New York: Simon and Schuster, [https://books.google.com/books?id=cdxWNE7NY6QC&pg=PT390 p. 390.]</ref> ia lebih memilih untuk menyebut dirinya seorang [[agnostik]],<ref name="Calaprice340">Calaprice, Alice (2010). ''The Ultimate Quotable Einstein''. Princeton NJ: Princeton University Press, [https://books.google.com/books?id=G_iziBAPXtEC&pg=PA340 p. 340.] [http://farm3.static.flickr.com/2687/4496554935_0b573db853_o.jpg Letter to M. Berkowitz, 25 October 1950.] Einstein Archive 59-215.</ref><ref name="Calaprice213"/> atau "orang religius yang tidak percaya agama."<ref name="Calaprice213"/> Einstein juga menyatakan bahwa dia tidak percaya pada kehidupan setelah kematian; ia mengatakan "satu kehidupan sudah cukup bagi saya."<ref>Isaacson, Walter (2008). ''Einstein: His Life and Universe''. New York: Simon and Schuster, [https://books.google.com/books?id=OzSJgdwk5esC&pg=PT461 p. 461.]</ref> Dia juga sering terlibat dalam aktivitas bersama dengan beberapa kelompok humanis.<ref name="MercifulEnd">Dowbiggin, Ian (2003). ''A Merciful End''. New York: Oxford University Press, [https://books.google.com/books?id=E1AKtIEIIvUC&pg=PA41 p. 41.]</ref><ref name="IdeasOpinions">Einstein, Albert (1995). ''Ideas And Opinions''. New York: Random House, [https://books.google.com/books?id=OeUoXHoAJMsC&pg=PT62 p. 62.]</ref>


==Keyakinan agama==
==Keyakinan agama==
Einstein menggunakan banyak label untuk menggambarkan pandangan keagamaannya, termasuk "agnostik",<ref name="Calaprice340"/> "tidak beragama"<ref name="Calaprice213"/> dan "panteistik"<ref name="Jammer75">Jammer, Max (2011). [http://press.princeton.edu/chapters/s6681.pdf ''Einstein and Religion: Physics and Theology''.] Princeton NJ: Princeton University Press, [https://books.google.com/books?id=58HQXMp1ESwC&pg=PA75 p. 75.]; Originally published in Albert Einstein (1929). ''Gelegentliches''. ["A Miscellany"] Berlin: Soncino Gesellschaft, p. 9.</ref> yang percaya pada "Tuhan Spinoza".<ref name="Calaprice325"/> Einstein percaya bahwa masalah Tuhan adalah "yang paling sulit di dunia"—pertanyaan yang tidak dapat dijawab "hanya dengan ya atau tidak". Dia mengakui bahwa, "masalah yang terlibat terlalu luas untuk pikiran kita yang terbatas."<ref name="Viereck">Viereck, George Sylvester (1930). ''Glimpses of the Great''. New York: The Macaulay Company, pp. 372-373.</ref>
Einstein menggunakan banyak label untuk menggambarkan pandangan keagamaannya, termasuk "agnostik",<ref name="Calaprice340"/> "tidak beragama"<ref name="Calaprice213"/> dan "panteistik"<ref name="Jammer75">Jammer, Max (2011). [http://press.princeton.edu/chapters/s6681.pdf ''Einstein and Religion: Physics and Theology''.] Princeton NJ: Princeton University Press, [https://books.google.com/books?id=58HQXMp1ESwC&pg=PA75 p. 75.]; Originally published in Albert Einstein (1929). ''Gelegentliches''. ["A Miscellany"] Berlin: Soncino Gesellschaft, p. 9.</ref> yang percaya pada "Tuhan menurut Spinoza".<ref name="Calaprice325"/> Einstein percaya bahwa masalah Tuhan adalah "yang paling sulit di dunia"—pertanyaan yang tidak dapat dijawab "hanya dengan ya atau tidak". Dia mengakui bahwa, "masalah yang terlibat terlalu luas untuk pikiran kita yang terbatas."<ref name="Viereck">Viereck, George Sylvester (1930). ''Glimpses of the Great''. New York: The Macaulay Company, pp. 372-373.</ref>


===Masa kecil===
===Masa kecil===

Revisi terkini sejak 28 Maret 2024 22.31

Albert Einstein, 1921

Pandangan agama Albert Einstein telah dipelajari secara luas dan sering disalahpahami.[1] Albert Einstein menyatakan bahwa dia percaya pada Tuhan panteistik Spinoza.[2] Dia tidak percaya pada Tuhan pribadi yang sangat ingin tahu dan peduli dengan nasib dan tindakan manusia, sebuah pandangan yang menurut Einstein naif.[3] Namun, dia mengklarifikasi bahwa, "Saya bukan seorang ateis",[4] ia lebih memilih untuk menyebut dirinya seorang agnostik,[5][3] atau "orang religius yang tidak percaya agama."[3] Einstein juga menyatakan bahwa dia tidak percaya pada kehidupan setelah kematian; ia mengatakan "satu kehidupan sudah cukup bagi saya."[6] Dia juga sering terlibat dalam aktivitas bersama dengan beberapa kelompok humanis.[7][8]

Keyakinan agama

[sunting | sunting sumber]

Einstein menggunakan banyak label untuk menggambarkan pandangan keagamaannya, termasuk "agnostik",[5] "tidak beragama"[3] dan "panteistik"[9] yang percaya pada "Tuhan menurut Spinoza".[2] Einstein percaya bahwa masalah Tuhan adalah "yang paling sulit di dunia"—pertanyaan yang tidak dapat dijawab "hanya dengan ya atau tidak". Dia mengakui bahwa, "masalah yang terlibat terlalu luas untuk pikiran kita yang terbatas."[10]

Masa kecil

[sunting | sunting sumber]

Einstein dibesarkan oleh orang tua Yahudi sekuler, dan bersekolah di sekolah dasar umum Katolik lokal di Munich.[11] Dalam catatan otobiografinya, Einstein menulis bahwa dia secara bertahap kehilangan kepercayaannya sejak kecil.

Tuhan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Einstein mengungkapkan skeptisismenya mengenai keberadaan Tuhan yang antropomorfik, seperti Tuhan agama-agama Abrahamik, sering menggambarkan pandangan ini "naif"[3] dan "kekanak-kanakan".[12] Dalam sebuah surat pada tahun 1947 ia menyatakan, "Tampak bagi saya bahwa gagasan tentang Tuhan yang berpribadi adalah konsep antropologis yang tidak dapat saya anggap serius."[13] Dalam sebuah surat kepada Beatrice Frohlich pada 17 Desember 1952, Einstein menyatakan, "Ide Tuhan yang berpribadi cukup asing bagi saya dan bahkan tampak naif."[14]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Stachel, John (10 December 2001). Einstein from 'B' to 'Z'. Springer Science & Business Media. hlm. 7. ISBN 978-0-8176-4143-6. 
  2. ^ a b Einstein, Albert (11 October 2010). Calaprice, Alice, ed. The Ultimate Quotable Einstein. Princeton University Press. hlm. 325. ISBN 1-4008-3596-8. 
  3. ^ a b c d e Calaprice, Alice (2000). The Expanded Quotable Einstein. Princeton: Princeton University Press, p. 218.
  4. ^ Isaacson, Walter (2008). Einstein: His Life and Universe. New York: Simon and Schuster, p. 390.
  5. ^ a b Calaprice, Alice (2010). The Ultimate Quotable Einstein. Princeton NJ: Princeton University Press, p. 340. Letter to M. Berkowitz, 25 October 1950. Einstein Archive 59-215.
  6. ^ Isaacson, Walter (2008). Einstein: His Life and Universe. New York: Simon and Schuster, p. 461.
  7. ^ Dowbiggin, Ian (2003). A Merciful End. New York: Oxford University Press, p. 41.
  8. ^ Einstein, Albert (1995). Ideas And Opinions. New York: Random House, p. 62.
  9. ^ Jammer, Max (2011). Einstein and Religion: Physics and Theology. Princeton NJ: Princeton University Press, p. 75.; Originally published in Albert Einstein (1929). Gelegentliches. ["A Miscellany"] Berlin: Soncino Gesellschaft, p. 9.
  10. ^ Viereck, George Sylvester (1930). Glimpses of the Great. New York: The Macaulay Company, pp. 372-373.
  11. ^ Baierlein, Ralph (1992). Newton to Einstein. Cambridge: Cambridge University Press, pp. 201-202.
  12. ^ Gilmore, Michael R. (1997). "Einstein's God: Just What Did Einstein Believe About God?" Skeptic 5 (2): 64; also July 2, 1945 letter to Guy Raner Jr.
  13. ^ Hoffmann, Banesh (1972). Albert Einstein Creator and Rebel. New York: New American Library, p. 95.
  14. ^ Calaprice, Alice (2000). The Expanded Quotable Einstein. Princeton: Princeton University Press, p. 217. Einstein Archives 59-797. Diarsipkan 2018-08-25 di Wayback Machine.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]