Lompat ke isi

Mlilir, Dolopo, Madiun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Danil Satria (bicara | kontrib)
hapus merge request, sudah dialihkan ke sini
 
(25 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2016}}

{{rapikan}}
{{rapikan}}
{{tanpareferensi}}
{{kelurahan
{{kelurahan
|nama=Milir
|nama=Mlilir
|kecamatan=Dolopo
|kecamatan=Dolopo
|dati2=Kabupaten
|dati2=Kabupaten
Baris 9: Baris 8:
|provinsi=Jawa Timur}}
|provinsi=Jawa Timur}}


'''Mlilir''' adalah sebuah [[kelurahan]] di [[Dolopo, Madiun|Kecamatan Dolopo]], [[Kabupaten Madiun]], Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].
'''Mlilir''' adalah salah satu [[kelurahan]] di Kabupaten [[Dolopo, Madiun|Dolopo]], Kabupaten [[Kabupaten Madiun|Madiun]], Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].


Dulu saat Kelurahan Mlilir masih dalam bentuk Desa, Milir terdiri atas beberapa Dusun, yaitu:
Kelurahan Mlilir berada di antara poros Jalan Madiun-Ponorogo, berjarak 20 km dari Madiun dan 10 km dari Ponorogo. Kelurahan Mlilir adalah kelurahan paling selatan Kabupaten Madiun dan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo.
Kelurahan Mlilir, ketika masih dalam bentuk Desa terdiri atas beberapa Dusun, yakni Dusun Blaru, Dusun Ngeprih, Dusun Prenggowiranan, Dusun Nglobang, dan Dusun Guwo.


*Dusun Blaru
== Kali Asin - Batas Kabupaten Madiun dan Ponorogo ==
*Dusun Ngeprih
Antara Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo dipisahkan oleh [[Kali Asin]]. Kali Asin bersumber dari Telaga Ngebel. Kali Asin ini bermuara ke Sungai atau Bengawan Madiun dan selanjutnya bermuara ke [[Bangawan Solo]]. Di Dusun Guwo terdapat Check Dam Gombal yang dibuat pada Zaman Belanda,Dam itu memisahkan aliran utama dengan aliran kanal irigasi yang mengairi sawah di Kelurahan Mlilir dan sekitarnya. Ekologi Kali Asin pada tahun 1960an termonitor masih sangat komplet. Pada air tawar Kali Asin ini hidup aneka biota antara lain ikan lele (Clarias batrachius), ikan gabus (Channa striata), ikan wader (Luciusoma setigerum,Rosbora argyrotaenia), ikan sili (Microphis brachyurus brachyurus), ikan sunduk prono (Ichthyocampus carce), ikan bader (Barbonymus gonionotus), ikan keting (Ketengus typus), ikan jogoripuh (Acrochordonichtys rugorus), belut (Monopterus albus, Ophisternon bengalense), udang, lobster biru, lobster oranye, lobster hitam, aneka jekutru (larva capung), blibis, anggang-anggang (serangga semacam lalat yang meluncur di permukaan air). Pada musim kemarau banyak dijumpai lumut (ganggang hijau) menjuntai seperti sekumpulan rambut hijau sepanjang 20 – 50 cm. Kini pada tahun 2012, keberadaan biota itu sudah langka. Kerusakan ekologi disebabkan antara lain dampak dari pencarian ikan dengan Endrin, jenu, penyetruman, pencemaran limbah rumah tangga.
*Dusun Prenggowiranan
*Dusun Nglobang
*Dusun Guwo


== Makanan Khas Mlilir ==
== Geografis sungai ==
Sungai yang ada di Mlilir disebut Kali Asin. Kali Asin bersumber dari Telaga Ngebel. Ekologi Kali Asin pada tahun 1960-an masih sangat komplet (lengkap).
Makanan khas Milir adalah '''Kupat sate'''. Kupat sate ini dijual di toko atau emper pertokoan di Pasar Mlilir. Yang menyebabkan enak adalah kupat, bumbu ayam, dan bumbu kacangnya.


Kali Asin memiliki aneka ragam biota antara lain:
== Hasil Bumi ==
*ikan lele (Clarias batrachius)
Hasil Bumi terutama Padi, dan Mangga. Mangga-mangga gadung ditanam di sepanjang jalan desa pada tahun 1980an, sebagai bagian dari program mangganisasi Kabupaten Madiun di saat Bupatinya dijabat oleh Ir Kadijono, yang mantan kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
*ikan gabus (Channa striata)
== Kerajinan ==
*ikan wader (Luciusoma setigerum,Rosbora argyrotaenia)
Di Dusun Guwo, berbatasan dengan Dusun Prenggowiranan terdapat pengrajin Pandai Besi. Produk yang dihasilkan adalah aneka macam pisau, ganco, pacul, singkal, pethel, alat sadap getah pinus/pethel sadap getah pinus, alat pertukangan. Yang terkenal pada awalnya adalah Pandai Besi milik Pak Sadiran (Alm). Kini diteruskan keturunan keduanya.
*ikan sili (Microphis brachyurus brachyurus)
Di lokasi yang sama juga pernah ada pengrajin genteng sampai tahun 1980an. Namun kini sudah tidak ada.
*ikan sunduk prono (Ichthyocampus carce)
*ikan bader (Barbonymus gonionotus)
*ikan keting (Ketengus typus)
*ikan jogoripuh (Acrochordonichtys rugorus)
*belut (Monopterus albus, Ophisternon bengalense)
*udang
*lobster biru
*dll.


Dulu, di musim kemarau, banyak dijumpai lumut (ganggang hijau) yang menjuntai sepanjang 20–50 cm. Kini pada tahun 2012, keberadaan biota itu sudah langka. Kerusakan ekologi yang ada di Kali Asin antara lain dampak dari pencarian ikan dengan Endrin, jenu, penyetruman, dan pencemaran limbah rumah tangga.
== Pendidikan dan Sosial Budaya ==
Di Desa Mlilir terdapat beberapa sekolah dasar, di antaranya yang terkenal adalah MI (Madrasah Ibtidaiyah) Kresna.<br />
Dan juga terdapat satu-satunya MTS (Madrasah Tsanawiyah) serta satu-satunya MA (Madrasah Aliyah)
yaitu MTs - MA Miftahul Ulum, yang berada di lingkungan PonPes Darussalam Pucang.


== Hasil Bumi ==
<big>Alamat lengkap '''MTs-MA Miftahul Ulum Pucang, Kradinan.'''</big>
Hasil Bumi yang paling banyak di Kelurahan Mlilir adalah, Mangga dan padi. Mangga-mangga gadung ditanam di sepanjang jalan desa pada tahun 1980an, sebagai bagian dari program mangganisasi Kabupaten Madiun di saat Bupatinya dijabat oleh Ir Kadijono.
Jl. Ponpes Darussalam Pucang Kradinan

Mlilir, Jawa Timur, Indonesia 63174
== Kerajinan ==
Dulu saat Mlilir masih menjadi desa Dusun Guwo, terdapat pengrajin Pandai Besi. Produk yang dihasilkan adalah aneka macam pisau, ganco, pacul, singkal, pethel, alat sadap getah pinus, dan alat pertukangan. pengrajin Pandai Besi yang terkenal pada awalnya adalah Pak Sadiran (Alm). Kini usahanya diteruskan oleh keturunannya. Di lokasi yang sama juga pernah ada pengrajin genteng sampai tahun 1980-an. Namun kini sudah tidak ada.


== Pendidikan ==
* Phone (0352) 531536
Di Kelurahan Mlilir terdapat beberapa sekolah dasar, Sekolah dasar yang paling terkenal di Kelurahan Mlilir adalah MI (Madrasah Ibtidaiyah) Kresna. terdapat juga MTS (Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah) yang ada di Mlilir yaitu MTs - MA Miftahul Ulum, yang berada di jalan Ponpes Darussalam Pucang.
* Website MTs Miftahul Ulum, Kradinan http://mtsmiftahululumpucang.sch.id
* Website MA Miftahul Ulum, Pucang http://mapucang.sch.id
* Facebook Fans Page https://www.facebook.com/mahattahu.madiun
* Facebook Fans Group https://www.facebook.com/groups/MTSMAMU/
* Twitter https://twitter.com/mu_madiun
* Youtube http://www.youtube.com/mahattahumadiun


== Sosial budaya ==
Adat istiadat peninggalan nenek moyang yang beragama Hindu masih ada yang tersisa di era sampai dengan tahun 1970an, antara lain memberikan Cok bakal di kepunden, memberi sesaji kepada para leluhur ditaruh di dalam atau dekat "senthong" ketika punya gawe atau kirim doa. Seiring dengan makin banyaknya yang paham agama Islam dan sholat, adat kebiasaan itu ditinggalkan.
Adat istiadat peninggalan nenek moyang yang beragama Hindu masih ada di era Hindu sampai dengan tahun 1970-an, antara lain memberikan Cok bakal di kepunden, memberi sesaji kepada para leluhur yanh ditaruh di dalam atau dekat "senthong" ketika orang yang memberi mempunyai gawe atau mengirim doa. Seiring perkembangan agama Islam di indonesia, adat kebiasaan itu ditinggalkan.


pada Tahun-Tahun sebelumnya dan Tahun 1980-an , ada budaya yang bernama Megengan. budaya megengan adalah budaya selamatan pada malam likuran di bulan puasa. budaya megengan Diadakan per RT dan rumah terdekat sebanyak kurang lebih 20 keluarga. Tiap keluarga mengadakan sendiri-sendiri. Namun
Tahun 1980 dan sebelumnya, ada budaya megengan, yaitu selamatan pada malam likuran di bulan puasa. Diadakan per RT dan rumah terdekat sebanyak kurang lebih 20 an keluarga. Tiap keluarga mengadakan sendiri-sendiri. Wal hasil, banyak "brekat" yang tidak termakan dan dijemur besuk harinya. Pada saat yang sama berita kelaparan di Afrika sering ditayangkan di televisi. Berbekal inilah seorang mahasiswa menyampaikan ke orangtuanya agar kebiasaan megengan sendiri-sendiri diubah menjadi bersama sama agar makanan tidak mubazir, sementara di Afrika kelaparan surplusnya berasnya bisa dikirim ke sana. Begitu disampaikan ke forum, berikutnya orang tua itu diboikot. Undangan selamatan gak ada yang datang, termasuk kakak dan adik juga tidak datang. Demikian berlanjut sampai dua tahun. Sejak tahun 1985 telah berubah, megengan bareng jadi satu tukar menukar "brekat". (Mahasiswa itu dulu, yang kini menyumbangkan tulisan ini termasuk tentang Kali Asin dan biota air tawarnya).
banyak brekat yang tidak habis alhasil brekat yang tidak habis kemudian di jemur. Namun sekarang budaya megengan bareng menjadi tukar menukar "brekat"{{butuh rujukan}}.


{{Authority control}}
{{Mlilir, Dolopo, Madiun}}

Revisi terkini sejak 1 April 2024 16.55

Mlilir
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMadiun
KecamatanDolopo
Kode Kemendagri35.19.02.1002
Kode BPS3519030002


Mlilir adalah salah satu kelurahan di Kabupaten Dolopo, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Dulu saat Kelurahan Mlilir masih dalam bentuk Desa, Milir terdiri atas beberapa Dusun, yaitu:

  • Dusun Blaru
  • Dusun Ngeprih
  • Dusun Prenggowiranan
  • Dusun Nglobang
  • Dusun Guwo

Geografis sungai[sunting | sunting sumber]

Sungai yang ada di Mlilir disebut Kali Asin. Kali Asin bersumber dari Telaga Ngebel. Ekologi Kali Asin pada tahun 1960-an masih sangat komplet (lengkap).

Kali Asin memiliki aneka ragam biota antara lain:

  • ikan lele (Clarias batrachius)
  • ikan gabus (Channa striata)
  • ikan wader (Luciusoma setigerum,Rosbora argyrotaenia)
  • ikan sili (Microphis brachyurus brachyurus)
  • ikan sunduk prono (Ichthyocampus carce)
  • ikan bader (Barbonymus gonionotus)
  • ikan keting (Ketengus typus)
  • ikan jogoripuh (Acrochordonichtys rugorus)
  • belut (Monopterus albus, Ophisternon bengalense)
  • udang
  • lobster biru
  • dll.

Dulu, di musim kemarau, banyak dijumpai lumut (ganggang hijau) yang menjuntai sepanjang 20–50 cm. Kini pada tahun 2012, keberadaan biota itu sudah langka. Kerusakan ekologi yang ada di Kali Asin antara lain dampak dari pencarian ikan dengan Endrin, jenu, penyetruman, dan pencemaran limbah rumah tangga.

Hasil Bumi[sunting | sunting sumber]

Hasil Bumi yang paling banyak di Kelurahan Mlilir adalah, Mangga dan padi. Mangga-mangga gadung ditanam di sepanjang jalan desa pada tahun 1980an, sebagai bagian dari program mangganisasi Kabupaten Madiun di saat Bupatinya dijabat oleh Ir Kadijono.

Kerajinan[sunting | sunting sumber]

Dulu saat Mlilir masih menjadi desa Dusun Guwo, terdapat pengrajin Pandai Besi. Produk yang dihasilkan adalah aneka macam pisau, ganco, pacul, singkal, pethel, alat sadap getah pinus, dan alat pertukangan. pengrajin Pandai Besi yang terkenal pada awalnya adalah Pak Sadiran (Alm). Kini usahanya diteruskan oleh keturunannya. Di lokasi yang sama juga pernah ada pengrajin genteng sampai tahun 1980-an. Namun kini sudah tidak ada.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Di Kelurahan Mlilir terdapat beberapa sekolah dasar, Sekolah dasar yang paling terkenal di Kelurahan Mlilir adalah MI (Madrasah Ibtidaiyah) Kresna. terdapat juga MTS (Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah) yang ada di Mlilir yaitu MTs - MA Miftahul Ulum, yang berada di jalan Ponpes Darussalam Pucang.

Sosial budaya[sunting | sunting sumber]

Adat istiadat peninggalan nenek moyang yang beragama Hindu masih ada di era Hindu sampai dengan tahun 1970-an, antara lain memberikan Cok bakal di kepunden, memberi sesaji kepada para leluhur yanh ditaruh di dalam atau dekat "senthong" ketika orang yang memberi mempunyai gawe atau mengirim doa. Seiring perkembangan agama Islam di indonesia, adat kebiasaan itu ditinggalkan.

pada Tahun-Tahun sebelumnya dan Tahun 1980-an , ada budaya yang bernama Megengan. budaya megengan adalah budaya selamatan pada malam likuran di bulan puasa. budaya megengan Diadakan per RT dan rumah terdekat sebanyak kurang lebih 20 keluarga. Tiap keluarga mengadakan sendiri-sendiri. Namun banyak brekat yang tidak habis alhasil brekat yang tidak habis kemudian di jemur. Namun sekarang budaya megengan bareng menjadi tukar menukar "brekat"[butuh rujukan].