Titik Dingin CMB: Perbedaan antara revisi
Astrom Geo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Bulandari27 (bicara | kontrib) −Kategori:Radiasi latar belakang kosmik; +Kategori:Radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis menggunakan HotCat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{for|kegunaan lain|Eridanus (disambiguasi)}} |
{{for|kegunaan lain|Eridanus (disambiguasi)}} |
||
[[Berkas:ColdSpot.jpg|250px|jmpl|Wilayah yang dilingkari merah adalah Titik Dingin CMB.]] |
[[Berkas:ColdSpot.jpg|250px|jmpl|Wilayah yang dilingkari merah adalah Titik Dingin CMB.]] |
||
'''Titik Dingin CMB''' atau '''Titik Dingin CMAP''' adalah wilayah langit yang terlihat dalam [[gelombang mikro]] (sisa dari [[Big Bang]]) yang sangat besar dan dingin, relatif terhadap [[Radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis|CMB]], terletak di rasi bintang [[Eridanus]].<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2019-04-30|title=Bintang Zombie hingga Eridanus Supervoid, 6 Hal Mengerikan yang Ada di Antariksa|url=https://www.liputan6.com/global/read/3954054/bintang-zombie-hingga-eridanus-supervoid-6-hal-mengerikan-yang-ada-di-antariksa|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-10-28}}</ref> Ini mungkin dikaitkan dengan [[Kehampaan (astronomi)|kehampaan]] luas '''Supervoid Eridanus'''. Rentang kehampaan dari void ini adalah sebesar 1,8 miliar tahun cahaya dan berjarak sekitar 3 miliar tahun cahaya.<ref name=":0">{{Cite web|date=2020-07-06|title=5 Penemuan Void, Benarkah Kita Tinggal di Dalamnya?|url=https://www.bicara.co.id/khansanabilah/5-penemuan-void-benarkah-kita-tinggal-di-dalamnya/|website=Bicara Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-10-28}}</ref> |
'''Titik Dingin CMB''' atau '''Titik Dingin CMAP''' adalah wilayah langit yang terlihat dalam [[gelombang mikro]] (sisa dari [[Big Bang]]) yang sangat besar dan dingin, relatif terhadap [[Radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis|CMB]], terletak di rasi bintang [[Eridanus]].<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2019-04-30|title=Bintang Zombie hingga Eridanus Supervoid, 6 Hal Mengerikan yang Ada di Antariksa|url=https://www.liputan6.com/global/read/3954054/bintang-zombie-hingga-eridanus-supervoid-6-hal-mengerikan-yang-ada-di-antariksa|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-10-28}}</ref> Ini mungkin dikaitkan dengan [[Kehampaan (astronomi)|kehampaan]] luas '''Supervoid Eridanus'''. Rentang kehampaan dari void ini adalah sebesar 1,8 miliar tahun cahaya dan berjarak sekitar 3 miliar tahun cahaya.<ref name=":0">{{Cite web|date=2020-07-06|title=5 Penemuan Void, Benarkah Kita Tinggal di Dalamnya?|url=https://www.bicara.co.id/khansanabilah/5-penemuan-void-benarkah-kita-tinggal-di-dalamnya/|website=Bicara Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-10-28|archive-date=2020-10-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20201008141015/https://www.bicara.co.id/khansanabilah/5-penemuan-void-benarkah-kita-tinggal-di-dalamnya/|dead-url=yes}}</ref> |
||
== Penemuan dan signifikan == |
== Penemuan dan signifikan == |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
=== Keterikatan kuantum === |
=== Keterikatan kuantum === |
||
Teori terkini tentang alam semesta tidak dapat menjelaskan supervoid, ada spekulasi menyatakan bahwa itu mungkin jejak alam semesta lain, yang akan termasuk ke dalam multisemesta yang lebih besar. [[Laura Mersini]]-[[Houghton]], pendukung utama teori ini, telah menyarankan bahwa wilayah ini muncul melalui bentuk keterikatan kuantum antara alam semesta lokal dan alam semesta lain pada fase yang sangat awal - tindakan seram dari kejauhan, seperti yang disebut [[Einstein]] - yang terjadi antara alam semesta lokal dengan alam semesta paralel sebelum pemisahannya (mungkin selama [[Inflasi (kosmologi)|inflasi]]).<ref name=": |
Teori terkini tentang alam semesta tidak dapat menjelaskan supervoid, ada spekulasi menyatakan bahwa itu mungkin jejak alam semesta lain, yang akan termasuk ke dalam multisemesta yang lebih besar. [[Laura Mersini]]-[[Houghton]], pendukung utama teori ini, telah menyarankan bahwa wilayah ini muncul melalui bentuk keterikatan kuantum antara alam semesta lokal dan alam semesta lain pada fase yang sangat awal - tindakan seram dari kejauhan, seperti yang disebut [[Einstein]] - yang terjadi antara alam semesta lokal dengan alam semesta paralel sebelum pemisahannya (mungkin selama [[Inflasi (kosmologi)|inflasi]]).<ref name=":2" /><ref name=":3" /><ref name=":4">{{Cite web|last=US|first=Ivan Baldry,The Conversation|title=Could Cold Spot in the Sky Be a Bruise from a Collision with a Parallel Universe?|url=https://www.scientificamerican.com/article/could-cold-spot-in-the-sky-be-a-bruise-from-a-collision-with-a-parallel-universe/|website=Scientific American|language=en|access-date=2020-10-28}}</ref> |
||
Jika hipotesis itu benar, akan ada bukti keberadaan supervoid. Anehnya pada tahun 2009, sebuah kekosongan yang tampaknya sesuai dengan aturan tersebut ditemukan di belahan bumi selatan.<ref name=":3" /> |
Jika hipotesis itu benar, akan ada bukti keberadaan supervoid. Anehnya pada tahun 2009, sebuah kekosongan yang tampaknya sesuai dengan aturan tersebut ditemukan di belahan bumi selatan.<ref name=":3" /> |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
Supervoid tampak berbentuk seperti bola, meskipun struktur internalnya mungkin lebih kompleks, mengandung void dan [[Filamen galaksi|filamen]] yang lebih kecil. Tim peneliti yang dipimpim oleh Szapudi memperkirakan void membentang 900 juta tahun cahaya. Meski, ini belum menjawab semua misteri yang ada.<ref name=":5" /> Penelitian menggunakan [[teleskop PS1]] dan [[WISE]] menemukan ada bagian bulat kasar yang tidak dapat dihuni galaksi dari langit sekitarnya dan bahwa itu terletak di area Titik Dingin CMB. Penemuan ini menyebabkan para ulmuwan kebingungan. Seorang peneliti lain bahkan mengemukakan bahwa supervoid hanya bisa mencapai sekitar 10% dari suhu Titik Dingin. Penjelasan parsial ini bisa menunjukkan "fisika eksotis" atau efek aneh baru yang ilmuwan belum ketahui.<ref>{{Cite web|last=Kusumawati|first=Utami Diah|title=Astronom Temukan Lubang Hitam Struktur Terbesar Semesta|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150421011300-199-48011/astronom-temukan-lubang-hitam-struktur-terbesar-semesta|website=teknologi|language=id-ID|access-date=2020-10-28}}</ref> |
Supervoid tampak berbentuk seperti bola, meskipun struktur internalnya mungkin lebih kompleks, mengandung void dan [[Filamen galaksi|filamen]] yang lebih kecil. Tim peneliti yang dipimpim oleh Szapudi memperkirakan void membentang 900 juta tahun cahaya. Meski, ini belum menjawab semua misteri yang ada.<ref name=":5" /> Penelitian menggunakan [[teleskop PS1]] dan [[WISE]] menemukan ada bagian bulat kasar yang tidak dapat dihuni galaksi dari langit sekitarnya dan bahwa itu terletak di area Titik Dingin CMB. Penemuan ini menyebabkan para ulmuwan kebingungan. Seorang peneliti lain bahkan mengemukakan bahwa supervoid hanya bisa mencapai sekitar 10% dari suhu Titik Dingin. Penjelasan parsial ini bisa menunjukkan "fisika eksotis" atau efek aneh baru yang ilmuwan belum ketahui.<ref>{{Cite web|last=Kusumawati|first=Utami Diah|title=Astronom Temukan Lubang Hitam Struktur Terbesar Semesta|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150421011300-199-48011/astronom-temukan-lubang-hitam-struktur-terbesar-semesta|website=teknologi|language=id-ID|access-date=2020-10-28}}</ref> |
||
Jika objek teoritis itu ada, itu akan mendistorsi persepsi mengenai CMB karena cahaya harus melewati hamparan ketiadaan yang luas ini. Karena alam semesta mengembang, cahaya ini tidak mendapatkan energinya yang hilang saat ia bergerak (dengan kata lain, [[kecepatan cahaya]] tetap konstan, tetapi panjang gelombang bertambah saat ia melintasi kehampaaan, sebuah fenomena yang disebut sebagai [[efek Sachs-Wolfe]]). Sehingga, menciptakan apa yang tampak seperti titik dingin di CMB.<ref name=":1" /> |
Jika objek teoritis itu ada, itu akan mendistorsi persepsi mengenai CMB karena cahaya harus melewati hamparan ketiadaan yang luas ini. Karena alam semesta mengembang, cahaya ini tidak mendapatkan energinya yang hilang saat ia bergerak (dengan kata lain, [[kecepatan cahaya]] tetap konstan, tetapi panjang gelombang bertambah saat ia melintasi kehampaaan, sebuah fenomena yang disebut sebagai [[efek Sachs-Wolfe]]). Sehingga, menciptakan apa yang tampak seperti titik dingin di CMB.<ref name=":1" /> |
||
== Distribusi galaksi == |
== Distribusi galaksi == |
||
Titik Dingin CMB diketahui memiliki relatif sedikit [[galaksi]]. Perluasan alam semesta telah membuat [[Ruang antargalaksi|jarak antar galaksi]] semakin menjauh, cahayanya bergeser ke gelombang yang lebih panjang, dikenal sebagai pergeseran merah kosmologis. Survei [[GAMA]] dan survei lain yang serupa, mengambil ribuan [[spektrum]] galaksi. Ini memberikan pola garis yang dipancarkan elemen di galaksi. Semakin jauh jarak antar galaksi, semakin tinggi pergeseran merah yang diamati. Pergeseran ini dapat menjelaskan jarak galaksi. |
Titik Dingin CMB diketahui memiliki relatif sedikit [[galaksi]]. Perluasan alam semesta telah membuat [[Ruang antargalaksi|jarak antar galaksi]] semakin menjauh, cahayanya bergeser ke gelombang yang lebih panjang, dikenal sebagai pergeseran merah kosmologis. Survei [[GAMA]] dan survei lain yang serupa, mengambil ribuan [[spektrum]] galaksi. Ini memberikan pola garis yang dipancarkan elemen di galaksi. Semakin jauh jarak antar galaksi, semakin tinggi pergeseran merah yang diamati. Pergeseran ini dapat menjelaskan jarak galaksi. |
||
Para peneliti menemukan bahwa kawasan titik dingin, yang sebelumnya dianggap kurang padat dengan galaksi, terbelah menjadi [[Void (astronomi)|void]] yang lebih kecil, dikelilingi oleh [[gugus galaksi]]. Tetapi para peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada ruang kosong galaksi yang cukup besar untuk menjelaskan titik dingin tersebut - tidak ada yang istimewa tentang distribusi galaksi di depan titik tersebut dibandingkan dengan tempat lain.<ref name=":4" /><ref>{{Cite web|date=2017-04-26|title=New survey hints at exotic origin for the Cold Spot|url=https://www.innovations-report.com/physics-and-astronomy/new-survey-hints-at-exotic-origin-for-the-cold-spot/|website=Innovations Report|language=en-US|access-date=2020-10-28}}</ref> |
Para peneliti menemukan bahwa kawasan titik dingin, yang sebelumnya dianggap kurang padat dengan galaksi, terbelah menjadi [[Void (astronomi)|void]] yang lebih kecil, dikelilingi oleh [[gugus galaksi]]. Tetapi para peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada ruang kosong galaksi yang cukup besar untuk menjelaskan titik dingin tersebut - tidak ada yang istimewa tentang distribusi galaksi di depan titik tersebut dibandingkan dengan tempat lain.<ref name=":4" /><ref>{{Cite web|date=2017-04-26|title=New survey hints at exotic origin for the Cold Spot|url=https://www.innovations-report.com/physics-and-astronomy/new-survey-hints-at-exotic-origin-for-the-cold-spot/|website=Innovations Report|language=en-US|access-date=2020-10-28}}</ref> |
||
Baris 50: | Baris 50: | ||
[[Kategori:Void (astronomi)]] |
[[Kategori:Void (astronomi)]] |
||
[[Kategori:Eridanus (rasi bintang)]] |
[[Kategori:Eridanus (rasi bintang)]] |
||
[[Kategori:Radiasi latar belakang |
[[Kategori:Radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis]] |
Revisi terkini sejak 6 April 2024 03.54
Titik Dingin CMB atau Titik Dingin CMAP adalah wilayah langit yang terlihat dalam gelombang mikro (sisa dari Big Bang) yang sangat besar dan dingin, relatif terhadap CMB, terletak di rasi bintang Eridanus.[1] Ini mungkin dikaitkan dengan kehampaan luas Supervoid Eridanus. Rentang kehampaan dari void ini adalah sebesar 1,8 miliar tahun cahaya dan berjarak sekitar 3 miliar tahun cahaya.[2]
Penemuan dan signifikan
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2004, ahli kosmologi menemukan Titik Dingin CMB, sebuah wilayah di dekat rasi bintang Eridanus, yang jauh lebih besar dan dingin daripada yang seharusnya menurut model kosmologi standar.[3] Titik Dingin adalah anomali yang signifikan secara statistik di CMB.[4] Supervoid Eridanus ditemukan dengan menghubungkan titik dingin di latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB) dengan tidak adanya galaksi radio.[5] Titik Dingin tersebut lebih dingin dan lebih besar dari biasanya. Titik Dingin CMB ini memiliki suhu 2,73 Kelvin (atau -270,43 derajat Celsius) lebih dingin dari rata-rata, dianggap sebagai anomali yang signifikan.[2]
Sejumlah teori dikemukakan untuk menjelaskan anomali ini di CMB, mulai dari yang biasa (kesalahan alat), hingga yang fantastik (alam semesta paralel bergesekan dengan alam semesta lokal).[3] Teori lain bahkan menghubungkan Supervoid Eridanus dengan keberadaan Multisemesta.[2]
Penyebab
[sunting | sunting sumber]Titik Dingin CMB menarik perhatian karena terlalu besar memiliki suhu yang terlalu dingin untuk dijelaskan dengan mudah. Spekulasi yang dipublikasikan termasuk hipotesis nenek moyang spektakuler yang melibatkan supervoid, tekstur kosmik, atau bahkan keterikatan kuantum dengan alam semesta paralel.[6]
Lubang hitam raksasa
[sunting | sunting sumber]Sebuah teori (yang diakui tidak masuk akal), dikemukakan oleh Lawrence Rudnick (dari Universitas Minnesota). Dia mengemukakan bahwa kekosongan Eridanus bukanlah kekosongan konvensional sama sekali, tetapi lubang hitam 'semesta dalam massa' yang memakan semua materi di sekitarnya. Selanjutnya, dia dan timnya percaya bahwa energi gelap, bertanggung jawab atas percepatan perluasan alam semesta.[7]
Keterikatan kuantum
[sunting | sunting sumber]Teori terkini tentang alam semesta tidak dapat menjelaskan supervoid, ada spekulasi menyatakan bahwa itu mungkin jejak alam semesta lain, yang akan termasuk ke dalam multisemesta yang lebih besar. Laura Mersini-Houghton, pendukung utama teori ini, telah menyarankan bahwa wilayah ini muncul melalui bentuk keterikatan kuantum antara alam semesta lokal dan alam semesta lain pada fase yang sangat awal - tindakan seram dari kejauhan, seperti yang disebut Einstein - yang terjadi antara alam semesta lokal dengan alam semesta paralel sebelum pemisahannya (mungkin selama inflasi).[5][7][8]
Jika hipotesis itu benar, akan ada bukti keberadaan supervoid. Anehnya pada tahun 2009, sebuah kekosongan yang tampaknya sesuai dengan aturan tersebut ditemukan di belahan bumi selatan.[7]
Supervoid
[sunting | sunting sumber]Titik dingin CMB adalah anomali yang signifikan secara statistik di CMB. Itu diyakini terdapat supervoid yang dapat dibuktikan dengan perpanjangan yang signifikan dalam garis pandang, yang secara efektif mencakup rentang pergeseran merah total z <0,3. Supervoid diperkirakan membentang dari melintasi Supervoid Lokal Utara pada pergeseran merah terendah, kemudian memotong supergugus kaya seperti Hercules dan Corona Borealis, di wilayah Tembok Besar Coma dan Sloan, sebagai kompensasi yang mungkin untuk defisit materi skala besar Eridanus.[9] Para ahli kosmologi menyarankan bahwa supervoid yang membentang ratusan juta tahun cahaya dapat membentuk Titik Dingin.[10]
Supervoid tampak berbentuk seperti bola, meskipun struktur internalnya mungkin lebih kompleks, mengandung void dan filamen yang lebih kecil. Tim peneliti yang dipimpim oleh Szapudi memperkirakan void membentang 900 juta tahun cahaya. Meski, ini belum menjawab semua misteri yang ada.[10] Penelitian menggunakan teleskop PS1 dan WISE menemukan ada bagian bulat kasar yang tidak dapat dihuni galaksi dari langit sekitarnya dan bahwa itu terletak di area Titik Dingin CMB. Penemuan ini menyebabkan para ulmuwan kebingungan. Seorang peneliti lain bahkan mengemukakan bahwa supervoid hanya bisa mencapai sekitar 10% dari suhu Titik Dingin. Penjelasan parsial ini bisa menunjukkan "fisika eksotis" atau efek aneh baru yang ilmuwan belum ketahui.[11]
Jika objek teoritis itu ada, itu akan mendistorsi persepsi mengenai CMB karena cahaya harus melewati hamparan ketiadaan yang luas ini. Karena alam semesta mengembang, cahaya ini tidak mendapatkan energinya yang hilang saat ia bergerak (dengan kata lain, kecepatan cahaya tetap konstan, tetapi panjang gelombang bertambah saat ia melintasi kehampaaan, sebuah fenomena yang disebut sebagai efek Sachs-Wolfe). Sehingga, menciptakan apa yang tampak seperti titik dingin di CMB.[3]
Distribusi galaksi
[sunting | sunting sumber]Titik Dingin CMB diketahui memiliki relatif sedikit galaksi. Perluasan alam semesta telah membuat jarak antar galaksi semakin menjauh, cahayanya bergeser ke gelombang yang lebih panjang, dikenal sebagai pergeseran merah kosmologis. Survei GAMA dan survei lain yang serupa, mengambil ribuan spektrum galaksi. Ini memberikan pola garis yang dipancarkan elemen di galaksi. Semakin jauh jarak antar galaksi, semakin tinggi pergeseran merah yang diamati. Pergeseran ini dapat menjelaskan jarak galaksi.
Para peneliti menemukan bahwa kawasan titik dingin, yang sebelumnya dianggap kurang padat dengan galaksi, terbelah menjadi void yang lebih kecil, dikelilingi oleh gugus galaksi. Tetapi para peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada ruang kosong galaksi yang cukup besar untuk menjelaskan titik dingin tersebut - tidak ada yang istimewa tentang distribusi galaksi di depan titik tersebut dibandingkan dengan tempat lain.[8][12]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Liputan6.com (2019-04-30). "Bintang Zombie hingga Eridanus Supervoid, 6 Hal Mengerikan yang Ada di Antariksa". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-10-28.
- ^ a b c "5 Penemuan Void, Benarkah Kita Tinggal di Dalamnya?". Bicara Indonesia. 2020-07-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-08. Diakses tanggal 2020-10-28.
- ^ a b c Oberhaus, Daniel. "Why Is There a Mysterious Supervoid in the Middle of the Universe?". www.vice.com. Diakses tanggal 2020-10-28.
- ^ Adler, R.J.; Bjorken, J.D.; Overduin, J.M. (2006-03-20). "Finite Cosmology and a CMB Cold Spot".
- ^ a b "Eridanus Constellation (Updated 2020) | Constellation Guide" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-28.
- ^ "APOD: 2011 March 21 - The CMB Cold Spot". apod.nasa.gov. Diakses tanggal 2020-10-28.
- ^ a b c "Supervoid is One of the Largest Structures in the Known Universe. What Is It?". Futurism (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-28.
- ^ a b US, Ivan Baldry,The Conversation. "Could Cold Spot in the Sky Be a Bruise from a Collision with a Parallel Universe?". Scientific American (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-28.
- ^ Kovács, András; García-Bellido, Juan (2016-07-20). "Cosmic troublemakers: the Cold Spot, the Eridanus supervoid, and the Great Walls". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 462 (2): 1882–1893. doi:10.1093/mnras/stw1752. ISSN 0035-8711.
- ^ a b "Shadow of a Supervoid". Sky & Telescope (dalam bahasa Inggris). 2014-06-24. Diakses tanggal 2020-10-28.
- ^ Kusumawati, Utami Diah. "Astronom Temukan Lubang Hitam Struktur Terbesar Semesta". teknologi. Diakses tanggal 2020-10-28.
- ^ "New survey hints at exotic origin for the Cold Spot". Innovations Report (dalam bahasa Inggris). 2017-04-26. Diakses tanggal 2020-10-28.