Lompat ke isi

Mohammad Nazir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan format
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Syah7 (bicara | kontrib)
(31 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
|office = Kepala Staf TNI Angkatan Laut{{!}}Panglima Angkatan Laut RI
|office = Kepala Staf TNI Angkatan Laut{{!}}Panglima Angkatan Laut RI
|order = ke-2
|order = ke-2
|term_start = 1946
|term_start = 6 Februari 1946
|term_end = 1948
|term_end = 8 Mei 1948
|president = [[Sukarno]]
|president = [[Soekarno]]
|predecessor = [[Mas Pardi]]
|predecessor = [[Mas Pardi]]
|successor = [[R. Soebijakto]]
|successor = [[R. Soebijakto]]
Baris 13: Baris 13:
|term_start2 = 9 April 1957
|term_start2 = 9 April 1957
|term_end2 = 10 Juli 1959
|term_end2 = 10 Juli 1959
|president2 = [[Sukarno]]
|president2 = [[Soekarno]]
|predecessor2 = Sjuchjar Tedjasukmana
|predecessor2 = Sjuchjar Tedjasukmana
|alongside2 = Sukardan
|alongside2 = Sukardan
Baris 19: Baris 19:
|birth_date = {{birth date|1910|07|10|df=y}}
|birth_date = {{birth date|1910|07|10|df=y}}
|death_date = {{Death date and age|1982|08|30|1910|07|10}}
|death_date = {{Death date and age|1982|08|30|1910|07|10}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Hindia Belanda]]
|birth_place = [[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Hindia Belanda]]
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]]
|death_place = [[Jakarta]]
|nationality = [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|party =
|party =
Baris 28: Baris 28:
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
|signature =
|signature =
|allegiance =
|allegiance ={{flag|Indonesia}}
|branch = [[Berkas:Lambang TNI AL.png|25px]] [[TNI Angkatan Laut]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Navy.svg|28px]] [[TNI Angkatan Laut]]
|rank = [[Berkas:Pdu laksdatni staf.png|25px]] [[Laksamana Muda]] [[TNI]]
|rank = [[Berkas:Pdu laksdatni staf.png|25px]] [[Laksamana Muda]] [[TNI]]
|serviceyears = 1938 - 1965
|serviceyears = 1938 - 1965
|unit = Korps Pelaut
|unit = Korps Pelaut
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|battles =
|battles =
|honorific-prefix = [[Laksamana Muda]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
}}
}}
[[Laksamana Muda]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Mohammad Nazir Isa''' gelar '''Datuk Basa Nan Balimo''' ({{lahirmati|[[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Sumatra Barat]]|10|07|1910|[[Jakarta]]|30|08|1982}}) adalah seorang tokoh militer, menteri, dan diplomat [[Indonesia]]. Ia pernah menjabat sebagai [[KSAL|Kepala Staf TNI Angkatan Laut]] (1946-1948), Menteri Pelayaran Republik Indonesia (1957-1959), dan juga pernah dipercaya sebagai Duta Besar RI di [[Swiss]] dan [[Vatikan]]<ref>[http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1978/07/15/PT/mbm.19780715.PT72233.id.html Mohammad Nazir: Menjadi berita]</ref>
[[Laksamana Muda]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Mohammad Nazir Isa''' gelar '''Datuk Basa Nan Balimo''' ({{lahirmati|[[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Sumatera Barat]]|10|07|1910|[[Jakarta]]|30|08|1982}}) adalah seorang tokoh militer, menteri, dan diplomat [[Indonesia]]. Ia pernah menjabat sebagai [[KSAL|Kepala Staf TNI Angkatan Laut]] (1946-1948), Menteri Pelayaran Republik Indonesia (1957-1959), dan juga pernah dipercaya sebagai Duta Besar RI di [[Swiss]] dan [[Vatikan]]<ref>{{Cite web |url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1978/07/15/PT/mbm.19780715.PT72233.id.html |title=Mohammad Nazir: Menjadi berita |access-date=2011-02-20 |archive-date=2017-12-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171228172453/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1978/07/15/PT/mbm.19780715.PT72233.id.html |dead-url=yes }}</ref> Kini Namanya diabadikan menjadi nama jalan di depan mako [[Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V]]

Kini Namanya diabadikan menjadi nama jalan di depan mako [[Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V]]


== Kehidupan ==
== Kehidupan ==
Nazir lahir dari pasangan Mohammad Isa Sutan Bandaro dan Siti Chadijah. Ia anak ketiga dari tujuh bersaudara. Sejak umur 6 tahun Nazir diasuh oleh pamannya, Adam Datuak Basa Nan Balimo yang menjabat sebagai ''School Opzienner'' di [[Tanjung Pura, Langkat]]. Sesuai dengan jabatan pamannya, M. Nazir diperbolehkan untuk masuk [[Europeesche Lagere School]] di [[Kota Medan|Medan]]. Setelah itu ia dibawa oleh pamannya yang lain, Abdul Samad yang bekerja sebagai ''Hoof Opzichter'' di [[Jakarta]], dan masuk sekolah dasar ''De Tweede Bijbel School'', kemudian ia melanjutkan sekolah ke Chrijstelike [[MULO]].
Nazir lahir dari pasangan Mohammad Isa Sutan Bandaro dan Siti Chadijah. Ia anak ketiga dari tujuh bersaudara. Sejak umur 6 tahun Nazir diasuh oleh pamannya, Adam Datuak Basa Nan Balimo yang menjabat sebagai ''School Opzienner'' di [[Tanjung Pura, Langkat]]. Sesuai dengan jabatan pamannya, M. Nazir diperbolehkan untuk masuk [[Europeesche Lagere School]] di [[Kota Medan|Medan]]. Setelah itu ia dibawa oleh pamannya yang lain, Abdul Samad yang bekerja sebagai ''Hoof Opzichter'' di [[Jakarta]], dan masuk sekolah dasar ''De Tweede Bijbel School'', kemudian ia melanjutkan sekolah ke Chrijstelike [[MULO]].


Nazir bekerja sebagai pelaut di [[Belanda]] atas rekomendasi Ny. Poijt van Druten, yang juga merupakan gurunya di MULO. Setelah lama bekerja di dunia pelayaran, Nazir melanjutkan pendidikannya di sekolah pelayaran Michel Adrianzoon de Ruyter Belanda, dan mendapatkan ijazah ''De Grotevaart'' (Ijazah Pelayaran Samudera) pada tahun 1938. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang mendapatkan ijazah setingkat itu. Tahun 1938 ia pulang ke Indonesia dan bekerja di perusahaan pelayaran ''Doggerbank''. Setelah [[Jepang]] masuk Indonesia, ia bergabung dengan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]]. Pada tahun 1943, ia diangkat sebagai kepala Sekolah Pelayaran Tinggi di [[Semarang]].
Nazir bekerja sebagai pelaut di [[Belanda]] atas rekomendasi Ny. Poijt van Druten, yang juga merupakan gurunya di MULO. Setelah lama bekerja di dunia pelayaran, Nazir melanjutkan pendidikannya di sekolah pelayaran Michel Adrianzoon de Ruyter Belanda, dan mendapatkan ijazah ''De Grotevaart'' (Ijazah Pelayaran Samudera) pada tahun 1938. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang mendapatkan ijazah setingkat itu.<ref>{{Cite book|last=Lombard|first=Denys|date=1996|url=https://books.google.com/books?id=CLF-Q44wza4C&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA92&dq=%22keturunan+Minang%22&hl=en|title=Nusa Jawa: Jaringan Asia|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-605-453-4|language=id}}</ref> Tahun 1938 ia pulang ke Indonesia dan bekerja di perusahaan pelayaran ''Doggerbank''. Setelah [[Jepang]] masuk Indonesia, ia bergabung dengan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]]. Pada tahun 1943, ia diangkat sebagai kepala Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) Semarang yang kini menjadi [[Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang]].


Setelah kemerdekaan Indonesia, ia menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut dan Menteri Pelayaran pada [[Kabinet Djuanda]]. Ia juga ikut menandatangani [[Petisi 50]] yang mengkritisi pemerintahan totaliter [[Soeharto]].
Setelah kemerdekaan Indonesia, ia menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut dengan jabatan Kepala Staf Umum TRI Laut sejak tanggal 6 Februari 1946 dan jabatan berganti nama menjadi Panglima Angkatan Laut RI sejak tanggal 19 Juli 1946 sampai dengan 8 Mei 1948 dan Menteri Pelayaran pada [[Kabinet Djuanda]]. Ia juga ikut menandatangani [[Petisi 50]] yang mengkritisi pemerintahan totaliter [[Soeharto]].


== Penghargaan ==
Atas jasa-jasanya, ia memperoleh tanda jasa Bintang Gerilya, sewindu APRI, Perang Kemerdekaan I dan II, Satyalencana VIII, XVI, dan Bintang Jalasena.
Atas jasa-jasanya, ia memperoleh tanda jasa antara lain:<ref>{{Cite book|last=Rika Umar|first=Indonesia|date=1985|url=https://www.google.co.id/books/edition/Laksamana_Mochamad_Nazir_karya_dan_penga/WTMZAAAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=dianugerahkan+bintang+tertinggi&pg=PA33&printsec=frontcover|title=Laksamana Mochamad Nazir, karya dan pengabdiannya|location=Indonesia|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|pages=33|url-status=live}}</ref>
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
| colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Utama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XVI.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Kesetiaan VIII.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of St Gregory the Great ribbon bar.gif|width=100}}
|}

{| class="wikitable" width="60%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="2"|[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Utama]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 16 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 8 Tahun
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="1"|[[:en:Order of St. Gregory the Great|Knight Grand Cross of the Order of St. Gregory the Great]] - Vatikan
|}

== Meninggal Dunia ==
<!--beliau-->Ia wafat di Jakarta pada tanggal 30 Agustus 1982 dalam usia 72 tahun dan dimakamkan di [[Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir|TPU Tanah Kusir]], Jakarta Selatan.<ref>{{Cite book|last=Umar|first=Rika|date=1985|title=Laksamana Mochamad Nazir : Karya dan Pengabdiannya|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI|url-status=live}}</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==
Baris 54: Baris 85:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==


* {{id}} [http://www.tnial.mil.id/Aboutus/Sejarah/Biografi/tabid/116/articleType/ArticleView/articleId/5486/LAKSAMANA-MUDA-M-NASIR.aspx Profil M. Nazir]
* {{id}} [https://www1.tnial.mil.id/Aboutus/Sejarah/Biografi/tabid/116/articleType/ArticleView/articleId/5486/LAKSAMANA-MUDA-M-NASIR.aspx Profil M. Nazir] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190406103712/https://www.tnial.mil.id/Aboutus/Sejarah/Biografi/tabid/116/articleType/ArticleView/articleId/5486/LAKSAMANA-MUDA-M-NASIR.aspx |date=2019-04-06 }}


{{Kotak_mulai}}
{{kotak mulai}}
{{S-mil}}
{{s-mil}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kepala Staf TNI Angkatan Laut]]|pendahulu=[[Mas Pardi]]|pengganti=[[R. Soebijakto]]|tahun=1946-1948}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Kepala Staf TNI Angkatan Laut]]
| pendahulu = [[Mas Pardi]]
| pengganti = [[R. Soebijakto]]
| tahun = 6 Februari 1946 – 8 Mei 1948
{{Kotak_selesai}}
}}
{{s-dip}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Swiss|Duta Besar Indonesia untuk Swiss]]
| tahun = 1961–1965
| pendahulu = [[Achmad Soebardjo]]
| pengganti = [[Zairin Zain]]
}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci|Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci]]
| tahun = 1963–1967
| pendahulu = [[Bambang Soegeng]]
| pengganti = [[Husein Mutahar]]
}}
{{kotak selesai}}

{{Kepala Staf TNI Angkatan Laut}}


{{DEFAULTSORT:Nazir, Mohammad}}
{{DEFAULTSORT:Nazir, Mohammad}}
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:KASAL]]
[[Kategori:Tokoh militer Minangkabau]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Kepala Staf TNI Angkatan Laut]]
[[Kategori:Penandatangan Petisi 50]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Agam]]
[[Kategori:Tokoh dari Agam]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Petisi 50]]
[[Kategori:Penandatangan Petisi 50]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Swiss]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]

Revisi per 7 April 2024 10.44

Mohammad Nazir
Panglima Angkatan Laut RI ke-2
Masa jabatan
6 Februari 1946 – 8 Mei 1948
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Mas Pardi
Pengganti
R. Soebijakto
Sebelum
Menteri Perhubungan Laut Indonesia ke-11
Masa jabatan
9 April 1957 – 10 Juli 1959
Menjabat bersama Sukardan
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Sjuchjar Tedjasukmana
Pengganti
Djatikusumo
Abdoelmoettalip Danoeningrat
R. Iskandar
Informasi pribadi
Lahir(1910-07-10)10 Juli 1910
Maninjau, Agam, Hindia Belanda
Meninggal30 Agustus 1982(1982-08-30) (umur 72)
Jakarta
KebangsaanIndonesia
ProfesiTentara
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Laut
Masa dinas1938 - 1965
Pangkat Laksamana Muda TNI
SatuanKorps Pelaut
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Laksamana Muda TNI (Purn.) Mohammad Nazir Isa gelar Datuk Basa Nan Balimo (10 Juli 1910 – 30 Agustus 1982) adalah seorang tokoh militer, menteri, dan diplomat Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (1946-1948), Menteri Pelayaran Republik Indonesia (1957-1959), dan juga pernah dipercaya sebagai Duta Besar RI di Swiss dan Vatikan[1] Kini Namanya diabadikan menjadi nama jalan di depan mako Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V

Kehidupan

Nazir lahir dari pasangan Mohammad Isa Sutan Bandaro dan Siti Chadijah. Ia anak ketiga dari tujuh bersaudara. Sejak umur 6 tahun Nazir diasuh oleh pamannya, Adam Datuak Basa Nan Balimo yang menjabat sebagai School Opzienner di Tanjung Pura, Langkat. Sesuai dengan jabatan pamannya, M. Nazir diperbolehkan untuk masuk Europeesche Lagere School di Medan. Setelah itu ia dibawa oleh pamannya yang lain, Abdul Samad yang bekerja sebagai Hoof Opzichter di Jakarta, dan masuk sekolah dasar De Tweede Bijbel School, kemudian ia melanjutkan sekolah ke Chrijstelike MULO.

Nazir bekerja sebagai pelaut di Belanda atas rekomendasi Ny. Poijt van Druten, yang juga merupakan gurunya di MULO. Setelah lama bekerja di dunia pelayaran, Nazir melanjutkan pendidikannya di sekolah pelayaran Michel Adrianzoon de Ruyter Belanda, dan mendapatkan ijazah De Grotevaart (Ijazah Pelayaran Samudera) pada tahun 1938. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang mendapatkan ijazah setingkat itu.[2] Tahun 1938 ia pulang ke Indonesia dan bekerja di perusahaan pelayaran Doggerbank. Setelah Jepang masuk Indonesia, ia bergabung dengan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Pada tahun 1943, ia diangkat sebagai kepala Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) Semarang yang kini menjadi Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

Setelah kemerdekaan Indonesia, ia menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut dengan jabatan Kepala Staf Umum TRI Laut sejak tanggal 6 Februari 1946 dan jabatan berganti nama menjadi Panglima Angkatan Laut RI sejak tanggal 19 Juli 1946 sampai dengan 8 Mei 1948 dan Menteri Pelayaran pada Kabinet Djuanda. Ia juga ikut menandatangani Petisi 50 yang mengkritisi pemerintahan totaliter Soeharto.

Penghargaan

Atas jasa-jasanya, ia memperoleh tanda jasa antara lain:[3]

Baris ke-1 Bintang Gerilya Bintang Jalasena Utama
Baris ke-2 Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun
Baris ke-3 Satyalancana Perang Kemerdekaan I Satyalancana Perang Kemerdekaan II Knight Grand Cross of the Order of St. Gregory the Great - Vatikan

Meninggal Dunia

Ia wafat di Jakarta pada tanggal 30 Agustus 1982 dalam usia 72 tahun dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.[4]

Rujukan

  1. ^ "Mohammad Nazir: Menjadi berita". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-28. Diakses tanggal 2011-02-20. 
  2. ^ Lombard, Denys (1996). Nusa Jawa: Jaringan Asia. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-605-453-4. 
  3. ^ Rika Umar, Indonesia (1985). Laksamana Mochamad Nazir, karya dan pengabdiannya. Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 33. 
  4. ^ Umar, Rika (1985). Laksamana Mochamad Nazir : Karya dan Pengabdiannya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

Pranala luar

Jabatan militer
Didahului oleh:
Mas Pardi
Kepala Staf TNI Angkatan Laut
6 Februari 1946 – 8 Mei 1948
Diteruskan oleh:
R. Soebijakto
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Achmad Soebardjo
Duta Besar Indonesia untuk Swiss
1961–1965
Diteruskan oleh:
Zairin Zain
Didahului oleh:
Bambang Soegeng
Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci
1963–1967
Diteruskan oleh:
Husein Mutahar