Lompat ke isi

Soedjono Prawirosoedarso: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fahrurozi.86 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10: Baris 10:
|lieutenant1 =
|lieutenant1 =
|term_start1 = 24 Maret 1956
|term_start1 = 24 Maret 1956
|term_end1 = 26 Juni 1960
|term_end1 = 22 Mei 1957
|predecessor1 =
|predecessor1 =
|successor1 =
|successor1 = Soehardjo
|office2 = Anggota Konstituante
|president2 = [[Soekarno]]
|term_start2 = 9 November 1956
|term_end2 = 5 Juli 1959
|predecessor2 =
|successor2 =
|birth_date = {{birth date|1875|4|15}}
|birth_date = {{birth date|1875|4|15}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Sumberan]],[[Madiun]], [[Hindia Belanda]]
|birth_place = Sumberumis, [[Madiun]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1961|10|25|1875|4|15}}
|death_date = {{death date and age|1961|10|22|1875|4|15}}
|death_place =
|death_place = [[Sukorejo, Saradan, Madiun|Sukerejo]], [[Madiun]], [[Indonesia]]
|party =
|party =
|spouse =
|spouse =
Baris 31: Baris 25:
}}
}}


'''Raden Soedjono Prawirosoedarso''' adalah guru kebatinan di Madiun yang memiliki pengikut sebanyak 120.000 orang. Dengan pengikut yang banyak, beliau mendapatkan kursi di pemilu [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dan [[Konstituante]] pada tahun 1955.
'''Raden Soedjono Prawirosoedarso''' ({{lahirmati|[[Sumberan]],[[Madiun]], [[Hindia Belanda]]|15|04|1875|[[Madiun]]|25|10|1961}}) adalah guru kebatinan di Madiun yang memiliki pengikut sebanyak 120.000 orang. Dengan pengikut yang banyak, beliau mendapatkan kursi di pemilu [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dan [[Konstituante]] pada tahun 1955.


== Kehidupan Awal ==
== Kehidupan Awal ==
Soedjono Prawirosoedarso dilahirkan di Desa Sumberan, Madiun pada tanggal 15 April 1875. Ayahnya bernama Raden Ngabei Kertokusumo. Beliau merupakan keturunan ke-17 dari Prabu [[Brawijaya]] dan ke-13 dari [[Ki Ageng Pamanahan]]. Tingkat pendidikan dia tempuh sampai kelas tiga Sekolah Rakyat pada tahun 1893. Walaupun dia hanya tamat kelas tiga Sekolah Rakyat, dia sempat magang di Kantor Karasidenan Yogyakarta pada tahun 1896. Pada tahun 1902 menjadi mantri penjual candu di Yogyakarta dan berhenti dengan hormat pada tahun 1905. Dua tahun kemudian, beliau mengabdi kepada K.M.T Koesoemotojo di Jepara dari tahun 1907-1916. Di Jepara, dia bergabung dengan [[Sarekat Islam]] dan keluar sehubungan dengan adanya dua kubu di SI yaitu merah dan putih.<ref>{{Citation| last = Huda| first = Nurul| title = Konstruksi Ajaran Budaya Perguruan Ilmu Sejati Dalam Relasinya dengan Nilai Keislaman| journal = Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang| pages = 30-31 | date = Juni 2017| year = 2017 }}</ref>
Soedjono Prawirosoedarso dilahirkan di Desa Sumberan, Madiun pada tanggal 15 April 1875. Ayahnya bernama Raden Ngabei Kertokusumo. Beliau merupakan keturunan ke-17 dari Prabu [[Brawijaya]] dan ke-13 dari [[Ki Ageng Pamanahan]]. Dia merupakan lulusan tingkat sekolah dasar kelas tiga yang mana dia lulus tempuh Sekolah Rakyat pada tahun 1893.<ref name="SP">{{Citation| last = Huda| first = Nurul| title = Konstruksi Ajaran Budaya Perguruan Ilmu Sejati Dalam Relasinya dengan Nilai Keislaman| journal = Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang| pages = 30-31 | date = Juni 2017| year = 2017 }}</ref>


== Ilmu Sejati ==
== Karier ==
=== Karier Awal ===
Soedjono Prawirosoedarso mulai menimba ilmu sejati dari KH.Samsudin Betet pada tahun 1883 dan terakhir oleh Imam Sufingi. Kemudian pada 13 Oktober 1925, beliau mendirikan Perguruan Ilmu Sejati di Madiun. Perguruan ini dapat bertahan lama berkat sokongan dari sukarelawan dan pengikutnya mencapai 100.00 orang. Berkat karier beliau sebagai guru kebatinan dan pengikut yang banyak, beliau mencalonkan diri sebagai kandidat perorangan pada tahun 1954 dan memperoleh kursi di DPR dan Konstituante dengan suara sebesar 53.306 di DPR dan 38.356 di Konstituante.<ref name="Soedjono Prawirosoedarso: Guru Kebatinan yang Menjadi Anggota DPR">{{cite web|last = Matanasi|first = Petrik|title =Soedjono Prawirosoedarso: Guru Kebatinan yang Menjadi Anggota DPR|url=https://tirto.id/soedjono-prawirosoedarso-guru-kebatinan-yang-menjadi-anggota-dpr-cG5t| accessdate = 2020-01-21}}</ref> </br> <ref>{{cite book| first = Parlaungan| title = Hasil Rakjat Memilih Tokoh-tokoh Parlemen (Hasil Pemilihan Umum Pertama - 1955) di Republik Indonesia| publisher = C.V Gita| date = 1956}}</ref>
Dia sempat magang di Kantor Karasidenan Yogyakarta pada tahun 1896. Pada tahun 1902 menjadi mantri penjual candu di Yogyakarta dan berhenti dengan hormat pada tahun 1905. Dua tahun kemudian, beliau mengabdi kepada K.M.T Koesoemotojo di Jepara dari tahun 1907-1916. Di Jepara, dia bergabung dengan [[Sarekat Islam]] dan keluar sehubungan dengan adanya dua kubu di SI yaitu merah dan putih.<ref name="SP" />


== Kematian ==
=== Ilmu Sejati ===
Soedjono Prawirosoedarso meninggal pada tanggal 25 Oktober 1961. Kepengurusan Perguruan Ilmu Sejati dipegang oleh anak beliau Soehardjo dan Perguruan tersebut masih ada sampai sekarang.Pengikutnya tidak hanya terbatas di Madiun namun tersembar di Jawa Timur.<ref name="Soedjono Prawirosoedarso: Guru Kebatinan yang Menjadi Anggota DPR"/>
Soedjono Prawirosoedarso mulai menimba ilmu di Padangan Bojonegoro, tepatnya pada Syekh Syamsuddin Betet selama beberapa tahun sejak 1883. Kemudian pada 13 Oktober 1925, beliau mendirikan Perguruan Ilmu Sejati di Madiun. Perguruan ini dapat bertahan lama berkat sokongan dari sukarelawan dan pengikutnya mencapai 10.000 orang.<ref name="Soedjono Prawirosoedarso: Guru Kebatinan yang Menjadi Anggota DPR">{{cite web|last = Matanasi|first = Petrik|title =Soedjono Prawirosoedarso: Guru Kebatinan yang Menjadi Anggota DPR|url=https://tirto.id/soedjono-prawirosoedarso-guru-kebatinan-yang-menjadi-anggota-dpr-cG5t| accessdate = 2020-01-21}}</ref>

=== Parlemen ===
Beliau mencalonkan diri sebagai kandidat perorangan pada tahun 1954 dan memperoleh kursi di DPR dan Konstituante dengan suara sebesar 53.306.<ref>{{cite book| first = Parlaungan| title = Hasil Rakjat Memilih Tokoh-tokoh Parlemen (Hasil Pemilihan Umum Pertama - 1955) di Republik Indonesia| publisher = C.V Gita| date = 1956}}</ref> Pada usianya yang ke-81, dia adalah anggota DPR tertua dan oleh karena itu, dia ditunjuk sebagai ketua DPR sementara.<ref>{{cite book |last1=Departemen Penerangan |first1=Departemen Penerangan |title=Dokumentasi pemilihan umum jang pertama di Indonesia No.23 |date=1958 |publisher=Biro Dokumentasi & Research Departemen Penerangan |location=Jakarta |page=127}}</ref> Setelah dia meletakkan jabatannya sebagai ketua DPR sementara, dia bergabung dengan faksi progresif.<ref name="pf">{{cite book |last1=Suciati |first1=Suciati |title=Strategi Komunikasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dalam Membina Aliran Kepercayaan di Indonesia |date=2010 |publisher=Samudra Biru |location=Yogyakarta |page=66}}</ref>

Usianya yang sudah sepuh membuat dia mengudurkan diri sebagai anggota DPR pada tanggal 22 Mei 1957 dan digantikan oleh Mr. Soehardjo.<ref>{{cite news |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |title=Oudste lid van parlement bedankt|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Soedjono+Prawirosoedarso&page=1&coll=ddd&identifier=ddd:010475772:mpeg21:a0010&resultsidentifier=ddd:010475772:mpeg21:a0010&rowid=2|work=Het nieuwsblad voor Sumatra|location=[[Medan]]|date=25 May 1957}}</ref><ref>{{cite news |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |title=Oudste parlementslid trekt zich terug|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Soedjono+Prawirosoedarso&coll=ddd&identifier=ddd:010861661:mpeg21:a0082&resultsidentifier=ddd:010861661:mpeg21:a0082&rowid=3|work=Java-bode|location=[[Jakarta]]|date=25 May 1957}}</ref>

== Kehidupan Akhir ==
Seusai mengundurkan diri sebagai anggota DPR, Soedjono kembali ke Desa [[Sukorejo, Saradan, Madiun|Sukerejo]] dan melanjutkan pekerjaanya sebagai petani dan guru spiritual. Soedjono Prawirosoedarso meninggal pada siang hari 22 Oktober 1961 di Sukerojo. Keesokan harinya, dia dimakamkan di pemakaman bangsawan di [[Kuncen, Taman, Madiun|Kuncen]].<ref name="pf" />


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Parpol1955}}
[[Kategori:Tokoh Madiun]]

[[Kategori:Kelahiran 1875]]
[[Kategori:Meninggal 1961]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Madiun]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Konstituante Republik Indonesia]]
[[Kategori:Partai politik peserta pemilihan umum legislatif Indonesia 1955]]

Revisi terkini sejak 8 April 2024 20.51

Soedjono Prawirosoedarso
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
24 Maret 1956 – 22 Mei 1957
PresidenSoekarno
Pengganti
Soehardjo
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1875-04-15)15 April 1875
Sumberumis, Madiun, Hindia Belanda
Meninggal22 Oktober 1961(1961-10-22) (umur 86)
Sukerejo, Madiun, Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Raden Soedjono Prawirosoedarso (15 April 1875 – 25 Oktober 1961) adalah guru kebatinan di Madiun yang memiliki pengikut sebanyak 120.000 orang. Dengan pengikut yang banyak, beliau mendapatkan kursi di pemilu Dewan Perwakilan Rakyat dan Konstituante pada tahun 1955.

Kehidupan Awal[sunting | sunting sumber]

Soedjono Prawirosoedarso dilahirkan di Desa Sumberan, Madiun pada tanggal 15 April 1875. Ayahnya bernama Raden Ngabei Kertokusumo. Beliau merupakan keturunan ke-17 dari Prabu Brawijaya dan ke-13 dari Ki Ageng Pamanahan. Dia merupakan lulusan tingkat sekolah dasar kelas tiga yang mana dia lulus tempuh Sekolah Rakyat pada tahun 1893.[1]

Karier[sunting | sunting sumber]

Karier Awal[sunting | sunting sumber]

Dia sempat magang di Kantor Karasidenan Yogyakarta pada tahun 1896. Pada tahun 1902 menjadi mantri penjual candu di Yogyakarta dan berhenti dengan hormat pada tahun 1905. Dua tahun kemudian, beliau mengabdi kepada K.M.T Koesoemotojo di Jepara dari tahun 1907-1916. Di Jepara, dia bergabung dengan Sarekat Islam dan keluar sehubungan dengan adanya dua kubu di SI yaitu merah dan putih.[1]

Ilmu Sejati[sunting | sunting sumber]

Soedjono Prawirosoedarso mulai menimba ilmu di Padangan Bojonegoro, tepatnya pada Syekh Syamsuddin Betet selama beberapa tahun sejak 1883. Kemudian pada 13 Oktober 1925, beliau mendirikan Perguruan Ilmu Sejati di Madiun. Perguruan ini dapat bertahan lama berkat sokongan dari sukarelawan dan pengikutnya mencapai 10.000 orang.[2]

Parlemen[sunting | sunting sumber]

Beliau mencalonkan diri sebagai kandidat perorangan pada tahun 1954 dan memperoleh kursi di DPR dan Konstituante dengan suara sebesar 53.306.[3] Pada usianya yang ke-81, dia adalah anggota DPR tertua dan oleh karena itu, dia ditunjuk sebagai ketua DPR sementara.[4] Setelah dia meletakkan jabatannya sebagai ketua DPR sementara, dia bergabung dengan faksi progresif.[5]

Usianya yang sudah sepuh membuat dia mengudurkan diri sebagai anggota DPR pada tanggal 22 Mei 1957 dan digantikan oleh Mr. Soehardjo.[6][7]

Kehidupan Akhir[sunting | sunting sumber]

Seusai mengundurkan diri sebagai anggota DPR, Soedjono kembali ke Desa Sukerejo dan melanjutkan pekerjaanya sebagai petani dan guru spiritual. Soedjono Prawirosoedarso meninggal pada siang hari 22 Oktober 1961 di Sukerojo. Keesokan harinya, dia dimakamkan di pemakaman bangsawan di Kuncen.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Huda, Nurul (Juni 2017), "Konstruksi Ajaran Budaya Perguruan Ilmu Sejati Dalam Relasinya dengan Nilai Keislaman", Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang: 30–31 
  2. ^ Matanasi, Petrik. "Soedjono Prawirosoedarso: Guru Kebatinan yang Menjadi Anggota DPR". Diakses tanggal 2020-01-21. 
  3. ^ Hasil Rakjat Memilih Tokoh-tokoh Parlemen (Hasil Pemilihan Umum Pertama - 1955) di Republik Indonesia. C.V Gita. 1956. 
  4. ^ Departemen Penerangan, Departemen Penerangan (1958). Dokumentasi pemilihan umum jang pertama di Indonesia No.23. Jakarta: Biro Dokumentasi & Research Departemen Penerangan. hlm. 127. 
  5. ^ a b Suciati, Suciati (2010). Strategi Komunikasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dalam Membina Aliran Kepercayaan di Indonesia. Yogyakarta: Samudra Biru. hlm. 66. 
  6. ^ "Oudste lid van parlement bedankt". Het nieuwsblad voor Sumatra. Medan. 25 May 1957. 
  7. ^ "Oudste parlementslid trekt zich terug". Java-bode. Jakarta. 25 May 1957.