Lompat ke isi

Albinisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bebasnama (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 25561752 oleh Zulf (bicara)
Tag: Pembatalan
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 2: Baris 2:
[[Berkas:Albinisitic man portrait.jpg|jmpl|Manusia yang menderita albinisme]]
[[Berkas:Albinisitic man portrait.jpg|jmpl|Manusia yang menderita albinisme]]


'''Albinisme''' (dari [[Bahasa Latin]] ''albus'', "putih"), '''kebulaian''', atau '''kebalaran''' merupakan salah satu bentuk [[kelainan]] bawaan [[hipopigmentasi]] yang dikarakterisasikan oleh kurangnya ataupun tidak adanya pigmen [[melanin]] pada [[mata]], [[kulit]], dan [[rambut]]. Albinisme diakibatkan oleh pewarisan alel [[gen resesif]]. Kelainan ini dapat ditemukan pada semua hewan [[vertebrata]], termasuk pula manusia. Pada beberapa kasus, manusia yg mengalami albinisme juga memiliki keterbatasan fisik sebagai berikut:
'''Albinisme''' (dari [[Bahasa Latin]] ''albus'', "putih"), '''kebulaian'''<ref>{{Kamus|bulai}}</ref>, atau '''kebalaran'''<ref>{{Kamus|balar}}</ref> merupakan salah satu bentuk [[kelainan]] bawaan [[hipopigmentasi]] yang dikarakterisasikan oleh kurangnya ataupun tidak adanya pigmen [[melanin]] pada [[mata]], [[kulit]], dan [[rambut]]. Albinisme diakibatkan oleh pewarisan alel [[gen resesif]]. Kelainan ini dapat ditemukan pada semua hewan [[vertebrata]], termasuk pula manusia. Pada beberapa kasus, manusia yg mengalami albinisme juga memiliki keterbatasan fisik sebagai berikut:


# Sensitif terhadap sumber [[cahaya]] yang kuat, seperti lampu sorot, sinar matahari.
# Sensitif terhadap sumber [[cahaya]] yang kuat, seperti lampu sorot, sinar matahari.

Revisi terkini sejak 16 April 2024 00.43

Untuk penyakit bulai pada tanaman, lihat artikel Penyakit bulai.
Manusia yang menderita albinisme

Albinisme (dari Bahasa Latin albus, "putih"), kebulaian[1], atau kebalaran[2] merupakan salah satu bentuk kelainan bawaan hipopigmentasi yang dikarakterisasikan oleh kurangnya ataupun tidak adanya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut. Albinisme diakibatkan oleh pewarisan alel gen resesif. Kelainan ini dapat ditemukan pada semua hewan vertebrata, termasuk pula manusia. Pada beberapa kasus, manusia yg mengalami albinisme juga memiliki keterbatasan fisik sebagai berikut:

  1. Sensitif terhadap sumber cahaya yang kuat, seperti lampu sorot, sinar matahari.
  2. Memiliki keterbatasan pada jarak penglihatan.
  3. Kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari, dan dapat menimbulkan luka mirip dengan luka bakar atau tersiram air panas.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Dalam Bahasa Indonesia, kelainan albinisme disebut sebagai bulai atau andan. Untuk bidang peternakan, digunakan istilah balar jika untuk binatang seperti kerbau.

  1. ^ (Indonesia) Arti kata bulai dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  2. ^ (Indonesia) Arti kata balar dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.