Lompat ke isi

Kunarto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
|image = Police chief Kunarto, Empat Setengah Dasawarsa Polri, p13.jpg
|image = Police chief Kunarto, Empat Setengah Dasawarsa Polri, p13.jpg
|caption =
|caption =
|office = Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
|office = Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia{{!}}Kepala Staf Angkatan Kepolisian Republik Indonesia
|order = Ke-11
|order = Ke-11
|president = [[Soeharto]]
|president = [[Soeharto]]
Baris 27: Baris 27:
|relations =
|relations =
|children =
|children =
|alma_mater = Akademi Kepolisian
|alma_mater =
|occupation =
|occupation =
|profession = Polisi
|profession =
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
|signature =
|signature =
Baris 40: Baris 40:
|serviceyears = 1962—1993
|serviceyears = 1962—1993
}}
}}
[[Jenderal Polisi]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Doktorandus|Drs.]] '''Kunarto''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|8|6|1940|[[Surabaya]]|28|9|2011}}) adalah [[Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia]] periode 1991-1993. Ia lulusan pendidikan polisi, [[STIK|PTIK]] angkatan IX pada tahun 1962. Ia pernah menjabat sebagai ajudan mantan Presiden Soeharto<ref>[https://nasional.kompas.com/read/2015/01/09/23572091/Bintang.Terang.Mantan.Ajudan.di.Istana "Bintang Terang Mantan Ajudan Presiden di Istana"]</ref> dari tahun 1979 hingga tahun 1986, kemudian Wakil Kepala Polda Metro Jaya dari tanggal 1 September 1986 hingga Desember 1987 serta sebagai Kapolda Sumatra Utara periode tahun 1987-1989. Pada [[11 Agustus]] [[1993]], ia dilantik sebagai Wakil Ketua BPK RI mendampingi [[J.B. Sumarlin]], beliau bertugas sampai tahun [[1998]].
[[Jenderal Polisi]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Doktorandus|Drs.]] '''Kunarto''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|8|6|1940|[[Surabaya]]|28|9|2011}}) adalah [[Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia]] periode 1991-1993. Ia lulusan pendidikan polisi, [[STIK|PTIK]] angkatan IX pada tahun 1962. Ia pernah menjabat sebagai ajudan mantan Presiden Soeharto<ref>[https://nasional.kompas.com/read/2015/01/09/23572091/Bintang.Terang.Mantan.Ajudan.di.Istana "Bintang Terang Mantan Ajudan Presiden di Istana"]</ref> dari tahun 1979 hingga tahun 1986, kemudian Wakil Kepala Polda Metro Jaya dari tanggal 1 September 1986 hingga Desember 1987 serta sebagai Kapolda Sumatera Utara periode tahun 1987-1989. Pada [[11 Agustus]] [[1993]], ia dilantik sebagai Wakil Ketua BPK RI mendampingi [[J.B. Sumarlin]], beliau bertugas sampai tahun [[1998]].


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Ia lahir di Yogyakarta pada 8 Juni 1940 dari orangtua Amat Djohar dan Parimah. Ia bersekolah di Sekolah Rakyat pada tahun 1948 dan lulus dari SMP pada tahun 1957. Ia setelah lulus dari SMA masuk ke [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] namun tidak menyelesaikan pendidikan di sana. Ia pindah ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada tahun 1960.<ref name=":0">{{Cite web|title=JENDERAL POLISI DRS. KUNARTO, MBA|url=https://perpustakaan.pusjarah.polri.go.id/product/hut-polri|access-date=2023-11-14}}</ref>

Ia menikah dengan Warsiyah dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Rino Adi Kuswaryono dan Hariadi Kuswaryono.
Ia menikah dengan Warsiyah dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Rino Adi Kuswaryono dan Hariadi Kuswaryono.

== Karir ==
Jenderal Polisi Kunarto memulai karir di Polri sejak 1961 sebagai perwira staf PTIK. Ia juga ikut andil dalam Asian Games Jakarta pada tanggal 31 Juli 1962 sebagai Komandan Komando Keamanan. Ia juga ditugaskan sebagai tim keamanan untuk [[Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang|Ganefo]].<ref name=":0" />

Jabatan besar yang pernah ia raih adalah sebagai Waka Polda Metro Jaya, Wakil ketua Badan Pengawas Keuangan Republik Indonesia, dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.<ref name=":0" />


== Meninggal ==
== Meninggal ==
[[Berkas:Kunarto - TMP Kalibata 2.jpg|jmpl|Makam Kunarto di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]]]]
Jenderal (Purn) Kunarto meninggal dunia di Rumah Sakit Internasional Surabaya, 28 September 2011 pada pukul 04.00 WIB. Jenazah disemayamkan di [[STIK|STIK-PTIK]] Jakarta dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]] Jakarta-Selatan dengan Acara Kemiliteran.<ref>[http://www.antaranews.com/berita/277438/mantan-kapolri-kunarto-tutup-usia Mantan Kapolri Kunarto Tutup Usia], diakses pada 29 September 2011.</ref>
Jenderal (Purn) Kunarto meninggal dunia di Rumah Sakit Internasional Surabaya, 28 September 2011 pada pukul 04.00 WIB. Jenazah disemayamkan di [[STIK|STIK-PTIK]] Jakarta dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]] Jakarta-Selatan dengan Acara Kemiliteran.<ref>[http://www.antaranews.com/berita/277438/mantan-kapolri-kunarto-tutup-usia Mantan Kapolri Kunarto Tutup Usia], diakses pada 29 September 2011.</ref>

== Tanda Jasa ==
{| class="wikitable"
|+
|[[Berkas:Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|100x100px]]
|[[Berkas:Bintang_Bhayangkara_Utama_rib.svg|100x100px]]
|[[Berkas:Bintang_Yudha_Dharma_Pratama_rib.svg|100x100px]]
|-
|[[Berkas:Bintang_Bhayangkara_Pratama_rib.svg|100x100px]]
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Nararya.gif|width=100}}
|[[Berkas:Bintang_Bhayangkara_Nararya_rib.svg|100x100px]]
|-
|[[Berkas:Pita_(Ribbon)_Satyalencana_Jana_Utama.png|100x100px]]
|[[Berkas:Pita_(Ribbon)_Satyalencana_Karya_Bhakti.png|100x100px]]
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Prasetya Pancawarsa.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XVI.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|}
{| class="wikitable"
|+
!Baris ke-1
![[Bintang Mahaputera Adipradana]]
| colspan="1" |[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Utama]]
| colspan="1" |[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Pratama]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="1" |[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Pratama]]
| colspan="1" |[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Nararya]]
| colspan="1" |[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Nararya]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1" |[[Satyalancana Jana Utama]]
|[[Satyalancana Karya Bhakti]]
|[[Satyalancana Prasetya Pancawarsa]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1" |[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
| colspan="1" |[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Satyalancana|Satyalancana Kesetiaan]] 16 Tahun
| colspan="1" |[[Satyalancana Penegak]]
|}


== Catatan Kaki ==
== Catatan Kaki ==
Baris 54: Baris 104:
<!--Sejak masih di bangku SD dia sudah bercita-cita menjadi polisi. Sehingga, begitu tamat SLTA (1961), dia langsung melamar menjadi polisi. Sesudah itu pada tahun 1961, Kunarto masuk PTIK Angkatan IX dan rampung pada 1970. Latar belakang pendidikan tinggi kepolisian ditambah dengan potensi yang ada pada dirinya membuat kariernya terus menanjak. Sebab, setelah menamatkan PTIK, dia langsung ditugaskan menjadi Sepri Panglima Angkatan Kepolisian (1970).
<!--Sejak masih di bangku SD dia sudah bercita-cita menjadi polisi. Sehingga, begitu tamat SLTA (1961), dia langsung melamar menjadi polisi. Sesudah itu pada tahun 1961, Kunarto masuk PTIK Angkatan IX dan rampung pada 1970. Latar belakang pendidikan tinggi kepolisian ditambah dengan potensi yang ada pada dirinya membuat kariernya terus menanjak. Sebab, setelah menamatkan PTIK, dia langsung ditugaskan menjadi Sepri Panglima Angkatan Kepolisian (1970).


Selama tahun 1971 sampai tahun 1973, dia dipercaya menjabat Dansikko 753 (Kepala Kepolisian Sektor) Matraman, Jakarta Timur. Setelah itu, ditugaskan menjadi Kepala Sekretariat Komdak (Kasetda) Metro Jaya (1973-1975). Pada tahun inilah dia mengikuti pendidikan di Seskopol, yang kemudian menjadi Sespri Kasops Hankam dengan pangkat Letnan Kolonel (1975-1979). Pada tahap akhir jabatannya di Kasops, dia memperoleh kesempatan untuk mengikuti Sekolah Staf dan Komando Gabu-ngan ABRI (Seskogab). Setamat dari Seskogab, Kunarto mendapat tugas cukup berat, yakni menjadi perwira intelijen di Mabes Hankam/ABRI, yang kemudian diangkat sebagai Ajudan Presiden (1979-1986). Setelah itu menjadi Wakapolda Metro Jaya dengan pangkat Brigjen (1986), Kapolda Sumatra Utara (1987-1989), dan menjabat Kapolda Nusa Tenggara berpangkat Mayjen (1989-1990). Kunarto pun menjadi semakin matang dalam memimpin para anggotanya.
Selama tahun 1971 sampai tahun 1973, dia dipercaya menjabat Dansikko 753 (Kepala Kepolisian Sektor) Matraman, Jakarta Timur. Setelah itu, ditugaskan menjadi Kepala Sekretariat Komdak (Kasetda) Metro Jaya (1973-1975). Pada tahun inilah dia mengikuti pendidikan di Seskopol, yang kemudian menjadi Sespri Kasops Hankam dengan pangkat Letnan Kolonel (1975-1979). Pada tahap akhir jabatannya di Kasops, dia memperoleh kesempatan untuk mengikuti Sekolah Staf dan Komando Gabu-ngan ABRI (Seskogab). Setamat dari Seskogab, Kunarto mendapat tugas cukup berat, yakni menjadi perwira intelijen di Mabes Hankam/ABRI, yang kemudian diangkat sebagai Ajudan Presiden (1979-1986). Setelah itu menjadi Wakapolda Metro Jaya dengan pangkat Brigjen (1986), Kapolda Sumatera Utara (1987-1989), dan menjabat Kapolda Nusa Tenggara berpangkat Mayjen (1989-1990). Kunarto pun menjadi semakin matang dalam memimpin para anggotanya.


Setelah 11 bulan menjadi Kapolda Nusra, pada 1990 diangkat menjadi Askamtibmas Kasum ABRI. Akhir-nya, persis pada tanggal 20 Februari 1991, Kunarto, yang waktu itu berpangkat Letjen, dilantik oleh Presiden Soeharto menjadi Kapolri, di Istana Negara. Selanjutnya, pada 27 Februari 1991 pagi, dilangsungkan serah terima jabatan Kapolri dari Jenderal Polisi Drs Sanoesi kepada Letjen Polisi Drs Kunarto. Masa kepemimpinan Kunarto, dinamika masyarakat Indonesia ditandai oleh berbagai kemajuan sosial, ekonomi serta ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan nasional.
Setelah 11 bulan menjadi Kapolda Nusra, pada 1990 diangkat menjadi Askamtibmas Kasum ABRI. Akhir-nya, persis pada tanggal 20 Februari 1991, Kunarto, yang waktu itu berpangkat Letjen, dilantik oleh Presiden Soeharto menjadi Kapolri, di Istana Negara. Selanjutnya, pada 27 Februari 1991 pagi, dilangsungkan serah terima jabatan Kapolri dari Jenderal Polisi Drs Sanoesi kepada Letjen Polisi Drs Kunarto. Masa kepemimpinan Kunarto, dinamika masyarakat Indonesia ditandai oleh berbagai kemajuan sosial, ekonomi serta ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan nasional.

Revisi per 18 April 2024 15.13

Kunarto
Kepala Staf Angkatan Kepolisian Republik Indonesia Ke-11
Masa jabatan
20 Februari 1991 – 5 April 1993
PresidenSoeharto
Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia ke-3
Masa jabatan
11 Agustus 1993 – 1998
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir(1940-06-08)8 Juni 1940
Yogyakarta
Meninggal28 September 2011(2011-09-28) (umur 71)
Surabaya
KebangsaanIndonesia
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Republik Indonesia
Masa dinas1962—1993
Pangkat Jenderal Polisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Kunarto (8 Juni 1940 – 28 September 2011) adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia periode 1991-1993. Ia lulusan pendidikan polisi, PTIK angkatan IX pada tahun 1962. Ia pernah menjabat sebagai ajudan mantan Presiden Soeharto[1] dari tahun 1979 hingga tahun 1986, kemudian Wakil Kepala Polda Metro Jaya dari tanggal 1 September 1986 hingga Desember 1987 serta sebagai Kapolda Sumatera Utara periode tahun 1987-1989. Pada 11 Agustus 1993, ia dilantik sebagai Wakil Ketua BPK RI mendampingi J.B. Sumarlin, beliau bertugas sampai tahun 1998.

Kehidupan pribadi

Ia lahir di Yogyakarta pada 8 Juni 1940 dari orangtua Amat Djohar dan Parimah. Ia bersekolah di Sekolah Rakyat pada tahun 1948 dan lulus dari SMP pada tahun 1957. Ia setelah lulus dari SMA masuk ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember namun tidak menyelesaikan pendidikan di sana. Ia pindah ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada tahun 1960.[2]

Ia menikah dengan Warsiyah dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Rino Adi Kuswaryono dan Hariadi Kuswaryono.

Karir

Jenderal Polisi Kunarto memulai karir di Polri sejak 1961 sebagai perwira staf PTIK. Ia juga ikut andil dalam Asian Games Jakarta pada tanggal 31 Juli 1962 sebagai Komandan Komando Keamanan. Ia juga ditugaskan sebagai tim keamanan untuk Ganefo.[2]

Jabatan besar yang pernah ia raih adalah sebagai Waka Polda Metro Jaya, Wakil ketua Badan Pengawas Keuangan Republik Indonesia, dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.[2]

Meninggal

Makam Kunarto di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata

Jenderal (Purn) Kunarto meninggal dunia di Rumah Sakit Internasional Surabaya, 28 September 2011 pada pukul 04.00 WIB. Jenazah disemayamkan di STIK-PTIK Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta-Selatan dengan Acara Kemiliteran.[3]

Tanda Jasa

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana Bintang Bhayangkara Utama Bintang Yudha Dharma Pratama
Baris ke-2 Bintang Bhayangkara Pratama Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Bhayangkara Nararya
Baris ke-3 Satyalancana Jana Utama Satyalancana Karya Bhakti Satyalancana Prasetya Pancawarsa
Baris ke-4 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun Satyalancana Penegak

Catatan Kaki


Referensi

Jabatan kepolisian
Didahului oleh:
Moch. Sanoesi
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
1991–1993
Diteruskan oleh:
Banurusman Astrosemitro
Didahului oleh:
Kolonel Pol.
Ajudan Presiden RI (Polri)
1979 - 1986
Diteruskan oleh:
Kolonel Pol. Dibyo Widodo