Lompat ke isi

Gedung Balai Kota Lama Padang: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 0°57′03″S 100°21′43″E / 0.950767°S 100.36202°E / -0.950767; 100.36202
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(28 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{coord|-0.950767|100.36202|display=title}}
{{nofootnote}}{{coord|-0.950767|100.36202|display=title}}
{{Infobox Skyscraper
{{Infobox Skyscraper
|building_name = Balai Kota Padang (''Gemeentehuis Padang'')
|building_name = Balai Kota Padang{{br}}(''Gemeentehuis Padang'')
|image = [[Berkas:Balai Kota Padang tempoe doeloe.jpeg|250px]]
|image = [[Berkas:Balai kota Padang tempo doeloe.jpg|250px]]
|caption =
|caption =
|plural =
|plural =
|location = [[Jalan M. Yamin, Padang|Jalan M. Yamin]], [[Padang Barat, Padang|Kecamatan Padang Barat]], [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
|location = [[Jalan Mohammad Yamin, Padang|Jalan M. Yamin]], [[Padang Barat, Padang|Kecamatan Padang Barat]], [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
|map2 =
|map2 =
|status = Selesai
|status = Selesai
Baris 30: Baris 30:
}}
}}


'''Balai Kota Padang''' ([[bahasa Belanda]]: '''''Gemeentehuis Padang''''') adalah salah satu bangunan berarsitektur kolonial peninggalan pemerintah [[Hindia Belanda]] di [[Indonesia]] yang berada di [[Jalan M. Yamin, Padang|Jalan M. Yamin]] (sebelumnya Jalan Raaffweg pada [[Penjajahan Belanda|masa kolonial]]) di [[Padang Barat, Padang|Kecamatan Padang Barat]], [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]]. Bangunan yang berada tidak jauh dari [[Pasar Raya Padang]] ini berhadapan langsung dengan ''Plein van Rome'' (kini [[Lapangan Iman Bonjol]]) dan dikelilingi oleh berbagai pusat perkantoran pemerintahan.
'''Gedung Balai Kota Lama Padang''' ([[bahasa Belanda]]: '''''Gemeentehuis Padang''''') adalah bangunan berarsitektur kolonial peninggalan pemerintah [[Hindia Belanda]] yang terletak di [[Jalan Mohammad Yamin, Padang|Jalan Mohammad Yamin]] (sebelumnya Jalan Raaffweg pada masa kolonial Belanda), [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]]. Letaknya berhadapan dengan ''Plein van Rome'' (kini [[Lapangan Imam Bonjol]]) dan dikelilingi oleh berbagai pusat perkantoran pemerintahan pada masa kolonial. Gedung ini masih ditempati sebagai kantor untuk [[Wali Kota Padang]] sebelum dipindahkannya pusat pemerintahan Kota Padang ke [[Air Pacah, Koto Tangah, Padang|Air Pacah]] pada 2013.


Bangunan dengan ciri khas sebuah [[menara jam]] ini diarsiteki oleh seorang [[arsitek]] dan perencana wilayah pemukiman dan perkotaan berkebangsaan [[Belanda]] dari [[Amsterdam]] bernama Ir. Thomas Karsten. Pembangunannya mulai dilakukan pada tahun 1931 dan selesai pada tahun 1936 dengan biaya mencapai ''f'' 120.000.
Pembangunan gedung ini mulai dilakukan pada tahun 1931 dan selesai pada tahun 1936 dengan biaya mencapai ''f'' 120.000. Rancangannya dikerjakan oleh [[Thomas Karsten]], seorang arsitek dan perencana wilayah pemukiman dan perkotaan berkebangsaan [[Belanda]] dari [[Amsterdam]]. Arsitekturnya menampilkan langgam [[Art Deco]], ditandai dengan bentuk ventilasi, jendela, dan dinding yang dihiasi ornamen. Di sudut bangunan yang berbentuk siku terdapat sebuah menara segi empat yang di ketiga sisinya terdapat jam dinding.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Aktivitas [[Pemerintahan Kota Padang|Pemerintah Kota Padang]] (pada saat itu berstatus kota praja) pada tahun 1906 terfokus hanya pada satu bangunan, yaitu di Kantor Asisten Residen, [[Pelabuhan Muaro|Kawasan Muaro]]. Namun, kapasitas bangunan tersebut tidak memadai sedangkan kegiatan para abdi masyarakat pada saat itu sangat banyak sehingga timbul keinginan untuk membangun suatu gedung yang lebih representatif. Pembahasan tentang pembangunan gedung balai kota terus bergulir sampai akhirnya muncul kesepakatan pada tahun 1910. Setelah dilakukan penghitungan anggaran, maka pembangunan dapat dilaksanakan dengan anggaran sekitar ''f'' 16.000. Tingginya anggran biaya tersebut membuat rencana pembanguanan sempat tertunda. Pada tahun 1917, keinginan untuk membangun gedung balai kota kembali muncul. Pemerintah setempat berencana membeli sebidang tanah untuk kantor balai kota dan pasar, tetapi rencana ini kembali gagal karena keterbatasan anggaran. Pada tahun 1928, aktivitas pemerintah Kota Padang dipindahkan karena kondisi gedung yang sudak tidak layak pakai; untuk sementara menempati sebuah kantor sewaan di Sungai Bongweg atau yang saat ini berlokasi di sekitar [[Jalan Imam Bonjol, Padang|Jalan Imam Bonjol]], di samping [[Masjid Nurul Iman]].
Aktivitas [[Pemerintahan Kota Padang|Pemerintah Kota Padang]] (pada saat itu berstatus kota praja) pada tahun 1906 terfokus hanya pada satu bangunan, yaitu di Kantor Asisten Residen, [[Pelabuhan Muaro|Kawasan Muaro]]. Namun, kapasitas bangunan tersebut tidak memadai sedangkan kegiatan para abdi masyarakat pada saat itu sangat banyak sehingga timbul keinginan untuk membangun suatu gedung yang lebih representatif. Pembahasan tentang pembangunan gedung balai kota terus bergulir sampai akhirnya muncul kesepakatan pada tahun 1910. Setelah dilakukan penghitungan anggaran, maka pembangunan dapat dilaksanakan dengan anggaran sekitar ''f'' 16.000. Tingginya anggran biaya tersebut membuat rencana pembanguanan sempat tertunda. Pada tahun 1917, keinginan untuk membangun gedung balai kota kembali muncul. Pemerintah setempat berencana membeli sebidang tanah untuk kantor balai kota dan pasar, tetapi rencana ini kembali gagal karena keterbatasan anggaran. Pada tahun 1928, aktivitas pemerintah Kota Padang dipindahkan karena kondisi gedung yang sudak tidak layak pakai; untuk sementara menempati sebuah kantor sewaan di Sungai Bongweg atau yang saat ini berlokasi di sekitar [[Jalan Imam Bonjol, Padang|Jalan Imam Bonjol]], di samping [[Masjid Nurul Iman]].


Pada pertengahan tahun 1928 Kota Padang mengalami depresi yang berimbas kepada turunnya harga tanah. Kesempatan ini dijadikan sebagai motor penggerak untuk merealisasikan pembangunan gedung balai kota sampai akhirnya terwujud kesepakatan dan kawasan untuk pembangunan gedung
Pada pertengahan tahun 1928, Kota Padang mengalami depresi yang berimbas kepada turunnya harga tanah. Kesempatan ini dijadikan sebagai motor penggerak untuk merealisasikan pembangunan gedung balai kota sampai akhirnya terwujud kesepakatan dan kawasan untuk pembangunan gedung
sudah siap untuk dikerjakan. Pada tahun 1936, gedung balai kota ini selesai dibangun dan siap untuk ditempati.
sudah siap untuk dikerjakan. Pada tahun 1936, gedung balai kota ini selesai dibangun dan siap untuk ditempati.


== Kondisi saat ini ==
== Kondisi saat ini ==
[[File:Balai Kota Padang.jpg|thumb|rgiht|254px|Balai Kota Padang saat ini]]
[[Berkas:Balai Kota Padang Lama 2020.jpg|jmpl|rgiht|254px|Balai Kota Padang saat ini]]


[[Wali Kota Padang|Wali Kota (''Burgemeester'') Padang]] yang pertama adalah [[Mr. W. M. Ouwerkkerk]] dipilih pada tahun 1928, dan memerintah sampai tahun 1940, kemudian digantikan oleh [[D. Kapteijn]] sampai masuknya [[Jepang]] pada tahun 1942. Setelah melewati sejarah panjang, keberadaan balai kota ini menjadi salah satu dari beberapa bangunan peninggalan kolonial [[Belanda]] di Padang yang masih bertahan keberadaanya sampai sekarang, sementara bangunan-bangunan lainnya seperti kantor polisi, tangsi atau penjara yang berada di sebelahnya, kantor pos, rumah bola, kantor telepon, dan bangunan-bangunan penting lainnya di sekitar ''Plein van Rome'' ([[Lapangan Iman Bonjol]] sekarang) hilang tak berbekas dan tergantikan dengan bangunan-bangunan baru.
[[Wali Kota Padang|Wali Kota (''Burgemeester'') Padang]] yang pertama adalah [[Willem Matthijs Ouwerkerk|Mr. W. M. Ouwerkerk]] dipilih pada tahun 1928, dan memerintah sampai tahun 1940, kemudian digantikan oleh [[Dirk Kapteijn|D. Kapteijn]] sampai masuknya [[Jepang]] pada tahun 1942. Setelah melewati sejarah panjang, keberadaan balai kota ini menjadi salah satu dari beberapa bangunan peninggalan kolonial [[Belanda]] di Padang yang masih bertahan keberadaanya sampai sekarang, sementara bangunan-bangunan lainnya seperti kantor polisi, tangsi atau penjara yang berada di sebelahnya, kantor pos, rumah bola, kantor telepon, dan bangunan-bangunan penting lainnya di sekitar ''Plein van Rome'' ([[Lapangan Iman Bonjol]] sekarang) hilang tak berbekas dan tergantikan dengan bangunan-bangunan baru.


Meskipun [[gempa bumi]] berulang kali melanda [[Kota Padang]], bangunan ini tetap berdiri dengan kokoh. Seiring rencana pemindahan pusat [[Pemerintahan Kota Padang]] ke kekawasan [[Air Pacah, Koto Tangah, Padang|Air Pacah]] di [[Koto Tangah, Padang|Kecamatan Koto Tangah]], bangunan ini akan dijadikan ''Heritage Museum'', yang akan memuat [[sejarah Kota Padang|sejarah panjang Kota Padang]] dari masa ke masa.
Meskipun [[gempa bumi]] berulang kali melanda [[Kota Padang]], bangunan ini tetap berdiri dengan kokoh. Seiring rencana pemindahan pusat [[Pemerintahan Kota Padang]] ke kekawasan [[Air Pacah, Koto Tangah, Padang|Air Pacah]] di [[Koto Tangah, Padang|Kecamatan Koto Tangah]], bangunan ini akan dijadikan ''Heritage Museum'', yang akan memuat [[sejarah Kota Padang|sejarah panjang Kota Padang]] dari masa ke masa.

== Lihat pula ==

* [[Kantor Gubernur Sumatera Barat]]
*[[Gedung Balai Kota Lama Medan]]


== Referensi ==
== Referensi ==
* http://colonialarchitecture.eu/islandora/object/uuid%3Aaf7b2915-c039-4fbb-b893-e8da762ba339#page/13/mode/thumb {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230729183410/https://colonialarchitecture.eu/islandora/object/uuid:af7b2915-c039-4fbb-b893-e8da762ba339#page/13/mode/thumb |date=2023-07-29 }}
* [http://padangschebovenlanden01.blogspot.com/2012/12/ranah-minang-gemeentehuis-padang.html Gemeente Huis Padang (Balaikota Padang Tempo Doeloe)].
* Suryadi. [http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/418 Balai Kota Padang]
* Suryadi. [http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/418 Balai Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130724093755/http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/418 |date=2013-07-24 }}
* Pemerintah Kota Padang. [http://www.padangtourism.info/index.php?tourism=destinations&id=73 Gedung Balai Kota]
* Pemerintah Kota Padang. [http://www.padangtourism.info/index.php?tourism=destinations&id=73 Gedung Balai Kota] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120327150125/http://www.padangtourism.info/index.php?tourism=destinations&id=73 |date=2012-03-27 }}


[[Kategori:Kota Padang]]
[[Kategori:Kota Padang]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Sumatera Barat]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Sumatera Barat]]
[[Kategori:Balai kota di Indonesia|Padang]]
[[Kategori:Balai kota di Indonesia|Padang]]
[[Kategori:Bangunan Belanda di Indonesia]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]

Revisi terkini sejak 19 April 2024 09.35

0°57′03″S 100°21′43″E / 0.950767°S 100.36202°E / -0.950767; 100.36202

Balai Kota Padang
(Gemeentehuis Padang)
Peta
Informasi umum
StatusSelesai
LokasiJalan M. Yamin, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Pembukaan1936
BiayaF.120.000
Data teknis
Jumlah lantai2
Desain dan konstruksi
ArsitekIr. Thomas Karsten

Gedung Balai Kota Lama Padang (bahasa Belanda: Gemeentehuis Padang) adalah bangunan berarsitektur kolonial peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang terletak di Jalan Mohammad Yamin (sebelumnya Jalan Raaffweg pada masa kolonial Belanda), Kota Padang, Sumatera Barat. Letaknya berhadapan dengan Plein van Rome (kini Lapangan Imam Bonjol) dan dikelilingi oleh berbagai pusat perkantoran pemerintahan pada masa kolonial. Gedung ini masih ditempati sebagai kantor untuk Wali Kota Padang sebelum dipindahkannya pusat pemerintahan Kota Padang ke Air Pacah pada 2013.

Pembangunan gedung ini mulai dilakukan pada tahun 1931 dan selesai pada tahun 1936 dengan biaya mencapai f 120.000. Rancangannya dikerjakan oleh Thomas Karsten, seorang arsitek dan perencana wilayah pemukiman dan perkotaan berkebangsaan Belanda dari Amsterdam. Arsitekturnya menampilkan langgam Art Deco, ditandai dengan bentuk ventilasi, jendela, dan dinding yang dihiasi ornamen. Di sudut bangunan yang berbentuk siku terdapat sebuah menara segi empat yang di ketiga sisinya terdapat jam dinding.

Aktivitas Pemerintah Kota Padang (pada saat itu berstatus kota praja) pada tahun 1906 terfokus hanya pada satu bangunan, yaitu di Kantor Asisten Residen, Kawasan Muaro. Namun, kapasitas bangunan tersebut tidak memadai sedangkan kegiatan para abdi masyarakat pada saat itu sangat banyak sehingga timbul keinginan untuk membangun suatu gedung yang lebih representatif. Pembahasan tentang pembangunan gedung balai kota terus bergulir sampai akhirnya muncul kesepakatan pada tahun 1910. Setelah dilakukan penghitungan anggaran, maka pembangunan dapat dilaksanakan dengan anggaran sekitar f 16.000. Tingginya anggran biaya tersebut membuat rencana pembanguanan sempat tertunda. Pada tahun 1917, keinginan untuk membangun gedung balai kota kembali muncul. Pemerintah setempat berencana membeli sebidang tanah untuk kantor balai kota dan pasar, tetapi rencana ini kembali gagal karena keterbatasan anggaran. Pada tahun 1928, aktivitas pemerintah Kota Padang dipindahkan karena kondisi gedung yang sudak tidak layak pakai; untuk sementara menempati sebuah kantor sewaan di Sungai Bongweg atau yang saat ini berlokasi di sekitar Jalan Imam Bonjol, di samping Masjid Nurul Iman.

Pada pertengahan tahun 1928, Kota Padang mengalami depresi yang berimbas kepada turunnya harga tanah. Kesempatan ini dijadikan sebagai motor penggerak untuk merealisasikan pembangunan gedung balai kota sampai akhirnya terwujud kesepakatan dan kawasan untuk pembangunan gedung sudah siap untuk dikerjakan. Pada tahun 1936, gedung balai kota ini selesai dibangun dan siap untuk ditempati.

Kondisi saat ini

[sunting | sunting sumber]
Balai Kota Padang saat ini

Wali Kota (Burgemeester) Padang yang pertama adalah Mr. W. M. Ouwerkerk dipilih pada tahun 1928, dan memerintah sampai tahun 1940, kemudian digantikan oleh D. Kapteijn sampai masuknya Jepang pada tahun 1942. Setelah melewati sejarah panjang, keberadaan balai kota ini menjadi salah satu dari beberapa bangunan peninggalan kolonial Belanda di Padang yang masih bertahan keberadaanya sampai sekarang, sementara bangunan-bangunan lainnya seperti kantor polisi, tangsi atau penjara yang berada di sebelahnya, kantor pos, rumah bola, kantor telepon, dan bangunan-bangunan penting lainnya di sekitar Plein van Rome (Lapangan Iman Bonjol sekarang) hilang tak berbekas dan tergantikan dengan bangunan-bangunan baru.

Meskipun gempa bumi berulang kali melanda Kota Padang, bangunan ini tetap berdiri dengan kokoh. Seiring rencana pemindahan pusat Pemerintahan Kota Padang ke kekawasan Air Pacah di Kecamatan Koto Tangah, bangunan ini akan dijadikan Heritage Museum, yang akan memuat sejarah panjang Kota Padang dari masa ke masa.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]