Lompat ke isi

Surya Sahetapy: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(47 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Nama Maluku|[[Suku Ambon|Ambon]]|Sahetapy}}
{{Infobox person
{{Infobox person
| name = Surya Sahetapy
| name = Surya Sahetapy
| image = Surya Sahetapy on Quran Indonesia Project, 2018.jpg
| image =
| imagesize =
| imagesize =
| caption =
| caption = Surya pada tahun 2018
| birth_name = Panji Surya Sahetapy
| birth_name = Panji Surya Putra Sahetapy
| birth_date = {{bda|1993|12|21}}
| othername = Surya Sahetapy
| birth_place = [[Jakarta]], Indonesia
| birth_date = {{bda|1993|12|23}}
| birth_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| death_date =
| death_date =
| death_place =
| death_place =
| restingplace =
| restingplace =
| restingplacecoordinates =
| restingplacecoordinates =
| nationality = {{flag|Indonesia}}
| nationality = Indonesia
| people =
| address =
| ethnicity =
| education = [[Institut Teknologi Rochester]]
| education = [[Institut Teknologi Rochester]]
| occupation = {{hlist|[[Aktivis]]|[[Penerjemah]]|[[aktor]]}}
| currentcity =
| residence =
| home_town =
| ancestry =
| origin =
| originplace =
| etnic =
| country of region =
| language =
| occupation = [[Aktor]]
| debutdate =
| yearsactive =
| yearsactive =
| skin =
| height =
| weight =
| cleaner =
| voice =
| partner =
| influences =
| influences =
| influenced =
| influenced =
| spouse =
| spouse =
| family = [[Merdianti Octavia]] (ipar)
| domesticpartner =
| father = [[Ray Sahetapy]]
| children = Gizca Puteri Agustina Sahetapy (kakak) (1982 - 2010) <br>Rama Putra (kakak)<br>Mohammad Raya Sahetapy (Adik)
| parents = (Ayah) [[Ray Sahetapy]]<br>(Ibu) [[Dewi Yull]]
| mother =[[Dewi Yull]]
| almameter =
| website =
| twitter =
| instagram =
| fansite =
| signature =
| signature =
| festivalfilmindonesia =
| indonesianmovieawards =
| festivalfilmjakarta =
| festivalfilmbandung =
| panasonicawards =
| penghargaanmtvindonesia =
| mtvasiaawards =
| mtvindonesiamovieawards =
| anugerahplanetmuzik =
| awards =
| awards =
}}
}}
'''Panji Surya Putra Sahetapy''', atau yang lebih dikenal dengan '''Surya Sahetapy''' ({{Lahirmati|[[Jakarta]]|23|12|1993}}) adalah seseorang [[Tuli]] merupakan putra bungsu dari mantan pasangan suami istri [[Dewi Yull]] dan [[Ray Sahetapy]]. Meski divonis [[tuli]] sejak lahir, hal tersebut tak menjadi hambatan baginya untuk berprestasi dan meraih sukses.
'''Panji Surya Putra Sahetapy''' ({{Lahirmati|[[Jakarta]]|21|12|1993}}) adalah aktivis, penerjemah, dan aktor berkebangsaan Indonesia. Surya merupakan anak ketiga dari mantan pasangan suami-istri pemeran [[Dewi Yull]] dan [[Ray Sahetapy]]. Surya divonis [[tuli]] sejak lahir.<ref>{{Cite web|url=https://www.idntimes.com/men/attitude/amp/danti/10-fakta-keren-surya-sahetapy-aktivis-tuli-penuh-prestasi|title=10 Fakta Keren Surya Sahetapy, Aktivis Tuli Penuh Prestasi|last=idntimes.com|date=2020-09-8|website=idntimes.com|language=id|access-date=2020-07-17}}</ref>


Belum lama ini, Surya diketahui baru saja menyelesaikan pendidikan diploma di [[Institut Teknologi Rochester]], [[New York]] dengan gelar [[Cum Laude]].
Pada 2019, Surya menyelesaikan pendidikan diploma di [[Institut Teknologi Rochester]], [[New York]] dengan gelar ''[[Cum Laude]]''.<ref name="inspirasi" />


== Kehidupan awal ==
==Kehidpuan Pribadi==
Surya lahir pada 21 Desember 1993 dari pasangan aktor [[Ray Sahetapy]] dan aktris-penyanyi [[Dewi Yull]]. Selain itu, Surya juga merupakan generasi ke-5 [[Tirto Adhi Soerjo]], tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N|date=8 Desember 2018|title=Peran Besar Tirto Adhi Soerjo dalam Sejarah Pergerakan Nasional|url=https://tirto.id/peran-besar-tirto-adhi-soerjo-dalam-sejarah-pergerakan-nasional-dbnq|website=tirto.id|access-date=26 November 2021}}</ref> Surya divonis [[tuli]] sejak usianya 2 tahun. Namun, keterbatasan tersebut tak membuatnya menyerah. Ia pun belajar berkomunikasi dengan belajar bahasa isyarat sejak kecil karena memiliki kakak dan om Tuli, terapi berbicara bersama Ibunya dan Instruktur dari sekolah, membaca gerak bibir lawan bicaranya serta komunikasi tulisan. Surya kemudian membuktikan walaupun tak mendengar, ia mampu menguasai [[Bahasa Indonesia]] lisan, tulis, bahasa isyarat Indonesia, Bahasa Isyarat Amerika, isyarat internasional, serta [[Bahasa Inggris]] tulis.<ref>{{cite web |url=https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/host/profil-surya-sahetapy.html |title=Profil Surya Sahetapy: Indonesian Deaf Activist, Content Creator |accessdate=5 April 2021 |website=DBS.com}}</ref>
Selama ini kita lebih acap menggunakan "[[tunarungu]]" sebagai sebutan bagi orang yang mengalami gangguan pendengaran. Namun dari obrolan saya dengan Surya, saya baru mengetahui bahwa mereka lebih senang dipanggil Tuli.


Pada awalnya, Surya masuk jenjang TK dan SD di sekolah khusus bagi penyandang disabilitas pendengaran. Namun, ketika Surya masuk ke SMP umum, ia merasa ada banyak hambatan, tidak seperti sekolah khusus penyandang disabilitas pendengaran, hingga kemudian ia memutuskan untuk bersekolah di rumah (''home schooling'').<ref name="inspirasi">{{cite web |title=Kisah Inspiratif Surya Sahetapy, Belajar Bangun Indonesia Inklusif hingga ke Amerika |url=https://edukasi.kompas.com/read/2020/10/26/163958271/kisah-inspiratif-surya-sahetapy-belajar-bangun-indonesia-inklusif-hingga-ke?page=all |first=Elisabeth Diandra |last=Sandi |editor=Yohanes Enggar Harususilo |date=26 Oktober 2020 |accessdate=5 April 2021 |website=Kompas.com}}</ref>
Tunarungu adalah kondisi medis gangguan pendengaran temporer dan bisa diperbaiki. Sementara Tuli adalah perspektif sosial budaya, orang yang tidak bisa dengar dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Tuli adalah minoritas yang menggunakan [[bahasa isyarat]], dan memiliki kebudayaan Tuli.


Surya memiliki keinginan untuk ke luar negeri, namun ia menyadari bahwa ia tidak bisa berbahasa Inggris. Alih-alih menghindar, ia malah mengambil jurusan pendidikan bahasa Inggris sewaktu sempat berkuliah di [[Universitas Siswa Bangsa Internasional]] (Sampoerna University), Jakarta Selatan. Setelah cuti kuliah selama 1,5 tahun hingga akhirnya ia berhasil untuk bersekolah di [[Institut Teknologi Rochester]] (RIT), National Technical Institute for the Deaf, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar [[diploma]] (D3) pada 2019 jurusan ''Applied Liberal Arts'' (Konsentrasi: Bahasa Isyarat dan Kajian Tuli) dengan predikat ''[[Cum Laude]]''. Ia pun menyelesaikan pendidikannya untuk meraih [[sarjana]] (S1) Studi Internasional di RIT dengan predikat ''[[Gelar kehormatan Latin|Magna Cum Laude]]'' demi bisa kembali untuk membangun Indonesia.<ref name="inspirasi" />
Begitu jelas Surya. Jadi mulai sekarang kamu bisa mulai memanggil kawan-kawan kita tersebut sebagai penyandang tuli bukan tunarungu<ref>{{Cite web|url=https://www.idntimes.com/men/attitude/amp/danti/10-fakta-keren-surya-sahetapy-aktivis-tuli-penuh-prestasi|title=10 Fakta Keren Surya Sahetapy, Aktivis Tuli Penuh Prestasi - IDN Times |last=idntimes.com|date=2020-09-8|website=idntimes.com|language=id|access-date=2020-07-17}}</ref>.


==Filmografi==
== Aktivisme ==
[[Berkas:Surya Sahetapy Private Lesson of Sign Language on GoGirl TV.jpg|jmpl|ka|Surya saat memeragakan bahasa isyarat, 2016.]]
Sebelumnya Surya sempat aktif di Gerakan Untuk Kesejahteraan Disabilitas Pendengaran Indonesia (Gerkatin), suatu organisasi yang berfokus untuk memperjuangkan hak disabilitas pendengaran dan linguistik-budaya, seperti akses bahasa Indonesia melalui teks, akses bahasa isyarat, akses kesetaraan dalam pekerjaan, akses kesehatan, akses pendidikan, dan sebagainya. Dia sempat menyelesaikan program [[magang]] di kantor [[Gubernur DKI Jakarta]].<ref name="aktivis">{{cite web |url=https://www.liputan6.com/health/read/3119431/surya-sahetapy-putra-dewi-yull-yang-aktivitas-tuli |title=Surya Sahetapy, Putra Dewi Yull yang Aktivitas Tuli |date=6 Oktober 2017 |accessdate=5 April 2021 |website=Liputan6.com}}</ref> Bersama rekan-rekannya, Surya juga membuka kelas [[Bahasa Isyarat Indonesia|bahasa isyarat Indonesia]] (BISINDO) di beberapa kota di Indonesia.<ref name="aktivis" /><ref>{{cite web |url=https://nasional.sindonews.com/berita/1437637/15/surya-sahetapy-perjuangkan-akses-komunikasi-bagi-penyandang-tuli |title=Surya Sahetapy, Perjuangkan Akses Komunikasi bagi Penyandang Tuli |author=Tim Sindonews |date=8 September 2019 |accessdate=5 April 2021 |website=Sindonews.com}}</ref> Pada tahun 2018, Surya dan kawan-kawannya mendirikan yayasan Handai Tuli untuk memajukan kesetaraan di antara masyarakat Tuli sebagai disabilitas linguistik-budaya dan masyarakat dengar di Indonesia.<ref>{{cite web |url=https://www.balipost.com/news/2021/09/29/217932/Masih-Minim,Akses-Pendidikan-untuk...html |title=Masih Minim, Akses Pendidikan untuk Kaum Tuli |date=29 September 2021 |accessdate=2 Januari 2022 |website=Balipost.com}}</ref>

== Pencapaian ==
Surya beberapa kali jadi perwakilan Indonesia di kompetisi dan kongres tingkat dunia. Pada Oktober 2013 lalu, ia mendapat peringkat ketiga dalam kompetisi Global IT for Youth with Disabilities di [[Bangkok]], [[Thailand]]. Ia juga pernah jadi pembicara di VII World Congress of The World Federation of The Deaf di [[Istanbul]], [[Turki]]. Surya juga pernah berkunjung ke markas [[NASA]] di [[Amerika Serikat]] sebagai delegasi tunarungu Indonesia.<ref name="prestasi">{{cite web |url=https://www.haibunda.com/trending/20200512155808-93-139862/5-fakta-surya-sahetapy-tunarungu-jadi-stafsus-presiden-hingga-lulus-cum-laude |title=5 Fakta Surya Sahetapy, Tunarungu Jadi Stafsus Presiden hingga Lulus Cum Laude |first=Yuni Ayu |last=Amida |date=12 Mei 2020 |accessdate=5 April 2021 |website=Hai Bunda}}</ref>

Pada 2014, Surya pernah mendapat undangan dari [[Ratu Elizabeth II]] ke [[Inggris]], untuk menghadiri ''The Event Celebrated Our Work Towards a World Where Every Person is Equally Valued''.<ref name="prestasi" />

Pada 2015, Surya mengikuti program magang di kantor [[Gubernur DKI Jakarta]] saat itu, [[Basuki Tjahaja Purnama]] di Balai Kota DKI Jakarta. Surya mendaftar untuk program magang periode Desember 2015 hingga Maret 2016. Ketika itu Surya masih menempuh semester IV di [[Universitas Siswa Bangsa Internasional]] (SBI) Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.<ref>{{cite web |title=Cerita Putra Dewi Yull yang Magang di Kantor Ahok |url=https://entertainment.kompas.com/read/2016/05/03/105120610/Cerita.Putra.Dewi.Yull.yang.Magang.di.Kantor.Ahok. |first=Andi Muttya Keteng |last=Pangerang |date=3 Mei 2016 |accessdate=5 April 2021 |website=Kompas.com}}</ref>

Pada tahun 2018, Presiden [[Joko Widodo]] merekrut Surya Sahetapy sebagai salah satu [[Staf Khusus Presiden|staf khusus kepresidenan]]. Namun, saat sudah diterima, Surya ternyata meraih [[beasiswa]] studi di Amerika Serikat. Jokowi pun meminta Surya untuk menyelesaikan pendidikannya terlebih dulu untuk kemudian bergabung dengan staf khusus kepresidenan.<ref>{{cite web |url=https://www.suara.com/entertainment/2018/11/04/204043/kenalkan-surya-sahetapy-anak-dewi-yull-calon-stafsus-jokowi?page=all |title=Kenalkan Surya Sahetapy, Anak Dewi Yull Calon Stafsus Jokowi |author=Madinah |date=4 November 2018 |accessdate=5 April 2021 |website=Suara.com}}</ref>

== Pendidikan ==
* 2008-2011: SMP Pembangunan Jaya, Bintaro
* 2011-2014: Homeschooling Kak Seto, Bintaro
* 2014-2017: Pendidikan Bahasa Inggris, [[Universitas Siswa Bangsa Internasional|Sampoerna University]] (''double degree'' dengan [[Lone Star College]], mengundurkan diri)
* 2018-2019: Diploma/Associate of Science in Applied Liberal Arts - Immersions: ASL & Deaf Studies, [[:en:National Technical Institute for the Deaf|the National Technical Institute for the Deaf]], [[Amerika Serikat]] (beasiswa, predikat ''Cum Laude'')<ref>{{cite web |url=https://hot.detik.com/celeb/d-5011650/unggah-riwayat-pendidikan-surya-sahetapy-ingin-jadi-peneliti-tuli |title=Unggah Riwayat Pendidikan, Surya Sahetapy Ingin Jadi Peneliti Tuli |first=Mauludi |last=Rismoyo |date=12 Mei 2020 |accessdate=5 April 2021 |website=Detik.com}}</ref>
* 2020-2021: Bachelor of Science in International-Global Studies, [[Institut Teknologi Rochester]], [[Amerika Serikat]] (beasiswa, predikat ''Magna Cum Laude'')
* 2021-2023: Master of Science in Secondary Education for Deaf and Hard of Hearing Students, [[Institut Teknologi Rochester]], [[Amerika Serikat]] (beasiswa)

== Filmografi ==
=== Film ===
* {{judulfilm|Sebuah Lagu Untuk Tuhan||2015}}
* {{judulfilm|Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara||2016}}
* {{judulfilm|Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara||2016}}
=== Serial web ===
* {{judulfilm|Indonesia Biner||2022}}


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
* {{Instagram|Suryasahetapy}}
* {{Instagram|Suryasahetapy}}


{{lifetime|1993||Sahetapy, Surya}}
{{lifetime|1993||Sahetapy, Surya}}

{{Authority control}}


{{DEFAULTSORT:Sahetapy, Surya}}
{{DEFAULTSORT:Sahetapy, Surya}}
Baris 85: Baris 79:
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Penyandang disabilitas Indonesia]]


{{indo-bio-stub}}

Revisi terkini sejak 20 April 2024 15.51

Surya Sahetapy
Surya pada tahun 2018
LahirPanji Surya Putra Sahetapy
21 Desember 1993 (umur 30)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
PendidikanInstitut Teknologi Rochester
Pekerjaan
Orang tua
KeluargaMerdianti Octavia (ipar)
Instagram: suryasahetapy Edit nilai pada Wikidata

Panji Surya Putra Sahetapy (lahir 21 Desember 1993) adalah aktivis, penerjemah, dan aktor berkebangsaan Indonesia. Surya merupakan anak ketiga dari mantan pasangan suami-istri pemeran Dewi Yull dan Ray Sahetapy. Surya divonis tuli sejak lahir.[1]

Pada 2019, Surya menyelesaikan pendidikan diploma di Institut Teknologi Rochester, New York dengan gelar Cum Laude.[2]

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Surya lahir pada 21 Desember 1993 dari pasangan aktor Ray Sahetapy dan aktris-penyanyi Dewi Yull. Selain itu, Surya juga merupakan generasi ke-5 Tirto Adhi Soerjo, tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia.[3] Surya divonis tuli sejak usianya 2 tahun. Namun, keterbatasan tersebut tak membuatnya menyerah. Ia pun belajar berkomunikasi dengan belajar bahasa isyarat sejak kecil karena memiliki kakak dan om Tuli, terapi berbicara bersama Ibunya dan Instruktur dari sekolah, membaca gerak bibir lawan bicaranya serta komunikasi tulisan. Surya kemudian membuktikan walaupun tak mendengar, ia mampu menguasai Bahasa Indonesia lisan, tulis, bahasa isyarat Indonesia, Bahasa Isyarat Amerika, isyarat internasional, serta Bahasa Inggris tulis.[4]

Pada awalnya, Surya masuk jenjang TK dan SD di sekolah khusus bagi penyandang disabilitas pendengaran. Namun, ketika Surya masuk ke SMP umum, ia merasa ada banyak hambatan, tidak seperti sekolah khusus penyandang disabilitas pendengaran, hingga kemudian ia memutuskan untuk bersekolah di rumah (home schooling).[2]

Surya memiliki keinginan untuk ke luar negeri, namun ia menyadari bahwa ia tidak bisa berbahasa Inggris. Alih-alih menghindar, ia malah mengambil jurusan pendidikan bahasa Inggris sewaktu sempat berkuliah di Universitas Siswa Bangsa Internasional (Sampoerna University), Jakarta Selatan. Setelah cuti kuliah selama 1,5 tahun hingga akhirnya ia berhasil untuk bersekolah di Institut Teknologi Rochester (RIT), National Technical Institute for the Deaf, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar diploma (D3) pada 2019 jurusan Applied Liberal Arts (Konsentrasi: Bahasa Isyarat dan Kajian Tuli) dengan predikat Cum Laude. Ia pun menyelesaikan pendidikannya untuk meraih sarjana (S1) Studi Internasional di RIT dengan predikat Magna Cum Laude demi bisa kembali untuk membangun Indonesia.[2]

Aktivisme

[sunting | sunting sumber]
Surya saat memeragakan bahasa isyarat, 2016.

Sebelumnya Surya sempat aktif di Gerakan Untuk Kesejahteraan Disabilitas Pendengaran Indonesia (Gerkatin), suatu organisasi yang berfokus untuk memperjuangkan hak disabilitas pendengaran dan linguistik-budaya, seperti akses bahasa Indonesia melalui teks, akses bahasa isyarat, akses kesetaraan dalam pekerjaan, akses kesehatan, akses pendidikan, dan sebagainya. Dia sempat menyelesaikan program magang di kantor Gubernur DKI Jakarta.[5] Bersama rekan-rekannya, Surya juga membuka kelas bahasa isyarat Indonesia (BISINDO) di beberapa kota di Indonesia.[5][6] Pada tahun 2018, Surya dan kawan-kawannya mendirikan yayasan Handai Tuli untuk memajukan kesetaraan di antara masyarakat Tuli sebagai disabilitas linguistik-budaya dan masyarakat dengar di Indonesia.[7]

Pencapaian

[sunting | sunting sumber]

Surya beberapa kali jadi perwakilan Indonesia di kompetisi dan kongres tingkat dunia. Pada Oktober 2013 lalu, ia mendapat peringkat ketiga dalam kompetisi Global IT for Youth with Disabilities di Bangkok, Thailand. Ia juga pernah jadi pembicara di VII World Congress of The World Federation of The Deaf di Istanbul, Turki. Surya juga pernah berkunjung ke markas NASA di Amerika Serikat sebagai delegasi tunarungu Indonesia.[8]

Pada 2014, Surya pernah mendapat undangan dari Ratu Elizabeth II ke Inggris, untuk menghadiri The Event Celebrated Our Work Towards a World Where Every Person is Equally Valued.[8]

Pada 2015, Surya mengikuti program magang di kantor Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta. Surya mendaftar untuk program magang periode Desember 2015 hingga Maret 2016. Ketika itu Surya masih menempuh semester IV di Universitas Siswa Bangsa Internasional (SBI) Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.[9]

Pada tahun 2018, Presiden Joko Widodo merekrut Surya Sahetapy sebagai salah satu staf khusus kepresidenan. Namun, saat sudah diterima, Surya ternyata meraih beasiswa studi di Amerika Serikat. Jokowi pun meminta Surya untuk menyelesaikan pendidikannya terlebih dulu untuk kemudian bergabung dengan staf khusus kepresidenan.[10]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Filmografi

[sunting | sunting sumber]

Serial web

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ idntimes.com (2020-09-8). "10 Fakta Keren Surya Sahetapy, Aktivis Tuli Penuh Prestasi". idntimes.com. Diakses tanggal 2020-07-17. 
  2. ^ a b c Sandi, Elisabeth Diandra (26 Oktober 2020). Yohanes Enggar Harususilo, ed. "Kisah Inspiratif Surya Sahetapy, Belajar Bangun Indonesia Inklusif hingga ke Amerika". Kompas.com. Diakses tanggal 5 April 2021. 
  3. ^ Raditya, Iswara N (8 Desember 2018). "Peran Besar Tirto Adhi Soerjo dalam Sejarah Pergerakan Nasional". tirto.id. Diakses tanggal 26 November 2021. 
  4. ^ "Profil Surya Sahetapy: Indonesian Deaf Activist, Content Creator". DBS.com. Diakses tanggal 5 April 2021. 
  5. ^ a b "Surya Sahetapy, Putra Dewi Yull yang Aktivitas Tuli". Liputan6.com. 6 Oktober 2017. Diakses tanggal 5 April 2021. 
  6. ^ Tim Sindonews (8 September 2019). "Surya Sahetapy, Perjuangkan Akses Komunikasi bagi Penyandang Tuli". Sindonews.com. Diakses tanggal 5 April 2021. 
  7. ^ "Masih Minim, Akses Pendidikan untuk Kaum Tuli". Balipost.com. 29 September 2021. Diakses tanggal 2 Januari 2022. 
  8. ^ a b Amida, Yuni Ayu (12 Mei 2020). "5 Fakta Surya Sahetapy, Tunarungu Jadi Stafsus Presiden hingga Lulus Cum Laude". Hai Bunda. Diakses tanggal 5 April 2021. 
  9. ^ Pangerang, Andi Muttya Keteng (3 Mei 2016). "Cerita Putra Dewi Yull yang Magang di Kantor Ahok". Kompas.com. Diakses tanggal 5 April 2021. 
  10. ^ Madinah (4 November 2018). "Kenalkan Surya Sahetapy, Anak Dewi Yull Calon Stafsus Jokowi". Suara.com. Diakses tanggal 5 April 2021. 
  11. ^ Rismoyo, Mauludi (12 Mei 2020). "Unggah Riwayat Pendidikan, Surya Sahetapy Ingin Jadi Peneliti Tuli". Detik.com. Diakses tanggal 5 April 2021. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]