Lompat ke isi

Pondok Pesantren Lirboyo: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°49′05″S 111°59′25″E / 7.818048202980707°S 111.99037166686124°E / -7.818048202980707; 111.99037166686124
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fiqih.ald (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Jamiul Ham (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
(48 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Artikel bermasalah|{{More citations needed}}{{Primary sources}}}}
{{Infobox pesantren
{{Infobox pesantren
|nama = Pondok Pesantren Lirboyo
|nama = Pondok Pesantren Lirboyo
|nama_asli =
|nama_asli =
|logo = Logo Pondok Pesantren Lirboyo.svg
|logo =LOGO PP LIRBOYO KDR.png
|logo_size = 150px
|logo_size = 160px
|image = Pondok-Pesantren-Lirboyo Kediri.jpg
|image =
|image_size = 200px
|image_size =
|caption = Gerbang masuk Pondok Pesantren Lirboyo
|caption =
|established = 1910
|established = 1910
|jenis = [[Pesantren]]
|jenis = [[Pesantren]]
Baris 15: Baris 14:
|calendar =
|calendar =
|koordinat = {{Coord|-7.818048202980707|111.99037166686124|format=dms|region:ID-JT|display=inline,title}}
|koordinat = {{Coord|-7.818048202980707|111.99037166686124|format=dms|region:ID-JT|display=inline,title}}
|pengasuh = KH. [[Anwar Manshur]]
|pengasuh =
|pendiri = [[KH. Abdul Karim]]
|pendiri = [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]]
|alamat = [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Lirboyo]], [[Mojoroto, Kediri|Mojoroto]]
|alamat = [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Kelurahan Lirboyo]], [[Mojoroto, Kediri|Kecamatan Mojoroto]]
|kota = [[Kota Kediri]]
|kota = [[Kota Kediri]]
|provinsi = [[Jawa Timur]]
|provinsi = [[Jawa Timur]]
Baris 23: Baris 22:
|catatan =
|catatan =
|country=Indonesia
|country=Indonesia
|telepon=0354 773608 <br/> 0354 7417885 <br/> 081292272019|alumni=Himasal (Himpunan Santri Alumni Lirboyo)|bahasa=Jawa, Indonesia|alumni_name=Alumni 2020 Autad
}}
Alumni 2021 Ittihad
{{Infobox Jabatan Politik|post=Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo

|image=[[Berkas:KH Anwar Manshur.jpg|150px]]
Alumni 2022 Gazanesia
|incumbent=KH. [[Anwar Manshur]]
Alumni 2023 Kalijaga|pimpinan=[[Anwar Manshur|K.H. M. Anwar Manshur]]|kodepos=64117}}
{{Infobox Jabatan Politik|image=[[Berkas:ABAH ANWAR MANSHUR.jpg|190px]]
|incumbent=[[Anwar Manshur|K.H. M. Anwar Manshur]]
|incumbentsince=2014
|incumbentsince=2014
|first=[[KH. Abdul Karim]]
|first='''[[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]]'''
|dibentuk=1910
|dibentuk=1910
|precursor=K.H. A. Idris Marzuqi|jabatan=Pengasuh Tertinggi|lembaga=Pondok Pesantren Lirboyo}}
}}

'''Pondok Pesantren Lirboyo''' adalah Pondok Pesantren yang didirikan oleh [[KH. Abdul Karim]] (Mbah Manab) pada tahun 1910 M terletak di Desa Lirboyo, Kecamatan [[Mojoroto, Kediri|Mojoroto, Kota Kediri]], Jawa Timur. Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti [[Pertempuran Surabaya|Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya]].<ref>{{Cite web|title=Sekilas Lirboyo -|url=https://lirboyo.net/pesantren/|language=en-US|access-date=2021-10-31}}</ref>
'''Pondok Pesantren Lirboyo''' didirikan pada tahun 1910 M oleh [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]] yang saat ini berada di bawah pimpinan salah satu cucunya, [[Anwar Manshur|K.H. M. Anwar Manshur]]. Pondok pesantren yang terletak di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Kelurahan Lirboyo]], [[Mojoroto, Kediri|Kecamatan Mojoroto]], [[Kota Kediri]] ini berafiliasi kuat kepada organisasi [[Nahdlatul Ulama]] dengan tetap berdiri sebagai pesantren salaf, yakni pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca dan mengkaji kitab-kitab salaf ([[kitab kuning]]) sebagai sarana pembelajaran sehari-hari. Pesantren ini menjadi salah satu [[pesantren]] terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Bahkan di peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pesantren Lirboyo selalu terlibat dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang, seperti [[Pertempuran Surabaya|Pertempuran 10 November]] di Surabaya.<ref>{{Cite web|title=Sekilas Lirboyo -|url=https://lirboyo.net/pesantren/|language=en-US|access-date=2021-10-31}}</ref><ref>{{Cite book|last=Pratikto|first=Heri|last2=Taufiq|first2=Ahmad|last3=Voak|first3=Adam|last4=Deuraseh|first4=Nurdeng|last5=Nur|first5=Hadi|last6=Dahlan|first6=Winai|last7=Idris|last8=Purnomo|first8=Agus|date=2021-07-23|url=https://books.google.com/books?id=-cA1EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT97&dq=lirboyo&hl=id|title=Halal Development: Trends, Opportunities and Challenges: Proceedings of the 1st International Conference on Halal Development (ICHaD 2020), Malang, Indonesia, October 8, 2020|publisher=Routledge|isbn=978-1-000-41605-3|language=en}}</ref>


Di era teknologi, tokoh Lirboyo yang terkenal yaitu Ning Sheila<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2023-01-10|title=Profil Ning Sheila, Influencer dari Lirboyo|url=https://www.tebuireng.co/profil-ning-sheila-influencer-dari-lirboyo/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02}}</ref>, Ning Imaz<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2022-09-14|title=Biodata Ning Imaz Fatimatuz Lirboyo|url=https://www.tebuireng.co/biodata-ning-imaz-fatimatuz-lirboyo/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02}}</ref>, Gus Reza, Gus Ahmad Kafa<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2022-05-12|title=Biografi Gus Ahmad Kafabihi Lirboyo|url=https://www.tebuireng.co/biografi-gus-ahmad-kafabihi-lirboyo/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02}}</ref>, Ning Shofia<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2023-01-01|title=Profil Ringkas Ning Shofia, Istri Gus Idris|url=https://www.tebuireng.co/profil-ringkas-ning-shofia-istri-gus-idris/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02}}</ref>.
Pondok Pesantren Lirboyo adalah pondok yang berhaluan [[Suni|Ahlussunnah wal Jama'ah]] dan berafiliasi kepada jam'iyyah [[Nahdlatul Ulama|Nahdlatul Ulama']] dengan tetap menjadi pondok salaf/salafiyah, yakni pondok pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca serta mengkaji kitab-kitab salaf (kitab kuning) untuk pembelajaran sehari-hari. Lulusan dari Pondok Pesantren Lirboyo juga tersebar luas di Indonesia bahkan mancanegara, sebab tidak sedikit Warga Negara Asing yang juga turut menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo ini.{{Gambar halaman utama|image=KH Anwar Mansur Ngaji Al Hikam.jpg|caption='''KH. [[Anwar Manshur]]''' saat Memimpin Pembacaan Kitab Al Hikam di Pondok Pesantren Lirboyo|width=370px}}


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Pondok Pesantren Lirboyo didirikan oleh [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]] yang pada mulanya bertempat tinggal di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]] (sekarang [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Kelurahan Lirboyo]]) pada tahun 1910 M. Sebelum menetap di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]], ia mengajar di [[Pondok Pesantren Tebuireng]] asuhan [[Muhammad Hasyim Asy'ari|K.H. M. Hasyim Asy'ari]] yang juga menjadi teman sebaya ketika berguru di [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil Bangkalan]], lalu [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]] menikah dengan Nyai Khodijah binti K.H. Sholeh dari [[Banjarmlati, Mojoroto, Kediri|Banjarmlati, Kediri]]. Sejak pernikahan itulah [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]] menetap di Desa Lirboyo. Berpindahnya [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]] dari [[Pondok Pesantren Tebuireng|Tebuireng]] ke [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]] disebabkan oleh adanya dorongan dari mertuanya (K.H. Sholeh) dengan harapan agar syi'ar dan dakwah Islam menjadi lebih luas.<ref name="Sekilas Lirboyo">{{Cite web|title=Sekilas Lirboyo|url=https://lirboyo.net/pesantren/|website=Pondok Pesantren Lirboyo|language=en-US|access-date=2021-12-12}}</ref>
Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo sangat erat hubungannya dengan awal mula [[KH. Abdul Karim]] menetap di Desa Lirboyo sekitar tahun 1910 M setelah kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari perkawinannya dengan Nyai Khodijah (Nyai Dlomroh), putri Kyai Sholeh Banjarmlati.


Kemudian atas keinginan dan inisiatif dari [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]], dengan didukung oleh mertuanya, maka [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]] mendirikan sebuah pondok untuk mengajarkan dan menyebarkan ajaran Islam kepada siapapun yang ingin mencari ilmu. Santri pertamanya bernama Umar dari [[Madiun]], lalu Yusuf, Sahil, dan Somad dari [[Kota Magelang|Magelang]], dan Syamsudin dari [[Gurah, Kediri]]. Hari demi hari hingga bertahun-tahun, Pondok Pesantren Lirboyo semakin banyak memiliki santri dan mulai dikenal oleh warga baik di Kediri maupun dari luar Kediri.<ref>{{Cite web|date=2015-09-09|title=KH. Abdul Karim ( 1856 - 1954 )|url=https://lirboyo.net/kh-abdul-karim-1856-1954/|website=Pondok Pesantren Lirboyo|language=en-US|access-date=2021-12-12}}</ref>
Perpindahan [[KH. Abdul Karim]] ke Desa Lirboyo dilatarbelakangi dorongan dari mertuanya sendiri yang pada waktu itu menjadi seorang kyai, karena Kyai Sholeh berharap dengan menetapnya [[KH. Abdul Karim]] di Lirboyo, maka syiar Islam lebih luas. Di samping itu, atas permohonan Kepala Desa Lirboyo kepada Kyai Sholeh agar berkenan menempatkan salah satu menantunya di Desa Lirboyo. Dengan hal ini diharapkan Lirboyo yang semula dikenal angker dan rawan kejahatan menjadi sebuah desa yang aman dan tenteram.{{Butuh rujukan}}


Pada tahun 1913, K.H. Abdul karim membangun sebuah masjid di dalam wilayah pondok dengan tujuan sebagai sarana beribadah. Hingga saat ini, masjid tersebut masih ada dengan tetap bernama Masjid Lawang Songo, sebab jumlah pintu (''lawang'') masjid itu berjumlah sembilan.<ref name="Sekilas Lirboyo"/>
Harapan kepala desa menjadi kenyataan. Konon ketika pertama kali [[KH. Abdul Karim|KH Abdul Karim]] menetap di Lirboyo, tanah tersebut dikumandangkan adzan. Saat itu juga semalaman penduduk Lirboyo tidak bisa tidur karena perpindahan makhluk halus yang berlarian menyelamatkan diri. Tiga puluh lima hari setelah menempati tanah wakaf tersebut, [[KH. Abdul Karim]] mendirikan suatu surau sederhana untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.


Hingga saat ini, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo sangat berkembang pesat menjadi pusat studi Islam klasik ala pesantren yang usianya sudah menginjak lebih dari satu abad. Dalam peristiwa-peristiwa sejarah Indonesia, Pondok Pesantren Lirboyo selalu terlibat dan ikut andil dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa [[Pertempuran Surabaya|Pertempuran 10 November]] di Surabaya.<ref name="Sekilas Lirboyo"/>
Santri pertama yang belajar kepada [[KH. Abdul Karim|KH Abdul Karim]] adalah Umar asal Madiun. Kedatangannya disambut baik oleh [[KH. Abdul Karim]], karena tujuannya baik, yakni untuk menimba ilmu pengetahuan agama. Selang beberapa waktu ada tiga santri menyusul jejak Umar. Mereka berasal dari Magelang, daerah asal [[KH. Abdul Karim]]. Masing-masing bernama Yusuf, Shomad, dan Sahil. Tidak lama kemudian datanglah dua orang santri bernama Syamsuddin dan Maulana, keduanya berasal dari Gurah, Kediri.


Sebagai salah satu pusat pendidikan agama Islam, Pesantren Lirboyo selalu mencetak kader-kader generasi agama dan bangsa yang mumpuni dalam berbagai bidang di dalam disiplin ilmu agama. Selain itu Pondok Pesantren Lirboyo juga tetap berpegang teguh pada pendidikan [[Salafiyah|salaf]] (tradisional) dengan mengharmonisasikan antara budaya yang mampu mengisi modernisasi, serta telah terbukti bahwa Pondok Pesantren Lirboyo sudah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang salih dalam bidang keagamaan, sekaligus salih dalam bidang intelektual.
Seperti santri sebelumnya, kedatangan kedua santri ini bermaksud untuk mendalami ilmu agama dari [[KH. Abdul Karim]]. Akan tetapi baru dua hari saja mereka berdua menetap di Lirboyo, semua barang-barangnya ludes di sambar pencuri. Memang pada saat itu situasi Lirboyo belum sepenuhnya aman. Akhirnya mereka berdua mengurungkan niatnya untuk mencari ilmu. Mereka pulang ke kampung halamannya.


== Daftar pengasuh ==
Tahun demi tahun, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo semakin dikenal oleh masyarakat luas dan semakin banyaklah santri yang berdatangan mengikuti para santri sebelumnya untuk bertholabul ilmi, dan pada tahun 1913 M KH. Abdul karim mendirikan sebuah masjid di tengah-tengah komplek pondok, sebagai sarana ibadah dan sarana belajar untuk santri.
{| class="wikitable"

!Potret
Sosok KH. Abdul Karim adalah sosok yang sangat istiqomah dan berdisiplin dalam beribadah, bahkan dalam segala kondisi dan keadaan bagaimanapun, hal ini terbukti tatkala ia menderita sakit, ia masih saja istiqamah untuk memberikan pengajian dan memimpin sholat berjemaah, meski harus dipapah oleh para santri. Akhirnya, pada tahun 1954, tepatnya hari senin tanggal 21 Ramadhan 1374 H, [[KH. Abdul Karim]] berpulang kerahmatullah, ia dimakamkan di belakang Masjid Lirboyo.
!Nama

!Periode
Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
|-

|[[Berkas:ABDUL KARIM KDR.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial.<ref>{{Cite web|title=Pojok Lirboyo Archives -|url=https://lirboyo.net/category/pojok-lirboyo/|language=en-US|access-date=2021-10-31}}</ref>
|[[Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]]
== Tokoh Lirboyo ==
|1910-1954
Tiga Tokoh Lirboyo merupakan sebutan untuk tiga ulama' (sesepuh) utama yang sangat memiliki jasa marwah yang besar bagi Lirboyo, sekaligus sebagai pimpinan/pengasuh utama Pondok Pesantren Lirboyo dari masa ke masa.{{Butuh rujukan}}
|-
{| class="sortable" cellspacing="0" cellpadding="6" border="2" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaa solid;"
|[[Berkas:Marzuqi dahlan kdr.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Potret'''}}</center>
|[[K.H. Marzuqi Dahlan]]
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Nama'''}}</center>
|1954-1975
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Lahir'''}}</center>
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Wafat'''}}</center>
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Peran'''}}</center>
|-
|-
|[[Berkas:Kh. abdul karim.jpg|pus|jmpl|148x148px]]
|[[Berkas:MAHRUS ALY KDR.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
|'''[[KH. Abdul Karim]]'''
|[[K.H. Mahrus Aly]]
|1975-1985
|[[Kota Magelang|Magelang]], 1856 M
|Kediri, 1954 M
|Pendiri (Muassis) Ponpes Lirboyo
|-
|-
|[[Berkas:KH MARZUQI DAHLAN.jpg|pus|jmpl|148x148px]]
|[[Berkas:IDRIS MARZUQI.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
|[[K.H. A. Idris Marzuqi]]
|'''[[Marzuqi Dahlan|KH. Marzuqi Dahlan]]'''
|1985-2014
|Kediri, 1906 M
|Kediri, 1975 M
|Pengasuh Ponpes Lirboyo
setelah KH. Abdul Karim wafat
|-
|-
|[[Berkas:KH Mahrus Ali.jpg|pus|jmpl|148x148px]]
|[[Berkas:ABAH ANWAR MANSHUR.jpg|pus|jmpl|130x130px]]
|'''[[Mahrus Aly|KH. Mahrus Aly]]'''
|[[Anwar Manshur|K.H. M. Anwar Manshur]]
|2014-''sekarang''
|[[Kota Cirebon|Cirebon]], 1907 M
|Kediri, 1985 M
|Pengasuh Ponpes Lirboyo
setelah KH. Marzuqi Dahlan wafat
|}
|}


== Daftar Unit Pondok ==
== Daftar unit ==

Pondok Pesantren Lirboyo memiliki beberaa unit pesantren, di antaranya :
=== Pondok unit = ===
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|+
!Unit Pondok
!Nama unit
!Tahun Berdiri
!Putra/putri
|-
|-
|PP HM Mahrusiyyah
|Pondok Pesantren Lirboyo Induk
| rowspan="5" |Putra & putri
|1910
|-
|-
|PP Salafy Terpadu Ar-Risalah
|Pondok Pesantren Haji Mahrus (PPHM)<ref>{{Cite web|title=|url=https://lirboyo.net/pondok-pesantren-unit-haji-mahrus-hm/}}</ref>
|1952
|-
|-
|PP Darussalam
|Pondok Pesantren Murottilil Qur’an (PPMQ)<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-murottilil-quran-ppmq/</ref>
|1980
|-
|-
|PP Al-Baqoroh
|Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat (P3HM)<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-hidayatul-mubtadi-aat-p3hm/</ref>
|1985
|-
|-
|PP Darussa'adah
|Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an (P3TQ) <ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-tahfizhil-quran-p3tq/</ref>
|1986
|-
|-
|PP HM Lirboyo
|Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat
| rowspan="6" |Putra
Al Qur’aniyyah (HMQ)
<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-hidayatul-mubtadi-aat-al-quraniyyah-hmq</ref>
|1986
|-
|-
|PP HM Antara
|Pondok Pesantren Lirboyo Hidayatul Mubtadi-ien
Al Mahrusiyah<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-lirboyo-hm-al-mahrusiyah/</ref>
|1987
|-
|-
|PP HM Syarif Hidayatullah (HMS)
|Pondok Pesantren Salafiy Terpadu Ar Risalah<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-salafiy-terpadu-ar-risalah/</ref>
|1995
|-
|-
|PP Murottilil Qur'an
|Pondok Pesantren Putra Al Baqoroh<ref>https://www.lirboyo.net/pondok-pesantren-al-baqarah/</ref>
|1996
|-
|-
|PP Haji Ya'qub
|Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien
Anak Tahap Remaja (HM ANTARA) <ref>https://www.lirboyo.net/pondok-pesantren-hm-antara/</ref>
|1996
|-
|-
|PP Al-Ghuroba
| Pondok Pesantren Darussalam (PPDS)<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-darussalam-ppds/</ref>
|2002
|-
|-
|PP Putri Hidayatul Mubtadiat (P3HM)
| Pondok Pesantren Al Ihsan<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-al-ihsan/</ref>
| rowspan="6" |Putri
|2016
|-
|-
|PP Putri Tahfidzil Qur'an (PPTQ
|Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien
<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-hm-syarif-hidayatullah/ Syarif Hidayatullah</ref>
|2017
|-
|-
|PP Putri Hidayatul Mubtain Qur'aniyyah (HMQ)
| Pondok Pesantren Darussa'adah<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-darussaadah/</ref>
|2020
|}

== Cabang Pondok ==
{| class="wikitable"
!Cabang Pondok
!Alamat
!Tahun Berdiri
|-
|-
|PP Al-Ihsan
| Cabang Pagung, Kediri<ref>https://lirboyo.net/pesantren-pagung/</ref>
| [[Pagung, Semen, Kediri|Pagung]], [[Semen, Kediri|Semen]], [[Kabupaten Kediri]], [[Jawa Timur]]
|1991
|-
|-
|PP Al-Baqoroh Putri
|Cabang Turen, Malang<ref>https://www.lirboyo.net/pesantren-turen/</ref>
|[[Turen, Malang|Turen]], [[Kabupaten Malang]], Jawa Timur
|1997
|-
|-
|PP As-Salamah Lil Banat
|Cabang Bakung, Blitar<ref>https://lirboyo.net/pesantren-bakung-blitar/</ref>
|[[Sidomulyo, Bakung, Blitar|Sidomulyo]], [[Bakung, Blitar|Bakung]], [[Kabupaten Blitar]], Jawa Timur
|2004
|-
|Cabang Santren, Blitar<ref>https://lirboyo.net/peresmian-pondok-pesantren-lirboyo-iv-cabang-santren-blitar/</ref>
|[[Tanggung, Kepanjenkidul, Blitar|Tanggung]], [[Kepanjenkidul, Blitar|Kepanjenkidul]], [[Kota Blitar]], Jawa Timur
|2018
|-
|Cabang Majalengka<ref>https://lirboyo.net/peresmian-madrasah-hidayatul-mubtadiin-pondok-pesantren-lirboyo-v-cabang-majalengka/</ref>
|[[Tegalaren, Ligung, Majalengka|Tegalaren]], [[Ligung, Majalengka|Ligung]], [[Kabupaten Majalengka]], Jawa Barat
|2021
|}
|}


== Arti lambang ==
== Institut Agama Islam (IAI) Tribakti Lirboyo ==
# '''Segi lima''' = melambangkan rukun Islam dan merupakan titik tolak dari Pondok Pesantren Lirboyo.
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) adalah perubahan nama dari Universitas Islam Tribakti (UIT) Kediri yang dirikan oleh KH. Mahrus Aly Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri pada tanggal 9 Muharram 1386 H. bertepatan dengan tanggal 30 April 1966 M. dan diresmikan pembukaannya oleh Menteri Agama RI. saat itu yakni Bapak Prof. KH. Syaefuddin Zuhri, pada tanggal 9 Rajab 1386 H. bertepatan dengan tanggal 25 Oktober 1966 M dengan 2 (dua) Fakultas yaitu Syariah dan Tarbiyah dengan Program Sarjana Muda sesuai dengan SK Menteri Agama RI No. 178 Tahun 1970. Selanjutnya menyusul dengan diterimanya Ijin operasional penyelenggaraan sebagaimana tersebut, dilanjutkan dengan menambah 4 (empat) Fakultas yaitu; Hukum, Ekonomi, Pertanian dan Bahasa Inggris pada tahun 1987.<ref>{{Cite web|title=Profil IAI-Tribakti {{!}} Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Lirboyo Kediri|url=https://iai-tribakti.ac.id/?page_id=6899|language=en-US|access-date=2021-10-31}}</ref>
# '''Bintang besar atas''' = melambangkan kebesaran [[Muhammad|Nabi Muhammad]] dan Pondok Pesantren Lirboyo memegang teguh apa yang dibawanya (Al Qur’an dan Al Hadits).
# '''Empat bintang kanan''' = melambangkan empat [[Kekhalifahan Rasyidin|Khulafa' al-Rasyidin]] dan Pondok Pesantren Lirboyo mengakui bahwa beliau-beliau adalah [[Sahabat Nabi|sahabat utama Nabi Muhammad]].
# '''Empat bintang kiri''' = melambangkan empat [[mazhab]] yang ''mu’tabar'' (terkenal) dan Pondok Pesantren Lirboyo mengakui adanya keempat mazhab tersebut.
# '''Jumlah sembilan bintang keseluruhan''' = melambangkan jumlah [[Wali Sanga|Walisongo]] yang telah menyebarkan Islam di [[Nusantara]] dan Pondok Pesantren Lirboyo mengikuti jejaknya.
# '''Tulisan arab "Ma'had Lirboyo As-Salafi Kediri"''' = melambangkan Pondok Pesantren Lirboyo menggunakan kitab-kitab salaf sebagai pedoman keilmuan.
# '''Tulisan "Pondok Pesantren"''' = melambangkan pendidikan dan pengajaran ini berupa [[Pesantren|pondok pesantren]] sebagaimana didirikan oleh leluhurnya.
# '''Tulisan "Lirboyo Kediri"''' = melambangkan bahwa pondok pesantren ini berdiri di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo, Kediri]].
# '''Bola dunia''' = melambangkan bahwa santri Pondok Pesantren Lirboyo siap sedia menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok dunia.
# '''Menara bertingkat tiga''' = melambangkan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo memiliki tiga tingkat pendidikan yang diutamakan ([[Madrasah ibtidaiah|Ibtidaiyah]], [[Madrasah sanawiah|Tsanawiyah]], dan [[Madrasah aliah|Aliyah]]).
# '''Masjid''' = melambangkan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo merupakan wadah pendidikan yang mencetak insan muslim agar benar-benar bertakwa dan beribadah kepada Allah.
# '''Empat''' '''kitab''' = melambangkan bahwa santri Pondok Pesantren Lirboyo adalah santri yang kreatif, aktif, dan tekun belajar.
# '''Pita''' = melambangkan pengikat dan persatuan keluarga santri Pondok Pesantren Lirboyo.
# '''Warna biru langit''' = melambangkan tingginya cita-cita Pondok Pesantren Lirboyo.


Fakultas di IAI Tribakti :
== Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri ==
{{main|Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri}}


== Pranala luar ==
# Fakultas Tarbiyah
Situs resmi [https://lirboyo.net/ Pondok Pesantren Lirboyo]
# Fakultas Dakwah

# Fakultas Syari'ah
Situs resmi [https://iai-tribakti.ac.id/ Institut Agama Islam Tribakti]
# Pascasarjana


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}{{Multiple issues|
{{Primary sources|date=Desember 2021}}
{{POV|date=Desember 2021}}
}}


== Pranala luar ==
[https://lirboyo.net Situs web resmi]


[[Kategori:Pondok Pesantren di Jawa Timur]]
[[Kategori:Pondok Pesantren di Jawa Timur]]

Revisi per 21 April 2024 02.59

Pondok Pesantren Lirboyo
Alamat

,
64117
Koordinat7°49′05″S 111°59′25″E / 7.818048202980707°S 111.99037166686124°E / -7.818048202980707; 111.99037166686124
Telepon/Faks.0354 773608
0354 7417885
081292272019
Situs weblirboyo.net
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiNahdlatul Ulama
Didirikan1910
PendiriK.H. Abdul Karim
PimpinanK.H. M. Anwar Manshur
Bahasa pengantarJawa, Indonesia
Lain-lain
AlumniHimasal (Himpunan Santri Alumni Lirboyo)
Nama alumniAlumni 2020 Autad

Alumni 2021 Ittihad

Alumni 2022 Gazanesia

Alumni 2023 Kalijaga
Moto
Pengasuh Tertinggi Pondok Pesantren Lirboyo
Petahana
K.H. M. Anwar Manshur

sejak 2014
PendahuluK.H. A. Idris Marzuqi
Dibentuk1910
Pejabat pertamaK.H. Abdul Karim

Pondok Pesantren Lirboyo didirikan pada tahun 1910 M oleh K.H. Abdul Karim yang saat ini berada di bawah pimpinan salah satu cucunya, K.H. M. Anwar Manshur. Pondok pesantren yang terletak di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini berafiliasi kuat kepada organisasi Nahdlatul Ulama dengan tetap berdiri sebagai pesantren salaf, yakni pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca dan mengkaji kitab-kitab salaf (kitab kuning) sebagai sarana pembelajaran sehari-hari. Pesantren ini menjadi salah satu pesantren terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Bahkan di peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pesantren Lirboyo selalu terlibat dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang, seperti Pertempuran 10 November di Surabaya.[1][2]

Di era teknologi, tokoh Lirboyo yang terkenal yaitu Ning Sheila[3], Ning Imaz[4], Gus Reza, Gus Ahmad Kafa[5], Ning Shofia[6].

Sejarah

Pondok Pesantren Lirboyo didirikan oleh K.H. Abdul Karim yang pada mulanya bertempat tinggal di Desa Lirboyo (sekarang Kelurahan Lirboyo) pada tahun 1910 M. Sebelum menetap di Desa Lirboyo, ia mengajar di Pondok Pesantren Tebuireng asuhan K.H. M. Hasyim Asy'ari yang juga menjadi teman sebaya ketika berguru di Syaikhona Kholil Bangkalan, lalu K.H. Abdul Karim menikah dengan Nyai Khodijah binti K.H. Sholeh dari Banjarmlati, Kediri. Sejak pernikahan itulah K.H. Abdul Karim menetap di Desa Lirboyo. Berpindahnya K.H. Abdul Karim dari Tebuireng ke Desa Lirboyo disebabkan oleh adanya dorongan dari mertuanya (K.H. Sholeh) dengan harapan agar syi'ar dan dakwah Islam menjadi lebih luas.[7]

Kemudian atas keinginan dan inisiatif dari K.H. Abdul Karim, dengan didukung oleh mertuanya, maka K.H. Abdul Karim mendirikan sebuah pondok untuk mengajarkan dan menyebarkan ajaran Islam kepada siapapun yang ingin mencari ilmu. Santri pertamanya bernama Umar dari Madiun, lalu Yusuf, Sahil, dan Somad dari Magelang, dan Syamsudin dari Gurah, Kediri. Hari demi hari hingga bertahun-tahun, Pondok Pesantren Lirboyo semakin banyak memiliki santri dan mulai dikenal oleh warga baik di Kediri maupun dari luar Kediri.[8]

Pada tahun 1913, K.H. Abdul karim membangun sebuah masjid di dalam wilayah pondok dengan tujuan sebagai sarana beribadah. Hingga saat ini, masjid tersebut masih ada dengan tetap bernama Masjid Lawang Songo, sebab jumlah pintu (lawang) masjid itu berjumlah sembilan.[7]

Hingga saat ini, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo sangat berkembang pesat menjadi pusat studi Islam klasik ala pesantren yang usianya sudah menginjak lebih dari satu abad. Dalam peristiwa-peristiwa sejarah Indonesia, Pondok Pesantren Lirboyo selalu terlibat dan ikut andil dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa Pertempuran 10 November di Surabaya.[7]

Sebagai salah satu pusat pendidikan agama Islam, Pesantren Lirboyo selalu mencetak kader-kader generasi agama dan bangsa yang mumpuni dalam berbagai bidang di dalam disiplin ilmu agama. Selain itu Pondok Pesantren Lirboyo juga tetap berpegang teguh pada pendidikan salaf (tradisional) dengan mengharmonisasikan antara budaya yang mampu mengisi modernisasi, serta telah terbukti bahwa Pondok Pesantren Lirboyo sudah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang salih dalam bidang keagamaan, sekaligus salih dalam bidang intelektual.

Daftar pengasuh

Potret Nama Periode
K.H. Abdul Karim 1910-1954
K.H. Marzuqi Dahlan 1954-1975
K.H. Mahrus Aly 1975-1985
K.H. A. Idris Marzuqi 1985-2014
K.H. M. Anwar Manshur 2014-sekarang

Daftar unit

Pondok unit =

Nama unit Putra/putri
PP HM Mahrusiyyah Putra & putri
PP Salafy Terpadu Ar-Risalah
PP Darussalam
PP Al-Baqoroh
PP Darussa'adah
PP HM Lirboyo Putra
PP HM Antara
PP HM Syarif Hidayatullah (HMS)
PP Murottilil Qur'an
PP Haji Ya'qub
PP Al-Ghuroba
PP Putri Hidayatul Mubtadiat (P3HM) Putri
PP Putri Tahfidzil Qur'an (PPTQ
PP Putri Hidayatul Mubtain Qur'aniyyah (HMQ)
PP Al-Ihsan
PP Al-Baqoroh Putri
PP As-Salamah Lil Banat

Arti lambang

  1. Segi lima = melambangkan rukun Islam dan merupakan titik tolak dari Pondok Pesantren Lirboyo.
  2. Bintang besar atas = melambangkan kebesaran Nabi Muhammad dan Pondok Pesantren Lirboyo memegang teguh apa yang dibawanya (Al Qur’an dan Al Hadits).
  3. Empat bintang kanan = melambangkan empat Khulafa' al-Rasyidin dan Pondok Pesantren Lirboyo mengakui bahwa beliau-beliau adalah sahabat utama Nabi Muhammad.
  4. Empat bintang kiri = melambangkan empat mazhab yang mu’tabar (terkenal) dan Pondok Pesantren Lirboyo mengakui adanya keempat mazhab tersebut.
  5. Jumlah sembilan bintang keseluruhan = melambangkan jumlah Walisongo yang telah menyebarkan Islam di Nusantara dan Pondok Pesantren Lirboyo mengikuti jejaknya.
  6. Tulisan arab "Ma'had Lirboyo As-Salafi Kediri" = melambangkan Pondok Pesantren Lirboyo menggunakan kitab-kitab salaf sebagai pedoman keilmuan.
  7. Tulisan "Pondok Pesantren" = melambangkan pendidikan dan pengajaran ini berupa pondok pesantren sebagaimana didirikan oleh leluhurnya.
  8. Tulisan "Lirboyo Kediri" = melambangkan bahwa pondok pesantren ini berdiri di Desa Lirboyo, Kediri.
  9. Bola dunia = melambangkan bahwa santri Pondok Pesantren Lirboyo siap sedia menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok dunia.
  10. Menara bertingkat tiga = melambangkan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo memiliki tiga tingkat pendidikan yang diutamakan (Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah).
  11. Masjid = melambangkan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo merupakan wadah pendidikan yang mencetak insan muslim agar benar-benar bertakwa dan beribadah kepada Allah.
  12. Empat kitab = melambangkan bahwa santri Pondok Pesantren Lirboyo adalah santri yang kreatif, aktif, dan tekun belajar.
  13. Pita = melambangkan pengikat dan persatuan keluarga santri Pondok Pesantren Lirboyo.
  14. Warna biru langit = melambangkan tingginya cita-cita Pondok Pesantren Lirboyo.

Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Pranala luar

Situs resmi Pondok Pesantren Lirboyo

Situs resmi Institut Agama Islam Tribakti

Referensi

  1. ^ "Sekilas Lirboyo -" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-31. 
  2. ^ Pratikto, Heri; Taufiq, Ahmad; Voak, Adam; Deuraseh, Nurdeng; Nur, Hadi; Dahlan, Winai; Idris; Purnomo, Agus (2021-07-23). Halal Development: Trends, Opportunities and Challenges: Proceedings of the 1st International Conference on Halal Development (ICHaD 2020), Malang, Indonesia, October 8, 2020 (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 978-1-000-41605-3. 
  3. ^ Abdurrahman, Syarif (2023-01-10). "Profil Ning Sheila, Influencer dari Lirboyo". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  4. ^ Abdurrahman, Syarif (2022-09-14). "Biodata Ning Imaz Fatimatuz Lirboyo". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  5. ^ Abdurrahman, Syarif (2022-05-12). "Biografi Gus Ahmad Kafabihi Lirboyo". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  6. ^ Abdurrahman, Syarif (2023-01-01). "Profil Ringkas Ning Shofia, Istri Gus Idris". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  7. ^ a b c "Sekilas Lirboyo". Pondok Pesantren Lirboyo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-12. 
  8. ^ "KH. Abdul Karim ( 1856 - 1954 )". Pondok Pesantren Lirboyo (dalam bahasa Inggris). 2015-09-09. Diakses tanggal 2021-12-12.