Lompat ke isi

Ketulian: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Idioma-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.3) (bot Menambah: lt:Kurtumas
Reno-Sifana (bicara | kontrib)
k Perbaikan Tata Bahasa
(18 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{wiktionarypar|tuli}}
{{wiktionarypar|tuli}}
'''Ketulian''', '''tuli''', '''tunarungu''', '''pekak'''<ref>{{Kamus|pekak}}</ref>, '''budek''', '''congek''', atau '''gangguan dengar''' dalam [[kedokteran]] adalah kondisi fisik yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan seseorang untuk mendengarkan [[suara]]. Penggunaan kata Tuli dan tunarungu menjadi perdebatan sebelumnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi V menyebutkan bahwa penggunaan kata tunarungu lebih dianggap sopan, halus dan dianggap lebih nyaman dipendengaran. Sedangkan kata Tuli lebih dianggap kasar. Namun, menurut komunitas Tuli mengganggap bahwa kata Tuli dengan Huruf kapital pada (T) dipandang sebagai cara seseorang menghargai keberadaan Tuli itu sendiri, kata Tuli dalam KBBI adalah tidak bisa mendengar dan menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi, hal ini merujuk pada suatu identitas tertentu yang dalam hal ini adalah komunitas Tuli. Berbeda dengan kata tunarungu, mereka menganggap itu sebuah panggilan keharusan oleh manusia normal dalam mengoptimalkan dan memposisikan keberadan Tuli.<ref>{{Cite web|title=Tuli, Tunarungu, atau tuli? – PSIBK USD Yogyakarta|url=https://www.usd.ac.id/pusat/psibk/2018/04/20/tunarungu/|language=en-US|access-date=2022-12-20}}</ref>
'''Tuli''', '''tunarungu''', atau '''gangguan dengar''' dalam [[kedokteran]] adalah kondisi fisik yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan seseorang untuk mendengarkan [[suara]].


== Klasifikasi ==
== Klasifikasi ==
Tuli dalam kedokteran dibagi atas 3 jenis:
Tuli dalam kedokteran dibagi atas 3 jenis gangguan pada pendengaran yaitu:
# Tuli/Gangguan Dengar Konduktif adalah gangguan dengar yang disebabkan kelainan di telinga bagian luar dan/atau [[telinga]] bagian tengah, sedangkan saraf pendengarannya masih baik, dapat terjadi pada orang dengan infeksi telinga tengah, infeksi telinga luar atau adanya serumen di liang telinga.
# Tuli/Gangguan Dengar Konduktif adalah gangguan dengar yang disebabkan kelainan di telinga bagian luar dan/atau [[telinga]] bagian tengah, sedangkan saraf pendengarannya masih baik, dapat terjadi pada orang dengan infeksi telinga tengah, infeksi telinga luar atau adanya serumen di liang telinga.
# Tuli/Gangguan Dengar Saraf atau Sensorineural yaitu gangguan dengar akibat kerusakan [[saraf]] pendengaran, meskipun tidak ada gangguan di [[telinga]] bagian luar atau tengah.
# Tuli/Gangguan Dengar Saraf atau Sensorineural yaitu gangguan dengar akibat kerusakan [[saraf]] pendengaran, meskipun tidak ada gangguan di [[telinga]] bagian luar atau tengah.
# Tuli/Gangguan Dengar Campuran yaitu gangguan yang merupakan campuran kedua jenis gangguan dengar di atas, selain mengalami kelainan di telinga bagian luar dan tengah juga mengalami gangguan pada saraf pendengaran.
# Tuli/Gangguan Dengar Campuran yaitu gangguan yang merupakan campuran kedua jenis gangguan dengar di atas, selain mengalami kelainan di telinga bagian luar dan tengah juga mengalami gangguan pada saraf pendengaran.


Untuk menentukan jenis dan derajat ketulian dapat diperiksa dengan [[audiometri]]
Adapun cara untuk menentukan jenis dan derajat ketulian dapat diperiksa dengan [[audiometri]].


Disamping dengan pemeriksaan audiometri, ambang respon seseorang terhadap bunyi dapat juga dilakukan dengan pemeriksaan [[BERA]] (Brainstem Evoke Response Audiometry, dapat dilakukan pada pasien yang tidak dapat diajak komunikasi atau anak kecil.
Disamping dengan pemeriksaan audiometri, ambang respon seseorang terhadap bunyi dapat juga dilakukan dengan pemeriksaan [[BERA]] (''Brainstem Evoke Response Audiometry''), dapat dilakukan pada pasien yang tidak dapat diajak komunikasi atau anak kecil. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui bahwa seseorang dengan gangguan pendengaran masuk dalam golongan atau jenis mana.


== Referensi ==
{{medis-stub}}
<references />


[[Kategori:Kecacatan]]
[[Kategori:Kecacatan]]
[[Kategori:Otologi]]
[[Kategori:Otologi]]


{{medis-stub}}
[[af:Doofheid]]
[[an:Xordera]]
[[ar:صمم]]
[[ast:Sordera]]
[[bat-smg:Glūšoms]]
[[be:Парушэнне слыху]]
[[be-x-old:Глухата]]
[[bg:Увреждане на слуха]]
[[br:Bouzarded]]
[[bs:Gluhoća]]
[[ca:Sordesa]]
[[ceb:Kabungol]]
[[cs:Hluchota]]
[[cy:Nam ar y clyw]]
[[da:Døvhed]]
[[de:Gehörlosigkeit]]
[[el:Κώφωση]]
[[en:Deafness]]
[[eo:Surdeco]]
[[es:Sordera]]
[[et:Kurt]]
[[eu:Gortasun]]
[[fa:ناشنوایی]]
[[fi:Kuurous]]
[[fiu-vro:Kehv kuuldminõ]]
[[fr:Surdité]]
[[gd:Bodhar]]
[[gl:Xordeira]]
[[he:לקות שמיעה]]
[[hi:बधिरता]]
[[hr:Gluhoća]]
[[hu:Siketség]]
[[is:Heyrnarleysi]]
[[it:Sordità]]
[[ja:ろう者]]
[[kk:Кереңдік]]
[[ko:청각 장애]]
[[ky:Дүлөй]]
[[la:Surditas]]
[[ln:Lokó]]
[[lt:Kurtumas]]
[[lv:Kurlums]]
[[ml:ബധിരത]]
[[ms:Pekak]]
[[ne:बहिरोपना]]
[[nl:Doofheid]]
[[nn:Døv]]
[[no:Døvhet]]
[[oc:Sorditge]]
[[pl:Głuchota]]
[[pnb:ڈورا ہونا]]
[[pt:Surdez]]
[[qu:Ruqt'u kay]]
[[ro:Surzenie]]
[[ru:Нарушение слуха]]
[[sa:बधिरता]]
[[scn:Surdu]]
[[sh:Gluhoća]]
[[simple:Deafness]]
[[sl:Slušna prizadetost#Okvara sluha]]
[[sr:Глувоћа]]
[[sv:Dövhet]]
[[ta:கேள்விக் குறைபாடு]]
[[te:చెవుడు]]
[[th:หูหนวก]]
[[tl:Pagkabingi]]
[[tr:Duyma kaybı]]
[[uk:Глухота]]
[[ur:بہرا پن]]
[[vi:Khiếm thính]]
[[war:Bungol]]
[[xal:Дүләрлһн]]
[[yi:טויב]]
[[zh:聾]]
[[zh-min-nan:Hīⁿ-lâng]]
[[zh-yue:聾]]

Revisi per 28 April 2024 15.51

Ketulian, tuli, tunarungu, pekak[1], budek, congek, atau gangguan dengar dalam kedokteran adalah kondisi fisik yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan seseorang untuk mendengarkan suara. Penggunaan kata Tuli dan tunarungu menjadi perdebatan sebelumnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi V menyebutkan bahwa penggunaan kata tunarungu lebih dianggap sopan, halus dan dianggap lebih nyaman dipendengaran. Sedangkan kata Tuli lebih dianggap kasar. Namun, menurut komunitas Tuli mengganggap bahwa kata Tuli dengan Huruf kapital pada (T) dipandang sebagai cara seseorang menghargai keberadaan Tuli itu sendiri, kata Tuli dalam KBBI adalah tidak bisa mendengar dan menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi, hal ini merujuk pada suatu identitas tertentu yang dalam hal ini adalah komunitas Tuli. Berbeda dengan kata tunarungu, mereka menganggap itu sebuah panggilan keharusan oleh manusia normal dalam mengoptimalkan dan memposisikan keberadan Tuli.[2]

Klasifikasi

Tuli dalam kedokteran dibagi atas 3 jenis gangguan pada pendengaran yaitu:

  1. Tuli/Gangguan Dengar Konduktif adalah gangguan dengar yang disebabkan kelainan di telinga bagian luar dan/atau telinga bagian tengah, sedangkan saraf pendengarannya masih baik, dapat terjadi pada orang dengan infeksi telinga tengah, infeksi telinga luar atau adanya serumen di liang telinga.
  2. Tuli/Gangguan Dengar Saraf atau Sensorineural yaitu gangguan dengar akibat kerusakan saraf pendengaran, meskipun tidak ada gangguan di telinga bagian luar atau tengah.
  3. Tuli/Gangguan Dengar Campuran yaitu gangguan yang merupakan campuran kedua jenis gangguan dengar di atas, selain mengalami kelainan di telinga bagian luar dan tengah juga mengalami gangguan pada saraf pendengaran.

Adapun cara untuk menentukan jenis dan derajat ketulian dapat diperiksa dengan audiometri.

Disamping dengan pemeriksaan audiometri, ambang respon seseorang terhadap bunyi dapat juga dilakukan dengan pemeriksaan BERA (Brainstem Evoke Response Audiometry), dapat dilakukan pada pasien yang tidak dapat diajak komunikasi atau anak kecil. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui bahwa seseorang dengan gangguan pendengaran masuk dalam golongan atau jenis mana.

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Arti kata pekak dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ "Tuli, Tunarungu, atau tuli? – PSIBK USD Yogyakarta" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-20.