Lompat ke isi

Pengguna:RianHS/Draf/2: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RianHS (bicara | kontrib)
Done drafting
Tag: Penggantian Pengembalian manual
 
(65 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
.
[[Berkas:Uomo Vitruviano.jpg|jmpl|[[Manusia Vitruvian|''Manusia Vitruvian'']] karya [[Leonardo da Vinci]] yang menggambarkan proporsi tubuh manusia.]]
'''Kesehatan''' adalah kondisi [[kesejahteraan]] fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya [[penyakit]] atau kelemahan.<ref>{{Cite book|url=https://apps.who.int/gb/bd/pdf_files/BD_49th-en.pdf|title=Basic Documents|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=2020|publisher=Organisasi Kesehatan Dunia|isbn=978-92-4-000051-3|edition=49|location=Jenewa|pages=1|chapter=Constitution of the World Health Organization|url-status=live}}</ref> Pemahaman tentang kesehatan telah bergeser seiring dengan waktu, tetapi ...

== Definisi ==
Makna kesehatan telah berkembang dari waktu ke waktu. Dalam perspektif [[model biomedis]], definisi awal kesehatan difokuskan pada kemampuan tubuh untuk berfungsi. Kesehatan dipandang sebagai kondisi tubuh yang berfungsi normal yang dapat terganggu oleh penyakit dari waktu ke waktu.<ref name=":0" />

Pada tahun 1948, [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai "kesejahteraan fisik, mental, dan sosial, dan bukan hanya tidak adanya penyakit dan kelemahan".<ref>{{Cite book|url=https://apps.who.int/iris/handle/10665/37089|title=The First ten years of the World Health Organization|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=1958|publisher=Organisasi Kesehatan Dunia|isbn=9241560142|location=Jenewa|pages=459|quote="''Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity''".}}</ref> Meskipun definisi ini disambut baik oleh beberapa orang dan dipandang inovatif, definisi ini juga dikritik karena tidak jelas, terlalu luas, dan tidak diuraikan dengan terukur.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://phprimer.afmc.ca/Part1-TheoryThinkingAboutHealth/ConceptsOfHealthAndIllness/DefinitionsofHealth|title=Definitions of Health|last=|first=|date=|website=AFMC|archive-url=https://web.archive.org/web/20160812145405/http://phprimer.afmc.ca/Part1-TheoryThinkingAboutHealth/ConceptsOfHealthAndIllness/DefinitionsofHealth|archive-date=12 Agustus 2016|access-date=}}</ref> Beberapa ilmuwan mengajukan definisi kesehatan yang lain, misalnya "kondisi yang ditandai dengan integritas anatomi; kemampuan untuk melakukan peran dalam keluarga, pekerjaan, dan masyarakat, yang dihargai secara pribadi; kemampuan untuk menghadapi tekanan fisik, biologis, dan sosial; perasaan sejahtera; dan kebebasan dari risiko penyakit dan kematian sebelum waktunya."<ref>{{Cite journal|last=Stokes|first=Joseph|last2=Noren|first2=Jay|last3=Shindell|first3=Sidney|year=1982|title=Definition of terms and concepts applicable to clinical preventive medicine|url=http://link.springer.com/10.1007/BF01324395|journal=Journal of Community Health|language=|volume=8|issue=1|pages=33–41|doi=10.1007/BF01324395|issn=0094-5145|quote="''A state characterized by anatomic integrity; ability to perform personally valued family, work, and community roles; ability to deal with physical, biological and social stress; a feeling of well-being; and freedom from the risk of disease and untimely death''."}}</ref>

Seiring waktu, penyakit tidak lagi dipandang sebagai sebuah kondisi, tetapi sebuah proses. Pergeseran sudut pandang ini juga terjadi pada kesehatan. Pada awal 1980-an, WHO mendorong perkembangan gerakan [[promosi kesehatan]]. Gerakan ini memungkinkan orang-orang meningkatkan kendali atas kesehatan mereka dan memperbaiki status kesehatan mereka masing-masing. Untuk mewujudkan kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap, sebagaimana definisi WHO tentang kesehatan, seseorang atau sekelompok orang perlu memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan mewujudkan aspirasi, memenuhi kebutuhan, serta mengubah atau mengatasi lingkungannya. Kesehatan dipandang sebagai sumber daya untuk kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup.<ref>{{Cite book|url=https://apps.who.int/iris/handle/10665/107835|title=Health Promotion: A Discussion Document on the Concept and Principles: Summary Report of the Working Group on Concept and Principles of Health Promotion, Copenhagen, 9–13 July 1984|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=1984|publisher=WHO Regional Office for Europe|isbn=|location=Kopenhagen|pages=|quote="Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve, their health. To reach a state of complete physical, mental and social well-being, an individual or group must be able to identify and to realize aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment. Health is, therefore, seen as a resource for everyday life, not the objective of living."|url-status=live}}</ref> Untuk mewujudkannya, ada beberapa prasyarat yang perlu dipenuhi, yaitu perdamaian, tempat tinggal, pendidikan, makanan, pendapatan, ekosistem yang stabil, sumber daya berkelanjutan, serta keadilan sosial dan kesetaraan.<ref>{{Cite web|url=https://www.who.int/healthpromotion/conferences/previous/ottawa/en/|title=The Ottawa Charter for Health Promotion|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=|website=WHO|access-date=22 Juni 2020}}</ref>

Gerakan promosi kesehatan memungkinkan kesehatan untuk diajarkan, dipelajari, dan diperkuat. Pemahaman konsep kesehatan sebagai "kemampuan untuk beradaptasi dan mengatur diri sendiri" dan berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah membuka pintu bagi setiap orang untuk menilai diri mereka sendiri.<ref>{{Cite journal|last=Jadad|first=Alejandro R.|date=November 2016|year=|title=Creating a pandemic of health: What is the role of digital technologies?|url=http://link.springer.com/10.1057/s41271-016-0016-1|journal=Journal of Public Health Policy|volume=37|issue=S2|pages=260–268|doi=10.1057/s41271-016-0016-1|issn=0197-5897}}</ref> Hal ini juga memungkinkan setiap orang untuk merasa sehat, bahkan ketika mereka memiliki berbagai penyakit kronis atau berada dalam kondisi terminal.<ref>{{Cite web|url=http://harvardpublichealthreview.org/creating-a-pandemic-of-health-opportunities-and-lessons-for-a-university-initiative-at-the-intersection-of-health-equity-and-innovation/|title=Creating a Pandemic of Health: Opportunities and Lessons for a University Initiative at the Intersection of Health, Equity, and Innovation|last=Kotha|first=S.R.|last2=Jadad|first2=A.R.|date=2015|website=Harvard Public Health Review: A Student Publication|language=|access-date=22 Juni 2020|last3=Hu|first3=H.}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Jadad|first=A.R.|date=|year=2013|title=On Living a Long, Healthy, and Happy Life, Full of Love, and with no Regrets, until Our Last Breath|url=https://www.karger.com/Article/FullText/357490|journal=Verhaltenstherapie|language=|volume=23|issue=4|pages=287–289|doi=10.1159/000357490|issn=1423-0402}}</ref> Belakangan, istilah "sehat" juga banyak digunakan dalam berbagai konteks organisasi tak hidup yang memengaruhi kepentingan manusia, seperti dalam [[komunitas sehat]], [[kota sehat]], atau [[lingkungan sehat]].

== Penentu ==
{{see also|Penentu sosial kesehatan|Faktor risiko}}
Secara umum, konteks kehidupan seseorang sangat memengaruhi status kesehatan dan kualitas hidupnya. Kesehatan tidak hanya dipertahankan dan ditingkatkan melalui kemajuan dan penerapan [[ilmu kesehatan]], tetapi juga melalui pemilihan gaya hidup oleh suatu individu dan masyarakat sekitarnya. Menurut WHO, faktor penentu utama kesehatan yaitu lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan fisik, serta karakteristik dan perilaku individu seseorang.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.who.int/social_determinants/en/|title=Social Determinants of Health|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=|website=WHO|access-date=22 Juni 2020}}</ref>

Faktor-faktor kunci lebih spesifik yang memengaruhi apakah seseorang sehat atau tidak sehat meliputi:<ref name=":1" /><ref>{{Cite web|url=https://www.canada.ca/en/public-health/services/health-promotion/population-health/what-determines-health.html#evidence|title=Social Determinants of Health and Health Inequalities|last=|first=|date=|website=Government of Canada|access-date=22 Juni 2020}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.phac-aspc.gc.ca/ph-sp/pdf/perspect-eng.pdf|title=A New Perspective on the Health of Canadians: A Working Document|last=Lalonde|first=Marc|date=1981|publisher=Minister of Supply and Services Canada|isbn=0-662-50019-9|location=Ottawa|pages=|url-status=live}}</ref>
{{col-begin}}
{{col-2}}
* Penghasilan dan [[status sosial]]
* Jaringan [[dukungan sosial]]
* [[Pendidikan]] dan [[literasi]]
* Ketenagakerjaan/kondisi kerja
* [[Lingkungan sosial]]
* [[Lingkungan fisik]]
{{col-2}}
* Praktik kesehatan pribadi dan keterampilan mengatasi masalah
* Perkembangan masa kanak-kanak yang sehat
* Kondisi biologis dan genetik
* Perawatan kesehatan
* [[Gender]]
* [[Budaya]]
{{col-end}}Semakin banyak penelitian dan laporan yang meneliti keterkaitan antara kesehatan dan berbagai faktor, termasuk gaya hidup, lingkungan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan kebijakan kesehatan. Salah satu kebijakan spesifik yang dibuat banyak negara dalam beberapa tahun terakhir adalah pengenaan pajak terhadap gula. Minuman manis juga mulai dikenakan pajak dan mulai ditargetkan oleh gerakan antiobesitas akibat semakin banyaknya bukti yang menunjukkan hubungan antara minuman bergula tinggi dengan [[kegemukan]].<ref>{{Cite journal|last=Andreyeva|first=Tatiana|last2=Chaloupka|first2=Frank J.|last3=Brownell|first3=Kelly D.|date=Juni 2011|year=|title=Estimating the Potential of Taxes on Sugar-sweetened Beverages to Reduce Consumption and Generate Revenue|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S009174351100123X|journal=Preventive Medicine|volume=52|issue=6|pages=413–416|doi=10.1016/j.ypmed.2011.03.013}}</ref>

Sebuah studi mengungkapkan bahwa seseorang dapat meningkatkan kesehatan mereka melalui [[latihan fisik]], tidur yang cukup, membatasi konsumsi alkohol, tidak merokok, menjaga berat badan, dan sarapan dengan rutin.<ref>{{Cite journal|last=Wingard|first=Deborah L.|last2=Berkman|first2=Lisa F.|last3=Brand|first3=Richard J.|date=November 1982|year=|title=A Multivariate Analysis of Health-Related Practices|url=https://academic.oup.com/aje/article-lookup/doi/10.1093/oxfordjournals.aje.a113466|journal=American Journal of Epidemiology|language=|volume=116|issue=5|pages=765–775|doi=10.1093/oxfordjournals.aje.a113466|issn=1476-6256}}</ref>

== Kesehatan global ==
Seri ''[[Laporan Kesehatan Dunia]]'' yang diterbitkan oleh WHO berfokus pada masalah kesehatan global, termasuk akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang.<ref>{{Cite web|url=https://www.who.int/whr/en/|title=World Health Report|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=|website=WHO|access-date=22 Juni 2020}}</ref>

== Kesehatan jiwa ==
Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan manusia.<ref>{{Cite journal|last=Lin|first=Nan|last2=Ensel|first2=Walter M.|date=Juni 1989|year=|title=Life Stress and Health: Stressors and Resources|url=http://www.jstor.org/stable/2095612?origin=crossref|journal=American Sociological Review|volume=54|issue=3|pages=382|doi=10.2307/2095612}}</ref>

== Referensi ==
{{reflist|30em}}

Revisi terkini sejak 30 April 2024 14.48

.