Lompat ke isi

Pribadi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
Dalam penggunaan umum, kata '''pribadi''' mencakup suatu [[sosok]] atau benda tertentu dari sebuah kumpulan. Sampai dengan abad ke-15, bahkan dewasa ini, dalam bidang [[statistik]] dan [[metafisika]], pribadi berarti "tidak dapat dibagi", dan biasanya menggambarkan benda bilangan apa pun yang tunggal, tetapi kadang berarti "seseorang". Sejak awal abab ke-17, istilah "pribadi" menunjukkan kepribadian yakni [[individualisme|kemasingdirian]].<ref>Abbs 1986, cited in Klein 2005, pp.26-27</ref> ''Kepribadian'' merupakan keadaan atau sifat [[individu|masing diri]]; yaitu seseorang yang terpisah atau berbeda daripada orang lain dan memiliki kebutuhan, tujuan dan hasratnya sendiri.
{{merge from|Individu|date=Maret 2016}}
'''F. Viktor Zebua''', S.Pd. (Lahir 13 Juni 1987) adalah Kepala SMP Negeri 2 Alasa. Ia juga dipercaya sebagai Ketua Komisi Pemuda BNKP Jemaat Tetehosi sejak 2008.


== Pendidikan ==
== Descartes ==
Dalam pernyataannya ''Cogito ergo sum'' ("Saya berpikir maka saya berada"), [[Rene Descartes]] mengusulkan sebagai fakta bahwa subjek pribadi berbeda daripada dunia di sekitarnya. Ini merupakan dualisme subjek-objek yang amat terkenal dalam tradisi [[filsafat Barat]].


== Hegel ==
* SD Negeri 078011 Tetehosi (1993-1999)
[[Hegel]] menganggap [[sejarah]] sebagai perkembangan rencana [[Tuhan]] lewat proses tesis, antitesis serta perpaduan. Peran si pribadi adalah sebagai wakil perkembangan tersebut – sebagian dari sesuatu yang utuh dan lebih besar.
* SMP Negeri 1 Alasa (1999-2002)
* SMA Negeri 3 Gunungsitoli (2002-2005)
* IKIP Gunungsitoli (2005-2009)


== Organisasi ==
== Agama Budha ==
Dalam agama [[Budha]], konsep ‘pribadi’ berasal dari ''anatman'', atau "tiada-diri". Menurut anatman, si pribadi sebenarnya merupakan rentetan proses-proses yang saling berhubungan dan, dalam bekerja sama, berpenampilan sesuatu yang tunggal, terpisah dan utuh. Dengan begini, ‘anatman’, bersama dengan [[anicca]], merupakan sejenis teori bundel. Daripada menjadi diri yang anotomis, tak terbagi dan berbeda dari kenyataan, dalam [[agama Buddha]] si pribadi dianggap sebagai bagian [[alam semesta]] yang bersangkut-paut, terus berubah-ubah dan tidak kekal pula.

* Ketua Komisi Pemuda BNKP Jemaat Tetehosi Resort 1 Kota Gunungsitoli (2017-2021)

== Karir ==

* Support Staff PT Tritania Nusantara(2007-2008)
* Guru SMK Negeri 1 Alasa (2009-2011)
* Relationship officer (RO) PT. Bank BTPN, Tbk_(2011-2013)
* Branch Manager (BM) PT. Bank BTPN, Tbk_(2013-2014)
* Guru SMP Negeri 3 Tugala Oyo (2014-2015)
* Guru SMP Negeri 2 Alasa (2015-2017)
* Kepala SMP Negeri 2 Alasa (2017-Sekarang)


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|Dinas Pendidikan=Kepala SMP Negeri 2 Alasa}}
{{reflist}}
* Gracia, Jorge J. E. (1988) ''Individuality: An Essay on the Foundations of Metaphysics''. State Univ. of New York Press.
*
* Klein, Anne Carolyn (1995) ''Meeting the Great Bliss Queen: Buddhists, Feminists, and the Art of the Self''. ISBN 0-8070-7306-7.


[[Kategori:Istilah filsafat]]
[[Kategori:Istilah filsafat]]

Revisi per 30 April 2024 16.42

Dalam penggunaan umum, kata pribadi mencakup suatu sosok atau benda tertentu dari sebuah kumpulan. Sampai dengan abad ke-15, bahkan dewasa ini, dalam bidang statistik dan metafisika, pribadi berarti "tidak dapat dibagi", dan biasanya menggambarkan benda bilangan apa pun yang tunggal, tetapi kadang berarti "seseorang". Sejak awal abab ke-17, istilah "pribadi" menunjukkan kepribadian yakni kemasingdirian.[1] Kepribadian merupakan keadaan atau sifat masing diri; yaitu seseorang yang terpisah atau berbeda daripada orang lain dan memiliki kebutuhan, tujuan dan hasratnya sendiri.

Descartes

Dalam pernyataannya Cogito ergo sum ("Saya berpikir maka saya berada"), Rene Descartes mengusulkan sebagai fakta bahwa subjek pribadi berbeda daripada dunia di sekitarnya. Ini merupakan dualisme subjek-objek yang amat terkenal dalam tradisi filsafat Barat.

Hegel

Hegel menganggap sejarah sebagai perkembangan rencana Tuhan lewat proses tesis, antitesis serta perpaduan. Peran si pribadi adalah sebagai wakil perkembangan tersebut – sebagian dari sesuatu yang utuh dan lebih besar.

Agama Budha

Dalam agama Budha, konsep ‘pribadi’ berasal dari anatman, atau "tiada-diri". Menurut anatman, si pribadi sebenarnya merupakan rentetan proses-proses yang saling berhubungan dan, dalam bekerja sama, berpenampilan sesuatu yang tunggal, terpisah dan utuh. Dengan begini, ‘anatman’, bersama dengan anicca, merupakan sejenis teori bundel. Daripada menjadi diri yang anotomis, tak terbagi dan berbeda dari kenyataan, dalam agama Buddha si pribadi dianggap sebagai bagian alam semesta yang bersangkut-paut, terus berubah-ubah dan tidak kekal pula.

Referensi

  1. ^ Abbs 1986, cited in Klein 2005, pp.26-27
  • Gracia, Jorge J. E. (1988) Individuality: An Essay on the Foundations of Metaphysics. State Univ. of New York Press.
  • Klein, Anne Carolyn (1995) Meeting the Great Bliss Queen: Buddhists, Feminists, and the Art of the Self. ISBN 0-8070-7306-7.