Lompat ke isi

Ekskresi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Aruna Zahra (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(46 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{gabung ke|Sistem ekskresi|date=Desember 2020}}
Ekskresi berarti pengeluaran zat - zat sisa metabolisme dari dalam tubuh organisme. Zat sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh melalui alat ekskresi. Alat ekskresi pada manusia dan vertebrata lainnya berupa ginjal, paru-paru, kulit, dan hati, sedangkan alat pengeluaran pada hewan invertebrata berupa nefridium, sel api, atau buluh Malphigi. Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh. Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H20, NHS, zat warna empedu, dan asam urat.
{{periksaterjemahan}}
Karbon dioksida dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila kadarnya tidak berlebihan. Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian masih dapat dipakai sebagai dapar (penjaga kestabilan PH) dalam darah. Demikian juga H2O dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya sebagai pelarut.
[[Berkas:Gray1120.png|ka|jmpl|Ginjal merupakan organ ekskresi penting pada vertebrata.]]
Amonia (NH3), hasil pembongkaran/pemecahan protein, merupakan zat yang beracun bagi sel. Oleh karena itu, zat ini harus dikeluarkan dari tubuh. Namun demikian, jika untuk sementara disimpan dalam tubuh zat tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang beracun, yaitu dalam bentuk urea.
'''Ekskresi''' ({{Lang-nl|excretie}}) adalah proses pembuangan sisa [[metabolisme]] dan benda tidak berguna lainnya.<ref name='beckett'>{{cite book|last = Beckett|first = B. S.|authorlink =|coauthors =|title = Biology: A Modern Introduction|publisher = Oxford University Press|date = 1986|location =|pages = 110|url =|doi =|id =|isbn = 0199142602 }}</ref> Ekskresi merupakan proses yang ada pada semua bentuk kehidupan. Pada [[mikroorganisme|organisme bersel satu]], produk buangan dikeluarkan secara langsung melalui permukaan sel. [[Organisme multiselular]] memiliki proses ekskresi yang lebih kompleks misalnya [[keringat]] dan [[Urine|urin]]. Organ yang terlibat pada Ekskresi ialah :
Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darah merah yang dilaksanakan oleh hati dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akan dioksidasi jadi urobilinogen yang berguna memberi warna pada tinja dan urin.
Asam urat merupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia) dan mempunyai daya racun lebih rendah dibandingkan amonia, karena daya larutnya di dalam air rendah. Tugas pokok alat ekskresi ialah membuang sisa metabolisme tersebut di atas walaupun alat pengeluarannya berbeda-beda.
Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi :
defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makana yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidakl diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi
tubuh.
sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan.
Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil
(saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).


# [[Ginjal]]
Fungsi dari sistem ekskresi lainnya :
# [[Kulit]]
1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
# [[Hati]]
2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
# [[Paru-paru|Paru-Paru]]
3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)

4. Menjaga kestabilan asam basa dalam tubuh
== Daftar pustaka ==
* {{cite book|last = Tigerstedt|first = Dr. Robert|authorlink =|coauthors =|title = A Text-book of Human Physiology|publisher = D. Appleton and Co.|date = 1906|location =|pages = [https://archive.org/details/cu31924001044175/page/n419 384]-390|url =https://archive.org/details/cu31924001044175|doi =|id =|isbn = }}

== Pranala luar ==
* [http://www.biology.ualberta.ca/courses.hp/zool250/animations/Excretion.swf Animation of excretion]

== Referensi ==
{{reflist}}

[[Kategori:Ekskresi| ]]
[[Kategori:Metabolisme]]


{{biologi-stub}}

Revisi terkini sejak 1 Mei 2024 10.29

Ginjal merupakan organ ekskresi penting pada vertebrata.

Ekskresi (Belanda: excretie) adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya.[1] Ekskresi merupakan proses yang ada pada semua bentuk kehidupan. Pada organisme bersel satu, produk buangan dikeluarkan secara langsung melalui permukaan sel. Organisme multiselular memiliki proses ekskresi yang lebih kompleks misalnya keringat dan urin. Organ yang terlibat pada Ekskresi ialah :

  1. Ginjal
  2. Kulit
  3. Hati
  4. Paru-Paru

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Beckett, B. S. (1986). Biology: A Modern Introduction. Oxford University Press. hlm. 110. ISBN 0199142602.