Lompat ke isi

Gom xantan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP62Stevanus (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(17 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Xanthan.svg|ka|jmpl|200px|Struktur kimia gum xanthan]]
{{inuseBP|BP62Stevanus|1 April 2014|1 April 2014}}
'''Gum xanthan''' merupakan [[polisakarida]] yang secara alami dihasilkan oleh [[bakteri]] ''[[Xanthomonas campestris]]''.<ref name="A">García-Ochoa F, Santos VE, Casas J a, Gómez E. 2000. [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14538095 Xanthan gum: production, recovery, and properties] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200420075606/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14538095 |date=2020-04-20 }}. Biotechnol. Adv. (Internet) 18:549–79.</ref> [[Struktur primer]] gum xanthan tersusun atas lima gugus [[sakarida]] yang berulang, yang masing-masing mempunyai dua gugus [[glukosa]], dua gugus [[manosa]], dan satu gugus [[asam glukuronat]], dengan perbandingan molar sebesar 2.8:2.0:2.0.<ref name="A"/> Gum xanthan biasa dipakai dalam industri sebagai [[bahan pengental]].<ref name="B">Becker a, Katzen F, Pühler a, Ielpi L. 1998. [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9763683 Xanthan gum biosynthesis and application: a biochemical/genetic perspective] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150311220641/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9763683 |date=2015-03-11 }}. Appl. Microbiol. Biotechnol. (Internet) 50:145–52.</ref> Senyawa ini banyak diproduksi dengan fermentasi di dalam [[bioreaktor]] menggunakan proses [[kultur tertutup]].<ref name="B"/>
[[Berkas:Xanthan.svg|right|thumb|200px|Struktur kimia gum xanthan]]
'''Gum xanthan''' merupakan [[heteropolisakarida]] yang secara alami dihasilkan oleh [[bakteri]] ''[[Xanthomonas campestris]]'' <ref name="A"> García-Ochoa F, Santos VE, Casas J a, Gómez E. 2000. [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14538095 Xanthan gum: production, recovery, and properties]. Biotechnol. Adv. (Internet) 18:549–79.</ref>. [[Struktur primer]] gum xanthan tersusun atas lima gugus [[sakarida]] yang berulang, yang masing-masing mempunyai dua gugus [[glukosa]], dua gugus [[manosa]], dan satu gugus [[asam glukuronat]], dengan perbandingan molar sebesar 2.8:2.0:2.0 <ref name="A"/>. Gum xanthan biasa dipakai dalam industri sebagai [[bahan pengental]] <ref name="B"> Becker a, Katzen F, Pühler a, Ielpi L. 1998. [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9763683 Xanthan gum biosynthesis and application: a biochemical/genetic perspective]. Appl. Microbiol. Biotechnol. (Internet) 50:145–52.</ref>. Senyawa ini banyak diproduksi dengan fermentasi di dalam [[bioreaktor]] menggunakan proses [[kultur tertutup]]<ref name="B"/>.


==Properti==
== Properti ==
Gum xanthan mempunyai beberapa sifat yang membuatnya populer dipakai dalam berbagai industri<ref name="B"/>. Gum xanthan sangat mudah larut dalam air dingin, maupun panas<ref name="B"/>. Selain itu, larutan gum xanthan mempunyai [[viskositas ]]yang tinggi, bahkan pada konsentrasi gum xanthan yang rendah<ref name="B"/>. Larutan gum xanthan juga memiliki sifat [[pseudoplastik]], yang berarti mengalami penurunan [[viskositas]] dengan naiknya tegangan yang diberikan<ref name="B"/>. Santhan gum juga relatif tidak terpengaruh terhadap perubahan [[pH]], temperatur, dan konsentrasi [[ion]] [[elektrolit]]<ref name="A"/>.
Gum xanthan mempunyai beberapa sifat yang membuatnya populer dipakai dalam berbagai industri.<ref name="B"/> Gum xanthan sangat mudah larut dalam air dingin, maupun panas.<ref name="B"/> Selain itu, larutan gum xanthan mempunyai [[viskositas]] yang tinggi, bahkan pada konsentrasi gum xanthan yang rendah.<ref name="B"/> Larutan gum xanthan juga memiliki sifat [[pseudoplastik]], yang berarti mengalami penurunan [[viskositas]] dengan naiknya tegangan yang diberikan.<ref name="B"/> Santhan gum juga relatif tidak terpengaruh terhadap perubahan [[pH]], temperatur, dan konsentrasi [[ion]] [[elektrolit]].<ref name="A"/>


==Sejarah==
== Sejarah ==
Nama senyawa xanthan gum diperoleh dari ''Xanthomonas campestris'', bakteri yang dapat menyebabkan [[penyakit busuk]] pada [[brokoli]], [[kembang kol]], dan [[kubis]]<ref name="D">Yoquinto L. 2011.[http://www.livescience.com/36009-truth-xanthan-gum.html The Truth About Xanthan Gum](artikel web). Diakses 6 April 2014</ref>. Senyawa ini, secara alami diperlukan oleh bakteri produsennya untuk bertahan dari radiasi [[ultra violet]], kekeringan, panas, dan [[enzim]] perusak<ref name="D"/>. Senyawa gum xanthan juga mampu menyebabkan jaringan tumbuhan menjadi layu, sehingga mempermudah tanaman untuk terinfeksi bakteri<ref name="D"/>.
Nama senyawa xanthan gum diperoleh dari ''Xanthomonas campestris'', bakteri yang dapat menyebabkan [[penyakit busuk]] pada [[brokoli]], [[kembang kol]], dan [[kubis]].<ref name="D">Yoquinto L. 2011.[http://www.livescience.com/36009-truth-xanthan-gum.html The Truth About Xanthan Gum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230528105918/https://www.livescience.com/36009-truth-xanthan-gum.html |date=2023-05-28 }}(artikel web). Diakses 6 April 2014</ref> Senyawa ini, secara alami diperlukan oleh bakteri produsennya untuk bertahan dari radiasi [[ultra violet]], kekeringan, panas, dan [[enzim]] perusak.<ref name="D"/> Senyawa gum xanthan juga mampu menyebabkan jaringan tumbuhan menjadi layu, sehingga mempermudah tanaman untuk terinfeksi bakteri.<ref name="D"/>


Pada tahun 1959, untuk pertama kalinya produksi gum xanthan oleh ''Xanthomonas campestris'' dikembangkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat<ref name="E">Goldberg I, Williams R. 1991. [http://books.google.co.id/books?id=4W5N5eFu2CMC&pg=PA228&dq=xanthan+gum+history&hl=en&sa=X&ei=NmRBU-mNDoOxrgf2jYHoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=xanthan%20gum%20history&f=false ''Biotechnology and Food Ingredients''].New York:Springer</ref>. Pada tahun1961, produksi gum xanthan skala komersial berhasil dilakukan oleh divisi [[Kelco]] milik [[Merck & Co.]], Inc<ref name="E"/>. Tahun 1969, penggunaan gum xanthan pada industri makanan telah diperbolehkan oleh Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (USFDA)<ref name="E"/>.
Pada tahun 1959, untuk pertama kalinya produksi gum xanthan oleh ''Xanthomonas campestris'' dikembangkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat.<ref name="E">Goldberg I, Williams R. 1991. [http://books.google.co.id/books?id=4W5N5eFu2CMC&pg=PA228&dq=xanthan+gum+history&hl=en&sa=X&ei=NmRBU-mNDoOxrgf2jYHoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=xanthan%20gum%20history&f=false ''Biotechnology and Food Ingredients''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230807102524/https://books.google.co.id/books?id=4W5N5eFu2CMC&pg=PA228&dq=xanthan+gum+history&hl=en&sa=X&ei=NmRBU-mNDoOxrgf2jYHoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=xanthan%20gum%20history&f=false |date=2023-08-07 }}.New York:Springer</ref> Pada tahun [[1961]], produksi gum xanthan skala komersial berhasil dilakukan oleh divisi [[Kelco]] milik [[Merck & Co.]], Inc.<ref name="E"/> Tahun [[1969]], penggunaan gum xanthan pada industri makanan telah diperbolehkan oleh Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (USFDA).<ref name="E"/>


==Produksi==
== Produksi ==
Produksi gum xanthan umummnya dilakukan dengan fermentasi Xanthomonas campestris pada bioreaktor menggunakan kultur tertutup<ref name="B"/>. Glukosa, [[sukrosa]], [[pati]], [[asam organik]], atau [[hidrolisat]] [[molasis]] biasanya digunakan sebagai sumber karbon, sementara hidrolisat [[kasein]], limbah [[kedelai]], dan hidrolisat sel [[khamir]] merupakan sumber nitrogen yang biasa digunakan<ref name="B"/>. Untuk menghasilkan produksi gum xanthan yang optimal, sumber karbon biasanya digunakan berlebih, sedangkan sumber nitrogen dibatasi<ref name="B"/>.
Produksi gum xanthan umummnya dilakukan dengan fermentasi ''Xanthomonas campestris'' pada bioreaktor menggunakan kultur tertutup.<ref name="B"/> Glukosa, [[sukrosa]], [[pati]], [[asam organik]], atau [[hidrolisat]] [[molase]] biasanya digunakan sebagai sumber [[karbon]], sementara hidrolisat [[kasein]], limbah [[kedelai]], dan hidrolisat sel [[khamir]] merupakan sumber [[nitrogen]] yang biasa digunakan.<ref name="B"/> Untuk menghasilkan produksi gum xanthan yang optimal, sumber karbon biasanya digunakan berlebih, sedangkan sumber nitrogen dibatasi.<ref name="B"/>


Beberapa tahap dibutuhkan untuk memanen gum xanthan dari media fermentasi<ref name="B"/>. Pertama-tama, proses [[sterilisasi]] media dilakukan<ref name="B"/>. Kedua, dilakukan pengendapan gum xanthan dengan menambahkan senyawa [[alkohol]], seperti [[isopropanol]]. Kemudian, proses [[semprot-beku]] dan pengayakan dilakukan untuk memperoleh bubuk gum xanthan<ref name="B"/>. Terakhir, senyawa antimikrob diberikan untuk menambah ketahanan produk<ref name="B"/>. Produk dikemas dan siap didistribusikan<ref name="B"/>.
Beberapa tahap dibutuhkan untuk memanen gum xanthan dari media fermentasi.<ref name="B"/> Pertama-tama, proses [[sterilisasi]] media dilakukan.<ref name="B"/> Kedua, dilakukan pengendapan gum xanthan dengan menambahkan senyawa [[alkohol]], seperti [[isopropanol]]. Kemudian, proses [[semprot-beku]] dan pengayakan dilakukan untuk memperoleh bubuk gum xanthan.<ref name="B"/> Terakhir, senyawa antimikrob diberikan untuk menambah ketahanan produk.<ref name="B"/> Produk dikemas dan siap didistribusikan.<ref name="B"/>


Untuk meningkatkan produksi gum xanthan, seleksi [[galur]] ummnya dilakukan dengan metode konvensional seperti menggunakan radiasi [[ultra violet]], atau senyawa kimia seperti [[natrium azida]]<ref name="B"/>. Baru-baru ini, penggunaan tehnik [[genetika]] diuji coba untuk mendapatkan perubahan dalam produksi gum xanthan<ref name="B"/>. Di samping itu, pendekatan yang umummnya dilakukan untuk meningkatkan produksi adalah dengan melakukan perbaikan pada desain bioreaktor dan optimasi komposisi pada medium<ref name="B"/>.
Untuk meningkatkan produksi gum xanthan, seleksi [[galur]] ummnya dilakukan dengan metode konvensional seperti menggunakan radiasi [[ultra violet]], atau senyawa kimia seperti [[natrium azida]].<ref name="B"/> Baru-baru ini, penggunaan tehnik [[genetika]] diuji coba untuk mendapatkan perubahan dalam produksi gum xanthan.<ref name="B"/> Di samping itu, pendekatan yang umummnya dilakukan untuk meningkatkan produksi adalah dengan melakukan perbaikan pada desain bioreaktor dan optimasi komposisi pada medium.<ref name="B"/>


==Aplikasi==
== Aplikasi ==
Di dalam industri makanan, gum xanthan banyak dipakai sebagai bahan pengental<ref name="B"/>. Keamanan gum xanthan dalam industri makanan telah disetujui oleh [[Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat]] (USFDA)<ref name="B"/>. Selain sebagai bahan pengental, gum xanthan juga dipakai sebagai [[agen penstabil]], agen pembuat [[emulsi]], bahan perekat, dan untuk mencegah pembentukan kristal es<ref name="B"/>.
Di dalam industri makanan, gum xanthan banyak dipakai sebagai bahan pengental.<ref name="B"/> Keamanan gum xanthan dalam industri makanan telah disetujui oleh [[Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat]] (USFDA).<ref name="B"/> Selain sebagai bahan pengental, gum xanthan juga dipakai sebagai [[agen penstabil]], agen pembuat [[emulsi]], bahan perekat, dan untuk mencegah pembentukan kristal es.<ref name="B"/>


Selain industri makanan, gum xanthan juga dipakai dalam industri cat, minyak, farmasi, odol, kosmetik, kertas, dan tekstil<ref name="B"/>. Dalam industri-industri tersebut, gum xanthan juga banyak dipakai sebagai bahan pengental untuk mengatur viskositas campuran. Dalam bidang medis, gum xanthan dipakai untuk menurunkan kadar [[kolestrol]] dalam darah dan dapat dikonsumsi sebagai agen [[laksatif]]<ref name="C">[http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-340-XANTHAN%20GUM.aspx?activeIngredientId=340&activeIngredientName=XANTHAN%20GUM Xanthan Gum - WebMD]</ref>.
Selain industri makanan, gum xanthan juga dipakai dalam industri cat, minyak, farmasi, odol, kosmetik, kertas, dan tekstil.<ref name="B"/> Dalam industri-industri tersebut, gum xanthan juga banyak dipakai sebagai bahan pengental untuk mengatur viskositas campuran. Dalam bidang medis, gum xanthan dipakai untuk menurunkan kadar [[kolestrol]] dalam darah dan dapat dikonsumsi sebagai agen [[laksatif]].<ref name="C">{{Cite web |url=http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-340-XANTHAN%20GUM.aspx?activeIngredientId=340&activeIngredientName=XANTHAN%20GUM |title=Xanthan Gum - WebMD |access-date=2014-04-06 |archive-date=2018-03-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180308041739/https://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-340-XANTHAN%20GUM.aspx?activeIngredientId=340&activeIngredientName=XANTHAN%20GUM |dead-url=no }}</ref>


==Keamanan Pangan==
== Keamanan Pangan ==
Meskipun mempunyai aplikasi dalam bidang industri kimia, USFDA dan badan regulasi keamanan makanan di Eropa menganggap senyawa ini, secara umum aman untuk dimakan. Akan tetapi, konsumsi gum xanthan pada beberapa orang diketahui menyebabkan reaksi [[alergi]]<ref name="E"/>. Konsumsi gum xanthan juga dapat menyebabkan flatulensi dan perut kembung<ref name="D"/>. Terlebih lagi, sebuah riset telah menunjukkan bahwa kemampuan laksatif senyawa gum xanthan cukup kuat<ref name="F">Daly J, Tomlin J, Read NW. 1993. [http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online&aid=874088 The effect of feeding xanthan gum on colonic function in man: correlation with in vitro determinants of bacterial breakdown]. Brit. J. Nutri. 69:897-902</ref>. Hal ini membuat konsumsi gum xanthan pada penderita gangguan pencernaan perlu diperhatikan<ref name="F"/>.
Meskipun mempunyai aplikasi dalam bidang industri kimia, USFDA dan badan regulasi keamanan makanan di Eropa menganggap senyawa ini, secara umum aman untuk dimakan. Akan tetapi, konsumsi gum xanthan pada beberapa orang diketahui menyebabkan reaksi [[alergi]].<ref name="E"/> Konsumsi gum xanthan juga dapat menyebabkan flatulensi dan perut kembung.<ref name="D"/> Terlebih lagi, sebuah riset telah menunjukkan bahwa kemampuan laksatif senyawa gum xanthan cukup kuat.<ref name="F">Daly J, Tomlin J, Read NW. 1993. [http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online&aid=874088 The effect of feeding xanthan gum on colonic function in man: correlation with in vitro determinants of bacterial breakdown] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140407093745/http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online&aid=874088 |date=2014-04-07 }}. Brit. J. Nutri. 69:897-902</ref> Hal ini membuat konsumsi gum xanthan pada penderita gangguan pencernaan perlu diperhatikan.<ref name="F"/>


==Referensi==
== Referensi ==
<references/>
<references/>


==Bacaan Lanjut==
== Bacaan Lanjut ==
Phillips GO, Williams PA. 2009. [http://books.google.co.id/books?id=3k-kAgAAQBAJ&pg=PA189&dq=xanthan+gum&hl=en&sa=X&ei=y4JBU-n-Bs6Wrge4hoHQAw&redir_esc=y#v=onepage&q=xanthan%20gum&f=false Handbook of Hydrocolloids](Google eBuku). New Delhi: Elsevier.
Phillips GO, Williams PA. 2009. [http://books.google.co.id/books?id=3k-kAgAAQBAJ&pg=PA189&dq=xanthan+gum&hl=en&sa=X&ei=y4JBU-n-Bs6Wrge4hoHQAw&redir_esc=y#v=onepage&q=xanthan%20gum&f=false Handbook of Hydrocolloids] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230807102527/https://books.google.co.id/books?id=3k-kAgAAQBAJ&pg=PA189&dq=xanthan+gum&hl=en&sa=X&ei=y4JBU-n-Bs6Wrge4hoHQAw&redir_esc=y#v=onepage&q=xanthan%20gum&f=false |date=2023-08-07 }}([[Google]] [[eBuku]]). New Delhi: Elsevier.


[[Kategori:Senyawa organik|Senyawa organik]][[Kategori:Kimia organik]][[Kategori:Polimer]][[Kategori:Polisakarida]]
[[Kategori:Senyawa organik|Senyawa organik]]
[[Kategori:Kimia organik]]
[[Kategori:Polimer]]
[[Kategori:Polisakarida]]
[[Kategori:Gom]]

Revisi terkini sejak 2 Mei 2024 02.40

Struktur kimia gum xanthan

Gum xanthan merupakan polisakarida yang secara alami dihasilkan oleh bakteri Xanthomonas campestris.[1] Struktur primer gum xanthan tersusun atas lima gugus sakarida yang berulang, yang masing-masing mempunyai dua gugus glukosa, dua gugus manosa, dan satu gugus asam glukuronat, dengan perbandingan molar sebesar 2.8:2.0:2.0.[1] Gum xanthan biasa dipakai dalam industri sebagai bahan pengental.[2] Senyawa ini banyak diproduksi dengan fermentasi di dalam bioreaktor menggunakan proses kultur tertutup.[2]

Gum xanthan mempunyai beberapa sifat yang membuatnya populer dipakai dalam berbagai industri.[2] Gum xanthan sangat mudah larut dalam air dingin, maupun panas.[2] Selain itu, larutan gum xanthan mempunyai viskositas yang tinggi, bahkan pada konsentrasi gum xanthan yang rendah.[2] Larutan gum xanthan juga memiliki sifat pseudoplastik, yang berarti mengalami penurunan viskositas dengan naiknya tegangan yang diberikan.[2] Santhan gum juga relatif tidak terpengaruh terhadap perubahan pH, temperatur, dan konsentrasi ion elektrolit.[1]

Nama senyawa xanthan gum diperoleh dari Xanthomonas campestris, bakteri yang dapat menyebabkan penyakit busuk pada brokoli, kembang kol, dan kubis.[3] Senyawa ini, secara alami diperlukan oleh bakteri produsennya untuk bertahan dari radiasi ultra violet, kekeringan, panas, dan enzim perusak.[3] Senyawa gum xanthan juga mampu menyebabkan jaringan tumbuhan menjadi layu, sehingga mempermudah tanaman untuk terinfeksi bakteri.[3]

Pada tahun 1959, untuk pertama kalinya produksi gum xanthan oleh Xanthomonas campestris dikembangkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat.[4] Pada tahun 1961, produksi gum xanthan skala komersial berhasil dilakukan oleh divisi Kelco milik Merck & Co., Inc.[4] Tahun 1969, penggunaan gum xanthan pada industri makanan telah diperbolehkan oleh Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (USFDA).[4]

Produksi gum xanthan umummnya dilakukan dengan fermentasi Xanthomonas campestris pada bioreaktor menggunakan kultur tertutup.[2] Glukosa, sukrosa, pati, asam organik, atau hidrolisat molase biasanya digunakan sebagai sumber karbon, sementara hidrolisat kasein, limbah kedelai, dan hidrolisat sel khamir merupakan sumber nitrogen yang biasa digunakan.[2] Untuk menghasilkan produksi gum xanthan yang optimal, sumber karbon biasanya digunakan berlebih, sedangkan sumber nitrogen dibatasi.[2]

Beberapa tahap dibutuhkan untuk memanen gum xanthan dari media fermentasi.[2] Pertama-tama, proses sterilisasi media dilakukan.[2] Kedua, dilakukan pengendapan gum xanthan dengan menambahkan senyawa alkohol, seperti isopropanol. Kemudian, proses semprot-beku dan pengayakan dilakukan untuk memperoleh bubuk gum xanthan.[2] Terakhir, senyawa antimikrob diberikan untuk menambah ketahanan produk.[2] Produk dikemas dan siap didistribusikan.[2]

Untuk meningkatkan produksi gum xanthan, seleksi galur ummnya dilakukan dengan metode konvensional seperti menggunakan radiasi ultra violet, atau senyawa kimia seperti natrium azida.[2] Baru-baru ini, penggunaan tehnik genetika diuji coba untuk mendapatkan perubahan dalam produksi gum xanthan.[2] Di samping itu, pendekatan yang umummnya dilakukan untuk meningkatkan produksi adalah dengan melakukan perbaikan pada desain bioreaktor dan optimasi komposisi pada medium.[2]

Di dalam industri makanan, gum xanthan banyak dipakai sebagai bahan pengental.[2] Keamanan gum xanthan dalam industri makanan telah disetujui oleh Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (USFDA).[2] Selain sebagai bahan pengental, gum xanthan juga dipakai sebagai agen penstabil, agen pembuat emulsi, bahan perekat, dan untuk mencegah pembentukan kristal es.[2]

Selain industri makanan, gum xanthan juga dipakai dalam industri cat, minyak, farmasi, odol, kosmetik, kertas, dan tekstil.[2] Dalam industri-industri tersebut, gum xanthan juga banyak dipakai sebagai bahan pengental untuk mengatur viskositas campuran. Dalam bidang medis, gum xanthan dipakai untuk menurunkan kadar kolestrol dalam darah dan dapat dikonsumsi sebagai agen laksatif.[5]

Keamanan Pangan

[sunting | sunting sumber]

Meskipun mempunyai aplikasi dalam bidang industri kimia, USFDA dan badan regulasi keamanan makanan di Eropa menganggap senyawa ini, secara umum aman untuk dimakan. Akan tetapi, konsumsi gum xanthan pada beberapa orang diketahui menyebabkan reaksi alergi.[4] Konsumsi gum xanthan juga dapat menyebabkan flatulensi dan perut kembung.[3] Terlebih lagi, sebuah riset telah menunjukkan bahwa kemampuan laksatif senyawa gum xanthan cukup kuat.[6] Hal ini membuat konsumsi gum xanthan pada penderita gangguan pencernaan perlu diperhatikan.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c García-Ochoa F, Santos VE, Casas J a, Gómez E. 2000. Xanthan gum: production, recovery, and properties Diarsipkan 2020-04-20 di Wayback Machine.. Biotechnol. Adv. (Internet) 18:549–79.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Becker a, Katzen F, Pühler a, Ielpi L. 1998. Xanthan gum biosynthesis and application: a biochemical/genetic perspective Diarsipkan 2015-03-11 di Wayback Machine.. Appl. Microbiol. Biotechnol. (Internet) 50:145–52.
  3. ^ a b c d Yoquinto L. 2011.The Truth About Xanthan Gum Diarsipkan 2023-05-28 di Wayback Machine.(artikel web). Diakses 6 April 2014
  4. ^ a b c d Goldberg I, Williams R. 1991. Biotechnology and Food Ingredients Diarsipkan 2023-08-07 di Wayback Machine..New York:Springer
  5. ^ "Xanthan Gum - WebMD". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-08. Diakses tanggal 2014-04-06. 
  6. ^ a b Daly J, Tomlin J, Read NW. 1993. The effect of feeding xanthan gum on colonic function in man: correlation with in vitro determinants of bacterial breakdown Diarsipkan 2014-04-07 di Wayback Machine.. Brit. J. Nutri. 69:897-902

Bacaan Lanjut

[sunting | sunting sumber]

Phillips GO, Williams PA. 2009. Handbook of Hydrocolloids Diarsipkan 2023-08-07 di Wayback Machine.(Google eBuku). New Delhi: Elsevier.