Lompat ke isi

Ilah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Vedolique (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Disambiginfo|Ilahi}}'''''Ilāh''''' (Arabic: إله; bentuk jamaknya آلهة "''ālihat"'') adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab yang diserap ke dalam kosakata [[bahasa Indonesia]] yang berarti "[[Tuhan]]" atau "Sembahan" atau dalam beberapa kasus bisa disamakaan dengan makna kata "Dewa". Dalam bahasa aslinya, kata ini memiliki bentuk feminin yaitu '''''ilāhat''''' (إلاهة, artinya "dewi").
Ilah atau Ma'bud sering juga diartikan sebagai "tuhan", namun sebenarnya arti Ilah adalah "segala sesuatu yang diabdi, ditaati atau disembah" ilah bisa berupa manusia , barang , kesenangan atau hal-hal yang mendatangkan kesenangan maupun ketenangan, jadi arti Ilah tidak bisa disamakan dengan "tuhan".


Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia|KBBI]] versi V makna kata ''ilah'' adalah "sembahan atau yang disembah"<ref>{{Cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Ilah|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2023-07-17}}</ref>. Sementara kata ''Tuhan'' memiliki makna yang lebih dalam dicatat sebagai "sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan sebagainya"<ref>{{Cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Tuhan|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2023-07-17}}</ref>. Dan kata "Dewa" sendiri bermakna "roh halus yang dianggap atau dipercayai sebagai penguasa alam dan manusia"<ref>{{Cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Dewa|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2023-07-17}}</ref>. Dalam berbagai tulisan, kata ''dewa'' sering dipakai untuk merujuk kepada sembahan kaum pagan.
== Dalam agama Islam ==
:1:5 Kepada Engkaulah kami mengabdi dan memohon pertolongan.


Contoh kalimat yang memuat kata ilah yang bisa disamaartikan dengan kata "Tuhan" atau "Sembahan" atau "Dewa" misalnya, "Di abad 2 Masehi, kaum itu menyembah Ilah/Tuhan/Dewa/Sembahan Trutuk sebagai dewa hujan karena dianggap sebagai penyedia air di saat mereka dilanda kekeringan yang lama". Tentu saja banyak penulis lebih memiliki diksi ''Dewa'' daripada kata lainnya untuk contoh kasus ini.
:114:3 Ilah manusia,


== Terjemahan Alkitab ==
Kalimah [[monoteisme|tauhid]] "Laa Ilaha Ilaa Allah" artinya secara esoterik maupun aplikatif adalah tiada sesuatupun yang diikuti aturannya , dijauhi larangannya atau disembah / diabdi selain Allah dengan kepengaturanNya / ajaranNya sebagai [[Rabb]]. Hak mutlak Allah sebagai Ilah diistilahkan sebagai [[Uluhiyah]]
Kata ''ilah'' ini diperkenalkan lebih jauh ke masyarakat [[Nusantara]] saat [[Alkitab]] bahasa Belanda diterjemahkan ke bahasa Melayu. Seperti contoh Alkitab Klinkert 1863, ada pada beberapa ayat seperti Yoh 10:34-35, 1 Kor 8:5, dan 2 Tes 4:4.


Yoh 10:34 dicatat, "''Jesoes menjaoet sama dia-orang: Boekan terseboet dalem toretmoe: "Akoe soedah befirman, kamoe ini '''ilah'''''?"<ref>{{Cite web|title=SABDAweb - Yohanes 10 - Alkitab Klinkert 1863|url=https://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=43&c=10&version=kl_1863#34|website=sabdaweb.sabda.org|access-date=2023-07-17}}</ref>
{{agama-stub}}


Begitu juga versi revisi selanjutnya yaitu Alkitab Klinkert 1870. Beberapa ayat yang mencantumkan kata ini antara lain, Kis 12:22, Kis 17:23, dan 1 Kor 8:5.
[[Kategori:Agama]]

Alkitab setelah memakai bahasa Indonesia diterjemahkan oleh [[Lembaga Alkitab Indonesia]] (LAI), sejak [[Alkitab Terjemahan Lama]], [[Alkitab Terjemahan Baru|Terjemahan Baru]], sampai [[Alkitab Terjeman Baru ke-2|Terjemahan Baru ke-2]] pun masih memakai kata ini. Dalam terjemahannya LAI memilih diksi ''ilah'' yang merujuk kepada sembahan di luar Israel atau Kristen.

== [[Syahadat|Shahadat]] Muslim ==
Syahadat disebut juga dengan ''Syahadatain'' karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab ''Syahadatain'' berarti 2 kalimat syahadat). Kalimat pertama merupakan ''syahadah at-tauhid'', dan kalimat kedua merupakan ''syahadah ar-rasul''. Dalam kalimat pertama dicatat sbb:

: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ
: '''''ʾašhadu ʾan lā ʾilāha ʾillā -llāh'''''

Maknanya adalah, "Saya bersaksi bahwa tiada [[Ilah]]/Tuhan selain Allah". Di sini kita perhatikan kata ''Ilah'' dalam posisi jabatan, sementara kata [[Allah]] sebagai nama yang disembah.
[[Kategori:Bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Kata serapan dari Arab]]

Revisi terkini sejak 2 Mei 2024 03.27

Ilāh (Arabic: إله; bentuk jamaknya آلهة "ālihat") adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab yang diserap ke dalam kosakata bahasa Indonesia yang berarti "Tuhan" atau "Sembahan" atau dalam beberapa kasus bisa disamakaan dengan makna kata "Dewa". Dalam bahasa aslinya, kata ini memiliki bentuk feminin yaitu ilāhat (إلاهة, artinya "dewi").

Dalam KBBI versi V makna kata ilah adalah "sembahan atau yang disembah"[1]. Sementara kata Tuhan memiliki makna yang lebih dalam dicatat sebagai "sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan sebagainya"[2]. Dan kata "Dewa" sendiri bermakna "roh halus yang dianggap atau dipercayai sebagai penguasa alam dan manusia"[3]. Dalam berbagai tulisan, kata dewa sering dipakai untuk merujuk kepada sembahan kaum pagan.

Contoh kalimat yang memuat kata ilah yang bisa disamaartikan dengan kata "Tuhan" atau "Sembahan" atau "Dewa" misalnya, "Di abad 2 Masehi, kaum itu menyembah Ilah/Tuhan/Dewa/Sembahan Trutuk sebagai dewa hujan karena dianggap sebagai penyedia air di saat mereka dilanda kekeringan yang lama". Tentu saja banyak penulis lebih memiliki diksi Dewa daripada kata lainnya untuk contoh kasus ini.

Terjemahan Alkitab[sunting | sunting sumber]

Kata ilah ini diperkenalkan lebih jauh ke masyarakat Nusantara saat Alkitab bahasa Belanda diterjemahkan ke bahasa Melayu. Seperti contoh Alkitab Klinkert 1863, ada pada beberapa ayat seperti Yoh 10:34-35, 1 Kor 8:5, dan 2 Tes 4:4.

Yoh 10:34 dicatat, "Jesoes menjaoet sama dia-orang: Boekan terseboet dalem toretmoe: "Akoe soedah befirman, kamoe ini ilah?"[4]

Begitu juga versi revisi selanjutnya yaitu Alkitab Klinkert 1870. Beberapa ayat yang mencantumkan kata ini antara lain, Kis 12:22, Kis 17:23, dan 1 Kor 8:5.

Alkitab setelah memakai bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), sejak Alkitab Terjemahan Lama, Terjemahan Baru, sampai Terjemahan Baru ke-2 pun masih memakai kata ini. Dalam terjemahannya LAI memilih diksi ilah yang merujuk kepada sembahan di luar Israel atau Kristen.

Shahadat Muslim[sunting | sunting sumber]

Syahadat disebut juga dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab Syahadatain berarti 2 kalimat syahadat). Kalimat pertama merupakan syahadah at-tauhid, dan kalimat kedua merupakan syahadah ar-rasul. Dalam kalimat pertama dicatat sbb:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ
ʾašhadu ʾan lā ʾilāha ʾillā -llāh

Maknanya adalah, "Saya bersaksi bahwa tiada Ilah/Tuhan selain Allah". Di sini kita perhatikan kata Ilah dalam posisi jabatan, sementara kata Allah sebagai nama yang disembah.

  1. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-07-17. 
  2. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-07-17. 
  3. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-07-17. 
  4. ^ "SABDAweb - Yohanes 10 - Alkitab Klinkert 1863". sabdaweb.sabda.org. Diakses tanggal 2023-07-17.