Lompat ke isi

Dewan Bahasa dan Pustaka (Malaysia): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Gombang (bicara | kontrib)
k Hapus pernyataan yang tidak perlu.
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(15 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Kuala Lumpur Malaysia-Dewan-Bahasa-Dan-Pustaka-00.jpg|jmpl|Menara ''Dewan Bahasa Dan Pustaka'']]
[[Berkas:Kuala Lumpur Malaysia-Dewan-Bahasa-Dan-Pustaka-00.jpg|jmpl|Menara ''Dewan Bahasa Dan Pustaka'']]
'''Dewan Bahasa dan Pustaka''' ('''DBP''') ([[huruf Jawi]] '''ديوان بهاس دان ڤوستاك '''), atau nama pertamanya '''Balai Pustaka''', adalah sebuah jabatan pemerintah [[Malaysia]] yang didirikan pada [[22 Juni]] [[1956]] untuk menggerakkan dan mengangkat [[Bahasa Melayu]] sebagai bahasa kebangsaan, [[bahasa resmi]] dan bahasa keilmuan.
'''Dewan Bahasa dan Pustaka''' ('''DBP''') ({{Jawi|ديوان بهاس دان ڤوستاک}}), adalah sebuah jawatan pemerintah [[Malaysia]] yang didirikan pada [[22 Juni]] [[1956]] untuk menggerakkan dan mengangkat [[Bahasa Melayu]] sebagai bahasa kebangsaan, [[bahasa resmi]], dan bahasa keilmuan di Malaysia.

== Sejarah ==
== Sejarah ==


DBP didirikan sebagai sebuah jabatan kecil di bawah Kementerian Pengajaran Malaysia di [[Johor Bahru]], [[Johor]] semata-mata untuk mengembangkan bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi negara Malaysia yang akan merdeka ketika itu. Nama asalnya "Balai Pustaka".
DBP didirikan sebagai sebuah jawatan kecil di bawah [[Kementerian Pendidikan Malaysia]] di [[Johor Bahru]], [[Johor]] semata-mata untuk mengembangkan bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi negara Malaysia yang akan dimerdekakan Inggris ketika itu.


Setelah Kongres Bahasa dan Persuratan Melayu III yang berlangsung di [[Singapura]] dan Johor Bahru pada 16 - 21 September 1956, Balai Pustaka dinamakan sebagai "Dewan Bahasa dan Pustaka" atas keputusan kongres tersebut. Di samping itu, DBP juga diangkat sebagai badan yang mempunyai anggota lembaga sendiri.
Setelah [[Kongres Bahasa dan Persuratan Melayu]] III yang berlangsung di [[Singapura]] dan Johor Bahru pada 16–21 September 1956, Balai Pustaka dinamakan sebagai "Dewan Bahasa dan Pustaka" atas keputusan kongres tersebut. Di samping itu, DBP juga diangkat sebagai badan yang mempunyai anggota lembaga sendiri.


Pada tahun [[1957]], DBP dipindahkan ke [[Kuala Lumpur]]. Melalui Ordinan Dewan Bahasa dan Pustaka 1959, DBP dinaikkan tarafnya lagi menjadi sebuah badan hukum. Dengan status ini, DBP diberi kekuasaan otonomi untuk:
Pada tahun 1957, DBP dipindahkan ke [[Kuala Lumpur]]. Melalui Ordinan Dewan Bahasa dan Pustaka 1959, DBP dinaikkan tarafnya lagi menjadi sebuah badan hukum. Dengan status ini, DBP diberi kekuasaan otonomi untuk:
* merencanakan dan menyusun dasarnya yang khusus;
* merencanakan dan menyusun dasarnya yang khusus;
* menyusun rancangan pembinaan dan pengembangan bahasa dan [[sastra]]; dan
* menyusun rancangan pembinaan dan pengembangan bahasa dan [[sastra]]; dan
* menjalankan kegiatan [[penerbitan]] dan perniagaan buku yang serupa dengan [[sektor swasta]].
* menjalankan kegiatan [[penerbitan]] dan perniagaan buku yang serupa dengan [[Swasta|sektor swasta]].


Pada [[31 Januari]] [[1962]], DBP dipindahkan ke bangunan sendiri di Jalan Lapangan Terbang Lama (sekarang Jalan Dewan Bahasa). Kemudian pada tahun 1977, DBP mengembangkan sayapnya ke Malaysia Timur dengan pembukaan dua kantor di [[Kota Kinabalu]], [[Sabah]] dan di [[Kuching]], [[Sarawak]]. Ini diikuti pula dengan pembukaan tiga kantor lagi, yaitu:
Pada 31 Januari 1962, DBP dipindahkan ke bangunan sendiri di Jalan Lapangan Terbang Lama (sekarang Jalan Dewan Bahasa). Kemudian pada tahun 1977, DBP mengembangkan sayapnya ke Malaysia Timur dengan pembukaan dua kantor di [[Kota Kinabalu]], [[Sabah]] dan di [[Kuching]], [[Sarawak]]. Ini diikuti pula dengan pembukaan tiga kantor lagi, yaitu:
* Kantor DBP Wilayah Utara di [[Bukit Mertajam]], [[Pulau Pinang]] ([[1999]]);
* Kantor DBP Wilayah Utara di [[Bukit Mertajam]], [[Pulau Pinang]] (1999);
* Kantor DBP Wilayah Timur di [[Kota Bharu]], [[Kelantan]] (1999); dan
* Kantor DBP Wilayah Timur di [[Kota Bharu]], [[Kelantan]] (1999); dan
* Kantor DBP Wilayah Selatan di Johor Bharu, Johor ([[2003]]).
* Kantor DBP Wilayah Selatan di Johor Bharu, Johor (2003).


DBP menyambut ulang tahun Jubli Emas (''Golden Jubilee'') 50 Tahun DBP dan peresmian Menara DBP pada [[22 Juni]] [[2006]].
DBP menyambut ulang tahun Jubli Emas (''Golden Jubilee'') 50 Tahun DBP dan peresmian Menara DBP pada 22 Juni 2006.


== Lihat pula ==
== Lihat juga ==
* [[Dewan Bahasa dan Pustaka (Brunei)]]
*[[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]
*[[Dewan Bahasa dan Pustaka (Brunei)]]
* [[MABBIM]]
* [[MABBIM]]

* [[Pusat Bahasa]]
* [[Majlis Antarabangsa Bahasa Melayu]]
* [[Majelis Sastra Asia Tenggara]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://lamanweb.dbp.gov.my/ Laman Web Resmi DBP]
* [http://www.dbp.gov.my/lamandbp/main.php Laman web resmi DBP Malaysia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070811074451/http://dbp.gov.my/lamandbp/main.php |date=2007-08-11 }}
* [http://www.dbp.gov.bn/library_Info/main.htm Laman resmi DBP Brunei] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070106091417/http://www.dbp.gov.bn/library_Info/main.htm |date=2007-01-06 }}


[[Kategori:Badan pengatur bahasa|Malaysia]]
[[Kategori:Lembaga pemerintahan Malaysia]]
[[Kategori:Lembaga pemerintahan Malaysia]]

Revisi terkini sejak 5 Mei 2024 10.01

Menara Dewan Bahasa Dan Pustaka

Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) (Jawi: ديوان بهاس دان ڤوستاک), adalah sebuah jawatan pemerintah Malaysia yang didirikan pada 22 Juni 1956 untuk menggerakkan dan mengangkat Bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan, bahasa resmi, dan bahasa keilmuan di Malaysia.

DBP didirikan sebagai sebuah jawatan kecil di bawah Kementerian Pendidikan Malaysia di Johor Bahru, Johor semata-mata untuk mengembangkan bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi negara Malaysia yang akan dimerdekakan Inggris ketika itu.

Setelah Kongres Bahasa dan Persuratan Melayu III yang berlangsung di Singapura dan Johor Bahru pada 16–21 September 1956, Balai Pustaka dinamakan sebagai "Dewan Bahasa dan Pustaka" atas keputusan kongres tersebut. Di samping itu, DBP juga diangkat sebagai badan yang mempunyai anggota lembaga sendiri.

Pada tahun 1957, DBP dipindahkan ke Kuala Lumpur. Melalui Ordinan Dewan Bahasa dan Pustaka 1959, DBP dinaikkan tarafnya lagi menjadi sebuah badan hukum. Dengan status ini, DBP diberi kekuasaan otonomi untuk:

  • merencanakan dan menyusun dasarnya yang khusus;
  • menyusun rancangan pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra; dan
  • menjalankan kegiatan penerbitan dan perniagaan buku yang serupa dengan sektor swasta.

Pada 31 Januari 1962, DBP dipindahkan ke bangunan sendiri di Jalan Lapangan Terbang Lama (sekarang Jalan Dewan Bahasa). Kemudian pada tahun 1977, DBP mengembangkan sayapnya ke Malaysia Timur dengan pembukaan dua kantor di Kota Kinabalu, Sabah dan di Kuching, Sarawak. Ini diikuti pula dengan pembukaan tiga kantor lagi, yaitu:

DBP menyambut ulang tahun Jubli Emas (Golden Jubilee) 50 Tahun DBP dan peresmian Menara DBP pada 22 Juni 2006.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]