Lompat ke isi

Roberto Rivellino: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fma12 (bicara | kontrib)
better portrait
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 29: Baris 29:
Rivellino memulai kariernya sebagai seorang pemain futsal di Clube Atletico Barcelona. Setelah itu kemudian mencoba peruntungannya dengan pindah ke rival terbesar Barcelona di futsal yaitu [[Sport Club Corinthians Paulista|Corinthians]], yang mana membawanya ke jenjang sepak bola profesional dan segera menjadi pujaan para fans klub tersebut - dan memberinya julukan "O Rei do Parque" (Rajanya Parque) - dari nama stadion Corinthians yakni Parque São Jorge. Namun, pada akhir 60-an dan awal 70-an merupakan salah satu masa terburuk dalam sepanjang sejarah klub tersebut, yang mana tak mampu meraih satu gelar pun sejak 1954 hingga 1977.
Rivellino memulai kariernya sebagai seorang pemain futsal di Clube Atletico Barcelona. Setelah itu kemudian mencoba peruntungannya dengan pindah ke rival terbesar Barcelona di futsal yaitu [[Sport Club Corinthians Paulista|Corinthians]], yang mana membawanya ke jenjang sepak bola profesional dan segera menjadi pujaan para fans klub tersebut - dan memberinya julukan "O Rei do Parque" (Rajanya Parque) - dari nama stadion Corinthians yakni Parque São Jorge. Namun, pada akhir 60-an dan awal 70-an merupakan salah satu masa terburuk dalam sepanjang sejarah klub tersebut, yang mana tak mampu meraih satu gelar pun sejak 1954 hingga 1977.


Pada tahun 1974, setelah [[Sport Club Corinthians Paulista|Corinthians]] kalah dari seteru abadinya [[Sociedade Esportiva Palmeiras|Palmeiras]] pada final liga São Paulo, Rivelino dianggap sebagai yang paling bertanggung jawab oleh sebagian besar fans. Dia kemudian pindah ke [[Rio de Janeiro]], membela [[Fluminense FC|Fluminense]] sampai akhir 70-an. Tak diragukan lagi bahwa Rivellino merupakan aktor utama dalam prestasi luar biasa yang di tunjukkan oleh [[Fluminense FC|Fluminense]] pada medio 70-an, dengan julukan "the tricolor machine", bersama Doval, Pintinho, Gil and Carlos Alberto Torres. Dia menjuarai kejuaraan liga Rio de Janeiro pada tahun 1975 dan 1976. Pada akhir masa kariernya, dia pindah ke Arab Sudi dan bermain untuk klub [[Al-Hilal]], hingga pensiun pada tahun 1981.
Pada tahun 1974, setelah [[Sport Club Corinthians Paulista|Corinthians]] kalah dari [[Seteru (film)|seteru]] abadinya [[Sociedade Esportiva Palmeiras|Palmeiras]] pada final liga São Paulo, Rivelino dianggap sebagai yang paling bertanggung jawab oleh sebagian besar fans. Dia kemudian pindah ke [[Rio de Janeiro]], membela [[Fluminense FC|Fluminense]] sampai akhir 70-an. Tak diragukan lagi bahwa Rivellino merupakan aktor utama dalam prestasi luar biasa yang di tunjukkan oleh [[Fluminense FC|Fluminense]] pada medio 70-an, dengan julukan "the tricolor machine", bersama Doval, Pintinho, Gil and [[Carlos Alberto Torres]]. Dia menjuarai kejuaraan liga Rio de Janeiro pada tahun 1975 dan 1976. Pada akhir masa kariernya, dia pindah ke Arab Sudi dan bermain untuk klub [[Al-Hilal]], hingga pensiun pada tahun 1981.


Rivellino merupakan salah satu pemain timnas Brasil yang memiliki caps lebih dari 90 pertandingan. Dia selalu menjadi pilihan utama pada [[Piala Dunia 1970]], mencetak 3 goal, termasuk tendangan bebas kerasnya ke gawang [[Tim Nasional Cekoslovakia]], yang memberinya julukan lain yaitu "Patada Atómica" (Tendangan Atom) oleh fans dari Meksiko. Ia juga masuk dalam tim nasional Brasil yang bermain pada [[Piala Dunia 1974]] dan [[Piala Dunia 1978]], tetapi tidak sesukses pada tahun 1970 yang mampu meraih juara, kali ini hanya mampu meraih peringkat 4 dan 3.
Rivellino merupakan salah satu pemain timnas Brasil yang memiliki caps lebih dari 90 pertandingan. Dia selalu menjadi pilihan utama pada [[Piala Dunia 1970]], mencetak 3 goal, termasuk tendangan bebas kerasnya ke gawang [[Tim Nasional Cekoslovakia]], yang memberinya julukan lain yaitu "Patada Atómica" (Tendangan Atom) oleh fans dari [[Meksiko]]. Ia juga masuk dalam tim nasional Brasil yang bermain pada [[Piala Dunia 1974]] dan [[Piala Dunia 1978]], tetapi tidak sesukses pada tahun 1970 yang mampu meraih juara, kali ini hanya mampu meraih peringkat 4 dan 3.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi terkini sejak 7 Mei 2024 16.07

Rivellino

Roberto Rivellino in 1970
Informasi pribadi
Nama lengkap Roberto Rivellino
Tanggal lahir 1 Januari 1946 (umur 78)
Tempat lahir São Paulo, Brasil
Posisi bermain Gelandang Tengah
Karier junior
1963–1965 Corinthians
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1965–1974 Corinthians 471 (141)
1974–1978 Fluminense 158 (53)
1978–1981 Al-Hilal FC 57 (23)
Tim nasional
1965–1978 Brazil 92 (26)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Roberto Rivellino (lahir pada 1 Januari 1946 di São Paulo) merupakan seorang mantan pemain bintang sepak bola Brasil.

Anak dari seorang imigran asal Italia, dia sangat dikenali karena kumisnya, tendangan bebas jarak jauhnya, umpan jauhnya yang akurat, pemain yang cerdas di laangan serta kemampuan luar biasa dalam menguasai bola. Dia juga yang memperkenalkan gerakan yang di kenal sebagai "flip-flap", yang saat ini sering dipertontonkan oleh Ronaldinho dan Zlatan Ibrahimović . Dia juga dipercaya sebagai salah satu pemain paling bersinar dan salah satu pemain tengah terbaik di masanya.

Rivellino memulai kariernya sebagai seorang pemain futsal di Clube Atletico Barcelona. Setelah itu kemudian mencoba peruntungannya dengan pindah ke rival terbesar Barcelona di futsal yaitu Corinthians, yang mana membawanya ke jenjang sepak bola profesional dan segera menjadi pujaan para fans klub tersebut - dan memberinya julukan "O Rei do Parque" (Rajanya Parque) - dari nama stadion Corinthians yakni Parque São Jorge. Namun, pada akhir 60-an dan awal 70-an merupakan salah satu masa terburuk dalam sepanjang sejarah klub tersebut, yang mana tak mampu meraih satu gelar pun sejak 1954 hingga 1977.

Pada tahun 1974, setelah Corinthians kalah dari seteru abadinya Palmeiras pada final liga São Paulo, Rivelino dianggap sebagai yang paling bertanggung jawab oleh sebagian besar fans. Dia kemudian pindah ke Rio de Janeiro, membela Fluminense sampai akhir 70-an. Tak diragukan lagi bahwa Rivellino merupakan aktor utama dalam prestasi luar biasa yang di tunjukkan oleh Fluminense pada medio 70-an, dengan julukan "the tricolor machine", bersama Doval, Pintinho, Gil and Carlos Alberto Torres. Dia menjuarai kejuaraan liga Rio de Janeiro pada tahun 1975 dan 1976. Pada akhir masa kariernya, dia pindah ke Arab Sudi dan bermain untuk klub Al-Hilal, hingga pensiun pada tahun 1981.

Rivellino merupakan salah satu pemain timnas Brasil yang memiliki caps lebih dari 90 pertandingan. Dia selalu menjadi pilihan utama pada Piala Dunia 1970, mencetak 3 goal, termasuk tendangan bebas kerasnya ke gawang Tim Nasional Cekoslovakia, yang memberinya julukan lain yaitu "Patada Atómica" (Tendangan Atom) oleh fans dari Meksiko. Ia juga masuk dalam tim nasional Brasil yang bermain pada Piala Dunia 1974 dan Piala Dunia 1978, tetapi tidak sesukses pada tahun 1970 yang mampu meraih juara, kali ini hanya mampu meraih peringkat 4 dan 3.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]