Lompat ke isi

Honoris Causa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kamalusandi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Sfriu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(31 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{italic title}}
'''Gelar Honoris Causa''' (H.C) / '''Gelar Kehormatan''' adalah sebuah gelar kesarjanaan yang diberikan oleh suatu [[perguruan tinggi]]/[[universitas]] yang memenuhi syarat kepada seseorang, tanpa orang tersebut perlu untuk mengikuti dan lulus dari pendidikan yang sesuai untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya tersebut. Gelar Honoris Causa dapat diberikan bila seseorang telah dianggap berjasa dan atau berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia.
[[Berkas:Jimmy Wales receives honorary doctorate from Maastricht University (5).JPG|jmpl|Gelar kehormatan [[Doktor]] ''honoris causa'' yang diterima oleh [[Jimmy Wales]] dari [[Universitas Maastricht]] (2015)]]

'''Gelar ''Honoris Causa''''' (H.C.)/'''Gelar Kehormatan''' adalah sebuah [[gelar]] [[Sarjana|kesarjanaan]] yang diberikan oleh suatu [[perguruan tinggi]]/[[universitas]] yang memenuhi syarat kepada seseorang, tanpa orang tersebut perlu untuk mengikuti dan lulus dari pendidikan yang sesuai untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya tersebut.<ref>{{cite journal|title=The Honorary Degree|url=http://honorarydegrees.wvu.edu/history|journal=honorarydegrees.wvu.edu|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150330034606/http://honorarydegrees.wvu.edu/history|archivedate=30 March 2015|df=dmy-all}}</ref>

Gelar ''Honoris Causa'' dapat diberikan bila seseorang telah dianggap berjasa dan atau berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat [[manusia]].<ref name="Brandeis University">{{cite web|url=http://www.brandeis.edu/trustees/hdr/|title=Honorary Degrees: A Short History|publisher=Brandeis University}}</ref>

Terkadang direkomendasikan untuk mencantumkan gelar ini pada [[curriculum vitae|CV]] penerima gelar sebagai penghargaan, dan bukan pada bagian riwayat pendidikan.<ref>{{cite web|url=http://commencement.msu.edu/general-information/honorary-degrees|title=Honorary Degrees|publisher=|access-date=2017-12-17|archive-date=2009-09-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20090916052833/http://commencement.msu.edu/general-information/honorary-degrees|dead-url=yes}}</ref> Sehubungan dengan penggunaan gelar kehormatan ini, kebijakan institusi pendidikan tinggi pada umumnya meminta agar penerima "tidak mengadopsi gelar yang menyesatkan"<ref name=McNeilage>{{cite news|last1=McNeilage|first1=Amy|title=Ian Thorpe now Dr Thorpedo, man of letters|accessdate=4 Oktober 2014|url = http://www.smh.com.au/national/ian-thorpe-now-dr-thorpedo-man-of-letters-20141002-10ozg8.html|publisher=''[[The Sydney Morning Herald]]''|date=4–5 Oktober 2014|page=31}}</ref> dan penerima gelar doktor kehormatan harus membatasi penggunaan gelar [[Doktor|"Dr"]] sebelum nama mereka yang melibatkan institusi pendidikan tinggi yang memberikannya serta tidak berada dalam komunitas yang lebih luas.<ref>{{cite web|url=https://www.usq.edu.au/~/media/USQ/About-USQ/About%20us/Honorary%20Doctorate%20Guidelines%20FINAL_29%20May%202012.ashx|title=Honorary Doctorate Guidelines|date=2012|publisher=University of Southern Queensland|access-date=2017-12-17|archive-date=2017-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20170725094013/https://www.usq.edu.au/~/media/USQ/About-USQ/About%20us/Honorary%20Doctorate%20Guidelines%20FINAL_29%20May%202012.ashx|dead-url=yes}}</ref> Rev. [[Theodore Hesburgh]] memegang rekor sebagai pemegang gelar kehormatan terbanyak, telah menerima 150 gelar kehormatan sepanjang hidupnya.<ref>{{cite web|url=http://hesburgh.nd.edu/fr-teds-life/a-leader-in-higher-education/honorary-degrees/|title=Honorary Degrees|author=TMP/ENR // Marketing Communications: Web // University of Notre Dame|work=Father Hesburgh}}</ref>


== Sejarah dan Penjelasan ==
== Sejarah dan Penjelasan ==
Gelar Doktor Kehormatan tercatat pertama kali diberikan kepada [[Lionel Woodville]] sekitar tahun [[1470]] oleh [[Universitas Oxford]][http://www.ox.ac.uk], [[Oxford]], [[Oxfordshire]], [[Inggris]]. Ia kemudian dikenal sebagai Uskup Wilayah Salisbury/[[Bishop of Salisbury]].
Gelar doktor kehormatan tercatat pertama kali diberikan kepada [[Lionel Woodville]] sekitar tahun [[1470]] oleh [[Universitas Oxford]], [[Oxford]], [[Oxfordshire]], [[Inggris]].<ref name=buxton/> Ia kemudian dikenal sebagai [[Uskup Wilayah Salisbury]].<ref>{{cite journal |title=Woodville, Lionel, bishop of Salisbury|url=http://www.oxforddnb.com/view/printable/29938|journal=oxforddnb.com}}</ref>


Pada awalnya, pemberian gelar Doktor Kehormatan ini dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak biasa. Pemberian gelar Doktor Kehormatan ini mulai dianggap biasa sekitar [[abad ke-16]], khususnya pada masa-masa ketika banyak universitas-universitas yang belum tenar pada saat itu, menerima [[kunjungan kehormatan]] dari universitas-universitas ternama seperti Universitas [[Oxford]] atau Universitas [[Cambridge]][http://www.cam.ac.uk].
Pada awalnya, pemberian gelar doktor kehormatan ini dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak biasa. Pemberian gelar doktor kehormatan ini mulai dianggap biasa sekitar [[abad ke-16]], khususnya pada masa-masa ketika banyak universitas-universitas yang belum tenar pada saat itu, menerima kunjungan kehormatan dari universitas-universitas ternama seperti [[Universitas Oxford]] atau [[Universitas Cambridge]].<ref name=buxton>Buxton, L. H. Dudley dan Gibson, Strickland, ''Oxford University Ceremonies'', Oxford University Press (1935)</ref>


Pada waktu kunjungan [[James I]] ke Universitas [[Oxford]] pada tahun 1605 misalnya, 43 dari rombongan beliau (15 diantaranya merupakan golongan [[bangsawan tinggi]] dan [[ksatria]]) mendapatkan Gelar Kehormatan ''[[Master of Arts]]'' dari Universitas [[Oxford]] dan mereka tercatat sebagai yang memiliki [[kesarjanaan penuh]].
Pada waktu kunjungan [[James I]] ke Universitas [[Oxford]] pada tahun 1605 misalnya, 43 dari rombongan dia (15 diantaranya merupakan golongan [[bangsawan|bangsawan tinggi]] dan [[ksatria]]) mendapatkan gelar kehormatan ''[[Magister|Master of Arts]]'' dari Universitas [[Oxford]] dan mereka tercatat sebagai yang memiliki kesarjanaan penuh.<ref>{{cite journal |title=Doctorates a dime a dozen?|url=http://archives.dailynews.lk/2008/11/11/fea07.asp|journal=archives.dailynews.lk|date = 11 November 2008}}</ref>


Seseorang yang telah menerima gelar Doktor Kehormatan, mendapatkan hak yang sama seperti para penerima gelar yang lainnya misalnya, dapat mencantumkan tanda kedoktorannya pada awal nama (Dr. xxx) namun khusus untuk yang menerima gelar Doktor Kehormatan, dapat mencantumkan tanda khusus Doktor Kehormatannya dengan singkatan H.C (Dr. H.C xxx)
Seseorang yang telah menerima gelar doktor kehormatan, mendapatkan hak yang sama seperti para penerima gelar yang lainnya misalnya, dapat mencantumkan tanda kedoktorannya pada awal nama (Dr. xxx) atau dapat mencantumkan tanda khusus doktor kehormatannya dengan singkatan H.C (Dr. H.C xxx).<ref>{{cite journal |title=What are Honorary Doctorate Degrees?|url=http://education-portal.com/articles/What_are_Honorary_Doctorate_Degrees.html|journal=education-portal.com}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.brookes.ac.uk/uniregulations/current/acadregulations/specific/b3procedure_for_award_of_honorary_degrees.pdf |title=Oxford Brooks University Regulations |format=PDF |accessdate=3 April 2012 |archive-date=2020-08-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200808041009/https://www.brookes.ac.uk/uniregulations/current/acadregulations/specific/b3procedure_for_award_of_honorary_degrees.pdf |dead-url=yes }}</ref>


== Persyaratan ==
== Persyaratan ==
Tidak semua perguruan tinggi/universitas dapat memberi gelar Doktor Kehormatan, hanya perguruan tinggi/universitas yang memenuhi syaratlah yang diberikan hak secara eksplisit untuk memberi gelar Doktor Kehormatan. Berikut persyaratan-persyaratan[http://www.unmit.org/legal/IndonesianLaw/pp/Pp198043.htm]nya :
Tidak semua perguruan tinggi/universitas dapat memberi gelar doktor kehormatan, hanya perguruan tinggi/universitas yang memenuhi syaratlah yang diberikan hak secara eksplisit untuk memberi gelar doktor kehormatan. Berikut persyaratan-persyaratannya:<ref>[http://www.unmit.org/legal/IndonesianLaw/pp/Pp198043.htm]</ref>


* Pernah menghasilkan [[sarjana]] dengan gelar [[ilmiah]] Doktor,
* Pernah menghasilkan [[sarjana]] dengan gelar [[ilmiah]] Doktor,
* Memiliki Fakultas atau jurusan yang membina dan mengembangkan bidang ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan bidang ilmu pengetahuan yang menjadi ruang lingkup jasa dan atau karya bagi pemberian Gelar, dan
* Memiliki fakultas atau jurusan yang membina dan mengembangkan bidang ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan bidang ilmu pengetahuan yang menjadi ruang lingkup jasa dan atau karya bagi pemberian Gelar, dan
* Memiliki [[Guru Besar Tetap]] sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dalam bidang sebagaimana dimaksud pada poin kedua.
* Memiliki [[guru besar]] tetap sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dalam bidang sebagaimana dimaksud pada poin kedua.


Adapun kriteria bagi jasa dan atau karya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia sehingga penggagas/pelakunya dapat menerima gelar Doktor Kehormatan ialah karya atau jasa yang :
Adapun kriteria bagi jasa dan atau karya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia sehingga penggagas/pelakunya dapat menerima gelar doktor kehormatan ialah karya atau jasa yang:


* Yang luar biasa di bidang [[ilmu pengetahuan]] dan [[teknologi]], [[pendidikan]], dan [[pengajaran]],
* Yang luar biasa di bidang [[ilmu pengetahuan]] dan [[teknologi]], [[pendidikan]], dan [[pengajaran]]
* Yang sangat berarti bagi pengembangan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya,
* Yang sangat berarti bagi pengembangan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya
* Yang sangat bermanfaat bagi kemajuan atau kemakmuran dan kesejahteraan Bangsa dan Negara pada khususnya serta umat manusia pada umumnya,
* Yang sangat bermanfaat bagi kemajuan atau kemakmuran dan kesejahteraan bangsa dan negara pada khususnya serta umat manusia pada umumnya
* Yang secara luar biasa mengembangkan hubungan baik dan bermanfaat antara Bangsa dan Negara dengan Bangsa dan Negara lain di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, dan
* Yang secara luar biasa mengembangkan hubungan baik dan bermanfaat antara bangsa dan negara dengan bangsa dan negara lain di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, dan
* Yang secara luar biasa menyumbangkan tenaga dan pikiran bagi perkembangan [[Perguruan Tinggi]].
* Yang secara luar biasa menyumbangkan tenaga dan pikiran bagi perkembangan [[perguruan tinggi]]


== Pelaksanaan ==
== Pelaksanaan ==
[[Berkas:Sukarno receiving Doctoris Honora Causa from Grayson Kirk, Columbia University, Presiden Soekarno di Amerika Serikat, p26.jpg|jmpl|ka|Presiden Indonesia pertama, [[Soekarno]] saat menerima gelar Doktor ''honoris causa'' dari [[Universitas Columbia]], 1956]]
Tidak semua penerima gelar doktor kehormatan dapat secara leluasa mencantumkan gelar doktor (Dr. xxx) di awal namanya. Di beberapa negara termasuk [[Inggris]], [[Australia]], dan [[Selandia Baru]], merupakan hal yang tidak biasa bagi seseorang penerima gelar doktor kehormatan untuk mencantumkan gelar doktor di awal namanya.<ref>{{cite web|url=http://honorarydegrees.wvu.edu/history|title=The Honorary Degree|publisher=West Virginia University|quote=[H]onorary degree recipients should not refer to themselves as "Doctor", nor should they use the title on business cards or in correspondence. However, the recipient is entitled to use the appropriate honorary abbreviation behind his or her name|accessdate=14 Maret 2015|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150330034606/http://honorarydegrees.wvu.edu/history|archivedate=30 March 2015|df=dmy-all}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.formsofaddress.info/Degree_Honorary.html|title=How to Address Those With Honorary Degrees|publisher=Protocol School of Washington|accessdate=14 Maret 2015}}</ref> Namun ada beberapa pengecualian yang diberikan kepada beberapa orang di bawah ini :


* [[Benjamin Franklin]], yang menerima gelar doktor kehormatan dari [[Universitas St. Andrews]] pada 1759 dan Universitas [[Oxford]] pada 1762. Dia menamakan dirinya sendiri sebagai ''Doctor Benjamin''<ref>[http://scrc.swem.wm.edu/wiki/index.php/Honorary_degree_recipients Honorary degree recipients] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080705165157/http://scrc.swem.wm.edu/wiki/index.php/Honorary_degree_recipients |date=5 July 2008 }} on the Special Collections Research Center Wiki</ref>
Tidak semua penerima gelar doktor kehormatan dapat secara leluasa mencantumkan gelar doktor (Dr. xxx) diawal namanya. Di beberapa negara termasuk [[Inggris]], [[Australia]], dan [[Selandia Baru]], merupakan hal yang tidak biasa bagi seseorang penerima gelar doktor kehormatan untuk mencantumkan gelar doktor diawal namanya. Namun ada beberapa pengecualian yang diberikan kepada beberapa orang dibawah ini :
* [[Billy Graham]] dijuluki dan dipanggil sebagai "Dr. Graham",<ref>"Dr. Billy Graham trying to avoid offending Soviets", [[UPI]] story in ''[[Minden Press-Herald]]'', 10 Mei 1982, hlm. 1</ref> walaupun gelar akademik tertinggi yang ia peroleh adalah BA (Sarjana) dalam antropologi di [[Wheaton College (Illinois)|Wheaton College]].<ref>{{cite news|last=Gibbs |first=Nancy |title=God's Billy Pulpit |url=http://205.188.238.109/time/magazine/article/0,9171,979573-1,00.html |accessdate=26 Februari 2014 |newspaper=[[Time (magazine)|Time]] |date=15 November 1993 |author2=Richard N. Ostling |archiveurl=https://web.archive.org/web/20071207023217/http://205.188.238.109/time/magazine/article/0%2C9171%2C979573-1%2C00.html |archivedate=7 December 2007 |deadurl=yes |df=dmy-all }}</ref>

* [[Edwin Herbert Land|Edwin H. Land]], yang menemukan [[Kamera Polaroid|kamera langsung jadi]] ''Land Camera'', serta pendiri [[Polaroid Corporation]], menerima gelar doktor kehormatan dari [[Universitas Harvard]] dan terkadang dirujuk sebagai "Dr. Land", walaupun ia tidak memiliki gelar akademik.<ref>Bonanos, Christopher (2012). Instant: The Story of Polaroid, Princeton Architectural Press, hlm. 13. {{ISBN|978-1616890858}}</ref>
* [[Benjamin Franklin]], yang menerima gelar doktor kehormatan dari [[Universitas St. Andrews]] pada 1759 dan Universitas [[Oxford]] pada 1762. Dia menamakan dirinya sendiri sebagai ''Doctor Benjamin''
* Penulis memoir dan penyair [[Maya Angelou]] tidak memiliki gelar akademik, namun ia menerima puluhan gelar kehormatan dan ia lebih suka disebut sebagai "Dr. Angelou" oleh orang-orang selain keluarga dan teman dekat.<ref>Gillespie, Marcia Ann, Rosa Johnson Butler, and Richard A. Long. (2008). Maya Angelou: A Glorious Celebration. New York: Random House. {{ISBN|978-0-385-51108-7}}</ref>
* [[Terry Wogan]] yang menerima gelar doktor kehormatan dari [[Universitas Limerick]]
* [[Soekarno]], [[Presiden Republik Indonesia|Presiden pertama]] [[Indonesia]], dianugerahi 26 gelar kehormatan dari berbagai universitas internasional seperti [[Universitas Columbia]], [[Universitas Michigan]], [[Universitas Berlin]], [[Universitas Al-Azhar]], [[Universitas Belgrade]], [[Universitas Lomonosov]] dan lainnya, serta dari universitas dalam negeri seperti [[Universitas Gadjah Mada]], [[Universitas Indonesia]], [[Institut Teknologi Bandung]], dan [[Universitas Padjadjaran]]. Ia terkadang dirujuk oleh [[Pemerintah Indonesia]] saat itu sebagai 'Dr. Ir. Sukarno',<ref>{{cite web |url=http://www.tatanusa.co.id/tapmpr/67TAPMPRS-XXXIII.pdf |title=KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA No.XXXIII/MPRS/1967 TENTANG PENCABUTAN KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA DARI PRESIDEN SUKARNO |format=PDF |accessdate=7 September 2013 |archive-date=2013-08-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130813071935/http://tatanusa.co.id/tapmpr/67TAPMPRS-XXXIII.pdf |dead-url=yes }}</ref> digabungkan dengan gelar akademiknya di bidang arsitektur ([[Insinyur|Ir.]]) dari Institut Teknologi Bandung.

Namun ada pula orang yang mencantumkan gelar doktor kehormatan walaupun sebenarnya tidak pernah mendapatkannya dari universitas manapun. Dia adalah [[Maya Angelou]][http://www.mayaangelou.com]


== Lihat pula ==
{{commonscat|Honoris causa ceremonies|Gelar kehormatan}}


* [[Gelar akademik]]
* [[Gelar profesi]]
* [[Gelar vokasi]]
* [[Penghargaan]]


== Referensi ==
[[Kategori:Gelar]] from kemal
{{reflist|30em}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Gelar Kehormatan}}
[[Kategori:Gelar]]

Revisi terkini sejak 7 Mei 2024 22.03

Gelar kehormatan Doktor honoris causa yang diterima oleh Jimmy Wales dari Universitas Maastricht (2015)

Gelar Honoris Causa (H.C.)/Gelar Kehormatan adalah sebuah gelar kesarjanaan yang diberikan oleh suatu perguruan tinggi/universitas yang memenuhi syarat kepada seseorang, tanpa orang tersebut perlu untuk mengikuti dan lulus dari pendidikan yang sesuai untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya tersebut.[1]

Gelar Honoris Causa dapat diberikan bila seseorang telah dianggap berjasa dan atau berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia.[2]

Terkadang direkomendasikan untuk mencantumkan gelar ini pada CV penerima gelar sebagai penghargaan, dan bukan pada bagian riwayat pendidikan.[3] Sehubungan dengan penggunaan gelar kehormatan ini, kebijakan institusi pendidikan tinggi pada umumnya meminta agar penerima "tidak mengadopsi gelar yang menyesatkan"[4] dan penerima gelar doktor kehormatan harus membatasi penggunaan gelar "Dr" sebelum nama mereka yang melibatkan institusi pendidikan tinggi yang memberikannya serta tidak berada dalam komunitas yang lebih luas.[5] Rev. Theodore Hesburgh memegang rekor sebagai pemegang gelar kehormatan terbanyak, telah menerima 150 gelar kehormatan sepanjang hidupnya.[6]

Sejarah dan Penjelasan

[sunting | sunting sumber]

Gelar doktor kehormatan tercatat pertama kali diberikan kepada Lionel Woodville sekitar tahun 1470 oleh Universitas Oxford, Oxford, Oxfordshire, Inggris.[7] Ia kemudian dikenal sebagai Uskup Wilayah Salisbury.[8]

Pada awalnya, pemberian gelar doktor kehormatan ini dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak biasa. Pemberian gelar doktor kehormatan ini mulai dianggap biasa sekitar abad ke-16, khususnya pada masa-masa ketika banyak universitas-universitas yang belum tenar pada saat itu, menerima kunjungan kehormatan dari universitas-universitas ternama seperti Universitas Oxford atau Universitas Cambridge.[7]

Pada waktu kunjungan James I ke Universitas Oxford pada tahun 1605 misalnya, 43 dari rombongan dia (15 diantaranya merupakan golongan bangsawan tinggi dan ksatria) mendapatkan gelar kehormatan Master of Arts dari Universitas Oxford dan mereka tercatat sebagai yang memiliki kesarjanaan penuh.[9]

Seseorang yang telah menerima gelar doktor kehormatan, mendapatkan hak yang sama seperti para penerima gelar yang lainnya misalnya, dapat mencantumkan tanda kedoktorannya pada awal nama (Dr. xxx) atau dapat mencantumkan tanda khusus doktor kehormatannya dengan singkatan H.C (Dr. H.C xxx).[10][11]

Persyaratan

[sunting | sunting sumber]

Tidak semua perguruan tinggi/universitas dapat memberi gelar doktor kehormatan, hanya perguruan tinggi/universitas yang memenuhi syaratlah yang diberikan hak secara eksplisit untuk memberi gelar doktor kehormatan. Berikut persyaratan-persyaratannya:[12]

  • Pernah menghasilkan sarjana dengan gelar ilmiah Doktor,
  • Memiliki fakultas atau jurusan yang membina dan mengembangkan bidang ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan bidang ilmu pengetahuan yang menjadi ruang lingkup jasa dan atau karya bagi pemberian Gelar, dan
  • Memiliki guru besar tetap sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dalam bidang sebagaimana dimaksud pada poin kedua.

Adapun kriteria bagi jasa dan atau karya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia sehingga penggagas/pelakunya dapat menerima gelar doktor kehormatan ialah karya atau jasa yang:

  • Yang luar biasa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, dan pengajaran
  • Yang sangat berarti bagi pengembangan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya
  • Yang sangat bermanfaat bagi kemajuan atau kemakmuran dan kesejahteraan bangsa dan negara pada khususnya serta umat manusia pada umumnya
  • Yang secara luar biasa mengembangkan hubungan baik dan bermanfaat antara bangsa dan negara dengan bangsa dan negara lain di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, dan
  • Yang secara luar biasa menyumbangkan tenaga dan pikiran bagi perkembangan perguruan tinggi

Pelaksanaan

[sunting | sunting sumber]
Presiden Indonesia pertama, Soekarno saat menerima gelar Doktor honoris causa dari Universitas Columbia, 1956

Tidak semua penerima gelar doktor kehormatan dapat secara leluasa mencantumkan gelar doktor (Dr. xxx) di awal namanya. Di beberapa negara termasuk Inggris, Australia, dan Selandia Baru, merupakan hal yang tidak biasa bagi seseorang penerima gelar doktor kehormatan untuk mencantumkan gelar doktor di awal namanya.[13][14] Namun ada beberapa pengecualian yang diberikan kepada beberapa orang di bawah ini :

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "The Honorary Degree". honorarydegrees.wvu.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2015. 
  2. ^ "Honorary Degrees: A Short History". Brandeis University. 
  3. ^ "Honorary Degrees". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-16. Diakses tanggal 2017-12-17. 
  4. ^ McNeilage, Amy (4–5 Oktober 2014). "Ian Thorpe now Dr Thorpedo, man of letters". The Sydney Morning Herald. hlm. 31. Diakses tanggal 4 Oktober 2014. 
  5. ^ "Honorary Doctorate Guidelines". University of Southern Queensland. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-25. Diakses tanggal 2017-12-17. 
  6. ^ TMP/ENR // Marketing Communications: Web // University of Notre Dame. "Honorary Degrees". Father Hesburgh. 
  7. ^ a b Buxton, L. H. Dudley dan Gibson, Strickland, Oxford University Ceremonies, Oxford University Press (1935)
  8. ^ "Woodville, Lionel, bishop of Salisbury". oxforddnb.com. 
  9. ^ "Doctorates a dime a dozen?". archives.dailynews.lk. 11 November 2008. 
  10. ^ "What are Honorary Doctorate Degrees?". education-portal.com. 
  11. ^ "Oxford Brooks University Regulations" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-08-08. Diakses tanggal 3 April 2012. 
  12. ^ [1]
  13. ^ "The Honorary Degree". West Virginia University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2015. Diakses tanggal 14 March 2015. [H]onorary degree recipients should not refer to themselves as "Doctor", nor should they use the title on business cards or in correspondence. However, the recipient is entitled to use the appropriate honorary abbreviation behind his or her name 
  14. ^ "How to Address Those With Honorary Degrees". Protocol School of Washington. Diakses tanggal 14 Maret 2015. 
  15. ^ Honorary degree recipients Diarsipkan 5 July 2008 di Wayback Machine. on the Special Collections Research Center Wiki
  16. ^ "Dr. Billy Graham trying to avoid offending Soviets", UPI story in Minden Press-Herald, 10 Mei 1982, hlm. 1
  17. ^ Gibbs, Nancy; Richard N. Ostling (15 November 1993). "God's Billy Pulpit". Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 December 2007. Diakses tanggal 26 February 2014. 
  18. ^ Bonanos, Christopher (2012). Instant: The Story of Polaroid, Princeton Architectural Press, hlm. 13. ISBN 978-1616890858
  19. ^ Gillespie, Marcia Ann, Rosa Johnson Butler, and Richard A. Long. (2008). Maya Angelou: A Glorious Celebration. New York: Random House. ISBN 978-0-385-51108-7
  20. ^ "KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA No.XXXIII/MPRS/1967 TENTANG PENCABUTAN KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA DARI PRESIDEN SUKARNO" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-08-13. Diakses tanggal 7 September 2013.