Seleguri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: Generalisasi 9 Mei 2024
 
(44 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaan lain |Seleguri (disambiguasi) }}
{{rapikan}}
{{Wikispecies}}
'''Sidaguri''' termasuk famili [[Malvaceae]], dengan nama latin ''Sida rhombifolia'' (L.)
{{Kotak info spesies
tanaman ini dapat tumbuh di daerah-daerah yang beriklim [[tropis]], baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Tinggi tanaman Sidaguri dapat mencapai 2 meter.
|image = Arya.wild_Indonesian_sidaguri.2019.jpg
|regnum = [[Plantae]]
|unranked_divisio = [[Angiospermae]]
|unranked_classis = [[Eudikotil]]
|unranked_ordo = [[Rosid]]
|ordo = [[Malvales]]
|familia = [[Malvaceae]]
|genus = ''[[Sida (tumbuhan)|Sida]]''
|species = '''''S. rhombifolia'''''
|binomial = ''Sida rhombifolia''
|binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
|synonyms =
Sumber:<ref name=Atlas>[[Setiawan Dalimartha|Dalimartha, Setiawan]] (2007) [2003]. ''Atlas Tumbuhan Obat Indonesia''. '''3''':140{{spaced ndash}}145. [[Jakarta]]:Puspa Swara. ISBN 979-3235-73-X.</ref><ref name=vlsm>{{cite web |date=15 November 2001 |title=''Sida rhombifolia'' L. |publisher=[[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]] |url=http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-263.pdf |accessdate=20 Juni 2013 |archive-date=2008-12-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081207074210/http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-263.pdf |dead-url=yes }}</ref>
* ''Sida alnifolia'' <small>[[João de Loureiro|Lour.]]</small>
* ''S. phillipica'' <small>[[Augustin Pyramus de Candolle|DC.]]</small>
* ''S. retusa'' <small>[[Carolus Linnaeus|L.]]</small>
* ''S. semicrenata'' <small>Link.</small>
* ''S. spinosa'' <small>L.</small>
}}
{{SpeciesTitle|sidaguri<ref name = 'KBBID seleguri'>
{{id}}
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia
{{cite web
|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode: seleguri|WIKI}}
|title=Arti kata seleguri pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan
|accessdate=2019-12-30
}}</ref>}} adalah tanaman perdu dengan bunga berwarna kuning dan akarnya bisa dijadikan obat.<ref name='KBBID seleguri' /> Sidaguri menyebar ke [[Assam]], [[India]] dan bahkan menyebar ke [[Eropa]] sebagai obat untuk [[rematisme|reumatik]].<ref name="A.P.">Dharma, A.P. (1987). ''Indonesian Medicinal Plants [Tumbuhan Obat Indonesia]''. hal.185{{spaced ndash}}186. [[Jakarta]]:[[Balai Pustaka]]. ISBN 979-407-032-7.</ref>


Di [[Indonesia]], sidaguri dikenal dengan sebutan ''guri'', ''saliguri'' ([[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]]); ''sidaguri'' ([[Bahasa Melayu|Melayu]]); ''sidaguri'', ''otok-otok'' ([[Jawa Tengah]]); ''sidagori'', ''sadagori'' ([[Bahasa Sunda|Sunda]]); ''tagghuri'' ([[Bahasa Madura|Madura]]); ''kahindu'' ([[Sumba]]); ''selegui'' ([[Bahasa Bali|Bali Aga]]); ''dikira''; ''hutu gamo'' ([[Halmahera]]); ''digo'' ([[Bahasa Ternate|Ternate]]); ''daun pantat ayam'' ([[Kabupaten Alor|Alor]]);<ref name=usman /> ''bitumu'', dan ''sosapu''.<ref name=Atlas/><ref name=vlsm/><ref name="Ramuan">Hidayat, Syamsul (2005). ''Ramuan Tradisional ala 12 Etnis Indonesia''. hal.325. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya. ISBN 978-489-944-5.</ref>
== Kandungan kimia ==
Kandungan kimia yang terkandung antara lain:
* alkaloid
* kalsium oksalat
* saponin
* tanin
* phenol
* asam amino
* minyak terbang
* zat phlegmatic
* lubrikan
{{Tumbuhan-stub}}


== Deskripsi ==
[[Kategori:Tumbuhan]]
Seleguri merupakan herba dengan tinggi 2 [[meter|m]], bercabang, dan ditumbuhi banyak bulu-bulu yang rapat. Warnya putih-hijau. [[Daun]]nya tunggal, letaknya berseling, bentuknya bulat telur, seperti [[jantung]],<ref name=vlsm/> atau melanset, tepinya bergerigi, ujungnya runcing/bertoreh dengan bulu yang rapat, dengan pertulangan menyirip.<ref name=vlsm/> Bagian bawah daun berambut pendek dengan warna abu-abu, dan berukuran 1-4 [[sentimeter|cm]] x 1-1,5&nbsp;cm.<ref name=Atlas/> [[Perbungaan]]nya termasuk tunggal, warnanya kuning cerah. [[Benang sari]] tumbuh bersamaan membentuk tabung dari dasar bunga. Mahkota bunga hijau, ujungnya melengkung.<ref name=A.P./> Bunga tumbuh dari [[ketiak daun]], mekar sekitar pukul 12 siang, dan layu tiga jam kemudian. Buah seleguri mengandung ruang/kendaga 8-10 buah, dengan diameter 6-7 [[milimeter|mm]] dan sewaktu sudah tua berwarna hitam. [[Akar]]nya putih, dan kotor.<ref name=Atlas/><ref name=vlsm/><ref name=A.P./>
[[jv:Sidaguri]]


== Manfaat ==
Menurutnya, pengobatan tradisional untuk asam urat dan rematik, berupa akar-akaran tumbuhan yang bisa ditemukan hidup subur dan liar di Indonesia. Katanya, tumbuhan yang tepat untuk pengobatan asam urat adalah Sidaguri atau Sida rhombifolia L. Obat tradisional dari sidaguri ini memang bisa digunakan secara sendiri, atau satu jenis, maupun racikan yang dicampur dengan bahan lainnya. Salah satu campuran yang sangat baik bagi pengobatan asam urat adalah dengan mencampur racikan bersama mahkota dewa.
Sidaguri merupakan tumbuhan perdu liar yang tumbuh tegak bercabang. Tinggi tumbuhan mencapai 1 sampai 2 meter di daerah tropis berketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini tumbuh subur dengan sinar matahari yang cukup. Perkembangbiakan tanaman ini bisa dilakukan dengn biji maupun dengan stek batang. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah bentuk daunnya yang bulat telur memanjang dan tepinya bergerigi. Panjang daunnya 1 sampai 4 centimeter dengan lebar 1 sampai 2 centimeter. Bunganya tunggal berwarna kuning. Bunganya mekar di siang hari dan hanya bertahan tiga jam saja. Sedangkan buahnya berupa kendaga.
Khasiat sidaguri ini didapatkan dari kandungan kimiawi di dalamnya, yaitu alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino, minyak terbang, dan zat philegmatic Pada batangnya mengandung tanin dan kalsium oksalat. Pada akarnya pun terdapat kaloid, steroid dan efedrine. Dalam pengobatan tradisional, bagian yang digunakan adalah seluruh bagian tumbuhan dengan kondisi segar atau dikeringkan. Selain sebagai obat tradisional asam urat dan rematik, sidaguri bermanfaat untuk flu, demam, malaria, radang amandel, radang usus, disentri, sakit perut, sakit kuning, kencing batu, bisul, radang kulit bernanah, dan eksim. Khusus untuk akarnya, digunakan untuk mengatasi influenza, asma, sakit gigi, sariawan, disentri, susah buang air besar/sembelit dan rematik.
Sifat Kimiawi : Daun – alkoloid, calsium oksalat, tanin, saponin, phenol, asam amino, minyak terbang. Zat phlegmatic untuk expectorant dan lubricant. Batang – Calsium oksalat dan tanin. Akar – alkoloid, steroid dan efedrine.


Di [[Kabupaten Alor|Alor]] daun dan akar digunakan sebagai obat. Daun dimanfaatkan untuk mengobati [[bisul]]; akar dimanfaatkan untuk mengobati [[asma]] pada bayi.<ref name=usman>{{cite thesis |last=Usman |first=Masni H. |location=Malang |year=2011
Efek Farmakologis : Tanaman – manis, pedas dan sejuk. Masuk meridien jantung, hati, paru, usus besar dan kecil. Anti radang (anti inflamasi), peluruh kencing (diuretik) dan menghilangkan sakit (analgetik). Akar – manis tawar, sejuk.
|title=Etnobotani Pemanfaatan Tumpuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur
|publisher=Universitas Islam Negeri Malang |type=Skripsi|url=http://etheses.uin-malang.ac.id/969/}}</ref>{{rp|56}}


Kandungan pada tanaman sidaguri terbukti menunjukkan aktivitas anti inflamasi.<ref>{{Cite journal|last=Rodrigues|first=Felicidade Caroline|last2=de Oliveira|first2=Antônio Fernando Morais|date=2020-08-01|title=The genus Sida L. (Malvaceae): An update of its ethnomedicinal use, pharmacology and phytochemistry|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0254629920309005|journal=South African Journal of Botany|volume=132|pages=432–462|doi=10.1016/j.sajb.2020.04.030|issn=0254-6299}}</ref>
Cara budidaya : Dengan biji atau stek, pemeliharaannya mudah. Semak, batang berkayu, bulat, warna putih kehijauan. Daun tunggal, berseling, bentuk jantung, ujung bertoreh, berbulu rapat, warna hijau. Bunga tunggal, bulat telur, di ketiak daun, mahkota bunga berwarna kuning. Buah batu, buah muda berwama hijau, buah tua berwarna hitam.


== Referensi ==
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.
{{reflist}}
1. Perut mulas : Akar dan jahe dikunyah dan ditelan airnya.
2. Rhematik : Seluruh tumbuhan termasuk akar sebanyak 60 gr kering, digodok dan diminum.
3. Asam urat tinggi : Lima batang akar, cuci, potong kecil dan rebus dengan 2 gls air sampai mendidih, tuang kegelas berikut akar dan tutup semalaman, esoknya diminum sebelum sarapan. rebus sekali lagi untuk sorenya.
4. Cacing Kremi : Daun 1/5 genggam dicuci dan digiling halus, tambah 3/4 cangkir air matang dan sedikit garam, peras dan minum 2x sehari.
5. Sakit gigi : Akar dikunyah.
6. Sengatan lebah : Bunga dilumatkan dan tempel.
7. Asma : Akar 60 gr ditambah 30 gr gula pasir, godok dan airnya diminum.


== Pranala luar ==
RAMUAN DAN TAKARAN
* [http://www.plantamor.com/index.php?plant=1158 Sidaguri] pada Plantamor.


{{Taxonbar|from=Q3595921}}
Cacing Keremi
Ramuan:
Daun Sidaguri 9 helai, Bunga Sidaguri 3 kuntum, Air 110 ml


[[Kategori:Flora Indonesia]]
Cara pembuatan:
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
Dibuat infus.
[[Kategori:Sida|rhombifolia]]
[[Kategori:Gulma]]


Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml.


{{Tumbuhan-stub}}
Lama pengobatan:
Diulang selama 4 hari.

Disentri
Ramuan:
Herba Sidaguri 5 gram, Herba daun Sendok 4 gram, Air 110 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.

Disengat Lebah
Gosokkan bunga Sidaguri pada tempat yang disengat.

Ketombe dan Kurap
Ramuan:
Daun Sidaguri (senbuk) 1 sendok makan, Minyak Kelapa 100 ml

Cara pembuatan:
Dididihkan sebentar kemudian dienaptuangkan.

Cara pemakaian:
Digosokkan pada kulit kepala.

CATATAN : Wanita hamil dilarang minum.

Revisi terkini sejak 9 Mei 2024 01.59

Seleguri
Sida rhombifolia
Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
KladSuperrosidae
Kladrosids
Kladmalvids
OrdoMalvales
FamiliMalvaceae
SubfamiliMalvoideae
TribusMalveae
GenusSida
SpesiesSida rhombifolia
Linnaeus, 1753
Tata nama
Sinonim taksonSumber:[1][2]
  • Sida alnifolia Lour.
  • S. phillipica DC.
  • S. retusa L.
  • S. semicrenata Link.
  • S. spinosa L.

Seleguri atau sidaguri[3] (Sida rhombifolia) adalah tanaman perdu dengan bunga berwarna kuning dan akarnya bisa dijadikan obat.[3] Sidaguri menyebar ke Assam, India dan bahkan menyebar ke Eropa sebagai obat untuk reumatik.[4]

Di Indonesia, sidaguri dikenal dengan sebutan guri, saliguri (Minangkabau); sidaguri (Melayu); sidaguri, otok-otok (Jawa Tengah); sidagori, sadagori (Sunda); tagghuri (Madura); kahindu (Sumba); selegui (Bali Aga); dikira; hutu gamo (Halmahera); digo (Ternate); daun pantat ayam (Alor);[5] bitumu, dan sosapu.[1][2][6]

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Seleguri merupakan herba dengan tinggi 2 m, bercabang, dan ditumbuhi banyak bulu-bulu yang rapat. Warnya putih-hijau. Daunnya tunggal, letaknya berseling, bentuknya bulat telur, seperti jantung,[2] atau melanset, tepinya bergerigi, ujungnya runcing/bertoreh dengan bulu yang rapat, dengan pertulangan menyirip.[2] Bagian bawah daun berambut pendek dengan warna abu-abu, dan berukuran 1-4 cm x 1-1,5 cm.[1] Perbungaannya termasuk tunggal, warnanya kuning cerah. Benang sari tumbuh bersamaan membentuk tabung dari dasar bunga. Mahkota bunga hijau, ujungnya melengkung.[4] Bunga tumbuh dari ketiak daun, mekar sekitar pukul 12 siang, dan layu tiga jam kemudian. Buah seleguri mengandung ruang/kendaga 8-10 buah, dengan diameter 6-7 mm dan sewaktu sudah tua berwarna hitam. Akarnya putih, dan kotor.[1][2][4]

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Di Alor daun dan akar digunakan sebagai obat. Daun dimanfaatkan untuk mengobati bisul; akar dimanfaatkan untuk mengobati asma pada bayi.[5]:56

Kandungan pada tanaman sidaguri terbukti menunjukkan aktivitas anti inflamasi.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Dalimartha, Setiawan (2007) [2003]. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 3:140 – 145. Jakarta:Puspa Swara. ISBN 979-3235-73-X.
  2. ^ a b c d e "Sida rhombifolia L" (PDF). Departemen Kesehatan. 15 November 2001. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-12-07. Diakses tanggal 20 Juni 2013. 
  3. ^ a b (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata seleguri pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-12-30. 
  4. ^ a b c Dharma, A.P. (1987). Indonesian Medicinal Plants [Tumbuhan Obat Indonesia]. hal.185 – 186. Jakarta:Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7.
  5. ^ a b Usman, Masni H. (2011). Etnobotani Pemanfaatan Tumpuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (Tesis Skripsi). Malang: Universitas Islam Negeri Malang. http://etheses.uin-malang.ac.id/969/. 
  6. ^ Hidayat, Syamsul (2005). Ramuan Tradisional ala 12 Etnis Indonesia. hal.325. Jakarta:Penebar Swadaya. ISBN 978-489-944-5.
  7. ^ Rodrigues, Felicidade Caroline; de Oliveira, Antônio Fernando Morais (2020-08-01). "The genus Sida L. (Malvaceae): An update of its ethnomedicinal use, pharmacology and phytochemistry". South African Journal of Botany. 132: 432–462. doi:10.1016/j.sajb.2020.04.030. ISSN 0254-6299. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]