Lompat ke isi

Huruf illat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Membatalkan 1 suntingan oleh 120.188.92.156 (bicara) ke revisi terakhir oleh AABot (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 19: Baris 19:
Dalam kata وضع dijelaskan huruf wawu berada di depan atau disebut fa’u fi’lihi wawu, dan wawu adalah huruf tersebut.
Dalam kata وضع dijelaskan huruf wawu berada di depan atau disebut fa’u fi’lihi wawu, dan wawu adalah huruf tersebut.


Setiap fi’il madhi yang huruf awalnya ( fa’u fi’lihi ) salah satu dari huruf واي maka itu dinamakan bina’ mu’tal atau disebut juga bina mitsal dengan dibagi menjadi dua dengan ketentuan sebagai berikut.
Setiap fi’il madhi yang huruf awalnya ( faokm


ppp
#Apabila fi’il madhi yang fa’u fi’lihi nya menggunakan huruf wawu maka disebut mitsalu wawi.
#Apabila fi’il madhi yang fa’u fi’lihi nya menggunakan huruf wawu maka disebut mitsalu wawi.
#Apabila fi’il madhi yang fa’u fi’lihi nya menggunakan huruf ya’ maka disebut mitsalu ya’i.
#Apabila fi’il madhi yang fa’u fi’lihi nya menggunakan huruf ya’ maka disebut mitsalu ya’i.

Revisi terkini sejak 10 Mei 2024 04.02

Huruf Illat(bahasa Arab: حروف العلة, translit. Huruf al-'Illah, har. 'Huruf Penyakit') adalah Huruf yang banyak berubah dalam suatu kata dalam bahasa Arab, hurufnya yaitu واي (Wau, Alif dan Ya). Disebut juga huruf penyakit karena huruf tersebut berubah dari kata asli kadang dihilangkan, dibuang dan/atau ditambahkan.[1]

Anggota huruf ilat

[sunting | sunting sumber]
  • Huruf ilat ( حروف العلة ) atau huruf penyakit karena dengan huruf ini واي huruf pada kata asli dapat berubah, dibuang, dihilangkan atau ditambahkan seperti penyakit kadang sakit, kadang sembuh.
  • Huruf mad ( مدّ ) atau huruf Panjang. Huruf mad akan dibaca memanjangkan harakat sebelumnya apabila huruf tersebut mati dan huruf mad tersebut sesuai dengan harakat huruf sebelumnya.
  • Huruf lien ( لين ) atau huruf lunak, huruf ini bila bertemu dengan huruf sebelumnya dengan harakat yang berbeda maka akan dibaca lunak dengan syarat apabila huruf tersebut dimatikan (disukun). baik harakat huruf sebelumnya tidak sama maka disebut lien, huruf mad pasti termasuk huruf lien tapi huruf lien belum tentu huruf mad.
  • Huruf ziyadah ( زيادة ) atau huruf tambahan karena huruf tambahan itu umumnya ditambahkannya dengan huruf wawu, alif dan ya ( واي ).[2]

Contoh-contoh pengaruh huruf ilat

[sunting | sunting sumber]
  • Bina mu’tal

فإن يكن ببعضها الماضي افتتح # فسمّ معتلا مثالا كوضع

Artinya : “Jika fi’il madhi diawali dengan huruf illat واي maka namakanlah mu’tal, misal seperti kata وضع”

Dalam kata وضع dijelaskan huruf wawu berada di depan atau disebut fa’u fi’lihi wawu, dan wawu adalah huruf tersebut.

Setiap fi’il madhi yang huruf awalnya ( fa’u fi’lihi ) salah satu dari huruf واي maka itu dinamakan bina’ mu’tal atau disebut juga bina mitsal dengan dibagi menjadi dua dengan ketentuan sebagai berikut.

  1. Apabila fi’il madhi yang fa’u fi’lihi nya menggunakan huruf wawu maka disebut mitsalu wawi.
  2. Apabila fi’il madhi yang fa’u fi’lihi nya menggunakan huruf ya’ maka disebut mitsalu ya’i.
  • Bina’ naqish dan ajwaf

وناقصا قل كغزا إن اختتم # به وإن بجوفه اجوافا علم

Artinya : “dan katakanlah bina’ naqis seperti kata غزا apabila fi’il madhi itu diakhiri dengan huruf واي dan jika huruf itu ada di tengah maka katakanlah bina’ ajwaf”

Bina naqish yaitu fi’il madhi yang lam fi’lihi berhuruf واي dan bina’ naqis pun terbagi dua dengan ketentuan sebagai berikut.

  1. Apabila fi’il madhi yang lam fi’lihi menggunakan huruf wawu maka disebut naqis wawi.
  2. Apabila fi’il madhi yang lam fi’lihi menggunakan huruf ya’ maka disebut naqis ya’i.

Bina ajwaf seperti kata سار yang aslinya سير apabila fi’il madhi yang ain’ fi’lihi berhuruf واي. Jadi bina ajwaf adalah kata kerja yang huruf tengah kata aslinya berhuruf واي dan bina ajwaf juga terbagi menjadi dua dengan ketentuan sebagai berikut.

  1. Apabila fi’il madhi yang ain’ fi’lihi menggunakan huruf wawu maka disebut ajwaf wawi.
  2. Apabila fi’il madhi yang ain’ fi’lihi menggunakan huruf ya’ maka disebut ajwaf ya’i.
  • Bina lafif

وبلفيف ذي اقتران سمّ ان # عين له منها كلام تستبن

Artinya : “dan namakanlah dengan bina’ lafifu maqrun apabila ain fi’lihi dan lam fi’lihi berhuruf واي”

Bina Lafif Maqrun seperti kata قوي yang huruf tengah dan akhirnya berhuruf واي . Disebut lafifu maqrun karena huruf واي bergandengan ditengah dan dia akhir fi’il madhi.

وإن تكن فأ له ولام # فذوافتراق كوفي الغلام

Artinya : “dan apabila fa’u fi’lihi dan lam fi’lihi dalam fi’il madhi itu berhuruf واي maka dinamakan lafifu mafruq seperti kata وفي الغلام”

Bina Lafif Mafruq seperti kata وفي الغلام yaitu huruf illat واي berada di awal dan di akhir kalimat dinamakan demikian karena berkumpulnya huruf ilat namun hurufnya terpisahkan oleh huruf shohih.

  • Bina mudho’af

وادغم لمثلي نحو يزيد اكففا # فكفّ وقل سمّه المضعفا

Artinya : “Idghomkanlah pada dua huruf yang sama seperti lafazh يزيد اكففا menjadi فكفّ maka dinamakan bina’ mudho’af”

Bina Mudho’af seperti kata يزيد اكففا menjadi فكفّ dinamakan Bina’ Mudho’af karena ain fi’lihi dan lam fi’lihi berhuruf sama dan harus di idghomkan agar tidak terlalu berat atau terlalu Panjang. Contoh seperti مدد menjadi مدّ.

  • Bina mahmuz

مهمزٌ الذي علي المهزاشتمل # نحو قرأ سأل قبل ما أفل

Artinya : “mahmuz adalah lafadz yang menggunakan hamzah seperti قرأ سأل قبل ما أفل”

Bina Mahmuz adalah bina yang kata nya mengandung huruf hamzah seperti قرأ سأل أفل dan bina’ ini terbagi menjadi 3 diantaranya sebagai berikut.

  1. Apabila hamzah berada di fa’u fi’lihi maka disebut mahmuz fa’
  2. Apabila hamzah berada di ain fi’lihi maka disebut mahmuz ‘ain
  3. Apabila hamzah berada di lam fi’lihi maka disebut mahmuz lam.
  • (tidak termasuk)Bina Shohih

ثمّ الصحيح ما عدا الذي ذكر# كاغفرلنا ربي كمن له غفر

Artinya : “kemudian bina shohih adalah bina yang berbeda dari bina’ bina’ yang telah dijelaskan. Seperti اغفرلنا ربي كمن له غفر”

Bina’ Shohih adalah bina’ yang berbeda, bina’ shohih tidak terdapat hamzah, tidak terdapat huruf yang berkumpul sama dan tidak terdapat huruf ilat. Bina’ ini terbebas dari penyakit atau bebas dari huruf illat makanya disebut bina’ shohih. Contohnya كتب, ضرب, نصر.

  • Penjelasan

Dalam kata kerja atau fi’il seperti contoh فعل, dijelaskan bahwa huruf ف itu disebut dengan fa’u fi’lihi atau huruf awal, huruf ع yaitu disebut ain fi’lihi atau huruf tengah dan huruf ل disebut dengan lam fi’lihi [3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]