Lompat ke isi

Rajagukguk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
→‎Asal: dokumentasi pribadi kurang cocok di ensiklopedia.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 2404:8000:1018:17A:A9B4:346E:5D8:5DFD (bicara) ke revisi terakhir oleh Fazily (🗿 yoww)
Tag: Pembatalan
(34 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Rajagukguk'''{{Infobox ([[SuratMarga Batak|''suratnama=Rajagukguk|gambar=Toga BatakTugu Toba'']]:Aritonang ᯒᯐᯎᯂᯮ᯲ᯎᯂᯮ᯲)Village; adalahVillage, salahDolok satuMartumbur, [[DaftarMuara, margaNorth SukuTapanuli Batak|margaRegency, BatakNorth Toba]]Sumatra yang22476.jpg|keterangan=Tugu merupakan bagian dari margaToga [[Aritonang]] yang berasal daridi [[AritonangDolok Martumbur, Muara, Tapanuli Utara|AritonangDolok Martumbur]], [[Muara, Tapanuli Utara|Muara]], [[Kabupaten Tapanuli Utara|Tapanuli Utara]], [[Sumatera Utara]].|gambar2=|keterangan2=|marga=Rajagukguk|alias=|aksara={{btk|ᯒᯐᯎᯂᯮ᯲ᯎᯂᯮ᯲}} <br> {{small|([[Surat Batak#Bentuk|Surat Batak Toba]])}}|julukan=|arti=<!-- Silsilah -->|jarak={{Infobox | subbox = yes
 
{{Infobox Marga Batak|nama=Rajagukguk|gambar=Toga Tugu Aritonang Village; Village, Dolok Martumbur, Muara, North Tapanuli Regency, North Sumatra 22476.jpg|keterangan=Tugu Toga [[Aritonang]] di [[Dolok Martumbur, Muara, Tapanuli Utara|Dolok Martumbur]], [[Muara, Tapanuli Utara|Muara]], [[Kabupaten Tapanuli Utara|Tapanuli Utara]], [[Sumatra Utara]].|gambar2=|keterangan2=|marga=Rajagukguk|alias=|aksara={{btk|ᯒᯐᯎᯂᯮ᯲ᯎᯂᯮ᯲}} <br> {{small|[[Surat Batak|(Surat Batak Toba)]]}}|julukan=|arti=<!-- Silsilah -->|jarak={{Infobox | subbox = yes
| labelstyle = background-color:#FF9966;
| label1 = 1 | data1 = {{{gen1|[[Si Raja Batak]]}}}
| label2 = 2 | data2 = {{{gen2|[[Guru Tatea Bulan]]}}}
| label3 = 3 | data3 = {{{gen3|[[Saribu Raja|Tuan Saribu Raja]]}}}
| label4 = 4 | data4 = {{{gen3|[[Raja Lontung|Si Raja Lontung]]}}}
| label5 = 5 | data5 = {{{gen5|[[Aritonang|Toga Aritonang]]}}}
| label6 = 6 | data6 =
{{{gen6|'''Rajagukguk'''}}}}}|nama lengkap=|nama istri=
|nama anak={{unbulleted listubl|1. Panungkol Langit|2. Ompu Pingganpasu|3. Ompu Sodak Mumbalumbal}}
|induk=[[Aritonang]]
|persatuan=
|kerabat={{ubl|[[AritonangOmpusunggu]] <br> |[[OmpusungguSimaremare]] <br> |[[SimaremareAritonang]]}}
|sub-marga=
|turunan=
|mataniaribinsar=
|padan=
|suku=[[Suku Batak Toba|Batak Toba]]
|kampung=[[Aritonang, Muara, Tapanuli Utara|Aritonang]], [[Muara, Tapanuli Utara|Muara]], [[Tapanuli Utara]]|etnis=[[Suku Batak Toba|Batak Toba]]}}
|sub-suku=
'''Rajagukguk''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|kampung=ᯒᯐᯎᯂᯮ᯲ᯎᯂᯮ᯲}}) adalah salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Batak Toba|Batak Toba]]. Leluhur marga Rajagukguk merupakan keturunan dari [[Aritonang]], yang berasal dari [[Aritonang, Muara, Tapanuli Utara|Desa Aritonang]], [[Muara, Tapanuli Utara|Kecamatan Muara]], [[Kabupaten Tapanuli Utara]]}}.
 
== Asal ==
Baris 31 ⟶ 28:
# [[Simaremare]]
 
Konsentrasi marga Rajagukguk kebanyakan bermukim di daerah [[Muara, Tapanuli Utara|Muara]] yang terletak di pesisir Timurtimur [[Danau Toba]] dan juga terdapat di Pulau [[Pulau Sibandang|Sibandang]], [[DanauBarus, TobaTapanuli Tengah|Barus]], dan juga tersebar di Barus, [[Kabupaten Humbang Hasundutan|Humbang Hasundutan]], di [[SumatraSumatera Utara]]. Namun di luar daerah-daerah itu banyak pula ditemukan keturunan Aritonang yang telah merantau dan berkembang sejak berabad yang lalu.
 
Desa Silando, [[Huta Ginjang, Muara, Tapanuli Utara|Hutaginjang]], [[Tapian Nauli, Lintong Nihuta, Humbang Hasundutan|Tapian Nauli]] adalah desa yang banyak didiamin oleh marga [[Aritonang]], yang walaupun jauh dari [[Muara, Tapanuli Utara|Muara]] tetapi hakekatnya Marga Aritonanglah yang menyatukan ketiga desa ini sehingga masuk dalam wilayah [[Muara, Tapanuli Utara|Kecamatan Muara]].
Baris 37 ⟶ 34:
Di daerah Muara yang mayoritas penduduknya adalah bermarga [[Aritonang]], umumnya mereka sudah menggunakan nama marga sesuai alur percabangan dari ketiga anak laki-laki dari Aritonang tersebut. Namun untuk di luar Muara, para keturunan Marga Aritonang yang sudah merantau beberapa abad yang lalu, lebih suka menggunakan nama Marga Aritonang sebagai satu kesatuan.
 
Karena suatu masalah dalam keluarga besar keturunan Rajagukguk pada masa lalu, telah menyebabkan salah seorang generasi keturunannya memisahkan diri. Mereka membentuk marga sendiri khusus untuk keturunannya, yakni marga [[MargaHaro (marga)|Haro]] (Rajagukguk). Meski tidak banyak, tetapi status marga ini juga sudah semi independen dan diakui oleh kalangan marga-marga Batak lainnya.
 
Catatan: Marga Haro (Rajagukguk) ini berbeda dengan Margamarga Haro ([[Munthe]]), salah satu marga keturunan dari Kelompok Besar [[Nai Ambaton]] ([[Parna|(Parna)]]) yang juga keturunan dari Si Raja Batak.
 
Karena itulah saat ini kerap ditemukan para keturunan Marga Aritonang dalam kesehariannya menggunakan nama marga yang bervariasi, yaitu:
Baris 48 ⟶ 45:
# [[Simaremare|Marga Simaremare]]
<!-- [[Berkas:Rumah Tugu Aritonang.jpg|jmpl|Ketika Cucu Aritonang berkunjung ke Rumah Tugu Aritonang Desa, [[Dolok Martumbur, Muara, Tapanuli Utara|Dolok Martumbur, Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.]]]] -->
Di beberapa tempat masih ditemukan mereka yang menggunakan nama [[Margamarga Haro]] (Rajagukguk) sebagai nama marganya,umumnya di jumpai di daerah Tamba,Lumban Sirait Samosir dan Laguboti, berbeda denga yang bermukim di Uluan Narumonda Porsea mereka lebih dikenal dengan Naimunte .Meski begitu pada pesta bolon tahun 1964 di Bonapasogit Muara telah disampaikan agar seluruh keturunan Rajagukguk yang memakai marga [[Marga Haro]], [[Haro Munte]], [[Munthe]], [[Dalimunthe]], [[Naimunthe]], [[Nanimunthe]], agar sepenuhnya kembali memakai marga Rajagukguk. Namun walaupun demikian masih ada yang menggunakan sebutan tersebut sehingga dalam berbagai acara adat mereka umumnya Marga Haro (Rajagukguk) ini tetap digolongkan ke dalam Rajagukguk ataupun Aritonang secara secara garis besar.
 
Di daerah Muara, ketiga belahan marga Aritonang ini telah saling menikahi. Karena di daerah Muara mayoritas penduduknya bermarga Aritonang, sehingga sulit mendapatkan jodoh yang berbeda marganya. Hal ini sudah umum terjadi dan sudah diakui secara adat. Namun khusus untuk 1 belahan anak marga yang sama, tetap tidak diperbolehkan dilakukan pernikahan. Begitu pula terhadap Marga Haro (Rajagukguk) dengan Rajagukguk tetap dianggap 1 marga, sehingga tidak diperbolehkan saling menikahi.
Baris 58 ⟶ 55:
* [[Bene Dion|Bene Dionisius Rajagukguk]]
 
==Galeri==
==Referensi==
{{Reflist}}
==Pranala luar==
 
{{Si Raja Lontung}}
{{Aritonang}}
{{Suku-Batak-stub}}
 
[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
[[Kategori:Si Raja Lontung]]
[[Kategori:Marga Aritonang]]
[[Kategori:Marga Rajagukguk]]
 
{{Suku-Batak-stub}}

Revisi per 10 Mei 2024 07.01

Rajagukguk
Aksara Batakᯒᯐᯎᯂᯮ᯲ᯎᯂᯮ᯲
(Surat Batak Toba)
Nama margaRajagukguk
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Guru Tatea Bulan
3Tuan Saribu Raja
4Si Raja Lontung
5Toga Aritonang
6Rajagukguk
Nama anak
  • 1. Panungkol Langit
  • 2. Ompu Pingganpasu
  • 3. Ompu Sodak Mumbalumbal
Kekerabatan
Induk margaAritonang
Kerabat
marga
Asal
SukuBatak
EtnisBatak Toba
Daerah asalAritonang, Muara, Tapanuli Utara

Rajagukguk (Surat Batak: ᯒᯐᯎᯂᯮ᯲ᯎᯂᯮ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba. Leluhur marga Rajagukguk merupakan keturunan dari Aritonang, yang berasal dari Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.

Asal

Dari perkawinannya, Aritonang memiliki 3 orang anak laki-laki yang tercatat hidup dan menuruskan keturunannya hingga saat ini. Ketiganya kini telah berkembang menjadi belahan marga Aritonang yang semi independen.

Sesuai urutan kelahirannya, ketiga anak laki-laki Aritonang ini adalah sebagai berikut:

  1. Ompusunggu
  2. Rajagukguk
  3. Simaremare

Konsentrasi marga Rajagukguk kebanyakan bermukim di daerah Muara yang terletak di pesisir timur Danau Toba dan juga terdapat di Pulau Sibandang, Barus, dan Humbang Hasundutan di Sumatera Utara. Namun di luar daerah-daerah itu banyak pula ditemukan keturunan Aritonang yang telah merantau dan berkembang sejak berabad yang lalu.

Desa Silando, Hutaginjang, Tapian Nauli adalah desa yang banyak didiamin oleh marga Aritonang, yang walaupun jauh dari Muara tetapi hakekatnya Marga Aritonanglah yang menyatukan ketiga desa ini sehingga masuk dalam wilayah Kecamatan Muara.

Di daerah Muara yang mayoritas penduduknya adalah bermarga Aritonang, umumnya mereka sudah menggunakan nama marga sesuai alur percabangan dari ketiga anak laki-laki dari Aritonang tersebut. Namun untuk di luar Muara, para keturunan Marga Aritonang yang sudah merantau beberapa abad yang lalu, lebih suka menggunakan nama Marga Aritonang sebagai satu kesatuan.

Karena suatu masalah dalam keluarga besar keturunan Rajagukguk pada masa lalu, telah menyebabkan salah seorang generasi keturunannya memisahkan diri. Mereka membentuk marga sendiri khusus untuk keturunannya, yakni marga Haro (Rajagukguk). Meski tidak banyak, tetapi status marga ini juga sudah semi independen dan diakui oleh kalangan marga-marga Batak lainnya.

Catatan: Marga Haro (Rajagukguk) ini berbeda dengan marga Haro (Munthe), salah satu marga keturunan dari Kelompok Besar Nai Ambaton (Parna) yang juga keturunan dari Si Raja Batak.

Karena itulah saat ini kerap ditemukan para keturunan Marga Aritonang dalam kesehariannya menggunakan nama marga yang bervariasi, yaitu:

  1. Marga Aritonang
  2. Marga Ompusunggu
  3. Marga Rajagukguk
  4. Marga Simaremare

Di beberapa tempat masih ditemukan mereka yang menggunakan nama marga Haro (Rajagukguk) sebagai nama marganya,umumnya di jumpai di daerah Tamba,Lumban Sirait Samosir dan Laguboti, berbeda denga yang bermukim di Uluan Narumonda Porsea mereka lebih dikenal dengan Naimunte .Meski begitu pada pesta bolon tahun 1964 di Bonapasogit Muara telah disampaikan agar seluruh keturunan Rajagukguk yang memakai marga Marga Haro, Haro Munte, Munthe, Dalimunthe, Naimunthe, Nanimunthe, agar sepenuhnya kembali memakai marga Rajagukguk. Namun walaupun demikian masih ada yang menggunakan sebutan tersebut sehingga dalam berbagai acara adat mereka umumnya Marga Haro (Rajagukguk) ini tetap digolongkan ke dalam Rajagukguk ataupun Aritonang secara secara garis besar.

Di daerah Muara, ketiga belahan marga Aritonang ini telah saling menikahi. Karena di daerah Muara mayoritas penduduknya bermarga Aritonang, sehingga sulit mendapatkan jodoh yang berbeda marganya. Hal ini sudah umum terjadi dan sudah diakui secara adat. Namun khusus untuk 1 belahan anak marga yang sama, tetap tidak diperbolehkan dilakukan pernikahan. Begitu pula terhadap Marga Haro (Rajagukguk) dengan Rajagukguk tetap dianggap 1 marga, sehingga tidak diperbolehkan saling menikahi.

Tokoh

Beberapa tokoh yang bermarga Rajagukguk, di antaranya:

Referensi