Lompat ke isi

Muhammad Hanafie Gobit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambah templat
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{inuse}}
{{Infobox officeholder
{{Infobox officeholder
|name = Muhammad Hanafie Gobit
|name = Muhammad Hanafie Gobit
Baris 19: Baris 18:
Dia juga dikenal sebagai ulama ahli falak di Banjarmasin dan berperan dalam kegiatan di [[Masjid Jami Banjarmasin]] dan pemindahan masjid tersebut dari yang awalnya berada di daerah Panglima Batur ke tempat yang sekarang di Jalan Mesjid Jami.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=klikkalsel.com|date=2022-03-01|title=Sejarah Masjid Raya Sabilal Muhtadin dari Lokasi Bekas Hotel Hingga Asrama Pulau Tatas - Laman 4 dari 4|url=https://klikkalsel.com/sejarah-masjid-raya-sabilal-muhtadin-dari-lokasi-bekas-hotel-hingga-asrama-pulau-tatas/|website=Klikkalsel.com|language=id-ID|access-date=2023-11-25}}</ref>
Dia juga dikenal sebagai ulama ahli falak di Banjarmasin dan berperan dalam kegiatan di [[Masjid Jami Banjarmasin]] dan pemindahan masjid tersebut dari yang awalnya berada di daerah Panglima Batur ke tempat yang sekarang di Jalan Mesjid Jami.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=klikkalsel.com|date=2022-03-01|title=Sejarah Masjid Raya Sabilal Muhtadin dari Lokasi Bekas Hotel Hingga Asrama Pulau Tatas - Laman 4 dari 4|url=https://klikkalsel.com/sejarah-masjid-raya-sabilal-muhtadin-dari-lokasi-bekas-hotel-hingga-asrama-pulau-tatas/|website=Klikkalsel.com|language=id-ID|access-date=2023-11-25}}</ref>


== Kehidupan awal ==
== Riwayat Hidup ==

=== Kehidupan awal ===
Dia dilahirkan di daerah [[Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Antasan Kecil Timur]], Banjarmasin pada hari Senin tanggal 11 Januari 1915. Ayahnya, Haji Abdurrahman Gobit adalah guru madrasah di Kampung Bugis (sekarang daerah Jalan Sulawesi, Banjarmasin) dan merupakan anak dari Gobit yang berasal dari Desa [[Satui, Tanah Bumbu|Satui]], [[Kintap, Tanah Laut|Kintap]]. Sedangkan ibunya bernama Intan.bin Corong. Baik pihak ayah maupun pihak ibu merupakan suku Banjar.<ref name=":0" />
Dia dilahirkan di daerah [[Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Antasan Kecil Timur]], Banjarmasin pada hari Senin tanggal 11 Januari 1915. Ayahnya, Haji Abdurrahman Gobit adalah guru madrasah di Kampung Bugis (sekarang daerah Jalan Sulawesi, Banjarmasin) dan merupakan anak dari Gobit yang berasal dari Desa [[Satui, Tanah Bumbu|Satui]], [[Kintap, Tanah Laut|Kintap]]. Sedangkan ibunya bernama Intan.bin Corong. Baik pihak ayah maupun pihak ibu merupakan suku Banjar.<ref name=":0" />


Hanafie Gobit memiliki saudara kandung yang bernama Halifah. Selain itu, dia memiliki saudara tiri yang merupakan hasil pernikahan antara ayahnya dengan seorang gadis bernama Hj. Alus yang berasal dari Barabai, di antaranya H. Moeslaini Gobit, Hj. Alfiah Gobit, Hj. Ma’asiyah Gobit, dan H. Afriji Gobit.<ref name=":0" />
Hanafie Gobit memiliki saudara kandung yang bernama Halifah. Selain itu, dia memiliki saudara tiri yang merupakan hasil pernikahan antara ayahnya dengan seorang gadis bernama Hj. Alus yang berasal dari Barabai, di antaranya H. Moeslaini Gobit, Hj. Alfiah Gobit, Hj. Ma’asiyah Gobit, dan H. Afriji Gobit.<ref name=":0" />


== Pendidikan ==
=== Pendidikan ===
Pendidikan yang dia tempuh antara lain ''Inlandche School'' di Balikpapan pada tahun 1922-1924, kemudian ''Madrasah Al-Ashriyyah'' di Kampung Bugis Banjarmasin pada tahun 1925-1927, dan ''Madrasah Ash-Sholatiyah'' di [[Makkah]] pada tahun 193-1940. Ketika belajar di Makkah, dia berhadil menyelesaikan dalam waktu enam setengah tahun dengan memperoleh nilai yang maksimal sehingga mendapatkan predikat ''Jayyid Mumtaz.'' Beberapa temannya sewaktu belajar di Makkah di antaranya H. Abdul Hamid, [[Abdullah Syafi'i|H. Abdullah Syafe’i]] dari Jakarta, Syah Ramli Gusti, dan H. Abdul Hadi.<ref name=":0" />
Pendidikan yang dia tempuh antara lain ''Inlandche School'' di Balikpapan pada tahun 1922-1924, kemudian ''Madrasah Al-Ashriyyah'' di Kampung Bugis Banjarmasin pada tahun 1925-1927, dan ''Madrasah Ash-Sholatiyah'' di [[Makkah]] pada tahun 193-1940. Ketika belajar di Makkah, dia berhadil menyelesaikan dalam waktu enam setengah tahun dengan memperoleh nilai yang maksimal sehingga mendapatkan predikat ''Jayyid Mumtaz.'' Beberapa temannya sewaktu belajar di Makkah di antaranya H. Abdul Hamid, [[Abdullah Syafi'i|H. Abdullah Syafe’i]] dari Jakarta, Syah Ramli Gusti, dan H. Abdul Hadi.<ref name=":0" />


Selain pendidikan formal, dia juga pernah belajar dengan Tuan Guru Haji Said Midad pada tahun 1925-1933 di Kampung [[Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Sungai Jingah]], dimana salah satu seorang teman belajarnya di antaranya Haji Ahmad Pamurus.<ref name=":0" />
Selain pendidikan formal, dia juga pernah belajar dengan Tuan Guru Haji Said Midad pada tahun 1925-1933 di Kampung [[Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Sungai Jingah]], dimana salah satu seorang teman belajarnya di antaranya Haji Ahmad Pamurus.<ref name=":0" />


== Kiprah ==
=== Kiprah ===


=== Organisasi ===
==== Organisasi ====
Pada tahun 1931, dia terlibat dalam pendirian organisasi pelajar Islam Kalimantan yang diberi nama ''[[Musyawaratutthalibin|Musyawaratuth Thalibin]].'' Dia juga menjadi pengurus di Jamiatut Thalibin (Organisasi Pelajar Islam Kalimantan) saat belajar di Mekkah. Dia juga menjadi Wakil Ketua Majelis Ulama yang dibentuk tahun 1962 oleh Pangdam X Lambung Mangkurat (ketuanya adalah K.H. Salman Taib). Saat MUI didirikan, dia menjadi Anggota Badan Pertimbangan MUI tahun 1975 dan masuk di Komisi III yang membidangi Ukhuwah Islamiyah dalam Munas II MUI tahun 1980 di Jakarta.<ref name=":1">{{Cite book|last=Barije|first=Ahmad|date=2018|title=Mengenal Ulama dan Tokoh Banjar|location=Banjarmasin|publisher=CV Rahmat Hafiz Al Mubaraq|url-status=live}}</ref> Dia juga pernah menjadi Ketua [[Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia|Dewan Dakwah Islamiah Indonesia]] (DDII) Cabang Kalimantan Selatan yang pertama.<ref name=":0" />
Pada tahun 1931, dia terlibat dalam pendirian organisasi pelajar Islam Kalimantan yang diberi nama ''[[Musyawaratutthalibin|Musyawaratuth Thalibin]].'' Dia juga menjadi pengurus di Jamiatut Thalibin (Organisasi Pelajar Islam Kalimantan) saat belajar di Mekkah. Dia juga menjadi Wakil Ketua Majelis Ulama yang dibentuk tahun 1962 oleh Pangdam X Lambung Mangkurat (ketuanya adalah K.H. Salman Taib). Saat MUI didirikan, dia menjadi Anggota Badan Pertimbangan MUI tahun 1975 dan masuk di Komisi III yang membidangi Ukhuwah Islamiyah dalam Munas II MUI tahun 1980 di Jakarta.<ref name=":1">{{Cite book|last=Barije|first=Ahmad|date=2018|title=Mengenal Ulama dan Tokoh Banjar|location=Banjarmasin|publisher=CV Rahmat Hafiz Al Mubaraq|url-status=live}}</ref> Dia juga pernah menjadi Ketua [[Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia|Dewan Dakwah Islamiah Indonesia]] (DDII) Cabang Kalimantan Selatan yang pertama.<ref name=":0" />


=== Departemen Agama ===
==== Departemen Agama ====
Pada tahun 1942-1950, dia pernah menjadi [[qadi]] besar di Kalimantan. Hal ini membuat dia turut menjadi penyusun Kantor Departemen Agama Kalimantan pada tahun 1949 di Yogyakarta. Pada tahun 1950, dia menjadi pimpinan kantor persiapan Departemen Agama Kalimantan yang pertama. Sejak tahun 1951 sampai dengan 1963, dia ditugasi menjadi Kepala Kantor Urusan Agama Kalimantan.<ref name=":1" />
Pada tahun 1942-1950, dia pernah menjadi [[qadi]] besar di Kalimantan. Hal ini membuat dia turut menjadi penyusun Kantor Departemen Agama Kalimantan pada tahun 1949 di Yogyakarta. Pada tahun 1950, dia menjadi pimpinan kantor persiapan Departemen Agama Kalimantan yang pertama. Sejak tahun 1951 sampai dengan 1963, dia ditugasi menjadi Kepala Kantor Urusan Agama Kalimantan.<ref name=":1" />


=== Politik ===
==== Politik ====
Dia bergabung dengan Partai Masyumi dan menjadi anggota pimpinan wilayah di Kalimantan Selatan pada tahun 1950-1959. Pada tahun 1956 hingga tahun 1959, dia menjadi anggota [[Konstituante Republik Indonesia]] dari fraksi Masyumi dengan nomor anggota 311.<ref>{{Cite web|title=H. M. Hanafi Gobit - Masjumi - Profil Anggota|url=https://www.konstituante.net/id/profile/MASJUMI_m_hanafi_gobit|website=Konstituante.Net|access-date=2023-11-24}}</ref>
Dia bergabung dengan Partai Masyumi dan menjadi anggota pimpinan wilayah di Kalimantan Selatan pada tahun 1950-1959. Pada tahun 1956 hingga tahun 1959, dia menjadi anggota [[Konstituante Republik Indonesia]] dari fraksi Masyumi dengan nomor anggota 311.<ref>{{Cite web|title=H. M. Hanafi Gobit - Masjumi - Profil Anggota|url=https://www.konstituante.net/id/profile/MASJUMI_m_hanafi_gobit|website=Konstituante.Net|access-date=2023-11-24}}</ref>


Selain itu, dia juga pernah menjadi penasehat PB Serikat Muslimin Indonesia yang kemudian dilebur menjadi Masyumi Kalsel, ketua Dewan Pertimbangan PW [[Partai Muslimin Indonesia|Parmusi]] Kalimantan Selatan pada tahun 1963-1971, dan anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR-RI]] masa bakti 1977-1982.<ref name=":1" />
Selain itu, dia juga pernah menjadi penasehat PB Serikat Muslimin Indonesia yang kemudian dilebur menjadi Masyumi Kalsel, ketua Dewan Pertimbangan PW [[Partai Muslimin Indonesia|Parmusi]] Kalimantan Selatan pada tahun 1963-1971, dan anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR-RI]] masa bakti 1977-1982.<ref name=":1" />


=== Pendidikan ===
==== Pendidikan ====
Di bidang pendidikan, dia menjadi pendiri SMT (Sekolah Menengah Tinggi) sekaligus sebagai gurunya tahun 1946-1950. Dia juga menjadi menjadi anggota Persatuan Guru Sekolah Islam Banjarmasin, pendiri Sekolah Menengah Islam Pertama (SMIP 1946) pada tanggal 15 Oktober 1946, pendiri Al-Ma’had al-Islamy, guru pada Sekolah Hakim dan Jaksa (SHD), guru pada sekolah ''Kaikyo Gakko Ing''. (Sekolah ''Qadhi'', kini menjadi Kompleks Perguruan Muhammadiyah Jalan S. Parman, Banjarmasin), guru pada KNS (''Kwekschool Nieuw Stijl'') tahun 1947, dosen agama Islam pada [[Universitas Lambung Mangkurat]] tahun 1967-1969, guru pamong praja selama 10 tahun, dosen tetap [[Universitas Islam Negeri Antasari|IAIN Antasari]] dan menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Syari’ah tahun 1971-1972, dan dosen Luar Biasa IAIN Antasari tahun 1974-1983.<ref name=":2" />
Di bidang pendidikan, dia menjadi pendiri SMT (Sekolah Menengah Tinggi) sekaligus sebagai gurunya tahun 1946-1950. Dia juga menjadi menjadi anggota Persatuan Guru Sekolah Islam Banjarmasin, pendiri Sekolah Menengah Islam Pertama (SMIP 1946) pada tanggal 15 Oktober 1946, pendiri Al-Ma’had al-Islamy, guru pada Sekolah Hakim dan Jaksa (SHD), guru pada sekolah ''Kaikyo Gakko Ing''. (Sekolah ''Qadhi'', kini menjadi Kompleks Perguruan Muhammadiyah Jalan S. Parman, Banjarmasin), guru pada KNS (''Kwekschool Nieuw Stijl'') tahun 1947, dosen agama Islam di [[Universitas Lambung Mangkurat]] tahun 1967-1969, guru pamong praja selama 10 tahun, dosen tetap [[Universitas Islam Negeri Antasari|IAIN Antasari]] dan menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Syari’ah tahun 1971-1972, dan dosen Luar Biasa IAIN Antasari tahun 1974-1983.<ref name=":2" />


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Dia menikah dengan seorang perempuan yang bernama Hj. Asiah binti H. Abdul Karim, dimana mereka dikaruniai 11 orang anak serta 24 orang cucu, di antaranya adalah Ir. H. Ma’mun, Hj. Siti Wardah, Hj. Rusydah, Hj. Yusriah, Dra. Hj. Mashunah Hanafi, MA, Dra. Hj. Unaizah, Hj, Madihah, BA, Dra. Hj. Shofwati, Drs. H. Usamah, M.Pd, Dra. Hj. Nailah, Dra. Hj. Rajihah Hanafi, M. Pd.I.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Husna|date=2021|title=Kontribusi KH Hanafie Gobit dalam Mengembangkan Pendidikan Islam di Kota Banjarmasin (Studi tentang Penguatan Pendidikan Agama Islam di Banjarmasin)|url=https://jurnal.staialjami.ac.id/index.php/Al_JAMI/article/view/7/4|journal=Al-Jami|volume=17|issue=1|pages=1-22}}</ref>
Dia menikah dengan seorang perempuan yang bernama Hj. Asiah binti H. Abdul Karim, dimana mereka dikaruniai 11 orang anak serta 24 orang cucu:

# Ir. H. Ma’mun,
# Hj. Siti Wardah,
# Hj. Rusydah,
# Hj. Yusriah,
# Dra. Hj. Mashunah Hanafi, MA,
# Dra. Hj. Unaizah,
# Hj, Madihah, BA,
# Dra. Hj. Shofwati,
# Drs. H. Usamah, M.Pd,
# Dra. Hj. Nailah,
# Dra. Hj. Rajihah Hanafi, M. Pd.I.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Husna|date=2021|title=Kontribusi KH Hanafie Gobit dalam Mengembangkan Pendidikan Islam di Kota Banjarmasin (Studi tentang Penguatan Pendidikan Agama Islam di Banjarmasin)|url=https://jurnal.staialjami.ac.id/index.php/Al_JAMI/article/view/7/4|journal=Al-Jami|volume=17|issue=1|pages=1-22}}</ref>

Adapun nama-nama menantunya:


# Hj. Mutiah,
Adapun nama-nama menantunya di antaranya Hj. Mutiah, H. Supian Turmuzi, H.  Ishak Zarkasi, H. Tata Sutamsa, Drs. HM Qasthalani, LML, [[Husin Naparin|KH Husin Naparin, Lc, MA]] (Ketua MUI Kalimantan Selatan)., Ir. H. Lukman, Drs. H. Sam’ani Ma’ruf, Dra. Hj. Ratna Nurul Azizah, Drs. H. Murtaji dan Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag.<ref name=":2" />
# H. Supian Turmuzi,
# H.  Ishak Zarkasi,
# H. Tata Sutamsa,
# Drs. HM Qasthalani, LML,
# [[Husin Naparin|KH Husin Naparin, Lc, MA]] (Ketua MUI Kalimantan Selatan).,
# Ir. H. Lukman,
# Drs. H. Sam’ani Ma’ruf,
# Dra. Hj. Ratna Nurul Azizah,
# Drs. H. Murtaji
# Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag.<ref name=":2" />


== Kematian ==
== Kematian ==
Baris 59: Baris 84:


[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Banjarmasin]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Banjar]]
[[Kategori:Ulama Banjar]]
[[Kategori:Ulama Banjarmasin]]
[[Kategori:Ulama Banjarmasin]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Masyumi]]
[[Kategori:Tokoh Masyumi]]
[[Kategori:Tokoh Masyumi]]
[[Kategori:Anggota Konstituante Republik Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Konstituante Republik Indonesia]]

Revisi terkini sejak 11 Mei 2024 13.15

Muhammad Hanafie Gobit
Anggota Konstituante
Masa jabatan
1956–1959
Informasi pribadi
Lahir(1915-01-15)15 Januari 1915
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Meninggal12 April 1990(1990-04-12) (umur 75)
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
MakamKuburan Muslimin Banjarmasin
AnakMa'mun, Siti Wardah, Rusydah, Yusriah, Mashunah, Unaizah, Madihah, Shofwati, Usamah, Nailah, Rozihah
Orang tuaAbdurrahim Gobit
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

K.H. Muhammad Hanafie Gobit (15 Januari 1915 - 12 April 1990) adalah seorang ulama dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, di samping pernah menjadi petinggi di Partai MASYUMI Kalimantan Selatan, Departemen Agama Kalimantan Selatan, dan Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Selatan. [1]

Dia juga dikenal sebagai ulama ahli falak di Banjarmasin dan berperan dalam kegiatan di Masjid Jami Banjarmasin dan pemindahan masjid tersebut dari yang awalnya berada di daerah Panglima Batur ke tempat yang sekarang di Jalan Mesjid Jami.[1][2]

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Dia dilahirkan di daerah Antasan Kecil Timur, Banjarmasin pada hari Senin tanggal 11 Januari 1915. Ayahnya, Haji Abdurrahman Gobit adalah guru madrasah di Kampung Bugis (sekarang daerah Jalan Sulawesi, Banjarmasin) dan merupakan anak dari Gobit yang berasal dari Desa Satui, Kintap. Sedangkan ibunya bernama Intan.bin Corong. Baik pihak ayah maupun pihak ibu merupakan suku Banjar.[1]

Hanafie Gobit memiliki saudara kandung yang bernama Halifah. Selain itu, dia memiliki saudara tiri yang merupakan hasil pernikahan antara ayahnya dengan seorang gadis bernama Hj. Alus yang berasal dari Barabai, di antaranya H. Moeslaini Gobit, Hj. Alfiah Gobit, Hj. Ma’asiyah Gobit, dan H. Afriji Gobit.[1]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan yang dia tempuh antara lain Inlandche School di Balikpapan pada tahun 1922-1924, kemudian Madrasah Al-Ashriyyah di Kampung Bugis Banjarmasin pada tahun 1925-1927, dan Madrasah Ash-Sholatiyah di Makkah pada tahun 193-1940. Ketika belajar di Makkah, dia berhadil menyelesaikan dalam waktu enam setengah tahun dengan memperoleh nilai yang maksimal sehingga mendapatkan predikat Jayyid Mumtaz. Beberapa temannya sewaktu belajar di Makkah di antaranya H. Abdul Hamid, H. Abdullah Syafe’i dari Jakarta, Syah Ramli Gusti, dan H. Abdul Hadi.[1]

Selain pendidikan formal, dia juga pernah belajar dengan Tuan Guru Haji Said Midad pada tahun 1925-1933 di Kampung Sungai Jingah, dimana salah satu seorang teman belajarnya di antaranya Haji Ahmad Pamurus.[1]

Organisasi

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1931, dia terlibat dalam pendirian organisasi pelajar Islam Kalimantan yang diberi nama Musyawaratuth Thalibin. Dia juga menjadi pengurus di Jamiatut Thalibin (Organisasi Pelajar Islam Kalimantan) saat belajar di Mekkah. Dia juga menjadi Wakil Ketua Majelis Ulama yang dibentuk tahun 1962 oleh Pangdam X Lambung Mangkurat (ketuanya adalah K.H. Salman Taib). Saat MUI didirikan, dia menjadi Anggota Badan Pertimbangan MUI tahun 1975 dan masuk di Komisi III yang membidangi Ukhuwah Islamiyah dalam Munas II MUI tahun 1980 di Jakarta.[3] Dia juga pernah menjadi Ketua Dewan Dakwah Islamiah Indonesia (DDII) Cabang Kalimantan Selatan yang pertama.[1]

Departemen Agama

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1942-1950, dia pernah menjadi qadi besar di Kalimantan. Hal ini membuat dia turut menjadi penyusun Kantor Departemen Agama Kalimantan pada tahun 1949 di Yogyakarta. Pada tahun 1950, dia menjadi pimpinan kantor persiapan Departemen Agama Kalimantan yang pertama. Sejak tahun 1951 sampai dengan 1963, dia ditugasi menjadi Kepala Kantor Urusan Agama Kalimantan.[3]

Dia bergabung dengan Partai Masyumi dan menjadi anggota pimpinan wilayah di Kalimantan Selatan pada tahun 1950-1959. Pada tahun 1956 hingga tahun 1959, dia menjadi anggota Konstituante Republik Indonesia dari fraksi Masyumi dengan nomor anggota 311.[4]

Selain itu, dia juga pernah menjadi penasehat PB Serikat Muslimin Indonesia yang kemudian dilebur menjadi Masyumi Kalsel, ketua Dewan Pertimbangan PW Parmusi Kalimantan Selatan pada tahun 1963-1971, dan anggota MPR-RI masa bakti 1977-1982.[3]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Di bidang pendidikan, dia menjadi pendiri SMT (Sekolah Menengah Tinggi) sekaligus sebagai gurunya tahun 1946-1950. Dia juga menjadi menjadi anggota Persatuan Guru Sekolah Islam Banjarmasin, pendiri Sekolah Menengah Islam Pertama (SMIP 1946) pada tanggal 15 Oktober 1946, pendiri Al-Ma’had al-Islamy, guru pada Sekolah Hakim dan Jaksa (SHD), guru pada sekolah Kaikyo Gakko Ing. (Sekolah Qadhi, kini menjadi Kompleks Perguruan Muhammadiyah Jalan S. Parman, Banjarmasin), guru pada KNS (Kwekschool Nieuw Stijl) tahun 1947, dosen agama Islam di Universitas Lambung Mangkurat tahun 1967-1969, guru pamong praja selama 10 tahun, dosen tetap IAIN Antasari dan menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Syari’ah tahun 1971-1972, dan dosen Luar Biasa IAIN Antasari tahun 1974-1983.[5]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Dia menikah dengan seorang perempuan yang bernama Hj. Asiah binti H. Abdul Karim, dimana mereka dikaruniai 11 orang anak serta 24 orang cucu:

  1. Ir. H. Ma’mun,
  2. Hj. Siti Wardah,
  3. Hj. Rusydah,
  4. Hj. Yusriah,
  5. Dra. Hj. Mashunah Hanafi, MA,
  6. Dra. Hj. Unaizah,
  7. Hj, Madihah, BA,
  8. Dra. Hj. Shofwati,
  9. Drs. H. Usamah, M.Pd,
  10. Dra. Hj. Nailah,
  11. Dra. Hj. Rajihah Hanafi, M. Pd.I.[5]

Adapun nama-nama menantunya:

  1. Hj. Mutiah,
  2. H. Supian Turmuzi,
  3. H.  Ishak Zarkasi,
  4. H. Tata Sutamsa,
  5. Drs. HM Qasthalani, LML,
  6. KH Husin Naparin, Lc, MA (Ketua MUI Kalimantan Selatan).,
  7. Ir. H. Lukman,
  8. Drs. H. Sam’ani Ma’ruf,
  9. Dra. Hj. Ratna Nurul Azizah,
  10. Drs. H. Murtaji
  11. Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag.[5]
Makam Hanafie Gobit di alkah keluarga di Kuburan Muslimin Banjarmasin

Dia menghembuskan nafasnya yang terakhir pada 16 Ramadan 1410 Hijriah atau bertepatan dengan12 April 1990 Masehi pada pukul 05.20 WITA di rumah kediamannya Jalan Masjid No. 5, Banjarmasin Utara, Banjarmasin. Jenazahnya dikebumikan di alkah keluarga di Kuburan Muslimin Banjarmasin sekitar pukul 17.00 WITA, tidak jauh dari rumahnya dan Masjid Jami Banjarmasin.[1][3]

Alkah Hanafie Gobit dan keluarga yang tidak jauh dari Masjid Jami Banjarmasin

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h "Ulama Banjar (49): KH. Muhammad Hanafie Gobit". Alif.ID. 2020-12-07. Diakses tanggal 2023-11-24. 
  2. ^ klikkalsel.com (2022-03-01). "Sejarah Masjid Raya Sabilal Muhtadin dari Lokasi Bekas Hotel Hingga Asrama Pulau Tatas - Laman 4 dari 4". Klikkalsel.com. Diakses tanggal 2023-11-25. 
  3. ^ a b c d Barije, Ahmad (2018). Mengenal Ulama dan Tokoh Banjar. Banjarmasin: CV Rahmat Hafiz Al Mubaraq. 
  4. ^ "H. M. Hanafi Gobit - Masjumi - Profil Anggota". Konstituante.Net. Diakses tanggal 2023-11-24. 
  5. ^ a b c Husna (2021). "Kontribusi KH Hanafie Gobit dalam Mengembangkan Pendidikan Islam di Kota Banjarmasin (Studi tentang Penguatan Pendidikan Agama Islam di Banjarmasin)". Al-Jami. 17 (1): 1–22.