Fatayat Nahdlatul Ulama: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Afif Brika1 (bicara | kontrib) menambah logo |
||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3: | Baris 3: | ||
| formation = {{start date and age|1950|04|24}} |
| formation = {{start date and age|1950|04|24}} |
||
| full_name = Fatayat Nahdlatul Ulama |
| full_name = Fatayat Nahdlatul Ulama |
||
| logo = [[ |
| logo = [[Berkas:Logo Fatayat NU.png|180px]] |
||
| founder = Chuzaimah Mansur [[Gresik]] |
| founder = Chuzaimah Mansur [[Gresik]] |
||
Aminah Mansur [[Sidoarjo]] |
Aminah Mansur [[Sidoarjo]] |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
}} |
}} |
||
'''Fatayat''' adalah salah satu [[organisasi |
'''Fatayat NU''' adalah salah satu [[organisasi|badan otonom]] dari [[Nahdlatul Ulama]] (NU). Fatayat dibentuk untuk kalangan perempuan muda yang didirikan pada 7 Rajab 1369 H/24 April 1950 M di [[Kota Surabaya|Surabaya]].<ref name="nu.or.id">{{Cite web|title=Fatayat NU Berdiri Berkat Kegigihan Perempuan ‘Tiga Serangkai’|url=https://www.nu.or.id/fragmen/fatayat-nu-berdiri-berkat-kegigihan-perempuan-tiga-serangkai-rK3Te|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230122081300/https://www.nu.or.id/fragmen/fatayat-nu-berdiri-berkat-kegigihan-perempuan-tiga-serangkai-rK3Te|dead-url=no}}</ref> |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Fatayat NU didirikan di Surabaya pada 7 Rajab 1369 atau 24 April 1950. Masa perintisan Fatayat dimulai ketika penyelenggaraan Muktamar Ke-15 NU di Surabaya pada 1940.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Fatayat NU|url=https://silemlit21.unila.ac.id/img/mitra/f4a331b7a22d1b237565d8813a34d8ac.pdf|website=silemlit21.unila.ac.id}}</ref> Saat itu, sebagaimana yang tertulis di dalam Ensiklopedia NU, sejumlah pelajar putri Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Surabaya bergabung dalam kepanitiaan acara Muktamar Ke-15 NU bersama para perempuan dari NU Muslimat atau NUM. |
Fatayat NU didirikan di Surabaya pada 7 Rajab 1369 atau 24 April 1950. Masa perintisan Fatayat dimulai ketika penyelenggaraan Muktamar Ke-15 NU di Surabaya pada 1940.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Fatayat NU|url=https://silemlit21.unila.ac.id/img/mitra/f4a331b7a22d1b237565d8813a34d8ac.pdf|website=silemlit21.unila.ac.id|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230122082340/https://silemlit21.unila.ac.id/img/mitra/f4a331b7a22d1b237565d8813a34d8ac.pdf|dead-url=no}}</ref> Saat itu, sebagaimana yang tertulis di dalam Ensiklopedia NU, sejumlah pelajar putri Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Surabaya bergabung dalam kepanitiaan acara Muktamar Ke-15 NU bersama para perempuan dari NU Muslimat atau NUM. |
||
Keterlibatan para perempuan NU terus berlangsung dalam muktamar-muktamar berikutnya, tetapi baru sekadar dalam kepanitiaan. Kelompok itu menyebut dirinya sebagai Putri NUM, Pemudi NUM, dan Fatayat. Kepengurusan NU pada 1946 sudah memasukkan perempuan-perempuan muda sebagai pengurus. Perempuan-perempuan muda tersebut yang menjadi sumber daya manusia (SDM) ketika Fatayat NU didirikan. |
Keterlibatan para perempuan NU terus berlangsung dalam muktamar-muktamar berikutnya, tetapi baru sekadar dalam kepanitiaan. Kelompok itu menyebut dirinya sebagai Putri NUM, Pemudi NUM, dan Fatayat. Kepengurusan NU pada 1946 sudah memasukkan perempuan-perempuan muda sebagai pengurus. Perempuan-perempuan muda tersebut yang menjadi sumber daya manusia (SDM) ketika Fatayat NU didirikan. |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
Ketiga perempuan itu telah melakukan koordinasi dan konsolidasi pemudi-pemudi NU pada sekitar tahun 1948. Nama lain yang ikut merintis dan mendirikan Fatayat NU adalah Nihayah Bakri, Maryam Thoha, dan Asnawiyah. Pada masa-masa awal perintisan ini, tenaga dan pikiran yang harus dikerahkan para pendiri organisasi sangat luar biasa. |
Ketiga perempuan itu telah melakukan koordinasi dan konsolidasi pemudi-pemudi NU pada sekitar tahun 1948. Nama lain yang ikut merintis dan mendirikan Fatayat NU adalah Nihayah Bakri, Maryam Thoha, dan Asnawiyah. Pada masa-masa awal perintisan ini, tenaga dan pikiran yang harus dikerahkan para pendiri organisasi sangat luar biasa. |
||
Fatayat NU berjuang meyakinkan organisasi induknya yakni NU, tentang perlunya dibentuk wadah perempuan dalam organisasi ini. Selanjutnya, upaya yang dilakukan itu mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Mochammad Dahlan dengan membentuk Pengurus Pusat Puteri NUM yang diberi nama Dewan Pimpinan Fatayat NU pada 26 Rabiul Akhir 1369/14 Februari 1950.<ref>{{Cite web|last=blokBojonegoro.com|title=Berdirinya Fatayat NU, Buah Kesadaran dari Pentingnya Gerakan Perempuan|url=https://blokbojonegoro.com/2021/11/23/berdirinya-fatayat-nu-buah-kesadaran-dari-pentingnya-gerakan-perempuan/|website=blokbojonegoro.com|language=en|access-date=2023-01-22}}</ref> |
Fatayat NU berjuang meyakinkan organisasi induknya yakni NU, tentang perlunya dibentuk wadah perempuan dalam organisasi ini. Selanjutnya, upaya yang dilakukan itu mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Mochammad Dahlan dengan membentuk Pengurus Pusat Puteri NUM yang diberi nama Dewan Pimpinan Fatayat NU pada 26 Rabiul Akhir 1369/14 Februari 1950.<ref>{{Cite web|last=blokBojonegoro.com|title=Berdirinya Fatayat NU, Buah Kesadaran dari Pentingnya Gerakan Perempuan|url=https://blokbojonegoro.com/2021/11/23/berdirinya-fatayat-nu-buah-kesadaran-dari-pentingnya-gerakan-perempuan/|website=blokbojonegoro.com|language=en|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230122082536/https://blokbojonegoro.com/2021/11/23/berdirinya-fatayat-nu-buah-kesadaran-dari-pentingnya-gerakan-perempuan/|dead-url=no}}</ref> |
||
Kemudian pada Muktamar Ke-18 NU pada 20 April-3 Mei 1950 di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Fatayat NU disahkan sebagai salah satu badan otonom NU. Namun berdasarkan proses yang berlangsung selama perintisan hingga ditetapkan, Fatayat NU menetapkan bahwa disetujui di [[Kota Surabaya|Surabaya]] pada 24 April 1950/7 Rajab 1369 H.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Fatayat NU|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=657107|website=opac.perpusnas.go.id}}</ref> |
Kemudian pada Muktamar Ke-18 NU pada 20 April-3 Mei 1950 di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Fatayat NU disahkan sebagai salah satu badan otonom NU. Namun berdasarkan proses yang berlangsung selama perintisan hingga ditetapkan, Fatayat NU menetapkan bahwa disetujui di [[Kota Surabaya|Surabaya]] pada 24 April 1950/7 Rajab 1369 H.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Fatayat NU|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=657107|website=opac.perpusnas.go.id}}</ref> |
||
Setelah resmi menjadi badan otonom, para pimpinan Fatayat NU segera merekrut anggota yang dimulai dari orang-orang terdekat dan di sekitar wilayahnya. Inilah yang menjadi embrio terbentuknya cabang-cabang, ranting, dan wilayah. |
Setelah resmi menjadi badan otonom, para pimpinan Fatayat NU segera merekrut anggota yang dimulai dari orang-orang terdekat dan di sekitar wilayahnya. Inilah yang menjadi embrio terbentuknya cabang-cabang, ranting, dan wilayah. |
||
== Ketua |
== Ketua umum == |
||
Berikut daftar ketua umum Fatayat NU dari masa ke masa:<ref |
Berikut daftar ketua umum Fatayat NU dari masa ke masa:<ref name="nu.or.id"/> |
||
# Murtasiyah, Chuzaimah Mansur, dan Aminah Mansur (1950-1952)<ref>{{Cite web|date=2016-04-21|title=Fatayat NU: Perempuan Berperan Penting Jaga Keutuhan Bangsa|url=https://republika.co.id/berita/nasional/umum/16/04/21/o5zgmb334-fatayat-nu-perempuan-berperan-penting-jaga-keutuhan-bangsa|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-01-22}}</ref> |
# Murtasiyah, Chuzaimah Mansur, dan Aminah Mansur (1950-1952)<ref>{{Cite web|date=2016-04-21|title=Fatayat NU: Perempuan Berperan Penting Jaga Keutuhan Bangsa|url=https://republika.co.id/berita/nasional/umum/16/04/21/o5zgmb334-fatayat-nu-perempuan-berperan-penting-jaga-keutuhan-bangsa|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230122085632/https://republika.co.id/berita/nasional/umum/16/04/21/o5zgmb334-fatayat-nu-perempuan-berperan-penting-jaga-keutuhan-bangsa|dead-url=no}}</ref> |
||
# Nihayah Bakri (1952-1956) |
# Nihayah Bakri (1952-1956) |
||
# Hj [[Aisyah Dahlan]] (1956-1959) |
# Hj [[Aisyah Dahlan]] (1956-1959) |
||
Baris 42: | Baris 42: | ||
# Hj Mahfudhoh Aly Ubaid (1979-1989) |
# Hj Mahfudhoh Aly Ubaid (1979-1989) |
||
# Hj Sri Mulyati Asrori (1989-2000) |
# Hj Sri Mulyati Asrori (1989-2000) |
||
# Hj Maria Ulfah Anshor (2000-2010)<ref>{{Cite web|title=Profil Kandidat Ketua Umum Fatayat: Maria Ulfa Anshor|url=https://www.nu.or.id/warta/profil-kandidat-ketua-umum-fatayat-maria-ulfa-anshor-ONST4|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2023-01-22}}</ref> |
# Hj Maria Ulfah Anshor (2000-2010)<ref>{{Cite web|title=Profil Kandidat Ketua Umum Fatayat: Maria Ulfa Anshor|url=https://www.nu.or.id/warta/profil-kandidat-ketua-umum-fatayat-maria-ulfa-anshor-ONST4|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230122083730/https://www.nu.or.id/warta/profil-kandidat-ketua-umum-fatayat-maria-ulfa-anshor-ONST4|dead-url=no}}</ref> |
||
# Hj [[Ida Fauziyah]] (2010-2015)<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2010-07-05|title=Ida Fauziyah Pimpin Fatayat NU|url=https://www.antaranews.com/berita/210417/ida-fauziyah-pimpin-fatayat-nu|website=Antara News|access-date=2023-01-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Mengenal Siapa Ida Fauziyah|url=https://voi.id/aktual/8916/mengenal-siapa-ida-fauziyah|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=id|access-date=2023-01-22}}</ref> |
# Hj [[Ida Fauziyah]] (2010-2015)<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2010-07-05|title=Ida Fauziyah Pimpin Fatayat NU|url=https://www.antaranews.com/berita/210417/ida-fauziyah-pimpin-fatayat-nu|website=Antara News|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230122083722/https://www.antaranews.com/berita/210417/ida-fauziyah-pimpin-fatayat-nu|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|title=Mengenal Siapa Ida Fauziyah|url=https://voi.id/aktual/8916/mengenal-siapa-ida-fauziyah|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=id|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-07-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20230718031124/https://voi.id/aktual/8916/mengenal-siapa-ida-fauziyah|dead-url=no}}</ref> |
||
# [[Anggia Ermarini]] (2015-2022)<ref>{{Cite web|title=Aklamasi, Anggia Ermarini Ketua Umum Baru Fatayat NU|url=https://www.nu.or.id/nasional/aklamasi-anggia-ermarini-ketua-umum-baru-fatayat-nu-oOCTN|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2023-01-22}}</ref> |
# [[Anggia Ermarini]] (2015-2022)<ref>{{Cite web|title=Aklamasi, Anggia Ermarini Ketua Umum Baru Fatayat NU|url=https://www.nu.or.id/nasional/aklamasi-anggia-ermarini-ketua-umum-baru-fatayat-nu-oOCTN|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230122083440/https://www.nu.or.id/nasional/aklamasi-anggia-ermarini-ketua-umum-baru-fatayat-nu-oOCTN|dead-url=no}}</ref> |
||
# Margaret Aliyatul Maimunah (2022 - sekarang)<ref>{{Cite web|last=Andryanto|first=S. Dian|date=2022-07-22|title=Terpilih Sebagai Ketua Umum Fatayat NU, Ini Profil Margaret Aliyatul Maimunah|url=https://nasional.tempo.co/read/1614887/terpilih-sebagai-ketua-umum-fatayat-nu-ini-profil-margaret-aliyatul-maimunah|website=Tempo|language=en|access-date=2023-01-22}}</ref> |
# [[Margaret Aliyatul Maimunah]] (2022 - sekarang)<ref>{{Cite web|last=Andryanto|first=S. Dian|date=2022-07-22|title=Terpilih Sebagai Ketua Umum Fatayat NU, Ini Profil Margaret Aliyatul Maimunah|url=https://nasional.tempo.co/read/1614887/terpilih-sebagai-ketua-umum-fatayat-nu-ini-profil-margaret-aliyatul-maimunah|website=Tempo|language=en|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230122083851/https://nasional.tempo.co/read/1614887/terpilih-sebagai-ketua-umum-fatayat-nu-ini-profil-margaret-aliyatul-maimunah|dead-url=no}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<references responsive="" /> |
<references responsive="" /> |
||
[[Kategori:Organisasi Islam di Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Nahdlatul Ulama]] |
[[Kategori:Nahdlatul Ulama]] |
||
[[Kategori:Organisasi]] |
|||
[[Kategori:Organisasi di Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Daftar organisasi]] |
|||
[[Kategori:Organisasi pemuda]] |
[[Kategori:Organisasi pemuda]] |
||
[[Kategori:Organisasi yang didirikan tahun 1950]] |
[[Kategori:Organisasi yang didirikan tahun 1950]] |
||
[[Kategori:Organisasi |
[[Kategori:Organisasi perempuan di Indonesia]] |
||
[[Kategori:Ulama]] |
|||
[[Kategori:Ulama Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 11 Mei 2024 15.41
Fatayat Nahdlatul Ulama | |
Tanggal pendirian | 24 April 1950 |
---|---|
Pendiri | Chuzaimah Mansur Gresik
Aminah Mansur Sidoarjo Murthosiyah Surabaya |
Didirikan di | Surabaya |
Bahasa resmi | Indonesia |
Ketua Umum | Margaret Aliyatul Maimunah |
Afiliasi | Nahdlatul Ulama |
Situs web | https://www.fatayatnu.or.id |
Fatayat NU adalah salah satu badan otonom dari Nahdlatul Ulama (NU). Fatayat dibentuk untuk kalangan perempuan muda yang didirikan pada 7 Rajab 1369 H/24 April 1950 M di Surabaya.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Fatayat NU didirikan di Surabaya pada 7 Rajab 1369 atau 24 April 1950. Masa perintisan Fatayat dimulai ketika penyelenggaraan Muktamar Ke-15 NU di Surabaya pada 1940.[2] Saat itu, sebagaimana yang tertulis di dalam Ensiklopedia NU, sejumlah pelajar putri Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Surabaya bergabung dalam kepanitiaan acara Muktamar Ke-15 NU bersama para perempuan dari NU Muslimat atau NUM.
Keterlibatan para perempuan NU terus berlangsung dalam muktamar-muktamar berikutnya, tetapi baru sekadar dalam kepanitiaan. Kelompok itu menyebut dirinya sebagai Putri NUM, Pemudi NUM, dan Fatayat. Kepengurusan NU pada 1946 sudah memasukkan perempuan-perempuan muda sebagai pengurus. Perempuan-perempuan muda tersebut yang menjadi sumber daya manusia (SDM) ketika Fatayat NU didirikan.
Organisasi Fatayat NU dirintis oleh Chuzaimah Mansur (Gresik), Aminah Mansur (Sidoarjo), dan Murthosiyah (Surabaya). Mereka dikenal sebagai ‘Tiga Serangkai’ Pendiri Fatayat NU.
Ketiga perempuan itu telah melakukan koordinasi dan konsolidasi pemudi-pemudi NU pada sekitar tahun 1948. Nama lain yang ikut merintis dan mendirikan Fatayat NU adalah Nihayah Bakri, Maryam Thoha, dan Asnawiyah. Pada masa-masa awal perintisan ini, tenaga dan pikiran yang harus dikerahkan para pendiri organisasi sangat luar biasa.
Fatayat NU berjuang meyakinkan organisasi induknya yakni NU, tentang perlunya dibentuk wadah perempuan dalam organisasi ini. Selanjutnya, upaya yang dilakukan itu mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Mochammad Dahlan dengan membentuk Pengurus Pusat Puteri NUM yang diberi nama Dewan Pimpinan Fatayat NU pada 26 Rabiul Akhir 1369/14 Februari 1950.[3]
Kemudian pada Muktamar Ke-18 NU pada 20 April-3 Mei 1950 di Jakarta, Fatayat NU disahkan sebagai salah satu badan otonom NU. Namun berdasarkan proses yang berlangsung selama perintisan hingga ditetapkan, Fatayat NU menetapkan bahwa disetujui di Surabaya pada 24 April 1950/7 Rajab 1369 H.[4]
Setelah resmi menjadi badan otonom, para pimpinan Fatayat NU segera merekrut anggota yang dimulai dari orang-orang terdekat dan di sekitar wilayahnya. Inilah yang menjadi embrio terbentuknya cabang-cabang, ranting, dan wilayah.
Ketua umum
[sunting | sunting sumber]Berikut daftar ketua umum Fatayat NU dari masa ke masa:[1]
- Murtasiyah, Chuzaimah Mansur, dan Aminah Mansur (1950-1952)[5]
- Nihayah Bakri (1952-1956)
- Hj Aisyah Dahlan (1956-1959)
- Nihayah Maksum (1959-1962)
- Hj Malichah Agus Salim (1962-1979)
- Hj Mahfudhoh Aly Ubaid (1979-1989)
- Hj Sri Mulyati Asrori (1989-2000)
- Hj Maria Ulfah Anshor (2000-2010)[6]
- Hj Ida Fauziyah (2010-2015)[7][8]
- Anggia Ermarini (2015-2022)[9]
- Margaret Aliyatul Maimunah (2022 - sekarang)[10]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Fatayat NU Berdiri Berkat Kegigihan Perempuan 'Tiga Serangkai'". nu.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-22. Diakses tanggal 2023-01-22.
- ^ "Sejarah Fatayat NU" (PDF). silemlit21.unila.ac.id. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-01-22. Diakses tanggal 2023-01-22.
- ^ blokBojonegoro.com. "Berdirinya Fatayat NU, Buah Kesadaran dari Pentingnya Gerakan Perempuan". blokbojonegoro.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-22. Diakses tanggal 2023-01-22.
- ^ "Sejarah Fatayat NU". opac.perpusnas.go.id.
- ^ "Fatayat NU: Perempuan Berperan Penting Jaga Keutuhan Bangsa". Republika Online. 2016-04-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-22. Diakses tanggal 2023-01-22.
- ^ "Profil Kandidat Ketua Umum Fatayat: Maria Ulfa Anshor". nu.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-22. Diakses tanggal 2023-01-22.
- ^ antaranews.com (2010-07-05). "Ida Fauziyah Pimpin Fatayat NU". Antara News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-22. Diakses tanggal 2023-01-22.
- ^ "Mengenal Siapa Ida Fauziyah". VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-18. Diakses tanggal 2023-01-22.
- ^ "Aklamasi, Anggia Ermarini Ketua Umum Baru Fatayat NU". nu.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-22. Diakses tanggal 2023-01-22.
- ^ Andryanto, S. Dian (2022-07-22). "Terpilih Sebagai Ketua Umum Fatayat NU, Ini Profil Margaret Aliyatul Maimunah". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-22. Diakses tanggal 2023-01-22.