Lompat ke isi

Paluhombo, Bendosari, Sukoharjo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12: Baris 12:
|kepadatan =... jiwa/km²
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
}}
'''Paluhombo''' ({{lang-jv|Paluhamba}}) adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Bendosari, Sukoharjo|Bendosari]], [[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Paluhombo, padukuhan bekas hutan di daerah aliran kali Ranjing. Nama wilayah ini sempat disebut dalam cerita rakyat Damarwulan. Konon tokoh tersebut diceritakan pernah singgah dan tinggal di sini, sehingga ada sebuah mata air atau disebut sendang dalam bahasa jawa,dinamai dengan namanya. Beberapa waktu yang lampau masyarakat sekitar yang mendiami sekitar mata air tersebut sering mengadakan ritual bersih bersih sendang disertai dengan mengadakan pertunjukan gamelan dengan sinden yang menari semacam tayub yang kita kenal sekarang. Namun seiring berjalannya waktu dan pengaruh agama Islam yang semakin kuat mengikis budaya buyada berbau kepercayaan Kejawen, kebiasaan tersebut mulai hilang. Mungkin sekali waktu masih dilakukan demi sekedar mengenang romantisme masa lalu bagi masyarakat sekitar. Diceritakan awalnya Damar Wulan mengabdi sebagai tukang rumput kepada Patih Loh Gender dari Majapahit. Karena kepandaiannya, Damar Wulan dapat menjadi abdi andalan Patih Loh Gender, dan Anjasmara, putri sang patih terpikat dan jatuh cinta kepadanya. Damar Wulan kemudian mendapat tugas dari raja putri Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu, untuk menyamar dengan tujuan membantu mengalahkan Menak Jinggo penguasa Blambangan yang bermaksud memberontak kepada Majapahit. Cerita rakyat Damarwulan memang terdapat banyak versi, sehingga penamaan perkampungan ini dengan nama Paluhombo atau dalam ejaan jawa Paluhamba sementara masih belum jelas karena hanya berdasarkan cerita masa lalu dan mengait-kaitkan.


== Pembagian wilayah ==
Desa kecil gersang di ujung timur kabupaten Sukoharjo. Berbatasan langsung dengan kabupaten Karanganyar. Tanah merah bercampur lempung dan sebagian tanah liat. Pertanian terutama padi dan palawija yang mengandalkan hujan saja menjadi mayoritas mata pencaharian sebagian besar warganya. Hasil mengolah tanah yang tidak begitu menguntungkan memaksa generasi produktifnya harus pergi ke kota kota besar untuk mendapat perbaikan perekonomian. Karena itulah penduduk di desa ini seperti hanya terdiri dari wanita, lansia dan anak anak sekolah dengan sedikit sekali anak anak muda yang beruntung dapat sekolah di perguruan tinggi yang tinggal di sini.
Desa Paluhombo terdiri dari dusun/dukuh<ref name="printilan">{{cite web
|url=https://printilan.com/nama-dukuh-di-kecamatan-bendosari-kabupaten-sukoharjo/
|title=Nama Dukuh di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo
|last=
|first=
|date=21 Januari 2024
|website=printilan.com
|publisher=
|access-date=13 Mei 2024
|quote= }}
</ref>:
* Jatimajan
* Kenteng
* Ketro
* Kliwonan
* Paluhombo
* Tegalrejo
* Tugurejo
* Tugusari
* Wonosari


== Referensi ==
Cara berpikir dan beretika masyarakatnya masih sedikit terikat gaya lama yang terkesan menerima segala yang ada dan sulit menerima perubahan untuk hal hal baru yang lebih maju. Pemerintahan desa yang korup hanya menjadi rahasia umum tanpa satu orangpun yang berani menentang dan melakukan perbaikan. Desa ini masih beraroma orde baru dengan kebijakan kebijakan yang tidak adil dan merata, walaupun sudah 22 tahun sejak 1998. Yang sedikit merubah wajahnya hanya rumah rumah megah dan mewah hasil dari para perantaunya yang bekerja keras di tanah perantauan.
{{reflist}}

Lahan persawahan dan banyak vegetasi perkampungan sangat memanjakan mata saat musim hujan. Pohon jati yang masih banyak tumbuh liar ataupun sengaja ditanam warganya meneduhkan kampung kampung ini. Dengan sawah sawah padi saat berproses dari masa tanam sampai tiba waktunya panen sungguh mengesankan terlihat dan tercium aromanya. Aroma lumpur sawah garapan yang menyejukkan rongga dada.
Indah, hijau dengan angin semilir saat musim hujan kontras sekali jika waktunya kemarau melanda. Wajahnya berubah kering gersang dengan debu dan angin tak bersahabat jika hujan berhenti untuk sebagian besar bulan bulan sepanjang tahun. Di puncaknya, kekeringan mendatangkan hawa dingin menusuk tulang yang disebut warga lokal sebagai 'usum bedhidhingan'.

Pusat perekonomian kecil di desa ini ada di tengah desanya, Pasar Paluhombo. Pasar yang sejak awal berdiri hanya sekitar luas 250m persegi ini hampir tidak pernah berubah selama puluhan tahun. bahkan wajah wajah para pedagangnya masih orang yang sama seperti akhir 1990an.
'''Paluhombo''' ({{lang-jv|Paluhamba}}) adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Bendosari, Sukoharjo|Bendosari]], [[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].


{{Bendosari, Sukoharjo}}
{{Bendosari, Sukoharjo}}


{{Authority control}}
{{Authority control}}



{{Kelurahan-stub}}
{{Kelurahan-stub}}

Revisi terkini sejak 13 Mei 2024 10.42

Paluhombo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSukoharjo
KecamatanBendosari
Kode pos
57528
Kode Kemendagri33.11.06.2008 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Paluhombo (bahasa Jawa: Paluhamba) adalah desa di kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia.

Pembagian wilayah

[sunting | sunting sumber]

Desa Paluhombo terdiri dari dusun/dukuh[1]:

  • Jatimajan
  • Kenteng
  • Ketro
  • Kliwonan
  • Paluhombo
  • Tegalrejo
  • Tugurejo
  • Tugusari
  • Wonosari

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Nama Dukuh di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo". printilan.com. 21 Januari 2024. Diakses tanggal 13 Mei 2024.