Tusam (umum): Perbedaan antara revisi
k Illchy memindahkan halaman Tusam ke Pinus dengan menimpa pengalihan lama: Tusam adalah nama lokal untuk spesies Pinus merkusii (pinus sumatera), dan bukan genus Pinus secara keseluruhan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20240513sim)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(27 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Automatic_taxobox |
|||
{{distinguish|kayu pinus}} |
|||
{{Taxobox |
|||
| name = Tusam |
| name = Tusam |
||
| fossil_range = {{fossil range|Barremian|0|Barremium–Sekarang}} |
|||
| image = Pinus palustris Poplarville MS.jpg |
|||
| |
| image = Pinus densiflora Kumgangsan.jpg |
||
| image_caption = ''[[Pinus densiflora]]'' (Pinus merah Korea), [[Korea Utara]] |
|||
| regnum = [[Plantae]] |
|||
| taxon = Pinus |
|||
| divisio = [[Pinophyta]] |
|||
| |
| authority = [[Carl Linnaeus|L.]] |
||
| |
| type_species = ''[[Pinus sylvestris]]'' |
||
| |
| type_species_authority = [[L.]] |
||
⚫ | |||
| genus = '''''Pinus''''' |
|||
⚫ | |||
| genus_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]] |
|||
* Subgenus ''[[Strobus]]'' |
|||
* Subgenus ''[[Pinus subg. Pinus|Pinus]]'' |
|||
See '''[[List of Pinus species|List of ''Pinus'' species]]''' for complete taxonomy to species level. See '''[[list of pines by region]]''' for list of species by geographic distribution. |
|||
| range_map = Pinus range.png |
| range_map = Pinus range.png |
||
| range_map_caption = |
| range_map_caption = Range of ''Pinus'' |
||
| synonyms = |
|||
⚫ | |||
* ''Apinus'' <small>de Necker ex Rydberg</small> |
|||
⚫ | |||
* ''Caryopitys'' <small>Small</small> |
|||
* ''Cembra'' <small>Opiz</small> |
|||
* ''Ducampopinus'' <small>Chevalier</small> |
|||
* ''Haploxylon'' <small>(Koehne) Komarov</small> |
|||
* ''Leucopitys'' <small>Nieuwland</small> |
|||
* ''Pinea'' <small>Wolf ex Opiz</small> |
|||
* ''Strobus'' <small>(Sweet ex Spach) Opiz</small> |
|||
}} |
}} |
||
⚫ | '''''Pinus''''' adalah sebuah genus pohon [[konifer]] atau [[semak]] dalam famili [[Pinaceae]] (Suku tusam-tusaman)<ref>{{cite book | title = Sunset Western Garden Book | date = 1995 | pages = 606–607 | isbn = 978-0-376-03851-7 }}</ref>. Tanaman didalam genus ini juga dikenal secara lokal dengan nama pohon '''senobar,''' '''tusam''' atau '''eru.'''<ref>{{Cite web|last=Pasaribu|first=David|date=2017-07-12|title=Pinus atau Tusam {{!}} Biodiversity Warriors|url=https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/pinus-atau-tusam/|language=id-ID|access-date=2023-12-30}}</ref>Di Indonesia salah satu spesiesnya adalah [[Tusam sumatra|tusam Sumatra]] (''Pinus merkusii'') |
||
⚫ | '''''Pinus''''' adalah sebuah genus pohon [[konifer]] atau [[semak]] dalam famili [[Pinaceae]] (Suku |
||
== Keterangan == |
== Keterangan == |
||
Pohon tusam adalah pohon resin termasuk jenis |
Pohon tusam adalah [[pohon]] [[resin]] termasuk jenis [[tumbuhan runjung]] [[malar hijau]] (atau, jarang, semak ) yang tumbuh setinggi 3–80 meter (10–260 kaki), dengan sebagian besar spesies mencapai tinggi 15–45 m (50–150 kaki).<ref name="Mail Tribune">{{Cite news |url=http://www.mailtribune.com/apps/pbcs.dll/article?AID=/20110123/NEWS/101230353/ |title=Tallest of the tall |last=Fattig |first=Paul |name-list-style=vanc |date=23 January 2011 |newspaper=Mail Tribune |location=Medford, Oregon |access-date=27 January 2011 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20120923095326/http://www.mailtribune.com/apps/pbcs.dll/article?AID=%2F20110123%2FNEWS%2F101230353%2F |archive-date=23 September 2012 }}</ref> Yang terkecil adalah [[tusam kerdil siberia]] dan [[tusam potosi]] , dan yang tertinggi adalah [[tusam ponderosa]] setinggi 81,8 m (268 kaki) yang terletak di [[Hutan Nasional Sungai Rogue-Siskiyou]] di [[Oregon]] selatan .<ref name="Mail Tribune"/> |
||
Pohon tusam berumur panjang dan biasanya mencapai usia 100–1.000 tahun, bahkan ada yang lebih. Yang berumur paling panjang adalah tusam buah kejur Great Basin ( P. longaeva ). Salah satu individu dari spesies ini, dijuluki " Metuselah ", adalah salah satu organisme hidup tertua di dunia dengan usia sekitar 4.800 tahun. Pohon ini dapat ditemukan di Pegunungan Putih California. |
Pohon tusam berumur panjang dan biasanya mencapai usia 100–1.000 tahun, bahkan ada yang lebih. Yang berumur paling panjang adalah tusam buah kejur Great Basin ( ''P. longaeva'' ). Salah satu individu dari spesies ini, dijuluki " Metuselah ", adalah salah satu organisme hidup tertua di dunia dengan usia sekitar 4.800 tahun. Pohon ini dapat ditemukan di Pegunungan Putih California.<ref>{{cite journal|last1=Ryan|first1=Michael|first2 = David M. | last2 = Richardson | name-list-style = vanc |title=The Complete Pine|url=https://archive.org/details/sim_bioscience_1999-12_49_12/page/1023|journal=BioScience|date=December 1999|volume=49|issue=12|pages=1023–1024|jstor=1313736}}</ref> Pohon yang lebih tua, yang sekarang ditebang, berumur 4.900 tahun.<ref> |
||
{{Cite news |last= Miranda |first= Carolina A. |date=28 February 2015 |title=Follow-up: More tales of the Prometheus tree and how it died |url= https://www.latimes.com/entertainment/arts/miranda/la-et-cam-video-prometheus-bristlecone-pine-20150227-column.html |language=en-US |newspaper=Los Angeles Times |access-date=16 October 2020}}</ref><ref name="Eveleth">{{Cite magazine |last=Eveleth |first=Rose |author-link=Rose Eveleth | date = 15 November 2012 |title=How One Man Accidentally Killed the Oldest Tree Ever |url=https://www.smithsonianmag.com/smart-news/how-one-man-accidentally-killed-the-oldest-tree-ever-125764872/ |magazine =Smithsonian | publisher= [[Smithsonian Institution]] |access-date=16 October 2020 |language=en}}</ref> Ditemukan di hutan kecil di bawah Wheeler Peak dan sekarang dikenal sebagai " Prometheus " yang diambil dari nama dewa Yunani abadi . <ref name="Eveleth"/> |
|||
Pertumbuhan spiral skala cabang, jarum, dan runjung dapat diatur dalam rasio bilangan Fibonacci . Tunas musim semi yang baru kadang-kadang disebut "lilin"; ditutupi sisik kuncup berwarna coklat atau keputihan dan mula-mula mengarah ke atas, kemudian berubah menjadi hijau dan menyebar ke luar. "Lilin" ini menawarkan kepada para ahli kehutanan sarana untuk mengevaluasi kesuburan tanah dan kekuatan pepohonan. |
Pertumbuhan [[spiral]] skala cabang, jarum, dan runjung dapat diatur dalam rasio [[bilangan Fibonacci]] .<ref>{{Cite journal|last1=Zeng|first1=Lanling|last2=Wang|first2=Guozhao|title=Modeling golden section in plants|journal=Progress in Natural Science|year=2009|volume=19|issue=2|pages=255–260|doi=10.1016/j.pnsc.2008.07.004|quote=The ratio between two pine needles is 0.618 [...] the angle between the two neighbors is about 135° and the angle between the main stem and each branch is close to 34.4° which is the golden section of 90°|doi-access=free}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://trees.stanford.edu/ENCYC/PINUSnotes.htm|title=Pinus (Pine) Notes|last1=Bracewell|first1=Ronald|last2=Rawlings|first2=John|website=Trees of Stanford|access-date=2 February 2020}}</ref> Tunas [[musim semi]] yang baru kadang-kadang disebut "lilin"; ditutupi sisik kuncup berwarna coklat atau keputihan dan mula-mula mengarah ke atas, kemudian berubah menjadi hijau dan menyebar ke luar. "Lilin" ini menawarkan kepada para ahli kehutanan sarana untuk mengevaluasi kesuburan tanah dan kekuatan pepohonan. |
||
== Pepagan == |
== Pepagan == |
||
[[File:Tree Types and Barks 004.jpg|thumb|upright|Pepagan kayu ''[[Pinus taeda]]'']] |
|||
Pepagan sebagian besar pohon tusam tebal dan bersisik, tetapi beberapa spesies memiliki pepagan yang tipis dan bersisik . Cabang-cabangnya dihasilkan dalam "lingkaran semu" biasa, yang sebenarnya merupakan spiral yang sangat rapat tetapi tampak seperti cincin cabang yang muncul dari titik yang sama. Banyak pohon tusam yang bersifat uninodal, hanya menghasilkan satu lingkaran cabang setiap tahun, dari tunas di ujung tunas baru pada tahun tersebut , namun ada juga yang multinodal, menghasilkan dua atau lebih lingkaran cabang per tahun. |
[[Pepagan]] sebagian besar pohon tusam tebal dan bersisik, tetapi beberapa spesies memiliki pepagan yang tipis dan bersisik .<ref>{{cite book|first=VI|last=Porter|year=2018|title=Mystique Melodies|publisher=Dorrance Publishing}}</ref> Cabang-cabangnya dihasilkan dalam "lingkaran semu" biasa, yang sebenarnya merupakan spiral yang sangat rapat tetapi tampak seperti cincin cabang yang muncul dari titik yang sama. Banyak pohon tusam yang bersifat uninodal, hanya menghasilkan satu lingkaran cabang setiap tahun, dari tunas di ujung tunas baru pada tahun tersebut , namun ada juga yang multinodal, menghasilkan dua atau lebih lingkaran cabang per tahun. |
||
== Daun == |
== Daun == |
||
Tusam memiliki empat jenis bentuk susunan [[daun]] |
|||
* Daun biji ( kotiledon ) pada bibit ditumbuhkan dalam lingkaran 4–24. |
* Daun biji ( [[kotiledon]] ) pada bibit ditumbuhkan dalam lingkaran 4–24. |
||
* Daun muda, yang segera menyusul setelah bibit dan tanaman muda, berukuran 2–6 sentimeter ( 3 ⁄ 4 – 2+1 ⁄ 4 inci) panjang, tunggal, hijau atau sering kali biru kehijauan, dan tersusun spiral pada pucuk. Ini diproduksi selama enam bulan sampai lima tahun, jarang lebih lama. |
* Daun muda, yang segera menyusul setelah bibit dan tanaman muda, berukuran 2–6 sentimeter ( 3 ⁄ 4 – 2+1 ⁄ 4 inci) panjang, tunggal, hijau atau sering kali biru kehijauan, dan tersusun spiral pada pucuk. Ini diproduksi selama enam bulan sampai lima tahun, jarang lebih lama. |
||
* Daun sisik, mirip dengan sisik tunas, berukuran kecil, berwarna coklat dan tidak |
* Daun sisik, mirip dengan sisik tunas, berukuran kecil, berwarna coklat dan tidak ber[[fotosintesis]], serta tersusun spiral seperti daun remaja. |
||
* Daun jejarum, daun dewasa, berwarna hijau ( fotosintesis ) dan berkumpul dalam kelompok yang disebut |
* Daun jejarum, daun dewasa, berwarna hijau ( fotosintesis ) dan berkumpul dalam kelompok yang disebut fasik. Jejarumnyangnya bisa berjumlah satu sampai tujuh per fasikula, tetapi umumnya berjumlah dua sampai lima. Setiap fasikula dihasilkan dari tunas kecil pada tunas kerdil di ketiak daun bersisik. Sisik tunas ini sering tertinggal pada fasikula sebagai selubung basejarumnarumnya bertahan selama 1,5–40 tahun, tergantung spesiesnya. Jika ujung [[tunas]] yang tumbuh rusak (misalnya dimakan [[binatang]]), kumpulan jarum yang berada tepat di bawah kerusakan tersebut akan menghasilkan tunas penghasil batang, yang kemudian dapat menggantikan ujung pertumbuhan yang hilang. |
||
== Runjung == |
== Runjung == |
||
[[File:Pinus radiata cone.jpg|thumb|right|Kerucut runjung pohon ''[[Pinus radiata]]'']] |
|||
Tusam bersifat berumah satu , memiliki runjung jantan dan betina pada pohon yang sama. Runjung jantan berukuran kecil, biasanya sepanjang 1–5 cm, dan hanya muncul dalam waktu singkat (biasanya pada musim semi, meskipun pada beberapa pohon |
Tusam bersifat [[tumbuhan berumah satu|berumah satu]], memiliki [[kerucut runjung ]]jantan dan betina pada pohon yang sama.<ref name=Judetal>{{cite book |first1=WS |last1=Judd |first2=CS |last2=Campbell |first3=EA |last3=Kellogg |first4=PF |last4=Stevens |first5=MJ |last5=Donoghue |date=2002 |title=Plant systematics, a phylogenetic approach |edition=2 |publisher=Sinauer Associates, Sunderland MA, USA |isbn=0-87893-403-0 }}</ref>{{rp|205}} Runjung jantan berukuran kecil, biasanya sepanjang 1–5 cm, dan hanya muncul dalam waktu singkat (biasanya pada musim semi, meskipun pada beberapa pohon tusam pada [[musim gugur]]), rontok segera setelah serbuk sarinya keluar . Runjung betina membutuhkan waktu 1,5–3 tahun (tergantung spesiesnya) untuk menjadi dewasa setelah [[penyerbukan]] , dengan [[pembuahan]] sebenarnya tertunda satu tahun. Saat dewasa, runjung betina memiliki panjang 3–60 cm. Setiap runjung mempunyai banyak sisik yang tersusun secara spiral, dengan dua biji pada setiap sisik subur; sisik pada pangkal dan ujung kerucut berukuran kecil dan steril, tanpa biji. |
||
Benih tusam sebagian besar berukuran kecil dan bersayap, serta bersifat anemofilia (menyebar melalui angin), namun ada pula yang berukuran lebih besar dan hanya memiliki sayap sisa, serta tersebar melalui burung . Runjung betina berkayu dan terkadang dipersenjatai untuk melindungi benih yang sedang berkembang dari penjelajah. Saat matang, runjung biasanya terbuka untuk mengeluarkan biji. Pada beberapa spesies burung yang tersebar, misalnya |
Benih tusam sebagian besar berukuran kecil dan bersayap, serta bersifat [[anemofilia]] (menyebar melalui angin), namun ada pula yang berukuran lebih besar dan hanya memiliki sayap sisa, serta tersebar melalui burung . Runjung betina berkayu dan terkadang dipersenjatai untuk melindungi benih yang sedang berkembang dari penjelajah. Saat matang, runjung biasanya terbuka untuk mengeluarkan biji. Pada beberapa spesies burung yang tersebar, misalnya tusam pepagan putih , benih hanya dikeluarkan oleh burung yang membuka runjungnya.<ref>{{Cite journal|last=Tomback|first=Diana F. | author-link=Diana Tomback|name-list-style = vanc |date= June 1982 |title=Dispersal of Whitebark Pine seeds by Clark's Nutcracker: a mutualism hypothesis|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-animal-ecology_1982-06_51_2/page/451|journal=The Journal of Animal Ecology|volume=51|issue=2|pages=451–467|doi=10.2307/3976|jstor=3976|bibcode=1982JAnEc..51..451T }}</ref> Di negara lain, benih disimpan dalam runjung tertutup selama bertahun-tahun sampai ada isyarat lingkungan yang memicu kerucut terbuka dan melepaskan benih. Ini disebut serotini . Bentuk [[serotin]] yang paling umum adalah [[pirisensi]], di mana resin mengikat runjung hingga meleleh karena kebakaran hutan, misalnya pada ''P. rigida'' . |
||
== Sebaran == |
== Sebaran == |
||
[[File:Prospectsydneypineforest.jpg|thumb|Tusam Monterey yang dibudidayakan di Australia adalah spesies pengenalan sejak Abad ke-19]] |
|||
Tusam merupakan tanaman asli Belahan Bumi Utara , dan beberapa bagian dari daerah tropis hingga daerah beriklim sedang di Belahan Bumi Selatan . Sebagian besar wilayah di Belahan Bumi Utara menampung beberapa spesies pinus asli . Satu spesies ( tusam Sumatra ) melintasi garis khatulistiwa di Sumatra hingga 2°S. Di Amerika Utara, berbagai spesies terdapat di wilayah pada garis lintang mulai dari utara sejauh 66°LU [ kutipan diperlukan hingga selatan sejauh 12°LU. |
|||
Tusam merupakan tanaman asli [[Belahan Bumi Utara]], dan beberapa bagian dari daerah tropis hingga daerah beriklim sedang di [[Belahan Bumi Selatan]] . Sebagian besar wilayah di Belahan Bumi Utara menampung beberapa spesies tusam asli . Satu spesies ( [[tusam sumatra ]]) melintasi [[garis khatulistiwa]] di [[Sumatra]] hingga 2°S. Di [[Amerika Utara]], berbagai spesies terdapat di wilayah pada [[garis lintang]] mulai dari utara sejauh 66°LU hingga selatan sejauh 12°LU.<ref>{{Cite journal |last1=Singh |first1=Surendra P. |last2=Inderjit |last3=Singh |first3=Jamuna S. |last4=Majumdar |first4=Sudipto |last5=Moyano |first5=Jaime |last6=Nuñez |first6=Martin A. |last7=Richardson |first7=David M. |date=2018-09-21 |title=Insights on the persistence of pines (''Pinus'' species) in the Late Cretaceous and their increasing dominance in the Anthropocene |journal=Ecology and Evolution |volume=8 |issue=20 |pages=10345–10359 |doi=10.1002/ece3.4499 |doi-access=free |issn=2045-7758 |pmc=6206191 |pmid=30398478|bibcode=2018EcoEv...810345S |bibcode-access=free }}</ref> |
|||
Pohon tusam dapat ditemukan di berbagai macam lingkungan, mulai dari gurun semi-kering hingga hutan hujan, dari permukaan laut hingga ketinggian 5.200 m (17.100 kaki), dari lingkungan terdingin hingga terpanas di Bumi. Mereka sering tumbuh di daerah pegunungan dengan tanah yang subur dan setidaknya sedikit air. |
Pohon tusam dapat ditemukan di berbagai macam [[lingkungan]], mulai dari [[gurun]] semi-kering hingga [[hutan hujan]], dari [[permukaan laut]] hingga ketinggian 5.200 m (17.100 kaki), dari lingkungan terdingin hingga terpanas di Bumi. Mereka sering tumbuh di daerah [[pegunungan]] dengan tanah yang subur dan setidaknya sedikit air.<ref>{{Cite web|url=https://basicbiology.net/plants/gymnosperms/pine-trees |date=30 August 2020 |title=Pine Trees|website=Basic Biology|language=en-US|access-date=2019-10-31}}</ref> |
||
Berbagai spesies tusam telah diintroduksi ke daerah beriklim sedang dan subtropis di kedua belahan bumi, di mana mereka ditanam sebagai kayu atau dibudidayakan sebagai tanaman hias di taman dan kebun. Sejumlah spesies introduksi tersebut telah dinaturalisasi, dan beberapa spesies dianggap invasif di beberapa wilayah dan mengancam ekosistem asli. |
Berbagai spesies tusam telah diintroduksi ke daerah beriklim sedang dan [[subtropis]] di kedua belahan bumi, di mana mereka ditanam sebagai kayu atau dibudidayakan sebagai tanaman hias di taman dan kebun. Sejumlah spesies introduksi tersebut telah dinaturalisasi, dan beberapa spesies dianggap invasif di beberapa wilayah dan mengancam [[ekosistem]] asli.<ref name=ISSG>{{cite web|url=http://www.issg.org/database/species/impact_info.asp?si=890&fr=1&sts=sss&lang=EN |title=''Pinus ssp''. (tree), General Impact |publisher=Invasive Species Specialist Group |date=13 March 2006 |work=Global Invasive Species Database |access-date=2 March 2011 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110726195335/http://www.issg.org/database/species/impact_info.asp?si=890&fr=1&sts=sss&lang=EN |archive-date=26 July 2011 }}</ref> |
||
== Ekologi == |
== Ekologi == |
||
[[File:Panolis.flammea.7102.jpg|thumb|Ngengat tusam cantik (''Panolis flammea'') jarum-jarum tusam]] |
|||
Tusam tumbuh dengan baik di tanah masam, beberapa juga di tanah berkapur ; sebagian besar membutuhkan drainase tanah yang baik, lebih menyukai tanah berpasir, namun beberapa tusam dapat mentolerir tanah basah yang memiliki drainase buruk. Beberapa diantaranya mampu bertunas setelah kebakaran hutan (misalnya |
Tusam tumbuh dengan baik di tanah masam, beberapa juga di tanah berkapur ; sebagian besar membutuhkan [[drainase]] tanah yang baik, lebih menyukai tanah berpasir, namun beberapa tusam dapat mentolerir tanah basah yang memiliki drainase buruk. Beberapa diantaranya mampu bertunas setelah kebakaran hutan (misalnya tusam [[Kepulauan Canary]] ). Beberapa spesies tusam (misalnya tusam uskup ) membutuhkan api untuk be[[regenerasi]], dan [[populasi]]nya perlahan-lahan menurun dengan adanya sistem pemadaman kebakaran. |
||
Pohon tusam bermanfaat bagi lingkungan karena dapat menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa setelah pembangunan perkebunan |
Pohon tusam bermanfaat bagi lingkungan karena dapat menghilangkan [[karbon dioksida]] dari [[atmosfer]]. Meskipun beberapa [[penelitian]] menunjukkan bahwa setelah pembangunan perkebunan tusam di padang rumput, terdapat perubahan simpanan [[karbon]] termasuk penurunan simpanan [[karbon]] organik [[tanah]].<ref>{{cite journal|last=Weber|first=M|year=202|title=Impacts of pine plantations on carbon stocks of páramo sites in southern Ecuador|journal=Carbon Balance and Management|volume=16|issue=1|doi=10.1186/s13021-021-00168-5|doi-access=free|pmid=33559772|pmc=7871390}}</ref> |
||
Beberapa spesies tusam beradaptasi terhadap kondisi ekstrem yang ditentukan oleh ketinggian dan garis lintang (misalnya |
Beberapa spesies tusam beradaptasi terhadap kondisi ekstrem yang ditentukan oleh ketinggian dan [[garis lintang]] (misalnya pinus kerdil Siberia, tusam gunung , tusam pepagan putih dan tusam runjung kejur). Tusam pinyon dan sejumlah tusam lainnya, terutama tusam Turki dan tusam kelabu , beradaptasi dengan baik terhadap pertumbuhan di iklim semi-gurun yang panas dan kering .<ref>{{Cite web |title=Pinus sabiniana Dougl |url=https://www.srs.fs.usda.gov/pubs/misc/ag_654/volume_1/pinus/sabiniana.htm |access-date=2022-05-04 |website=www.srs.fs.usda.gov}}</ref> |
||
Jarum tusam berfungsi sebagai makanan bagi berbagai spesies Lepidoptera ( kupu-kupu dan ngengat ). Beberapa spesies tusam terserang nematoda sehingga menyebabkan penyakit layu tusam yang dapat membunuh beberapa spesies dengan cepat. Beberapa spesies Lepidoptera ini, banyak di antaranya ngengat, mengkhususkan diri dalam memakan hanya satu atau terkadang beberapa spesies tusam. Selain itu banyak jenis burung dan mamalia yang berlindung di habitat tusam atau memakan kacang tusam. |
Jarum tusam berfungsi sebagai makanan bagi berbagai spesies Lepidoptera ( kupu-kupu dan ngengat ). Beberapa spesies tusam terserang nematoda sehingga menyebabkan penyakit layu tusam yang dapat membunuh beberapa spesies dengan cepat. Beberapa spesies Lepidoptera ini, banyak di antaranya ngengat, mengkhususkan diri dalam memakan hanya satu atau terkadang beberapa spesies tusam. Selain itu banyak jenis burung dan mamalia yang berlindung di habitat tusam atau memakan kacang tusam. |
||
[[Serbuk sari]] tusam mungkin memainkan peran penting dalam fungsi [[jaring makanan]] detrital .<ref name=":0">{{Cite journal|last=Filipiak |first=Michał | name-list-style = vanc |date=2016-01-01 |title=Pollen Stoichiometry May Influence Detrital Terrestrial and Aquatic Food Webs |journal= Frontiers in Ecology and Evolution|volume=4 |pages=138 |doi=10.3389/fevo.2016.00138 |url=http://ruj.uj.edu.pl/xmlui/handle/item/34844 |doi-access=free }}</ref> Nutrisi dari serbuk sari membantu [[detritivora]] dalam perkembangan, pertumbuhan, dan pematangan, dan memungkinkan jamur menguraikan sampah yang kekurangan nutrisi. Serbuk sari tusam juga terlibat dalam perpindahan materi tanaman antara ekosistem darat dan perairan.<ref name=":0" /> <ref name=":0" /> |
|||
== Kegunaan == |
|||
=== Kayu balok dan konstruksi === |
|||
[[File:John Deere 2054 DHSP forestry swing machine, Kaibab National Forest 1.jpg|thumb|Penbangan ''[[Pinus ponderosa]]'', [[Arizona]], Anerika Serikat]] |
|||
Tusam merupakan salah satu spesies pohon yang paling penting secara komersial yang bernilai kayu dan bubur kertas kayunya di seluruh dunia.<ref>{{Cite news|url=http://timberframehq.com/timber-framing-101/timber-species/|title=Choosing a Timber Species - Timber Frame HQ|work=Timber Frame HQ|access-date=2018-01-04|language=en-US}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.paper.org.uk/information/factsheets/trees.pdf|title=Trees for pulp|website=Paper.org|access-date=2018-01-04|archive-date=2017-11-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20171118044645/http://www.paper.org.uk/information/factsheets/trees.pdf|url-status=dead}}</ref> Di daerah beriklim sedang dan tropis, kayu ini merupakan kayu lunak yang tumbuh cepat dan tumbuh di tegakan yang relatif padat, jarum asamnya yang membusuk menghambat tumbuhnya kayu keras pesaingnya.Tusam komersial ditanam di perkebunan untuk mendapatkan kayu yang lebih padat sehingga lebih tahan lama tusam [[separ]] ( ''Picea'' ). Kayu tusam banyak digunakan pada barang-barang pertukangan bernilai tinggi seperti [[perabotan]], bingkai [[jendela]], panel, [[lantai]], [[atap]], dan [[resin]] dari beberapa spesies merupakan sumber penting [[gondorukem]] dan [[terpentin]]..<ref>{{cite web |title=Timber treatment |url=https://www.weathertight.org.nz/new-buildings/timber-treatment/#h3-3 |publisher=weathertight.org.nz |access-date=18 May 2019|date=2010-10-18 }}</ref> |
|||
=== Pertamanan === |
|||
[[File:'Pine Clouds', 1903 painting by Wu Ku-hsiang.jpg|thumb|upright=1.5|"Awan Tusam", 1903 lukisan oleh Wu Ku-hsiang]] |
|||
Banyak spesies tusam menjadi [[tanaman hias]] yang menarik untuk taman dan kebun yang lebih besar dengan beragam kultivar yang cocok untuk ruangan yang lebih kecil. Tusam juga ditanam secara komersial dan dipanen untuk [[pohon Natal]]. Kerucut tusam, yang terbesar dan paling tahan lama dari semua kerucut tumbuhan runjung, adalah kerajinan favorit. Dahan tusam, yang disukai terutama pada musim dingin karena aromanya yang menyenangkan dan tanaman hijau, sering dipotong untuk dekorasi.<ref>{{Cite news|url=https://www.homedit.com/5-ways-to-decorate-with-pine-boughs/|title=5 Ways to Decorate with Pine Boughs|date=2012-12-04|work=Home Decorating Trends - Homedit|access-date=2018-01-04|language=en-US}}</ref> |
|||
=== Makanan dan nutrisi=== |
|||
Bijinya (kacang tusam) umumnya bisa dimakan; kerucut jantan muda dapat dimasak dan dimakan, begitu pula kulit ranting mudanya. Beberapa spesies memiliki kacang tusam berukuran besar, yang dipanen dan dijual untuk dimasak dan dipanggang. Mereka adalah unsur penting dari p |
|||
''pesto alla genovese'' .<ref>{{Cite book |url=https://www.worldcat.org/oclc/277203364 |title=The Complete Guide to Edible Wild Plants |publisher=[[Skyhorse Publishing]] |others=[[United States Department of the Army]] |year=2009 |isbn=978-1-60239-692-0 |location=New York |pages=78 |language=en-US |oclc=277203364 |access-date=2022-06-20 |archive-date=2022-09-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220922095843/http://worldcat.org/title/277203364 |url-status=live }}</ref> |
|||
Kulit bagian dalam ( [[kambium]] ) yang lembut, lembab, dan berwarna putih di bawah kulit kayu bagian luar dapat dimakan dan mengandung vitamin A dan C yang sangat tinggi .<ref name=":2">{{Cite web |title=Pinus / pine {{!}} Conifer Genus |url=https://conifersociety.org/conifers/pinus/ | website=American Conifer Society |language=en |access-date=1 March 2022}}</ref> Dapat dimakan mentah dalam bentuk irisan sebagai camilan atau dikeringkan dan digiling menjadi bubuk untuk digunakan sebagai tepung pengganti atau pengental dalam semur, sup, dan makanan lainnya, seperti roti kulit kayu .<ref name=":1">{{Cite book|last=Angier|first=Bradford|url=https://archive.org/details/fieldguidetoedib00angi/page/166/mode/2up|title=Field Guide to Edible Wild Plants|publisher=Stackpole Books|year=1974|isbn=0-8117-0616-8|location=Harrisburg, PA|pages=166–167|oclc=799792|author-link=Bradford Angier}}</ref> [[Suku Indian]] Adirondack mendapatkan nama mereka dari kata Indian Mohawk atirú:taks , yang berarti "pemakan pohon".<ref name=":1" /> |
|||
[[Teh]] dibuat dengan menyeduh jarum tisamy muda berwarna hijau ke dalam air mendidih (dikenal sebagai [[tallstrunt]] di [[Swedia]]). Di Asia Timur, [[tusam]] dan [[tumbuhan runjung]] lainnya diterima konsumen sebagai produk minuman, dan digunakan dalam teh, serta anggur.<ref name="pmid21535752">{{cite journal | vauthors = Zeng WC, Jia LR, Zhang Y, Cen JQ, Chen X, Gao H, Feng S, Huang YN | title = Antibrowning and antimicrobial activities of the water-soluble extract from pine needles of Cedrus deodara | journal = Journal of Food Science | volume = 76 | issue = 2 | pages = C318–23 | date = March 2011 | pmid = 21535752 | doi = 10.1111/j.1750-3841.2010.02023.x }}</ref> Di [[Yunani]], anggur retsina dibumbui dengan resin tusam Aleppo. |
|||
Jarum tusam dari ''Pinus densiflora'' ditemukan mengandung 30,54 miligram/gram [[proantosianidins]] bila diekstraksi dengan air panas.<ref>{{cite journal | vauthors = Park YS, Jeon MH, Hwang HJ, Park MR, Lee SH, Kim SG, Kim M | title = Antioxidant activity and analysis of proanthocyanidins from pine (Pinus densiflora) needles | journal = Nutrition Research and Practice | volume = 5 | issue = 4 | pages = 281–7 | date = August 2011 | pmid = 21994521 | pmc = 3180677 | doi = 10.4162/nrp.2011.5.4.281 }}</ref> Dibandingkan dengan ekstraksi [[etanol]] yang menghasilkan 30,11 mg/g, lebih disukai hanya mengekstraksi dengan air panas. |
|||
Di pengobatan tradisional [[Tiongkok]] , [[getah]] tusam digunakan untuk [[luka bakar]], dan keluhan kulit.<ref>{{cite journal | vauthors = Ulukanli Z, Karabörklü S, Bozok F, Ates B, Erdogan S, Cenet M, Karaaslan MG | title = Chemical composition, antimicrobial, insecticidal, phytotoxic and antioxidant activities of Mediterranean Pinus brutia and Pinus pinea resin essential oils | journal = Chinese Journal of Natural Medicines | volume = 12 | issue = 12 | pages = 901–10 | date = December 2014 | pmid = 25556061 | doi = 10.1016/s1875-5364(14)60133-3 }}</ref> |
|||
== Daftar Spesies == |
== Daftar Spesies == |
||
=== Subgenus ''[[Strobus]]'' (sin. ''Haploxylon'') === |
=== Subgenus ''[[Strobus]]'' (sin. ''Haploxylon'') === |
||
Baris 63: | Baris 97: | ||
** ''[[Pinus armandii]]'' <small>[[Franch.]]</small> |
** ''[[Pinus armandii]]'' <small>[[Franch.]]</small> |
||
*'''Sub Bagian Strobi''' |
*'''Sub Bagian Strobi''' |
||
** ''[[Pinus strobus]]'' <small>[[L.]]</small> |
** ''[[Tusam putih|Pinus strobus]]'' <small>[[L.]]</small> - '''Tusam putih''' |
||
** ''[[Pinus lambertiana]]'' <small>[[Dougl.]]</small> |
** ''[[Pinus lambertiana]]'' <small>[[Dougl.]]</small> |
||
** ''[[Pinus ayacahuite]]'' <small>[[Ehrenb.]]</small> |
** ''[[Pinus ayacahuite]]'' <small>[[Ehrenb.]]</small> |
||
Baris 88: | Baris 122: | ||
==== Bagian ''Pinus'' (sin. ''Sylvestris'') ==== |
==== Bagian ''Pinus'' (sin. ''Sylvestris'') ==== |
||
** ''[[Pinus sylvestris]]'' <small>[[L.]] </small> |
** ''[[Pinus sylvestris]]'' <small>[[L.]] </small> |
||
** ''[[Pinus mugo]]'' <small>[[Turra]] </small> |
** ''[[Tusam gunung|Pinus mugo]]'' <small>[[Turra]] </small> - '''Tusam gunung''' |
||
** ''[[Pinus uncinata]]'' <small>[[Ramond]] ex [[DC.]] </small> |
** ''[[Pinus uncinata]]'' <small>[[Ramond]] ex [[DC.]] </small> |
||
** ''[[Pinus hwangshanensis]]'' <small>Hsia</small> – ''' |
** ''[[Pinus hwangshanensis]]'' <small>Hsia</small> – '''Tusam Huangsan''' |
||
** ''[[Pinus nigra]]'' <small>[[Arn.]] ss. lt. </small> |
** ''[[Tusam hitam|Pinus nigra]]'' <small>[[Arn.]] ss. lt. </small> - '''Tusam hitam''' |
||
** ''[[Pinus heldreichii]]'' <small>[[Konrad Hermann Heinrich Christ|Christ]]</small> |
** ''[[Pinus heldreichii]]'' <small>[[Konrad Hermann Heinrich Christ|Christ]]</small> |
||
** ''[[Pinus tabuliformis]]'' <small>[[Carrière]]</small> |
** ''[[Pinus tabuliformis]]'' <small>[[Carrière]]</small> |
||
** ''[[Pinus thunbergii]]'' <small>[[Parl.]]</small> |
** ''[[Pinus thunbergii]]'' <small>[[Parl.]]</small> - '''Tusam jepang''' |
||
** ''[[Pinus densiflora]]'' <small>Siebold & Zucc.</small> |
** ''[[Pinus densiflora]]'' <small>Siebold & Zucc.</small> |
||
** ''[[Pinus kesiya]]'' <small>[[Royle]] ex [[Gord.]]</small> |
** ''[[Pinus kesiya]]'' <small>[[Royle]] ex [[Gord.]]</small> |
||
** ''[[Pinus yunnanensis]]'' <small>Franchet</small> |
** ''[[Pinus yunnanensis]]'' <small>Franchet</small> |
||
** ''[[Pinus resinosa]]'' <small>[[William Aiton|Aiton]]</small> |
** ''[[Tusam merah|Pinus resinosa]]'' <small>[[William Aiton|Aiton]]</small> - '''Tusam merah''' |
||
** ''[[Pinus tropicalis]]'' <small>Morelet</small> |
** ''[[Pinus tropicalis]]'' <small>Morelet</small> |
||
==== Bagian ''Pinaster'' ==== |
==== Bagian ''Pinaster'' ==== |
||
** ''[[Pinus pinaster]]'' |
** ''[[Tusam laut|Pinus pinaster]]'' - '''Tusam laut''' |
||
** ''[[Pinus halepensis]]'' <small>[[Mill.]]</small> |
** ''[[Pinus halepensis]]'' <small>[[Mill.]]</small> |
||
** ''[[Pinus brutia]]'' <small>[[Ten.]]</small> |
** ''[[Pinus brutia]]'' <small>[[Ten.]]</small> |
||
** ''[[ |
** ''[[Pinus merkusii]]'' <small>[[Jungh.]] & [[De Vries]]</small> – '''Tusam Sumatra''' |
||
** ''[[Pinus latteri]]'' <small>Mason</small> |
** ''[[Pinus latteri]]'' <small>Mason</small> |
||
** ''[[Pinus roxburghii]]'' <small>[[Sarg.]]</small> |
** ''[[Pinus roxburghii]]'' <small>[[Sarg.]]</small> |
||
Baris 111: | Baris 145: | ||
==== Bagian ''Pinea'' ==== |
==== Bagian ''Pinea'' ==== |
||
** ''[[Pinus pinea]]'' <small>L.</small> |
** ''[[Tusam batu|Pinus pinea]]'' <small>L.</small> - '''Tusam batu''' |
||
==== Bagian ''Banksiana'' ==== |
==== Bagian ''Banksiana'' ==== |
||
Baris 140: | Baris 174: | ||
==== Bagian ''Ponderosa'' ==== |
==== Bagian ''Ponderosa'' ==== |
||
** ''[[Pinus ponderosa]]'' <small>[[Dougl.]] </small> |
** ''[[Tusam ponderosa|Pinus ponderosa]]'' <small>[[Dougl.]] </small> - '''Tusam ponderosa''' |
||
** ''[[Pinus arizonica]]'' <small>Engelm.</small> |
** ''[[Pinus arizonica]]'' <small>Engelm.</small> |
||
** ''[[Pinus montezumae]]'' <small>Lamb. </small> |
** ''[[Pinus montezumae]]'' <small>Lamb. </small> |
Revisi per 14 Mei 2024 03.28
Tusam | |
---|---|
Pinus densiflora (Pinus merah Korea), Korea Utara | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Gymnospermae |
Divisi: | Pinophyta |
Kelas: | Pinopsida |
Ordo: | Pinales |
Famili: | Pinaceae |
Subfamili: | Pinoideae |
Genus: | Pinus L. |
Spesies tipe | |
Pinus sylvestris | |
Subgenera | |
See List of Pinus species for complete taxonomy to species level. See list of pines by region for list of species by geographic distribution. | |
Range of Pinus | |
Sinonim | |
|
Pinus adalah sebuah genus pohon konifer atau semak dalam famili Pinaceae (Suku tusam-tusaman)[1]. Tanaman didalam genus ini juga dikenal secara lokal dengan nama pohon senobar, tusam atau eru.[2]Di Indonesia salah satu spesiesnya adalah tusam Sumatra (Pinus merkusii)
Keterangan
Pohon tusam adalah pohon resin termasuk jenis tumbuhan runjung malar hijau (atau, jarang, semak ) yang tumbuh setinggi 3–80 meter (10–260 kaki), dengan sebagian besar spesies mencapai tinggi 15–45 m (50–150 kaki).[3] Yang terkecil adalah tusam kerdil siberia dan tusam potosi , dan yang tertinggi adalah tusam ponderosa setinggi 81,8 m (268 kaki) yang terletak di Hutan Nasional Sungai Rogue-Siskiyou di Oregon selatan .[3]
Pohon tusam berumur panjang dan biasanya mencapai usia 100–1.000 tahun, bahkan ada yang lebih. Yang berumur paling panjang adalah tusam buah kejur Great Basin ( P. longaeva ). Salah satu individu dari spesies ini, dijuluki " Metuselah ", adalah salah satu organisme hidup tertua di dunia dengan usia sekitar 4.800 tahun. Pohon ini dapat ditemukan di Pegunungan Putih California.[4] Pohon yang lebih tua, yang sekarang ditebang, berumur 4.900 tahun.[5][6] Ditemukan di hutan kecil di bawah Wheeler Peak dan sekarang dikenal sebagai " Prometheus " yang diambil dari nama dewa Yunani abadi . [6]
Pertumbuhan spiral skala cabang, jarum, dan runjung dapat diatur dalam rasio bilangan Fibonacci .[7][8] Tunas musim semi yang baru kadang-kadang disebut "lilin"; ditutupi sisik kuncup berwarna coklat atau keputihan dan mula-mula mengarah ke atas, kemudian berubah menjadi hijau dan menyebar ke luar. "Lilin" ini menawarkan kepada para ahli kehutanan sarana untuk mengevaluasi kesuburan tanah dan kekuatan pepohonan.
Pepagan
Pepagan sebagian besar pohon tusam tebal dan bersisik, tetapi beberapa spesies memiliki pepagan yang tipis dan bersisik .[9] Cabang-cabangnya dihasilkan dalam "lingkaran semu" biasa, yang sebenarnya merupakan spiral yang sangat rapat tetapi tampak seperti cincin cabang yang muncul dari titik yang sama. Banyak pohon tusam yang bersifat uninodal, hanya menghasilkan satu lingkaran cabang setiap tahun, dari tunas di ujung tunas baru pada tahun tersebut , namun ada juga yang multinodal, menghasilkan dua atau lebih lingkaran cabang per tahun.
Daun
Tusam memiliki empat jenis bentuk susunan daun
- Daun biji ( kotiledon ) pada bibit ditumbuhkan dalam lingkaran 4–24.
- Daun muda, yang segera menyusul setelah bibit dan tanaman muda, berukuran 2–6 sentimeter ( 3 ⁄ 4 – 2+1 ⁄ 4 inci) panjang, tunggal, hijau atau sering kali biru kehijauan, dan tersusun spiral pada pucuk. Ini diproduksi selama enam bulan sampai lima tahun, jarang lebih lama.
- Daun sisik, mirip dengan sisik tunas, berukuran kecil, berwarna coklat dan tidak berfotosintesis, serta tersusun spiral seperti daun remaja.
- Daun jejarum, daun dewasa, berwarna hijau ( fotosintesis ) dan berkumpul dalam kelompok yang disebut fasik. Jejarumnyangnya bisa berjumlah satu sampai tujuh per fasikula, tetapi umumnya berjumlah dua sampai lima. Setiap fasikula dihasilkan dari tunas kecil pada tunas kerdil di ketiak daun bersisik. Sisik tunas ini sering tertinggal pada fasikula sebagai selubung basejarumnarumnya bertahan selama 1,5–40 tahun, tergantung spesiesnya. Jika ujung tunas yang tumbuh rusak (misalnya dimakan binatang), kumpulan jarum yang berada tepat di bawah kerusakan tersebut akan menghasilkan tunas penghasil batang, yang kemudian dapat menggantikan ujung pertumbuhan yang hilang.
Runjung
Tusam bersifat berumah satu, memiliki kerucut runjung jantan dan betina pada pohon yang sama.[10] Runjung jantan berukuran kecil, biasanya sepanjang 1–5 cm, dan hanya muncul dalam waktu singkat (biasanya pada musim semi, meskipun pada beberapa pohon tusam pada musim gugur), rontok segera setelah serbuk sarinya keluar . Runjung betina membutuhkan waktu 1,5–3 tahun (tergantung spesiesnya) untuk menjadi dewasa setelah penyerbukan , dengan pembuahan sebenarnya tertunda satu tahun. Saat dewasa, runjung betina memiliki panjang 3–60 cm. Setiap runjung mempunyai banyak sisik yang tersusun secara spiral, dengan dua biji pada setiap sisik subur; sisik pada pangkal dan ujung kerucut berukuran kecil dan steril, tanpa biji.
Benih tusam sebagian besar berukuran kecil dan bersayap, serta bersifat anemofilia (menyebar melalui angin), namun ada pula yang berukuran lebih besar dan hanya memiliki sayap sisa, serta tersebar melalui burung . Runjung betina berkayu dan terkadang dipersenjatai untuk melindungi benih yang sedang berkembang dari penjelajah. Saat matang, runjung biasanya terbuka untuk mengeluarkan biji. Pada beberapa spesies burung yang tersebar, misalnya tusam pepagan putih , benih hanya dikeluarkan oleh burung yang membuka runjungnya.[11] Di negara lain, benih disimpan dalam runjung tertutup selama bertahun-tahun sampai ada isyarat lingkungan yang memicu kerucut terbuka dan melepaskan benih. Ini disebut serotini . Bentuk serotin yang paling umum adalah pirisensi, di mana resin mengikat runjung hingga meleleh karena kebakaran hutan, misalnya pada P. rigida .
Sebaran
Tusam merupakan tanaman asli Belahan Bumi Utara, dan beberapa bagian dari daerah tropis hingga daerah beriklim sedang di Belahan Bumi Selatan . Sebagian besar wilayah di Belahan Bumi Utara menampung beberapa spesies tusam asli . Satu spesies ( tusam sumatra ) melintasi garis khatulistiwa di Sumatra hingga 2°S. Di Amerika Utara, berbagai spesies terdapat di wilayah pada garis lintang mulai dari utara sejauh 66°LU hingga selatan sejauh 12°LU.[12]
Pohon tusam dapat ditemukan di berbagai macam lingkungan, mulai dari gurun semi-kering hingga hutan hujan, dari permukaan laut hingga ketinggian 5.200 m (17.100 kaki), dari lingkungan terdingin hingga terpanas di Bumi. Mereka sering tumbuh di daerah pegunungan dengan tanah yang subur dan setidaknya sedikit air.[13]
Berbagai spesies tusam telah diintroduksi ke daerah beriklim sedang dan subtropis di kedua belahan bumi, di mana mereka ditanam sebagai kayu atau dibudidayakan sebagai tanaman hias di taman dan kebun. Sejumlah spesies introduksi tersebut telah dinaturalisasi, dan beberapa spesies dianggap invasif di beberapa wilayah dan mengancam ekosistem asli.[14]
Ekologi
Tusam tumbuh dengan baik di tanah masam, beberapa juga di tanah berkapur ; sebagian besar membutuhkan drainase tanah yang baik, lebih menyukai tanah berpasir, namun beberapa tusam dapat mentolerir tanah basah yang memiliki drainase buruk. Beberapa diantaranya mampu bertunas setelah kebakaran hutan (misalnya tusam Kepulauan Canary ). Beberapa spesies tusam (misalnya tusam uskup ) membutuhkan api untuk beregenerasi, dan populasinya perlahan-lahan menurun dengan adanya sistem pemadaman kebakaran.
Pohon tusam bermanfaat bagi lingkungan karena dapat menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa setelah pembangunan perkebunan tusam di padang rumput, terdapat perubahan simpanan karbon termasuk penurunan simpanan karbon organik tanah.[15]
Beberapa spesies tusam beradaptasi terhadap kondisi ekstrem yang ditentukan oleh ketinggian dan garis lintang (misalnya pinus kerdil Siberia, tusam gunung , tusam pepagan putih dan tusam runjung kejur). Tusam pinyon dan sejumlah tusam lainnya, terutama tusam Turki dan tusam kelabu , beradaptasi dengan baik terhadap pertumbuhan di iklim semi-gurun yang panas dan kering .[16]
Jarum tusam berfungsi sebagai makanan bagi berbagai spesies Lepidoptera ( kupu-kupu dan ngengat ). Beberapa spesies tusam terserang nematoda sehingga menyebabkan penyakit layu tusam yang dapat membunuh beberapa spesies dengan cepat. Beberapa spesies Lepidoptera ini, banyak di antaranya ngengat, mengkhususkan diri dalam memakan hanya satu atau terkadang beberapa spesies tusam. Selain itu banyak jenis burung dan mamalia yang berlindung di habitat tusam atau memakan kacang tusam.
Serbuk sari tusam mungkin memainkan peran penting dalam fungsi jaring makanan detrital .[17] Nutrisi dari serbuk sari membantu detritivora dalam perkembangan, pertumbuhan, dan pematangan, dan memungkinkan jamur menguraikan sampah yang kekurangan nutrisi. Serbuk sari tusam juga terlibat dalam perpindahan materi tanaman antara ekosistem darat dan perairan.[17] [17]
Kegunaan
Kayu balok dan konstruksi
Tusam merupakan salah satu spesies pohon yang paling penting secara komersial yang bernilai kayu dan bubur kertas kayunya di seluruh dunia.[18][19] Di daerah beriklim sedang dan tropis, kayu ini merupakan kayu lunak yang tumbuh cepat dan tumbuh di tegakan yang relatif padat, jarum asamnya yang membusuk menghambat tumbuhnya kayu keras pesaingnya.Tusam komersial ditanam di perkebunan untuk mendapatkan kayu yang lebih padat sehingga lebih tahan lama tusam separ ( Picea ). Kayu tusam banyak digunakan pada barang-barang pertukangan bernilai tinggi seperti perabotan, bingkai jendela, panel, lantai, atap, dan resin dari beberapa spesies merupakan sumber penting gondorukem dan terpentin..[20]
Pertamanan
Banyak spesies tusam menjadi tanaman hias yang menarik untuk taman dan kebun yang lebih besar dengan beragam kultivar yang cocok untuk ruangan yang lebih kecil. Tusam juga ditanam secara komersial dan dipanen untuk pohon Natal. Kerucut tusam, yang terbesar dan paling tahan lama dari semua kerucut tumbuhan runjung, adalah kerajinan favorit. Dahan tusam, yang disukai terutama pada musim dingin karena aromanya yang menyenangkan dan tanaman hijau, sering dipotong untuk dekorasi.[21]
Makanan dan nutrisi
Bijinya (kacang tusam) umumnya bisa dimakan; kerucut jantan muda dapat dimasak dan dimakan, begitu pula kulit ranting mudanya. Beberapa spesies memiliki kacang tusam berukuran besar, yang dipanen dan dijual untuk dimasak dan dipanggang. Mereka adalah unsur penting dari p pesto alla genovese .[22]
Kulit bagian dalam ( kambium ) yang lembut, lembab, dan berwarna putih di bawah kulit kayu bagian luar dapat dimakan dan mengandung vitamin A dan C yang sangat tinggi .[23] Dapat dimakan mentah dalam bentuk irisan sebagai camilan atau dikeringkan dan digiling menjadi bubuk untuk digunakan sebagai tepung pengganti atau pengental dalam semur, sup, dan makanan lainnya, seperti roti kulit kayu .[24] Suku Indian Adirondack mendapatkan nama mereka dari kata Indian Mohawk atirú:taks , yang berarti "pemakan pohon".[24]
Teh dibuat dengan menyeduh jarum tisamy muda berwarna hijau ke dalam air mendidih (dikenal sebagai tallstrunt di Swedia). Di Asia Timur, tusam dan tumbuhan runjung lainnya diterima konsumen sebagai produk minuman, dan digunakan dalam teh, serta anggur.[25] Di Yunani, anggur retsina dibumbui dengan resin tusam Aleppo.
Jarum tusam dari Pinus densiflora ditemukan mengandung 30,54 miligram/gram proantosianidins bila diekstraksi dengan air panas.[26] Dibandingkan dengan ekstraksi etanol yang menghasilkan 30,11 mg/g, lebih disukai hanya mengekstraksi dengan air panas.
Di pengobatan tradisional Tiongkok , getah tusam digunakan untuk luka bakar, dan keluhan kulit.[27]
Daftar Spesies
Subgenus Strobus (sin. Haploxylon)
Bagian Strobus
- Sub Bagian Cembra
- Sub Bagian Flexilis
- Sub Bagian Strobi
- Pinus strobus L. - Tusam putih
- Pinus lambertiana Dougl.
- Pinus ayacahuite Ehrenb.
- Pinus wallichiana A.B.Jacks.
- Pinus peuce Griseb.
- Pinus parviflora Siebold & Zucc.
- Pinus monticola Dougl. ex D.Don
Bagian Cembroides
- Sub Bagian Cembroides
- Pinus cembroides Zucc.
- Pinus monophylla Torr. & Frém.
- Pinus edulis Engelm.
- Pinus pinceana Gord.
- Sub Bagian Balfouriana
- Pinus balfouriana Jeffrey ex A.Murray
- Pinus aristata Engelm.
- Sub Bagian Gerardiana
Bagian Nelsonii
- Pinus nelsonii Shaw.
Subgenus Pinus (sin. Diploxylon)
Bagian Pinus (sin. Sylvestris)
- Pinus sylvestris L.
- Pinus mugo Turra - Tusam gunung
- Pinus uncinata Ramond ex DC.
- Pinus hwangshanensis Hsia – Tusam Huangsan
- Pinus nigra Arn. ss. lt. - Tusam hitam
- Pinus heldreichii Christ
- Pinus tabuliformis Carrière
- Pinus thunbergii Parl. - Tusam jepang
- Pinus densiflora Siebold & Zucc.
- Pinus kesiya Royle ex Gord.
- Pinus yunnanensis Franchet
- Pinus resinosa Aiton - Tusam merah
- Pinus tropicalis Morelet
Bagian Pinaster
- Pinus pinaster - Tusam laut
- Pinus halepensis Mill.
- Pinus brutia Ten.
- Pinus merkusii Jungh. & De Vries – Tusam Sumatra
- Pinus latteri Mason
- Pinus roxburghii Sarg.
- Pinus canariensis
Bagian Pinea
- Pinus pinea L. - Tusam batu
Bagian Banksiana
Bagian Australis
- Pinus palustris Mill.
- Pinus caribaea Morelet
- Pinus occidentalis Swartz
- Pinus taeda L.
- Pinus echinata Mill.
- Pinus rígida Mill.
- Pinus serotina Michx.
Bagian Leiophylla
- Pinus leiophylla Schltdl. & Cham.
- Pinus chihuahuana Engelm.
- Pinus lumholtzii B.L.Rob. & Fernald
- Pinus teocote Schltdl. & Cham.
Bagian Oocarpae
- Pinus pringlei Shaw
- Pinus lawsonii Roezl
- Pinus oocarpa Schiede
- Pinus radiata D.Don. Morelet (sin. P. insignis)
- Pinus attenuata Gord. (sin. P. tuberculata)
- Pinus greggii Engelm.
- Pinus patula Schltdl. & Cham.
Bagian Ponderosa
- Pinus ponderosa Dougl. - Tusam ponderosa
- Pinus arizonica Engelm.
- Pinus montezumae Lamb.
- Pinus hartwegii Lindl.
- Pinus durangensis Martínez
- Pinus pseudostrobus Lindl.
- Pinus rudis Endl.
- Pinus torreyana Parry ex. Carr.
- Pinus engelmannii Carrière
- Pinus jeffreyi A.Murray
- Pinus sabiniana Dougl.
- Pinus coulteri D.Don.
Referensi
- ^ Sunset Western Garden Book. 1995. hlm. 606–607. ISBN 978-0-376-03851-7.
- ^ Pasaribu, David (2017-07-12). "Pinus atau Tusam | Biodiversity Warriors". Diakses tanggal 2023-12-30.
- ^ a b Fattig, Paul (23 January 2011). "Tallest of the tall". Mail Tribune. Medford, Oregon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2012. Diakses tanggal 27 January 2011.
- ^ Ryan, Michael; Richardson, David M. (December 1999). "The Complete Pine". BioScience. 49 (12): 1023–1024. JSTOR 1313736.
- ^ Miranda, Carolina A. (28 February 2015). "Follow-up: More tales of the Prometheus tree and how it died". Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 October 2020.
- ^ a b Eveleth, Rose (15 November 2012). "How One Man Accidentally Killed the Oldest Tree Ever". Smithsonian (dalam bahasa Inggris). Smithsonian Institution. Diakses tanggal 16 October 2020.
- ^ Zeng, Lanling; Wang, Guozhao (2009). "Modeling golden section in plants". Progress in Natural Science. 19 (2): 255–260. doi:10.1016/j.pnsc.2008.07.004 .
The ratio between two pine needles is 0.618 [...] the angle between the two neighbors is about 135° and the angle between the main stem and each branch is close to 34.4° which is the golden section of 90°
- ^ Bracewell, Ronald; Rawlings, John. "Pinus (Pine) Notes". Trees of Stanford. Diakses tanggal 2 February 2020.
- ^ Porter, VI (2018). Mystique Melodies. Dorrance Publishing.
- ^ Judd, WS; Campbell, CS; Kellogg, EA; Stevens, PF; Donoghue, MJ (2002). Plant systematics, a phylogenetic approach (edisi ke-2). Sinauer Associates, Sunderland MA, USA. ISBN 0-87893-403-0.
- ^ Tomback, Diana F. (June 1982). "Dispersal of Whitebark Pine seeds by Clark's Nutcracker: a mutualism hypothesis". The Journal of Animal Ecology. 51 (2): 451–467. Bibcode:1982JAnEc..51..451T. doi:10.2307/3976. JSTOR 3976.
- ^ Singh, Surendra P.; Inderjit; Singh, Jamuna S.; Majumdar, Sudipto; Moyano, Jaime; Nuñez, Martin A.; Richardson, David M. (2018-09-21). "Insights on the persistence of pines (Pinus species) in the Late Cretaceous and their increasing dominance in the Anthropocene". Ecology and Evolution. 8 (20): 10345–10359. Bibcode:2018EcoEv...810345S . doi:10.1002/ece3.4499 . ISSN 2045-7758. PMC 6206191 . PMID 30398478.
- ^ "Pine Trees". Basic Biology (dalam bahasa Inggris). 30 August 2020. Diakses tanggal 2019-10-31.
- ^ "Pinus ssp. (tree), General Impact". Global Invasive Species Database. Invasive Species Specialist Group. 13 March 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 July 2011. Diakses tanggal 2 March 2011.
- ^ Weber, M (202). "Impacts of pine plantations on carbon stocks of páramo sites in southern Ecuador". Carbon Balance and Management. 16 (1). doi:10.1186/s13021-021-00168-5 . PMC 7871390 . PMID 33559772 Periksa nilai
|pmid=
(bantuan). - ^ "Pinus sabiniana Dougl". www.srs.fs.usda.gov. Diakses tanggal 2022-05-04.
- ^ a b c Filipiak, Michał (2016-01-01). "Pollen Stoichiometry May Influence Detrital Terrestrial and Aquatic Food Webs". Frontiers in Ecology and Evolution. 4: 138. doi:10.3389/fevo.2016.00138 .
- ^ "Choosing a Timber Species - Timber Frame HQ". Timber Frame HQ (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-01-04.
- ^ "Trees for pulp" (PDF). Paper.org. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-11-18. Diakses tanggal 2018-01-04.
- ^ "Timber treatment". weathertight.org.nz. 2010-10-18. Diakses tanggal 18 May 2019.
- ^ "5 Ways to Decorate with Pine Boughs". Home Decorating Trends - Homedit (dalam bahasa Inggris). 2012-12-04. Diakses tanggal 2018-01-04.
- ^ The Complete Guide to Edible Wild Plants (dalam bahasa Inggris). United States Department of the Army. New York: Skyhorse Publishing. 2009. hlm. 78. ISBN 978-1-60239-692-0. OCLC 277203364. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-22. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ "Pinus / pine | Conifer Genus". American Conifer Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 March 2022.
- ^ a b Angier, Bradford (1974). Field Guide to Edible Wild Plants. Harrisburg, PA: Stackpole Books. hlm. 166–167. ISBN 0-8117-0616-8. OCLC 799792.
- ^ Zeng WC, Jia LR, Zhang Y, Cen JQ, Chen X, Gao H, Feng S, Huang YN (March 2011). "Antibrowning and antimicrobial activities of the water-soluble extract from pine needles of Cedrus deodara". Journal of Food Science. 76 (2): C318–23. doi:10.1111/j.1750-3841.2010.02023.x. PMID 21535752.
- ^ Park YS, Jeon MH, Hwang HJ, Park MR, Lee SH, Kim SG, Kim M (August 2011). "Antioxidant activity and analysis of proanthocyanidins from pine (Pinus densiflora) needles". Nutrition Research and Practice. 5 (4): 281–7. doi:10.4162/nrp.2011.5.4.281. PMC 3180677 . PMID 21994521.
- ^ Ulukanli Z, Karabörklü S, Bozok F, Ates B, Erdogan S, Cenet M, Karaaslan MG (December 2014). "Chemical composition, antimicrobial, insecticidal, phytotoxic and antioxidant activities of Mediterranean Pinus brutia and Pinus pinea resin essential oils". Chinese Journal of Natural Medicines. 12 (12): 901–10. doi:10.1016/s1875-5364(14)60133-3. PMID 25556061.