Lompat ke isi

Rafidim: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 28°43′N 33°39′E / 28.717°N 33.650°E / 28.717; 33.650
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Rephidim"
Tag: Menghapus pengalihan [Konten]
A154 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(17 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:VictoryOLord.JPG|ka|jmpl|252x252px|[[Musa]] mengangkat kedua tangannya selama Pertempuran Rafidim, ditopang oleh [[Hur (tokoh Alkitab)|Hur]] dan [[Harun]], dalam karya [[John Everett Millais]] "Victory O Lord!" (''Kemenangan Ya Tuhan!) '' (1871).]]
[[Berkas:VictoryOLord.JPG|ka|jmpl|252x252px|[[Musa]] mengangkat kedua tangannya selama Pertempuran Rafidim, ditopang oleh [[Hur (tokoh Alkitab)|Hur]] dan [[Harun]], dalam karya [[John Everett Millais]] "Victory O Lord!" (''Kemenangan Ya Tuhan!) (1871).]]
'''Rafidim''' ({{lang-he|רפידים}}) adalah salah satu tempat perkemahan [[Bani Israel|orang-orang Israel]] dalam perjalanan mereka [[Keluar dari Mesir]]. Merupakan tempat persinggahan atau perhentian terakhir sebelum mencapai [[Gunung Sinai]].<ref>{{Alkitab|Keluaran 17:1; 19:2; Bilangan 33:14, 15}}).</ref> Di situ Israel dipimpin [[Yosua bin Nun]] berperang melawan [[Amalek]], kemenangan dalam peperangan tergantung pada terangkatnya tangan [[Musa]], yang dilakukannya dengan bantuan [[Harun]] dan Hur ({{Alkitab|Keluaran 17:8-16}}). Seusai peperangan itu [[Yitro]], ayah mertua Musa, membujuk Musa agar jangan mengadili sendiri seluruh umat, tetapi melantik para hakim untuk tugas itu ([[Keluaran 18]]). Lokasi Rafidim tidak diketahui dengan pasti, dugaan lazim adalah ''Wadi Refayid'' di barat daya Sinai.<ref name=kamusalkitab>Kepustakaan. B Rothenberg, God's Wilderness, 1961, hlm 143, 168. [http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Rafidim Kamus Alkitab: Rafidim]</ref>
'''Rafidim''' ({{lang-he|רפידים}}) adalah salah satu tempat perkemahan [[Bani Israil|orang-orang Israel]] dalam perjalanan mereka [[Keluar dari Mesir]].


Agama Kristen
Episode ini dijelaskan dalam [[Kitab Keluaran]]. Orang-orang Israel di bawah Musa telah datang dari [[padang gurun Sin]]. Di Rafidim, mereka dapat menemukan tidak ada air untuk minum, dan dengan marah menuntut bahwa [[Musa]] memberi mereka air. Musa, takut mereka akan melempari dia dengan batu, panggilan pada [[Yahweh]] untuk membantu dan diperintahkan untuk perintah tertentu "batu di Horeb," dalam nama Allah yang menyebabkan arus mengalir dari itu, menyediakan air yang cukup untuk orang-orang. Dia nama-nama tempat Mara (yang berarti 'testing') dan Meriba (yang berarti 'bertengkar').<ref>{{Bibleverse|Exodus|17:1-7|NRSV}}</ref>


== Etimologi ==
Setelah itu, [[Amalek|orang Amalek]] menyerang orang Israel yang berkemah di Rafidim, tetapi dapat dikalahkan. Bangsa Israel dipimpin dalam pertempuran oleh [[Yosua]], sementara Musa, [[Harun]] dan [[Hur (tokoh Alkitab)|Hur]] menonton dari bukit terdekat. Musa melihat bahwa ketika kedua lengannya terangkat, orang Israel memperoleh kemenangan, tetapi ketika ia menurunkan tangannya, orang Amalek menang. Karenanya, Musa duduk di atas sebuah batu sambil mengangkat kedua tangannya yang ditopang oleh Harun dan Hur sampai matahari terbenam, untuk menjamin kemenangan Israel.<ref>{{Bibleverse|Exodus|17:8-16|NRSV}}</ref>


Nama "Rafidim" ({{lang-he|רְפִידִם}}) mungkin berarti ''mendukung''.
Dalam [[Kitab Bilangan]] peristiwa serupa digambarkan bertempat di dekat [[Kadesh-Barnea|Kadesh]].<ref name="CROSSCross2009">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=bJqwWRDOMgEC&pg=PA311|title=Canaanite Myth and Hebrew Epic: Essays in the History of the Religion of Israel|last=Frank Moore Cross|date=2009|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0-674-03008-4|page=311}}</ref> Dalam versi ini, Yahweh menyuruh Musa untuk berbicara dengan batu karang. Namun, Musa memukul batu itu dua kali dengan tongkatnya dan air mengalir keluar. Yahweh kemudian mencela Musa dan Harun karena mereka kurang percaya di dalam Dia dan mengatakan kepada mereka bahwa karena alasan ini mereka tidak akan melihat Tanah yang Dijanjikan.<ref>{{Bibleverse|Numbers|20:1-7|NRSV}}</ref>

== Catatan Alkitab ==
=== Kedatangan ===

[[Keluaran 17]]:1
: ''Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari [[padang gurun Sin]], berjalan '''dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan''', sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.''<ref>[[Keluaran 17:1]]</ref>

[[Bilangan 33]]:12-14
: ''Mereka berangkat dari [[padang gurun Sin]], lalu berkemah di [[Dofka]].''
: ''Mereka berangkat dari Dofka, lalu berkemah di [[Alus]].''
: ''Mereka berangkat dari Alus, lalu berkemah di '''Rafidim''', dan di sana tidak ada air minum untuk bangsa itu.''<ref name=bilangan>{{Alkitab|Bilangan 33:12-14}}</ref>

Episode ini dijelaskan dalam [[Kitab Keluaran]]. Orang-orang Israel di bawah Musa telah datang dari [[padang gurun Sin]]. Di Rafidim, mereka dapat menemukan tidak ada air untuk minum, dan dengan marah menuntut bahwa [[Musa]] memberi mereka air. Musa, takut mereka akan melempari dia dengan batu, panggilan pada [[Yahweh]] untuk membantu dan diperintahkan untuk perintah tertentu "batu di Horeb," dalam nama Allah yang menyebabkan arus mengalir dari itu, menyediakan air yang cukup untuk orang-orang. Dia nama-nama tempat Mara (yang berarti 'testing') dan [[Meriba]] (yang berarti 'bertengkar').<ref>{{Alkitab|Keluaran 17:1-7}}</ref>

=== Pertempuran melawan orang Amalek ===

Setelah itu, [[Amalek|orang Amalek]] menyerang orang Israel yang berkemah di Rafidim, tetapi dapat dikalahkan. Bangsa Israel dipimpin dalam pertempuran oleh [[Yosua]], sementara Musa, [[Harun]] dan [[Hur (tokoh Alkitab)|Hur]] menonton dari bukit terdekat. Musa melihat bahwa ketika kedua lengannya terangkat, orang Israel memperoleh kemenangan, tetapi ketika ia menurunkan tangannya, orang Amalek menang. Karenanya, Musa duduk di atas sebuah batu sambil mengangkat kedua tangannya yang ditopang oleh Harun dan Hur sampai matahari terbenam, untuk menjamin kemenangan Israel.<ref>{{Alkitab|Keluaran 17:8-16}}</ref>
=== Kunjungan Yitro ===

Kedengaranlah kepada [[Yitro]], imam di [[Midian]], mertua Musa, segala yang dilakukan Allah kepada Musa dan kepada Israel, umat-Nya, yakni bahwa TUHAN telah membawa orang Israel keluar dari Mesir. Lalu Yitro, mertua Musa, membawa serta [[Zipora]], isteri Musa yang dahulu disuruh Musa pulang, dan kedua anak laki-laki Zipora, [[Gersom bin Musa|Gersom]] dan [[Eliezer bin Musa|Eliezer]], kepada Musa.<ref>{{Alkitab|Keluaran 18:1-5}}</ref>

Yitro kemudian memperhatikan bahwa Musa duduk mengadili di antara bangsa Israel dari pagi sampai petang untuk menanyakan petunjuk Allah, yaitu apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang kepada Musa dan Musa mengadili antara yang seorang dan yang lain, serta memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah. Maka mertua Musa mengatakan bahwa hal itu tidak baik, karena Musa akan menjadi sangat lelah sebab melakukannya seorang diri, demikian pula mempengaruhi bangsa yang besertanya. Karenanya Yitro memberi nasihat supaya Musa hanya mewakili bangsa itu di hadapan Allah, tetapi juga menempatkan sejumlah orang cakap di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang, supaya mereka mengadili segala perkara yang kecil dan hanya segala perkara yang besar yang dihadapkan mereka kepada Musa. Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya. Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. Mereka ini mengadili di antara bangsa itu sewaktu-waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri. Kemudian Musa membiarkan mertuanya itu pergi dan ia pulang ke negerinya.<ref>{{Alkitab|Keluaran 18:13-27}}</ref>

=== Keberangkatan ===

[[Keluaran 19]]:2
: ''Setelah mereka berangkat dari '''Rafidim''', tibalah mereka di [[padang gurun Sinai]], lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan [[Gunung Sinai dalam Alkitab|gunung itu]]. ''<ref>[[Keluaran 19:2]]</ref>

[[Bilangan 33]]:15
: ''Mereka berangkat dari '''Rafidim''', lalu berkemah di [[padang gurun Sinai]].''<ref>{{Alkitab|Bilangan 33:15}}</ref>
=== Peristiwa serupa ===
Dalam [[Kitab Bilangan]] peristiwa serupa digambarkan bertempat di dekat [[Kadesh-Barnea|Kadesh]].<ref name="CROSSCross2009">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=bJqwWRDOMgEC&pg=PA311|title=Canaanite Myth and Hebrew Epic: Essays in the History of the Religion of Israel|last=Frank Moore Cross|date=2009|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0-674-03008-4|page=311}}</ref> Dalam versi ini, Yahweh menyuruh Musa untuk berbicara dengan batu karang. Namun, Musa memukul batu itu dua kali dengan tongkatnya dan air mengalir keluar. Yahweh kemudian mencela Musa dan Harun karena mereka kurang percaya di dalam Dia dan mengatakan kepada mereka bahwa karena alasan ini mereka tidak akan melihat Tanah yang Dijanjikan.<ref>{{Alkitab|Bilangan 20:1-7}}</ref>


== Interpretasi ==
== Interpretasi ==
Baris 13: Baris 45:


== Lokasi ==
== Lokasi ==
Salah satu usulan tempat lokasi Rafidim adalah di Wadi Feiran, dekat persimpangan dengan Wadi esh-Sheikh.<ref name="Hoffmeier">[//en.wiki-indonesia.club/wiki/James_K._Hoffmeier James K. Hoffmeier], ''Ancient Israel in Sinai'' (Oxford University Press, 2005) page 169.</ref> Ketika mereka meninggalkan Rafidim, bani Israel memasuki padang gurun [[Semenanjung Sinai|Sinai]],<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Book_of_Exodus Exodus] 19:1-2; [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Book_of_Numbers Numbers] 33:14-15</ref> mungkin berbaris melalui tembusan Wadi Solaf dan Wadi esh-Sheikh, yang menyatu di pintu masuk ke dataran er-Rahah (yang kemudian diidentifikasi sebagai "Padang gurun Sinai"), dengan panjang tiga kilometer dan lebar sekitar delapan ratus meter. Lihat juga Meriba. Wadi Feiran adalah sebuah oasis, yang menjelaskan pertempuran dengan orang Amalek dari segi perjuangan untuk mengontrol sumber-sumber air.
Salah satu usulan tempat lokasi Rafidim adalah di [[Wadi Feiran]], dekat persimpangan dengan [[Wadi]] esh-Sheikh.<ref name="Hoffmeier">[//en.wiki-indonesia.club/wiki/James_K._Hoffmeier James K. Hoffmeier], ''Ancient Israel in Sinai'' (Oxford University Press, 2005) page 169.</ref> Ketika mereka meninggalkan Rafidim, bani Israel memasuki padang gurun [[Semenanjung Sinai|Sinai]],<ref>{{Alkitab|Keluaran 19:1-2}}; {{Alkitab|Bilangan 33:14-15}}</ref> mungkin berbaris melalui tembusan Wadi Solaf dan Wadi esh-Sheikh, yang menyatu di pintu masuk ke dataran er-Rahah (yang kemudian diidentifikasi sebagai "Padang gurun Sinai"), dengan panjang tiga kilometer dan lebar sekitar delapan ratus meter. Lihat juga Meriba. Wadi Feiran adalah sebuah oasis, yang menjelaskan pertempuran dengan orang Amalek dari segi perjuangan untuk mengontrol sumber-sumber air.


== Lihat pula ==
Nama "Rafidim" ({{lang-he|רְפִידִם}}) mungkin berarti ''mendukung''.

* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Keluaran 17]], [[Keluaran 18]],[[Keluaran 19]], [[Bilangan 33]]

{{ExodusStation|[[Alus]]|[[Padang gurun Sinai]]}}


== Referensi ==
== Referensi ==

{{Reflist}}
{{Reflist}}

{{coord|28|43|N|33|39|E|source:kolossus-plwiki|display=title}}

[[Kategori:Tempat persinggahan Israel di padang gurun]]
[[Kategori:Tempat persinggahan Israel di padang gurun]]
[[Kategori:Kitab Keluaran]]
[[Kategori:Kitab Bilangan]]

Revisi terkini sejak 14 Mei 2024 03.49

Musa mengangkat kedua tangannya selama Pertempuran Rafidim, ditopang oleh Hur dan Harun, dalam karya John Everett Millais "Victory O Lord!" (Kemenangan Ya Tuhan!) (1871).

Rafidim (bahasa Ibrani: רפידים‎) adalah salah satu tempat perkemahan orang-orang Israel dalam perjalanan mereka Keluar dari Mesir. Merupakan tempat persinggahan atau perhentian terakhir sebelum mencapai Gunung Sinai.[1] Di situ Israel dipimpin Yosua bin Nun berperang melawan Amalek, kemenangan dalam peperangan tergantung pada terangkatnya tangan Musa, yang dilakukannya dengan bantuan Harun dan Hur (Keluaran 17:8–16). Seusai peperangan itu Yitro, ayah mertua Musa, membujuk Musa agar jangan mengadili sendiri seluruh umat, tetapi melantik para hakim untuk tugas itu (Keluaran 18). Lokasi Rafidim tidak diketahui dengan pasti, dugaan lazim adalah Wadi Refayid di barat daya Sinai.[2]

Agama Kristen

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Nama "Rafidim" (bahasa Ibrani: רְפִידִם‎) mungkin berarti mendukung.

Catatan Alkitab

[sunting | sunting sumber]

Kedatangan

[sunting | sunting sumber]

Keluaran 17:1

Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.[3]

Bilangan 33:12-14

Mereka berangkat dari padang gurun Sin, lalu berkemah di Dofka.
Mereka berangkat dari Dofka, lalu berkemah di Alus.
Mereka berangkat dari Alus, lalu berkemah di Rafidim, dan di sana tidak ada air minum untuk bangsa itu.[4]

Episode ini dijelaskan dalam Kitab Keluaran. Orang-orang Israel di bawah Musa telah datang dari padang gurun Sin. Di Rafidim, mereka dapat menemukan tidak ada air untuk minum, dan dengan marah menuntut bahwa Musa memberi mereka air. Musa, takut mereka akan melempari dia dengan batu, panggilan pada Yahweh untuk membantu dan diperintahkan untuk perintah tertentu "batu di Horeb," dalam nama Allah yang menyebabkan arus mengalir dari itu, menyediakan air yang cukup untuk orang-orang. Dia nama-nama tempat Mara (yang berarti 'testing') dan Meriba (yang berarti 'bertengkar').[5]

Pertempuran melawan orang Amalek

[sunting | sunting sumber]

Setelah itu, orang Amalek menyerang orang Israel yang berkemah di Rafidim, tetapi dapat dikalahkan. Bangsa Israel dipimpin dalam pertempuran oleh Yosua, sementara Musa, Harun dan Hur menonton dari bukit terdekat. Musa melihat bahwa ketika kedua lengannya terangkat, orang Israel memperoleh kemenangan, tetapi ketika ia menurunkan tangannya, orang Amalek menang. Karenanya, Musa duduk di atas sebuah batu sambil mengangkat kedua tangannya yang ditopang oleh Harun dan Hur sampai matahari terbenam, untuk menjamin kemenangan Israel.[6]

Kunjungan Yitro

[sunting | sunting sumber]

Kedengaranlah kepada Yitro, imam di Midian, mertua Musa, segala yang dilakukan Allah kepada Musa dan kepada Israel, umat-Nya, yakni bahwa TUHAN telah membawa orang Israel keluar dari Mesir. Lalu Yitro, mertua Musa, membawa serta Zipora, isteri Musa yang dahulu disuruh Musa pulang, dan kedua anak laki-laki Zipora, Gersom dan Eliezer, kepada Musa.[7]

Yitro kemudian memperhatikan bahwa Musa duduk mengadili di antara bangsa Israel dari pagi sampai petang untuk menanyakan petunjuk Allah, yaitu apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang kepada Musa dan Musa mengadili antara yang seorang dan yang lain, serta memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah. Maka mertua Musa mengatakan bahwa hal itu tidak baik, karena Musa akan menjadi sangat lelah sebab melakukannya seorang diri, demikian pula mempengaruhi bangsa yang besertanya. Karenanya Yitro memberi nasihat supaya Musa hanya mewakili bangsa itu di hadapan Allah, tetapi juga menempatkan sejumlah orang cakap di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang, supaya mereka mengadili segala perkara yang kecil dan hanya segala perkara yang besar yang dihadapkan mereka kepada Musa. Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya. Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. Mereka ini mengadili di antara bangsa itu sewaktu-waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri. Kemudian Musa membiarkan mertuanya itu pergi dan ia pulang ke negerinya.[8]

Keberangkatan

[sunting | sunting sumber]

Keluaran 19:2

Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu. [9]

Bilangan 33:15

Mereka berangkat dari Rafidim, lalu berkemah di padang gurun Sinai.[10]

Peristiwa serupa

[sunting | sunting sumber]

Dalam Kitab Bilangan peristiwa serupa digambarkan bertempat di dekat Kadesh.[11] Dalam versi ini, Yahweh menyuruh Musa untuk berbicara dengan batu karang. Namun, Musa memukul batu itu dua kali dengan tongkatnya dan air mengalir keluar. Yahweh kemudian mencela Musa dan Harun karena mereka kurang percaya di dalam Dia dan mengatakan kepada mereka bahwa karena alasan ini mereka tidak akan melihat Tanah yang Dijanjikan.[12]

Interpretasi

[sunting | sunting sumber]

Alasan mengapa YHWH marah pada Musa dan Harun masih diperdebatkan, meskipun jelas melibatkan ketidakpatuhan kedua orang itu.[13] Salah satu kemungkinan adalah bahwa pada versi awal YHWH berdiri di atas batu di hadapan Musa, yang sedang diuji imannya bahwa ia bisa memukul batu itu tanpa memukul Tuhan. Menurut pandangan ini, Teks Masoret mengedit catatan tersebut untuk menghapus setiap indikasi bahwa YHWH berdiri di hadapan manusia.[14] Pandangan yang lebih ortodoks membandingkan dua mukjizat air keluar dari batu dengan wahyu Allah. Pertama, Allah mengungkapkan dengan Hukum (memukul batu), dan kedua, Allah dinyatakan sebagai Pribadi (berbicara kepada batu). Murka Allah pada Musa karena tidak berbicara kepada batu pada kesempatan kedua, menyoroti bahwa ini bukanlah gambar spiritual yang ingin digambarkan-Nya.

Salah satu usulan tempat lokasi Rafidim adalah di Wadi Feiran, dekat persimpangan dengan Wadi esh-Sheikh.[15] Ketika mereka meninggalkan Rafidim, bani Israel memasuki padang gurun Sinai,[16] mungkin berbaris melalui tembusan Wadi Solaf dan Wadi esh-Sheikh, yang menyatu di pintu masuk ke dataran er-Rahah (yang kemudian diidentifikasi sebagai "Padang gurun Sinai"), dengan panjang tiga kilometer dan lebar sekitar delapan ratus meter. Lihat juga Meriba. Wadi Feiran adalah sebuah oasis, yang menjelaskan pertempuran dengan orang Amalek dari segi perjuangan untuk mengontrol sumber-sumber air.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
Tempat sebelumnya:
Alus
Pengembaraan orang Israel
dari Mesir ke Kanaan
Tempat persinggahan
Tempat berikutnya:
Padang gurun Sinai

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Keluaran 17:1; 19:2; Bilangan 33:14, 15).
  2. ^ Kepustakaan. B Rothenberg, God's Wilderness, 1961, hlm 143, 168. Kamus Alkitab: Rafidim
  3. ^ Keluaran 17:1
  4. ^ Bilangan 33:12–14
  5. ^ Keluaran 17:1–7
  6. ^ Keluaran 17:8–16
  7. ^ Keluaran 18:1–5
  8. ^ Keluaran 18:13–27
  9. ^ Keluaran 19:2
  10. ^ Bilangan 33:15
  11. ^ Frank Moore Cross (2009). Canaanite Myth and Hebrew Epic: Essays in the History of the Religion of Israel. Harvard University Press. hlm. 311. ISBN 978-0-674-03008-4. 
  12. ^ Bilangan 20:1–7
  13. ^ Mark McEntire, Struggling with God: An Introduction to the Pentateuch (Mercer University Press, 2008) page 102.
  14. ^ Victor P. Hamilton, Exodus: An Exegetical Commentary (Baker Academic, 2011) page 264.
  15. ^ James K. Hoffmeier, Ancient Israel in Sinai (Oxford University Press, 2005) page 169.
  16. ^ Keluaran 19:1–2; Bilangan 33:14–15

28°43′N 33°39′E / 28.717°N 33.650°E / 28.717; 33.650