Salman Aristo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6: Baris 6:
| birth_name =
| birth_name =
| birth_date = {{birth date and age|1976|4|13}}
| birth_date = {{birth date and age|1976|4|13}}
| birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]]
| birth_place = [[Jakarta]], Indonesia
| baptised =
| baptised =
| disappeared_date =
| disappeared_date =
Baris 79: Baris 79:


== Karier ==
== Karier ==
{{Penghargaan film|award1=[[Festival Film Indonesia 2016]]|ket-award1=* "'[[Penghargaan FFI untuk Penulis Skenario Adaptasi Terbaik|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]]"': Salman Aristo}}
{{Penghargaan film|award1=[[Festival Film Indonesia 2016]]|ket-award1=* '''[[Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]]''': [[Athirah]]}}


=== Awal karier ===
=== Awal karier ===
Salman Aristo yang berdarah [[Orang Minang|Minang]] ini<ref name=":0">[http://books.google.co.id/books?id=1SxzJpubRHMC&pg=PA227&dq=Salman+Aristo+orang+minang&hl=id&sa=X&ei=LcPGUu__LYfKrAeiIQ&ved=0CDMQ6AEwAQ#v=onepage&q=Salman%20Aristo%20orang%20minang&f=false "Catatan akhir sekolah"] Erik Sasono. GagasMedia.</ref> mengambil jurusan jurnalistik di [[Universitas Padjajaran]], [[Bandung]]. Setelah lulus sarjana, berkat saran seorang sahabatnya, Pria yang akrab disapa Aris ini mulai menulis naskah skenario pertamanya "Tak Pernah Kembali Sama" setebal 90 halaman pada tahun 1999.<ref>{{cite web|title=Salman Aristo, "Rajanya" Skenario Andal|url=http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Salman-Aristo-Rajanya-Skenario-Andal/|work=tabloidnova.com|publisher=Tabloid Nova|accessdate=15 Juli 2014|archive-date=2014-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20140201222313/http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Salman-Aristo-Rajanya-Skenario-Andal/|dead-url=yes}}</ref> Aris kemudian berprofesi sebagai kolumnis untuk Majalah [[MTV Trax]] dan memegang rubrik film, karena itulah dia dapat berhubungan dengan orang-orang di dunia perfilman.
Salman Aristo yang berdarah [[Orang Minang|Minang]] ini<ref name=":0">[http://books.google.co.id/books?id=1SxzJpubRHMC&pg=PA227&dq=Salman+Aristo+orang+minang&hl=id&sa=X&ei=LcPGUu__LYfKrAeiIQ&ved=0CDMQ6AEwAQ#v=onepage&q=Salman%20Aristo%20orang%20minang&f=false "Catatan akhir sekolah"] Erik Sasono. GagasMedia.</ref> mengambil jurusan jurnalistik di [[Universitas Padjadjaran]], [[Bandung]]. Setelah lulus sarjana, berkat saran seorang sahabatnya, Pria yang akrab disapa Aris ini mulai menulis naskah skenario pertamanya "Tak Pernah Kembali Sama" setebal 90 halaman pada tahun 1999.<ref>{{cite web|title=Salman Aristo, "Rajanya" Skenario Andal|url=http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Salman-Aristo-Rajanya-Skenario-Andal/|work=tabloidnova.com|publisher=Tabloid Nova|accessdate=15 Juli 2014|archive-date=2014-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20140201222313/http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Salman-Aristo-Rajanya-Skenario-Andal/|dead-url=yes}}</ref> Aris kemudian berprofesi sebagai kolumnis untuk Majalah [[MTV Trax]] dan memegang rubrik film, karena itulah dia dapat berhubungan dengan orang-orang di dunia perfilman.


Awal mula keterlibatan Aris dengan dunia film adalah dalam film ''[[Brownies (film)|Brownies]]''. Pada pertengahan tahun 2003, [[Hanung Bramantyo]] mengajukan cerita "Surakarta 1912" kepada studio [[SinemArt]]. Cerita tersebut berkisah tentang percintaan dua manusia yang berlainan budaya (Cina dan Jawa), yang mengambil latar belakang sejarah perkembangan industri batik tahun 1912. Tetapi produser SinemArt, [[Leo Sutanto]] menganggap skenario tersebut terlalu idealis dan berat. Produser Leo kemudian menyodorkan cerita lain kepada Hanung untuk dibaca. Cerita setebal 3 lembar karya Lina Nurmalina (yang juga senior Hanung di [[Institut Kesenian Jakarta]]) berjudul "Cinta ... Enggak ya?". Dalam [[blog]]-nya, Hanung mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak terlalu suka dengan cerita tersebut, tetapi karena dia berhasrat untuk segera melakukan [[debut]] di layar lebar maka dia pun menerimanya. Hanung pun menemui Lina dan berdiskusi untuk melakukan perubahan pada cerita, tetapi mereka berdua menemui jalan buntu, hingga akhirnya Lina menyerahkan semuanya pada Hanung. Kemudian di tengah buntunya ide untuk perubahan cerita, pada suatu acara yang diadakan oleh [[Kine 28]], Hanung bertemu dengan Salman, kemudian mereka merombak skenario, dan di luar dugaan, Leo Sutanto senang dengan cerita tersebut. Pada Januari 2004, Salman dan Hanung, dibantu oleh [[Erik Sasono]] mulai merombak cerita "Brownies" dengan mengambil plot dan tokoh dari cerita Lina Nurmalina tetapi konflik dan latar belakangnya dibuat baru. Film "Brownies" kemudian mengantarkan Hanung meraih [[Piala Citra]] untuk '''sutradara terbaik''' sementara Salman masuk nominasi sebagai penulis naskah terbaik.
Awal mula keterlibatan Aris dengan dunia film adalah dalam film ''[[Brownies (film)|Brownies]]''. Pada pertengahan tahun 2003, [[Hanung Bramantyo]] mengajukan cerita "Surakarta 1912" kepada studio [[SinemArt]]. Cerita tersebut berkisah tentang percintaan dua manusia yang berlainan budaya (Cina dan Jawa), yang mengambil latar belakang sejarah perkembangan industri batik tahun 1912. Tetapi produser SinemArt, [[Leo Sutanto]] menganggap skenario tersebut terlalu idealis dan berat. Produser Leo kemudian menyodorkan cerita lain kepada Hanung untuk dibaca. Cerita setebal 3 lembar karya Lina Nurmalina (yang juga senior Hanung di [[Institut Kesenian Jakarta]]) berjudul "Cinta ... Enggak ya?". Dalam [[blog]]-nya, Hanung mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak terlalu suka dengan cerita tersebut, tetapi karena dia berhasrat untuk segera melakukan [[debut]] di layar lebar maka dia pun menerimanya. Hanung pun menemui Lina dan berdiskusi untuk melakukan perubahan pada cerita, tetapi mereka berdua menemui jalan buntu, hingga akhirnya Lina menyerahkan semuanya pada Hanung. Kemudian di tengah buntunya ide untuk perubahan cerita, pada suatu acara yang diadakan oleh [[Kine 28]], Hanung bertemu dengan Salman, kemudian mereka merombak skenario, dan di luar dugaan, Leo Sutanto senang dengan cerita tersebut. Pada Januari 2004, Salman dan Hanung, dibantu oleh [[Erik Sasono]] mulai merombak cerita "Brownies" dengan mengambil plot dan tokoh dari cerita Lina Nurmalina tetapi konflik dan latar belakangnya dibuat baru. Film "Brownies" kemudian mengantarkan Hanung meraih [[Piala Citra]] untuk '''sutradara terbaik''' sementara Salman masuk nominasi sebagai penulis naskah terbaik.
Baris 96: Baris 96:


Aris kini masih aktif menjadi salah satu pengajar di kelas skenario Wahana Edukasi. Selain itu, Aris juga merupakan kreator dari podcast drama audio Kisah Horor The Sacred Riana (2020)<ref>{{Cite web|title=Kisah Horor The Sacred Riana|url=https://open.spotify.com/show/4YteeJfK5Bgr6oHH9oJduO|website=Spotify|language=id|access-date=2022-09-14}}</ref> dan Horor Pendek (2021)<ref>{{Citation|title=Horor Pendek (Podcast Series 2021) - IMDb|url=http://www.imdb.com/title/tt18364434/companycredits/|accessdate=2022-09-14}}</ref> yang diproduksi bersama Wahana Kreator. Karya terbarunya adalah serial [[Indonesia Biner]] yang tayang di MAXstream.
Aris kini masih aktif menjadi salah satu pengajar di kelas skenario Wahana Edukasi. Selain itu, Aris juga merupakan kreator dari podcast drama audio Kisah Horor The Sacred Riana (2020)<ref>{{Cite web|title=Kisah Horor The Sacred Riana|url=https://open.spotify.com/show/4YteeJfK5Bgr6oHH9oJduO|website=Spotify|language=id|access-date=2022-09-14}}</ref> dan Horor Pendek (2021)<ref>{{Citation|title=Horor Pendek (Podcast Series 2021) - IMDb|url=http://www.imdb.com/title/tt18364434/companycredits/|accessdate=2022-09-14}}</ref> yang diproduksi bersama Wahana Kreator. Karya terbarunya adalah serial [[Indonesia Biner]] yang tayang di MAXstream.

Pada tahun 2023, Aris kembali menggarap serial [[Klub Kecanduan Mantan]]. Aris merupakan kreator dari serial yang tayang mulai tanggal 20 April di Netflix.<ref>{{Cite web|title=Watch Ex-Addicts Club {{!}} Netflix Official Site|url=https://www.netflix.com/title/81476469|website=www.netflix.com|language=en|access-date=2023-05-09}}</ref>


== Filmografi ==
== Filmografi ==
Baris 106: Baris 108:
! rowspan="2" scope="col" class="unsortable" | Keterangan
! rowspan="2" scope="col" class="unsortable" | Keterangan
|-
|-
! [[Penulis]]
! [[Penulis naskah|Penulis]]
! [[Produser]]
! [[Produser film|Produser]]
! [[Sutradara]]
! [[Sutradara]]
|-
|-
| rowspan="4" |2005
| rowspan="4"|2005
| ''[[Brownies (film)|Brownies]]''
| ''[[Brownies (film)|Brownies]]''
| {{yes}}
| {{yes|Cerita bersama [[Lina Nurmalina]]; Skenario bersama [[Hanung Bramantyo]] & [[Eric Sasono]]}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| Cerita bersama Lina Nurmalina; Skenario bersama [[Hanung Bramantyo]] & Eric Sasono
|
|-
|-
| ''[[Catatan Akhir Sekolah]]''
| ''[[Catatan Akhir Sekolah]]''
| {{yes}}
| {{yes|Cerita bersama [[Hendrawan Wahyudianto]]; Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| Cerita bersama Hendrawan Wahyudianto; Skenario
|
|-
|-
| ''[[Cinta Silver]]''
| ''[[Cinta Silver]]''
| {{yes}}
| {{yes|Cerita bersama [[Erwin Arnada]]; Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| rowspan="2" | Cerita bersama [[Erwin Arnada]]; Skenario
|
|-
|-
| ''[[Alexandria (film)|Alexandria]]''
| ''[[Alexandria (film)|Alexandria]]''
Baris 133: Baris 135:
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|-
|-
| rowspan="2" |2006
| rowspan="2"|2006
| ''[[Foto, Kotak Jendela]]''
| ''[[Foto, Kotak Jendela]]''
| {{No}}
| {{Yes}}
|{{No}}
|-
| ''[[Jomblo (film)|Jomblo]]''
| {{yes|Adaptasi Novel; Skenario bersama [[Adhitya Mulya]] & [[Hanung Bramantyo]]}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| ''[[Jomblo (film 2006)|Jomblo]]''
| 2007
| {{yes}}
| ''[[Ayat-Ayat Cinta (film)|Ayat-Ayat Cinta]]''
| {{yes|Skenario bersama [[Gina S. Noer]]}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| Adaptasi novel karya Adhitya Mulya; Skenario bersama Adhitya Mulya & [[Hanung Bramantyo]]
|
|-
|-
| rowspan="3" |2008
| rowspan="3"|2008
| ''[[Karma (film)|Karma]]''
| ''[[Karma (film)|Karma]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| ''[[Laskar Pelangi (film)|Laskar Pelangi]]''
| ''[[Laskar Pelangi (film)|Laskar Pelangi]]''
| {{yes|Skenario bersama [[Mira Lesmana]] & [[Riri Riza]]}}
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Mira Lesmana]] & [[Riri Riza]]
|
|-
|-
| ''[[Ayat-Ayat Cinta (film)|Ayat-Ayat Cinta]]''
|''Pasangan Baru''
|{{Yes}}
| {{yes|Skenario}}
|{{No}}
| {{no}}
|{{Yes}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Gina S. Noer]]
|Film pendek
|-
|-
| rowspan="5" |2009
| rowspan="5"|2009
| ''[[Asmara Dua Diana]]''
| ''[[Asmara Dua Diana]]''
| {{yes|Cerita}}
| {{yes|Cerita}}
| {{yes}}
| {{yes|Produser pendamping}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| ''[[Kambing Jantan (film)|Kambing Jantan]]''
| ''[[Kambing Jantan]]''
| {{yes|Skenario bersama [[Mouly Surya]]}}
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Mouly Surya]] & [[Raditya Dika]]
|
|-
|-
| ''[[Queen Bee]]''
| ''[[Queen Bee]]''
Baris 190: Baris 185:
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| ''[[Garuda di Dadaku]]''
| ''[[Garuda di Dadaku]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{yes|Ko-Produser}}
| {{yes|Co-producer}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| ''[[Sang Pemimpi]]''
| ''[[Sang Pemimpi (film)|Sang Pemimpi]]''
| {{yes|Skenario bersama [[Mira Lesmana]] & [[Riri Riza]]}}
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Mira Lesmana]] & [[Riri Riza]]
|
|-
|-
| rowspan="2" |2010
| rowspan="2"|2010
| ''[[Jakarta Maghrib]]''
| ''[[Hari untuk Amanda]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{Yes}}
| {{yes}}
|Debut penyutradaraan
|-
| ''[[Hari untuk Amanda]]''
| {{yes|Bersama [[Gina S. Noer]]}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| Bersama [[Gina S. Noer]]
|
|-
|-
| ''[[Jakarta Maghrib]]''
|
| {{yes}}
|[[3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta|''3 Hati Dua Dunia Satu Cinta'']]
| {{yes}}
|{{Yes|Konsultan Kreatif bersama [[Ifa Isfansyah]]}}
|{{No}}
| {{yes}}
| Debut penyutradaraan
|{{No}}
|
|-
|-
| rowspan="3" |2011
| rowspan="3"|2011
| ''[[5 Elang]]''
| ''[[5 Elang]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| ''[[Sang Penari]]''
| ''[[Sang Penari]]''
| {{yes|Skenario bersama [[Ifa Isfansyah]] & [[Shanty Harmayn]]}}
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Ifa Isfansyah]] & [[Shanty Harmayn]]
|
|-
|-
| ''[[Garuda di Dadaku 2]]''
| ''[[Garuda di Dadaku 2]]''
Baris 241: Baris 229:
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
| rowspan="2" |2012
| ''[[Jakarta Hati]]''
| {{Yes}}
| {{Yes|Ko-Produser}}
| {{yes}}
|
|-
|-
| rowspan="2"|2012
| ''[[Negeri 5 Menara (film)|Negeri 5 Menara]]''
| ''[[Negeri 5 Menara (film)|Negeri 5 Menara]]''
| {{yes|Skenario bersama [[Rino Sarjono]]}}
| {{yes|Skenario}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama Rino Sarjono
|
|-
| ''[[Jakarta Hati]]''
| {{yes}}
| {{yes|Co-produser}}
| {{yes}}
|
|-
|-
| 2013
| 2013
| ''[[Cinta dalam Kardus]]''
| ''[[Cinta dalam Kardus]]''
| {{yes|Bersama [[Raditya Dika]]}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{yes}}
|
| Penulis bersama [[Raditya Dika]]
|-
|-
| 2014
| rowspan="3" |2015
| ''[[Sang Pemberani]]''
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|-
| rowspan="3"|2015
| ''[[Ayat-Ayat Adinda]]''
| ''[[Ayat-Ayat Adinda]]''
| {{Yes}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
|''[[Mencari Hilal]]''
| ''[[Mencari Hilal]]''
| {{yes}}
|{{Yes|Bersama [[Ismail Basbeth]] & [[Bagus Bramanti]]}}
|{{Yes}}
| {{yes}}
|{{No}}
| {{no}}
| Penulis bersama [[Ismail Basbeth]] & Bagus Bramanti
|
|-
|-
| ''[[Skakmat]]''
| ''[[Skakmat]]''
Baris 280: Baris 275:
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
| rowspan="4" |2016
|''Ada Kisah Kita''<ref>{{Citation|title=Arah Kisah Kita - Film Pendek|url=https://www.youtube.com/watch?v=_ZYz2CfWAxE|accessdate=2022-11-04|language=id-ID}}</ref>
|{{No}}
|{{No}}
|{{Yes}}
|Film pendek
|-
|-
| rowspan="3"|2016
| ''[[Talak 3]]''
| ''[[Talak 3]]''
| {{yes|Cerita}}
| {{yes|Cerita}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| ''[[Athirah]]''
| ''[[Athirah]]''
| {{yes|Skenario bersama [[Riri Riza]]}}
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Riri Riza]]
|
|-
|-
| ''[[Ada Cinta di SMA]]''
| ''[[Ada Cinta di SMA]]''
Baris 305: Baris 294:
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| rowspan="2" |2017
| rowspan="2"|2017
| ''[[Bukaan 8]]''
| ''[[Bukaan 8]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| ''[[Satu Hari Nanti]]''
| ''[[Satu Hari Nanti]]''
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|
|-
| 2018
| ''[[Police Evo]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{yes}}
|
|
|-
|-
| rowspan="3" |2019
| rowspan="3"|2019
| ''[[Kuambil Lagi Hatiku]]''
| ''[[Kuambil Lagi Hatiku]]''
| {{yes|Cerita bersama [[Arief Ash Shiddiq]] & [[Rino Sarjono]]}}
| {{yes|Cerita}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| ''[[Dua Garis Biru]]''
| ''[[Dua Garis Biru]]''
| {{no}}
| {{no}}
| {{yes}}
| {{yes|Co-producer}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| ''[[Bumi Manusia (film)|Bumi Manusia]]''
| ''[[Bumi Manusia (film)|Bumi Manusia]]''
Baris 344: Baris 326:
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|-
| 2022
| rowspan="2"|2022
| ''[[Cinta Pertama, Kedua & Ketiga]]''
| ''[[Cinta Pertama, Kedua & Ketiga]]''
| {{no}}
| {{no}}
| {{yes}}
| {{yes|Co-producer}}
| {{no}}
| {{no}}
|juga sebagai Penata Musik
| Juga sebagai penata musik
|-
|- style="background-color:#FFFFE0; color:black;"
| ''[[Like & Share]]''
| {{TBA}}
| ''[[Balada Si Roy|Balada si Roy]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| {{yes|Produser eksekutif}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|
|-
|}
|}

;Seri Web
;Seri Web
;
;
Baris 379: Baris 360:
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{No}}
|Sebagai kreator
|-
|2023
|[[Klub Kecanduan Mantan]]
|Ya
|
|
|Tidak
|Sebagai kreator
|}
|}
;
;
Baris 387: Baris 375:
* N/A : ''Not Available''
* N/A : ''Not Available''
<!-- Hapus format style="background-color:#FFFFE0; color:black;" pada tabel jika film sudah dirilis-->
<!-- Hapus format style="background-color:#FFFFE0; color:black;" pada tabel jika film sudah dirilis-->

== Penghargaan dan Nominasi ==
== Penghargaan dan Nominasi ==
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
Baris 404: Baris 393:
|2006
|2006
|[[Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]] (Bersama [[Hanung Bramantyo]] & Adhitya Mulya)
|[[Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]] (Bersama [[Hanung Bramantyo]] & Adhitya Mulya)
|[[Jomblo (film)|Jomblo]]
|[[Jomblo (film 2006)|Jomblo]]
|{{Nom}}
|{{Nom}}
|-
|-
Baris 465: Baris 454:
|[[Athirah]]
|[[Athirah]]
|{{Won}}
|{{Won}}
|-
|2017
|[[Jogja-NETPAC Asian Film Festival]]
|JAFF Indonesian Screen Awards
|[[Satu Hari Nanti]]
|{{Nom}}
|-
|-
| rowspan="2" |2020
| rowspan="2" |2020
|Piala Maya
|Piala Maya
|[[Penulis Skenario Adaptasi Terpilih]]
|[[Piala Maya untuk Skenario Adaptasi Terpilih|Penulis Skenario Adaptasi Terpilih]]
| rowspan="2" |[[Bumi Manusia (film)|Bumi Manusia]]
| rowspan="2" |[[Bumi Manusia (film)|Bumi Manusia]]
|{{Nom}}
|{{Nom}}
Baris 483: Baris 478:


* {{id}} [http://www.facebook.com/people/Salman_Aristo/568485751 Profil Salman Aristo] di [[Facebook]]
* {{id}} [http://www.facebook.com/people/Salman_Aristo/568485751 Profil Salman Aristo] di [[Facebook]]

{{DEFAULTSORT:Aristo, Salman}}
{{DEFAULTSORT:Aristo, Salman}}
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|Salman Aristo]]
[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]]
[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh perfilman Minangkabau]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]


{{Indo-bio-stub}}

Revisi terkini sejak 14 Mei 2024 08.49

Salman Aristo
Lahir13 April 1976 (umur 48)
Jakarta, Indonesia
Pekerjaanpenulis skenario, produser, sutradara
Tahun aktif2003 - sekarang
Suami/istriGina S. Noer
IMDB: nm2679404


Salman Aristo (lahir 13 April 1976) adalah seorang penulis skenario film, produser, dan sutradara asal Indonesia.[1]

Dikenal oleh publik lewat karya-karyanya seperti Laskar Pelangi (film) dan Garuda di Dadaku. Melalui Athirah bersama Riri Riza, berhasil meraih Piala Citra untuk kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik pada tahun 2016.[2] Salman Aristo merupakan CEO dari Wahana kreator.

Karier[sunting | sunting sumber]

Penghargaan
Festival Film Indonesia 2016

Awal karier[sunting | sunting sumber]

Salman Aristo yang berdarah Minang ini[3] mengambil jurusan jurnalistik di Universitas Padjadjaran, Bandung. Setelah lulus sarjana, berkat saran seorang sahabatnya, Pria yang akrab disapa Aris ini mulai menulis naskah skenario pertamanya "Tak Pernah Kembali Sama" setebal 90 halaman pada tahun 1999.[4] Aris kemudian berprofesi sebagai kolumnis untuk Majalah MTV Trax dan memegang rubrik film, karena itulah dia dapat berhubungan dengan orang-orang di dunia perfilman.

Awal mula keterlibatan Aris dengan dunia film adalah dalam film Brownies. Pada pertengahan tahun 2003, Hanung Bramantyo mengajukan cerita "Surakarta 1912" kepada studio SinemArt. Cerita tersebut berkisah tentang percintaan dua manusia yang berlainan budaya (Cina dan Jawa), yang mengambil latar belakang sejarah perkembangan industri batik tahun 1912. Tetapi produser SinemArt, Leo Sutanto menganggap skenario tersebut terlalu idealis dan berat. Produser Leo kemudian menyodorkan cerita lain kepada Hanung untuk dibaca. Cerita setebal 3 lembar karya Lina Nurmalina (yang juga senior Hanung di Institut Kesenian Jakarta) berjudul "Cinta ... Enggak ya?". Dalam blog-nya, Hanung mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak terlalu suka dengan cerita tersebut, tetapi karena dia berhasrat untuk segera melakukan debut di layar lebar maka dia pun menerimanya. Hanung pun menemui Lina dan berdiskusi untuk melakukan perubahan pada cerita, tetapi mereka berdua menemui jalan buntu, hingga akhirnya Lina menyerahkan semuanya pada Hanung. Kemudian di tengah buntunya ide untuk perubahan cerita, pada suatu acara yang diadakan oleh Kine 28, Hanung bertemu dengan Salman, kemudian mereka merombak skenario, dan di luar dugaan, Leo Sutanto senang dengan cerita tersebut. Pada Januari 2004, Salman dan Hanung, dibantu oleh Erik Sasono mulai merombak cerita "Brownies" dengan mengambil plot dan tokoh dari cerita Lina Nurmalina tetapi konflik dan latar belakangnya dibuat baru. Film "Brownies" kemudian mengantarkan Hanung meraih Piala Citra untuk sutradara terbaik sementara Salman masuk nominasi sebagai penulis naskah terbaik.

Di tengah pengerjaan Brownies, Aris juga menulis skenario Catatan Akhir Sekolah, Cinta Silver, Jomblo, dan Alexandria. Dalam waktu 2 tahun tidak terasa lima skenario film telah dibuat.[3] Pada tahun 2005, Aris memutuskan untuk rehat sejenak dan menikah dengan Ginatri S. Noer, juga sesama penulis skenario. Akhir tahun 2006, Aris mendapatkan tawaran untuk menulis skenario film Ayat-Ayat Cinta, skenario yang dia tulis bersama dengan istrinya. Di tengah pembuatan Ayat-Ayat Cinta, Salman dipercaya untuk menulis skenario film Laskar Pelangi oleh Mira Lesmana. Di saat skenario Laskar Pelangi akan rampung, Aris dihubungi oleh Shanty Harmayn untuk menulis skenario Garuda di Dadaku, maka jadilah skenario ketiga film tersebut ditulis bersamaan.

Usai Garuda di Dadaku, Aris memutuskan untuk menjadi produser dengan bendera Million Pictures. Sebelumnya, Aris sudah memulai jadi co-produser seperti dalam film Jelangkung 3. Pada tahun 2009, Aris melakukan debut produsernya pada film Queen Bee.

Wahana Kreator[sunting | sunting sumber]

Salman Aristo aktif sebagai pengajar untuk kelas penulisan skenario di PlotPoint Kreatif sejak tahun 2009. Bersama Arief Ash Shiddiq, Aris menulis buku kelas skenario berdasarkan kurikulum pengajaran di kelas skenario.[5]

Aris bersama rekan-rekan penulis seperti Gina S. Noer dan Ifan Ismail kemudian mendirikan writer's room lewat Wahana penulis, sebuah perusahaan pengembangan cerita berbasis riset pada tahun 2011.[6] Wahana Penulis kemudian bergabung dengan PlotPoint Kreatif dan menjadi PT. Wahana Kreator Nusantara.[7] Kini PlotPoint Kreatif telah berganti nama menjadi Wahana Edukasi.[8] Aris merupakan CEO Wahana Kreator.

Aris kini masih aktif menjadi salah satu pengajar di kelas skenario Wahana Edukasi. Selain itu, Aris juga merupakan kreator dari podcast drama audio Kisah Horor The Sacred Riana (2020)[9] dan Horor Pendek (2021)[10] yang diproduksi bersama Wahana Kreator. Karya terbarunya adalah serial Indonesia Biner yang tayang di MAXstream.

Pada tahun 2023, Aris kembali menggarap serial Klub Kecanduan Mantan. Aris merupakan kreator dari serial yang tayang mulai tanggal 20 April di Netflix.[11]

Filmografi[sunting | sunting sumber]

Film[sunting | sunting sumber]

Tahun Judul Dikreditkan sebagai Keterangan
Penulis Produser Sutradara
2005 Brownies Ya Tidak Tidak Cerita bersama Lina Nurmalina; Skenario bersama Hanung Bramantyo & Eric Sasono
Catatan Akhir Sekolah Ya Tidak Tidak Cerita bersama Hendrawan Wahyudianto; Skenario
Cinta Silver Ya Tidak Tidak Cerita bersama Erwin Arnada; Skenario
Alexandria Ya Tidak Tidak
2006 Foto, Kotak Jendela Tidak Ya Tidak
Jomblo Ya Tidak Tidak Adaptasi novel karya Adhitya Mulya; Skenario bersama Adhitya Mulya & Hanung Bramantyo
2008 Karma Skenario Tidak Tidak
Laskar Pelangi Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Mira Lesmana & Riri Riza
Ayat-Ayat Cinta Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Gina S. Noer
2009 Asmara Dua Diana Cerita Produser pendamping Tidak
Kambing Jantan Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Mouly Surya & Raditya Dika
Queen Bee Tidak Ya Tidak
Garuda di Dadaku Ya Co-producer Tidak
Sang Pemimpi Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Mira Lesmana & Riri Riza
2010 Hari untuk Amanda Ya Tidak Tidak Bersama Gina S. Noer
Jakarta Maghrib Ya Ya Ya Debut penyutradaraan
2011 5 Elang Ya Ya Tidak
Sang Penari Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Ifa Isfansyah & Shanty Harmayn
Garuda di Dadaku 2 Ya Ya Tidak
2012 Negeri 5 Menara Skenario Ya Tidak Skenario bersama Rino Sarjono
Jakarta Hati Ya Co-produser Ya
2013 Cinta dalam Kardus Ya Ya Ya Penulis bersama Raditya Dika
2014 Sang Pemberani Ya Tidak Tidak
2015 Ayat-Ayat Adinda Ya Ya Tidak
Mencari Hilal Ya Ya Tidak Penulis bersama Ismail Basbeth & Bagus Bramanti
Skakmat Ya Tidak Tidak
2016 Talak 3 Cerita Tidak Tidak
Athirah Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Riri Riza
Ada Cinta di SMA Cerita Tidak Tidak
2017 Bukaan 8 Ya Tidak Tidak
Satu Hari Nanti Ya Ya Ya
2019 Kuambil Lagi Hatiku Cerita Ya Tidak
Dua Garis Biru Tidak Co-producer Tidak
Bumi Manusia Skenario Tidak Tidak
2022 Cinta Pertama, Kedua & Ketiga Tidak Co-producer Tidak Juga sebagai penata musik
Like & Share Tidak Produser eksekutif Tidak
Seri Web
Tahun Judul Dikreditkan sebagai Keterangan
Penulis Produser Sutradara
2022 Indonesia Biner Ya Ya Tidak Sebagai kreator
2023 Klub Kecanduan Mantan Ya Tidak Sebagai kreator
Keterangan
  Belum dirilis
  • TBA : To be announced
  • N/A : Not Available

Penghargaan dan Nominasi[sunting | sunting sumber]

Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2005 Festival Film Indonesia Penulis Skenario Asli Terbaik (Bersama Hanung Bramantyo & Eric Sasono) Brownies Nominasi
2006 Penulis Skenario Adaptasi Terbaik (Bersama Hanung Bramantyo & Adhitya Mulya) Jomblo Nominasi
2009 Penulis Skenario Asli Terbaik Garuda di Dadaku Nominasi
2010 Hari Untuk Amanda Nominasi
2011 Ajang Apresiasi KASKUS untuk Film Indonesia (KuFI) Penulisan Skenario Film Indonesia Terbaik Menang
Festival Film Indonesia Penulis Skenario Asli Terbaik Jakarta Maghrib Nominasi
Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Sang Penari Nominasi
The Isfahan International Film Festival of Children and Young Adults Naskah Terbaik (Bersama Mira Lesmana & Riri Riza) Sang Pemimpi Menang
Indonesian Movie Actors Awards Film Terfavorit Jakarta Maghrib Nominasi
2012 Festival Film Indonesia Penulis Skenario Asli Terbaik Garuda di Dadaku 2 Nominasi
2013 Indonesian Movie Actors Awards Film Terfavorit Jakarta Hati Nominasi
2015 Festival Film Indonesia Film Terbaik Mencari Hilal Nominasi
Penulis Skenario Asli Terbaik Nominasi
2016 Penulis Skenario Adaptasi Terbaik (Bersama Riri Riza) Athirah Menang
2017 Jogja-NETPAC Asian Film Festival JAFF Indonesian Screen Awards Satu Hari Nanti Nominasi
2020 Piala Maya Penulis Skenario Adaptasi Terpilih Bumi Manusia Nominasi
Festival Film Bandung Penulis Skenario Terpuji Menang

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Salman Aristo: Terlalu Banyak Ide" Diarsipkan 2009-08-29 di Wayback Machine. 21cineplex.com.
  2. ^ "Festival Film Indonesia 2016". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2022-06-02. 
  3. ^ a b "Catatan akhir sekolah" Erik Sasono. GagasMedia.
  4. ^ "Salman Aristo, "Rajanya" Skenario Andal". tabloidnova.com. Tabloid Nova. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-01. Diakses tanggal 15 Juli 2014. 
  5. ^ Yanuar, Elang Riki (2018-02-21). "Salman Aristo Berbagi Ilmu Menulis Naskah Film lewat Buku Kelas Skenario". Medcom.id. Diakses tanggal 2022-09-14. 
  6. ^ SEJARAH WAHANA KREATOR NUSANTARA #SEKOLAHMINGGU - episode 20, diakses tanggal 2022-09-14 
  7. ^ "Wahana Kreator Nusantara – We believe that story is the driving force that moves civilization forward" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-14. 
  8. ^ "wahanaedukasi.com" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-14. 
  9. ^ "Kisah Horor The Sacred Riana". Spotify. Diakses tanggal 2022-09-14. 
  10. ^ Horor Pendek (Podcast Series 2021) - IMDb, diakses tanggal 2022-09-14 
  11. ^ "Watch Ex-Addicts Club | Netflix Official Site". www.netflix.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-09. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]