Salman Aristo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(122 revisi perantara oleh 51 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox actor
{{Infobox person
| name = Salman Aristo
| name = Salman Aristo
| image =
| image = Salman Aristo on Festival Film Indonesia 2015.jpg
| caption =
| caption =
| birthdate = {{birth date and age|1976|4|13}}
| alt =
| birth_name =
| location = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| birth_date = {{birth date and age|1976|4|13}}
| occupation = penulis, sutradara, produser
| yearsactive = [[2003]] - sekarang
| birth_place = [[Jakarta]], Indonesia
| spouse = [[Retna Ginatri S Noer]]
| baptised =
| notable role =
| disappeared_date =
| disappeared_place =
| filmfareawards=
| disappeared_status =
| death_date =
| death_place =
| death_cause =
| body_discovered =
| resting_place =
| resting_place_coordinates =
| burial_place =
| burial_coordinates =
| monuments =
| nationality =
| other_names =
| siglum =
| citizenship =
| education =
| alma_mater =
| occupation = [[penulis skenario]], [[produser]], [[sutradara]]
| years_active = [[2003]] - sekarang
| era =
| employer =
| organization =
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source -->
| known_for =
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" -->
| style =
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source -->
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
| television =
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) -->
| term =
| predecessor =
| successor =
| party =
| movement =
| opponents =
| boards =
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources -->
| criminal_penalty =
| criminal_status =
| spouse = [[Ginatri S. Noer|Gina S. Noer]]
| partner =
| children =
| parents =
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| relatives =
| family =
| callsign =
| awards =
| website =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
{{#if:Salman Aristo on Festival Film Indonesia 2015.jpg||
}}
}}


'''Salman Aristo''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|13|4|1976}}) adalah seorang [[penulis skenario]] [[film]], [[produser]], dan [[sutradara]] asal [[Indonesia]].<ref>[http://www.21cineplex.com/star/salman-aristo,462.htm "Salman Aristo: Terlalu Banyak Ide"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090829104521/http://www.21cineplex.com/star/salman-aristo,462.htm |date=2009-08-29 }} 21cineplex.com.</ref>
{{rapikan}}
{{rujukan}}


Dikenal oleh publik lewat karya-karyanya seperti [[Laskar Pelangi (film)]] dan [[Garuda di Dadaku]]. Melalui [[Athirah]] bersama Riri Riza, berhasil meraih Piala Citra untuk kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik pada tahun 2016.<ref>{{Cite journal|date=2022-06-02|title=Festival Film Indonesia 2016|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Festival_Film_Indonesia_2016&oldid=21181942|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> Salman Aristo merupakan CEO dari [[Wahana kreator]].
Mengawali karirnya dengan menjadi wartawan yang melahirkan majalah MTV Trax [sekarang menjadi Trax], Salman Aristo mulai menancapkan namanya. Rubrik review filmnya dijadikan patokan oleh anak-anak muda. Setelah itu sejak tahun 2003, dia melebarkan sayapnya dengan menulis filmnya sendiri.


== Karier ==
Cerita pertama yang digarap adalah ''Brownies'' yang memberikan nominasi Citra pertamanya. Setelah itu secara beruntun dia mengerjakan banyak skenario. Antara lain ''Catatan Akhir Sekolah'' yang sampai sekarang disebut sebagai film cult tentang remaja. Dianggap berhasil memotret kehidupan remaja dengan cerdas oleh kalangan kritikus.
{{Penghargaan film|award1=[[Festival Film Indonesia 2016]]|ket-award1=* '''[[Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]]''': [[Athirah]]}}


=== Awal karier ===
Lantas dia menulis ''Cinta Silver'' dan ''Alexandria.'' Judul yang pertama membuatnya disebut sangat berbakat oleh majalah ''TEMPO''. Sementara judul kedua berhasil meraup 800 ribuan penonton.
Salman Aristo yang berdarah [[Orang Minang|Minang]] ini<ref name=":0">[http://books.google.co.id/books?id=1SxzJpubRHMC&pg=PA227&dq=Salman+Aristo+orang+minang&hl=id&sa=X&ei=LcPGUu__LYfKrAeiIQ&ved=0CDMQ6AEwAQ#v=onepage&q=Salman%20Aristo%20orang%20minang&f=false "Catatan akhir sekolah"] Erik Sasono. GagasMedia.</ref> mengambil jurusan jurnalistik di [[Universitas Padjadjaran]], [[Bandung]]. Setelah lulus sarjana, berkat saran seorang sahabatnya, Pria yang akrab disapa Aris ini mulai menulis naskah skenario pertamanya "Tak Pernah Kembali Sama" setebal 90 halaman pada tahun 1999.<ref>{{cite web|title=Salman Aristo, "Rajanya" Skenario Andal|url=http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Salman-Aristo-Rajanya-Skenario-Andal/|work=tabloidnova.com|publisher=Tabloid Nova|accessdate=15 Juli 2014|archive-date=2014-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20140201222313/http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Salman-Aristo-Rajanya-Skenario-Andal/|dead-url=yes}}</ref> Aris kemudian berprofesi sebagai kolumnis untuk Majalah [[MTV Trax]] dan memegang rubrik film, karena itulah dia dapat berhubungan dengan orang-orang di dunia perfilman.


Awal mula keterlibatan Aris dengan dunia film adalah dalam film ''[[Brownies (film)|Brownies]]''. Pada pertengahan tahun 2003, [[Hanung Bramantyo]] mengajukan cerita "Surakarta 1912" kepada studio [[SinemArt]]. Cerita tersebut berkisah tentang percintaan dua manusia yang berlainan budaya (Cina dan Jawa), yang mengambil latar belakang sejarah perkembangan industri batik tahun 1912. Tetapi produser SinemArt, [[Leo Sutanto]] menganggap skenario tersebut terlalu idealis dan berat. Produser Leo kemudian menyodorkan cerita lain kepada Hanung untuk dibaca. Cerita setebal 3 lembar karya Lina Nurmalina (yang juga senior Hanung di [[Institut Kesenian Jakarta]]) berjudul "Cinta ... Enggak ya?". Dalam [[blog]]-nya, Hanung mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak terlalu suka dengan cerita tersebut, tetapi karena dia berhasrat untuk segera melakukan [[debut]] di layar lebar maka dia pun menerimanya. Hanung pun menemui Lina dan berdiskusi untuk melakukan perubahan pada cerita, tetapi mereka berdua menemui jalan buntu, hingga akhirnya Lina menyerahkan semuanya pada Hanung. Kemudian di tengah buntunya ide untuk perubahan cerita, pada suatu acara yang diadakan oleh [[Kine 28]], Hanung bertemu dengan Salman, kemudian mereka merombak skenario, dan di luar dugaan, Leo Sutanto senang dengan cerita tersebut. Pada Januari 2004, Salman dan Hanung, dibantu oleh [[Erik Sasono]] mulai merombak cerita "Brownies" dengan mengambil plot dan tokoh dari cerita Lina Nurmalina tetapi konflik dan latar belakangnya dibuat baru. Film "Brownies" kemudian mengantarkan Hanung meraih [[Piala Citra]] untuk '''sutradara terbaik''' sementara Salman masuk nominasi sebagai penulis naskah terbaik.
Berikutnya dia mengadaptasi ''Jomblo'' dan mendapatkan nominasi Citra keduanya. Selanjutnya dia memenangkan sebuah international grand dari Hubert Bal’s Foundation untuk ceritanya di Jiffest Feature Film Workshop 2006.


Di tengah pengerjaan ''Brownies'', Aris juga menulis skenario ''Catatan Akhir Sekolah'', ''Cinta Silver'', ''Jomblo'', dan ''Alexandria''. Dalam waktu 2 tahun tidak terasa lima skenario film telah dibuat.<ref name=":0" /> Pada tahun 2005, Aris memutuskan untuk rehat sejenak dan menikah dengan [[Ginatri S. Noer]], juga sesama penulis skenario. Akhir tahun 2006, Aris mendapatkan tawaran untuk menulis skenario film ''[[Ayat-Ayat Cinta (film)|Ayat-Ayat Cinta]]'', skenario yang dia tulis bersama dengan istrinya. Di tengah pembuatan ''Ayat-Ayat Cinta'', Salman dipercaya untuk menulis skenario film ''[[Laskar Pelangi (film)|Laskar Pelangi]]'' oleh Mira Lesmana. Di saat skenario ''Laskar Pelangi'' akan rampung, Aris dihubungi oleh Shanty Harmayn untuk menulis skenario ''[[Garuda di Dadaku]]'', maka jadilah skenario ketiga film tersebut ditulis bersamaan.
Lalu pada tahun 2007 hasil adaptasinya bersama Ginatri S. Noer dari novel best seller ''Ayat-Ayat Cinta'' mencetak sejarah sebagai film Indonesia paling sepanjang sejarah dengan meraup kurang lebih 3,7 juta penonton. Tidak butuh waktu sampai setahun rekor itu dia pecahkan dengan film ''Laskar Pelangi'' yang mengumpulkan kurang lebih 5 juta penonton. Torehan rekor ini masih bertahan sampai sekarang. Dia juga kembali mengerjakan adaptasi kambingjantan, sebuah buku blog terlaris di Indonesia.
''Laskar Pelangi'' juga berhasil menembus Berlin International Film Festival dan mendapatkan penghargaan film di sana. Ditambah dengan menjadi seleksi resmi beragam festival Internasional berikut berbagai penghargaan dunia lainnya.


Usai ''Garuda di Dadaku,'' Aris memutuskan untuk menjadi produser dengan bendera Million Pictures. Sebelumnya, Aris sudah memulai jadi co-produser seperti dalam film ''[[Jelangkung 3]]''. Pada tahun 2009, Aris melakukan debut produsernya pada film ''[[Queen Bee]]''.
Di tahun 2007 juga, dia bersama-sama dengan ratusan pekerja film lainnya, termasuk para rekan kerja terdekatnya, Mira Lesmana, Riri Riza, Shanty Harmayn, dll, bergabung di dalam sebuah gerakan yang diberi nama Masyarakat Film Indonesia (MFI), sebuah gerakan advokasi yang berinisiatif mengajak para pendukung film Indonesia untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang menghambat perkembangan perfilman nasional.


=== Wahana Kreator ===
Dia juga mencoba menulis horror dengan latar belakang etnis Tionghoa yang kental, ''Karma''. Film ini mendapat review yang baik di sebuah situs horor international yang terpandang, [http://www.slasherpool.com]. Publik dan media juga menyambutnya sebagai horor ‘dengan cerita yang kuat’.
Salman Aristo aktif sebagai pengajar untuk kelas penulisan skenario di PlotPoint Kreatif sejak tahun 2009. Bersama Arief Ash Shiddiq, Aris menulis buku kelas skenario berdasarkan kurikulum pengajaran di kelas skenario.<ref>{{Cite news|last=Yanuar|first=Elang Riki|date=2018-02-21|title=Salman Aristo Berbagi Ilmu Menulis Naskah Film lewat Buku Kelas Skenario|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/4KZOj26N-salman-aristo-berbagi-ilmu-menulis-naskah-film-lewat-buku-kelas-skenario|work=[[Medcom.id]]|language=id|access-date=2022-09-14}}</ref>


Aris bersama rekan-rekan penulis seperti Gina S. Noer dan Ifan Ismail kemudian mendirikan ''writer's room'' lewat Wahana penulis, sebuah perusahaan pengembangan cerita berbasis riset pada tahun 2011.<ref>{{Citation|title=SEJARAH WAHANA KREATOR NUSANTARA #SEKOLAHMINGGU - episode 20|url=https://www.youtube.com/watch?v=bMNFREscMec|accessdate=2022-09-14|language=id-ID}}</ref> Wahana Penulis kemudian bergabung dengan PlotPoint Kreatif dan menjadi PT. Wahana Kreator Nusantara.<ref>{{Cite web|title=Wahana Kreator Nusantara – We believe that story is the driving force that moves civilization forward|url=https://wahanakreator.com/|language=en-US|access-date=2022-09-14}}</ref> Kini PlotPoint Kreatif telah berganti nama menjadi Wahana Edukasi.<ref>{{Cite web|title=wahanaedukasi.com|url=https://wahanaedukasi.com/|language=en-US|access-date=2022-09-14}}</ref> Aris merupakan CEO Wahana Kreator.
Film lainnya yang juga berhasil menjadi box office hits adalah ''Garuda Di Dadaku''. Raupan penontonnya kurang lebih 1,5 juta penonton. Film ini juga berhasil meraih film anak terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2009 sekaligus mengantarkannya kembali masuk nominasi Citra ketiganya untuk penulisan skenario.


Aris kini masih aktif menjadi salah satu pengajar di kelas skenario Wahana Edukasi. Selain itu, Aris juga merupakan kreator dari podcast drama audio Kisah Horor The Sacred Riana (2020)<ref>{{Cite web|title=Kisah Horor The Sacred Riana|url=https://open.spotify.com/show/4YteeJfK5Bgr6oHH9oJduO|website=Spotify|language=id|access-date=2022-09-14}}</ref> dan Horor Pendek (2021)<ref>{{Citation|title=Horor Pendek (Podcast Series 2021) - IMDb|url=http://www.imdb.com/title/tt18364434/companycredits/|accessdate=2022-09-14}}</ref> yang diproduksi bersama Wahana Kreator. Karya terbarunya adalah serial [[Indonesia Biner]] yang tayang di MAXstream.
Kini karya yang sedang diawasi dan ditunggu publik adalah adaptasi novel best seller lainnya ''Sang Pemimpi'' yang merupakan sekuel dari ''Laskar Pelangi'' bersama Mira Lesmana dan Riri Riza. Di hari pertamanya Sang Pemimpi mencatat rekor baru dalam industri dengan ditonton 130 ribu orang.


Pada tahun 2023, Aris kembali menggarap serial [[Klub Kecanduan Mantan]]. Aris merupakan kreator dari serial yang tayang mulai tanggal 20 April di Netflix.<ref>{{Cite web|title=Watch Ex-Addicts Club {{!}} Netflix Official Site|url=https://www.netflix.com/title/81476469|website=www.netflix.com|language=en|access-date=2023-05-09}}</ref>
Dia juga menyutradarai dan menuis film pendek. Film pertamanya ''Patah'' menjadi official selection di International Rotterdam Film Festival pada tahun 2004. Setelah itu dia kembali membesut ''Pasangan Baru'' yang menjadi seleksi resmi Jakarta International Film Festival dan masuk seksi kompetisi Festival Film Pendek KONFIDEN tahun 2009.


== Filmografi ==
Dia juga mulai merambah wilayah produser. Kerja produser pertamanya di film panjang adalah sebuah film yang bernapaskan ''sidestream movement''. Judulnya ''Foto, Kotak dan Jendela''. Di putar di kampus dan kantong-kantong budaya. Mendapatkan sambutan baik dari penontonnya mau pun kritikus.


=== Film ===
Pada tahun 2009 dia memproduseri sebuah film di jalur mainstream yang berjudul ''Queen Bee'' dengan bendera Miliion Pictures. Sebuah teen flick dengan menyelipkan kepedulian terhadap politik di kalangan remaja Indonesia. Media menyambutnya dengan hangat sebagai film remaja dengan sentuhan yang lain. Serta menjadi bahan pembicaraan di kalangan sponsorship serta praktisi iklan karena terobosan kegiatan promosinya yang segar dan inovatif.
{| class="wikitable plainrowheaders sortable" width=""
! rowspan="2" scope="col" | Tahun
! rowspan="2" scope="col" | Judul
! colspan="3" scope="col" | Dikreditkan sebagai
! rowspan="2" scope="col" class="unsortable" | Keterangan
|-
! [[Penulis naskah|Penulis]]
! [[Produser film|Produser]]
! [[Sutradara]]
|-
| rowspan="4"|2005
| ''[[Brownies (film)|Brownies]]''
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
| Cerita bersama Lina Nurmalina; Skenario bersama [[Hanung Bramantyo]] & Eric Sasono
|-
| ''[[Catatan Akhir Sekolah]]''
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
| Cerita bersama Hendrawan Wahyudianto; Skenario
|-
| ''[[Cinta Silver]]''
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
| rowspan="2" | Cerita bersama [[Erwin Arnada]]; Skenario
|-
| ''[[Alexandria (film)|Alexandria]]''
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|-
| rowspan="2"|2006
| ''[[Foto, Kotak Jendela]]''
| {{no}}
| {{yes}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Jomblo (film 2006)|Jomblo]]''
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
| Adaptasi novel karya Adhitya Mulya; Skenario bersama Adhitya Mulya & [[Hanung Bramantyo]]
|-
| rowspan="3"|2008
| ''[[Karma (film)|Karma]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Laskar Pelangi (film)|Laskar Pelangi]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Mira Lesmana]] & [[Riri Riza]]
|-
| ''[[Ayat-Ayat Cinta (film)|Ayat-Ayat Cinta]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Gina S. Noer]]
|-
| rowspan="5"|2009
| ''[[Asmara Dua Diana]]''
| {{yes|Cerita}}
| {{yes|Produser pendamping}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Kambing Jantan]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Mouly Surya]] & [[Raditya Dika]]
|-
| ''[[Queen Bee]]''
| {{no}}
| {{yes}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Garuda di Dadaku]]''
| {{yes}}
| {{yes|Co-producer}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Sang Pemimpi (film)|Sang Pemimpi]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Mira Lesmana]] & [[Riri Riza]]
|-
| rowspan="2"|2010
| ''[[Hari untuk Amanda]]''
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
| Bersama [[Gina S. Noer]]
|-
| ''[[Jakarta Maghrib]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| Debut penyutradaraan
|-
| rowspan="3"|2011
| ''[[5 Elang]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Sang Penari]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Ifa Isfansyah]] & [[Shanty Harmayn]]
|-
| ''[[Garuda di Dadaku 2]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
|
|-
| rowspan="2"|2012
| ''[[Negeri 5 Menara (film)|Negeri 5 Menara]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{yes}}
| {{no}}
| Skenario bersama Rino Sarjono
|-
| ''[[Jakarta Hati]]''
| {{yes}}
| {{yes|Co-produser}}
| {{yes}}
|
|-
| 2013
| ''[[Cinta dalam Kardus]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{yes}}
| Penulis bersama [[Raditya Dika]]
|-
| 2014
| ''[[Sang Pemberani]]''
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|-
| rowspan="3"|2015
| ''[[Ayat-Ayat Adinda]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Mencari Hilal]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
| Penulis bersama [[Ismail Basbeth]] & Bagus Bramanti
|-
| ''[[Skakmat]]''
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|-
| rowspan="3"|2016
| ''[[Talak 3]]''
| {{yes|Cerita}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Athirah]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
| Skenario bersama [[Riri Riza]]
|-
| ''[[Ada Cinta di SMA]]''
| {{yes|Cerita}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|-
| rowspan="2"|2017
| ''[[Bukaan 8]]''
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Satu Hari Nanti]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{yes}}
|
|-
| rowspan="3"|2019
| ''[[Kuambil Lagi Hatiku]]''
| {{yes|Cerita}}
| {{yes}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Dua Garis Biru]]''
| {{no}}
| {{yes|Co-producer}}
| {{no}}
|
|-
| ''[[Bumi Manusia (film)|Bumi Manusia]]''
| {{yes|Skenario}}
| {{no}}
| {{no}}
|
|-
| rowspan="2"|2022
| ''[[Cinta Pertama, Kedua & Ketiga]]''
| {{no}}
| {{yes|Co-producer}}
| {{no}}
| Juga sebagai penata musik
|-
| ''[[Like & Share]]''
| {{no}}
| {{yes|Produser eksekutif}}
| {{no}}
|
|}


;Seri Web
Film terakhirnya yang ditulis bersama Ginatri S. Noer ''Hari Untuk Amanda'', kembali direspon sangat baik oleh publik. Para jurnalis menyebutnya sebagai salah satu komedi romantik paling memikat Indonesia.
;
{| class="wikitable"
|+
! rowspan="2" |Tahun
! rowspan="2" |Judul
! colspan="3" |Dikreditkan sebagai
! rowspan="2" |Keterangan
|-
![[Penulis]]
![[Produser film|Produser]]
![[Sutradara]]
|-
|2022
|[[Indonesia Biner]]
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|{{No}}
|Sebagai kreator
|-
|2023
|[[Klub Kecanduan Mantan]]
|Ya
|
|Tidak
|Sebagai kreator
|}
;
;Keterangan:
{{legenda|#FFFFE0|Belum dirilis}}
* TBA : ''To be announced''
* N/A : ''Not Available''
<!-- Hapus format style="background-color:#FFFFE0; color:black;" pada tabel jika film sudah dirilis-->


== Penghargaan dan Nominasi ==
Selain sekarang menyiapkan berbagai proyek ke depan, antara lain adapatasi dari novel penting ''Ronggeng Dukuh Paruk'', dia juga berusaha menyempatkan mengajar penulisan skenario di NEXT Academy Jakarta dan beberapa workshop screenwriting lainnya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada siapa pun yang berminat menjadi penulis skenario.
{| class="wikitable"
|+
!Tahun
!Penghargaan
!Kategori
!Karya yang dinominasikan
!Hasil
|-
|2005
| rowspan="4" |[[Festival Film Indonesia]]
|[[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]] (Bersama [[Hanung Bramantyo]] & [[Eric Sasono]])
|[[Brownies (film)|Brownies]]
|{{Nom}}
|-
|2006
|[[Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]] (Bersama [[Hanung Bramantyo]] & Adhitya Mulya)
|[[Jomblo (film 2006)|Jomblo]]
|{{Nom}}
|-
|2009
| rowspan="2" |[[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]]
|[[Garuda di Dadaku]]
|{{Nom}}
|-
|2010
| rowspan="2" |[[Hari untuk Amanda|Hari Untuk Amanda]]
|{{Nom}}
|-
| rowspan="5" |2011
|[[Ajang Apresiasi KASKUS untuk Film Indonesia (KuFI)]]
|Penulisan Skenario Film Indonesia Terbaik
|{{Won}}
|-
| rowspan="2" |[[Festival Film Indonesia]]
|[[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]]
|[[Jakarta Maghrib]]
|{{Nom}}
|-
|[[Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]]
|[[Sang Penari]]
|{{Nom}}
|-
|[[The Isfahan International Film Festival of Children and Young Adults]]
|Naskah Terbaik (Bersama [[Mira Lesmana]] & [[Riri Riza]])
|[[Sang Pemimpi (film)|Sang Pemimpi]]
|{{Won}}
|-
|[[Indonesian Movie Actors Awards]]
|Film Terfavorit
|[[Jakarta Maghrib]]
|{{Nom}}
|-
|2012
|[[Festival Film Indonesia 2012|Festival Film Indonesia]]
|[[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]]
|[[Garuda di Dadaku 2]]
|{{Nom}}
|-
|2013
|[[Indonesian Movie Actors Awards]]
|Film Terfavorit
|[[Jakarta Hati]]
|{{Nom}}
|-
| rowspan="2" |2015
| rowspan="3" |[[Festival Film Indonesia]]
|[[Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia|Film Terbaik]]
| rowspan="2" |[[Mencari Hilal]]
|{{Nom}}
|-
|[[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]]
|{{Nom}}
|-
|2016
|[[Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]] (Bersama [[Riri Riza]])
|[[Athirah]]
|{{Won}}
|-
|2017
|[[Jogja-NETPAC Asian Film Festival]]
|JAFF Indonesian Screen Awards
|[[Satu Hari Nanti]]
|{{Nom}}
|-
| rowspan="2" |2020
|Piala Maya
|[[Piala Maya untuk Skenario Adaptasi Terpilih|Penulis Skenario Adaptasi Terpilih]]
| rowspan="2" |[[Bumi Manusia (film)|Bumi Manusia]]
|{{Nom}}
|-
|[[Festival Film Bandung 2020|Festival Film Bandung]]
|[[Penulis Skenario Terpuji]]
|{{Won}}
|}


== Referensi ==

<references/>

== Karya ==

FEATURES

As screenwriter

* Brownies, Sinemart, 2004
* Catatan Akhir Sekolah, Rexinema, 2005
* Cinta Silver, Rexinema, 2005
* Jomblo, Sinemart, 2005
* Alexandria, Rexinema, 2005
* Ayat-Ayat Cinta, MD Entertainment, 2007
* Karma, Elang Perkasa Film, 2007
* kambingjantan.com, Vito Production, 2008
* Laskar Pelangi, Miles and Mizan Production, 2008
* Garuda di Dadaku, Salto, 2009
* Super Pelangi, SBO Films, on development]
* Sang Pemimpi, Miles, 2009
* Hari Untuk Amanda, Inter Film, 2010
* Ronggeng Dukuh Paruk, Salto Films [on development]
* Snakehead, Petite Lumiere [on development]
* Dewa Gitar [on development]
* Skak Mat, Million Pictures [on development]
* Edensor, Miles [on development]


As storywriter

* Asmara Dua Diana, Winmark Pictures and MNC Pictures, 2009
* Party Prita, Winmark Pictures [on development]


As producer

* Aries, Kotak Hitam 2005
* Foto Kotak dan Jendela, Spidolhitam, 2006
* Jelangkung III, Rexinema, 2007
* Garuda Di Dadaku, SBO Films and Mizan Productions, 2009
* Queen Bee, Million Pictures, 2009
* Asmara Dua Diana, Winmark Pictures and MNC Pictures, 2009
* Skak Mat, Million Pictures [on development]


SHORT

As writer/director/producer

* Patah - as director/writer/executive produser [official selection international rotterdam film festival 2004]
* Lingkaran - as executive producer – dir. Angga D. Sasongko
* Pasangan Baru – as writer/director/co-producer, Salto 2008.


DOCUMENTARY

As Writer

* Garuda Muda, Nike, 2006


TV:

As scriptwriter

* P [RCTI], 2004 – sinetron
* Matahariku [SCTV], 2004 - sinetron
* Close Up Planet Movie Competition [RCTI], 2004 – program
* Fairish [TV7; supervisor], 2005 -sinetron
* Alia + Pramandhana [anteve], 2006 – I-sinema
* Asha Tidak Mati [anteve], 2006 – I-sinema
* Tiga Mantan Satu Tunangan [anteve], 2006 – I-sinema


COMMERCIALS

As copywriter

* Es Krim Tamtam, Indofood, 2005


NOVELS

* Alexandria, 2005, Gagas Media [adaptation from screenplay]
* Garuda Di Dadaku, 2009, Dar!Mizan [adaptation from screenplay]


AWARDS

* Indonesia Film Festival 2005 Nominee for Best Screenplay for Brownies
* Indonesia Film Festival 2006 Nominee for Best Adaptation Screenplay for Jomblo
* Hubert Bal’s Foundation 2006 Feature Length Script Competition Winner
* Bandung Film Festival 2008 Nominee with Ginatri S. Noer for Best Screenplay for Ayat-Ayat Cinta
* Bandung Film Festival 2009 Nominee for Best Screenplay for Laskar Pelang
* Indonesia Film Festival 2009 Nominee for Best Screenplay for Garuda Di Dadaku
* Indonesia Film Festival 2009 winner for Best Children Film for Garuda Di Dadaku


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
*{{id}} [http://profiles.friendster.com/salmanaristo Profil pribadi]
*{{id}} [http://www.facebook.com/people/Salman_Aristo/568485751 Profil pribadi]
*{{id}} [http://www.21cineplex.com/star/salman-aristo,462.htm Profil]


* {{id}} [http://www.facebook.com/people/Salman_Aristo/568485751 Profil Salman Aristo] di [[Facebook]]
{{indo-bio-stub}}
{{DEFAULTSORT:Aristo, Salman}}
{{DEFAULTSORT:Aristo, Salman}}
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|Salman Aristo]]

[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]]
[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh perfilman Minangkabau]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]

Revisi terkini sejak 14 Mei 2024 08.49

Salman Aristo
Lahir13 April 1976 (umur 48)
Jakarta, Indonesia
Pekerjaanpenulis skenario, produser, sutradara
Tahun aktif2003 - sekarang
Suami/istriGina S. Noer
IMDB: nm2679404


Salman Aristo (lahir 13 April 1976) adalah seorang penulis skenario film, produser, dan sutradara asal Indonesia.[1]

Dikenal oleh publik lewat karya-karyanya seperti Laskar Pelangi (film) dan Garuda di Dadaku. Melalui Athirah bersama Riri Riza, berhasil meraih Piala Citra untuk kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik pada tahun 2016.[2] Salman Aristo merupakan CEO dari Wahana kreator.

Karier[sunting | sunting sumber]

Penghargaan
Festival Film Indonesia 2016

Awal karier[sunting | sunting sumber]

Salman Aristo yang berdarah Minang ini[3] mengambil jurusan jurnalistik di Universitas Padjadjaran, Bandung. Setelah lulus sarjana, berkat saran seorang sahabatnya, Pria yang akrab disapa Aris ini mulai menulis naskah skenario pertamanya "Tak Pernah Kembali Sama" setebal 90 halaman pada tahun 1999.[4] Aris kemudian berprofesi sebagai kolumnis untuk Majalah MTV Trax dan memegang rubrik film, karena itulah dia dapat berhubungan dengan orang-orang di dunia perfilman.

Awal mula keterlibatan Aris dengan dunia film adalah dalam film Brownies. Pada pertengahan tahun 2003, Hanung Bramantyo mengajukan cerita "Surakarta 1912" kepada studio SinemArt. Cerita tersebut berkisah tentang percintaan dua manusia yang berlainan budaya (Cina dan Jawa), yang mengambil latar belakang sejarah perkembangan industri batik tahun 1912. Tetapi produser SinemArt, Leo Sutanto menganggap skenario tersebut terlalu idealis dan berat. Produser Leo kemudian menyodorkan cerita lain kepada Hanung untuk dibaca. Cerita setebal 3 lembar karya Lina Nurmalina (yang juga senior Hanung di Institut Kesenian Jakarta) berjudul "Cinta ... Enggak ya?". Dalam blog-nya, Hanung mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak terlalu suka dengan cerita tersebut, tetapi karena dia berhasrat untuk segera melakukan debut di layar lebar maka dia pun menerimanya. Hanung pun menemui Lina dan berdiskusi untuk melakukan perubahan pada cerita, tetapi mereka berdua menemui jalan buntu, hingga akhirnya Lina menyerahkan semuanya pada Hanung. Kemudian di tengah buntunya ide untuk perubahan cerita, pada suatu acara yang diadakan oleh Kine 28, Hanung bertemu dengan Salman, kemudian mereka merombak skenario, dan di luar dugaan, Leo Sutanto senang dengan cerita tersebut. Pada Januari 2004, Salman dan Hanung, dibantu oleh Erik Sasono mulai merombak cerita "Brownies" dengan mengambil plot dan tokoh dari cerita Lina Nurmalina tetapi konflik dan latar belakangnya dibuat baru. Film "Brownies" kemudian mengantarkan Hanung meraih Piala Citra untuk sutradara terbaik sementara Salman masuk nominasi sebagai penulis naskah terbaik.

Di tengah pengerjaan Brownies, Aris juga menulis skenario Catatan Akhir Sekolah, Cinta Silver, Jomblo, dan Alexandria. Dalam waktu 2 tahun tidak terasa lima skenario film telah dibuat.[3] Pada tahun 2005, Aris memutuskan untuk rehat sejenak dan menikah dengan Ginatri S. Noer, juga sesama penulis skenario. Akhir tahun 2006, Aris mendapatkan tawaran untuk menulis skenario film Ayat-Ayat Cinta, skenario yang dia tulis bersama dengan istrinya. Di tengah pembuatan Ayat-Ayat Cinta, Salman dipercaya untuk menulis skenario film Laskar Pelangi oleh Mira Lesmana. Di saat skenario Laskar Pelangi akan rampung, Aris dihubungi oleh Shanty Harmayn untuk menulis skenario Garuda di Dadaku, maka jadilah skenario ketiga film tersebut ditulis bersamaan.

Usai Garuda di Dadaku, Aris memutuskan untuk menjadi produser dengan bendera Million Pictures. Sebelumnya, Aris sudah memulai jadi co-produser seperti dalam film Jelangkung 3. Pada tahun 2009, Aris melakukan debut produsernya pada film Queen Bee.

Wahana Kreator[sunting | sunting sumber]

Salman Aristo aktif sebagai pengajar untuk kelas penulisan skenario di PlotPoint Kreatif sejak tahun 2009. Bersama Arief Ash Shiddiq, Aris menulis buku kelas skenario berdasarkan kurikulum pengajaran di kelas skenario.[5]

Aris bersama rekan-rekan penulis seperti Gina S. Noer dan Ifan Ismail kemudian mendirikan writer's room lewat Wahana penulis, sebuah perusahaan pengembangan cerita berbasis riset pada tahun 2011.[6] Wahana Penulis kemudian bergabung dengan PlotPoint Kreatif dan menjadi PT. Wahana Kreator Nusantara.[7] Kini PlotPoint Kreatif telah berganti nama menjadi Wahana Edukasi.[8] Aris merupakan CEO Wahana Kreator.

Aris kini masih aktif menjadi salah satu pengajar di kelas skenario Wahana Edukasi. Selain itu, Aris juga merupakan kreator dari podcast drama audio Kisah Horor The Sacred Riana (2020)[9] dan Horor Pendek (2021)[10] yang diproduksi bersama Wahana Kreator. Karya terbarunya adalah serial Indonesia Biner yang tayang di MAXstream.

Pada tahun 2023, Aris kembali menggarap serial Klub Kecanduan Mantan. Aris merupakan kreator dari serial yang tayang mulai tanggal 20 April di Netflix.[11]

Filmografi[sunting | sunting sumber]

Film[sunting | sunting sumber]

Tahun Judul Dikreditkan sebagai Keterangan
Penulis Produser Sutradara
2005 Brownies Ya Tidak Tidak Cerita bersama Lina Nurmalina; Skenario bersama Hanung Bramantyo & Eric Sasono
Catatan Akhir Sekolah Ya Tidak Tidak Cerita bersama Hendrawan Wahyudianto; Skenario
Cinta Silver Ya Tidak Tidak Cerita bersama Erwin Arnada; Skenario
Alexandria Ya Tidak Tidak
2006 Foto, Kotak Jendela Tidak Ya Tidak
Jomblo Ya Tidak Tidak Adaptasi novel karya Adhitya Mulya; Skenario bersama Adhitya Mulya & Hanung Bramantyo
2008 Karma Skenario Tidak Tidak
Laskar Pelangi Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Mira Lesmana & Riri Riza
Ayat-Ayat Cinta Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Gina S. Noer
2009 Asmara Dua Diana Cerita Produser pendamping Tidak
Kambing Jantan Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Mouly Surya & Raditya Dika
Queen Bee Tidak Ya Tidak
Garuda di Dadaku Ya Co-producer Tidak
Sang Pemimpi Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Mira Lesmana & Riri Riza
2010 Hari untuk Amanda Ya Tidak Tidak Bersama Gina S. Noer
Jakarta Maghrib Ya Ya Ya Debut penyutradaraan
2011 5 Elang Ya Ya Tidak
Sang Penari Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Ifa Isfansyah & Shanty Harmayn
Garuda di Dadaku 2 Ya Ya Tidak
2012 Negeri 5 Menara Skenario Ya Tidak Skenario bersama Rino Sarjono
Jakarta Hati Ya Co-produser Ya
2013 Cinta dalam Kardus Ya Ya Ya Penulis bersama Raditya Dika
2014 Sang Pemberani Ya Tidak Tidak
2015 Ayat-Ayat Adinda Ya Ya Tidak
Mencari Hilal Ya Ya Tidak Penulis bersama Ismail Basbeth & Bagus Bramanti
Skakmat Ya Tidak Tidak
2016 Talak 3 Cerita Tidak Tidak
Athirah Skenario Tidak Tidak Skenario bersama Riri Riza
Ada Cinta di SMA Cerita Tidak Tidak
2017 Bukaan 8 Ya Tidak Tidak
Satu Hari Nanti Ya Ya Ya
2019 Kuambil Lagi Hatiku Cerita Ya Tidak
Dua Garis Biru Tidak Co-producer Tidak
Bumi Manusia Skenario Tidak Tidak
2022 Cinta Pertama, Kedua & Ketiga Tidak Co-producer Tidak Juga sebagai penata musik
Like & Share Tidak Produser eksekutif Tidak
Seri Web
Tahun Judul Dikreditkan sebagai Keterangan
Penulis Produser Sutradara
2022 Indonesia Biner Ya Ya Tidak Sebagai kreator
2023 Klub Kecanduan Mantan Ya Tidak Sebagai kreator
Keterangan
  Belum dirilis
  • TBA : To be announced
  • N/A : Not Available

Penghargaan dan Nominasi[sunting | sunting sumber]

Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2005 Festival Film Indonesia Penulis Skenario Asli Terbaik (Bersama Hanung Bramantyo & Eric Sasono) Brownies Nominasi
2006 Penulis Skenario Adaptasi Terbaik (Bersama Hanung Bramantyo & Adhitya Mulya) Jomblo Nominasi
2009 Penulis Skenario Asli Terbaik Garuda di Dadaku Nominasi
2010 Hari Untuk Amanda Nominasi
2011 Ajang Apresiasi KASKUS untuk Film Indonesia (KuFI) Penulisan Skenario Film Indonesia Terbaik Menang
Festival Film Indonesia Penulis Skenario Asli Terbaik Jakarta Maghrib Nominasi
Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Sang Penari Nominasi
The Isfahan International Film Festival of Children and Young Adults Naskah Terbaik (Bersama Mira Lesmana & Riri Riza) Sang Pemimpi Menang
Indonesian Movie Actors Awards Film Terfavorit Jakarta Maghrib Nominasi
2012 Festival Film Indonesia Penulis Skenario Asli Terbaik Garuda di Dadaku 2 Nominasi
2013 Indonesian Movie Actors Awards Film Terfavorit Jakarta Hati Nominasi
2015 Festival Film Indonesia Film Terbaik Mencari Hilal Nominasi
Penulis Skenario Asli Terbaik Nominasi
2016 Penulis Skenario Adaptasi Terbaik (Bersama Riri Riza) Athirah Menang
2017 Jogja-NETPAC Asian Film Festival JAFF Indonesian Screen Awards Satu Hari Nanti Nominasi
2020 Piala Maya Penulis Skenario Adaptasi Terpilih Bumi Manusia Nominasi
Festival Film Bandung Penulis Skenario Terpuji Menang

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Salman Aristo: Terlalu Banyak Ide" Diarsipkan 2009-08-29 di Wayback Machine. 21cineplex.com.
  2. ^ "Festival Film Indonesia 2016". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2022-06-02. 
  3. ^ a b "Catatan akhir sekolah" Erik Sasono. GagasMedia.
  4. ^ "Salman Aristo, "Rajanya" Skenario Andal". tabloidnova.com. Tabloid Nova. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-01. Diakses tanggal 15 Juli 2014. 
  5. ^ Yanuar, Elang Riki (2018-02-21). "Salman Aristo Berbagi Ilmu Menulis Naskah Film lewat Buku Kelas Skenario". Medcom.id. Diakses tanggal 2022-09-14. 
  6. ^ SEJARAH WAHANA KREATOR NUSANTARA #SEKOLAHMINGGU - episode 20, diakses tanggal 2022-09-14 
  7. ^ "Wahana Kreator Nusantara – We believe that story is the driving force that moves civilization forward" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-14. 
  8. ^ "wahanaedukasi.com" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-14. 
  9. ^ "Kisah Horor The Sacred Riana". Spotify. Diakses tanggal 2022-09-14. 
  10. ^ Horor Pendek (Podcast Series 2021) - IMDb, diakses tanggal 2022-09-14 
  11. ^ "Watch Ex-Addicts Club | Netflix Official Site". www.netflix.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-09. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]