Mulyadi (politikus, lahir 1963): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(34 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{otherpeople|Mulyadi}} |
|||
{{Infobox officeholder |
{{Infobox officeholder |
||
| honorific-prefix = [[Insinyur|Ir]]. [[Haji (gelar)|H.]] |
|||
⚫ | |||
| |
| name = Mulyadi |
||
| |
| honorific-suffix = |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
| alt = |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|term_end = |
|||
⚫ | |||
|president = {{unbulleted list|[[Susilo Bambang Yudhoyono]]|[[Joko Widodo]]}} |
|||
| term_end = 23 September 2020<ref>{{Cite web |url=https://sumbar.kpu.go.id/index.php/pengumuman/page/22 |title=Salinan arsip |access-date=2020-12-20 |archive-date=2021-03-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210302203103/https://sumbar.kpu.go.id/index.php/pengumuman/page/22 |dead-url=yes }}</ref> |
|||
⚫ | |||
| constituency = [[Daftar daerah pemilihan nasional Indonesia|Sumatera Barat II]] |
|||
⚫ | |||
| successor = [[Rezka Oktoberia]]<ref>https://padangkita.com/inilah-rezka-oktoberia-anggota-dpr-ri-pengganti-mulyadi-catatkan-sejarah-bagi-luhak-limopuluah/</ref> |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|alma_mater = [[Universitas Trisakti]], [[DKI Jakarta|Jakarta]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|known_for = Anggota [[DPR-RI]] |
|||
| |
| alma_mater = [[Universitas Trisakti]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
| |
| known_for = |
||
| |
| religion = [[Islam]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
| spouse = Mefiana Maliani |
|||
| children = 2 |
|||
⚫ | |||
}} |
}} |
||
'''Mulyadi''' ({{lahirmati|[[Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]]|13|3|1963}}) adalah [[pengusaha]] dan [[politikus]] [[Indonesia]] dari [[Partai Demokrat]] yang pernah menjabat sebagai anggota [[DPR-RI]] tiga periode (2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024). Ia mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumbar pada [[Pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2020|Pilgub 2020]]. <!--Ia ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pemilu oleh Bareskrim Polri pada tanggal 5 Desember 2020.<ref>{{Cite web|last=Santoso|first=Audrey|title=Bareskrim Tetapkan Cagub Sumbar Mulyadi sebagai Tersangka Terkait Pilkada|url=https://news.detik.com/berita/d-5282615/bareskrim-tetapkan-cagub-sumbar-mulyadi-sebagai-tersangka-terkait-pilkada|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-12-05}}</ref><ref>{{Cite web|last=Santoso|first=Audrey|title=Bareskrim Tetapkan Cagub Sumbar Mulyadi sebagai Tersangka Terkait Pilkada|url=https://news.detik.com/berita/d-5282615/bareskrim-tetapkan-cagub-sumbar-mulyadi-sebagai-tersangka-terkait-pilkada|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-12-05}}</ref>--> Sebagai pengusaha, ia merupakan pemilik PT Adicitra Mulyatama, perusahaan ''[[alih daya|business process outsourcing]]'' (BPO).''<ref>{{Cite web|title=Mulyadi, Ahli Konsultan dari Partai Demokrat yang Calonkan Diri di Pemilihan Umum 2019|url=https://kumparan.com/berita-caleg/mulyadi-ahli-konsultan-dari-partai-demokrat-yang-calonkan-diri-di-pemilihan-umum-2019-1544429603549322640|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2020-11-18}}</ref>'' |
|||
⚫ | Pada [[Pemilu 2019]], Mulyadi tercatat sebagai caleg DPR RI dengan perolehan suara terbanyak dari Sumatera Barat, yakni 144.954 suara.<ref>{{Cite web |url=https://covesia.com/archipelago/baca/74996/raup-144-954-suara-di-dapil-sumbar-2-mulyadi-ukir-sejarah |title=Salinan arsip |access-date=2019-10-26 |archive-date=2019-10-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191026103413/https://covesia.com/archipelago/baca/74996/raup-144-954-suara-di-dapil-sumbar-2-mulyadi-ukir-sejarah |dead-url=yes }}</ref> Untuk Pilgub Sumbar 2020, DPD Partai Demokrat Sumatera Barat menyiapkan Mulyadi sebagai calon gubernur.<ref>https://regional.kompas.com/read/2019/06/19/19163541/pilgub-sumbar-2020-demokrat-siapkan-mulyadi-jadi-cagub</ref> |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
Mulyadi mengenyam pendidikan di SD Negeri 19 Bukit Apit, Bukittinggi (1976), SMP Negeri [[Gadut, Tilatang Kamang, Agam|Gadut]] [[Kabupaten Agam|Kab. Agam]] (1980), dan [[SMA Negeri 11 Bandung]] (1983). Ia meraih gelar [[Sarjana Muda]] Teknik Lingkungan dari [[Universitas Winaya Mukti Sumedang|Akademi Teknik Pekerjaan Umum (ATPU)]] [[Bandung]] pada 1987, kemudian Sarjana Teknik Lingkungan dari [[Universitas Trisakti]] Jakarta pada 1994.<ref>[http://dct.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/1302/07/02.pdf "MULYADI - CALON ANGGOTA DPR-RI"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305025513/http://dct.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/1302/07/02.pdf |date=2016-03-05 }} ''[[Komisi Pemilihan Umum]]''. Diakses tanggal 21 Mei 2015</ref> |
|||
⚫ | Pada [[Pemilu 2019]], Mulyadi tercatat sebagai caleg DPR RI dengan perolehan suara terbanyak dari |
||
== Kasus == |
== Kasus == |
||
⚫ | Pada 2018, [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) memeriksa Mulyadi terkait [[Kasus korupsi e-KTP|kasus korupsi pengadaan KTP elektronik]] (e-KTP). Ia diperiksa sekaitan jabatannya sebagai anggota Komisi V DPR RI saat proyek pengadaan e-KTP bergulir. Sebelumnya, sejumlah petinggi DPR dinyatakan terlibat dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, salah satunya [[Setya Novanto]]. Mulyadi sendiri menjadi saksi untuk tersangka Irvanto Hendra Pambudi (keponakan Setya Novanto) dan Made Oka Masagung (pengusaha).<ref>{{Cite web|url=https://hukum.rmol.co/read/2018/07/03/346167/mulyadi-akhirnya-penuhi-panggilan-penyidik-kpk|title=Mulyadi Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik KPK|website=Rmol.co|language=id|access-date=2019-05-08}}{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite news|url=https://news.okezone.com/read/2018/07/03/337/1917299/periksa-mulyadi-kpk-selisik-aliran-duit-e-ktp-ke-marzuki-alie|title=Periksa Mulyadi, KPK Selisik Aliran Duit E-KTP ke Marzuki Alie|last=Batubara|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2019-05-08|first=Puteranegara}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/784106/daftar-kader-partai-demokrat-yang-terlibat-korupsi|title=Daftar Kader Partai Demokrat yang Terlibat Korupsi|last=moses|first=Mustafa|date=2016-06-29|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-05-08|editor-last=moses|editor-first=Mustafa}}</ref> |
||
⚫ | Pada bulan Januari 2020, Mulyadi sebagai anggota DPR tertangkap kamera menumpang mobil berpelat nomor khusus Polri di Kabupaten Lima Puluh Kota. Kebenaran foto tersebut dikonfirmasi oleh Polda Sumbar. Padahal, tujuan Mulyadi adalah menghadiri kegiatan temu kader Partai Demokrat dalam rangka pemenangan Mulyadi menjadi Gubernur Sumbar tahun 2020 dan Darman Sahladi menjadi Bupati Lima Puluh Kota.<ref>{{Cite |
||
⚫ | Pada bulan Januari 2020, Mulyadi sebagai anggota DPR tertangkap kamera menumpang mobil berpelat nomor khusus Polri di Kabupaten Lima Puluh Kota. Kebenaran foto tersebut dikonfirmasi oleh [[Kepolisian Daerah Sumatera Barat|Polda Sumbar]]. Padahal, tujuan Mulyadi adalah menghadiri kegiatan temu kader Partai Demokrat dalam rangka pemenangan Mulyadi menjadi Gubernur Sumbar tahun 2020 dan Darman Sahladi menjadi Bupati Lima Puluh Kota.<ref>{{Cite news|last=Arigi|first=Fikri|date=2020-01-19|title=Anggota DPR Gunakan Pelat Nomor Polri saat Kunjungan Kerja|url=https://nasional.tempo.co/read/1297000/anggota-dpr-gunakan-pelat-nomor-polri-saat-kunjungan-kerja|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-09-21|editor-last=Wibowo|editor-first=Kukuh S.}}</ref><ref>{{Cite web|last=KlikPositif|title=Soal Kepemilikan Plat Nomor Polri, Polda Sumbar : Mobil Mulyadi Boleh Ditilang {{!}} KlikPositif.com - Media Generasi Positif|url=https://klikpositif.com/baca/63756/soal-kepemilikan-plat-nomor-polri-polda-sumbar-mobil-mulyadi-boleh-ditilang|website=Soal Kepemilikan Plat Nomor Polri, Polda Sumbar : Mobil Mulyadi Boleh Ditilang {{!}} KlikPositif.com - Media Generasi Positif|language=id-ID|access-date=2020-09-21|archive-date=2021-02-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210225184458/https://klikpositif.com/baca/63756/soal-kepemilikan-plat-nomor-polri-polda-sumbar-mobil-mulyadi-boleh-ditilang|dead-url=yes}}</ref> Karena menimbulkan polemik, Mulyadi akhirnya berkomentar, bahwa ia adalah pejabat negara yang punya keistimewaan tidak seperti masyarakat. "Gak mungkin dong, masyarakat sama dengan pejabat negara," kata Mulyadi.<ref>{{Cite news|title=Foto Mobilnya Pakai Nopol Polisi Viral, Anggota DPR Mulyadi : Gak Mungkin Rakyat Sama dengan Pejabat|url=https://padang.tribunnews.com/2020/01/20/foto-mobilnya-pakai-nopol-polisi-viral-anggota-dpr-mulyadi-gak-mungkin-rakyat-sama-dengan-pejabat|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-09-21|first=Rizka Desri|last=Yusfita}}</ref> |
||
⚫ | Pada tanggal 5 Desember 2020, Bareskrim Polri menetapkan calon Gubernur Sumatera Barat Mulyadi sebagai tersangka tindak pidana pemilu. Dalam kasus ini, Mulyadi telah diperiksa satu kali oleh penyidik. Penyidik sempat mau melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Mulyadi, tetapi Mulyadi tak memenuhi panggilan tersebut.<ref>{{Cite |
||
⚫ | Pada tanggal 5 Desember 2020, Bareskrim Polri menetapkan calon Gubernur Sumatera Barat Mulyadi sebagai tersangka tindak pidana pemilu. Dalam kasus ini, Mulyadi telah diperiksa satu kali oleh penyidik. Penyidik sempat mau melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Mulyadi, tetapi Mulyadi tak memenuhi panggilan tersebut.<ref>{{Cite news|last=Santoso|first=Audrey|title=Bareskrim Tetapkan Cagub Sumbar Mulyadi sebagai Tersangka Terkait Pilkada|url=https://news.detik.com/berita/d-5282615/bareskrim-tetapkan-cagub-sumbar-mulyadi-sebagai-tersangka-terkait-pilkada|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-12-05}}</ref><ref>{{Cite news|last=Santoso|first=Audrey|title=Bareskrim Panggil Cagub Sumbar Mulyadi sebagai Tersangka Senin Besok|url=https://news.detik.com/berita/d-5282660/bareskrim-panggil-cagub-sumbar-mulyadi-sebagai-tersangka-senin-besok|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-12-05}}</ref> |
||
⚫ | |||
* SD Negeri 19 Bukit Apit, Bukittinggi (1976) |
|||
* SMP Negeri [[Gadut, Tilatang Kamang, Agam|Gadut]] [[Kabupaten Agam|Kab. Agam]] (1980) |
|||
* [[SMA Negeri 11 Bandung]] (1983) |
|||
* Sarjana Muda Teknik Lingkungan, Akademi Teknik Pekerjaan Umum (ATPU) [[Bandung]] (1987) |
|||
* Sarjana Teknik Lingkungan, [[Universitas Trisakti]] Jakarta (1994)<ref>[http://dct.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/1302/07/02.pdf "MULYADI - CALON ANGGOTA DPR-RI"] ''[[Komisi Pemilihan Umum]]''. Diakses tanggal 21 Mei 2015</ref> |
|||
== Karier == |
== Karier == |
||
Selain berpartai, Mulyadi juga pernah aktif di sejumlah organisasi. Ia pernah menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) pada 2002-2006, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Konsultan Indonesia (Perkindo) pada 2006-2012, Ketua Dewan Pembina Perkindo pada 2012-sekarang, dan Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Konstruksi dan Konsultasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada 2008-2010.<ref>{{Cite |
Selain berpartai, Mulyadi juga pernah aktif di sejumlah organisasi. Ia pernah menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) pada 2002-2006, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Konsultan Indonesia (Perkindo) pada 2006-2012, Ketua Dewan Pembina Perkindo pada 2012-sekarang, dan Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Konstruksi dan Konsultasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada 2008-2010.<ref>{{Cite news|last=Putri|date=2020-09-06|title=Profil Mulyadi, Cagub Sumbar yang Kembalikan Rekomendasi PDIP|url=https://nasional.tempo.co/read/1383407/profil-mulyadi-cagub-sumbar-yang-kembalikan-rekomendasi-pdip|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-09-21|editor-last=Amirullah|first=Budiarti Utami}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{kotak mulai}} |
|||
{{s-off}} |
|||
{{Incumbent succession box |
|||
|before = [[Josrizal Zain]] |
|||
|title = Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) [[Partai Demokrat|Demokrat]] {{br}} Sumatera Barat |
|||
|years = 2018—sekarang |
|||
|after = |
|||
}} |
|||
{{kotak selesai}} |
|||
{{Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Sumatera Barat, 2019}} |
|||
[[Kategori:Politikus Partai Demokrat]] |
[[Kategori:Politikus Partai Demokrat]] |
||
[[Kategori:Politikus Indonesia]] |
[[Kategori:Politikus Indonesia]] |
||
[[Kategori:Anggota DPR RI 2009–2014]] |
[[Kategori:Anggota DPR RI 2009–2014]] |
||
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]] |
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]] |
||
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]] |
|||
[[Kategori:Rintisan biografi anggota DPR Indonesia]] |
[[Kategori:Rintisan biografi anggota DPR Indonesia]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Politikus Minangkabau]] |
||
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi]] |
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi]] |
||
[[Kategori:Tokoh Koalisi Merah Putih]] |
[[Kategori:Tokoh Koalisi Merah Putih]] |
||
[[Kategori:Alumni Universitas Trisakti]] |
|||
{{Indo-politikus-stub}} |
Revisi per 14 Mei 2024 09.47
Mulyadi | |
---|---|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 2009 – 23 September 2020[1] | |
Daerah pemilihan | Sumatera Barat II |
Informasi pribadi | |
Lahir | 13 Maret 1963 Bukit Apit, Guguk Panjang, Bukittinggi, Sumatera Barat |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Demokrat |
Suami/istri | Mefiana Maliani |
Anak | 2 |
Orang tua | K. St. Palindih (ayah)[3] |
Almamater | Universitas Trisakti |
Pekerjaan | Politikus, pengusaha |
Sunting kotak info • L • B |
Mulyadi (lahir 13 Maret 1963) adalah pengusaha dan politikus Indonesia dari Partai Demokrat yang pernah menjabat sebagai anggota DPR-RI tiga periode (2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024). Ia mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumbar pada Pilgub 2020. Sebagai pengusaha, ia merupakan pemilik PT Adicitra Mulyatama, perusahaan business process outsourcing (BPO).[4] Pada Pemilu 2019, Mulyadi tercatat sebagai caleg DPR RI dengan perolehan suara terbanyak dari Sumatera Barat, yakni 144.954 suara.[5] Untuk Pilgub Sumbar 2020, DPD Partai Demokrat Sumatera Barat menyiapkan Mulyadi sebagai calon gubernur.[6]
Pendidikan
Mulyadi mengenyam pendidikan di SD Negeri 19 Bukit Apit, Bukittinggi (1976), SMP Negeri Gadut Kab. Agam (1980), dan SMA Negeri 11 Bandung (1983). Ia meraih gelar Sarjana Muda Teknik Lingkungan dari Akademi Teknik Pekerjaan Umum (ATPU) Bandung pada 1987, kemudian Sarjana Teknik Lingkungan dari Universitas Trisakti Jakarta pada 1994.[7]
Kasus
Pada 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Mulyadi terkait kasus korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP). Ia diperiksa sekaitan jabatannya sebagai anggota Komisi V DPR RI saat proyek pengadaan e-KTP bergulir. Sebelumnya, sejumlah petinggi DPR dinyatakan terlibat dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, salah satunya Setya Novanto. Mulyadi sendiri menjadi saksi untuk tersangka Irvanto Hendra Pambudi (keponakan Setya Novanto) dan Made Oka Masagung (pengusaha).[8][9][10]
Pada bulan Januari 2020, Mulyadi sebagai anggota DPR tertangkap kamera menumpang mobil berpelat nomor khusus Polri di Kabupaten Lima Puluh Kota. Kebenaran foto tersebut dikonfirmasi oleh Polda Sumbar. Padahal, tujuan Mulyadi adalah menghadiri kegiatan temu kader Partai Demokrat dalam rangka pemenangan Mulyadi menjadi Gubernur Sumbar tahun 2020 dan Darman Sahladi menjadi Bupati Lima Puluh Kota.[11][12] Karena menimbulkan polemik, Mulyadi akhirnya berkomentar, bahwa ia adalah pejabat negara yang punya keistimewaan tidak seperti masyarakat. "Gak mungkin dong, masyarakat sama dengan pejabat negara," kata Mulyadi.[13]
Pada tanggal 5 Desember 2020, Bareskrim Polri menetapkan calon Gubernur Sumatera Barat Mulyadi sebagai tersangka tindak pidana pemilu. Dalam kasus ini, Mulyadi telah diperiksa satu kali oleh penyidik. Penyidik sempat mau melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Mulyadi, tetapi Mulyadi tak memenuhi panggilan tersebut.[14][15]
Karier
Selain berpartai, Mulyadi juga pernah aktif di sejumlah organisasi. Ia pernah menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) pada 2002-2006, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Konsultan Indonesia (Perkindo) pada 2006-2012, Ketua Dewan Pembina Perkindo pada 2012-sekarang, dan Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Konstruksi dan Konsultasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada 2008-2010.[16]
Referensi
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-02. Diakses tanggal 2020-12-20.
- ^ https://padangkita.com/inilah-rezka-oktoberia-anggota-dpr-ri-pengganti-mulyadi-catatkan-sejarah-bagi-luhak-limopuluah/
- ^ https://infopemilu2.kpu.go.id/file/dok/syarat_calon/SYARAT_CALON_CAKADA_3_0129200107_Mulyadi.pdf[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Mulyadi, Ahli Konsultan dari Partai Demokrat yang Calonkan Diri di Pemilihan Umum 2019". kumparan. Diakses tanggal 2020-11-18.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-26. Diakses tanggal 2019-10-26.
- ^ https://regional.kompas.com/read/2019/06/19/19163541/pilgub-sumbar-2020-demokrat-siapkan-mulyadi-jadi-cagub
- ^ "MULYADI - CALON ANGGOTA DPR-RI" Diarsipkan 2016-03-05 di Wayback Machine. Komisi Pemilihan Umum. Diakses tanggal 21 Mei 2015
- ^ "Mulyadi Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik KPK". Rmol.co. Diakses tanggal 2019-05-08.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Batubara, Puteranegara. "Periksa Mulyadi, KPK Selisik Aliran Duit E-KTP ke Marzuki Alie". Okezone.com. Diakses tanggal 2019-05-08.
- ^ moses, Mustafa (2016-06-29). moses, Mustafa, ed. "Daftar Kader Partai Demokrat yang Terlibat Korupsi". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-05-08.
- ^ Arigi, Fikri (2020-01-19). Wibowo, Kukuh S., ed. "Anggota DPR Gunakan Pelat Nomor Polri saat Kunjungan Kerja". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-09-21.
- ^ KlikPositif. "Soal Kepemilikan Plat Nomor Polri, Polda Sumbar : Mobil Mulyadi Boleh Ditilang | KlikPositif.com - Media Generasi Positif". Soal Kepemilikan Plat Nomor Polri, Polda Sumbar : Mobil Mulyadi Boleh Ditilang | KlikPositif.com - Media Generasi Positif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-25. Diakses tanggal 2020-09-21.
- ^ Yusfita, Rizka Desri. "Foto Mobilnya Pakai Nopol Polisi Viral, Anggota DPR Mulyadi : Gak Mungkin Rakyat Sama dengan Pejabat". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-09-21.
- ^ Santoso, Audrey. "Bareskrim Tetapkan Cagub Sumbar Mulyadi sebagai Tersangka Terkait Pilkada". detikcom. Diakses tanggal 2020-12-05.
- ^ Santoso, Audrey. "Bareskrim Panggil Cagub Sumbar Mulyadi sebagai Tersangka Senin Besok". detikcom. Diakses tanggal 2020-12-05.
- ^ Putri, Budiarti Utami (2020-09-06). Amirullah, ed. "Profil Mulyadi, Cagub Sumbar yang Kembalikan Rekomendasi PDIP". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-09-21.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Josrizal Zain |
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sumatera Barat 2018—sekarang |
Petahana |