Lompat ke isi

Indosiar Karya Media: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
MemCreator (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
(4 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
{{Infobox company
{{Infobox company
| name = PT Indosiar Karya Media Tbk
| name = PT Indosiar Karya Media Tbk
| logo = Indosiar Karya Media.png
| logo = INDOSIAR 2000.svg
| former_name = Indovisual Citra Persada {{small|(1991—2003)}}
| former_name = Indovisual Citra Persada {{small|(1991—2003)}}
| type = [[Perusahaan terbuka|Publik]]
| type = [[Perusahaan terbuka|Publik]]
Baris 17: Baris 17:
| area_served =
| area_served =
| key_people = {{Plainlist|
| key_people = {{Plainlist|
* Lie Halim (Direktur utama
* Lie Halim (Direktur Utama)
* Alvin Widarta Sariaatmadja (Direktur)
* Alvin Widarta Sariaatmadja (Direktur)
}}
}}
Baris 35: Baris 35:
}}
}}


'''PT Indosiar Karya Media Tbk''' (IDX: IDKM) adalah perusahaan [[media massa]] yang pernah menjadi [[perusahaan induk]] jaringan televisi [[Indosiar]]. Pada 1 Mei 2013, perusahaan ini resmi bergabung dengan PT [[Surya Citra Media]] Tbk yang dimiliki oleh [[Elang Mahkota Teknologi]]. Perusahaan pun melakukan ''delisting'' dari Bursa Efek Indonesia pada 6 Mei 2013.
'''PT Indosiar Karya Media Tbk''' (IDX: IDKM) adalah perusahaan [[media massa]] yang pernah menjadi [[perusahaan induk]] jaringan televisi [[Indosiar]]. Pada 1 Mei 2013, perusahaan ini resmi bergabung dengan PT [[Surya Citra Media]] Tbk yang dimiliki oleh [[Elang Mahkota Teknologi]]. Perusahaan pun melakukan ''delisting'' dari [[Bursa Efek Indonesia]] pada 6 Mei 2013.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Indosiar Karya Media berdiri pada 19 Juli 1991 dengan nama '''PT Indovisual Citra Persada'''. Operasionalnya baru dimulai pada tahun 1997 di bidang jasa manajemen dalam naungan [[Salim Group]]. Salim Group pada waktu itu ingin kembali mengendalikan TV swasta miliknya pasca 67% sahamnya dilepas ke [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]] pada tahun 1999. Awalnya sejak 9 Maret 2001, [[Indosiar]] telah menjadi [[perusahaan publik]] di [[Bursa Efek Jakarta]] dengan kode saham '''IDSR''', yang prosesnya dilakukan oleh BPPN sebagai pemegang saham mayoritas Indosiar saat itu.<ref>[https://web.archive.org/web/20050223212927/http://www.indosiar.com/investor/pdf/report_june_2004.pdf Lapkeu IDSR 2004]</ref> Namun, disaat BPPN melepas seluruh kepemilikannya, Salim masih menguasai 27% saham Indosiar melalui PT Prima Visualindo yang seiring berjalannya waktu menjadi pemegang saham pengendali.<ref name="NE"/>
Indosiar Karya Media berdiri pada 19 Juli 1991 dengan nama PT Indovisual Citra Persada. Operasionalnya baru dimulai pada tahun 1997 di bidang jasa manajemen dalam naungan [[Salim Group]]. Salim Group pada waktu itu ingin kembali mengendalikan TV swasta miliknya pasca 67% sahamnya dilepas ke [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]] pada tahun 1999. Awalnya sejak 9 Maret 2001, [[Indosiar]] telah menjadi [[perusahaan publik]] di [[Bursa Efek Jakarta]] dengan kode saham IDSR, yang prosesnya dilakukan oleh BPPN sebagai pemegang saham mayoritas Indosiar saat itu.<ref>[https://web.archive.org/web/20050223212927/http://www.indosiar.com/investor/pdf/report_june_2004.pdf Lapkeu IDSR 2004]</ref> Namun, disaat BPPN melepas seluruh kepemilikannya, Salim masih menguasai 27% saham Indosiar melalui PT Prima Visualindo yang seiring berjalannya waktu menjadi pemegang saham pengendali.<ref name="NE"/>


Sejak 26 April 2003, perusahaan berganti nama menjadi '''PT Indosiar Karya Media'''.<ref name="NET">{{Cite web |url=http://indosiar.com/investor/pdf/report_march_2006.pdf |title=Lapkeu IDKM 2006|access-date=2006-06-19 |archive-date=2006-06-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060619005006/http://indosiar.com/investor/pdf/report_march_2006.pdf |dead-url=no }}</ref> Dengan alasan "memberikan peluang yang lebih besar sebagai upaya diversifikasi usaha dan meningkatkan likuiditas saham", termasuk menarik investor asing dan kemudahan ekspansi usaha, akhirnya Indosiar Karya Media dijadikan sebagai induk dari Indosiar (IDSR) itu sendiri yang disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 30 Juni 2003.<ref name="N"/><ref name="NE">[http://www.andreasharsono.net/2006/02/televisi-batavia.html Televisi Batavia]</ref>
Sejak 26 April 2003, perusahaan berganti nama menjadi PT Indosiar Karya Media.<ref name="NET">{{Cite web |url=http://indosiar.com/investor/pdf/report_march_2006.pdf |title=Lapkeu IDKM 2006|access-date=2006-06-19 |archive-date=2006-06-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060619005006/http://indosiar.com/investor/pdf/report_march_2006.pdf |dead-url=no }}</ref> Dengan alasan "memberikan peluang yang lebih besar sebagai upaya diversifikasi usaha dan meningkatkan likuiditas saham", termasuk menarik investor asing dan kemudahan ekspansi usaha, akhirnya Indosiar Karya Media dijadikan sebagai induk dari Indosiar (IDSR) itu sendiri yang disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 30 Juni 2003.<ref name="N"/><ref name="NE">[http://www.andreasharsono.net/2006/02/televisi-batavia.html Televisi Batavia]</ref>


Pada 4 Oktober 2004, saham IDSR resmi dihapuskan, digantikan oleh Indosiar Karya Media (IDKM) yang melakukan [[penawaran umum perdana]]-nya pada hari yang sama di [[Bursa Efek Jakarta]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]) seharga Rp 551/saham, dan pemegang saham IDSR menukar kepemilikannya menjadi kepemilikan IDKM. Setelah itu, Indosiar kembali dijadikan perusahaan tertutup dan menjadi bagian dari Indosiar Karya Media dengan kepemilikan saham IDKM sebagai berikut. PT Prima Visualindo sebesar 27%, PT TDM Aset Manajemen sebesar 29% dan publik sebesar 43%.<ref name="N">[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-218220/99--pemegang-saham-ivm-setuju-konversi-ke-ikm 99 % Pemegang Saham IVM Setuju Konversi ke IKM]</ref> Seiring berjalannya waktu, kepemilikan TDM lenyap dan saham publik menjadi 59,17%, ditambah dengan kepemilikan saham [[BCA Sekuritas|PT Dinamika Usaha Jaya]] (5,09%) dan [[Citibank]] [[Singapura]] (8,5%). Namun, saham PT Prima Visualindo tetap.<ref name="indo8">[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1526728/tv5-filipina-akan-beli-indosiar TV5 Filipina akan Beli Indosiar]</ref>
Pada 4 Oktober 2004, saham IDSR resmi dihapuskan, digantikan oleh Indosiar Karya Media (IDKM) yang melakukan [[penawaran umum perdana]]-nya pada hari yang sama di [[Bursa Efek Jakarta]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]) seharga Rp 551/saham, dan pemegang saham IDSR menukar kepemilikannya menjadi kepemilikan IDKM. Setelah itu, Indosiar kembali dijadikan perusahaan tertutup dan menjadi bagian dari Indosiar Karya Media dengan kepemilikan saham IDKM sebagai berikut. PT Prima Visualindo sebesar 27%, PT TDM Aset Manajemen sebesar 29% dan publik sebesar 43%.<ref name="N">[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-218220/99--pemegang-saham-ivm-setuju-konversi-ke-ikm 99 % Pemegang Saham IVM Setuju Konversi ke IKM]</ref> Seiring berjalannya waktu, kepemilikan TDM lenyap dan saham publik menjadi 59,17%, ditambah dengan kepemilikan saham [[BCA Sekuritas|PT Dinamika Usaha Jaya]] (5,09%) dan [[Citibank]] [[Singapura]] (8,5%). Namun, saham PT Prima Visualindo tetap.<ref name="indo8">[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1526728/tv5-filipina-akan-beli-indosiar TV5 Filipina akan Beli Indosiar]</ref>

Revisi per 15 Mei 2024 10.29

PT Indosiar Karya Media Tbk
Sebelumnya
Indovisual Citra Persada (1991—2003)
Publik
Kode emitenIDX: IDKM
IndustriMedia
NasibDiakuisisi oleh Surya Citra Media
Didirikan19 Juli 1991 (1991-07-19)
Ditutup1 Mei 2013 (2013-05-1)
Kantor pusat,
Indonesia
Tokoh kunci
  • Lie Halim (Direktur Utama)
  • Alvin Widarta Sariaatmadja (Direktur)
PemilikElang Mahkota Teknologi

PT Indosiar Karya Media Tbk (IDX: IDKM) adalah perusahaan media massa yang pernah menjadi perusahaan induk jaringan televisi Indosiar. Pada 1 Mei 2013, perusahaan ini resmi bergabung dengan PT Surya Citra Media Tbk yang dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi. Perusahaan pun melakukan delisting dari Bursa Efek Indonesia pada 6 Mei 2013.

Sejarah

Indosiar Karya Media berdiri pada 19 Juli 1991 dengan nama PT Indovisual Citra Persada. Operasionalnya baru dimulai pada tahun 1997 di bidang jasa manajemen dalam naungan Salim Group. Salim Group pada waktu itu ingin kembali mengendalikan TV swasta miliknya pasca 67% sahamnya dilepas ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional pada tahun 1999. Awalnya sejak 9 Maret 2001, Indosiar telah menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dengan kode saham IDSR, yang prosesnya dilakukan oleh BPPN sebagai pemegang saham mayoritas Indosiar saat itu.[1] Namun, disaat BPPN melepas seluruh kepemilikannya, Salim masih menguasai 27% saham Indosiar melalui PT Prima Visualindo yang seiring berjalannya waktu menjadi pemegang saham pengendali.[2]

Sejak 26 April 2003, perusahaan berganti nama menjadi PT Indosiar Karya Media.[3] Dengan alasan "memberikan peluang yang lebih besar sebagai upaya diversifikasi usaha dan meningkatkan likuiditas saham", termasuk menarik investor asing dan kemudahan ekspansi usaha, akhirnya Indosiar Karya Media dijadikan sebagai induk dari Indosiar (IDSR) itu sendiri yang disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 30 Juni 2003.[4][2]

Pada 4 Oktober 2004, saham IDSR resmi dihapuskan, digantikan oleh Indosiar Karya Media (IDKM) yang melakukan penawaran umum perdana-nya pada hari yang sama di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) seharga Rp 551/saham, dan pemegang saham IDSR menukar kepemilikannya menjadi kepemilikan IDKM. Setelah itu, Indosiar kembali dijadikan perusahaan tertutup dan menjadi bagian dari Indosiar Karya Media dengan kepemilikan saham IDKM sebagai berikut. PT Prima Visualindo sebesar 27%, PT TDM Aset Manajemen sebesar 29% dan publik sebesar 43%.[4] Seiring berjalannya waktu, kepemilikan TDM lenyap dan saham publik menjadi 59,17%, ditambah dengan kepemilikan saham PT Dinamika Usaha Jaya (5,09%) dan Citibank Singapura (8,5%). Namun, saham PT Prima Visualindo tetap.[5]

Perubahan dalam kepemilikan perusahaan ini terjadi pada 3 Maret 2011 ketika PT Prima Visualindo sepakat menjual 27% sahamnya ke PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.[6] Proses penjualan berlangsung mulus, Emtek pun berhasil meningkatkan kepemilikannya di Indosiar Karya Media sebesar 84,77% setelah melakukan penawaran tender.[7] Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1 Mei 2013, perusahaan ini resmi bergabung dengan PT Surya Citra Media Tbk yang dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi.[8][9] Setelahnya, perusahaan melakukan delisting dari Bursa Efek Indonesia pada 6 Mei 2013.[10][11][12]

Mantan anak usaha

Referensi