Fotografi: Perbedaan antara revisi
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(36 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Camera Canon EOS 60D photo front.jpg|jmpl|206x206px|Kamera]] |
|||
'''Fotografi''' ( |
'''Fotografi''' ({{Lang-en|photography}}, yang berasal dari kata Yunani yaitu "''phos''": cahaya dan "''graphien''": melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media [[cahaya]].<ref>{{Cite book|date=1993|url=https://books.google.co.id/books/about/The_New_Grolier_Multimedia_Encyclopedia.html?id=nJK2yAEACAAJ&redir_esc=y|title=The New Grolier Multimedia Encyclopedia|publisher=Grolier|isbn=9780717239405|url-status=live|access-date=2022-02-01|archive-date=2023-07-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230724073452/https://books.google.co.id/books/about/The_New_Grolier_Multimedia_Encyclopedia.html?id=nJK2yAEACAAJ&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau [[foto]] dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah [[kamera]]. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. |
||
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). |
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). |
||
Baris 10: | Baris 11: | ||
== Sejarah Fotografi == |
== Sejarah Fotografi == |
||
Pada tahun 1614, [[Angelo Sala]] menggunakan perak nitrat yang dibakar oleh sinar matahari dengan kertas dibungkus. Ini dikemukakannya pada tulisannya yang berjudul ''Septem Planetarum terrestrium Spagirica recensio'', "Jika serbuk perak nitrat terkena sinar matahari, maka akan berubah menjadi hitam seperti tinta".<ref>{{cite web|url=http://levity.com/alchemy/tree_of_silver.html |title=An account of an experiment to grow a tree of silver|accessdate=2015-09-17 |deadurl=no |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160304081729/http://levity.com/alchemy/tree_of_silver.html |archivedate=2016-03-04 |df= }}</ref> Penemuan dengan efek sinar matahari ini dianggap kurang berguna oleh ilmuwan lain. Pada tahun 1717, Johann Heinrich Schulze, profesor Jerman yang menggunakan botol berisi perak nitrat dan kapur secara tidak sengaja ada dekat jendela. Campuran ini membuat menjadi gelap dengan |
Pada tahun 1614, [[Angelo Sala]] menggunakan perak nitrat yang dibakar oleh sinar matahari dengan kertas dibungkus. Ini dikemukakannya pada tulisannya yang berjudul ''Septem Planetarum terrestrium Spagirica recensio'', "Jika serbuk perak nitrat terkena sinar matahari, maka akan berubah menjadi hitam seperti tinta".<ref>{{cite web|url=http://levity.com/alchemy/tree_of_silver.html |title=An account of an experiment to grow a tree of silver|accessdate=2015-09-17 |deadurl=no |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160304081729/http://levity.com/alchemy/tree_of_silver.html |archivedate=2016-03-04 |df= }}</ref> Penemuan dengan efek sinar matahari ini dianggap kurang berguna oleh ilmuwan lain. Pada tahun 1717, Johann Heinrich Schulze, profesor Jerman yang menggunakan botol berisi perak nitrat dan kapur secara tidak sengaja ada dekat jendela. Campuran ini membuat menjadi gelap dengan sebagian berwarna putih dan membuat garis pada botol. Seorang ahli kimia, Carl Wilhelm Scheele menemukan ammonia larut dalam perak nitrat tetapi bukan partikel gelap. Penemuan ini membuat untuk menstabilkan suatu gambar perak nitrat, ini dianggap sebagai penemuan eksperimen fotografi. Tidak lama kemudian tahun 1800 Thomas Wedgwood menangkap gambar dengan kamera obskura. Sayang Wedgwood terlanjur meninggal pada usia 34 pada tahun 1805. "Boulevard du Temple", daguerreotype dibuat oleh Louis Daguerre dalam tahun 1838 sebagai awal dari foto pertama dengan adanya orang di dalam foto. Pada tahun 1816 Nicéphore Niépce menggunakan kertas yang dibungkus perak nitrat berhasil membuat foto dengan kamera yang kecil. |
||
[[Berkas:Tartan Ribbon.jpg|jmpl|ka|Citra berwarna yang pertama, Maxwell, 1861]] |
[[Berkas:Tartan Ribbon.jpg|jmpl|ka|Citra berwarna yang pertama, Maxwell, 1861]] |
||
[[Berkas:NBSFirstScanImage.jpg|jmpl|lurus|ka|Citra hasil pemindaian komputer digital, 1957]] |
[[Berkas:NBSFirstScanImage.jpg|jmpl|lurus|ka|Citra hasil pemindaian komputer digital, 1957]] |
||
* |
* 1822–[[Joseph Nicéphore Niépce]] membuat [[foto]] [[Heliografi]] yang pertama dengan subjek [[Paus Pius VII]], menggunakan [[proses heliografik]]. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825.<ref name="utexas">{{cite web|url=http://www.hrc.utexas.edu/exhibitions/permanent/wfp/heliography.html|title=The First Photograph - Heliography|quote=from Helmut Gernsheim's article, "The 150th Anniversary of Photography," in History of Photography, Vol. I, No. 1, January 1977: ... In 1822, Niépce coated a glass plate ... The sunlight passing through ... This first permanent example ... was destroyed ... some years later.|access-date=2009-11-12|archive-date=2009-10-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20091006135924/http://www.hrc.utexas.edu/exhibitions/permanent/wfp/heliography.html|dead-url=yes}}</ref> |
||
* |
* 1826–[[Joseph Nicéphore Niépce]] membuat foto pemandangan yang pertama,<ref name="utexas"/> yang dibuat dengan pajanan selama 8 jam. |
||
* |
* 1835–[[William Henry Fox Talbot]] menemukan proses fotografi yang baru. |
||
* |
* 1839–[[Louis Daguerre]] mematenkan [[daguerreotype]]. |
||
* |
* 1839–[[William Henry Fox Talbot]] menemukan proses positif/negatif yang disebut [[Tabotype]]. |
||
* |
* 1839–[[John Herschel]] menemukan film negatif dengan larutan ''Sodium thiosulfate''/hyposulfite of soda'' yang disebut ''hypo'' atau ''fixer''. |
||
* |
* 1851–[[Frederick Scott Archer]] memperkenalkan [[proses koloid]]. |
||
* |
* 1854–[[André Adolphe Eugène Disdéri]] memperkenalkan ''rotating camera'' yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan ([[bahasa Prancis|fr]]:''carte de visite'', [[bahasa Inggris]]:''visiting card'') |
||
* |
* 1861–Foto berwarna yang pertama diperkenalkan [[James Clerk Maxwell]]. |
||
* |
* 1868–[[Louis Ducos du Hauron]] mematenkan metode ''[[subtractive color photography]]''. |
||
* |
* 1871–[[Richard Maddox]] menemukan [[film fotografis]] dari [[emulsi gelatin]]. |
||
* |
* 1876–F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah [[sensitometri]]. |
||
* |
* 1878–[[Eadweard Muybridge]] membuat sebuah [[foto]] ''high-speed photographic'' dari seekor kuda yang berlari. |
||
* |
* 1887–Film [[Seluloid]] yang pertama diperkenalkan. |
||
* |
* 1888–[[Kodak]] memasarkan ''box camera'' n°1, kamera ''easy-to-use'' yang pertama. |
||
* |
* 1887–[[Gabriel Lippmann]] menemukan reproduksi warna pada foto. |
||
* |
* 1891–[[Thomas Alva Edison]] mematenkan [[kamera kinetoskopis]] ''(motion pictures)''. |
||
* |
* 1895–[[Auguste and Louis Lumière]] menemukan [[cinématographe]]. |
||
* |
* 1898–Kodak memperkenalkan produk [[kamera folding]] Pocket Kodak. |
||
* |
* 1900–Kodak memperkenalkan produk [[kamera Brownie]]. |
||
* |
* 1901–Kodak memperkenalkan [[120 film]]. |
||
* |
* 1902–[[Arthur Korn]] membuat teknologi ''phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. ''Wire-Photos'' digunakan luas di daratan [[Eropa]] pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922. |
||
* |
* 1907–[[Autochrome Lumière]] merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang pertama. |
||
* |
* 1912–''Vest Pocket Kodak'' menggunakan [[127 film]]. |
||
* |
* 1913–[[Kinemacolor]], sebuah sistem "natural color" untuk penayangan komersial, ditemukan. |
||
* |
* 1914–Kodak memperkenalkan sistem ''autographic film''. |
||
* |
* 1920s–[[Yasujiro Niwa]] menemukan peralatan untuk transmisi ''phototelegraphic'' melalui [[gelombang radio]]. |
||
* |
* 1923–Doc [[Harold Edgerton]] menemukan ''xenon flash lamp'' dan ''strobe photography''. |
||
* |
* 1925–[[Leica]] memperkenalkan format film 35mm pada ''still photography''. |
||
* |
* 1932–Tayangan berwarna pertama dari [[Technicolor]] bertajuk [[Flowers and Trees]] dibuat oleh [[Disney]]. |
||
* |
* 1934–Kartrid [[film 135]] diperkenalkan, membuat kamera 35mm mudah digunakan. |
||
* |
* 1936–IHAGEE membuat Ihagee Kine [[Exakta]] 1. Kamera SLR 35mm yang pertama. |
||
* |
* 1936–[[Kodachrome]] mengembangkan ''multi-layered reversal color film'' yang pertama. |
||
* |
* 1937–[[Agfacolor|Agfacolor-Neu]] mengembangkan ''reversal color film''. |
||
* |
* 1939–[[Agfacolor]] membuat ''"print" film'' modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif. |
||
* |
* 1939–[[View-Master]] memperkenalkan kamera ''stereo viewer''. |
||
* |
* 1942–[[Kodacolor]] memasarkan ''"print" film'' Kodak yang pertama. |
||
* |
* 1947–[[Dennis Gabor]] menemukan ''[[holografi]]''. |
||
* |
* 1947–[[Harold Edgerton]] mengembangkan ''rapatronic camera'' untuk pemerintah Amerika Serikat. |
||
* |
* 1948–Kamera [[Hasselblad]] mulai dipasarkan. |
||
* |
* 1948–[[Edwin Herbert Land|Edwin H. Land]] membuat [[kamera instan]] yang pertama dengan merk [[Polaroid]]. |
||
* |
* 1952–Era [[3-D film]] dimulai. |
||
* |
* 1954–[[Leica M]] diperkenalkan. |
||
* |
* 1957–[[Asahi Pentax]] memperkenalkan [[kamera SLR]] yang pertama. |
||
* |
* 1957–Citra digital yang pertama dibuat dengan komputer oleh [[Russell Kirsch]] di ''U.S. National Bureau of Standards'' (sekarang bernama National Institute of Standards and Technology, NIST). [http://www.nist.gov/public_affairs/techbeat/tb2007_0524.htm#image] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070706110630/http://www.nist.gov/public_affairs/techbeat/tb2007_0524.htm#image |date=2007-07-06 }} |
||
* |
* 1959–[[Nikon F]] diperkenalkan. |
||
* |
* 1959–[[Agfa-Gevaert|AGFA]] memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, ''Optima''. |
||
* |
* 1963–[[Kodak]] memperkenalkan [[Instamatic]]. |
||
* |
* 1964–[[Kamera]] [[Pentax Spotmatic]] [[Single-lens reflex camera|SLR]] diperkenalkan. |
||
* |
* 1973–[[Fairchild Semiconductor]] memproduksi sensor [[Charge-coupled device|CCD]] skala besar yang terdiri dari 100 baris dan 100 kolom. |
||
* |
* 1975–[[Bryce Bayer]] dari [[Kodak]] mengembangkan [[pola mosaic]] [[filter Bayer]] untuk ''CCD color image sensor''. |
||
* |
* 1986–Ilmuwan [[Kodak]] menemukan sensor dengan kapasitas [[megapiksel]] yang pertama. |
||
* |
* 2005–[[AgfaPhoto]] menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti. |
||
* |
* 2006–[[Dalsa]] membuat sensor [[Charge-coupled device|CCD]] dengan kapasitas 111 megapixel, yang terbesar saat itu. |
||
* |
* 2008–[[Polaroid]] mengumumkan penghentian semua produksi produk film instan berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi citra digital. |
||
* 2009 - [[Kodak]] mengumumkan penghentian film Kodachrome.<ref> |
* 2009 - [[Kodak]] mengumumkan penghentian film Kodachrome.<ref>{{Cite web |url=http://www.kodak.com/eknec/PageQuerier.jhtml?pq-path=2709&gpcid=0900688a80b4e692&ignoreLocale=true&pq-locale=en_US&_requestid=5434 |title=Salinan arsip |access-date=2009-11-12 |archive-date=2018-05-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180503153752/https://www.kodak.com/eknec/PageQuerier.jhtml?pq-path=2709&gpcid=0900688a80b4e692&ignoreLocale=true&pq-locale=en_US&_requestid=5434 |dead-url=no }}</ref> |
||
== Klasifikasi == |
== Klasifikasi == |
||
Baris 113: | Baris 114: | ||
* (''bahasa Inggris'':''Macro photography'') [[Fotografi makro]] |
* (''bahasa Inggris'':''Macro photography'') [[Fotografi makro]] |
||
* (''bahasa Inggris'':''Nature photography'') [[Fotografi alam]] |
* (''bahasa Inggris'':''Nature photography'') [[Fotografi alam]] |
||
* (''bahasa Inggris'':''Newborn photography'') [[Fotografi Newborn]] |
|||
* (''bahasa Inggris'':''Night photography'') |
* (''bahasa Inggris'':''Night photography'') |
||
* (''bahasa Inggris'':''Nude photography'') |
* (''bahasa Inggris'':''Nude photography'') |
||
Baris 181: | Baris 183: | ||
* (''bahasa Inggris'':''Twin lens reflex (TLR) camera'') |
* (''bahasa Inggris'':''Twin lens reflex (TLR) camera'') |
||
* (''bahasa Inggris'':''View camera'') |
* (''bahasa Inggris'':''View camera'') |
||
Pada umumnya, jenis kamera yang ada di pasaran berdasarkan teknik pengambilan gambar terdiri dari dua jenis yaitu kamera SLR dan kamera DSLR. Kedua jenis kamera ini seringkali dianggap sama, padahal banyak perbedaan yang dapat ditemukan dari kedua jenis kamera tersebut. |
|||
Dari segi istilah, sebenarnya perbedaan kamera SLR dan DSLR sudah terlihat dari istilah kata yang digunakan. Kalau kamera SLR atau ''Single Lens Reflex'' artinya refleks lensa tunggal.Maksudnya disini adalah teknik pengambilan foto pada kamera menggunakan sistem lensa yang berjalur tunggal atau memakai hanya satu lensa saja. |
|||
Sedangkan kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex, terdapat penggunaan istilah digital pada kamera DSLR ini. |
|||
Berbeda dengan kamera SLR, teknik pengambilan foto pada kamera ini menggunakan pentraprisma dan ''system'' yang mampu memfokuskan cahaya dan langsung meneruskannya ke ''optical viewfinder''. |
|||
== Medium foto == |
== Medium foto == |
||
Baris 189: | Baris 198: | ||
* (''bahasa Inggris'':''Talbotype'') |
* (''bahasa Inggris'':''Talbotype'') |
||
== Pemimpin dunia dan tokoh lainnya dalam fotografi == |
|||
== Tokoh fotografi dunia == |
|||
[[Albert Bierstadt]] {{•}} [[Alex Mendur]] {{•}} [[Alfred Eisenstaedt]] {{•}} [[Alfred Stieglitz]] {{•}} [[André Adolphe Eugène Disdéri]] {{•}} [[Angelo Sala]] {{•}} [[Ansel Easton Adams]] {{•}} [[Art Wolfe]] {{•}} [[Arthur Korn]] {{•}} [[Bill Brandt]] {{•}} [[Brett Weston]] {{•}} [[Charles Babbage]] {{•}} [[Charles Mees]] {{•}} [[Charlie Waite]] {{•}} [[David Doubilet]] {{•}} [[Dennis Gabor]] {{•}} [[Dorothea Lange]] {{•}} [[Eadweard Muybridge]] {{•}} [[Edward Bausch]] {{•}} [[Edward Weston]] {{•}} [[Étienne Jules Marey]] {{•}} [[Eugene Smith]] {{•}} [[Erich Salomon]] {{•}} [[Ernest Hoff]] {{•}} [[Ernst Haas]] {{•}} [[Frans Lanting]] {{•}} [[Frans Sumarto Mendur]] {{•}} [[Galen Rowell]] {{•}} [[Gemma Fricius]] {{•}} [[George D. Lepp]] {{•}} [[George Eastman]] {{•}} [[Giambattista della Porta]] {{•}} [[Hannah Hoch]] {{•}} [[Hannibal Goodwin]] {{•}} [[Harold Edgerton]] {{•}} [[Henri Cartier-Bresson]] {{•}} [[Henry J. Newton]] {{•}} [[Humphrey Davy]] {{•}} [[Imogen Cunningham]] {{•}} [[Jez O'Hare]] {{•}} [[John Shaw]] {{•}} [[John Mullin]] {{•}} [[Johann Heinrich Schulse]] {{•}} [[Jonas Ferdinand Gabriel Lippmann]] {{•}} [[Joseph Nicéphore Niépce]] {{•}} [[Kassian Cephas]] {{•}} [[Konrad Zuse]] {{•}} [[Louis Ducos du Hauron]] {{•}} [[Louis-Jacques-Mandé Daguerre]] {{•}} [[Lewis W. Hine]] {{•}} [[Max Ernst]] {{•}} [[Raoul Hausmann]] {{•}} [[Redika Yudha Kurniadi]] {{•}} [[Richard Maddox]] {{•}} [[Robert Frank]] {{•}} [[Russell Kirsch]] {{•}} [[Sebastião Salgado]] {{•}} [[Thomas Alva Edison]] {{•}} [[Thomas Moran]] {{•}} [[Thomas Wedgwood]] {{•}} [[Tim Flach]] {{•}} [[Willard Van Dyke]] {{•}} [[William Albert Allard]] {{•}} [[William Henry Fox Talbot]] {{•}} [[Yasujiro Niwa]] {{•}} [[Yevgeny Khaldei]] |
[[Albert Bierstadt]] {{•}} [[Alex Mendur]] {{•}} [[Alfred Eisenstaedt]] {{•}} [[Alfred Stieglitz]] {{•}} [[André Adolphe Eugène Disdéri]] {{•}} [[Angelo Sala]] {{•}} [[Ansel Easton Adams]] {{•}} [[Art Wolfe]] {{•}} [[Arthur Korn]] {{•}} [[Bill Brandt]] {{•}} [[Brett Weston]] {{•}} [[Charles Babbage]] {{•}} [[Charles Mees]] {{•}} [[Charlie Waite]] {{•}} [[David Doubilet]] {{•}} [[Dennis Gabor]] {{•}} [[Dorothea Lange]] {{•}} [[Eadweard Muybridge]] {{•}} [[Edward Bausch]] {{•}} [[Edward Weston]] {{•}} [[Étienne Jules Marey]] {{•}} [[Eugene Smith]] {{•}} [[Erich Salomon]] {{•}} [[Ernest Hoff]] {{•}} [[Ernst Haas]] {{•}} [[Frans Lanting]] {{•}} [[Frans Sumarto Mendur]] {{•}} [[Galen Rowell]] {{•}} [[Gemma Fricius]] {{•}} [[George D. Lepp]] {{•}} [[George Eastman]] {{•}} [[Giambattista della Porta]] {{•}} [[Hannah Hoch]] {{•}} [[Hannibal Goodwin]] {{•}} [[Harold Edgerton]] {{•}} [[Henri Cartier-Bresson]] {{•}} [[Henry J. Newton]] {{•}} [[Humphrey Davy]] {{•}} [[Imogen Cunningham]] {{•}} [[Jez O'Hare]] {{•}} [[John Shaw]] {{•}} [[John Mullin]] {{•}} [[Johann Heinrich Schulse]] {{•}} [[Jonas Ferdinand Gabriel Lippmann]] {{•}} [[Joseph Nicéphore Niépce]] {{•}} [[Kassian Cephas]] {{•}} [[Konrad Zuse]] {{•}} [[Louis Ducos du Hauron]] {{•}} [[Louis-Jacques-Mandé Daguerre]] {{•}} [[Lewis W. Hine]] {{•}} [[Marc Engelhard]] {{•}} [[Max Ernst]] {{•}} [[Raoul Hausmann]] {{•}} [[Redika Yudha Kurniadi]] {{•}} [[Richard Maddox]] {{•}} [[Robert Frank]] {{•}} [[Russell Kirsch]] {{•}} [[Sebastião Salgado]] {{•}} [[Thomas Alva Edison]] {{•}} [[Thomas Moran]] {{•}} [[Thomas Wedgwood]] {{•}} [[Tim Flach]] {{•}} [[Willard Van Dyke]] {{•}} [[William Albert Allard]] {{•}} [[William Henry Fox Talbot]] {{•}} [[Yasujiro Niwa]] {{•}} [[Yevgeny Khaldei]] |
||
== Tokoh Fotografi (Jurnalistik) di Indonesia == |
== Tokoh Fotografi (Jurnalistik) di Indonesia == |
||
{{noref section}} |
|||
[[Redika Yudha Kurniadi]] {{•}} [[Alex Mendur]] {{•}} [[Arbain Rambey]] {{•}} [[Pandu Dewantara]] {{•}} [[Bahana Patria Gupta]] {{•}} [[Danu Kusworo]] {{•}} [[Eddy Hasbi]] {{•}} [[Fikria Hidayat]] {{•}} [[Frans Mendur]] {{•}} [[Johnny TG]] {{•}} [[Lasti Kurnia]] {{•}} [[Oscar Motulloh]] {{•}} [[Yuniadhi Agung]] {{•}} [[Jefri Aries]] {{•}} [[Agus Susanto]] {{•}} [[Melvinas Priananda]] {{•}} [[Yuyung Abdi]] |
|||
[[Arbain Rambey]] {{•}} [[Frans Mendur]] {{•}} [[Agus Susanto]] |
|||
==== Alex Mendur ==== |
|||
⚫ | |||
Alexiux Impurung Mendur adalah salah satu fotografi [[Kewartawanan|jurnalistik]] yang berhasil mengabadikan detik-detik proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pasca proklamasi, Alex mendirikan Press Photo Service (IPPHOS) pada 2 Oktober 1946 yang bertujuan untuk menyediakan foto-foto keadaan Indonesia selama masa perjuangan kemerdekaan. Foto tersebut berguna untuk keperluan kantor berita lokal dan asing.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2020-08-17|title=Alex dan Frans Mendur, Fotografer yang Mengabadikan Detik-detik Proklamasi Halaman all|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/17/125853569/alex-dan-frans-mendur-fotografer-yang-mengabadikan-detik-detik-proklamasi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-06-23|archive-date=2023-06-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230623004416/https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/17/125853569/alex-dan-frans-mendur-fotografer-yang-mengabadikan-detik-detik-proklamasi|dead-url=no}}</ref> |
|||
==== Bedu Saini ==== |
|||
[[Bedu Saini]] pernah menjadi fotografi jurnalistik di surat kabar harian Serambi Mekkah (surat kabar asal Aceh). Bedu Saini adalah orang pertama yang mendapatkan penghargaan dari Organisasi Pewarta Foto Indonesia (PFI). Pada ajang tersebut ia dinobatkan sebagai 'Fotografer Sepanjang Masa'.<ref>{{Cite web |last= |first= |title=Profil Bedu Saini, Jurnalis Foto Abadikan Momen Luka nan Bersejarah Tsunami Aceh |url=https://gayo.tribunnews.com/2022/12/25/profil-bedu-saini-jurnalis-foto-abadikan-momen-luka-nan-bersejarah-tsunami-aceh-2004 |website=Gayo Tribunnews|access-date=27 Juli 2023}}</ref> |
|||
⚫ | |||
{{noref section}} |
|||
* '''Era Analog''' |
* '''Era Analog''' |
||
** [[Redika Yudha Kurniadi]] |
|||
** [[Anwar Sanusi]] |
** [[Anwar Sanusi]] |
||
** [[BJ Habibie]] |
** [[BJ Habibie]] |
||
** [[Don Hasman]] |
** [[Don Hasman]] |
||
** [[Ed Zoelverdi]] |
** [[Ed Zoelverdi]] |
||
** [[Goenadi Haryanto]] |
|||
** [[Kartono Ryadi]] |
** [[Kartono Ryadi]] |
||
** [[Kassian Cephas]] |
** [[Kassian Cephas]] |
||
** [[Kumara Prasetya]] |
|||
** [[Noes P. Moeksan]] |
|||
** [[Soedjai Kartasasmita]] |
|||
** [[Yusuf Paulus]] |
|||
* '''Era Digital''' |
* '''Era Digital''' |
||
** [[Bunyamin Muhamad Wari]] |
|||
** Andiyan Lutfie |
|||
** [[Adjie Lubis]] |
|||
** [[Agatha Anne]] |
|||
** [[Anton Ismael]] |
|||
** [[Aryono Huboyo Djati]] |
|||
** BowoLee |
|||
** [[Chaerul Umam]] |
** [[Chaerul Umam]] |
||
** [[Darius Manihuruk]] |
|||
** [[Deniek G. Sukarya]] |
|||
** [[Darwis Triadi]] |
** [[Darwis Triadi]] |
||
** Dodi Sandradi |
|||
** [[Ferry Ardianto]] |
|||
** Fendi Siregar |
|||
** Gathot Subroto |
|||
** [[Harlim]] Lim |
|||
** Haryanto R |
|||
** Hermandari Kartowisastro |
|||
** Hengki Koentjoro |
|||
** Imam Hartoyo |
|||
** [[Iwan Zahar]] |
|||
** [[Jerry Aurum]] |
|||
** [[John Tefon]] |
|||
** [[Kayus Mulia]] |
|||
** [[Kristupa Saragih]] |
|||
** [[Kenvin Pinardy]] |
|||
** Kurniadi Widodo |
|||
** Lans Bramantio |
|||
** [[Misbachul Munir]] |
|||
** Mamuk Ismuntoro |
|||
** Ng Swan Ti |
|||
** Oetomo Wiro |
|||
** [[Pongky Adhi Purnama]] |
|||
** [[Pinky Mirror]] |
|||
** [[Paul Kadarisman]] |
|||
** Peny Pujiati |
|||
** Peksi Cahyo |
|||
** [[Rama Surya]] |
|||
** [[Rarindra D. Prakarsa]] |
|||
** Ricardo de Melo |
|||
** [[Rudi Suardi]] |
|||
** [[Roy Genggam]] |
|||
** Romi Perbawa |
|||
** [[Sigit Pramono]] |
** [[Sigit Pramono]] |
||
** [[Suherry Arno]] |
|||
** [[Syamsul Hadi]] |
|||
** Tony Permadi |
|||
** [[Valens Riyadi]] |
** [[Valens Riyadi]] |
||
** [[Warren A. Kiong]] |
|||
** [[Yadi Yasin]] |
|||
** Yusuf Ahmad |
|||
** Yoppy Pieter |
|||
** Fakaifan Satrio Adi |
|||
* '''Era Kontemporer''' |
* '''Era Kontemporer''' |
||
** [[Angki Purbandono]] |
** [[Angki Purbandono]] |
||
** [[ |
** [[Sambodo]] |
||
** [[ |
** [[Sandriani Permani]] |
||
** [[Agung Nugroho Widhi]] |
|||
** [[Anang Saptoto]] |
|||
** [[Davy Linggar]] |
|||
** [[Edwin Dolly Roseno]] |
|||
** Final Toto |
|||
** [[Indra Ameng]] |
|||
** [[Jimbo Abel]] |
|||
** [[Keke Tumbuan]] |
|||
** Marrysa Tunjung Sari |
|||
** [[Sari Juliasetiati]] |
|||
** [[Stephanie Sungkharisma]] |
|||
** [[Wimo Ambala Bayang]] |
** [[Wimo Ambala Bayang]] |
||
** [[Wok The Rock]] |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Daftar istilah fotografi]] |
* [[Daftar istilah fotografi]] |
||
* [[Perspektif paksa]] |
* [[Perspektif paksa]] |
||
* [[Lukisan cahaya]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi terkini sejak 15 Mei 2024 15.23
Fotografi (bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "phos": cahaya dan "graphien": melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.[1] Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, diafragma & speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital di mana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi digital ISO.
Fotografi saat ini telah berkembang menjadi sebuah gaya hidup, hal ini dimulai semenjak munculnya era digital dan berkembangnya media sosial.
Sejarah Fotografi
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1614, Angelo Sala menggunakan perak nitrat yang dibakar oleh sinar matahari dengan kertas dibungkus. Ini dikemukakannya pada tulisannya yang berjudul Septem Planetarum terrestrium Spagirica recensio, "Jika serbuk perak nitrat terkena sinar matahari, maka akan berubah menjadi hitam seperti tinta".[2] Penemuan dengan efek sinar matahari ini dianggap kurang berguna oleh ilmuwan lain. Pada tahun 1717, Johann Heinrich Schulze, profesor Jerman yang menggunakan botol berisi perak nitrat dan kapur secara tidak sengaja ada dekat jendela. Campuran ini membuat menjadi gelap dengan sebagian berwarna putih dan membuat garis pada botol. Seorang ahli kimia, Carl Wilhelm Scheele menemukan ammonia larut dalam perak nitrat tetapi bukan partikel gelap. Penemuan ini membuat untuk menstabilkan suatu gambar perak nitrat, ini dianggap sebagai penemuan eksperimen fotografi. Tidak lama kemudian tahun 1800 Thomas Wedgwood menangkap gambar dengan kamera obskura. Sayang Wedgwood terlanjur meninggal pada usia 34 pada tahun 1805. "Boulevard du Temple", daguerreotype dibuat oleh Louis Daguerre dalam tahun 1838 sebagai awal dari foto pertama dengan adanya orang di dalam foto. Pada tahun 1816 Nicéphore Niépce menggunakan kertas yang dibungkus perak nitrat berhasil membuat foto dengan kamera yang kecil.
- 1822–Joseph Nicéphore Niépce membuat foto Heliografi yang pertama dengan subjek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825.[3]
- 1826–Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan yang pertama,[3] yang dibuat dengan pajanan selama 8 jam.
- 1835–William Henry Fox Talbot menemukan proses fotografi yang baru.
- 1839–Louis Daguerre mematenkan daguerreotype.
- 1839–William Henry Fox Talbot menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype.
- 1839–John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposulfite of soda yang disebut hypo atau fixer.
- 1851–Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.
- 1854–André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa Inggris:visiting card)
- 1861–Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.
- 1868–Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
- 1871–Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
- 1876–F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
- 1878–Eadweard Muybridge membuat sebuah foto high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari.
- 1887–Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
- 1888–Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.
- 1887–Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.
- 1891–Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).
- 1895–Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.
- 1898–Kodak memperkenalkan produk kamera folding Pocket Kodak.
- 1900–Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
- 1901–Kodak memperkenalkan 120 film.
- 1902–Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photos digunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922.
- 1907–Autochrome Lumière merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang pertama.
- 1912–Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
- 1913–Kinemacolor, sebuah sistem "natural color" untuk penayangan komersial, ditemukan.
- 1914–Kodak memperkenalkan sistem autographic film.
- 1920s–Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio.
- 1923–Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.
- 1925–Leica memperkenalkan format film 35mm pada still photography.
- 1932–Tayangan berwarna pertama dari Technicolor bertajuk Flowers and Trees dibuat oleh Disney.
- 1934–Kartrid film 135 diperkenalkan, membuat kamera 35mm mudah digunakan.
- 1936–IHAGEE membuat Ihagee Kine Exakta 1. Kamera SLR 35mm yang pertama.
- 1936–Kodachrome mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.
- 1937–Agfacolor-Neu mengembangkan reversal color film.
- 1939–Agfacolor membuat "print" film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif.
- 1939–View-Master memperkenalkan kamera stereo viewer.
- 1942–Kodacolor memasarkan "print" film Kodak yang pertama.
- 1947–Dennis Gabor menemukan holografi.
- 1947–Harold Edgerton mengembangkan rapatronic camera untuk pemerintah Amerika Serikat.
- 1948–Kamera Hasselblad mulai dipasarkan.
- 1948–Edwin H. Land membuat kamera instan yang pertama dengan merk Polaroid.
- 1952–Era 3-D film dimulai.
- 1954–Leica M diperkenalkan.
- 1957–Asahi Pentax memperkenalkan kamera SLR yang pertama.
- 1957–Citra digital yang pertama dibuat dengan komputer oleh Russell Kirsch di U.S. National Bureau of Standards (sekarang bernama National Institute of Standards and Technology, NIST). [1] Diarsipkan 2007-07-06 di Wayback Machine.
- 1959–Nikon F diperkenalkan.
- 1959–AGFA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima.
- 1963–Kodak memperkenalkan Instamatic.
- 1964–Kamera Pentax Spotmatic SLR diperkenalkan.
- 1973–Fairchild Semiconductor memproduksi sensor CCD skala besar yang terdiri dari 100 baris dan 100 kolom.
- 1975–Bryce Bayer dari Kodak mengembangkan pola mosaic filter Bayer untuk CCD color image sensor.
- 1986–Ilmuwan Kodak menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel yang pertama.
- 2005–AgfaPhoto menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti.
- 2006–Dalsa membuat sensor CCD dengan kapasitas 111 megapixel, yang terbesar saat itu.
- 2008–Polaroid mengumumkan penghentian semua produksi produk film instan berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi citra digital.
- 2009 - Kodak mengumumkan penghentian film Kodachrome.[4]
Klasifikasi
[sunting | sunting sumber]
|
|
Jenis kamera
[sunting | sunting sumber]- (bahasa Inggris:Camera obscura)
- (bahasa Inggris:Analog camera) Kamera analog
- (bahasa Inggris:Box camera)
- (bahasa Inggris:Brownie camera) Kamera Brownie
- (bahasa Inggris:Cinématographe)
- (bahasa Inggris:Digital camera) Kamera digital
- (bahasa Inggris:Folding camera) Kamera folding
- (bahasa Inggris:Instant image camera)
- (bahasa Inggris:Kinetoscopic camera) Kamera kinetoskopis
- (bahasa Inggris:Large format camera) Kamera format besar
- (bahasa Inggris:Lomo camera)
- (bahasa Inggris:Mammoth camera)
- (bahasa Inggris:Medium format camera) Kamera format medium
- (bahasa Inggris:Pocket camera) Kamera saku
- (bahasa Inggris:Point&Shoot camera)
- (bahasa Inggris:Prosumer camera)
- (bahasa Inggris:Rapatronic camera)
- (bahasa Inggris:Rotating camera)
- (bahasa Inggris:Single lens reflex (SLR) camera) Kamera SLR
- (bahasa Inggris:Stereo camera)
- (bahasa Inggris:Twin lens reflex (TLR) camera)
- (bahasa Inggris:View camera)
Pada umumnya, jenis kamera yang ada di pasaran berdasarkan teknik pengambilan gambar terdiri dari dua jenis yaitu kamera SLR dan kamera DSLR. Kedua jenis kamera ini seringkali dianggap sama, padahal banyak perbedaan yang dapat ditemukan dari kedua jenis kamera tersebut.
Dari segi istilah, sebenarnya perbedaan kamera SLR dan DSLR sudah terlihat dari istilah kata yang digunakan. Kalau kamera SLR atau Single Lens Reflex artinya refleks lensa tunggal.Maksudnya disini adalah teknik pengambilan foto pada kamera menggunakan sistem lensa yang berjalur tunggal atau memakai hanya satu lensa saja.
Sedangkan kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex, terdapat penggunaan istilah digital pada kamera DSLR ini.
Berbeda dengan kamera SLR, teknik pengambilan foto pada kamera ini menggunakan pentraprisma dan system yang mampu memfokuskan cahaya dan langsung meneruskannya ke optical viewfinder.
Medium foto
[sunting | sunting sumber]- (bahasa Inggris:Calotype)
- (bahasa Inggris:Celluloid film)
- (bahasa Inggris:Gelatin emulsion photographic film)
- (bahasa Inggris:Daguerreotype)
- (bahasa Inggris:Talbotype)
Pemimpin dunia dan tokoh lainnya dalam fotografi
[sunting | sunting sumber]Albert Bierstadt • Alex Mendur • Alfred Eisenstaedt • Alfred Stieglitz • André Adolphe Eugène Disdéri • Angelo Sala • Ansel Easton Adams • Art Wolfe • Arthur Korn • Bill Brandt • Brett Weston • Charles Babbage • Charles Mees • Charlie Waite • David Doubilet • Dennis Gabor • Dorothea Lange • Eadweard Muybridge • Edward Bausch • Edward Weston • Étienne Jules Marey • Eugene Smith • Erich Salomon • Ernest Hoff • Ernst Haas • Frans Lanting • Frans Sumarto Mendur • Galen Rowell • Gemma Fricius • George D. Lepp • George Eastman • Giambattista della Porta • Hannah Hoch • Hannibal Goodwin • Harold Edgerton • Henri Cartier-Bresson • Henry J. Newton • Humphrey Davy • Imogen Cunningham • Jez O'Hare • John Shaw • John Mullin • Johann Heinrich Schulse • Jonas Ferdinand Gabriel Lippmann • Joseph Nicéphore Niépce • Kassian Cephas • Konrad Zuse • Louis Ducos du Hauron • Louis-Jacques-Mandé Daguerre • Lewis W. Hine • Marc Engelhard • Max Ernst • Raoul Hausmann • Redika Yudha Kurniadi • Richard Maddox • Robert Frank • Russell Kirsch • Sebastião Salgado • Thomas Alva Edison • Thomas Moran • Thomas Wedgwood • Tim Flach • Willard Van Dyke • William Albert Allard • William Henry Fox Talbot • Yasujiro Niwa • Yevgeny Khaldei
Tokoh Fotografi (Jurnalistik) di Indonesia
[sunting | sunting sumber]Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Arbain Rambey • Frans Mendur • Agus Susanto
Alex Mendur
[sunting | sunting sumber]Alexiux Impurung Mendur adalah salah satu fotografi jurnalistik yang berhasil mengabadikan detik-detik proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pasca proklamasi, Alex mendirikan Press Photo Service (IPPHOS) pada 2 Oktober 1946 yang bertujuan untuk menyediakan foto-foto keadaan Indonesia selama masa perjuangan kemerdekaan. Foto tersebut berguna untuk keperluan kantor berita lokal dan asing.[5]
Bedu Saini
[sunting | sunting sumber]Bedu Saini pernah menjadi fotografi jurnalistik di surat kabar harian Serambi Mekkah (surat kabar asal Aceh). Bedu Saini adalah orang pertama yang mendapatkan penghargaan dari Organisasi Pewarta Foto Indonesia (PFI). Pada ajang tersebut ia dinobatkan sebagai 'Fotografer Sepanjang Masa'.[6]
Tokoh Fotografi (Umum) di Indonesia
[sunting | sunting sumber]Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
- Era Analog
- Era Digital
- Era Kontemporer
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ The New Grolier Multimedia Encyclopedia. Grolier. 1993. ISBN 9780717239405. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-24. Diakses tanggal 2022-02-01.
- ^ "An account of an experiment to grow a tree of silver". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2015-09-17.
- ^ a b "The First Photograph - Heliography". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-06. Diakses tanggal 2009-11-12.
from Helmut Gernsheim's article, "The 150th Anniversary of Photography," in History of Photography, Vol. I, No. 1, January 1977: ... In 1822, Niépce coated a glass plate ... The sunlight passing through ... This first permanent example ... was destroyed ... some years later.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-03. Diakses tanggal 2009-11-12.
- ^ Media, Kompas Cyber (2020-08-17). "Alex dan Frans Mendur, Fotografer yang Mengabadikan Detik-detik Proklamasi Halaman all". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-23. Diakses tanggal 2023-06-23.
- ^ "Profil Bedu Saini, Jurnalis Foto Abadikan Momen Luka nan Bersejarah Tsunami Aceh". Gayo Tribunnews. Diakses tanggal 27 Juli 2023.